492 843 1 SM

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHA

PETERNAKAN BROILER POLA KEMITRAAN DI KABUPATEN BLITAR

Ariani Trisna Murti1 dan Erik Priyo Santoso2


Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Email : artrimur@gmail.com

ABSTRACT
This research was conducted a many of broiler farmers who partnered with PT.
SMS in Blitar district. The data collection was conducted during June – July 2014 that
focus on the elasticity of the business production of a farm broiler a partnership system
PT. SMS. Research method used is a method of survey sample with the determination of
the sampling method purposively namely broiler chicken farmers who implement the
program partnership with PT. SMS Indonesia. The number of the overall sample can be
taken a number of the population of 60 people as representatives of farmers. Variable
research used is the number of broiler, the purchase of DOC, the work force, the cost of
feed, vitamins and medicine, electricity, mortality, the cost of production, and the number
of family members. Data analysis conducted includes data qualitative and quantitative.
Quantitative analysis is the calculation of the production costs, revenues, and income.
Qualitative analysis of the aims to calculate factors affecting business production of the
use of Cobb-Douglasregression analysis.
Data processing from the result of this research conducted using the SPSS version
16,0. The research results show that mortalitas and its cost of production a factor of
production that is very significant to affect elastic and wreak on the number of businesses
production. Conclusion shows that 1 ) mortalitas and its cost of production is of factors
affect elastic and wreak on the amount of the production of 2 ) the number of cattle, the
purchase of d.o.c, the cost of feed, and its cost of production is the factors that are not
elastic against the production of business. Advice in research to 1 ) farmers more selective
in the election of the seeds of doc who will be maintained and noticed a big factor cause
of death of livestock so that the number can be suppressed mortalitas 2 ) the use of the
factors of production and business capital is more efficient, because with the use of
production factors efficient will affect the amount of income production
Keywords: Number of Production, Partnership System, Mortality, Production Cost

12
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan terhadap peternak broiler yang bermitra dengan PT. SMS
di Kabupaten Blitar. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni - Juli 2014 yang
bertujuan untuk mengetahui elastisitas produksi usaha peternakan ayam broiler sistem
kemitraan PT. SMS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sampel survei
dengan penentuan purposive yaitu peternak ayam broiler yang melaksanakan program
kemitraan dengan PT. SMS Indonesia. Keseluruhan sampel dapat diambil sejumlah
populasi 60 orang peternak sebagai perwakilan. Variabel penelitian yang digunakan
adalah jumlah ternak, pembelian DOC, jumlah tenaga kerja, biaya pakan, vitamin dan
obat-obatan, listrik, mortalitas, biaya produksi, dan jumlah anggota keluarga. Analisis
data yang dilakukan meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Analisa kuantitatif
merupakan perhitungan angka biaya produksi, penerimaan, dan pendapatan. Analisa
kualitatif bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap jumlah
produksi usaha menggunakan analisis regresi Cobb-Douglas. Pengolahan data dari hasil
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortalitas dan biaya produksi merupakan
faktor produksi yang sangat signifikan mempengaruhi dan bersifat elastis terhadap jumlah
produksi usaha. Kesimpulan menunjukkan bahwa 1) mortalitas dan biaya produksi
merupakan faktor yang mempengaruhi dan bersifat elastis terhadap jumlah produksi 2)
jumlah ternak, pembelian D.O.C, biaya pakan, dan biaya produksi merupakan faktor-
faktor yang bersifat tidak elastis terhadap produksi usaha. Saran dalam penelitian agar 1)
peternak lebih selektif dalam pemilihan bibit DOC yang akan dipelihara dan
memperhatikan faktor besar penyebab kematian ternak sehingga angka mortalitas dapat
ditekan 2) pemakaian faktor-faktor produksi dan modal usaha lebih efisien, karena
dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien akan mempengaruhi jumlah
pendapatan produksi.

Kata Kunci: Jumlah Produksi, Sistem Kemitraan, Mortalitas, Biaya Produksi

PENDAHULUAN ternak sebesar 1.295.750 ekor.


