Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Kota Baubau

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Vol Kualitas Pelayanan Keperawa ...

Jurnal Kesehatan Manarangume 6, Nomor 1, Juli 2020 tan


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020, pp. 20 – 27
ISSN 2528-5602 (Online), ISSN 2443-3861 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m

KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA BAUBAU

La Ode Syaiful Islamy H1, Sulima1


1
Pascasarjana Administrasi Negara Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau

Keywords: and theoretical basis used as a guide so that the focus of research was in line with events
in the field. The results showed the quality of service consisting of a) Reliability was
Service that nurses were able to provide the promised service immediately and satisfactorily; b)
Quality Assurance was nurses had the knowledge, ability, hospitality, courtesy, and
Nursing trustworthiness to eliminate consumer doubts; c) Tangible was the ability to provide
tangible evidence of nursing services for patients; d) Empathy included the ability of
nurses in terms of good communication, attention, understanding the personal needs of
patients; e) Responsiveness was the desire or willingness of nurses to help and provide
nursing services to patients. So the conclusion was that most of the informants felt
happy and satisfied with nursing services but for the Responsiveness dimension many
informants said they were not satisfied.
ARTICLE INFO
ABSTRACT
Article history Improving service quality, availability of facilities, and independence are the demands
of hospitals as the national health sub-system. Thus the hospital is required to provide
Submitted : 2019-08-18 quality health services and managed by resources superior nursing to create efficiency
Revised : 2020-05-28 and quality of service in meeting patient needs. This research aimed to analyze the
Accepted : 2020-06-29 quality of nursing services in the RSUD of Baubau City by using qualitative methods
where this study was more on descriptive and in-depth analysis, highlighting subjective

Kata Kunci: Peningkatan kualitas pelayanan, ketersediaan fasilitas, dan kemandirian menjadi
tuntutan Rumah Sakit sebagai sub sistem kesehatan nasional. Dengan demikian rumah
Kualitas sakit dituntut untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu serta dikelola oleh
Pelayanan sumber daya keperawatan unggul sehingga dapat tercipta efisiensi, kualitas pelayanan,
Keperawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis kualitas
pelayanan keperawatan di RSUD Kota Baubau dengan menggunakan metode kualitatif,
dimana penelitian ini lebih bersifat deskriptif serta analisa mendalam, menonjolkan
perspektif subyektif dan landasan teori digunakan sebagai pemandu sehingga fokus
penelitian searah dengan kejadian di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan Kualitas
pelayanan yang terdiri dari a) Reliability bahwa perawat mampu memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan; b) Assurance dimana perawat memiliki
pengetahuan, kemampuan, ramah tamah, sopan, dan sifat dapat dipercaya untuk
menghilangkan keragu-raguan konsumen; c) Tangible kemampuan memberikan bukti
nyata dari pelayanan keperawatan untuk pasien; d) Empahty meliputi kemampuan
perawat dalam hal komunikasi yang baik, perhatian, memahami kebutuhan pribadi
pasien; e) Responsiveness merupakan Keinginan atau kemauan para perawat untuk
membantu dan memberikan jasa keperawatan kepada pasien. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar informan merasakan senang dan puas terhadap
pelayanan keperawatan namun untuk dimensi Responsivenes banyak informan
mengatakan belum merasa puas.

 Corresponding Author:

La Ode Syaiful Islamy H


Pascasarjana Administrasi Negara Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Telp. 085397033570
Email: syaiful80islamy@gmail.com

20 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...

