Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

ANALISIS KADAR IODIUM PADA TERASI YANG DIPERDAGANGKAN


DI PASAR PA’BAENG-BAENG KOTA MAKASSAR

Zuhra Nurul1, Ardiansah Hasin2, Hijral Aswad3


1
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: zuhranurul@gmail.com
2
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: Ardiansah.hasin@yahoo.co.id
3
Prodi D3 Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur
Jl.Abdul Kadir No.70, Makassar
e-mail: hijral.aswad@yahoo.com

ABSTRACT

The research is motivated because shrimp paste is one of the processed food products that
has a fairly complete nutritional content, especially the iodine content contained in the raw
material itself both from fish and shrimp. The purpose of this study is to find out how much
iodine levels in shrimp paste using the spectrophotometric method, this research is
experimental with a purposive sampling technique. Based on the results of examination of
iodine content analysis of 4 shrimp paste samples carried out at the Pharmacy
Instrumentation Laboratory of the Faculty of Pharmacy, University of East Indonesia
Makassar and analyzed by qualitative and quantitative tests it can be concluded that there
were differences in the results of the four samples where samples A = 0.078 ppm or mg / g,
sample B = 0.084 ppm or mg / g, sample C = 0.088 ppm or mg / g, and sample D = 0.085
ppm or mg / g and these results indicate iodine presence in all four shrimp paste samples.
The conclusion of this study is that there is a difference in iodine levels from the four shrimp
paste samples with a value of iodine content which is low compared to the normal value
determined by SNI at 30-80 ppm or mg/g.