Pada tahun 2013 jumlah produksi Kabupaten Blitar merupakan daerah yang
ayam pedaging di Kabupaten Blitar mempunyai kontribusi cukup besar untuk
sebesar 8.197.750 kg dengan populasi memberi pasokan produksi kebutuhan

13
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

ayam ras pedaging di Provinsi Jawa I Wayan Rusastra, 2004 yang dikutip
Timur dari usaha kemitraan maupun Anandra 2010)).
mandiri (Statistik Dinas peternakan Pelaku usaha ternak ayam broiler
Provinsi Jawa Timur, 2014) berbentuk peternakan rakyat, dan
Alasan usaha ayam broiler adalah : kemitraan. Kemitraan yang sering
(1) periode siklus produksinya yang dilaksanakan adalah pola inti plasma.
relatif pendek membuat perputaran modal Perusahaan bertindak sebagai inti yang
relatif cepat, menjadikannya cocok untuk memberikan bibit, pakan, vitamin dan
usaha peternakan rakyat; (2) usaha ayam obat-obatan, serta memberikan pelayanan
ras pedaging mempunyai kaitan yang luas teknik beternak ataupun kesehatan ternak
baik kaitan ke belakang (backward kepada plasma (peternakrakyat).
linkage) dan kaitan ke depan (forward Kewajiban mutlak bagi plasma adalah
linkage); (3) kemampuannya dalam semua ayam yang dipelihara wajib dijual
menyerap tenaga kerja secara ekstensif; kepada perusahan sebagai pihak inti.
dan (4) sebagai salah satu komoditas yang Fadilah, Polana, Alam dan Parwanto
mempunyai potensi ekspor (Kegiatan (2007), berpendapat bahwa perusahaan
usaha yang menarik dikaji di subsektor peternakan berperan sebagai inti untuk
peternakan adalah usaha agribisnis ayam membina peternak yang menjadi
ras pedaging. Hal ini dilandasi beberapa plasmanya agar mandiri dan lebih maju.
alasan, yaitu: (1) periode siklus Usaha peternakan yang bersifat komersil
produksinya yang relatif pendek (utama), usaha sambilan serta peternakan
membuat perputaran modal relatif cepat, yang bersifat mandiri maupun kemitraan
menjadikannya cocok untuk usaha berorientasi pada keuntungan maksimal.
peternakan rakyat; (2) usaha ayam ras Perhitungan dan analisa ekonomi yang
pedaging mempunyai kaitan yang luas tepat diperlukan untuk mengetahui
baik kaitan ke belakang (backward keefisienan usaha guna memperoleh hasil
linkage) dan kaitan ke depan (forward yang maksimal. Umar (2003)
linkage); (3) kemampuannya dalam menambahkan, aspek- aspek yang perlu
menyerap tenaga kerja secara ekstensif; dianalisis untuk mengetahui biaya dan
dan (4) sebagai salah satu komoditas yang manfaat tersebut antara lain ditinjau dari
mempunyai potensi ekspor (Saptana dan aspek elastistas produksi.

14
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, (X). Penyelesaian hubungan antara Y dan