PENDAHULUAN memenuhi keinginan dan meningkatkan


Globalisasi telah memberi dampak kepuasan atas pelayanan yang diberikan (John,
positif bagi setiap profesi kesehatan untuk 1992)
selalu berupaya meningkatkan kinerja Melayani dan merawat pasien dengan
profesionalnya dalam berkontribusi pada berbagai karakter, perawat dituntut agar
berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat. senantiasa mendengarkan suara dan keluhan
Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya pasien, serta merespon setiap keinginan,
tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan harapan bahkan tuntutan pasien. Hal ini
kesehatan (Ratna Sitorus dan berhubungan dengan kepuasan terhadap
Yulia, 2006) layanan keperawatan yang senantiasa
Menurut undang-undang Nomor 25 mendampingi, merawat serta melayani pasien
Tahun 2009 tentang pelayanan sebagai pengguna jasa kesehatan.
publik, mengamanatkan kepada seluruh Di RSUD Kota Baubau untuk
institusi pemerintah, baik di tingkat pusat mengukur kepuasan pasien menggunakan
maupun di daerah, untuk melakukan analisis metode Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kepuasan Masyarakat sebagai tolak ukur yang dilaksanakan oleh Bidang Pelayanan
keberhasilan penyelenggaraan pelayanan. RSUD Kota Baubau setiap triwulan
Kebijakan tersebut secara tegas mengatakan menunjukkan hasil yaitu: Triwulan Pertama
bahwa kualitas pelayanan publik ukurannya 2017 didapatkan nilai indeks pelayanan setelah
adalah kepuasan masyarakat. dikonversi = 78,5 yang artinya kinerja unit
Semakin ketatnya persaingan serta pelayanan baik, Bulan April – Juni 2017
pasien yang semakin selektif dan didapatkan nilai indeks pelayanan setelah
berpengetahuan mengharuskan RSUD Kota dikonversi = 78,5 yang artinya kinerja unit
Baubau selaku salah satu penyedia jasa pelayanan baik, Bulan Juli – September 2017
pelayanan kesehatan untuk selalu didapatkan nilai indeks pelayanan setelah
meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dikonversi = 77,8 yang artinya kinerja unit
dapat meningkatkan kualitas pelayanan, pelayanan baik, Dan Bulan Oktober –
terlebih dahulu harus diketahui apakah Desember 2017 didapatkan nilai indeks
pelayanan yang telah diberikan kepada pasien pelayanan setelah dikonversi = 74,5 yang
selama ini telah sesuai dengan harapan pasien artinya kinerja unit pelayanan baik. Namun
atau belum. Hal ini penting dilakukan sebagai pengukuran IKM ini mengukur kinerja secara
acuan dalam pembenahan pelayanan agar dapat umum.
memberikan kepuasan optimal, sehingga Hasil tersebut sejalan dengan penelitian
RSUD Kota Baubau dituntut untuk selalu yang dilakukan oleh Tasrifin Tahara tentang
menjaga kepercayaan dan kepuasan pasien kualitas pelayanan publik dari beberapa bidang
dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar yang bersentuhan langsung dengan pelayanan
kepuasan pasiennya meningkat. Pihak RSUD pemerintahan di Kota Baubau termaksud dalam
Kota Baubau dalam menentukan kebutuhan kategori baik. Namun, beberapa hal yang harus
pasien sangat dibutuhkan kecermatan sebagai diperbaiki di antaranya kecepatan pelayanan,
bagian dari upaya pemenuhan seluruh harapan kewajaran biaya, keadilan pendapatan
serta kepuasan pasien serta atas pelayanan yang pelayanan, serta kedisiplinan petugas
diberikan. pelayanan. Dari kajian ini semua unit
Masalah utama yang setiap saat pelayanan publik diharapkan dapat
dihadapi oleh lembaga jasa pelayanan memperbaiki kelemahan yang dimiliki dan
kesehatan adalah semakin banyaknya mempertahankan serta meningkatkan kualitas
kompetitor. Oleh karena itu, rumah sakit pelayanan yang sudah baik (Tahara, 2018).
dihadapkan oleh tuntutan agar senantiasa Berdasarkan pengamatan yang
menjaga kepercayaan pasien dengan menjaga dilakukan, kepuasan pasien rawat inap pada
kualitas pelayanan yang dimiliki sehingga RSUD Kota Baubau belum maksimal yang
kepuasan pasien terus terjaga. Pihak rumah kemungkinan dipengaruhi oleh kualitas
sakit perlu secara cermat menentukan pelayanan keperawatan yang juga belum
kebutuhan pasien sebagai upaya untuk maksimal, Kepuasan Pasien rawat inap pada

