Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

Volume 2 No. 2 Desember 2018 Halaman 41 – 53

PERPUSTAKAAN, LEMBAGA KEARSIPAN DAN MUSEUM


DAHULU, SEKARANG, DAN ESOK
Khoirul Maslahah1, Nushrotul Hasanah Rahmawati2
1 Pustakawan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta Indonesia
1maslahah877@gmail.com
2Pustakawan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta Indonesia
2nusrotul@yahoo.co..id

Abstract
Libraries, archives and museums are three different places, but in fact all three have the
same function of managing and disseminating information. The main difference between
libraries, archieves and museums is managed media, where libraries with media books,
archives with important letters, and museums with important objects. As managers and
spreaders of information each institution has a history of the past, present and future.
Libraries in the past only collect printed collections, libraries are now collecting library
materials in various media and is connected to the Internet network. The library of the
future is a place that can be accessed by the wearer all the time and a fun place. The
archival institution used to be the archive in the form of paper and will be destroyed in
accordance with its retention schedule. Archives today are managed using information
technology known as electronic archives stored in the data base so as to save space and
this will continue. The museum's image in ancient society is a place to store artifacts and
ancient relics, so that impressed 5K (stiff, dull, dirty, occult and dirty). The museum is now
tidying up by implementing information technology to attract visitors. Currently, many
universities are incorporating these three institutions in one building, but for the concept
of the service is still in accordance with the rules of each institution (libraries, archieves
and musems).
Keywords: library , archives, museum

Intisari
Perpustakaan, lembaga arsip dan museum adalah tiga tempat yang berbeda, namun
sebenarnya ketiganya mempunyai fungsi sama yaitu mengelola dan menyebarkan
informasi. Perbedaan utama dari ketiganya adalah media yang dikelola, di mana
perpustakaan dengan media buku, arsip dengan surat penting, dan museum dengan
benda-benda pentingnya. Sebagai pengelola dan penyebar informasi masing-masing
lembaga tersebut mempunyai sejarah masa lalu, masa kini dan masa yang akan
datang. Perpustakaan pada zaman dahulu hanya menghimpun koleksi tercetak, kini
perpustakaan sudah menggoleksi bahan perpustakaan dalam berbagai media dan
sudah tersambung dengan jaringan internet. Perpustakaan masa depan adalah tempat
yang bisa diakses oleh pemakainya sepanjang waktu dan tempat yang menyenangkan.
Lembaga kearsipan dahulu adalah tempat menyimpan arsip dalam bentuk kertas dan
akan dimusnahkan sesuai dengan jadwal retensinya. Lembaga kearsipan saat ini sudah
dikelola dengan menggunakan teknologi informasi dikenal dengan arsip elektronik
yang disimpan dalam pangkalan data sehingga dapat menghemat tempat. Image
museum pada masyarakat pada zamand ahulu adalah tempat menyimpan artefak dan
benda peninggalan zaman kuno, sehingga terkesan 5K (kaku, kusam, kotor, klenik dan
kasihan).Museum saat ini sudah berbenah dengan mengimplementasikan teknologi
informasi untuk menarik pengunjung. Saat ini banyak perguruan tinggi yang
menggabungkan tigains lembaga ini dalam satu gedung namun untuk konsep
layanannya tetap sesuai dengan kaidah masing-masing lembaga (perpustakaan,
lembaga arsip dan musem).
Kata kunci: perpustakaan, lembaga arsip, museum, kearsipan

41
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

PENDAHULUAN teknologi informasi merupakan aplikasi


Saat ini manusia hidup tidak komputer dan teknologi lain untuk
hanya membutuhkan pangan, sandang pengadaan, penataan, simpan dan temu
dan papan. Informasi adalah salah satu balik informasi, serta penyebaran
kebutuhan penting yang harus dipenuhi informasi (ALA, 1983).
oleh manusia agar dapat melanjutkan Perubahan kondisi menuntut
kehidupannya secara wajar. Pentingnya ketiga lembaga ini untuk selalu
informasi bagi kehidupan maka berinovasi agar tidak ditinggalkan oleh
berbagai institusi diadakan guna untuk penggunanya. Dalam tulisan ini akan
mengelola informasi tersebut dengan membahas kondisi perpustakaan,
baik. Lembaga pengelola informasi lembaga arasip dan museum dari awal
yang ada diantaranya perpustakaan, perkembangannya hingga memprediksi
lembaga arsip dan museum. masa depan ketiga lembaga ini di masa
Perkembangan teknologi depan. Perkembangan ketiga lembaga
mempengaruhi banyak hal. Informasi ini dengan melihat periodisasi
yang disampaikan dan dibutuhkan perkembangannya yaitu masa silam
masyarakat juga harus mengikuti (dulu), sekarang, dan pada masa yang
perkembangan teknologi tersebut. Oleh akan datang (Hari Esok).
karena itu perubahan hal yang tidak
bisa ditampik oleh penyedia informasi. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi
Sebagai penyedia informasi, kepustakaan (library research). Studi
perpustakaan, lembaga arsip dan kepustakaan adalah penelitian yang
museum juga tertuntut mengikuti datanya berasal dari bahan tertulis
perkembangan sesuai kebutuhan seperti buku, naskah, dokumen, foto
masyarakat. Perkembangan dan
dan lain-lain (Moleong 2013). Sumber
perubahan perpustakaan, lembaga data yang digunakan adalah buku
arsip dan museum dari waktu ke waktu tentang perpustakaan, manajemen
selalu terus terjadi. Kondisi ini wajar, arsip dan pengelolaan museum.
ketiga lembaga tersebuy akan selalu
dibentuk dan dikelola dengan Analisis data yang digunakan
mengikuti perkembangan masyarakat adalah metode deduktif. Metode
yang mengelola dan yang deduktif adalah proses berfikir dengan
mempergunakannya. Ledakan berangkat dari pengetahun umum
informasi (information explosion) menuju pengetahuan yang bersifat
dapat menyebabkan terjadinya khusus (Hadi, 2016).
peningkatan kebutuhan akan layanan HASIL DAN PEMBAHASAN
informasi yang merupakan hal yang
Perpustakaan
harus ada bagi manusia. Dengan adanya
informasi maka ketidakjelasan dapat 1. Perpustakaan Pada Masa Silam
teratasi. Dewasa ini, perkembangan (Perpustakaan Dulu)
informasi yang sangat cepat menuntut Usia perpustakaan dapat
pengelolaan yang lebih optimal. dikatakan sudah setua peradaban dan
Berkenaan dengan hal tersebut, budaya baca dan tulis umat manusia.
peranan teknologi informasi (TI) di Dalam Encylopedia Americana (1991)
perpustakaan sangat dirasakan. dijelaskan bahwa perpustakaan sudah
Kehadiran TI menyebabkan ada sejak zaman kuno. Periode pertama
pengelolaan informasi (TI) oleh pekerja perkembangan perpustakaan dimulai
di bidang informasi akan menjadi lebih sejak zaman kuno sampai 1600. Seperti
mudah dan cepat. Pada dasarnya, di Mesopotamia, masa Pra-Hellenistik