maka perluuntuk melakukan analisis X adalah dengan menggunakan cara
tentangproduktivitas usaha peternakan regresi dimana variasi dari Y akan
broiler. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) dipengaruhi oleh variasi X. Fungsi Cobb-
menentukan faktor-faktor yang mungkin Douglas dapat dituliskan seperti
mempengaruhi produksi peternakan persamaan (Soekartawi, 2003; Beattie
ayam broiler; 2) menentukan elastisitas and Taylor, 1996; Debertin, 1986;
produksi usaha peternakan broiler di Cramer et al 1997)
Kabupaten Blitar.
Y = a X1bX2c..........e
METODOLOGI PENELITIAN Ln Y = ln a + b lnX1 + c ln X2 + e
Kerangka Teoritis Keterangan
Secara ekonomi produksi adalah Y : Production
proses perubahan input menjadi output X1.......Xn : Variable input
(Beattie and Taylor 1996) Fungsi e : Error
produksi menunjukkan besarnya output
yang dihasilkan suatu unit usaha untuk Tempat dan Waktu Penelitian
setiap kombinasi masukan tertentu. Penelitian dilakukan di Kecamatan
Untuk menyederhanakan fungsi tersebut Gandusari, Binangun, dan Garum
dapat dituliskan sebagai berikut: Kabupaten Blitar pada bulan Juni - Juli
2014. Lokasi pengambilan data dilakukan
Y = f (X1, X2.......Xn) pada sejumlah peternak broiler di
Kabupaten Blitar yang bermitra dengan
Proses produksi untuk analisis faktor- PT. SMS. Pemilihan tempat ini dilakukan
faktor yang mempengaruhi produksi karena Kabupaten Blitar merupakan
digunakan fungsi Cobb-Douglas. Fungsi daerah penghasil produksi ayam ras
Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau pedaging terbesar ketiga setelah
persamaan yang melibatkan dua atau Kabupaten Jombang dan Kabupaten
lebih variabel, di mana variabel yang satu Lamongan. Data Statistik Dinas
disebut variabel dependent, yang Peternakan Provinsi Jawa Timur pada
dijelaskan (Y) dan yang lain disebut tahun 2013 mencatat bahwa jumlah
variabel independent, yang menjelaskan produksi ayam pedaging terbesar kedua

15
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

diraih oleh Kabupaten Blitar dengan Pengumpulan Sampel Data


mencapai angka sebesar 8.197.750 kg Jumlah sampel sebanyak 60 peternak
dengan populasi ternak sebesar 1.295.750 broiler yang dipilih dengan penentuan
ekor. sampel secara purposive sampling yaitu
Kabupaten Blitar merupakan salah peternak ayam broiler yang
satu Kabupaten yang terletak pada bagian melaksanakan program kemitraan dengan
sebelah Timur di Pulau Jawa dan PT. SMS Indonesia. Populasi sampel
membagi habis wilayah Provinsi Jawa dalam penelitian ini adalah peternak
Timur, terletak tepat di sebelah Selatan rakyat broiler sebagai pihak plasma di
Khatulistiwa. Kabupaten Blitar terletak Kabupaten Blitar. Sampel merupakan
pada 111°40¹- 112°10¹ Bujur Timur dan sebagian atau populasi yang diteliti.
7°58¹-8°9¹51¹¹ Lintang Selatan. Batas Sampel populasi peternak broiler sistem
daerah sebelah utara adalah Kabupaten open house Kabupaten Blitar secara
Kediri, sebelah Selatan berbatasan keseluruhan berjumlah 150 orang
dengan Samudra Indonesia, sebelah peternak. Sampel peternak yang diambil
Timur berbatasan dengan Kabupaten adalah peternak yang mempunyai jumlah
Malang, dan sebelah Barat berbatasan ternak 4000-10.000 ekor. Jumlah
dengan Kabupaten Tulungagung. keseluruhan tersebut dapat diambil
Wilayah Kabupaten Blitar terbagi sampel populasi sebanyak 60 orang
menjadi 22 kecamatan, 28 kelurahan, dan peternak sebagai perwakilan sampel
220 desa dengan luas wilayah 1.588,79 penelitian. Penentuan jumlah sampel
km2. Kabupaten Blitar terbagi menjadi 6 didasarkan pada pendapat Slovin (Umar,
daerah di wilayah pegunungan yang 2003) sebagai berikut:
mempunyai ketinggian +300 m dari
N
permukaan laut yaitu Kec. Wates, Kec. n=
1 + (Ne2 )
Wonotirto, Kec. Doko, Kec. Gandusari, Keterangan :
Kec. Nglegok, dan Kec. Panggungrejo. n = Besarnya sampel
N = Jumlah populasi
Kota Blitar merupakan pusat e = Presisi yang ditetapkan (10%)
pemerintahan Kabupaten Blitar yang
berada pada ketinggian ±167 m dari Analisa Data
permukaan laut. Analisa data yang dilakukan
mencakup analisa kualitatif dan analisa