21 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
RSUD Kota Baubau yang belum maksimal Pengumpulan Data
dapat dilihat dari kurangnya tenaga Pengumpulan data dilakukan dengan
keperawatan juga beragamnya kualifikasi melakukan wawancara. Wawancara yang
tingkat pendidikan. Magister (S2) keperawatan dilakukan in depth interview. Informan ini
1 orang, Sarjana Keperawatan (S1 Ners) 26 adalah yang berhubungan langsung dengan
orang, 68 orang berpendidikan D III pelayanan keperawatan di RSUD Kota Baubau
keperawatan, dan lulusan SPK berjumlah 4 yang menjadi obyek penelitian ini yaitu:
orang, dengan status kepegawaian 44 orang Kepala Bidang Keperawatan, Supervisor
PNS dan tenaga sukarela berjumlah 51 orang. Keperawatan, perawat serta pasien sebagai
Selain itu masih banyaknya perawat yang tidak penerima layanan keperawatan. Peneliti
disiplin dalam bekerja serta masih ada perawat melakukan pengamatan lapangan.
sukarela yang bekerja di dua tempat sekaligus Kegiatan ini sepenuhnya menjadi
sehingga tugas-tugasnya banyak yang aktivitas peneliti secara aktif pada obyek
terbengkalai, kemudian ada beberapa perawat penelitian untuk mengamati secara langsung
yang tidak maksimal melaksanakan tugasnya berbagai aktivitas yang berkaitan dengan
dikarenakan berbagai halangan misalnya sakit masalah yang diteliti. Terakhir peneliti
dan Non Nursing Job sehingga dapat melakukan pengumpulan data-data sekunder.
membebani perawat lain. Komunikasi sering penelusuran dokumentasi lembaga atau
menghambat kerja perawat disebabkan tata cara instansi. Lembaga atau instansi ditentukan
penyampaian dengan menggunakan kalimat berdasarkan fungsinya dan mempunyai
yang kurang tepat sehingga terjadi keterkaitan dengan masalah yang diteliti.
kesalahpahaman antara perawat, pasien dan
keluarga pasien. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan
METODE PENELITIAN Model analisis data Miles dan Huberman,
Penelitian ini menggunakan metode penelitian berdasarkan model ini, analisis data
kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu: reduksi data
pada teori atau model yang dijadikan rujukan (data reduction), penyajian data (data display),
dalam pengumpulan data tidak diuji dan penarikan kesimpulan dan verifikasi
proposisinya tetapi hanya diverifikasi atau (conclusion drawing/verification) (Miles &
dikonfirmasi dengan data-data lapangan. Huberman, 1992).

Jenis Penelitian HASIL


Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian Berdasarkan hasil wawancara dan
studi kasus, jenis ini dipilih karena studi kasus pengamatan yang dilakukan selama 3 bulan
secara umum cocok digunakan jika pokok ditemukan bahwa kualitas pelayanan
pertanyaan dalam penelitian menggunakan keperawatan di RSUD Kota Baubau umumnya
pertanyaan how dan why. sudah baik. Dengan memperhatikan 5 dimensi
kualitas pelayanan menurut Zeithaml, Berry
Lokasi dan Waktu Penelitian dan Parasuraman ( yaitu, Reliability,
Penelitian ini berlokasi di RSUD Kota Baubau. Tangibles, Assurance, Responsiveness, dan
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – Empathy
November 2018 (Rosalia, 2018).
Pada dimensi Reability Menurut hasil
Informan wawancara dengan informan bahwa pada
Informan Penelitian ini adalah Jajaran dimensi Reliability ada 7 informan menjawab
manajemen RSUD Kota Baubau yang bahwa mereka sangat senang dan puas karena
berhubungan dengan perawatan pasien, serta perawatnya sangat baik dan selalu memeriksa
pasien yang menjalani rawat inap berjumlah 10 setiap harinya seperti mengukur tekanan darah,
orang. suhu, nadi dan pernapasan, walaupun dokter
sering kali datangnya terlambat. Sedangkan 3
informan mengatakan pelayanan banyak
mengalami perubahan dibanding beberapa