Keywords: Iodine, Salt, Uv-Vis Spectrophotometry

PENDAHULUAN lingkungannnya miskin iodium (Depkes


RI, 2013).
Berdasarkan tafsiran WHO dan
UNICEF pada tahun 2011 sekitar 1 juta Berdasarkan hasil Survei
penduduk di Negara yang berkembang Pemetaan Nasional GAKI di seluruh
beresiko mengalami kekurangan Indonesia pada tahun 2011 ditemukan
iodium. Sedangkan di Indonesia salah bahwa 33% kecamatan di Indonesia
satu masalah gizi yang masih yang termasuk kategori endemik, 21%
merupakan masalah utama adalah endemik ringan, 5 % endemik sedang,
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan 7 % endemikberat(Depkes RI,
(GAKI). GAKI merupakan masalah 2013).
serius, karena diperkirakan pada saat Di Sulawesi Selatan sesuai
ini terdapat sekitar 42 juta penduduk dengan pemetaan gondok tahun 1980,
Indonesia tinggal di daerah yang terdapat 37 kecamatan pada 11
21
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Daerah Tingkat II yang endemis GAKI. untuk Provinsi Sulawesi Selatan tahun
Jumlah penduduk yang terancam 2015 berdasarkan pelaporan 24
menurut sasaran rentan (bayi, anak Kabupaten/Kota yaitu sebesar 99% dan
umur 1-6 tahun, laki-laki umur 6-20 telah melampaui angka yang
tahun, wanita 6-35 tahun dan ibu hamil) ditargetkan (90%). Kondisi ini juga
sebanyak 964.806 jiwa. Jumlah seluruh meningkat bila dibandingkan dengan
defisit mental akibat GAKI sebesar capaian tahun lalu yaitu sebesar
9.924.940 point yang berdampak pada 90,40% di tahun 2014 (Dinkes Sul-Sel,
banyaknya anak drop out dari 2015).
pendidikan wajib belajar 9 tahun Berdasarkan pemaparan diatas
(Depkes, 1996). dapat diketahui bahwa pengaruh
Pemetaan gondok pada anak dampak GAKI begitu luas dan sangat
SD di Sulawesi Selatan yang dilakukan mengkhawatirkan. Dampak yang lain
oleh Pusat Studi Gizi dan Pangan adalah pengaruh terhadap susunan
Universitas Hasanuddin tahun 1998, syaraf pusat, karena akan berpengaruh
didapatkan data terdapat 96 kecamatan pada kecerdasan anak dan
pada 15 Daerah Tingkat II yang perkembangan sosial masyarakat di
endemis GAKI. Dari 96 kecamatan kemudian hari.
tersebut, 71 termasuk kategori endemis Iodium merupakan zat gizi
ringan, 11 kecamatan termasuk esensial bagi tubuh, karena merupakan
endemis sedang dan 14 kecamatan komponen dari hormontiroksin.
termasuk endemis berat. Sedangkan Terdapat dua ikatan organik yang
data untuk kabupaten Enrekang Baraka menunjukkan bioaktifitashormon ini,
tergolong dalam daerah endemis GAKI ialah Triiodotyronin T3 dan
berat, Kecamatan Angeraja tergolong Tetraiodotyronin T4 yang terakhir ini
daerah endemis GAKI sedang dan disebut juga Tiroxin (Sediaoetama,
Kecamatan Alla tergolong daerah A.D. 2012).
endemik ringan (Depkes, 1996). Jumlah kebutuhan iodium setiap
Sementara itu, hasil Survei hari untuk mencegah terjadinya
pemetaan GAKI regional Sulawesi defisiensi tergantung dari umur dan
Selatan, Tahun 2002-2003 oleh Pusat kondisi fisiologis, tetapi tidak
Studi Gizi dan Pangan Universitas dipengaruhi jenis kelamin. Ibu hamil
Hasanuddin tercatat 96 Kecamatan dan menyusui memerlukan jumlah
pada 15 daerah Tingkat II di Sulawesi yang lebih banyak dibanding kelompok
Selatan mengalami endemis GAKI. umur yang lain. Angka kecukupan
Dari 96 Kecamatan tersebut, terdapat iodium setiap harinya sangat kecil yaitu
71 Kecamatan termasuk kategori antara 90 – 200 µg/hari tergantung
endemis ringan, 11 Kecamatan umur dan kondisi fisiologisnya.
termasuk kategori endemis sedang dan Sedangkan angka kecukupan iodium
14 Kecamatan termasuk kategori yang dianjurkan WHO, UNICEF, dan
endemis berat. Pada tahun yang sama ICCIDD kisaran umur atau kondisi 0 –
angka gondok yang diidentifikasi pada 59 bulan dengan asupan 90 µg/l. 6-12
anak Sekolah Dasar di Sulawesi tahun 120 µg/l, 12 tahun ke atas 150
Selatan adalah sebesar 5593 orang µg/l, ibu hamil dan menyusui 200 µg/l
dengan Total Goitre Rate (TGR) 10,19 (FKM UI, 2011).
% dan Visible Goitre Rate (VGR), 0,23 Iodium dapat diperoleh dari
% (Studi Gizi dan Pangan UNHAS, berbagai jenis pangan dan
2005). kandungannya berbeda-beda
Kecenderungan konsumsi garam tergantung asal jenis pangan tersebut
beryodium Tingkat Rumah Tangga dihasilkan. Kandungan iodium pada
22
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

