Bentuk Penyajian Dan Fungsi Musik Dalam Ritual Tikapm Telintitn Pada Upacara Nikah Besar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

BENTUK PENYAJIAN DAN FUNGSI MUSIK DALAM RITUAL TIKAPM

TELINTITN PADA UPACARA NIKAH BESAR

Nesia, Imam Gazhali, Nurmila Sari Djau


Program Studi Seni Pertunjukan dan FKIP Untan Pontianak
Email : nesianurkf@gmail.com

Abstract
The background of this research was the uniqueness of ritual presentation form
through many stages and functions ritual music of Tikapm Telintitn in Nikah Besar
ceremony on Desa Mondi Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. The problem that
submitted in this research was how the presentation form and function of Tikapm
Telintitn ritual. The form of this research was qualitative research included with
ethnomusicology approach. The data of this research collected by interview technique,
observation, and data documentation was taken from some practitioners in Tikapm
Telintin ritual, custom council of Dayak Jawant, and also public figures on the
research area. The validity data was done by triangulation source. The data analysis
was done by decreasing, providing and concluding from the obtained data. The result
of the data analysis showed the presentation form consisted of the preparation and
implementation stages. Elements that supported this ritual were offerings that must be
prepared to summon ancestral spirits and kebala antu jolu and also gondang and
ncanang musical instrument. The function of the music in Tikapm Telintin ritual were
sacred function that was ritual ceremony and sectional function consisted of
entertainment facility and also as dancing accompanist. Moreover, it was also as a
cultural function that was a connection between the past and present. This research
was expected to be an inducement for the growing interest in learning traditional
musical arts and traditional musical functions, especially Tikapm Telintin ritual
music.

Keywords: Musical function, Nikah Besar ceremony, Presentation form, Tikapm Telintin
ritual.

PENDAHULUAN dengan maksud untuk menambahkan rasa


Sepanjang sejarahnya seni dan kreatif,menciptakan hasil karya dan
masyarakat tidak dapat dipisahkan, memenuhi kepuasan batin (Bastomi,1992:
masyarakat sebagai satu kesatuan sosial dan 19).Veron (dalam Setyomojo,1998: 48)
budaya dalam beberapa hal bergantungan menyatakan bahwa menciptakan seni harus
pada seni sebagai ikatan dan pemberi berdasarkan kebenaran estetis dan harus
kekuatan. Didalam kehidupan, masyarakat memperhatikan serta mempertimbangkan
dan seni bersumber dari hubungan antara norma-norma estetis.
manusia dan lingkungannya Indonesia merupakan salah satu negara
(Triyanto,1993:1). Peran seni sangat yang mempunyai kesenian serta kebudayaan
mendasar dalam masyarakat, sehingga seni tradisional yang beranekaragam. Setiap suku
banyak dimanfaatkan manusia untuk bangsa memiliki ke khasanbudaya yang
kegiatan-kegiatan yang menguntungkan. membedakan jati diri mereka dengan suku
Kegiatan tersebut dengan maksud untuk bangsa yang lain. Kebudayaan merupakan
memenuhi kepuasan batin oleh penikmat kebiasaanyang dilakukan berdasarkan hasil
seni. Manusia melakukan kegitan seni olah budi pekerti dan akal manusia. Hal ini