22 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
tahun yang lalu dilihat dari perawatnya sudah
sangat ramah dan sopan dan sangat
memperhatikan pasien dan memeriksanya tepat
waktu, akan tetapi perawatnya tidak
memberitahukan tentang hal-hal yang dipatuhi
dan dilarang di rumah RSUD Kota Baubau.
Dimensi Tangibles Berdasarkan hasil
wawancara dan pengamatan bahwa pasien
merasa nyaman dan aman sehingga tidak
merasa ragu untuk melakukan perawatan
kesehatan di rumah sakit walaupun diakui
bahwa masih banyak fasilitas yang disediakan
oleh pihak rumah sakit kurang memadai seperti
alat Rotgent, CT Scan namun tidak
menyurutkan keinginan dan kepercayaan
masyarakat untuk berobat.
Selanjutnya pada dimensi Assurance
dari hasil wawancara dengan
informan ditemukan bahwa untuk segi
assurance/jaminan 5 informan menjawab
perawat yang ada di RSUD Kota Baubau
sangat sopan, serta mereka selalu
memperhatikan keluhan-keluhan dan
menjelaskan semua pertanyaan yang
ditanyakan oleh pasien, 3 informan mengatakan
bahwa pengetahuan para perawat sangat
meyakinkan ketika menjelaskan tentang hal hal
apa yang menjadi keluhan tentang penyakitnya.
Serta

23 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
disiplin dan penuh kehati-hatian dalam
melakukan perawatan pasien. 2 Informan
menjawab Ruangan yang ada di RSUD Kota
Baubau ini sangat rapi dan bersih petugas
clinning servicenya tiap pagi dan sore.

Tabel 1. Reduksi Data Dimensi Reability


Kecenderungan Hasil
Informan Makna/Arti
Wawancara
Informan 2, 3, 5, 6, 7, 9, dan 10 Pasien sangat senang dirawat di Perhatian yang diberikan perawat kepada
rumah sakit palagimata karena pasien akan menumbuhkan kepercayaan
perawatnya sangat baik dan selalu bahwa mereka bisa sembuh bila berobat di
memeriksa saya setiap harinya RSUD Kota Baubau walaupun pelayanan
seperti mengukur tekanan darah, medis sering terlambat tetapi sudah ada
suhu, nadi dan pernapasan, walaupun
perawat yang melakukan pelayanan
dokter sering kali datangnya
terlambat dan memberikan kami tersebut
resep sudah siang akan tetapi kami
puas karena sudah dilakukan oleh
perawat-perawat yang ada di Rumah
sakit palagimata ini.

Informan 1, 4, 8 Pelayanan di rumah sakit palagimata Pemberian layanan pada RSUD kota
ini sudah banyak Baubau telah sesuai harapan pasien,
mengalami perubahan ketepatan waktu dalam melakukan tindakan
dibanding beberapa tahun yang akan membuat pasien merasa puas,
lalu, sekarang walaupun perawat masih kurang
perawatnya sudah sangat memberitahukan kepada pasien tentang
ramah dan sopan dan sangat peraturan yang berlaku di RSUD Kota
memperhatikan pasien dan Baubau
memeriksanya tepat waktu akan tetapi
perawatnya tidak
memberitahukan kepada kami
tentang hal-hal yang dipatuhi dan di
larang di rumah sakit palagimata.