buah dan sayur tergantung dari jenis zat yang termasuk mineral mikro yaitu
tanah. Kandungan iodium pada seng, besi, mangan, tembaga, flour,
jaringan hewan serta produk susu kobalt, dan iodium (Sutejo, G.M,
tergantung pada pakan ternaknya. Nugraini S, 2013).
Pangan asal laut merupakan sumber Analisis zat gizi sangat penting
iodium alamiah. Sumber lain iodium terutama zat gizi mikro seperti iodium
adalah garam dan air yang difortifikasi. baik untuk kepentingan pengukuran zat
Hal yang sama juga dikemukakan oleh gizi seperti mengetahui jenis dan kadar
para ahli bahwa makanan laut dan mineral yang terkandung dalam bahan
ganggang laut adalah sumber iodium pangan, memenuhi standar mutu dan
yang paling baik (Adriani, M. gizi dari produk maupun untuk
Wirdjatmadi, B. 2012). kepentingan keamanan pangan. Dalam
Berdasarkan bahan baku bahan makanan kandungan iodium
pembuatan terasi yang berupa udang sangat kecil dan kadarnya hanya dapat
dan ikan-ikan kecil, dapat disimpulkan ditentukan dengan melakukan analisis
bahwa terasi mempunyai kandungan pada bahan pangan tersebut. Banyak
protein, kalsium dan iodium yang cukup metode yang dapat dilakukan untuk
tinggi. Terasi adalah salah satu produk mengetahui kandunganiodium salah
awetan yang berasal dari ikan dan satunya dengan metode
udang rebonsegar yang telah diolah spektrofotometri (Sulaeman, A. 2011).
melalui proses pemeraman atau Berdasarkan latar belakang
fermentasi, disertai dengan proses tersebut diatas, maka perlu dilakukan
penggilingan dan penjemuran terasi. penelitian guna mengetahui kadar
Pada umumnya bentuk terasi berupa iodium pada terasi olahan tradisional
padatan, kemudian teksturnya agak yang diperjualbelikan di Pasar
kasar, dan memiliki khas aroma yang Pabaeng-baeng Kota Makassar,
tajam tetapi rasanya gurih (Pierson, S, menggunakan metode
2013). spektrofotometri.
Sampai saat ini telah diketahui Adapun rumusan masalah dalam
ada 14 unsur mineral yang berbeda penelitian ini yaitu: 1. Apakah terdapat
jenisnya diperlukan manusia agar kandungan iodium pada terasi yang
memiliki kesehatan dan pertumbuhan diperdagangkan di Pasar Pa’baeng-
yang baik. Mineral merupakan baeng Kota Makassar ? 2. Berapa
kebutuhan tubuh manusia yang kadar iodium pada terasi yang
mempunyai peranan penting dalam diperdagangkan di Pasar Pa’baeng-
pemeliharaan fungsi tubuh, seperti baeng Kota Makassar ?
untuk pengaturan kerja enzim-enzim, Adapun tujuan dari penelitian ini
pemeliharaan keseimbangan asam- yaitu: 1. Untuk mengetahui adanya
basa, dan juga mineral ini membantu kandungan yodium pada garam yang
dalam pembentukan ikatan seperti diproduksi di kecamatan Labakkang
pada pembentukan hemoglobin. Kabupaten Pangkep, 2. Untuk
Mineral digolongkan atas mineral menetukan kadar yodium pada garam
makro dan mineral mikro. Mineral yang diproduksi di Kecamatan
makro adalah yang dibutuhkan tubuh Labakkang Kabupaten Pangkep
dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro dibutuhkan METODE
tubuh kurang dari 100 mg sehari. Zat
yang termasuk mineral makro antara Jenis penelitian ini adalah
lain : Natrium klorida, kalsium, kalium, penelitian eksperimental, yang
fosfor, magnesium, dan sulfur. Adapun bertujuan untuk mengetahui kadar
23
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

iodium pada terasi yang +


0,2
diperdagangkan di Pasar Pa’baeng- A 3,00 (warna 0,078
93
ungu)
baeng Kota Makassar 2017.
+
Penelitian ini telah dilaksanakandi B 3,05 (warna
0,3
0,084
Laboratorium FarmasiUIT pada 16
ungu)
dilaksanakan pada tanggal 18 - 22 +
0,3
September 2017. C 3,02 (warna
23
0,088
Prosedur dalam penelitian ini ungu)
meliputi Tahap Pra analitik, analitik, +
0,3
D 3,01 (warna 0,085
dan pasca analitik ungu)
13