42
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

Romawi, Aleksandria, Pergamon, Roma dicarikan buku dianggap menyusahkan.


dan era Timur Tengah (Masa Keemasan Pustakawan pada masa ini identik
Islam). Perpustakaan berkembang pesat dengan orang yang berkacamata tebal,
sejak ditemukannya kertas sebagai bahan galak, dan tidak ramah dan lebih tepat
utama pembuatan buku. Pada masa ini disebut sebagai penjaga buku (book
buku-buku masih ditulis dengan tangan custodian/ book keeper). Suasana
dan oleh orang tertentu, kemudian buku perpustakaan harus sunyi sepi, tidak
hanya dibaca oleh kalangan tertentu pula. boleh ada diskusi atau berbicara ramai,
Menurut Sutarno (2005) menjelaskan apabila ada yang berisik petugas akan
bahwa pada abad kelimabelas telah menegur dan maraha-marah.
terjadi perkembangan yang lebih Perpustakaan masa silam identik sebagai
signifikan, yaitu ketika ditemukannya tempat pembuangan untuk para pegawai
mesin cetak oleh seorang ahli kelahiran yang bermasalah di suatu instansi.
Jerman bernama Johannes Guttenberg. Menurut Sulistyo Basuki (1994) ciri
Berkat penemuaanya itu yang secara perpustakaan pada masa silam adalah
mekanis dapat mempercepat proses
pembuatan buku dan tulisan lainnya. a. Jumlah dan jenis koleksi sedikit
Bersamaan dengan perkembangan itu b. Jumlah dan jenis koleksi masih
maka bermunculan konsep perpustakaan terbata
modern.
c. Jumlah pemakai sedikit,
Periode kedua dimulai tahun 1600 umumnya terbatas pada
sampai Perang Dunia Kedua. Pada masa kalangan tertentu saja
itu konsep layanan perpustakaan dimulai
bersumber pada konsep abad d. System pengolahan, penataan
pertengahan, tetapi untuk layanan pemakaiannya belum diatur
perpustakaan dimulai abad ketujuhbelas seperti sekarang
dan semakin nyata pada abad e. Buku pedoman, standar, dan
keduapuluh. Perkembangan rujukan untuk membentuk
perpustakaan yang ketiga dimulai ketika perpustakan sulit ditemukan
Perang Dunia Kedua berakhir, yaitu
f. Sarana dan perlengkapan
ketika perpustakaan telah berkembang
perpustakaan masih belum
diberbagai belahan benua, yakni Afrika,
mamadai.
Asia, Australia, Eropa, dan Amerika.
Selanjutnya di berbagai benua tersebut g. Sumber daya manusia yang
juga berkembang berbagai jenis berkompeten masih sedikit
perpustakaan. Fenomena ini terus 2. Perpustakaan Masa Sekarang
berproses dari waktu ke waktu secara
alamiah mengikuti perkembangan dan Tugas hidup manusia adalah
perubahan zaman. Perkembangan yang menciptakan perubahan (Syamsul Bahri,
terjadi mencakup antara lain jenis 2004). Di dunia ini tak ada yang abadi
perpustakaan, jenis koleksi, informasi, tetapi yang abadi adalah perubahan itu
system dan metode pengolahan serta sendiri. Menurut Sutarno (2006)
pendidikan perpustakaan dan pendidikan perubahan diperpustakaan dipengaruhi
pemakai (Encylopedia Americana, 1551). oleh dua hal. Pertama, perubahan yang
berlangsung dalam organisasi, yakni atas
Pada masa ini perpustakaan identik prakaras, inisiatif dan keinginan pelaku
sebagai tempat penyimpanan buku dan organisasi. Hal ini dilakukan untuk
kondisi ruangan berdebu. Pustakawan mengakomodasi perubahan dan
yang bekerja telihat tidak ramah, ketika
ada pengunjung yang meminta bantuan
43
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

