Kekuatan Hukum SKGR

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

KEKUATAN PEMBUKTIAN SURAT KETERANGAN GANTI RUGI (SKGR)

BERDASARKAN PERKARA PERDATA NOMOR 56/PDT/G/2009/PN.PBR

Oleh: Mentari Maharani Br Ginting

Pembimbing 1 : Dr. Maryati Bachtiar, SH.,M.Kn


Pembimbing 2 : Rahmad Hendra, SH.,M.Kn
Alamat : Jalan Kembang Selasih No. 9F Gobah
Email : maharanimentari@gmail.com

ABSTRACT
Land is a right which can not be separated from human needs. Need of land will be
increasing in line with the increase in population, the number of business, and other needs
related to the land. Land can be lawful if it has a certificate as proof of ownership of the
land. It is quite important given the current set is a lot happening in the field of land
registration issues especially those concerning land ownership papers. Issues to be discussed
is the first, of how the strength of evidence a certificate of indemnity (SKGR) based on a civil
case number 56 / PDT / G / 2009 / PN.PBR, and secondly whether consideration of the judge
in deciding a civil case number 56 / PDT / G / 2009 / PN.PBR meets the origin of justice.
The research method used a normative legal research. Data source of this research is
secondary data, with data collection techniques using literature study. This study the authors
use qualitative analysis, data were analyzed by not using statistic or math or another math
statistics, but simply descriptive outline of the data that has been obtained by inference
method.
The results of this study can be concluded that the strength of evidence possessed by
SKGR as a letter under the land. Basic consideration of the judge in deciding a civil case
number 56 / PDT / G / 2009 / PN.PBR not meet the principle of justice because of the lawsuit
clearly lacks the parties, object of the case are not clear or fuzzy, and the judge did not
consider the issuance of certificates of land that has been through administration right or not
so the judge ruled in favor of the party who has SKGR land than the land certificate. This
study suggests to people who already have SKGR forward into the land certificate and judge
should consider the rights of the parties so that there are no losers, especially in terms of
land registration activities.