Tabel 1 di atas menunjukkan


kadar iodium pada terasi olahan
1 . Tahap Pra Analitik tradisional pada sampel A memiliki nilai
Tahap ini meliputi persiapan alat 0,078 ppm atau mg/g, pada sampel B
dan bahan yang akan digunakan dalam memiliki nilai 0,084 ppm atau mg/g,
penelitian. pada sampel C memiliki nilai 0,088
ppm atau mg/g dan pada sampel D
2. Tahap Analitik memiliki nilai 0,085 ppm atau mg/g.
Tahap analitik meliputi Sedangkan secara berturut-turut
pengambilan sampel, penyiapan kadar iodium yang tertinggi sampai
sampel, pembuatan larutan standar terendah pada bahan makanan yang
mangan (youdium), pengukuran dianalisa adalah sampel C = 0,088 ppm
serapan larutan standar dan sampel. atau mg/g, sampel D = 0,085 ppm atau
mg/g, sampel B = 0,084 ppm atau
3. Tahap Pasca Analitik. mg/g, sampel A = 0,078 ppm atau
Penentuan Nilai kadar Youdium. mg/g.
Berdasarkan penelitian kali ini
HASIL DAN DISKUSI dilakukan pengujian terhadap sampel
Berdasarkan hasil penelitian untuk menentukan kandungan iodium
yang telah dilakukan di Laboratorium menggunakan metode
Instrumentasi Farmasi Fakultas spektrofotometri. Spektrofotometri
Farmasi Universitas Indonesia Timur merupakan suatu metode analisa yang
Makassar bulan September 2017 pada didasarkan pada pengukuran serapan
4 sampel terasi, dimana 3 sampel sinar monokromatis oleh suatu lajur
terasi olahan tradisional dan 1 sampel larutan berwarna pada panjang
terasi bermerek olahan pabrik yang gelombang spesifik dengan
diperdagangkan di Pasar Pa’baeng- menggunakan monokromator prisma
baeng Kota Makassar diperoleh hasil atau kisidifraksi dengan detektor
sebagai berikut: fototube.
Sampel yang digunakan pada
Tabel 1.Hasil Pemeriksaan Kualitatif percobaan ini yaitu terasi olahan
dan Kuantitatif Kadar Iodium pada tradisional dan terasi bermerek olahan
Terasi yang diperdagangkan di pabrik. Sebelumnya terasi dihaluskan
Pasar Pa’baeng-Baeng Kota terlebih dahulu. Penghalusan sampel
Makassar Tahun 2017 ini bertujuan untuk memperluas
Kadar
Kode Bobot
kualitat
Ser
Ppm
permukaan sampel sehingga dapat
Samp Samp apa mempercepat laju reaksi yang terjadi.
if atau
el el (g) n Kemudian sampel ditimbang
Mg/g
dengan berat kira-kira 2-5 gram.
24
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Sampel yang telah halus tersebut lalu iodium yaitu sampel A, sampel B, dan
direndam selama ± 1 jam dengan sampel C, dan sampel D.
KNO3 1 % dan NaOH 2 %. Fungsi dari Hasil yang diperoleh pada semua
perendaman ini yaitu untuk sampel memiliki kandungan iodium
memberikan suasana basa karena yang lebih rendah dibandingkan
reaksi tidak dapat berlangsung dalam dengan nilai normal yang telah
keadaan asam. ditetapkan yaitu 30-80 ppm atau mg/g.
Sampel kemudian dikeringkan Sampel yang digunakan dalam
dan diarangkan kemudian diabukan penelitian ini yaitu sebanyak 4 sampel,
pada suhu 5500C sampai abu berwarna 3 sampel adalah terasi olahan
putih. Sampel dimasukkan kedalam tradisional, dimana sampel A yaitu
labu takar 100 mL lalu ditambahkan sampel terasi udang yang berasal dari
dengan NaOH 0,1 N sampai tanda tera. Kabupaten Pangkep dengan tekstur
Kemudian disaring. Larutan sampel sedikit kasar dan terasi ini masih dalam
yang telah dibuat tadi lalu diambil keadaan sedikit lembab dan berwarna
sebanyak 3 mL, ditambahkan 3 mL merah keunguan. Sampel B yaitu terasi
asam arsenit 0,2 N, kocok dan diamkan udang yang berasal dari Kota Kendari
selama 15 menit. dengan teksturnya yang kasar, kering
Arsenik adalah suatu unsur kimia dan berwarna coklat kemerahan.
metalloid (semilogam) golongan VA, Sampel C yaitu terasi udang yang
berwujud bubuk putih, tanpa warna dan berasal dari Kabupaten Takalar dengan
bau. Bentuk arsenik yang terkenal tekstur yang lembut karena keadaan
adalah AS2O3 berupa bubuk berwarna yang masih basah dan berwarna merah
putih yang larut dalam air. Setelah itu keunguan. Sedangkan 1 sampel adalah
larutan dimasukkan kedalam tabung terasi bermerek olahan pabrik, yaitu
reaksi dengan menambahkan 1 mL sampel D adalah terasi udang yang
Cerium 0,1 N. Lalu dikocok dan banyak diperjualbelikan di pasar-pasar
didiamkan lagi selama 15 menit. tradisional, terasi ini berwarna coklat
Cerium merupakan senyawa kimia dan sangat kering sehingga mudah
berwarna kuning. hancur.
Cerium adalah pengoksidasi kuat, Menurut Husein, Y.E (2014)
terutama pada kondisi asam. Sehingga bahwa “berdasarkan bahan baku
fungsi dari penambahan Cerium ini pembuatannya, terasi mempunyai
adalah sebagai oksidator dimana pada kandungan protein, kalsium, dan
reaksi ini akan menghasilkan senyawa iodium yang cukup tinggi”. Namun,
berwarna kuning yang kemudian kandungan tersebut tidak begitu
dibaca absorbansinya pada panjang banyak berperan, karena fungsi terasi
gelombang 429 nm. Dari hasil hanya sebagai penyedap
absorbansi ini dapat diketahui mengakibatkan jumlah pemakaian
kandungan iodium yang terapat di terasi dalam masakan sangat sedikit.
dalam sampel. Sehingga seharusnya kandungan
Hasil dari penetapan iodium iodium pada terasi adalah melebihi dari
secara spektrofotometri yang dilakukan nilai normal, namun jika dibandingkan
menunjukkan bahwa dari keempat dengan hasil analisis yang telah
bahan pangan terasi olahan tradisional dilakukan, nilai yang dihasilkan untuk
dan terasi bermerek olahan pabrik yang kandungan terasi pada sampel A, B, C,
dianalisis maka hasil yang diperoleh dan D hanya berkisaran antara 0,078 –
adalah semua sampel yang terdiri dari 0,088 ppm atau mg/g.
4 sampel terasi memiliki kandungan Nilai kecukupan ini sangat
rendah dan tidak memenuhi syarat SNI,
25
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