perkembangan yang terjadi di membentuk sebuah masyarakat yang


sekelilingnya. Kedua, perubahan yang menjadikan informasi sebagai kebutuhan
berlangsung di luar perpustakaan. hidup di samping makan dan minum.
Perubahan itu diantaranya perilaku Kebutuhan masyarakat pada informasi
pemakai perpustakaan, perkembangan menjadi sesuatu yang mutlak dan
informasi, ilmu pengetahuan dan menjadikan informasi seperti komoditas
teknologi informasi, pertumbuhan pusat yang dapat diperjual belikan.
informasi lain dan sosial budaya Perpustakaan sebagai sumber
pemakainya. informasi dan pembelajaran bagi
Pepustakaan berkembangcukup dinamis masyarakat harus menyediakan
karena informasi yang setiap detik informasi yang dapat diperoleh secara
berubah sehingga menuntut cepat, tepat, mudah dan akurat.
perpustakaan harus selalu update.
Perpustakaan berupaya sebaik mungkin
Perpustakaan saat ini sudah untuk memberikan pelayanan terbaik
mengalami banyak perubahan. kepada pemustaka. Berbagai upaya dan
Perpustakaan masa kini (2000-2020) bentuk pelayanan yang diberikan
tidak hanya berorientasi pada koleksi, perpustakaan lebih user oriented. Untuk
tetapi lebih pada Pelayanan. Bagaimana mewujudkan hal tersebut, seiring dengan
cara akses semakin cepat merupakan perkembangan teknologi informasi,
transformasi perpustakaan yang terjadi perpustakaan saat ini telah mengadopsi
di saat ini. Hal ini didukung dengan berbagai pekembangan teknologi
penataan yang apik dari semua koleksi informasi untuk berbagai layanan kepada
yang dimiliki dan juga sistem informasi pengguna. Keberadaan teknologi seperti
sehingga penelusuran kembali mampu internet, pangkalan data, dan lain
dilakukan dengan efektif. Pembenahan sebagainya merupakan peluang yang
perpustakaan tidak hanya terjadi pada sangat menarik bagi pengembangan
koleksi namun juga pada pustakawan. perpustakaan. Dengan perkembangan
Untuk mendapatkan layanan yang teknologi informasi itu mengakibatkan
memuaskan tidak hanya dengan membanjirnya informasi yang ada.
perbaikan sistem namun juga didukung Informasi yang ada itu sebaiknya diolah
performa dari pustakawan. Pustakawan oleh pustakawan agar menjadi
yang dahulu masih mempunyai citra pengetahuan dan bernilai lebih, sehingga
orang-orang terbuang, berkacamata tatkala dibutuhkan dan ditemu kembali
tebal, dan galak sekarang telah beralih oleh pemustaka maka akan lebih
menjadi pustakawan yang ramah dan bermanfaat.
welcame terhadap tugasnya. 3. Perpustakaan Hari Esok
Perpustakaan saat ini sangat
Inovasi dan invansi ilmu
berbeda dengan perpustakaan pada masa pengetahuan telah menghasilkan
lalu mulai dari segi jenis, layanan, gedung, teknologi yang semakin canggih yang
dan teknologi yang digunakan. Pada saat membawa banyak perubahan dalam
ini teknologi informasi sudah segala bidang termasuk dalam
berkembang sangat pesat. Kemajuan perpustakaan. Perubahan teknologi yang
bidang teknologi informasi dan cepat ini biasa disebut dengan disruptif
komunikasi yang menciptakan teknologi. Disruptif teknologi ini juga
perkembangan data dan informasi dalam berimbas pada dunia perpustakaan.
berbagai jenis format dan jumlah yang Masyarakat saat ini dapat memperoleh
nyaris tidak terbatas telah melahirkan informasi beranekaragam hanya dengan
sebuah era baru yang disebut era
informasi. Lahirnya era informasi ini juga
44
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

sekali sentuhan dalam smartphone Perpustakaan modern digambarkan


mereka. Perpustakaan harus berubah sebagai seperangkat komputer yang
apabila tidak mau ditinggalkan oleh memiliki hardware, software dan
pemustakanya. brainware. Apabila dimplementasikan di
perpustakaan perubahan yang harus
Perpustakaan bukan lagi sekedar
dilakukan dari segi desain gedung,
sebuah gedung melainkan sebagai pusat
layanan, dan pustakawan. Desain interior
layanan informasi, walaupun sebuah
perpustakaan modern harus dirubah dari
gedung baru merupakan suatu cara yang
yang dahulu gedung yang kusam
tepat untuk menyampaikan pesan
sekarang menjadi gedung dengan desain
pelayanan informasi baru dari sebuah
yang menarik, minimalis dan penataan
perpustakaan. Gambaran kemodernan
ruang yang menarik. Dengan desain
perpustakaan seutuhnya tidak dapat
gedung seperti ini diharpakan pemustaka
dinilai hanya dari fisik bangunan
nyaman dan ingin selalu berkunjung ke
melainkan dari perkembangan layanan
perpustakaan. Contoh perpustakaan yang
informasi perpustakaan tersebut.
memiliki desain interior yang modern
Perpustakaan tradisional hanya memberi
adalah perpustakaan Telkom University
pelayanan informasi tradisional kini
dan perpustakaan Universitas Indonesia.
perpustakaan modern mengarah kepada
pelayanan informasi non-tradisional Layanan perpustakaan modern
seperti pelayanan pendidikan, budaya, lebih mementingkan kepuasan pengguna
komersil, olahraga, rekreasi, hiburan dan dan layanan yang cepat, tepat dan
lain-lain. Perpustakaan hari esok adalah nyaman. Layanan perpustakaan modern
perpustakaan yang dapat diakses dari sudah menerapkan sistem waralaba yang
manapun kita berada tanpa harus buka 24 jam begitu pula perpustakaan
mengunjunginya. juga melakukan hal yang sama.
Perpustakaan modern dapat diakses oleh
Hal ini terjadi karena para pemakai
pemustakanya kapan saja dan dimana
lebih melek teknologi. Pada masa yang
saja. Dilihat dari segi koleksi
akan datang, perpustakaan makin banyak
perpustakaan modern menyediakan
jumlahnya, makin merata keberadaannya
koleksi cetak dan non cetak. Pustakawan
makin luas aksesnya, dan makin luas
masa depan digambarkan sebagai sosok
jangkauan layanannya. Makin lengkap
dengan kompetensi sebagai seorang
koleksinya, dan makin tinggi tingkat
information manager, information
kesadaran akan pentingnya informasi
specialist, information coordinator, acces
bagi seluruh lapisan masyarakat.
engginerr dan jiwa sebagai knowledge
Perpustakaan merupakan salah satu
navigator. Pustakawan juga harus
ukuran kemampuan suatu komunitas
masyarakat. Jadi jika masyarakat sudah memiliki pandangan wawasan yang luas
sebagai information linking agent.
terbiasa dengan buku (book minded) dan
Pustakawan holistic librarian.
perpustakaan (library minded), maka hal
itu merupakan kemajuan yang signifikan. Perkembangan Lembaga Kearsipan
Oleh sebab itu perpustakaan masa depan Dahulu, Kini dan Hari Esok
merupakan sesuatu yang ikut Arsip dari kata archaios (bahasa
memberikan warna dan bentuk Yunani) yang berarti kuno atau lama.
kehidupan masyarakat modern dan Sedang arsip dalam bahasa Latin
sejahtera, baik dalam bagi individu, (archeion) berarti gedung pemerintahan,
keluarga, masyarakat dan maupun tempat para penguasa berada. Lama
bangsa pada umumnya. Perpustakaan kelamaan arsip tidak hanya berarti
masa depan merupakan salah satu pusat
sumber belajar (learning center).
45
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