1
sesuai dengan yang dikatakan bagi siapa yang melewati babi tersebut maka
Koentjaraningrat (Widyosiswoyo,2004:31), orang itu harus menginjak babi dan babi yang
menyatakan bahwa kebudayaan adalah diinjak harus dalam keadaan berbunyi. Yang
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang menginjak babi itu harus dua orang dari
harus dibiasakan dengan belajar serta perwakilan mempelai laki-laki satu dari
keseluruhan dari hasil budi pekerti. mempelai perempuan. Orang yang menginjak
Sebagai salah satu bagian dari NKRI, babi itu disebut dengan Penongah. Setelah
Kalimantan Barat juga memiliki seni melakukan ritual ini dilanjutkan dengan ritual
tradisional adat dan budaya turun temurun yang ketiga yaitu mandi darah babi.
yang sangat menarik, salah satunya yaitu Sebelum dilakukan prosesi mandi darah
Upacara Nikah Besar Suku Dayak Jawant babi ada yang dinamakan ritual mandi
di Desa Mondi kecamatan Sekadau Hulu shampo dan sabun yang terbuat dari tumbuh-
Kabupaten Sekadau. Kesenian upacara tumbuhan, kemudian setelah melakukan
Nikah Besar ini merupakan nikah adat Suku ritual tersebut dilanjutkan dengan mandi
Dayak Jawant yang bertujuan untuk darah babi adalah prosesi ritual babi
mengungkapkan rasa syukur yang sudah digantung dan diikat didepan pintu masuk
diberikan oleh Tuhan terhadap nikmat yang utama bagi para tamu yang lewat kemudian
telah diberikan kepada sepasang pengantin babi tersebut ditusuk dengan menggunakan
yang melakukan prosesi upacara Nikah senjata tombak tetapi sebelum babi itu
Besar. Upacara Nikah Besar dilaksanakan ditombak, babi terbut harus dikasi makan
apabila sepasangan pengantin mampu dengan nasi ajan. Nasi ajan adalah nasi pulut
memenuhi dan membiayai semua proses atau ketan yang dimasak tanpa menggunakan
pelaksanaannya karena banyak sekali biaya bumbu apa pun. Setelah melakukan prosesi
yang harus dikeluarkan untuk melakukan ritual mandi darah babi kemudian bagi sang
prosesi ini. Adapun tahapan prosesi tersebut mempelai dan segenap keluarga yang
yaitu: (1)Nyambut Tamu, (2)Nganjar babi, mengikuti prosesi mandi tersebut diarak
(3) mandi darah babi, (4)tanda kapuk, dan keliling kampung menuju kesungai dengan
yang (5) ritual Tikapm Telintitn. mencuci tubuhnya dari darah babi sekaligus
Berdasarkan informasi pra riset study biasanya ada dari segenap keluarga mempelai
yang peroleh dari narasumber pada 23 juni membuang baju ke sungai dengan bertujuan
2018, yaitu Bapak Lukas Hito beberapa ritual untuk membuang sial dari masa hidupnya
yang terdapat di dalam upacara Nikah Besar, kemudian dilanjutkan yang keempat yaitu
pertama upacara ritual Nyambut Tamu. tanda kapuk.
Upacara ritual Nyambut Tamu terdiri dari Ritual Tanda kapuk atau tato dengan
beberapa tahapanyaitu ritual pencucian kaki menggunakan kapur sirih. Ritual menato
oleh salah satu tamu yang datang seperti pasangan pengantin dan pendamping dari
ketua adat, dilanjutkan dengan ritual nginjak pihak mempelai laki-laki dan pihak mempelai
tanah adalah ritual yang dilakukan tamu wanita (Kombar) setelah memakai tato
menginjak tanah. Tanah tersebut berupa pasangan pengantin dan kombar menari- nari
tanah liat, selanjutnya prosesi ritual nginjak saling mamerkan tato yang dibuat dari kapur
nasi adalah ritual yang di lakukan oleh tamu sirih. Setelah melakukan semua prosesi ritual
untuk menginjak nasi ajan,dan prosesi yang makan akan dilanjutkan dengan ritual kelima
terakhir adalah ritual nginjak telor. setelah yaitu Tikapm Telintitn.
melakukan prosesi upacara ritual Nyambut Ritual Tikapm Telintintn berasal dari
Tamu dilanjutkan dengan ritual yang kedua bahasa dayak Jawant. Tikapm berarti
yaitu ritual Nganjar Babi. melempar, Telintitn berarti dilihat benar-
Ritual yang kedua Nganjar Babi adalah benar jadi dilakukannya ritual Tikapm
ritual membunuh babi. Jadi babi tersebut Telintitn dengan bertujuan untuk meramal
diikat dikelilingi oleh keluarga pengantin dari sepasang pengantin dikehidupan selanjutnya
pihak perempuan dan laki-laki kemudian setelah menikah. Proses Ritual Tikapm