hal ini memiliki perbedaan yang sangat iodium. Dalam keadaan berat, hal ini
signifikan seperti iodium terhadap dapat menutup jalan pernapasan
bahan baku pada terasi terlalu sehingga menimbulkan sesak napas.
ditempatkan pada tempat yang
terpapar matahari langsung dan KESIMPULAN
lembab, sehingga kandungan iodium Berdasarkan rumusan masalah
pada terasi mudah menguap, serta maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
mengurangi kandungan gizi iodiumnya, semua garam mengandung yodium
maupun proses pengolahan dan kandungan yodium pada garam
pembuatan terasi tidak dilakukan yang diproduksi di Kecamatan
sesuai prosedur kerja yang telah Labakkang Kabupaten Pangkep Tahun
diterapkan. 2018 dengan menggunakan
Kebutuhan iodium pada usia 0 – Spektrofotometer Uv-Vis bahwa hanya
59 bulan dalam sehari adalah 90 µg 1 sampel yang kadar yodiumnya sesuai
atau 0,09 ppm. Kemudian untuk dengan standar SNI, sedangkan
kebutuhan iodium pada usia 6–12 terdapat 2 sampel yang mendekati dari
tahun adalah 150 µg atau 0,15 ppm. standar SNI dan 2 lainnya jauh
Pentingnya iodium dalam tubuh dibawah standar SNI. Kepada
manusia untuk metabolisme sudah pemerintah agar memberikan informasi
dikenal sejak dulu walaupun pengaruh serta pelatihan kepada petambak
positif seaweed atau bumtsponges garam agar petambak garam dapat
(kaya iodium) terhadap penyakit menghasilkan garam yang sesuai
gondok sudah diketahui sejak zaman dengan SNI yang telah ditetapkan.
purba di seluruh dunia. Gondok
merupakan suatu gejala pembesaran
DAFTAR PUSTAKA
pada kelenjar tiroid yang terjadi akibat
respon terhadap defisiensi/kekurangan Adriani, M; Wirdjatmasi, B, 2012.
iodium. Pengantar Gizi Masyarakat.
Kebutuhan iodium ini harus Jakarta: Kencana Prenada Media
diperhatikan apalagi pada usia balita Group
dan anak-anak, karena kekurangan
iodium dapat menyebabkan Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu
terhambatnya pertumbuhan dan Gizi Jakarta: Gramedia Pustaka
perkembangan otak anak pada usia Utama.
dini. Kekurangan iodium juga dapat
menyebabkan terjadinya gondok Anonim, 2014, Apa itu Fortifikasi
(pembesaran kelenjar tiroid), tekanan Pangan. [Diakses Pada 16 Juli
darah rendah dan gerakan lamban, 2017]. From:
kretinisme (hambatan pertumbuhan http://www.manfaatku.com/apa-
fisik dan mental), gangguan itu-fortifikasi-pangan
pendengaran, bisu. Stimulasi TSH
Dwi, D. Jurnal Dm. 2014. Uji
menjadi berlebihan karena tidak
Kandungan Garam Beryodium.
direspon oleh kelenjar tiroid hal ini
[Diakses Pada 7 Juni 2017].
terjadi akibat defisiensi iodium. Selain
From:
itu, jika kelebihan iodium dapat
http://www.scribd.com/doc/13740
meyebabkan resiko terjadinya iodine
6455/jurnal-dm
induced hyperthyroidism dan suplemen
iodium dalam dosis tinggi dapat Depkes (Departemen kesehatan),
menyebabkan pembesaran kelenjar 1996. Strategi Penanggulangan
tiroid, seperti halnya kekurangan Masalah Gizi. Makalah
26
Jurnal Media Laboran, Volume 8, Nomor 2, mei 2018