gedung saja melainkan juga melibatkan yaitu berkembang karena terdampak


apa yang ada di dalam gedung tersebut. teknologi. Dahulu orang menulis di atas
Sedangkan menurut UU No 7 tahun 1971 kulit kayu, batu dan lainnya. Kemudian
menyebutkan arsip sebagai naskah- ketika teknologi kertas ditemukan oleh
naskah yang dibuat dan diterima oleh orang Cina sekitar abad pertama semua
lembaga-lembaga negara dan badan- dokumen ditulis dengan media kertas.
badan pemerintah serta badan-badan Untuk membuat surat atau pengumuman
swasta/perorangan dalam bentuk corak para juru tulis menggunakan pena yang
apapun baik dalam keadaan tunggal terbuat dari bulu angsa disertai dengan
maupun berkelompok dalam rangka tinta. Dengan digunakannya kertas
pelaksanaan pemerintah dab sebagai media tulis maka di berbagai
pelaksanaan kehidupan berkebangsaan. kerajaan menggunakan stempel untuk
Undang-undang tersebut diperbaiki menyatakan bahwa dokumen yang
dengan adanya undang-undang No 43 dikeluarkan tersebut adalah sah.
tahun 2009 yang mana menyebutkan Pada awal 1900-an, manusia mulai
bahwa arsip adalah rekamana kegiatan mengenal mesin ketik sehingga penulisan
atau peristiwa dalam berbagai bentuk dengan media kertas lebih cepat dan
dan media sesuai dengan perkembangan mudah dibaca. Dengan adanya teknologi
teknologi informasi dan komunikasi yang ini maka produksi kertas meningkat
dibuat dan diterima oleh lembaga negara. karena semua kantor maupun
Lembaga kearsipan ada sejak jaman perorangan menggunakan mesin tik.
Yunani kuno, yang menyimpan tulisan Pada periode ini arsip sudah ditata
tangan yang disebut manuskrip. Sedang dengan klasifikasi tertentu karena
di Babylonia juga terdapat arsip itu menggunakan media yang sama yaitu
berupa tulisan dalam bentuk lempengan kertas sehingga perawatan dan
tanah liat dan di lembah sungai Nil pengaturannya mudah. Di era tahun 1990
berupa papyrus. Pembentukan lembaga -an penggunaan teknologi informasi dan
arsip terdorong karena adanya revolusi komunikasi untuk pengelolaan arsip baik
Perancis tahun 1789 yang menuntut arsip dinamis maupun statis merupakan
kebebsasan, persamaan dan hal yang baru. Kegiatan kearsipan
persaudaraan terasa pengaruhnya (penciptaan, pemeliharaanm,
diseluruh dunia dalam Deklarasi tentang penggunaan serta penyusutan) di suatu
Hak Azasi Individu mulai dipopulerkan. lembaga masih dilakukan secara manual.
Lembaga arsip itu bernama Archives Pemakaian teknologi dalam hal ini
National yang berdiri pada tanggal 12 komputer di lembaga kearsipan untuk
September 1790. Inggris mengikuti jejak pengolahan data dan pembuatan arsip.
tersebut tanggal 14 Agustus 1838 Public (Mulyotono, 2013: 3.5).
Record Office, kemudian Belanda tahun Arsip yang diciptakan dari kegiatan
1902 yaitu Algemeen Rijksarchief dan suatu instansi dari ke hari semakin
Amerika Serikat tanggal 19 Juni 1934 banyak sehingga menyebabkan
Nationale Archives and Records Center”. kebutuhan tempat penyimpanan yang
Arsip pada zaman dahulu semakin luas. Berkembangnya teknologi
menggunakan media kertas, daun lontar, informasi saat ini sudah merambah di
pelepah pisang, kulit kayu dan lain-lain. lembaga arsip. Pemanfaatan teknologi ini
Manajemen pengelolaannya hanya dalam dunia kearsipan untuk
sebatas mengumpulkan dan digunakan penyimpanan dan alat penelusur. Dalam
sebagai barang bukti apabila diperlukan. lembaga kearsipan teknologi komunikasi
Perkembangan arsip hampir sama informasi digunankan dengan dua alasan
dengan perkembangan perpustakaan
46
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