Keywords: Verification ± SKGR - Justice Ground ± Judge Konsideration

1
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
BAB I sebidang tanah berikut tanaman yang
PENDAHULUAN ada di atasnya berdasarkan alas hak jual
beli (ganti rugi) yang disebut dengan
A. Latar Belakang Masalah SKGR. Sebagian dari tanah tersebut
Tanah adalah suatu hak yang telah dijual kepada pihak ketiga dan
tidak lepas dari kehidupan manusia. sebagian tanah tersebut tidak pernah
Falsafah Indonesia dalam konsep ditelantarkan atau selalu diurus.
hubungan antara manusia dengan tanah Pada bulan April Tahun 2008
menempatkan individu sebagai suatu orang yang merawat tanah Penggugat
kesatuan yang tidak terpisahkan bahwa menemukan di atas tanah tersebut telah
pemenuhan kebutuhan seseorang dibuat pagar kawat keliling serta dibuat
terhadap tanah diletakkan dalam patok batas yang dilakukan oleh
kerangka kebutuhan seluruh masyarakat Tergugat I dimana pengakuannya
sehingga hubungannya tidak bersifat memperoleh tanah tersebut dari
individualistis semata, tetapi lebih Tergugat II dengan cara ganti rugi
bersifat kolektif dengan tetap sehingga terbitnya SKGR. Tergugat I
memberikan tempat dan penghormatan memohon penegasan hak atas tanahnya
terhadap hak perseorangan.1 sehingga terbitlah sertifikat hak milik,
Dengan berlakunya hukum dimana surat kepemilikan tersebut di
agraria yang bersifat nasional (Undang- atas sebagian tanah milik Penggugat
Undang No. 5 Tahun 1960) maka dan dalam penerbitan SKGR Tergugat
terhadap tanah-tanah dengan hak barat tersebut terdapat beberapa kekeliruan
maupun tanah-tanah dengan hak adat dimana nama Kepala Desanya terdapat
harus dicarikan padanannya di dalam perbedaan.3
UUPA.2 Tanah itu sendiri untuk dapat Berdasarkan hal tersebut
dikatakan sah menurut hukum haruslah Penggugat mengajukan gugatan ke
memiliki sertifikat. Pengadilan Negeri Kota Pekanbaru dan
SKGR ini dibuat oleh pihak- Hakim memutuskan bahwa yang
pihak yang berkepentingan, yaitu pihak memenangkan perkara ini adalah pihak
yang tanahnya diganti rugi (penggarap) Penggugat yang memiliki SKGR
dan pihak yang memberikan kerugian dibandingkan dengan Tergugat yang
(pembeli). Prosesnya cukup sederhana, sudah memiliki sertifikat. Berdasarkan
dimulai dengan kesaksian Ketua Rukun perkara ini dimana dalam 1 (satu)
Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga SKGR tanah terbit 2 (dua) sertifikat
(RW), kemudian diketahui oleh Kepala tanah diatasnya dengan nama pemilik
Dusun, disetujui oleh kepala desa atau yang berbeda.4
kepala lurah dan seterusnya dikuatkan Dalam penerbitan sertifikat
oleh camat serta saksi-saksi. tanah berdasarkan peraturan yang
Seperti yang terjadi dalam berlaku harus melampirkan SKGR yang
perkara perdata Nomor sudah terbit sebelumnya, sehingga
56/Pdt/G/2009/Pn.Pbr, yaitu terjadi dapat disimpulkan bahwa sertifikat
tumpang tindih SKGR dan sertifikat memiliki kekuatan hukum yang lebih
tanah. Penggugat semula memiliki tinggi apabila dibandingkan dengan
SKGR terutama dalam hal pembuktian
di pengadilan. Namun, dalam proses
1
Maria. S. W. Soemardjono, Kebijakan
Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi,
Buku Kompas, Jakarta, 2001, hlm.158.
2 3
Syai Ful Azam, Eksistensi Hukum Tanah Putusan Perkara Perdata Nomor
Dalam Mewujudkan Tertib Hukum Agraria, 2003 56/Pdt/G/2009/PN.PBR
4
Digit ized by USU digital library, hlm 1. Ibid.
2
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
penyelesaian perkara ini di Pengadilan Penelitian ini diharapkan
Negeri Pekanbaru yang terjadi adalah dapat memberikan kegunaan baik
Majelis Hakim memutuskan sebaliknya secara teoritis maupun secara praktis
yaitu memenangkan pihak pemilik yaitu sebagai berikut :
tanah yang hanya memiliki SKGR saja a. Kegunaan Penelitian ini juga
dan pihak yang sudah memiliki sebagai salah satu prasyarat
sertifikat tanah dalam perkara ini kalah. memperoleh Gelar Sarjana Satu
Berdasarkan uraian singkat di (S1) IImu Hukum pada Fakultas
atas maka penulis dalam penelitian ini Hukum Universitas Riau.
tertarik untuk melakukan penelitian b. Kegunaan secara teoritis yang
\DQJ EHUNDLWDQ GHQJDQ ³Kekuatan dimaksud adalah untuk
Pembuktian Surat Keterangan Ganti mengembangkan informasi dan
Rugi (SKGR) Berdasarkan Perkara teori yang relevan dengan fokus
Perdata Nomor penelitian guna memperkaya
56/Pdt/G/2009/Pn.Pbr¶¶ khasanah kepustakaan ilmu
hukum dan jika mungkin dapat
B. Rumusan Masalah mengembangkan doktrin-doktrin
Berdasarkan latar belakang yang hukum terkait kekuatan Surat
diuraikan secara singkat di atas, ada Keterangan Ganti Rugi (SKGR).
beberapa hal yang menjadi c. Kegunaan secara praktis yang
permasalahan untuk dibahas dalam dimaksud adalah agar penelitian
penulisan skripsi ini. Permasalahan- ini dapat bermanfaat bagi
permasalahan itu adalah : mahasiswa, masyarakat umum
1. Bagaimana kekuatan pembuktian pemerintah dan dapat
Surat Keterangan Ganti Rugi memberikan gambaran mengenai
(SKGR) berdasarkan perkara perdata kekuatan pembuktian Surat
nomor 56/PDT/G/2009/PN.PBR? Keterangan Ganti Rugi (SKGR)
2. Apakah pertimbangan hakim dalam dalam hal pembuktian di
memutuskan perkara perdata nomor Pengadilan dan dasar
56/PDT/G/2009/PN.PBR sudah pertimbangan hakim dalam
memenuhi asas keadilan? memutuskan apakah sudah
berdasarkan asas kepastian
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian hukum.
1) Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan D. Kerangka Teori
penelitian ini untuk mengetahui dan 1. Teori Pembuktian
mencari pemahaman yang jelas dan Dalam soal pembuktian tidak
benar mengenai permasalahan yang selalu pihak penggugat saja yang
telah dirumuskan: harus membuktikan dalilnya.
a. Untuk mengetahui kekuatan Hakim yang memeriksa perkara itu
pembuktian surat keterangan yang akan menentukan siapa
ganti rugi (SKGR) dalam perkara diantara pihak-pihak yang
perdata nomor berperkara yang akan diwajibkan
56/PDT/G/2009/PN.PBR. memberikan bukti, apakah pihak
b. Untuk mengetahui pertimbangan penggugat atau sebaliknya pihak
hakim dalam memutuskan tergugat.5
perkara perdata nomor
56/PDT/G/2009/PN.PBR sudah
memenuhi asas keadilan. 5
2) Kegunaan Penelitian http://googleweblight.com/bengkuluutara.wordpres
3
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
Sebagai pedoman, terdapat lima macam alat bukti,
dijelaskan pada Pasal 1865 BW, yakni :
bahwa : a. Alat bukti tertulis;
³%DUDQJ VLDSD PHQJDMXNDQ b. Alat bukti saksi;
peristiwa-peristiwa atas mana dia c. Persangkaan;
mendasarkan suatu hak, diwajibkan d. Pengakuan;
membuktikan peristiwa-peristiwa e. Sumpah.
itu; sebaliknya barang siapa Surat sebagai alat bukti dapat
mengajukan peristiwa-peristiwa berupa :8
guna pembantahan hak orang lain, a. Akta Otentik;
diwajibkan juga membuktikan b. Akta di bawah tangan;
peristiwa-SHULVWLZD LWX´ c. Surat yang lainnya.
Membuktikan menurut Sudikno Menurut Pasal 32 Peraturan
Mertokusumo mengandung beberapa Pemerintah No. 24 Tahun 1997
pengertian :6 tentang Pendaftaran Tanah :9
1. Membuktikan dalam arti logis atau (1) Sertifikat merupakan surat
ilmiah tanda bukti hak yang berlaku
Membuktikan berarti memberikan sebagai alat pembuktian yang
kepastian mutlak, karena berlaku kuat mengenai data fisik dan
bagi setiap orang dan tidak data yuridis yang termuat di
memungkinkan adanya bukti lawan. dalamnya, sepanjang data
2. Membuktikan dalam arti fisik dan data yuridis tersebut
konvensionil sesuai dengan data yang ada
Membuktikan berarti memberikan dalam surat ukur dan buku
kepastian yang nisbi/relatif sifatnya tanah hak yang bersangkutan
yang mempunyai tingkatan-
tingkatan: 2. Teori Keadilan
a. Kepastian yang didasarkan atas Pandangan-pandangan
perasaan belaka/bersifat instuitif Aristoteles tentang keadilan bisa kita
(conviction intime); dapatkan dalam karyanya
b. Kepastian yang didasarkan atas nicomachean ethics, politics, dan
pertimbangan akal (conviction rethoric. Lebih khususnya, dalam
raisonnee). buku nicomachean ethics buku itu
3. Membuktikan dalam hukum acara sepenuhnya ditujukan bagi keadilan,
mempunyai arti yuridis yang berdasarkan filsafat umum
Pembuktian adalah penyajian Aristoteles, mesti dianggap sebagai
alat-alat bukti yang sah menurut LQWL GDUL ILOVDIDW KXNXPQ\D ³NDUHQD
hukum kepada hakim yang hukum hanya bisa ditetapkan dalam
memeriksa suatu perkara guna NDLWDQQ\D GHQJDQ NHDGLODQ´ 10
memberikan kepastian tentang Hal penting dari
kebenaran peritiwa yang pandangannya ialah pendapat bahwa
7
dikemukakan. Pasal 164 HIR keadilam mesti dipahami dalam

