Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan Peatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Bhabinkamtibmas Se-Kabupaten Lampung Timur

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH DISIPLIN KERJA, PENDIDIKAN PEATIHAN DAN

MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA BHABINKAMTIBMAS


SE-KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Mas Agung Pribadi


Email : masagungpribadi88@gmail.com
Mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen UM Metro

Abstrack

The purpose of this study was to determine the effect of work discipline, training education and work motivation
on the performance of Bhabinkamtibmas in East Lampung Regency. This study uses a quantitative approach with a
causality test, by testing the independent variables on the dependent variable based on the supporting theories of each
variable. Data collection research using questionnaire instruments to 25 respondents. Data obtained were then
analyzed using multiple linear regression tests.
Based on the results of the study, it can be seen that partially the influence of work discipline, training education
and work motivation on the performance of Bhabinkamtibmas East Lampung Regency based on the results of SPSS
output calculation, the significance value of the t test for three variables X1 (0,000), X2 (0,000 ) and X3 (0.001) 5 0.05.
So Ho is rejected so that there is an influence of work motivation, training education and work motivation on
performance. For F count = 61,089 and F table (k; n-k) = (3; 25-3) = (3; 23) = 3.03. Then 61,089 ˃ 3,03 so that the
variables of work discipline, training education and work motivation have a simultaneous effect on the performance
variables. For the coefficient of determination R2 is 0.897 or 89.7%. This shows that the variables of work discipline,
training education and work motivation have a joint effect of 89.7% on the performance of Bhabinkamtibmas East
Lampung Regency, while the remaining percentage is 100% - 89.7% = 10.3% influenced by other variables not
examined in this study.

Keywords : Work Discipline, Training Education, Work Motivation and the Performance of Bhabinkamtibmas

A. Latar Belakang 2018 sebanyak 4.395.900 orang, naik sebanyak


323.400 orang dibandingkan bulan Agustus
Tindakan kriminal merupakan salah satu
2017 dan naik 124.700 orang dibandingkan
fenomena sosial yang terjadi di dalam
bulan Februari 2017. TPT Februari 2018 sebesar
masyarakat, sebagai akibat adanya kesenjangan
4,33 persen, turun sebesar 0,10 poin dibanding
sosial di dalam kehidupan masyarakat.
Februari 2017 (4,43 persen). Secara absolut
Meskipun sebagian besar masyarakat berusaha
jumlah pencari kerja (pengangguran terbuka)
mengubah kehidupan sosial yang lebih baik,
mengalami kenaikan sebanyak 1.400 orang atau
namun terdapat oknum yang lebih memilih
bertambah 0,73 persen selama setahun terakhir.
dengan jalan pintas dengan melakukan tindakan
Penduduk yang bekerja pada Februari 2018
kriminal. Akibat tindakan tersebut
sebanyak 4.205.500 orang. Jumlahnya
menyebabkan adanya gangguan keamanan dan
bertambah sebanyak 309.200 orang dari
ketertiban yang menyulut keresahan
Agustus 2017 dan sebanyak 123.300 orang
masyarakat.
dibanding keadaan tahun yang lalu.
Pemicu utama tindakan kriminalitas adalah
Bertambahnya jumlah pengangguran rentan
masalah pengangguran, di Kabupaten Lampung
terjadinya tindakan kriminalitas, maka tugas
Timur sesuai data BPS, pada 5 Agustus 2018,
Bhabinkamtibmas di wilayah kerjanya dengan
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
melakukan pembinaan keamanan dan ketertiban
Lampung Timur mengeluarkan data angkatan
dari tingkat Desa/Kelurahan sampai tingkat
kerja 2017-2018. Angkatan kerja pada Februari
Rukun Tetangga, sehingga dapat menjangkau
8 Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019
segala permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Tabel 1. Deskripsi Jumlah Personil Bhabinkamtibmas Se-Kabupaten Lampung Timur.


No Kecamatan Desa Jumlah Personil (Orang) Bhabinkamtibmas
1 Sukadana 20 15
2 Labuhan Maringgai 11 11
3 Jabung 15 11
4 Batanghari 17 12
5 Sekampung 17 12
6 Pekalongan 12 8
7 Way Jepara 16 11
8 Purbolinggo 12 8
9 Raman Utara 11 8
10 Metro Kibang 7 5
11 Marga Tiga 13 10
12 Sekampung Udik 15 11
13 Batanghari Nuban 13 10
14 Bumi Agung 7 5
15 Bandar Sribawono 7 5
16 Mataram Baru 7 5
17 Melinting 6 4
18 Gunung Pelindung 5 4
19 Pasir Sakti 8 7
20 Waway Karya 11 9
21 Labuhan Ratu 11 9
22 Braja Selebah 7 6
23 Way Bungur 8 6
24 Marga Sekampung 8 6
Jumlah 264 198
Sumber : Satuan Binmas Polres Lampung Timur, 2018.