16
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

kuantitatif. Analisa kualitatif bertujuan X5 = vitamin dan obat-obatan (Rp./


untuk mengetahui faktor-faktor produksi periode)
usaha peternakan broiler pola kemitraan X6 = listrik (Rp. / periode)
dan karakteristik peternak. Analisa X7= mortalitas (% / periode)
kuantitatif untuk mengetahui komposisi X8 = biaya produksi (Rp. / periode)
biaya produksi. Faktor yang X9 = jumlah anggota keluarga (orang)
mempengaruhi produksi dapat diketahui a, b = besaran yang akan diduga
dengan menggunakan model Cobb- µ = kesalahan (disturbance term)
douglas dengan persamaan : e = logaritma natural, e = 2,718

Y= a X1b1 X2b2 X3b3X4b4 X5b5X6b6 X7b7 Untuk memudahkan pendugaan


X8b8 X9b9 (1) terhadap persamaan (1), maka persamaan
Y = aX1 b1 eu tersebut diubah menjadi bentuk linear
Bila fungsi Cobb-Douglas tersebut berganda dengan cara melogaritmakan
dinyatakan oleh hubungan Y dan X, maka persamaan tersebut. Logaritma dari
: persamaan diatas, adalah :
Y=f(X1, X2, X3, X4, X5, X6 ,X7, X8, X9, X10, X11, X12, X13 ) (2) Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 + b3 log
Untuk memudahkan analisis maka model X3 + b4 log X4 + .................... b13 log X13
di linearkan dengan double log Fungsi Cobb-Douglas memiliki
sehingga model analisis menjadi persamaan b1 , b2 , ......b13 adalah tetap
: walaupun variabel yang terlibat telah
dilogaritmakan, karena b1 , b2 ,
Ln Y = ln a + b1 lnX1+ b2 lnX2 + b3 lnX3 ......b13 pada fungsi Cobb-Douglas adalah
+ b4 lnX4 + b5 lnX5 + b6 lnX6 + sekaligus menunjukkan elastisitas
b7 lnX7 + b8 ln X8 +b9 ln X9 variabel X terhadap variabel Y.
Angka besaran indeks merupakan
Keterangan : besarnya pengaruh variabel yang yang
Y = jumlah produksi (kg / periode) diteliti terhadap penyebab perubahan
X1 = jumlah ternak (ekor) variabel yang lain. Tanda positif yang
X2 = pembelian DOC (Rp./ periode) mengikuti besaran angka indeks
X3 = jumlah tenaga kerja(orang) mempunyai pengertian bahwa variabel
X4 = biaya pakan (Rp. / periode) yang diteliti selalu berubah searah dengan