Tabel 2. Reduksi Data Dimensi Tangibles


Kecenderungan Hasil
Informan Makna/Arti
Wawancara
Informan 2, 3, 4, 6, 7, 9, Fasilitas fisik dan jenis jasa yang Terjaminnya keamanan dan kenyamanan pada
dan 10 diberikan di rumah sakit rumah sakit senantiasa menciptakan suasana
palagimata memang sudah cukup aman pada pasien sehingga pasien akan
baik, namun tidak dapat merasa terlindungi dan yakin untuk berobat.
dipungkiri masih terdapat Selain itu, akan meningkatkan kepercayaan
pasien.
kelemahan-kelemahan.
Informan 1, dan, 8 Fasilitas yang ada di rumah sakit RSUD Kota Baubau dalam memberikan
palagimata belum memadai pelayanan telah memenuhi harapan pasien.
seperti alat Rotgent, CT Scan, Ketepatan waktu dalam melakukan tindakan
namun saya tetap merasakan puas akan membuat pasien merasa puas, walaupun
pada pelayanan yang didapat perawat masih kurang memberitahukan kepada
selama ini. pasien tentang peraturan yang berlaku di
RSUD Kota Baubau
Informan 5 Penampilan perawat rumah sakit Pasien menilai bahwa sebagian besar perawat
palagimata ini sangat rapi, dan telah menggunakan seragam dengan rapi dan
memakai seragam, pada hari pada hari Senin sampai hari Kamis, namun
kamis namun Jumat mereka tidak pada hari Jumat pakaian bebas rapi begitu pula
memakai pakaian seragam. 24 dengan perawatJurnal Kesehatan
yang sift malam. Manarang
Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
Sedangkan pada dimensi
Responsivennes setelah dilakukan wawancara
ditemukan bahwa 6 informan mengatakan
Lambatnya perawat dalam memberikan
informasi tentang kehadiran dokter kecuali kita
sendiri yang pergi tanya, apalagi kalau
bertepatan dengan hari libur dokternya tidak
datang memeriksa pasien, tetapi ada perawat
yang selalu siap memperhatikan 24 jam, 3
informan mengatakan Perawat yang ada di
Tabel 3. Reduksi Data Dimensi Assurance
rumah sakit palagimata ini sangat baik,
memperhatikan pasien-pasien lainnya. Perawat
di ruangan ini sangat cepat, cekatan dalam
melakukan tindakan keperawatan pada saat
melayani pasien, serta 1 informan mengatakan
ingin kembali berobat di rumah sakit
palagimata karena selama dirawat pelayanan
yang diberikan sangat memuaskan.

25 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
Dari hasil wawancara dengan informan bertugas ramah-ramah dan sangat
ditemukan pada dimensi Emphaty/empati ada 6 memperhatikan semua pasien, memberikan
informan mengatakan pelayanan yang penjelasan apabila bertanya tentang
diberikan perawat sangat baik dan tidak penyakitnya serta 3 informan mengatakan
membeda- perawat sangat memperhatikan keluhankeluhan
bedakan status sosial, agama, pangkat, jabatan yang dirasakan, perawatnya akan segera datang
serta asuransi yang dipakai oleh pasien dan dan tidak perlu menunggu lama
lain-lain, serta dilayani dengan sepenuh hati, 2
informan mengatakan Perawat-perawat yang
kesehatan dalam hal ini perawat dapat
PEMBAHASAN memberikan kepuasan pada pasien.
Kualitas Pelayanan keperawatan adalah Kemampuan perawat dalam memberikan
suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh layanan yang dibutuhkan dengan tepat cepat,
perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien dan akurat, serta memuaskan. perlakuan yang
dalam mempertahankan keadaan dari segi adil antara pasien umum dan peserta jaminan
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pasien kesehatan nasional, kecakapan perawat saat