Maka, dapat disimpulkan permasalahan Untuk itu Bhabinkamtibmas harus memiliki


yang terjadi bahwa personil Bhabinkamtibmas disipilin kerja, mengasah kemampuan dan
yang berada di desa, tidak sesuai dengan Daftar menambah pengetahuan melalui pendidikan
Susunan Personil (DSP) Peraturan KAPOLRI pelatihan serta memiliki motivasi kerja dalam
Nomor 3 Tahun 2015 tentang menjalankan semua tugas dengan penuh rasa
Bhabinkamtibmas. Sehingga dengan satu tanggung jawab dan profesional. Untuk itu,
personil membina lebih dari satu desa, membuat diperlukan penelitian yang mendalam terkait
kinerja Bhabinkamtibmas dalam pelayanan “Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan Pelatihan
kepada masyarakat untuk menciptakan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
keamanan dan ketertiban masyarakat desa Bhabinkamtibmas Se-Kabupaten Lampung
binaan tidak maksimal. Timur.”

Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019 9


B. Kajian Teoritik seseorang untuk memahami dan
1. Disiplin Kerja menginterpretasikan pengetahuan.
Terdapat beberapa pengertian disiplin kerja Berdasarkan pendapat di atas, dapat
menurut para ahli, diantaranya; menurut I disimpulkan bahwa pelatihan suatu kegiatan
Nyoman Joko Alit dan Desak Ketut Sintaasih untuk memperbaiki kemampuan dan
(2013:129), disiplin kerja adalah tindakan meningkatkan kinerja karyawan atau anggota
manajemen untuk mendorong kesadaran dan dalam melaksanakan tugasnya dengan cara
kesediaanya para anggotanya untuk menaati peningkatan keahlian, pengetahuan,
semua peraturan yang telah ditentukan oleh keterampilan, sikap dan perilaku yang spesifik
organisasi atau perusahaan dan norma-norma yang berkaitan dengan pekerjaan.
sosial yang berlaku secara sukarela. Sedangkan
menurut Malayu Hasibuan (2007:193), 3. Motivasi Kerja
Kedisiplinan merupakan kesadaran dan Motivasi kerja merupakan salah satu faktor
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan yang turut menentukan kinerja seseorang, besar
perusahaan dan norma-norma sosial yang atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja
berlaku. seseorang tergantung pada seberapa banyak
Berdasarkan pendapat di atas, dapat intensitas motivasi yang diberikan, Hamzah
disimpulkan bahwa disiplin kerja membuat Uno (2012:71). Sedangkan menurut Herman
kebiasaan atau budaya seseorang yang akan Sofyan dan Iwa Garniwa (2007:99), motivasi
mematuhi norma-norma tertentu, serta dapat sebagai suatu dorongan untuk meningkatkan
mengerjakan tugas dengan baik dan penuh rasa usaha dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi,
tanggung jawab tanpa adanya paksaan dari dalam batasan-batasan kemampuan untuk
siapapun. memberikan kepuasan atas kebutuhan
seseorang.
2. Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan pendapat di atas, dapat
Pendidikan dan pelatihan sama dengan disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu
pengembangan yaitu, merupakan proses harapan yang mendorong diri seseorang untuk
peningkatan keterampilan kerja baik teknis bekerja seoptimal mungkin demi terciptanya
maupun manajerial, Malayu Hasibuan (2003). suatu tujuan.
Sedangkan menurut S. Mutiara Panggabean
(2004), pelatihan dapat didefinisikan sebagai 4. Kinerja Bhabinkamtibmas
suatu cara yang digunakan untuk memberikan Kinerja berasal dari kata Job Performance
atau meningkatkan keterampilan yang atau Actual Performance yang berarti prestasi
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan kerja atau prestasi yang sesungguhnya yang
sekarang, sedangkan pendidikan lebih dicapai oleh seseorang. Kinerja suatu tindakan
berorientasi kepada masa depan dan lebih yang dilakukan untuk memperoleh prestasi
menekankan pada peningkatan kemampuan didalam pekerjaan. Menurut C. Ajila (1997),
Job performance of a worker is determined by
10 Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019
many factors such as work environment, diperoleh secara mendalam dengan harapan
knowledge, abilities, training skills, experience, dapat diketahuinya pengaruh variabel bebas
technology or equipment available and dengan variabel terikat. Dalam hal ini variabel
willingness to improve on the job. Kinerja yang akan diuji adalah variabel bebas pertama