8
K. Wantjik Saleh, Hukum Acara Perdata,
s.com/pembuktian/, (diakses pada tanggal 21 Ghalia Indonesia, Jakarta Timur, 2002, hlm.114.
9
Oktober 2015, Pukul 20.00 WIB). Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24
6
Ibid, hlm. 134. Tahun 1997.
7 10
Riduan Syahrani, Buku Materi Dasar Hukum Carl Joachim Friedrich, Filsafat Hukum
Acara Perdata, PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, Perspektif Historis, Nuansa dan Nusamedia,
2004, hlm. 83. Bandung, 2004, Hlm. 24.
4
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
pengertian kesamaan. Namun E. Metode Penelitian
Aristoteles membuat pembedaan 1. Jenis Penelitian
penting antara kesamaan numerik Dalam penulisan ini penulis
dan kesamaan proporsional. menggunakan penelitian hukum
Lebih lanjut membedakan normatif. Dimana penelitian penulis
keadilan menjadi jenis keadilan yang membahas tentang asas-asas
distributif dan keadilan korektif. hukum, sistematika hukum, taraf
Pertama berlaku dalam hukum sinkronisasi hukum, sejarah hukum
publik, yang kedua dalam hukum dan perbandingan hukum.12
perdata dan pidana. Keadilan Penelitian ini lebih membahas
ditributif dan korektif sama-sama mengenai asas kepastian hukum.
rentan terhadap problema kesamaan Kepastian hukum merupakan tujuan
atau kesetaraan dan hanya bisa utama dari hukum dan merupakan
dipahami dalam kerangkanya. Dalam sebuah jaminan bahwa hukum
wilayah keadilan distributif, hal yang tersebut harus dijalankan karena
penting ialah bahwa imbalan yang berfungsi sebagai aturan yang harus
sama-sama diberikan atas ditaati. Sertifikat diterbitkan
pencapaian yang sama rata diberikan bertujuan untuk memberikan
atas pencapaian yang sama rata. kepastian hukum bagi pemiliknya
Kedua yang menjadi persoalan ialah terutama dalam hal pembuktian di
bahwa ketidaksetaraan yang Pengadilan memiliki kekuatan lebih
disebabkan oleh , misalnya kuat apabila dibandingkan dengan
pelanggaran kesepakatan, dikoreksi SKGR.
dan dihilangkan. Penelitian ini dilakukan
Di sisi lain, keadilan korektif dengan cara memperoleh dan
berfokus pada pembetulan sesuatu mengumpulkan data-data
yang salah. Jika suatu planggaran berdasarkan literatur, majalah, surat
dilanggar atau kesalahan dilakukan, kabar, artikel, jurnal, dan berbagai
maka keadilan korektif berusaha sumber lainnya yang semuanya itu
memberikan kompensasi yang bersifat data sekunder.
memadai bagi pihak yang dirugikan, 2. Sumber Data
jika suatu kejahatan telah dilakukan Penulis dalam penulisan ini
maka hukman yang sepantasnya mengunakan sumber data sekunder,
perlu diberikan kepada si pelaku. yang mana sumber data yang
Bagaimanapun ketidakadilan akan diperoleh dari kepustakaan, antara
mengakibatkan terganggunya lain dokumen-dokumen resmi,
³NHVHWDUDDQ´ \DQJ VXGDK PDSDQ DWDX buku-buku, hasil-hasil penelitian
telah terbentuk. Keadilan korektif yang berwujud laporan dan
bertugas membangun kembali sebagainya.13
kesetaraan tersebut. Dari uraian ini Data Sekunder dibagi
nampak bahwa keadilan korektif menjadi tiga jenis, yaitu:14
merupakan wilayah peradilan a. Bahan Hukum Primer, yaitu
sedangkan keadilan distributif bahan-bahan hukum yang
merupakan bidangnya pemerintah.11 mengikat dan mempunyai

