Professional Documents
Culture Documents
Keywords: Tourist Village, Empowerment of Women, Culinary Business Groups, Community
Keywords: Tourist Village, Empowerment of Women, Culinary Business Groups, Community
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengimplementasikan model pemberdayaan
perempuan desa wisata melalui pendidikan berbasis komunitas wirausaha jasa kuliner, 2)
mengetahui hasil pelaksanaan model pemberdayaan perempuan desa wisata melalui
pendidikan berbasis komunitas wirausaha jasa kuliner di Desa Wisata Bejiharjo
Karangmojo. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan atau Research & Development (R&D). Hasil penelitian adalah: 1)
Pendidikan Berbasis Komunitas Wirausaha kuliner ini dilaksanakan melalui beberapa
tahapan, yaitu: a). Sosialisasi kegiatan, b) Pelaksanaan kegiatan berupa Implementai model
pendidikan berbasis komunitas wirausaha jasa kuliner dan Focus Group Discussion (FGD),
dan c) Evaluasi. 2) Penerapan Model Pemberdayaan perempuan desa wisata melalui
pendidikan berbasis komunitas wirausaha jasa kuliner memberikan hasil sebagai berikut:
menambah motivasi peserta, cara memelihara pelanggan, cara mengelola usaha yang
produktif, dan keterampilan memasak.
Kata Kunci: Desa wisata, perberdayaan perempuan, kelompok usaha kuliner, pendidikan
berbasis komunitas
Abstract
This study aims to: 1) implement the model tourism village women's empowerment
through community-based education entrepreneur culinary services, 2) find out the results
of implementation of the empowerment model tourism village women through community-
based education entrepreneur culinary services at the Tourism Village Bejiharjo
Karangmojo. The research method used is a method of research and development or
Research & Development (R & D). The results of the research are: 1) Community-Based
Education Culinary Entrepreneurship is implemented through several stages, namely: a).
Socialization activities, b) Implementation of activities such as community-based education
model Implement entrepreneurial culinary services and Focus Group Discussion (FGD),
and c) Evaluation. 2) Application of Model Empowerment of rural women through
community-based education travel entrepreneurial culinary services provide results as
follows: increase the motivation of the participants, how to maintain customers, how to
manage a productive business, and cooking skills.
75
76
besar perempuan desa tidak memiliki daya yang ada guna meningkatkan
keterampilan yang berarti untuk mencari keterampilan-keterampilan usaha ekonomi
nafkah. Bagi mereka yang memiliki produktif. Desa Bejiharjo Kecamatan
keterampilan, ternyata juga merasa bahwa Karangmojo merupakan salah satu desa
keterampilan yang telah dimiliki masih wisata yang memiliki potensi wisata “Gua
belum cukup untuk dapat digunakan Pindul” dan potensi wisata sumber daya
sebagai modal berusaha. alam yang mulai dikenal oleh wisatawan
Kaitannya dengan hubungan sosial, lokal dan internasional, sehingga
Sujarwo dan Lutfi Wibawa (2013:8) dalam perempuan dapat diberdayakan sesuai
penelitiannya menemukan bahwa dengan potensi daerah yang dimiliki,
masyarakat Desa Bejiharjo, Kecamatan Selain itu upaya optimalisasi kelompok
Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul belajar dan organisasi ekonomi di desa
pada umumnya menganut paham tersebut perlu diberdayakan untuk
patrilineal yang menyebabkan laki-laki mendukung peningkatan pendapatan
memiliki dominasi yang sangat kuat. masyarakat, khususnya perempuan ibu
Perempuan adalah masyarakat “kelas dua” rumah tangga.
yang seringkali tidak dapat memperoleh Di samping beberapa permasalahan
hak-haknya sebagaimana mestinya. tersebut, dalam penelitiannya, Sujarwo dan
Kondisi perempuan ibu rumah tangga di Lutfi Wibawa (2013:9) juga menemukan
daerah ini, lebih banyak mengurus rumah, potensi yang dimiliki desa wisata Bejiharjo
tanah pekarangan, sawah dan anak-anak di Kecamatan Karangmojo. Banyak potensi
rumah, kalaupun ada sebagian perempuan yang dapat dimanfaatkan untuk
ibu rumah tangga yang bekerja sifatnya memberdayakan perempuan terutama ibu-
hanya membantu suaminya mengurus ibu rumah tangga yang tidak bekerja di
lahannya sendiri atau ikut gotong royong Bejiharjo, antara lain; optimalisasi
membantu pengerjaan lahan tetangga. pemanfaatan sumber daya alam (lahan dan
Lebih lanjut dalam penelitiannya wisata), sumber daya manusia (membantu
Sujarwo dan Lutfi Wibawa (2013:9) dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
menemukan bahwa sistem nilai dan norma keterampilan kewirausahaan, memperluas
yang dianut oleh masyarakat desa akses dan jejaring sosial), karakter budaya
Bejiharjo Kecamatan Karangmojo, masih (nilai rasa kebersamaan dan kegotongan
sangat kental dengan tradisi atau adat yang kuat, wisata budaya, wisata religi dan
istiadat yang berlaku di desa ini. Upacara- adat), organisisasi ekonomi, organisasi
upacara adat, seperti; rasulan, “resik desa”, kemasyarakatan, jejaring sosial dan modal
upacara kematian (tiga hari, tujuh hari, sosial yang sangat potensial untuk
empat puluh hari, seratus hari, seribu hari dikembangkan.
dan sebagainya). Peran isteri dalam Dari berbagai analisis permasalahan
keluarga mengasuh anak-anak, menjaga tersebut, model yang dikembangkan yaitu
rumah dan harta yang dimiliki, membantu model pemberdayaan masyarakat melalui
pekerjaan suami. Sehingga yang pendidikan berbasis komunitas kuliner.
bertanggung jawab penuh mencarai nafkah Pengumpulan data awal mengenai kondisi
adalah suami. dan potensi masyarakat sasaran, membuat
Masyarakat di daerah ini khususnya program, memberikan pelatihan dan
ibu-ibu rumah tangga memiliki pendampingan program. Hasil dari
keterampilan yang masih rendah, penelitian tahun pertama adalah
khususnya yang berkaitan dengan tersusunnya panduan program pelatihan
pengolahan sumber daya alam yang ada. pengembangan jasa kuliner. Panduan
Keterampilan-keterampilan yang dimiliki tersebut telah diujicobakan melalui
belum dimiliki dengan baik, sehingga perlu beberapa tahapan uji coba ahli bahan ajar,
dilakukan pelatihan keterampilan dan maupun uji coba kepada peserta didik
kecakapan terhadap pemanfaatan sumber dengan hasil dalam kategori sangat baik,