pekerjaan seorang pekerja ditentukan oleh disiplin kerja (X1), variabel kedua pelatihan
banyak faktor seperti lingkungan kerja, (X2), variabel ketiga motivasi (X3) dan variabel
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, terikat kinerja Bhabinkamtibmas (Ŷ). Penelitian
pengalaman, teknologi atau peralatan yang ini juga menggunakan rencana kausal yang
tersedia dan kemauan untuk memperbaiki bertujuan untuk menganalisa hubungan atau
pekerjaan. Jadi, kinerja merupakan perpaduan tingkat pengaruh variabel bebas terhadap
antara manusia dan alat yang digunakan dalam variabel terikat. Dan apakah hubungan cukup
pekerjaan yang dilakukan. Menurut Malayu signifikan perlu dilakukan uji regresi. Dalam
Hasibuan (2007), kinerja kerja adalah suatu penelitian ini data yang diperoleh dianalisis
hasil yang dicapai oleh seseorang dalam secara statistik menggunakan software SPSS 21.
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya. 2. Populasi dan Sampel
Berdasarkan pendapat di atas, dapat Populasi dalam penelitian ini adalah
disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja Bhabinkamtibmas Se-Kabupaten Lampung
yang telah dicapai oleh seseorang, dari aktifitas Timur yang berjumlah 198 orang.
yang telah dilakukan seseorang untuk meraih Penentuan jumlah sampel penelitian
suatu tujuan atau prestasi tertentu. menggunakan teknik purposive sampling adalah
salah satu teknik sampling non probability
C. Metode Penelitian dimana peneliti menentukan pengambilan
1. Rancangan Penelitian sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
Rancangan pada penelitian ini adalah yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga
deskriptif analitik kuantitatif yang bertujuan diharapkan dapat menjawab permasalahan
menguraikan sifat dan karakteristik data-data penelitian. Sampel diambil populasi sebagai
atau variabel yang akan diujikan. Rencana wakil dari populasi yang merupakan
penelitian ini juga digunakan untuk Bhabinkamtibmas di 3 Polsek Polres Lampung
mendeskripsikan dan menggambarkan apa Timur. Adapun 25 orang Responden yang
adanya mengenai suatu variabel. Sehingga, diambil dapat mewakili 198 orang
dalam penelitian ini rencana penelitian juga Bhabinkamtibmas Polres Lampung Timur.
digunakan untuk menganalisa data yang

Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019 11


D. Hasil Dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisa, dilihat bahwa
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk variabel produk, lokasi, bukti fisik, dan
Suatu kuesioner dikatakan valid jika keputusan memilih memiliki nilai koefisien
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk yang lebih besar daripada 0,300. Hal tersebut
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan
kuesioner tersebut (Ghozali, 2016). Uji validitas yang membentuk variabel produk, lokasi, bukti
telah dilakukan untuk mengetahui tingkat fisik, dan keputusan memilih dinyatakan valid .
kehandalan suatu alat ukur yang digunakan Suatu instrumen dikatakan reliabel adalah
dalam penelitian dari sebuah variabel yang jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, bukti adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
fisik, dan keputusan memilih. Dalam penelitian dan suatu variabel dikatakan reliabel jika
ini menggunakan pendapat dari Sugiyono memberi nilai Cronbach’s Alpha> 0,00. Hasil
(2016), yang menyatakan bahwa data dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 2.
dinyatakan valid apabila rhitung> rtabel.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Disiplin Kerja ,846 Reliabel
Diklat ,893 Reliabel
Motivasi Kerja ,899 Reliabel
Kinerja ,887 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, (2019)

Berdasarkan hasil pengolahan data Gambar 1. Hasil Uji Normalitas


reliabilitas diatas, dapat dilihat bahwa variabel
disiplin kerja, pendidikan pelatihan, motivasi
kerja dan kinerja memiliki nilai Cronbach
Alpha > 0,00, sehingga seluruh variabel
dinyatakan reliabel.
2. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data penelitian yang telah di
lakukan memiliki distribusi data yang normal
atau tidak. Untuk melihat data berdistribusi
normal atau tidak dapat dilakukan dengan
memperhatikan normal probability plot pada
scatter plot. Hasil uji normalitas dapat dilihat
pada Gambar1.