Disampaikan Oleh Kadit Bina Gizi Ratih, U, 2013. Spektrofotmetri.


Masyarakat pada seminar Hasil [Diakses Pada 11 Juni 2017].
Pemetaan GAKY Propinsi di From:
Ambon. 16 April 1996. http://organiksmakma3b30.blogsp
ot.co.id/2013/04/spektrofotometri.
Dinkes Sulsel, 2015, LKJ – IP Dinas html?=1
Kesehatan Prov. Sulawesi-
Selatan. [Diakses Pada 11 Juni Redaksi Bisnis UKM, 2009. Terasi, Cita
2017]. From: Rasa Masakan Nusantara.
https://sulselprov.go.id/.../BAB%2 [Diakses Pada 16 Juli 2017].
0I,II%20&%20III,%20IV.pdf From:
http://bisnisukm.com/pembuatan-
FKM UI, 2011,Gizi dan Kesehatan terasi.html
Masyarakat. Jakarta: Rajawali
Pers Sediaoetama, A.D. 2012. Ilmu Gizi
Untuk Mahasiswa Dan Profesi.
Kaerasapoetra, 2010, Ilmu Gizi, Jakarta: Dian Rakyat (Hal 178)..
Korelasi Gizi, Kesehatan, Dan
Produktivitas Kerja. Jakarta: Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian
PT.Rhineka Cipta (Hal 97) Kualitatif. Bandung : ALFABETA.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Sutejo, G.M; Nugraini, S. 2013. Ilmu
Kesehatan RI, 2015.Situasi dan Gizi 1. Kementerian Pendidikan
Analisis Penyakit Tiroid:. [Diakses Kebudayaan Dilindungi Undang-
Pada 16 Juli 2017]. From Undang
:http://www.depkes.go.id/downloa
d.php?file=download/pusdatin/info Sulaeman, A. 2011. Penetapan Kadar
datin/infodatin-tiroid.pdf Iodium Metode Spektrofotometri.
Bogor: Departemen Gizi
Pusat Studi Gizi Dan Pangan Unhas, Masyarakat Fakultas Ekologi
2005, Hasil Survey Pemetaan
Manusia IPB
GAKY Regional Sulawesi Selatan
2005.repository Unhas. ac. id. Suprapti., M.L, 2002. Membuat Terasi.
Kanisius. Yogyakarta
Pujinarti, S.A, 2011. Gizi Dan
Kesehatan
Wacono, 2013. Spektrofotometri UV-
Masyarakat/Departemen Gizi Dan
Vis. [Diakses 11 Juni 2017]. From:
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
https://Wocono.wordpress.com/20
Rajawali Press (Hal 227 – 243)
13/04/spektrofotometri-uv-vis/
Pierson, 2013, Kajian Terasi atau
Belacan Sebagai Bahan
Tambahan Makanan. [Diakses
Pada 11 Juni 2017]. From:
http://www.detik.food.com

Rabiatul, 2011, Pengolahan dan


Pengawetan Ikan, Jakarta: PT
Bumi Aksara

27

You might also like