12
Amirudin dan Zinal Asikin, Pengantar
Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta,
2010, hlm. 29.
13
Ibid, hlm. 30.
11 14
Ibid. Ibid, hlm. 31.
5
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
otoritas yang diperoleh dari pencurahan daya pikir secara
masyarakat (lapangan) sesuai optimal.18
dengan permasalahan, terdiri Dalam penelitian ini penulis
dari: menganalisis data secara kualitatif,
1) Kitab Undang-Undang karena data yang sudah terkumpul
Hukum Perdata (KUHPer); tidak berupa angka-angka; data
2) Undang-Undang Pokok tersebut sukar diukur dengan
Agraria Nomor 5 Tahun angka; hubungan antar variabel
1960; tidak jelas.19 Analisis kualitatif data
3) Peraturan Pemerintah No. 24 dianalisis dengan tidak
Tahun 1997. menggunakan statistik atau
b. Bahan Hukum Sekunder, berupa matematika ataupun sejenisnya,
buku-buku teks, hasil-hasil namun cukup dengan menguraikan
penelitian, majalah dan jurnal- secara deskriptif dari data yang
jurnal ilmiah dan perndapat telah diperoleh.
sarjana yang mempunyai Dalam menarik kesimpulan
relevansi dengan penelitian ini.15 penulis menggunakan metode
c. Bahan Hukum Tertier, yaitu berfikir deduktif yang mana
bahan hukum yang memberikan merupakan metode berfikir yang
petunjuk atau penjelasan menarik suatu kesimpulan dari
terhadap bahan hukum primer suatu pernyataan atau dalil yang
dan sekunder seperti Kamus bersifat umum menjadi suatu
Besar Bahasa Indonesia dan pernyataan atau kasus yang bersifat
Kamus Hukum. khusus.
3. Teknik Pengumpulan Data
Studi kepustakaan BAB II
merupakan metode tunggal yang TINJAUAN PUSTAKA
dipergunakan dalam penelitian
hukum normatif.16 Peneliti yang A. Tinjauan Umum Tentang
hendak melakukan studi Pembuktian
kepustakaan harus memperhatikan 1. Pengertian Pembuktian
bahan atau data yang akan di cari. Pembuktian menurut R.Subekti
Bahan pustaka dapat berupa bahan adalah suatu daya upaya para pihak
primer ataupun bahan sekunder, yang berperkara untuk meyakinkan
dimana kedua bahan tersebut hakim tentang kebenaran dalil-dalil
mempunyai karakteristik dan jenis yang dikemukakannya di dalam
yang berlainan.17 suatu perkara yang sedang
dipersengketakan di muka
4. Analisis Data pengadilan atau yang diperiksa oleh
Analisis data sebagai tindak hakim.20
lanjut poses pengolahan data yang
merupakan kerja seorang peneliti 2. Tujuan Pembuktian
yang memerlukan ketelitian, dan Tujuan pembuktian yuridis
ialah untuk mengambil putusan yang
bersifat definitif, pasti dan tidak
15
Peter Mahmud, Op. Cit, hlm. 141.
16 18
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Bambang Waluyo, Op. Cit, hlm. 77.
19
Praktek, Cetakan Ketiga, Sinar Grafika, Jakarta, Ibid, hlm. 78.
20
2002, hlm. 50. R. Subekti, Hukum Pembuktian, Pradnya
17
Ibid, hlm. 50. Paramita, Jakarta, 1995, hlm. 1.
6
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
meragukan yang mempunyai akibat 5. Hukum Pembuktian dalam Sollen
hukum. Putusan pengadilan harus Sein
bersifat objektif dalam arti Sebagai aturan pembuktian
mengandung unsur kesamaan dalam yang merupakan bagian dari aturan
hukum yang artinya kesamaan hukum acara perdata, maka dapat
perlakuan terhadap para pihak.21 dikaitkan hukum pembuktian ini
termasuk dalam dunia sollen.24 Law
3. Hal-Hal yang Dapat Dibuktikan enforcement berarti pelaksanaan
Hal yang harus dibuktikan hukum, ada dua macam:25
adalah peristiwa dan bukan a. Pelaksanaan hukum secara
hukumnya. Hukumnya tidak harus otomatis (tanpa sengketa);
diajukan atau dibuktikan oleh para b. Pelaksanaan hukum dalam
pihak, tetapi secara ex officio hal ada persengketaan (pada
dianggap harus diketahui dan umumnya melalui
diterapkan oleh hakim (ius curia peradilan.
nivit). Hakim dalm proses perdata Hukum pembuktian yang
terutama harus menemukan dan termasuk dalam dunia sein adalah
menentukan peristiwanya atau termasuk dalam jenis pelaksanaan
hubungan hukumnya dan kemudian hukum di dalam hal ada sengketa
memperlakukan atau menerapkan perdata.26
hukumnya terhadap peristiwa yang
telah ditetapkannya itu.22 6. Kewenangan Hakim dalam
Memutuskan Perkara
4. Penilaian Pembuktian Hakim dalam memutuskan
Dalam hal ini pembentuk suatu perkara di Pengadilan tidak
undang-undang dapat mengikat dibenarkan mengambil suatu
hakim pada alat-alat bukti tertentu, keputusan tanpa adanya suatu
sehingga hakim tidak bebas pembuktian dimana pembuktian
menilainya. Sebaliknya, pembentuk tersebut adalah berasal dari fakta-
undang-undang dapat menyerahkan fakta yang diajukan oleh para pihak.
dan memberi kebebasan kepada Fakta-fakta ini dapat dibagi dalam:27
hakim dalam menilai pembuktian. a. Fakta yang dinilai dan
Terhadap akta yang merupakan alat diperhitungkan;
bukti tertulis, hakim terikat dalam b. Fakta yang terungkap di
penilaiannya (Pasal 165 HIR, 285 luar persidangan;
Rbg, 1870 BW). Sebaliknya hakim c. Fakta yang berdasarkan
tidak wajib mempercayai seorang kenyataan yang bernilai
saksi yang berarti bahwa hakim pembuktian.
bebas menilai kesaksian (Pasal 172
HIR, 309 Rbg, 1980 BW).23