12 Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019


Berdasarkan Gambar 1 yang 3. Analisis Regresi Berganda
memperlihatkan grafik normal plot terlihat Analisis regresi linear berganda digunakan
bahwa titik-titik menyebar disekitar garis untuk menentukan pengaruhyang ditimbulkan
diagonal, serta penyebarannya agak menjauh oleh indikator variabel bebas terhadap variabel
dari garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan terikat. Hasil dari regresi linier berganda antara
bahwa data tersebut tidak memenuhi asumsi variabel disiplin kerja (X1), pendidikan
normal atau mengikuti garis normalitas. pelatihan (X2) dan motivasi kerja (X3) terhadap
variabel kinerja Bhabinkamtibmas (Y), dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Unstandardized Coefficients Standardized


Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -21,919 5,360 -4,089 ,001
Disiplin Kerja ,507 ,113 ,344 4,488 ,000
Diklat ,574 ,096 ,541 5,963 ,000
Motivasi Kerja ,395 ,105 ,319 3,773 ,001

a. Dependent Variabel : Kinerja


Sumber: Data primer yang diolah, 2019

4. Hasil Uji t (Parsial) pelatihan = 5,963 ˃ 2,064 dan untuk T hitung


Berdasarkan output SPSS di atas, nilai motivasi kerja = 3,773 ˃ 2,064 maka Ho
signifikasi disiplin kerja = 0,000 ˂ 0,05. Utnuk variabel disiplin kerja, pendidikan pelatihan dan
Nilai signifikasi pendidikan pelatihan = 0,000 ˂ motivasi kerja ditolak sehingga terdapat
0,05 dan nilai signifikasi motivasi kerja = 0,001 pengaruh secara bersama-sama terhadap
˂ 0,05,maka Ho ditolak sehingga terdapat variabel kinerja.
pengaruh secara bersama-sama antara variabel Uji t digunakan untuk membuktikan
disiplin kerja, pendidikan pelatihan dan pengaruh secara parsial variabel disiplin kerja,
motivasi kerja terhadap variabel kinerja. Untuk pendidikan pelatihan, dan motivasi kerja
T tabel (df=n-1 dengan sisi 0,025), df=24, T berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
tabel = 2,064 dan T hitung disiplin kerja = 4,488 Bhabinkamtibmas se-kabupaten Lampung
maka 4,488 ˃ 2,064. Untuk T hitung pendidikan Timur.

Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019 13


5. Hasil Uji F (Simultan)
Tabel 5. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 757,233 3 252,411 61,089 ,000b
Residual 86,768 21 4,132
Total 844,000 24
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), disiplin kerja, pendidikan pelatihan, motivasi kerja)

Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh secara
nilai F hitung = 61,089 dan F tabel (k;n-k) = bersama-sama secara simultan terhadap variabel
(3;25-3) = (3;23) = 3,03 maka 61,089 ˃ 3,03. kinerja.
Sehingga variabel disiplin kerja, pendidikan

6. Analisa Koefisien Determinasi


Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi
R
Model R Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Square
1 ,947a ,897 ,883 2,033
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 6 hasil analisisa dengan metode purpose sampling dengan tujuan
koefisien determinasi tersebut diatas, penelitian dapat memecahkan permasalahan dan
diketahui bahwa besarnya nilai koefisien dapat memenuhi tujuan dilakukannya penelitian.