2
Telintitn dilakukan pada sore hari. Meramal penulisan terdahulu mengenai bentuk
sepasang pengantin untuk kehidupan penyajian dan fungsi musik dalam Ritual
kedepannya melalui senjata tombakan bambu Tikapm Telintitn pada Upacara Nikah Besar
biasanya masyarakat sekitar menyebut khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendawant yang mengenai sasaran. Bambu Pendidikan Universitas Tanjungpura
yang digunakan untuk ritual Tikapm Telintitn Pontianak. Penulis berharap penulisan ini
tidak sembarang,bambu tersebut didapatkan dapat bermanfaat bagi semua pihak antara
sebelum acara ritual Tikapm Telintitn lainpenulis, pembaca, dan khususnya dapat
dimulai. Bambu yang digunakan untuk bermanfaat pula bagi masyarakat dan
upacara Tikapm Telintitn itu adalah bambu pemerintah Kabupaten Sekadau.
yang tunasnya menghadap ke matahari terbit
kemudian bambu tersebut dipotong dibawa METODE PENELITIAN
pulang kerumah sang pengantin. Sesudah Metode yang digunakan dalam
sampai di rumah sang pengantin bambu penelitian ini adalah metode deskriptif-
tersebut tidak boleh disimpan dalam posisi eksploratif. Alasan peneliti menggunakan
terbaring. metode ini adalah untuk menggambarkan
Dari seluruh proses ritual upacara Nikah keadaan dilapangan secara sistematis, fakta-
Besar penulis tertarik untuk meneliti ritual fakta yang sesuai dengan kenyataan yang
yang paling terakhir yaitu ritual Tikapm ada serta menggali data dan informasi
Telintitn, karena dalam prosesi ritual Tikapm tentang topik pada saat penulisan dilakukan.
Telintitn harus diiringi oleh musik dan bentuk Metode deskriptif-eksploratif digunakan
penyajian musiknya sangat berbeda dari karena sesuai dengan objek penulisan
ritual yang lain. Keunikan dari musik dalam sekaligus sumber data yaitu mengambarkan,
Ritual Tikapm Telintitn adalah pada alat menggali, dan menganalisis bentuk penyajian
musik yang digunakan merupakan klasifikasi dan fungsi musik dalam Ritual Tikapm
alat musik pukul dan Irama musik ritual Telintitn pada Upacara Nikah Besar yang
Tikapm Telintitn seperti irama musik perang. adadi Desa Mondi Kecamatan Sekadau Hulu.
Alat musik yang digunakan satu buah beduk Moleong (2007: 11) berpendapat bahwa
atau masyarakat sekitar menyebutnya penulisan bersifat deskriptif berarti terurai
Gondang dan Gong atau Ncanang cara dalam bentuk kata-kata atau gambar bukan
meprilakukan alat musik yang digunakan dalam bentuk angka-angka. Sehingga hasil
untuk ritual Tikapm Telintitn juga sangat dari penelitian bentuk penyajian dan fungsi
berbeda, karena sebelum musik itu di tobah musik ritual Tikapm Telintitn ini bukan
alat musik tersebut harus diberi makan dalam bentuk angka namun dalam bentuk
terlebih dahulu tujuannya meminta izin kata-kata dan gambar. Bentuk penelitian
kepada roh nenek moyang untuk memainkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pola tabuhan gondang berhayah. Selain itu penelitian kulitatif karena bentuk penyajian
upacara nikah besar sudah jarang dijumpai data, langkah analisis data dan kesimpulan
sehingga mendorong penulis untuk dalam penulisan ini disampaikan dalam
mengetahui dan memahami budaya tradisi bentuk kalimat, uraian atau pernyataan-
yang ada di Desa Mondi Kecamatan Sekadau pernyataan. Sesuai dengan pernyataan
Hulu Kabupaten Sekadau. Subana dan Sudrajat (2011: 17), penulisan
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kualitatif sifatnya deskriptif karena data
penulis mengangkat sebuah judul penulisan dianalisis berupa deskripsi dari gejala yang
yaitu “Bentuk Penyajian dan Fungsi Musik diamati, yang tidak selalu berbentuk angka-
dalam Ritual Tikapm Telintitn Pada Upacara angka.
Nikah Besardi Desa Mondi Kecamatan Data yang digunakan dalam penelitian
Sekadau hulu Kabupaten Sekadau”. ini adalah bentuk observasi dan hasil
Penulisan ini sangat perlu dilakukan karena wawancara untuk mengetahui informasi
sejauh penelusuran penulis, belum ada tentang bentuk penyajian dan fungsi musik