yaitu teknologi sebagai sarana bantu data untuk arsip ini ada yang secara
pengelolaan arsip terutama untuk arsip ofline maupun online. Secara ofline
konvensional (non elektronik) atau dapat adalah dengan penyimpanan di dalam
disebut sebagai automasi kearsipan. Yang hard disk komputer, flash disk, CD atau
kedua teknologi informasi terutama DVD, dll. Penyimpanan secara online
komputer sebagai sarana utama kerja. dilakukan pada dengan cara menitipkan
(Mulyotono, 2013:3.5). arsip elektronik di data base di internet,
seperti penyimpanan arsip elektronik di
Lembaga kearsipan pusat (ANRI)
email (yahoo, gmail) dan google drive.
memanfaatkan teknologi informasi
Namun penyimpanan arsip elektronik
sebagai salah satu cara untuk
secara online ini masih terkendala
meningkatkan mutu layanan arsip. Sejak
tentang keamanannya.
tahun 2000 ANRI mengembangkan
Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS). Pemanfaatkan teknologi informasi
Penerapan sistem automasi kearsipan ini dan komunikasi dalam pengelolaan arsip
merupakan amanat dari Peraturan diberbagai negara dengan menggunakan
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia sistem document imaging. Document
Tahun 2009 tentang Aplikasi Sistem imaging adalah kegiatan pengubahan dari
Kearsipan Dinamis dan Aplikasi Sistem bentuk hardcopy menjadi softcopy.
Informasi Kearsipan Statis. Pada tahun Dengan sistem ini kita dapat melakukan
2013 aplikasi ini dikembangkan berbasis pencarian arsip dengan cepat melalui
web agar memudahkan dalam temu kata kunci dari isi dokumen dan dapat
kembali arsip (Purbaningrum, 2016: 1). digunakan banyak orang sekaligus.
Sistem informasi ini saat ini oleh ANRI Document imaging ini kita dapat
penyebarannya dilakukan dengan cara melakukan pekerjaan kearsipan dengan
hibah. Banyak perguruan tinggi atau efisien waktu dengan hasil yang
lembaga kearsipan yang memperoleh berkualitas.
hibah bantuan sistem ini salah satunya Ada beberapa alasan mengapa
adalah IAIN Surakarta. Pemanfaatan menggunakan document imaging dalam
sistem informasi ini belum sepenuhnya pengelolaan arsip secara modern
dilakukan oleh lembaga kearsipan, menurut Muljono dalam https://
kendala yang terjadi dilapangan adalah repository.ipb.ac.id adalah
keterbatasan sumber daya manusia dan
sumber daya sarana. Belum semua a. Jika diperhitungkan dari segi biaya,
instansi baik swasta maupun pemerintah maka biaya langsung terbesar yang
memiliki badan tersendiri dalam bidang diperlukan pada pengelolaan arsip
kearsipan. Biasanya manajemen secara konvensional adalah biaya
kearsipan tiap lembaga dilakukan oleh pekerja/petugas arsip yang harus
unit masing-masing dan belum terpadu. menangani pencarian/penelusuran,
pengiriman dan penempatan
Implementasi teknologi informasi di kembali arsip di tempat
dalam dunia kearsipan adalah lebih penyimpanan semula.
sebagai sarana simpan, maksudnya
adalah perubahan bentuk dari arsip b. Biaya untuk mengindeks dokumen
manual ke elektronik membutuhkan ketika pertama kali dokumen
tempat untuk menyimpan (database). tersebut ditangani sebagai arsip
Dengan pangkalan data ini akan yang akan disimpan masih lebih
menghemat ruang untuk menyimpan kecil bila dibanding dengan biaya
arsip dan memudahkan dalam temu untuk membayar aktifitas
kembali arsip serta preservasi dan penyimpanan (mem-file) arsip
konservasi arsip. Penggunaan pangkalan
47
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...