Tabel 5. Reduksi Data Dimensi Empathy

Informan Kecenderungan Hasil Wawancara Makna/Arti


Informan 1, 3, 4, Pelayanan yang diberikan perawat di rumah Pelayanan yang diberikan di RSUD Kota
5, 6, 8, dan sakit palagimata sangat baik dan tidak Baubau dan melihat pelayanan yang
9 membeda-bedakan status sosial, agama, didapatkan telah sesuai dengan apa yang
pangkat, jabatan serta asuransi yang dipakai diharapkan sehingga pasien senantiasa
oleh pasien dan lain-lain, serta kami dilayani merasa puas dengan pelayanan yang
dengan sepenuh hati. diberikan.
Informan 2 Rasa empati yang diberikan oleh perawat
dan 7 Perawat-perawat yang bertugas di rumah sakit kepada pasien yang terdiri dari Perhatian
palagimata ini ramah-ramah dan sangat perawat, hubungan perawat dengan
pasien dan hubungan perawat dan
memperhatikan semua pasien, memberikan
keluarga pasien pada RSUD kota Baubau
penjelasan apabila pasien bertanya tentang sudah memuaskan pengguna jasa.
penyakitnya.
Informan 10 Petugas di rumah sakit palagimata sangat Ketepatan waktu yang diberikan perawat
memperhatikan keluhan-keluhan yang saya RSUD Kota Baubau menjadikan pasien
rasakan, apabila dipanggil perawatnya akan puas akan pelayanan yang diberikan.
segera datang dan kami tidak perlu menunggu
lama
(Suarli dan Bahtiar, 2012). berkomunikasi dan memberikan informasi
kesehatan, pemenuhan kebutuhan pasien, serta
Reliability kesigapan perawat dalam merawat pasien.
Reliability (kehandalan); Hasil penelitian ini sesuai dengan
merupakan kemampuan memberikan penelitian yang dilaksanakan oleh Meutia Dewi
pelayanan yang dijanjikan dengan cepat, dengan kajian pelayanan Pengaruh Kualitas
tepat dan memuaskan. Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Pengguna
Keandalan dapat dimaknai mampu BPJS pada Rumah Sakit Rehabilitasi Medik
mengerjakan dengan baik dalam kurun waktu Kabupaten Aceh Timur menyimpulkan bahwa
tertentu. Pemenuhan jaminan kualitas pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit
pelayanan yang tepat dan memuaskan saat pada pasien telah dilaksanakan dengan
mencakup ketepatan waktu dan kecakapan baik, namun tidak dapat dipungkiri masih
dalam merespon kebutuhan pasien serta ditemukan beberapa kelemahan-kelemahan
pemberian pelayanan dengan akurat dan wajar. dalam melakukan pelayanan misalnya pada
Hal tersebut menunjukkan bahwa kehandalan, masih ada perawat dalam
Reliability/kehandalan dari para petugas melakukan pelayanan masih terkesan lambat,