3
ritual Tikapm Telintitn pada upacara Nikah ritual Tikapm Telintitn. Ritual tersebut
Besar di Desa Mondi Skadau Hulu bertujuan untuk meramal sepasang pengantin,
Kabupaten Sekadau. Data merupakan faktor adapun bentuk penyajian musik yang
penting dalam penelitian. Bentuk data yang didalam ritualnya merupakan wujud
digunakan dalam penelitian ini berupa semua keseluruhan dari penyajian musik pada
informasi yang berkaitan dengan penelitian pertunjukandan aspek-aspek atau elemen-
yang bisa didapat melalui hasil dokumentasi elemen pokok, yang ditata kemudian diatur
foto, video, obesevasi, hasil wawancara dan sedemikian rupa sehingga memiliki unsur
sebagainya. Data-data penelitian diperoleh saling mendukung dalam pertunjukan.
berdasarkan wawancara dengan beberapa Bentuk penyajian didalam ritual Tikapm
informan yang terkait dengan penelitian ini Telintitn disajikan dalam bentuk penyajian
seperti Temengung Adat, ketua adat, yang sangat unik dari pada ritual yang
penongah, kepala desa, serta tokoh lainnya. Menurut hasil wawancara peneliti
masyarakat sekitar mengenai musik ritual bersama kakek Yohanes Nunjang beliu
Tikapm Telintitn yang dipilih dengan cara mengatakan bahwa, bambo yang digunakan
Sampling purposive menurut Sugiyono dalan ritual Tikapm Telintitn harus pucuk
(2010:300) yaitu teknik pengambilan sampel bambunya menghadap ke arah matahari
sumber data dengan pertimbangan tertentu. terbit, pelaksanaan ritual Tikapm Telintitn
Teknik yang digunkan dalam penelitian dilakukan pada sore hari menyambut
ini adalah obserasi, wawancara, dokumentasi. matahari terbenam gunanya bertujuan untuk
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah diharapkan suatu saat ketika sepasang
peneliti sendiri karena sebagaimana yang pengantin bisa menyelesaikan masalah
dikemukakan oleh Moleong (dalam dengan keadaan kepala dingin seperti suasana
Sandi,2017: 33) bahwa manusia sebagai alat matahari terbenam yang tenang dan dingin,
yang dapat berhubungan dengan responden musik irinngan ritual Tikapm Telintitn
atau objek lainnya, dan hanya mausialah iramanya sangat cepat terdengar seperti
yang mampu memahami kaitan kenyataan- musik pengarang. Adapun lebih jelasnya
kenyataan di lapangan. Selain itu, digunakan akan peneliti uraikan berdasarkan teori yang
pula alat pengumpul data yaitu pedoman digunakan peneliti untuk mengalisis data,
observasi, pedoman wawancara, media yaitu teori Susetyo (dalam sandi,2015:17-18)
rekam (handycam), kamera, dan alat pencatat bentuk penyajian suatu pertunjukan musik
data. Teknik pengujian keabsahan data yang ritual Tikapm Telintitn meliputi : tata
akan digunakan adalah triangulasi sumber. panggung, tata busana, tata lampu, dan
Teknik analisis data yang digunakan adalah formasi. Berikut ini bentuk penyajian ritual
mereduksi data, menyajikan data dan Tikapm Telintitn yang terdiri dari : (1)pemain
menarik kesimpulan. musik, (2) alas nganjar, (3) bebisan,
penongah, (4) pengantin laki-laki dan (5)
HASIL DAN PEMBAHASAN kombar. Pemain musik dalam ritual Tikapm
Hasil Penelitian Telintitn adalah penabuh gondang dan
Bentuk Penyajian Musik Ritual Tikapm ncanang terdiri dari satu orang pemain
Telintitn pada Upacara Nikah Besar di gondang, dan satu orang pemain
Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten gong/canang. Tidak ada syarat khusus bagi
Sekadau pemusik ritual Tikapm Telintitn namun untuk
Upacara Nikah Besar merupakan satu upacara Nikah Besar semua pemusik sudah
diantara bentuk kegiatan sosial di masyarakat ditentukan sebelum hari besar itu
Suku Dayak Jawant di Desa Mondi dilaksanakan
kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Alas Nganjar adalah pemandu acara
Sekadau. Dalam upacara Nikah Besar ini ritual Tikapm Telintitn yang bertugas untuk
terdapat banyak sekali tahapan-tahapan ritual berkominkasi memanggil roh-roh nenek
yang yang dilakukan salah satunya adalah moyang dan kebala antu jolu untuk