24
Achmad Ali dan Wiwie Heryani, Asas-Asas
Hukum Pembuktian Perdata, Kencana, Jakarta,
21
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara 2012, hlm. 31.
25
Perdata Indonesia edisi revisi, Cahaya Atma Ibid.
26
Pustaka, Yogyakarta, 2013, hlm. 144. Ibid, hlm. 32.
22 27
Ibid, hlm 146. Yahya Harahap, Hukum Acara
23
Ibid. Perdata,Jakarta, Siar Grafika, 2010, Hlm. 500
7
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
B. Tinjauan Umum Tentang Surat sertifikat di Badan Pertanahan
Keterangan Ganti Rugi Negara (BPN).30
1. Permulaan munculnya SKGR
Setiap perikatan antara C. Tinjauan Umum Tentang
seseorang dengan orang lain atau Pendaftaran Tanah
lembaga satu dengan lembaga yang 1. Tujuan Pendaftaran Tanah
lain diatur dalam undang-undang Pasal 3 Peraturan Pemerintah
hukum perdata yang diatur dalam Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pasal 1234 yang berbunyi untuk Pendaftaran Tanah, pendaftaran
memberikan sesuatu, untuk berbuat tanah bertujuan untuk :
sesuatu atau untuk tidak berbuat a. Memberikan kepastian
sesuatu.28 hukum dan perlindungan
Berdasarkan kedudukannya hukum kepada pemegang
tanah terbagi menjadi tanah yang hak atas suatu bidang tanah,
bersertifikat dan tanah yang belum suatu rumah susun dan hak-
bersertifikat. Tanah yang hak lain yang terdaftar agar
bersertifikat adalah tanah yang dengan mudah dapat
memiliki hak dan telah terdaftar di membuktikan dirinya
kantor pertanahan setempat sebagai pemegang hak yang
sedangkan tanah yang belum bersangkutan;
bersertifikat merupakan tanah yang b. Untuk menyediakan
belum memiliki hak tertentu dan informasi kepada pihak-
status tanahnya masih merupakan pihak yang berkepentingan
tanah negara. Dalam hal ini SKGR termasuk pemerintah agar
termasuk tanah yang belum dengan mudah dapat
bersertifikat.29 memperoleh data yang
2. Camat Sebagai Perangkat Daerah diperlukan dalam
yang mengeluarkan SKGR mengadakan perbuatan
hukum mengenai bidang-
Tindakan Camat dalam bidang tanah dan satuan-
mengeluarkan Surat Keterangan satuan rumah susun yang
Ganti rugi (SKGR) ini hanyalah terdaftar;
bertindak sebagai Kepala Kecamatan c. Untuk terselenggaranya
saja tidak sebagai PPAT Sementara tertib administrasi
mengingat di daerah tersebut telah pertanahan.
banyak PPAT maka kewenangan
Camat sebagai PPAT sementara 2. Kegiatan Pendaftaran Tanah
tersebut dicabut. Berdasarkan pasal 19 ayat (2)
Keterangan dari Camat setempat UUPA, Pendaftaran tanah meliputi
yang merupakan surat dasar untuk :31
meningkatkan status tanah menjadi a. Pengukuran, pemetaan dan
pembukuan tanah;
b. Pendaftaran hak-hak atas
tanah dan peralihan hak-hak
28
Pasal 1234 Kitab Undang-Undang Hukum tersebut;
Perdata.
29
+HOHQD ³Eksistensi dan Kekuatan Alat Bukti
Atas Hak Berupa Akta Pelepasan Hak dengan
30
Ganti Rugi yang Dibuat Dihadapan Notaris atau Ibid.
31
&DPDW 6WXGL GL .DEXSDWHQ 'HOL 6HUGDQJ´ (Tesis Pasal 19 ayat (2) Undang-undang Pokok
Universitas Sumatera Utara 2007), hlm. 23. Agaria.
8
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
c. Pemberian surta-surat tanda persegi sebagaimana disebutkan
bukti hak, yang berlaku dalam Surat Keterangan Ganti
sebagai alat pembuktian Kerugian yang dikeluarkan oleh
yang kuat. Camat Bukitraya dengan Nomor
3717/BR/1966 tanggal 26 November
BAB III 1996, terletak dahulu di RT.05 RW
HASIL PENELITIAN DAN 06, Kelurahan Simpang Tiga,
PEMBAHASAN Kecamatan Bukitraya, Kota
Pekanbaru dan sekarang RT.05
A. Kekuatan Pembuktian Surat RW.03, Kelurahan Simpang Tiga,
Keterangan Ganti Rugi (SKGR) Kecamatan Bukitraya, kota
Berdasarkan Perkara Perdata Pekanbaru.
Nomor 56/PDT/G/2009/PN.PBR Sebagaian dari tanah tersebut
Surat Keterangan Ganti Rugi dengan pihak ketiga bernama Jumadi
(SKGR) adalah bukti telah berdasarkan SKGR Nomor 115/BR/98
diberikannya ganti rugi atas peralihan tanggal 9 Januari 1998 sehingga saat
jual beli bangunan dan pengalihan ini luas tanah Penggugat bersisa
hak, yaitu atas rumah yang didirikan sejumlah 19.075 meter persegi. Pihak
di atas tanah negara/tanah garapan. 32 Tergugat meneruskan surat hak
SKGR ini dibuat oleh pihak- miliknya sehingga menjadi Sertifikat
pihak yang berkepentingan, yaitu pihak Tanah dan pihak Penggugat masih
yang tanahnya diganti rugi (penggarap) tetap dengan SKGR Tanah.
dan pihak yang memberikan kerugian Pihak penggugat
(pembeli). Prosesnya cukup sederhana, menggugat bahwa sertifikat tersebut
dimulai dengan kesaksian Ketua Rukun mengambil sebagaian batas tanah
Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga yang dimilikinya sehingga
(RW), kemudian diketahui oleh Kepala meneruskannya ke Pengadilan. Hakim
Dusun, disetujui oleh kepala desa atau dalam hal ini memutuskan untuk
kepala lurah dan seterusnya dikuatkan memenangkan pihak penggugat yang
oleh camat serta saksi-saksi. Proses hanya memiliki alat bukti SKGR
mendapatkan proses hak milik atas Tanah sedang pihak tergugat memiliki
tanah seperti ini juga merujuk pada bukti sertifikat tanah.
undang-undang pokok agraria, SKGR SKGR ini merupakan surat di
merupakan proses awal atau alas hak bawah tangan yang dibuat oleh
untuk medapatkan sertifikat hak atas pemilik tanah yang diketahui oleh
tanah. kepala desa, kelurahan dan camat