17
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

variabel yang menjadi penyebab. Setiap Biaya Produksi (X8) 0,996**


Jumlah Anggota -0,076
kenaikan variabel yang mempengaruhi Kel. (X9)
Nilai R 0,702
variabel yang diteliti selanjutnya R Square (R2) 0,752
Adjusted R Square 0,735
ditunjukkan oleh indeks elastisitas.
Nilai F 52,087
Besaran angka bertanda negatif Keterangan : ** : P < 0,01; * : P < 0,05
Sumber : (Data primer (diolah), 2014)
menjelaskan bahwa variabel yang diteliti
selalu berubah berlawanan arah dengan Persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
variabel yang menjadi penyebab dalam
Y = 2.275 X1 0,157 X2 0,257 X4 -0,540 X7 -
2,037
penelitian. X80,996
Keterangan :
Y = jumlah produksi broiler (kg/periode)
HASIL DAN PEMBAHASAN X1 = jumlah ternak (ekor/periode)
X2 = pembelian D.O.C(Rp./periode)
Model Regresi Produksi Usaha
X4 = biaya pakan (Rp./periode)
Pengaruh variabel yang signifikan X7 = mortalitas (%/periode)
X8 = biaya produksi (Rp./periode)
dalam penelitian yaitu jumlah ternak,
pembelian DOC, jumlah tenaga kerja, Jumlah Ternak
biaya pakan, vitamin dan obat-obatan, Hasil angka pengolahan data
listrik, mortalitas, biaya produksi, dan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
jumlah anggota keluarga dapat diketahui yang positif dengan jumlah produksi
dengan menggunakan salah satu fungsi, usaha. Variabel jumlah ternak mencetak
yaitu fungsi Cobb Douglas. nilai koefisien regresi sebesar 0,157,
artinya jika jumlah ternak meningkat
Tabel4. Faktor-Faktor yang Mempeng- sebesar 1% sedangkan faktor lain
aruhi Jumlah Produksi dianggap konstan maka jumlah produksi
usaha meningkat sebesar 0,157%. Jumlah
Variabel Variabel Beta
Dependen Independen ternak merupakan variabel yang sangat
Konstanta
(Constant) mempengaruhi jumlah produksi usaha
Jumlah ternak (X1) 0,157* yang dijalankan. Semakin banyak jumlah
Pembelian D.O.C 0,257*
Jumlah (X2) ternak yang dipelihara, maka semakin
Produksi Jumlah Tenaga -0,069
(Y) Kerja (X3) maksimal pula jumlah produksi usaha
Biaya Pakan (X4) -0,540*
Vitamin dan Obat- -0,132 dan angka penghasilan yang akan
obatan (X5) diperoleh oleh suatu usaha yang
Listrik (X6) 0,016
Mortalitas (X7) - didirikan. Dapat diketahui semakin besar
2.037**

18
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

kapasitas ayam dimiliki maka semakin saling berkesinambungan. Wardhani


besar pula penerimaan yang diterima (2013) berpendapat bahwa faktor utama
poleh peternak. Hal serupa disampaikan dalam usaha peternakan ayam ras
Siregar (2009) jumlah kepemilikan ternak pedaging adalah bibit ayam, dan bibit
akan menentukan penerimaan yang akan ayam ras yang tersebar di pasaran
diperoleh, karena semakin banyak jumlah memiliki kualitas produktivitas yang
populasi yang dimiliki, maka semakin mayoritas relatif sama. Bila terdapat
meningkat pula pendapatan yang perbedaan maka perbedaanya tidak
diperoleh. mencolok, dan peternak dapat
menentukan pilihan strain mana yang
Pembelian DOC akan dibudidaya melalui daftar
Berdasarkan pengolahan data mentah produktifitas karena disediakan prestasi
yang dianalisis dengan pendekatan bibit yang dijual.
regresi linier berganda, didapatkan hasil
bahwa variabel pembelian DOC Biaya Pakan
menunjukkan pengaruh yang sangat Hasil analisis regresi memperlihatkan
signifikan dan mempunyai hubungan bahwa variabel biaya pakan memberikan
yang positif terhadap jumlah produksi pengaruh yang signifikan terhadap
usaha. Nilai koefisien regresi variabel jumlah produksi usaha. Besarnya nilai
pembelian DOC yang didapatkan adalah angka koefisien regresi variabel biaya
0,257, hal ini dapat diartikan bahwa jika pakan sebesar -0,540, yang dapat
biaya DOC meningkat sebesar 1% diartikan bahwa jika biaya pakan
sedangkan faktor lain dianggap tetap meningkat sebesar 1% sedangkan faktor
maka jumlah produksi usaha akan variabel lain dianggap tetap maka jumlah
meningkat sebesar 0,257. produksi usaha akan menurun sebesar
Variabel biaya DOC mempunyai 0,540%. Variabel biaya pakan dalam
peranan penting dalam produktifitas penelitian merupakan biaya yang harus
usaha peternakan ayam ras pedaging, dikeluarkan oleh peternak untuk
karena biaya DOC merupakan biaya yang pengadaan pakan seluruh ternak yang
paling besar dikeluarkan selain biaya dibudidaya, dalam suatu usaha biaya
pakan, keduanya mempunyai peranan pakan merupakan biaya terbesar yaitu
penting dalam produksi usaha karena sekitar 60% dari biaya total produksi