26 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
untuk itu para tenaga medis diharapkan mampu kepuasan konsumen di Rs St. Elisabeth
memberikan pelayanan yang tepat dan cepat dimensi Semarang menyimpulkan bahwa
kepada pasien (Dewi, 2016). dimensi Assurance atau Jaminan sangat
mendominasi kepuasan pasien di RS Elisabeth
Tangibles Semarang adalah (Khasanah & Pertiwi, 2010).
Tangibles/bukti fisik; terdiri dari
fasilitas, sarana dan prasarana serta Responsiveness
perlengkapan yang dimiliki pegawai, Responsiveness atau daya tanggap;
komunikasi serta kendaraan operasional. yaitu sikap tanggap juga cekatan perawat saat
sehingga bukti langsung/wujud merupakan memberikan perawatan kepada pasien serta
satu indikator yang paling konkret. Wujudnya menyajikan pelayanan yang dibutuhkan dengan
berupa segala fasilitas yang nampak secara tepat, cepat dan cermat. Ketepatan serta
nyata. Tangible/bukti fisik menjadi dimensi kecepatan yang disajikan perawat kepada
yang mempengaruhi kepuasan pasien unit pasien merupakan buah dari pemahaman dan
rawat inap RSUD kota Baubau. ini kecerdasan yang diperlihatkan kepada pasien.
menunjukkan bahwa semakin besarnya bukti Umumnya informan menyakatakan
fisik atau Tangible seperti perawatan pasien, kepuasannya terhadap responsiveness yang
jaminan keamanan saat berada di ruang rawat diberikan oleh para perawat, namun ada
inap, kecakapan perawat dalam merawat beberapa kelemahan yang sering perlihatkan
pasien menunjukkan semakin tinggi tingkat para perawat yaitu mereka kurang tanggap
kepercayaan pasien terhadap RSUD Kota terhadap informasi kehadiran dokter di rumah
Baubau. sakit untuk melakukan pemeriksaan. Waktu
Hasil penelitian sejalan dengan kehadiran dokter yang tidak menentu membuat
penelitian yang dilaksanakan oleh Meutia pasien merasa was-was dan tidak nyaman.
Dewi yang menyimpulkan bahwa Kualitas Perawat tidak pernah memberi tahu pasien
pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit tentang ketepatan jadwal dokter sehingga
Rehabilitasi Medik Kabupaten Aceh Timur pasien harus mempertanyakan sendiri kapan
pada setiap pasiennya telah terlaksana dengan dokter akan melakukan pemeriksaan.
baik, akan tetapi masih terdapat kelemahan Hasil temuan sejalan dengan penelitian
dalam pelayanan yaitu bukti fisik masih yang dilakukan oleh Rahadi Fitra Nova (2010)
adanya pembedaan fasilitas bagi peserta yang meneliti tentang pengaruh kualitas
BPJS, sehingga diharapkan fasilitas yang pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap
diberikan pada setiap pasien diberlakukan pada rumah sakit PKU Muhammadiyah
sama (Dewi, 2016). Surakarta menyimpulkan bahwa Variabel
ketanggapan ada pengaruh yang signifikan
Assurance terhadap kepuasan pasien rawat inap, artinya
Assurence/jaminan; mencakup hal apabila ketanggapan pelayanan ditingkatkan,
yang berkaitan dengan pengetahuan dan maka kepuasan pasien rawat inap akan
pemahaman terhadap tugas, kemampuan, mengalami peningkatan
sopan santun dan sifat amanah yang dimiliki
perawat, secara aman bebas dari risiko dan Empathy
keraguan. pasien dan keluarga pasien selalu Emphaty/empati; meliputi memberikan
membersihkan, membuat sangat nyaman kemudahan hubungan dengan pelanggan,
berada di rungan ini. berkomunikasi dengan baik serta paham akan
Hal ini dapat dinilai dari perhatian kebutuhan pelanggan. Empati yaitu perhatian
yang diberikan oleh perawat serta sikap yang diberikan individu kepada pasien dengan
profesional yang ditunjukkan dengan memosisikan dirinya secara pribadi pada situasi
pemahaman tentang apa yang mesti dilakukan yang sama dengan pasien.
untuk kenyamanan pasien sehingga pasien Hal ini menunjukkan bahwa dimensi
terhindar dari keraguraguan untuk berobat di Emphaty sangat mempengaruhi kepuasan
rumah sakit. pasien pada unit rawat inap di RSUD Kota
Hasil penelitian sejalan dengan Baubau. Emphaty yang ditunjukkan para
penelitian yang dilakukan oleh Oktarina Dina perawat meliputi Rasa penghargaan dan
tentang Analisis Pengaruh Kualitas terhadap perhatian, rasa mengerti dan berusaha