Pada kasus yang terjadi dalam dikarenakan ini merupakan surat yang
perkara perdata Nomor di tandatangani oleh aparat pemerintah
56/PDT/G/2009/PN.PBR , terjadi terendah yang diakui oleh pemerintah
sengketa tanah dimana terjadinya dan dapat dijadikan sebagai alas hak
tumpang tindih mengenai kepemilikan maka SKGR ini merupakan surat
hak atas tanah. Pihak Penggugat yaitu resmi dari aparat pemerintah terbawah
Edy Hartono semula memiliki sebagai kelengkapan untuk
sebidang tanah berikut tanam- mendapatkan hak.
tanamannya yang ada diatasnya Berdasarkan kenyataan yang ada
berdasarkan alas hak jual beli (Ganti alas hak berupa surat dibawah tangan
Rugi) dengan luas ± 19.675 meter tidak jarang menimbulkan
permasalahan di kemudian hari,
seperti halnya yang dimiliki oleh
32
Loc.cit Penggugat dan Tergugat dalam kasus
9
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
ini. Diterbitkannya dua surat diperkuat oleh kesaksian oleh
kepemilikan tanah yang berupa SKGR orang yang dapat dipercaya;
yang dimiliki oleh Penggugat dan b. Penguasaan tersebut baik
Sertifikat oleh Tergugat dimana luas sebelum maupun selama
bidang tanah yang tercantum pada pengumumantidak
sertifikat tersebut melebihi batas dipermasalahkan oleh
sebagaimana mestinya.33 Dilihat masyarakat bukum adat atau
bahwa adanya ketidak hati-hatian dari desa/ kelurahan yang
turut tergugat yaitu BPN kota bersangkutan atau pihak
Pekanbaru dalam menerbitkan lainnya.
sertifikat tanah suatu wilayah, Sesuai dengan penjelasan umum
sehingga terjadinya alas hak yang UUPA akan tujuan pokok huruf c
tumpang tindih.34 menunjukkan UUPA akan
Keberadaan SKGR sebagai surat memberikan kepastian hukum tentang
di bawah tangan dan dasar dalam hak-hak atas tanah, untuk memperkuat
penerbitan Sertifikat Hak Milik diakui lebih jelas lagi dapat dilihat Pasal 19
dalam Peraturan Pemerintah Nomor UUPA yang mengatakan:
24 Tahun 1997 tentan Pendaftaran ³8QWXN PHQMDPLQ NHSDVWLDQ
Tanah, walaupun surat di bawah hukum oleh pemerintah diadakan
tangan tidak memiliki kekuatan pendaftaran tanah di seluruh wilayah
hukum akan tetapi untuk dapat Republik Indonesia menurut
dijadikan sebagai alas hak dalam ketentuan-ketentuan yang diatur oleh
penerbitan Sertifikat Hak Milik dan peraturan-SHUDWXUDQ SHPHULQWDK´
dapat memiliki kekuatan pembuktian
maka surat di bawah tangan tersebut B. Pertimbangan Hakim Dalam
harus memenuhi prosedur dan Memutuskan Perkara Perdata
persyaratan yang ditentukan dalam Nomor 56/PDT/G/2009/PN.PBR
Pasal 24 ayat (2) PP Nomor 24 Tahun Ditinjau dari Asas Keadilan
1997 yang menetapkan bahwa dalam Berdasarkan kasus yang
hal tidak ada lagi tersedia secara diuraikan di atas maka Majelis Hakim
lengkap alat-alat pembuktian yang Pengadilan Negeri kota Pekanbaru
berdasarkan pembuktian, pembukuan yang menangani kasus perkara
hak dapat dilakukan kenyataan tersebut memutuskan bahwa pihak
penguasaan fisik bdang tanah yang Penggugatlah pemilik yang sah dan
bersangkutan selama 20 tahun atau berhak atas tanah terperkara yang
lebih secara berturut-turut oleh terletak di RT. 05 RW. 03 Kelurahan
pemohon pendaftaran dari pendahulu- Simpang Tiga, Kecamatan Bukit
pendahulunya dengan syarat:35 Raya, Kota Pekanbaru dengan luas
a. Penguasaan tersebut 19,075 meter persegi serta
dilakukan dengan itikad baik menyatakan sertifikat Hak Milik yang
dan secara terbuka oleh yang dimiliki oleh Tergugat adalah cacat
bersangkutan sebagai yang hukum, dengan kata lain Hakim
berhak atas tanah serta memenangkan pihak Penggugat yang
hanya memiliki SKGR Tanah
dibandingkan Tergugat memiliki
33
Putusan Perkara Pedata Nomor Sertifikat Hak Milik.36
56/PDT/G/2009/PN.PBR
34
Putusan Perkara Perdata Nomor
56/Pdt/G/2009/PN.PBR
35 36
Penjelasan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Putusan Perkara Perdata Nomor:
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 56/Pdt/G/2009/PN.PBR.
10
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
1. Putusan 05 RW. 03, Kelurahan
Berdasarkan alasan-alasan Simpang Tiga, Kecamatan
yang diuraikan di atas, Penggugat Bukit Raya, Kota
mohon kepada Bapak Ketua Pekanbaru, Luas ± 19.075
Pengadilan Negeri Pekanbaru atau meter persegi dengan
Majelis Hakim yang memeriksa batas sebagai berikut:
dan mengadili perkara ini, - Utara berbatas dengan
berkenan menjatuhkan putusan Edy Hartono, ukuran:
sebagai berikut:37 77,5 meter;
a. Mengabulkan gugatan - Selatan berbatas
Penggugat untuk sebagian; dengan Jumaidi/ Jalan
b. Menyatakan sita jaminan Air Dingin, ukuran:
terhadap tanah terperkara 20/46,5/21/34,5 meter;
hak Penggugat terletak di - Barat berbatas dengan
RT. 05 RW. 03 Kelurahan Syafaruddin/ Jumadi,
Simpang Tiga, Kecamatan ukuran: 161/30 meter;
Bukit Raya, Kota - Timur berbatas dengan
Pekanbaru, luas ± 19.075 Tanah waqaf/ Edy
meter persegi dengan Hartono, ukuran: 113,7
batas-batas sebagai meter;
berikut: Sebagaimana disebut oleh
- Utara berbatas dengan Surat Gnati Kerugian yang
Edy Hartono, ukuran: dikeluarkan oleh camat
77,5 meter Bukit Raya dengan nomor
- Selatan berbatas 3717/BR/1996 tanggal 26
dengan Jumadi/ jalan November 1996;
air dingin, ukuran: d. Menyatakan SKPT Nomor
20/46,5/21/34,5 meter; 730/18/ST/SH/1980
- Barat berbatas dengan tertanggal 3 Januari 1980