determinasi R2 sebesar 0,897 atau 89,7%. 1) Variabel disiplin kerja setelah dilakukan
penelitian dan uji hipotesis dinyatakan
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
mempengaruhi variabel kinerja Bhabin-
disiplin kerja, pendidikan pelatihan dan
kamtibmas. Sesuai hasil penelitian yang
motivasi kerja berpengaruh secara bersama-
dilakukan Levy Evanita (2013), “Pengaruh
sama sebesar 89,7% terhadap kinerja
Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Bhabinkamtibmas se-kabupaten Lampung
Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan RSUD
Timur, sedangkan persentase yang tersisa
Lubuk Sikaping.” Hasil penelitian
sebesar 100% - 89,7% = 10,3% dipengaruhi
membuktikan variabel disiplin kerja
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
mempengaruhi variabel kinerja.
penelitian ini. 2) Variabel pendidikan dan pelatihan setelah
dilakukan penelitian dan uji hipotesis
E. Analisis danPembahasan
dinyatakan mempengaruhi variabel kinerja
Analisis dan pembahasan setelah
Bhabinkamtibmas. Sesuai hasil penelitian
melakukan penelitian terhadap 25 orang sampel
yang dilakukan Weni Hariani, B. Isyandi dan
Bhabinkamtibmas Polres Lampung Timur,
Machsin (2015), “Pengaruh Kompetensi,

14 Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019


Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja variabel kinerja Bhabinkamtibmas. Diperoleh
Karyawan PT. Pertamina Refinery Unit II nilai signifikasi dan uji T menghasilkan Ho
Dumai.” Hasil penelitian membuktikan ditolak sehingga terdapat pengaruh variabel
variabel pelatihan mempengaruhi variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerja
kinerja. Bhabinkam- tibmas.
3) Variabel motivasi kerja setelah dilakukan 2) Variabel pendidikan dan pelatihan
penelitian dan uji hipotesis dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mempengaruhi variabel kinerja variabel kinerja Bhabinkamtib-mas. Hal ini
Bhabinkamtibmas. Sesuai hasil penelitian ditunjukkan dengan hasil analisa data dan
yang dilakukan Beny Ganda Wijaya dan pengujian hipotesis variabel pendidikan dan
Soedarmadi (2013), “Pengaruh Gaya pelatihan terhadap variabel kinerja
Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Bhabikamtib-mas. Diperoleh nilai signifikasi
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dan uji T menghasilkan Ho ditolak sehingga
PT. Surya Makmur Agung Lestari terdapat pengaruh variabel pendidikan
Tangerang.” Hasil penelitian membuktikan pelatihan terhadap variabel kinerja
variabel motivasi kerja mempengaruhi Bhabinkamtibmas.
variabel kinerja. 3) Variabel motivasi kerja berpengaruh positif
4) Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis dan signifikan terhadap variabel kinerja
secara bersama-sama variabel disiplin kerja, Bhabinkamtibmas. Hal ini ditunjukkan
variabel pendidikan pelatihan dan variabel dengan hasil analisa data dan pengujian
motivasi kerja mempengaruhi variabel hipotesis variabel motivasi kerja terhadap
kinerja Bhabinkamtibmas. Sesuai dengan variabel kinerja Bhabinkamtibmas. Diperoleh
ketiga penelitian relevan terdahulu bahwa nilai signifikasi dan uji T menghasilkan Ho
secara bersama-sama variabel bebas ditolak sehingga terdapat pengaruh variabel
mempengaruhi variabel kinerja. motivasi kerja terhadap kinerja
Bhabinkamtibmas.
F. Kesimpulan
4) Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis
Kesimpulan yang dapat diambil
secara bersama-sama variabel disiplin kerja,
berdasarkan hasil analisa data dan pengujian
variabel pendidikan pelatihan dan variabel
hipotesis tentang “Pengaruh Disiplin Kerja,
motivasi kerja terhadap variabel kinerja
Pendidikan Pelatihan dan Motivasi Kerja
Bhabinkamtib-mas. Diperoleh nilai
Terhadap Kinerja Bhabinkamtibmas Se-
signifikan, uji T dan uji F menghasilkan Ho
Kabupaten Lampung Timur,” sebagai berikut:
ditolak sehingga terdapat pengaruh secara
1) Variabel disiplin kerja berpengaruh positif
bersama-sama Berdasarkan hasil penelitian
dan signifikan terhadap variabel kinerja
dan uji hipotesis secara bersama-sama
Bhabinkamtibmas. Hal ini ditunjukkan
variabel disiplin kerja, variabel pendidikan
dengan hasil analisa data dan pengujian
pelatihan dan variabel motivasi kerja
hipotesis variabel disiplin kerja terhadap
terhadap variabel kinerja Bhabinkamtibmas.
Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019 15
DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber
Ajila, C. 1997. Coaching For Performance. Daya Manusia. Cetakan 9. Jakarta : PT.
Jakarta : Gramedia. Bumi Aksara.
Ariana, I Wayan Tresna dan I Gede Riana. Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber
2013. Pengaruh Kepemimpinan, Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Aksara.
Kinerja Karyawan Pada Hotel Cendana Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2002.
Resort dan Spa Ubud, Gianyar. E Jurnal Metodologi Penelitian Bisnis Cetakan II.
Manajemen Universitas Udayana, 2 (1). Yogyakarta : BFEE UGM.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Mangkunegara, Anwar Prabu. 2004.
Timur Data Jumlah Pengangguran di Manajemen Sumber Daya Manusia
Kabupaten Lampung Timur. Perusahaan. Bandung : Rosda Karya.
Evanita, Leny. 2013. Disiplin Kerja, Gaya Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.
Kepemimpinan, Pelatihan dan Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia
Karyawan RSUD Lubuk Sikaping. Jakarta: Perusahaan. Bandung : Refika Aditama.
Universitas Esa Unggul. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia
Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Perusahaan. Bandung : Rosda Karya.
Semarang : Universitas Diponegoro. Mangkuprawira, Sjafri. 2004. Manajemen SDM
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Strategik. Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.
Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Margono. 2004. Metode Penelitian Pendidikan.
Semarang : Universitas Diponegoro. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya
Multivariate Dengan Program IBM SPSS Manusia Edisi II. Bandung : Alfabeta.
Edisi VII. Semarang : Universitas M.A.S, Prof. Dr. Chourmain, M. Ed. 2008.
Diponegoro. Acuan Normatif Penelitian Untuk
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Personalia dan Sumber Daya Manusia Hal. 36. Jakarta : Al-Haramain Publishing
Edisi II. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. House.
Hariani, Weni. Isyandi B dan Machsin. 2015. Narimawati, Umi. 2008. Metodologi Penelitian
Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Aplikasi. Bandung : Agung Media.
Pertamina Refinery Unit II Dumai. Notoadmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : PT. Panggabean, S. Mutiara. 2004. Manajemen
Bumi Aksara. Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghalia
Indonesia.