secara fisik pada tempat and enjoyment, material evidence of man


penyimpanan yang memadai dan and his environment).
mendistribusikannya. Museum ada sejak manusia di muka
c. Cukup besar biaya yang dapat bumi ini memperlihatkan kegemaran
dihemat karena semua orang yang mengumpulkan sesuatu yang dianggap
bertugas dalam unit kearsipan unik. Hal ini dapat dilihat pada temuan
dapat menempatkan dokumen makam-makam prasejarah di berbagai
tanpa bantuan atau dukungan belahan bumi, sebagian besar temuan itu
pengetahuan individual yang terlalu merupakan koleksi si mati ketika masih
rumit hidup. Kesukaan mengumpulkan benda
sudah ada sejak lama, sebagaimana
d. Sistem document imaging memiliki
kemampuan pengendalian akses tergambar dari kata museum yang dalam
bahasa Yunani mouseion" yang berarti
yang lebih aman dibanding dengan
kuil untuk memuja dewi-dewi inspirasi,
menyimpan dokumen pada filling
pembelajaran dan patron seni (Akbar,
cabinet. Dengan sistem document
2010). Museum sudah ada di
imaging memungkinkan banyak
Mesopotamia semenjak millennium ke 2
orang mengakses suatu dokumen
SM. Di Sumeria pada abad ke 6 para raja
yang sama secara cepat dalam
mengoleksi benda antic yang disimpan di
waktu yang bersamaan
kuil-kuil (Sejarah Permuseuman
Perkembangan Museum dari Masa ke Indonesia, 2011).
Masa
Sejarah museum di Indonesia
Museum berasal dari kata diawali sekitar abad ke 17 yang
"mouseion" yang berupa bahasa Yunani dipelopori oleh seorang naturalis
yang artinya tempat pemujaan terhadap keturunan Jerman yang bernama George
dewi seni. Sedang museum menurut PP Ebenrhar Rumpf (1628-1702) atau
no 66 tahun 2015 adalah lembaga yang Rumphius yang bekerja untuk VOC.
berfungsi melindungi, mengembangkan, Rumphius tinggal di Ambon, selama
memanfaatkan koleksi dan tinggal disana beliau memanfaatkan
mengkomunikasikan kepada masyarakat. waktunya untuk menulis Ambonsche
Namun sebagian masyarakat indonesia, Landbeschrijving yang berisi tentang
museum dikenal sebagai tempat sejarah kesultanan di pulau Maluku,
penyimpan benda-benda bersejarah. kondisi geografis kepulauan,
(mengelola museum yang menarik). kependudukan dan lain-lain. Dalam
Pengertian museum menurut Sejarah Permuseuman Indonesia (2011)
International Council of Museums yang dijelaskan bahwa hasil karya Rumphius
dirumuskan pada 1974 dalam (Sulistyo ini diterbitkan setelah beliau meninggal
Basuki, 2008) museum adalah lembaga pada tahun 1705 dengan judul
permanen, nirlaba, yang melayani D’Ambonsche Rariteitkamer, dan dua jilid
masayarakat dan perkembangannya, pertama Herbariu Amboinense yang
serta terbuka bagi umum, untuk terdiri dari enam jilid pada tahun 1741
keperluan kajian, pendidikan dan dan jilid terakhir pada tahun 1750.
kegemberiaan, bukti material manusia Bangunan milik Rumphius yang dapat
dan lingkungannya (A museum is a non- dikatakan sebagai museum tertua di
profit making, permanent institution in the Nusantara sudah tidak dapat diketahui
service of society and of its development, jejaknya karena terkena gempa bumu
and open to the public, which acquires, pada tahun 1674 dan kebakaran hebat
conserves, researches, communicates, and pada 1687 yang memusnahkan bangunan
exhibits, for purpose of study, education
48
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...
berisi gambar tentang tumbuhan, naskah perawatan.
tentang kerang dan koleksi tumbuhan dan d. Fisik bangunan. Bangunan yang
kerang. digunakan untuk museum adalah
Perkembangan museum di Indonesia bangunan bersejarah yang dilindungi
sejak masa kolonial hingga kemerdekaan oleh Monumenten Ordonantie
semakin meningkat. Tujuan museum (Undang-undang Kepurbakalaan
didirikan pasca kemerdekaan adalah 1931) sehingga memerlukan
untuk pelestarian dan pengetahuan perawatan khusus. Pembangunan
warisan budaya guna untuk menjaga museum baru mengalami kesulitan
perastuan dan peradaban bangsa serta tentang pengadaan tanah dan arsitek
sebagaii sarana pendidikan nonformal. bidang permuseuman.
Bangunan museum sebelum kemerdekaan e. Sarana penunjangberupa peralatan
menggunakan bangunan tua, dengan kantor dan peralatan teknis
pelayanan belum dengan fasilitas
seadanya. Setelah kemerdekaan bangunan f. Sumber dana, museum pemerintah
museum sudah direncanakan dan memiliki hanya mengadalkan anggaran dari
gaya arsitektur tradisional daerah APBN sedangkan museum swasta
tertentu. Dengan sumber daya manusia dana operasional daro yayasan
dan layanan sudah ada serta memiliki penyelenggara atau donatur.
fasilitas dan sarana yang memadai. g. Apresiasi masyarakat yang kurang.
Tugas dan fungsi museum pada Museum identik dengan tempat yang
dekade 1984-2000 mulai dikembangakn sepi serta terkesan 5K (kaku, kusam,
menjadi tempat menyimpan benda klenik, kasihan dan kotor)
peninggalan sejarah dan purbakal namun Museum sebagai lembaga penyedia
juga sebagai tempat penelitian, pendidikan informasi kejadian di masa lampau selain
budaya serta sebagai sarana untuk memiliki kendala tersebut di atas juga
memperlihatkan jati diri bangsa terutama memiliki potensi yaitu
bagi generasi penerus. Beberapa kendala
yang dihadapi Direktorat Permuseuman a. Museum merupakan tempat
dalam pembangunan dan pengembangan pelestarian, lembaga pendidikan
museum: nonformal, sumber data penelitian,
dan bagian dari industri budaya;
a. Sumber daya manusia, ini
merupakan masalah masalah yang b. Minat untuk mendirikan museum
sangat krusial karena belum adanya oleh pemerintah, perorangan,
lembaga akademik yang secara komunitas, instansi swasta, dan
formasl memiliki spesialisasi tentang perguruan tinggi dari waktu ke
permuseuman. waktu cenderung meningkat;