Syafaruddin/Jumadi, atas nama Djoko Sudiro
ukuran: 161/30 meter; berikut lampirannya
- Timur berbatas dengan adalah cacat hukum dan
Tanah waqaf/ Edy batal demi hukum;
Hartono, ukuran: 113,7 e. Menyatakan ganti rugi
meter berdasarkan tanah antar Joko Sudiro
berita acara penyitaan dengan Iman Sri Harsono,
jaminan No. SH sebagaimana disebut
56/Pdt.G/2009/Pn.Pbr; dalam Surat Keterangan
Adalah sah dan Ganti Rugi Nomor
berharga serta 307/BR/2008 tanggal 17
mempunyai kekuatan April 2008 dan
hukum berikut segala 308/BR/2008 tanggal 17
akibat hukumnya; April 2008, terletak
c. Menyatakan Penggugat dahulu di RT.05 RW.06,
adala pemilik yang sah Kelurahan Simpang Tiga,
dan berhak atas tanah Kecamatan Bukit Raya,
terperkara, terletak di RT. Kota Pekanbaru dan
sekarang di RT.05 RW.
03, Kelurahan Simpang
37
Ibid. Tiga, Kecamatan Bukit
11
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
Raya, Kota Pekanbaru k. Menolak selain dan
adalah cacat hukum dan selebihnya.
tidak mempunyai
kekuatan hukum apapun 2. Kekuatan Putusan
berikut segala akibat Putusan hakim adalah suatu
hukumnya; pernyataan yang oleh hakim,
f. Menyatakan sertifikat hak sebagai pejabat negara yang diberi
milik Nomor 7001/2008 wewenang untuk itu, diucapkan
tanggal 3 September 2008 dipersidangan dan bertujuan untuk
dengan luas 7832 meter mengakhiri atau menyelesaikan
persegi, masing-masing suatu perkara atau sengketa antara
tertulis atas nama para pihak. Ada tiga macam
Tergugat I adlaah cacat kekuatan yang terdapat pada
hukum; putusan hakim yaitu:38
g. Menyatakan Tergugat I a. Kekuatan yang mengikat
dan II serta Turut Tergugat (bindende kracht)
I, II, III, IV dan V telah b. Kekuatan Pembuktian
melakukan perbuatan (bewijzende kracht).
melawan hukum kepada c. Kekuatan eksekutorial,
Penggugat karena telah atau kekuatan untuk
menguasai dang dijalankan (executoriale
menganggap miliknya kracht)
terlah terperkara milik
Penggugat serta 3. Analisis Pertimbangan Hakim
menerbikan/ mengesahkan Dalam Perkara Nomor
kepemilikan Tergugat I 56/PDT/G/2009/PN.PBR
tanpa alas hak yang jelas; Pertimbangan atau alasan-
h. Menghukum Tergugat I alasan dalam putusan hakim terdiri
dan II atau pihak manapun atas dua bagian yaitu pertimbangan
yang memperoleh hak dari tentang duduknya perkara dan
Tergugat I dan II untuk pertimbangan tentang hukumnya. 39
mengosongkan tanah Menurut analisis penulis putusan
terperkara dan Hakim Pengadilan Negeri Kota
menyerahkan secara bebas Pekanbaru belum memenuhi asas
kepada Penggugat, sebagai keadilan karena hak-hak pemegang
yang berhak atas tanah sertifikat tanah tersebut tidak
terperkara; terpenuhi.
i. Menghukum Turut Gugatan penggugat yang
Tergugat I, II, III, IV dan kekurangan para pihak
V untuk membatalkan sebagaimana gugatan yang
tanda tangan maupun diajukan dalam perkara ini, dimana
mencabut surat Penggugat tidak mengikutsertakan
kepemilikan yang telah ahli waris Alm. H. Achmad Karib
terdaftar atas nama yaitu Djawar Achmad Karib, Hj.
Tegugat I beserta segala Nurhayati dan Rinal Rinaldi
akibat hukumnya;
j. Menhukum Tergugat I
38
dan II serta Turut Tergugat Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara
I, II, III, IV dan V untuk Perdata Indonesia Edisi ke tujuh, Liberty
Yogyakarta, Yogyakarta, 2006, hlm. 213.
mematuhi isi putusan ini; 39
Moh. Taufik, Op. Cit, hlm. 127.
12
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
sebagai pihak-pihak yang ikut yang harus digugat sebagai
digugat, padahal ahli waris tersebut Tergugat yang dirasa telah
adalah merupakan pihak yang melanggar atau merugikan hak dan
berkepentingan langsung dalam kepentingannya. Dalam hal ni
perkara ini untuk mencari Penggugat merasa haknya
kebenaran kepemilikan secara sah dirugikan akibat telah dikuasai
menurut hukum berdasarkan fakta- tanah yang didalilkan miliknya
fakta hukum dan bukti-bukti yang berdasarkan alas hak jual beli
sah menurut hukum, demikian juga (Ganti Rugi) dngan luas 19,075
Camat Siak Huku Kab.Kampar meter persegi sebagaimana
selaku yang menerbitkan surat disebutkan dalam Surat Keterangan
dasar atas nama Tergugat II tidak Ganti Kerugian yang dikeluarkan
ikut digugat dalam perkara ini. oleh Camat Bukit Raya dengan
Gugatan Penggugat terbukti Nomor 3717/BR/1996 tanggal 26
kekurangan para pihak dengan November 1996, terletak dahulu di
tidak diikutsertakannya Ahli waris RT 05/RW 06, Kelurahan Simpang
Alm. H Achmad Karib dan camat Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota
Siak Hulu dan menurut Pekanbaru dan sekarang di
Yurisprudensi Mahkamah Agung RT.05/RW.03, Kelurahan Simpang
R. I No. 216/K/Sip/1974 tanggal 27 Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota
Maret 1975 dinyatakan bahwa Pekanbaru setelah dikurangi atau
³7XQWXWDQ GDODP SHWLWXP KDUXV dijual kepada Jumadi oleh Tergugat
dinyatakan tidak dapat diterima I yang sebelumnya Tergugat I
karena tidak digugat semua pihak memperoleh dari membeli dari
yang berkepentingan dalam Tergugat II berdasarkan SKGR
SHUNDUD´ yang dibuat oleh Turut Tergugat I
Menurut Yurisprudensi dan II yang selanjutnya
Mahkamah Agung R.I No. ditingkatkan menjadi Sertifikat
546/K/Sip/1984 tanggal 31 Agustus yang dikeluarkan oleh Turut