4
memberitahukan bahwa ritual Tikapm ritual Tikapm telintitn yang menggunakan
Telintitn akan dilaksanakan. Pentingnya tata rias khusus.
peran alas nganjar dalam ritual ini adalah Tata Busana dalam penelitian ini
untuk memimpin berjalannya acara sampai merupakan Kostum atau pakaian yang
dengan selesai. Bebisan adalah ayah atau dari digunakan dalam ritual Tikapm Telintitn
kedua mempelai penggantin laki-laki maupun adalah sebagai berikut : (1) Pemain musik,
perempuan pentingnya peran bebisan (2) Alas nganjar, (3) Penongah, (4) Bebisan,
didalam ritual Tikapm Telintitn adalah (5) Kombar, (6) Pengantin laki-laki.
sebagai pelaku dalam ritual itu sendiri Tata Lampu dalam ritual Tikapm
Penongah merupakan penasehat bagi Telintitn dilakukan pada sore hari ketika
mempelai sang pengantin. Didalam ritual matahari akan terbenam. Tentu saja tidak
Tikapm Telintitn Penongah terdiri dari satu memerlukan cahaya untuk penerangan,
orang. Fungsi dari penongah juga bukan tujuan ritual Tikapm Telintitn dilakukan
hanya untuk mengiri ritual Tikapm Telintitn ketika menyambut matahari terbenam karena
namun juga berfungsi sebegai penasehat diharapkan untuk kedepannya nanti jika
dikala ketika keluarga tersebut terdapat didalam rumah tangga sepasang pengantin
masalah yang tidak bisa diselesaikan maka mengalami masalah emosi yang mereka
penongah sebagai penasehat bagirumah keluarkan akan meredam seperti suasasana
tangga pengantin hingga akhir hayat. matahari yang terbenam.
Pengantin Laki – Laki adalah seorang pria Formasi dalam penelitian ini bentuk
yang melakukan upacara adat-istiadat formasi dalam ritual Tikapm Telintitn
perkawinan secara norma agama, norma berubah-ubah. Saat alas nganjar
hokum dan norma sosial. Pengesahan secara membacakan mantra sebelum dilakukannya
hukum suatu pernikahan biasanya terjadi proses ritual. Formasi untuk pemainmusik
pada saat dokumen tertulis. Kombar adalah cenderung tetap, tidak melakukan perubahan
pendamping dari pihak keluarga pengantin apapun.
laki-laki maupun perempuan yang belum Instrument Musik bentuk penyajian
menikah Kombar dipilih sebelum hari musik dalam ritual Tikapm Telintitn
upacara Nikah Besar itu dilaksanakan. merupakan wujud keseluruhan dari penyajian
Didalam upacara Nikah Besar kombar selalu musik dalam ritual tersebut yang didalamnya
terlibat dalam ritual apapun hingga selesainya terdapat aspek-aspek atau elemen-elemen
upacara Nikah Besar dilaksanakan. pokok yang ditata dan diatur sedemikian
Tata Panggung panggung merupakan rupa. Dalam bentuk penyajian musik ritual
tempat yang digunakan untuk suatu Tikapm Telintitn terdapat instrumen yang
pertunjukan atau pagelaran pertunjukan. terdiri dari dua intrument alat musik yaitu
Panggung yang digunakan dalam ritual gong (ncanang) dan Gendang (gondang).
Tikapm Telintitn adalah lapangan terbuka Urutan Penyajian dalam ritual Tikapm
tidak ada panggung khusus yang digunakan Telintitn terdiri dari tahap persiapan dan
dalam ritual Tikapm Telintitn karena tahap pelaksanaan hal yang pertama
banyaknya orang yang terlibat dalam ritual dilakukan dalam penelitian ini adalah
Tikapm Telintitn dan banyaknya masyarakat Tahapan Minta bambu dilakukan pada hari
yang ikut menyaksikan prosesi ritual sebelum ritual Tikapm Telintitn dilaksanakan.
tersebut. Hal yang dilakukan pada tahapan minta tanah
Tata Rias dalam ritual Tikapm Telintin, adalah memberitahukan kepada makhluk
para pelaku ritual tidak merias wajahnya, halus bahwa Upacara Nikah Besar akan
atau dengan kata lain tidak menonjolkan dilaksanakan. Minta bambu dilakukan pada
tampilan wajah dari tiap pelaku ritual pagi hari ketika matahari terbit. Sesuai
tersebut. Hal tersebut dikarenakan make up dengan hasil wawancara peneliti dengan
tidak terlalu berfungsi dalam ritual Tikamp kakek Djeluni Domianus pada tanggal 31
Telintitn namun ada beberapa pelaku pada Oktober 2016 yang menjelaskan bahwa;