27 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
memahami apa yang dikeluhkan pasien, dipertahankan sehingga kepuasan pasien tetap
sehingga banyak pasien merasa diperlakukan terjaga.
dan diperhatikan secara khusus oleh perawat.
Hasil penelitian ini searah dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian yang dilaksanakan oleh Kiky Jenitha Andung, P. J. R. (2017). Gambaran Kinerja
Rosalia dan Niketut Purwanti (2015) tentang Perawat Dalam Penerapan
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Metode Asuhan Keperawatan
pasien RSU Surya Husadha di Denpasar Profesional (Makp) Modifikasi Tim-Primer di
menyimpulkan bahwa Pengaruh variabel Ruangan Dahlia RSUD Umbu Rara Meha
empati memiliki pengaruh yang positif dan Waingapu Sumba Timur Pendrita.
signifikan terhadap kepuasan pasien RSU Nursing News, 2(3), 746–758.
Surya Husada Denpasar (Rosalia, 2018). Assauri, S. (2003). Customer Service yang
Baik
KESIMPULAN DAN SARAN Landasan Pencapaian Customer
Kualitas Pelayanan keperawatan Satisfaction dalam Usahawan. Tahun
merupakan proses kegiatan yang dilaksanakan XXXII, 01.
oleh profesi keperawatan dalam pemenuhan Dewi, M. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan
kebutuhan pasien dalam mempertahankan terhadap Kepuasan Pasien Pengguna
keadaan dari segi biologis, psikologis, BPJS pada Rumah Sakit Rehabilitasi
spiritual, dan sosial pasien. Kualitas pelayanan Medik Kabupaten Aceh Timur.
keperawatan adalah asuhan keperawatan Manajemen dan Keuangan, 5(2), 535.
profesional yang mengacu pada 5 dimensi John, J. (1992). Patient satisfaction: the impact
kualitas pelayanan yaitu, (Reliability, of past experience. Journal of Health
Tangibles, Assurance, Responsiveness, dan Care Marketing, 12(3).
Empathy). Berdasarkan hasil wawancara Khasanah, i., & Pertiwi, O. D. (2010). Analisis
ditemukan kualitas pelayanan keperawatan di Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
RSUD Kota Baubau pada umumnya pasien Kepuasan Konsumen RS St. Elisabeth
merasakan kepuasan. Namun ada hal-hal yang Semarang. Jurnal Ekonomi Universitas
menjadi kelemahan untuk dapat Diponegoro, 12(2), 1–8.
dimaksimalkan ke depannya seperti kurang Miles, M. B., & Huberman, M. (1992). Analisis
disiplinnya tenaga keperawatan untuk Data Kualitatif: Buku tentang
merawat pasien hal ini terlihat pada adanya sumbersumber baru. Universitas
keluhan tentang kurang tanggapnya perawat Indonesia. Jakarta.
untuk memberikan informasi mengenai Nova, R. F. (2010). Pengaruh Kualitas
kedatangan dokter. Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Selain itu manajemen RSUD Kota Rawat Inap pada Rumah Sakit PKU
Baubau telah menerapkan Model Praktik Muhammadiyah Surakarta. Universitas
Keperawatan Profesional (MPKP) untuk Sebelas Maret.
menutupi segala kelemahan-kelemahan yang Rahmi Surayya. (2018). Pendekatan kualitatif
ada di rumah sakit. Sebaiknya manajemen dalam penelitian kesehatan.
RSUD Kota Baubau dapat meningkatkan Jurnal Kedokteran Dan
kualitas pelayanan medis maupun non medis. Kesehatan
Peningkatan kualitas pelayanan medis dapat Malikussaleh, 75–84.
dilaksanakan dengan cara mengarahkan Ratna Sitorus dan Yulia. (2006). Model praktik
manajemen rumah sakit pada peningkatan keperawatan profesional di rumah sakit.
kualitas pelayanan yang berorientasi pada Jakarta: EGC.
kepuasan pasien. RSUD kota Baubau Rosalia, K. J. (2018). Pengaruh Kualitas
sebaiknya lebih fokus pada lima dimensi Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
kualitas pelayanan, khususnya pada dimensi RSU Surya Husadha Di Denpasar.
responsiveness/daya tanggap disebabkan EJurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No,
masih kurang disiplinnya para perawat dalam 2442–2469.
melaksanakan fungsi keperawatannya, serta https://doi.org/https://doi.org/10.24843/E
kurang cepat dalam melayani pasien. JMUNUD.2018.v7.i05.p05
Demikian juga dimensi yang lainnya tetap

28 Jurnal Kesehatan Manarang


Volume 6, Nomor 1, Juli 2020 Kualitas Pelayanan
Keperawatan ...
Suarli dan Bahtiar. (2012). Manajemen
Keperawatan dengan Pendekatan
Praktis. Jakarta: Erlangga.
Tahara, T. (2018). Kajian Kualitas Pelayanan
Publik Kota Baubau. Baubau.

29 Jurnal Kesehatan Manarang

You might also like