19
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

usaha. Hal ini didukung oleh pendapat menghitung angka kematian dengan
Sumartini dalam Yunus (2009) bahwa standart yang yang telah ditentukan
biaya pakan mencapai 58,13% - 66,22% perusahaan sesuai dengan isi perjanjian
dari seluruh biaya operasional. kontrak.

Mortalitas Biaya Produksi


Berdasarkan data yang diolah melalui Berdasarkan hasil pengolahan data
pendekatan analisis regresi di atas dengan menggunakan analisis regresi di
menunjukkan bahwa variabel mortalitas atas dapat dilihat bahwa variabel biaya
mempunyai pengaruh yang signifkan produksi memberikan pengaruh yang
terhadap jumlah produksi usaha sangat signifikan terhadap jumlah
kemitraan broiler PT. SMS wilayah produksi usaha kemitraan broiler yang
Kabupaten Blitar. Hal ini berhubungan dijalankan, hal ini berhubungan dengan
dengan angka koefisien regresi variabel nilai koefisien regresi variabel biaya
mortalitas sebesar -2,037, artinya bahwa produksi sebesar 0,996. Nilai koefisien
jika angka mortalitas meningkat sebesar regresi menggambarkan bahwa jika
1% dengan faktor lain yang dianggap variabel biaya produksi naik 1% dengan
konstan maka jumlah produksi usaha kondisi faktor lain dianggap tetap, maka
akan menurun sebesar 2,037%. jumlah produksi usaha kemitraan broiler
Jumlah kematian ternak dimulai dari mengalami peningkatan sebesar 0,996%.
awal pemeliharaan DOC sampai panen Sadono dan Sukirno (2002) menyatakan
cukup mempengaruhi jumlah produksi bahwa biaya produksi dapat didefinisikan
usaha yang dijalankan. Semakin banyak sebagai semua pengeluaran yang
jumlah angka mortalitas, semakin besar dilakukan oleh perusahaan untuk
pula kerugian yang dialami. Banyak memperoleh faktor-faktor produksi dan
faktor yang menyebabkan tingginya bahan mentah yang akan digunakan
angka mortalitas, seperti bibit DOC yang untuk menciptakan barang-barang yang
kurang sehat, pengaruh faktor cuaca, diproduksikan perusahaan.
penyakit, sampai manajemen Biaya produksi yang dikeluarkan pada
pemeliharaan yang kurang tepat. Variabel usaha kemitraan broiler PT. SMS
angka mortalitas dihitung dalam satuan Kabupaten Blitar terdiri dari dua kategori
persen (%) agar perusahaan mudah untuk yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

20
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

Biaya tetap tidak akan berubah sapronak termasuk sekam, sedangkan


jumlahnya meskipun barang yang perusahaan menyediakan DOC, pakan,
diproduksi bertambah ataupun berkurang, vitamin dan obat-obatan selama proses
sedangkan biaya tidak tetap akan budidaya berjalan. Perusahaan
bertambah jumlahnya jika barang yang memotivasi peternak untuk dapat
diproduksi bertambah. Biaya tetap yang mencapai target produksi yang
pertama terdiri dari upah tenaga kerja, diinginkan perusahaan dengan
penyusutan kandang, penyusutan penggunaan biaya produksi yang
peralatan yang terdiri dari baki pakan, seminim mungkin, sehingga selain
tendon, timba, tempat minum, paralon, menghemat biaya produksi yang
timbangan, keranjang panen, sapu, sikat dikeluarkan dan mencapai keuntungan
lantai, kipas angin, tirai kandang, timba, produksi yang maksimal, perusahaan
pemanas DOC dan minyak gas, listrik, juga akan memberikan bonus tersendiri
dan air, sedangkan biaya tidak tetap untuk peternak. Tambahan diskon pakan
terdiri dari DOC, pakan, vitamin dan merupakan bonus khusus dari perusahaan
obat-obatan, dan juga sekam. Pada usaha terhadap setiap peternak yang dapat
yang saya teliti, peternak mengusahakan menghemat biaya produksi usaha.
sendiri untuk biaya upah tenaga kerja dan