b. Peratursan dan Perundang- c. Terbentuknya asosiasi yang


undangan, sampai saat ini belum ada mengelola permuseuman; program
undang-undang yang mengatur tanggung jawab sosial (Corporate
tentang museum. Peraturan yang ada Social Responsibility) pada
yaitu PP No. 66 Tahun 2015 tentang perusahaan yang membantu
Museum sebagai turunan dari UU No. mempopulerkan museum;
11 Tahun 2010 tentang Cagar Beberapa perguruan tinggi
Budaya. mengembangkan studi museum
c. Koleksi. Koleksi museum sebelum (Universitas Indonesia, Universitas
kemerdekaan sebagian besar Padjadjaran, dan Universitas Gadjah
menggunakan bahasa Belanda Mada); dan adanya dukungan dari
sehingga kurang perhatian dan komunitas yang aktif membuat program-
49
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...
program permuseuman untuk publik. lanjut. Untuk menajeman koleksi ini mulai
(Sejarah Permuseuman Indonesia, 2011). pengadaan hingga proservasi dan
konservasi. Manajemen layanan
Pemerintah sebagai pemangku
kebijakan membuat program prioritas diperlukan untuk melayani pengunjung
nasional untuk menghadapi masalah dan yang berkunjung ke museum dengan
potensi museum dengan mengeluarkan memberikan informasi yang benar dan
Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang jelas. Keuangan merupakan sebagai
Percepatan Pelaksanaan Prioritas pelumas dalam opersional museum.
Pembangunan dengan menetapkan Revitalisasi yang ketiga adalah
Revitalisasi Museum sebagai Program perlunya museum membuat jejaring
Prioritas Pembangunan Nasional dengan masyarakat serta kemitraan dalam
khususnya dalam Prioritas 11 yaitu dan luar negeri. Yang keempat yaitu
Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi kebijakan. Implikasi dari penyempurnaan
Teknologi. Kegiatan ini menjadi rencana UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar
startegis Kementerian Kebudayaan dan Budaya sejumlah kebijakan harus dibuat,
Pariwisata 2010 – 2014. Revitalisasi diantaranya Pedoman Akreditasi Museum
museum ini merupakan upaya dan Pedoman Penilaian Koleksi.
peningkatan kualitas layanan kepada Revitalisasi yang kelima adalah pencitraan
masayarakat sesuai dengan fungsinya. Visi dengan Gerakan Nasional Cinta Museum
revitalisasi ini adalah museum di (GNCM). Terakhir adalah program,
Indonesia sebagai sarana edukasi dan museum harus mengembangkan program
rekreasi yang berkualitas. Misinya adalah: yang inovatif dan kreatif dengan program
a. Meningkatkan tampilan museum di dalam museum (in house) dan di luar
museum (outreach).
menjadi lebih menarik.
b. Meningkatkan profesionalisme Museum dengan definisi sebagai
lembaga nirlaba yang tidak hanya
dalam pengelolaan museum dan
berfungsi mengoleksi dan merawat tetapi
pelayanan pengunjung.
juga meneliti dan mengkomunikasiikan
c. Mengembangkan program yang informasi yang terkandung dalam
inovatif dan kreatif. koleksinya. Museum di masa yang akan
d. Mewujudkan dan memperkuat datang bukan hanya sebagai “gudang
jejaring museum dan komunitas. budaya” namun merupakan pusat
pengetahuan budaya yang menjadi sumber
e. Menetapkan kebijakan pengelolaan ilmu pengetahuan bagi masyarakat
museum. (Sejarah Permuseuman Indonesia, 2011).
f. Meningkatkan pencitraan museum. Sebagai aktualisasi museum di masa yang
akan datang maka perlu museum harus
Ada enam aspek yang menjadi
berubah dari segi fungsi dan tujuan
sasaran revitalisasi museum di Indonesia,
diantaranya:
yaitu fisik meliputi penataan interior,
eksterior, fasilitas penunjang, rehabilitasi a. Museum sebagai forum publik
fisik dan perluasan banynan musem. maksudnya adalah museum sebagai
Rehabilitasi fisik ini meliputi fisik tempat diskusi masalah-masalah
bangunan gedung dan cagar budaya yang sosial dan budaya. Program museum
menjadi koleksi museum. Kedua adalah sebagai forum ini diantaranya adalah
manajemen meliputi sumber daya b. Museum sebagai “Contact Zones”
manusia, koleksi, keuangan dan layanan maksudnya adalah museum
pengunjung. Manajemen SDM ini meliputi diharapkan dapat memfasilitasi
pelatihan dan workshop tentang dialog lintas budaya di berbagai
keterampilan tingkat dasar, menengah dan lapisan masyarakat.
50
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...
c. Museum sebagai institusi nirlaba. meseum dapat memberi inspirasi bahwa
Museum diharapkan melakukan masa lalu sebagai cara untuk menuju ke
berbagai kegiatan yang menari agar masa depan.
jumlah pengunjung meningkat. Museum ideal di Indonesia
Pendidikan museum dengan diantaranya:
melaksanakan workshop dan pelatihan a. Museum sebagai tempat pelestarian
mulai tingkat dasar hingga lanjutan. Tiga dan penelitian budaya
Pilar Permuseuman Indonesia, adalah b. Museum sebagai media komunikasi
mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan masyarakat
membentuk kepribadian dan c. Melakukan kajian kualitas kunjungan
menanamkan konsep ketahanan nasional ke museum
dan wawasan nusantara. Tiga pilar ini d. Museum melakukan perandalam
sebagai landasan agar masyarakat tidak diplomasi budaya
kehilangan jati diri dalam hal budaya dan
Tabel 1. Karakteristik Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum
No Kegiatan Lembaga Kearsipan Perpustakaan Museum
1 Yang disimpan Menciptakan dan Semua materi yang Artefak , bendas
mengendalikan diterbitkan dalam cagar budaya yang
arsip hasil dari berbagai fromat yang disosialisasikan