16 Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019


Polres Lampung Timur Satuan Binmas Data Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan.
Jumlah Bhabinkamtibmas. Bandung : Alfabeta.
Polres Lampung Timur Satuan Reskrim dan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Satuan Narkoba Data Kriminalitas dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian
Lampung Timur. Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya
Petunjuk Pelaksanaan KAPOLDA Lampung No. Dalam Penelitian. Surakarta : Universitas
Pol : Juklak/03/VII/2003 tentang Sebelas Maret.
Bhabinkamtibmas. Triton, Budi. 2005. Paradigma Baru
Petunjuk Pelaksanaan KAPOLRI No. Pol : Manajemen Sumber Daya Manusia.
Juklak/10/III/1992 tentang Yogyakarta : Tugu Publisher.
Bhabinkamtibmas. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Purwanto, Andie. 2000. Pengukuran Kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Lingkungan. Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan
Prof. Dr. H. Karwono, M. Pd. 2015. Pedoman Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi
Penulisan Karya Ilmiah (PPKI). Metro : Aksara.
Universitas Muhammadiyah Metro. Wijaya, Beny Ganda dan Soedarmadi. 2013.
Rivai, Veitzhal. 2011. Corporate Performance Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi,
Management dari Teori ke Praktek. Pelatihan dan Disiplin Kerja Terhadap
Jakarta : Raja Grafindo. Kinerja Karyawan PT. Surya Makmur
Singodimejo, Markum dalam Sutrisno, Edy. Agung Lestari Tangerang.
2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Wungu, Jiwo dan Brotoharsojo, Hartanto. 2003.
Disiplin Kerja. Jakarta : Kencana. Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda
Sofyan, Herman dan Garniwa, Iwa. 2007. Dengan System, Edisi I. Jakarta : PT. Raja
Perilaku Organisasi Edisi I. Yogyakarta : Grafindo Persada.
Graha Ilmu. Wiratama, I Nyoman Jaka Alit dan Desak Ketut
Sujarweni, V. Wiratna. 2016. Kupas Tuntas Sintaasih. 2013. Pengaruh
Penelitian Akuntansi Dengan SPSS. Kepemimpinan, Diklat dan Disiplin Kerja
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Tirta
Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi VI. Mangutama Kabupaten Bandung. Jurnal
Bandung: Tarsito. Manajemen Strategi Bisnis dan
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif, Kewirausahaan Vol. 7 No. 2. Agustus
Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. 2013.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.

Jurnal Simplex Volume 2, Nomor 1, April 2019 17

You might also like