KESIMPULAN DAN SARAN Skripsi. Semarang: Universitas


Diponegoro.
Kesimpulan
Badan Pusat Statistik Dinas Peternakan
Variabel mortalitas dan biaya produksi Provinsi Jawa Timur. 2014. Jumlah
Produksi dan Populasi Ayam
merupakan faktor-faktor yang sangat
Pedaging. Surabaya: BPS Provinsi
signifikan mempengaruhi jumlah Jawa Timur.
Beattie, B.R. and C.R. Taylor. 1996.
produksi broiler, sedangkan jumlah
Ekonomi Produksi Cetakan Kedua
ternak, pembelian DOC, dan biaya Alih Bahasa Dr. Soeratno
Josohardjono, MSc. Yogyakarta:
pakanmerupakan faktor-faktor yang
Gadjah Mada University Press.
cukup signifikan mempengaruhi jumlah Cramer, G.L., C.W. Jensen dan D.D.
Southgate. 1997. Agricultural
produksi usaha broiler.
Economics and Agribusiness Seven
DAFTAR PUSTAKA Edition. John Wiley and Sons.Inc.
Anandra AR. 2010. “Analisis Efisiensi David, M. 2013. “Analisis Risiko
Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Produksi Pada Peternakan Ayam
Pada Usaha Ternak Ayam Ras Broiler Di Kampung Kandang, Desa
Pedaging Di Kabupaten Magelang” Tegal, Kecamatan Kemang,

21
Ariani Trisna Murti dan Erik Priyo Santoso, Jurnal OPTIMA Volume I Nomor 1 2017

Kabupaten Bogor, Jawa Barat” Tesis Ras Pedaging Pola Kemitraan dan
Bogor: Institut Pertanian Bogor. Mandir Di Kota Palu Provinsi
Debertin, D.L. 1986. Agricultural Sulawesi Tengah” Tesis. Semarang:
Production. New York: Economic Universitas Diponegoro.
Macmillan Publishing Company, a
division of Macmillan, Inc.
Fadilah, R., Polana, A., Alam S. dan
Parwanto, E. 2007. Sukses Beternak
Ayam Broiler. Depok: Penebar
Swadaya.
Putranto, H.E. 2006. “Analisis
Keuntungan Usaha Peternakan Sapi
Perah Rakyat Di Jawa Tengah (Studi
Kasus Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Semarang Dan Kota
Semarang)” Tesis Semarang:
Universitas Diponegoro.
Rasyaf, M. 2008. Pengelolaan Usaha
Peternakan Ayam Pedaging. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sadono Sukirno. 2002. Pengantar Teori
Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Siregar, Y.R. 2009. “Analisis Risiko
Harga Day Old Chick (DOC) Broiler
dan Layer Pada PT. Sierad Produce
Tbk Parung, Bogor” Skripsi Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi
Produksi dengan Pokok Bahasan
Analisis Fungsi Cobb Douglas.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Solihin, M. 2009. “Risiko Produksi Dan
Harga Serta Pengaruhnya Terhadap
Pendapatan Peternakan Ayam
Broiler CV AB Farm Kecamatan
Bojonggenteng – Sukabumi” Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis
Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Wardhani, K.P. 2012. “Analisis Efisiensi
Produksi Dan Pendapatan Pada
Usaha Peternakan Ayam Ras
Pedaging” Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro Semarang.
Yunus, R. 2009. “Analisis Efisiensi
Produksi Usaha Peternakan Ayam

22

You might also like