suatu organisasi tidk bersifat unik baik yang bersifat
sebab diterbitkan unik maupun tidak
dalam skala besar
2 Susunan Susunan yang Menggunakan Penyeusunan tidak
material digunakan dipilih kalsifikasi dan ada ketentuan yang
dan dilaksanan oleh deskripsi yang baku tapi yang
manajer arsip ditetapkan oleh terpenting adalah
dinamis maupun badan international control material
pencipta arsip seperti ISBD atau
DDC
3 Pemakai Anggota badan Semua lapisan Semua lapisan
korporasi pencipta masayarakat masyarakat
arsip tersbut
4 Cara temu Arsiparis Katalog atau mencari Hanya boleh
kembali menggunakan dan langsung ke rak melihat apa yang
informasi mebuat indeks, koleksi dipamerkan
register ssebagai
alat bantu pencarian
5 Cara Di ruangan yang Dipinjam atau dibaca Di dalam area
memeriksa disediakan oleh ditempat musem
materi yang lembaga arsip
diinginkan
6 Tujuan Menyinmpan, Mengembangkan Pengumpulan dan
mengontrol, dan koleksi yang tepat perlindungan cagar
temu kembali arsip dan komprehensif budaya untuk
yang cepat, tepat yang disimpan, temu masayarakat
dan efisien balik dan digunakan
secara efektif
7 Alasan Melaksanakan tugas Pendidikan, Pendidikan
mengunjungi penelitian, rekreasi, penelitian
dll
8 Pengelola Arsiparis atau Pustakawan Kurator museum
manajer arsip
Sumber Sulistyo Basuki, 2008 51
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...
revitalisasi museum mulai dari fisik,
KESIMPULAN layanan , manajemen serta gerakan
Perpustakaan, lembaga kearsipan nasional cinta museum (GNCM).
dan museum merupakan tiga lembaga Pemerintah sebagai pengelola museum
yang mempunyai tugas sama yaitu milik negara berupaya membuat berbagai
menghimpun informasi yang dilayankan program agar menarik minat masyarakat
kepada masyarakat penggunanya. Secara untuk mengunjunginya baik yang di dalam
garis besar karakteristik tiga lembaga museum (in house) maupun di luar
penyedia informasi ini dapat dilihat dalam museum (outreach).
tabel berikut ini yang penulis adopsi dari Ketiga lembaga ini museum yang
Sulistyo Basuki. belum memiliki landasan hokum dalam
Dari uraian di atas tentang bentuk undang-undang, museum baru
perpustakaan, lembaga kearsipan dan memiliki PP sebagai landasan hukumnya.
museum dapat diambil kesimpulan yaitu :Perpustakaan memiliki UU No 43 tahun
Ketiga lembaga ini mempunyai 2007 tentang Perpustakaan dan No 43
tujuan yang sama yaitu menyediakan tahun 2009 tentang Kearsipan.
informasi untuk keperluan pendidikan, Pada saat ini ada beberapa
penelitian. perguruan tinggi yang menggabungkan
Perpustakaan dengan kemajuan ketiga lembaga ini dalam satu gedung
teknologi informasi berupaya untuk namun dengan manajemen sesuai dengan
berbenah agar tidak ditinggalkan oleh kaidah lembaga masing-masing.
pemakainya. Pemakai perpustakaan pada Contohnya adalah Direktorat
saat ini sudah memiliki informasi yang Perpustakaan dan Musem UII yang
melimpah ruah atau smogi nformation, menggabungkan perpustakaan dan
maka layanan perpustakaan dan museum dalam satu area gedung.
kompetensi pustakawan harus
ditingkatkan apabila tidak ingin lembaga
DAFTAR PUSTAKA
ini punah. Perpustakaan saat ini lebih
ditekankan sebagai lembaga yang Agus Aris Munandar, dkk. (2011).
menngunakan asetnya (informasi) sebagai Sejarah Permuseuman Indonesia. Jakarta:
bisnis bukan lagi nirlaba. Direktorat Permuseuman
Pemakaian teknologi informasi di American Library Association.
lembaga kearsipan saat ini sebagai solusi (1983). Encyclopedia of Library and
dari tempat yang semakin berkurang Infrormation Science. New York: ALA Press
karena arsip yang dihasilkan semakin Encylopedia Americana.(1991). New
banyak. Arsip dengan media kertas saat ini York: Americana Corporation
dialih mediakan dalam bentuk digital
kemudian disimpan dalam pangakalan M. Imam Mulyotono. (2013). Materi
data. Dengan sistem seperti ini temu Pokok Otomasi dalam Kearsipan.
kembali lebih cepat dan tepat serta Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
preservasi dan konservasi lebih mudah. Di Indonesia. (2015). Peraturan
masa datang lembaga kearsipan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang
mengunakan document imaging sebagai Museum. Jakarta: Kemenkumham
media arsip yang dirasa lebih efektif dan
efisien. Pudji Muljono. Manajeman Arsip
Dengan Sistem Modern. (2018). https://
Museum pada awalnya terkesan repository.ipb.ac.id
sebagai tempat yang 5K (kaku, kusam,
klenik, kasihan dan kotor) saat ini mulai Sulityo Basuki. (2008). Manajemen
berbenah salah satunya adalah dengan Arsip Dinamis Pengnatar Memahami,
52
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018
Khoirul Maslahah, Nushrotul Hasanah Rahmawati Perpustakaan, Lembaga Kearsipan dan Museum...
Mengelola Informasi dan Dokumen.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sulistyo Basuki. (1994). Periodisasi
Perpustakaan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sutarno Ns. (2006). Manajemen
Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto
Indonesia. (2007). UU No 43 tahun
2007 tentang Perpustakaan. Jakarta:
Kemenkumham
Indonesia. (2009). UU No 43 tahun
2009 tentang Kearsipan. Jakarta:
Kemenkumham
Widodo, Implementasi Teknologi
Informasi di perpustakaan. (2018). http://
widodo.staff.uns.ac.id/2009/05/26/
implementasi-teknologi-informasi-di-
perpustakaan/

53
Diplomatika, Vol. 2, No. 2 Desember 2018

You might also like