³*XJDWDQ WLGDN GDSDW GLWHULPD 7HUJXJDW 9´
karena dalam perkara ini Berdasarkan hal tersebut
Penggugat harus menggugat semua Majelis Hakim berpendapat bahwa
pihak yang berkepentingan dalam gugatan penggugat telah tepat dan
PDVDODK LQL´ benar menggugat para Tergugat
Berdasarkan hal tersebut dan Para Turut Tergugat sehingga
mengenai gugatan yang diajukan oleh karenanya tidak
Penggugat adalah terbukti mengikutsertakan ahli waris Alm.
kekurangan para pihak dan Achmad Karib dan Camat Siak
menurut hukum cukup beralasan Hulu tidak menyebabkan surat
agar gugatan Penggugat dinyatakan gugatan Penggugat kekurangan
tidak dapat diterima namun Majelis pihak.
hakim tidak memutuskan demikian, Menurut penulis dasar
yang menjadi dasar pertimbangan pertimbangan hakim yang
hakim adalah : menyatakan gugatan penggugat
³ 0HQLPEDQJ EDKZD GDOLO tersebut yang sudah jelas
eksepsi Tergugat I dan II tentang kekurangan pihak masih dapat
kurangnya para pihak, menurut dilanjutkan adalah tidak adil,
Majelis tidak tepat karena secara dikarenakan apabila kekurangan
hukum adalah haknya Penggugat subjek dalam gugatan maka
untuk mendudukkan siapa saja gugatan tersebut haruslah tidak
13
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
dapat diterima karena subjek jelas kekurangan para pihak,
hukum merupakan hal yang paling objek perkara tidak jelas atau
penting dalam menggugat di kabur dan Hakim tidak
Pengadilan. mempertimbangakan mengenai
Pertimbangan hakim penerbitan sertifikat tanah
mengenai objek yang tidak jelas sudah melalui administrasi
atau kabur dalam perkara ini juga yang tepat atau tidak sehingga
tidak berdasarkan asas keadilan, Hakim memutuskan untuk
dimana dari awal pihak penggugat memenangkan pihak yang
mengenai sempadan tanah yang memiliki SKGR tanah
dijadikan objek perkara ini adalah dibandingkan sertifikat tanah.
tidak jelas. B. Saran
Ketidakpastian yang timbul Berdasarkan hasil penelitian dan
karena hakim membatalkan pembahasan, maka penulis
sertifikat yang telah terbit dengan memberikan saran-saran antara lain
jelas bahwa tidak tercapainya sebagai berikut:
tujuan dari penerbitan sertifikat 1. Sebaiknya masyarakat yang
tersebut. Badan Pertanahan sudah memiliki SKGR tanah
Nasional yang menerbitkan meneruskan bukti
setifikat merupakan salah satu kepemilikannya menjadi
aparatur negara dimana seharusnya sertifikat tanah, supaya
memperhatikan dengan jelas batas- masyarakat dapat memberikan
batas tanah sebelum menerbitkan pembuktian yang sempurna
setifikat, dalam kasus perdata ini apabila dikemudian hari terjadi
tidak terpenuhinya hak-hak sengketa.
pemegang sertifikat tanah tersebut. 2. Sebaiknya Hakim dalam
memutuskan suatu perkara
BAB IV memperhatikan hak-hak para
PENUTUP pihak sehingga tidak ada pihak
yang dirugikan terutama pihak
A. Kesimpulan yang sudah melakukan kegiatan
1. Kekuatan pembuktian yang pendaftaran tanah atau
dimiliki SKGR adalah sebagai administrasi pertanahan.
akta dibawah tangan.
Kepemilikan sebidang tanah
tersebut dengan diberikan bukti
penguasaan fisik atas tanah
yang ditandatangani serta
diketahui oleh kepala desa atau
lurah setempat serta diakui oleh
pihak batas sepadan yang
bertindak sebagai saksi dan
kemudian diketahui oleh
Camat.
2. Dasar pertimbangan Hakim
dalam memutuskan perkara
perdata nomor
56/PDT/G/2009/PN.PBR
belum memenuhi asas keadilan
dikarenakan gugatan tersebut
14
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016
DAFTAR PUSTAKA
Kamus/Skripsi/Jurnal
Buku +HOHQD ³Eksistensi dan Kekuatan Alat
Bukti Atas Hak Berupa Akta
Achmad Ali dan Wiwie Heryani, 2012
Pelepasan Hak dengan Ganti
Asas-Asas Hukum Pembuktian
Rugi yang Dibuat Dihadapan
Perdata, Jakarta: Kencana.
Notaris atau Camat Studi di
Amirudin dan Zinal Asikin, 2010,
.DEXSDWHQ 'HOL 6HUGDQJ´
Pengantar Metode Penelitian
(Tesis Universitas Sumatera
Hukum, Jakarta: Rajawali Pers.
Utara 2007).
Bambang Waluyo, 2002, Penelitian
Peraturan Perundang-undangan
Hukum dalam Praktek,
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
Cetakan Ketiga, Jakarta: Sinar
1997 tentang pendaftaran tanah
Grafika.
Website
Carl Joachim Friedrich, 2004, Filsafat
http://googleweblight.com/bengkuluutara.
Hukum Perspektif Historis,
wordpress.com/pembuktian/,
Bandung: Nuansa dan
(diakses pada tanggal 21
Nusamedia.
Oktober 2015, Pukul 20.00
Maria. S. W. Soemardjono, 2001,
WIB).
Kebijakan Pertanahan Antara
Regulasi Dan Implementasi,
Jakarta: Buku Kompas.
K. Wantjik Saleh, 2002, Hukum Acara
Perdata, Jakarta Timur: Ghalia
Indonesia.
R. Subekti, 1995,, Hukum Pembuktian,
Jakarta: Pradnya Paramita.
Riduan Syahrani, 2004, Buku Materi
Dasar Hukum Acara Perdata,
Bandung: PT.Citra Aditya
Bakti.
Syai Ful Azam, Eksistensi Hukum Tanah
Dalam Mewujudkan Tertib
Hukum Agraria, 2003 Digit
ized by USU digital library

Sudikno Mertokusumo, 2013, Hukum


Acara Perdata Indonesia edisi
revisi Yogyakarta: Cahaya
Atma Pustaka.
___________________, 2006, Hukum
Acara Perdata Indonesia Edisi
ke tujuh, Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Yahya Harahap, 2010, Hukum Acara
Perdata,Jakarta: Siar Grafika.
Putusan Perkara Pedata Nomor
56/PDT/G/2009/PN.PBR

15
JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2, Oktober 2016

You might also like