5
pengantin tik ada masalah tau nyelsaikan
dengan bait bait pupa matahari terbenam”.
Berikut ini merupakan sesajian yang
disiapkan oleh ketua adat, sesajian yang
dihidangkan saat ritual Tikapm Telintitn
bukan hanya sekedar sesajian biasa akan
tetapi sesajian tersebut memiliki makna yang
terkandung pada tiap-tiap isi dari sesajian
Gambar 1. Alat musik Gendang (gondang) yang dihidangkan. Saat wawancara peneliti
dengan kakek Jeluni Domianus pada tanggal
31 Oktober 2018, beliau menjelaskan satu-
persatu isi dari sesajian yang dihidangkan
beserta makna yang terkandung di dalamnya.
Adapun isi dari sesajian yang digantung ke
bambu (Jondar) tersebut dan makna yang
terkandung di dalamnya adalah sebagai
berikut. (1) Sirih kapur, rokok, pelita, pinang
maknanya adalah melambangkan
Gambar 2. Alat musik Gong (Ncanang) penghormatan atau pemberian makanan khas
kepada makhluk halus karena dengan sirih
“ngambek buluh arus ngolam ari, buluh yang kapur berarti adanya ikatan bathiniah antara
dipilih atau yang diambek merupakan ujung e pemohon dengan makhluk halus. (2) Nasi
menghadap matahari terbit. Sebelum buluh ajan dan telur ayam rebus, melambangkan
ditungkong , bambu dibori makan dolok santapan yang sangat disukai roh-roh nenek
sebagai tanda mintak izen dengan penghuni moyang dan kebala antu jolu. (3) Paha ayam
bambu untuk ngmbek buluh pakai ritual kampung, lemak babi melambangkan lauk
Tikapm Telintitn”. pauk yang paling nikmat merupakan roh-roh
Setelah tahap persiapan sudah selesai nenek moyang dan kebala antu jolu. (4) Kue
dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah kopal, melambangkan makanan pencuci
tahap pelaksanaan. Pada tahap pelakspanaan mulut kesukaan roh-roh nenek moyang dan
ini dilakukanlah pengmbilan Bambu yang kebala antu jolu (5) Kain putih
sudah ditebang satu sehari sebelum ritual melambangkan kesucian cinta pasangan
dilaksanakan bambu tersebut dibawa ke pengantin.
lapangan terbuka untuk dilakukannya ritual
Tikapm Telintitn sampai dengan selesai.
Adapun tahap pelaksanaannya yaitu :
Pemangggilan roh-roh nenek moyang dan
kebala antu holu Pelaksanaan ini dilakukan
keesok hari nya setelah ritual meminta
bambu tepatnya pada sore hari menyambut
matahari terbenam. Hal ini bertujuan untuk
agar nantinya dalam menjalani kehidupan Gambar 3. Sesajian yang Menggantung di
sepasang pengantitn terkena masalah bisa Jondar untuk Ritual Tikapm Telintitn (Nesia,
terselesaikan dengan kepala dingin 2018)
diibaratkan seperti Suasana matahari Tahapan Ritual Tikapm Telintitn
terbenam dingin dan tenang. Berikut hasil Setelakukan prosesi pemanggilan roh-roh
wawancara peneliti bersama kakek Jeluni nenek moyang dan kebala antu jolu maka
Domianus mengatakan bahwa, “Ritual dilakukanlah ritual Tikapm Telintitn Ketua
Tikapm Telintitn dilakukan nyambut adat beserta para peserta ritual Tikapm
matahari terbenam guna bagi pasang Telintitn mengukur jarak Menikam dan

6
pendawant ke jondar. Berdasarkan hasil Nikah Besar, adapun unsur hiburan dari
wawancara peneliti bersama kakek Djeluni musik ritual Tikapm Telintitn tampak dari
Domianus tanggal 1 Oktober 2018 beliau pola tabuhan iramanya cepat dari irama
mengatakan bahwa, Jarak menikam ke musik ritual lainnya yang ada pada upacara
jondar harus 5 depak (5m) . “Jarak pakai Nikah Besar sehingga para masyarat yang
nikam ke jondar nyak 5 depak, misal tik apan hadir menikmati permainan musik dan ritual
konak pendawant arus di tikam dari jarak Tikapm Telintitn hal ini juga tampak pada
semak”. Tahapan selanjutnya adalah para hasil dokumentasi yang peneliti dapatkan
pemain dalam ritual Tikapm Telintitn Menari ketika salah satu pemeran dalam ritual
mengelilingi jondar sebanyak tiga kali Tikapm Telintitn berhasil mengenai Jondar
putara maka bertanda dimulailah ritual masyarakat yang menyaksikan ritual Tikapm
Tikapm Telintitn . Berikut notasi tabuhan Telintitn dan pemeran ritual menari bersama-
gondang dan ncanang. sama dengan suka cita mengelilingi Jondar.
Sebagai sarana komunikasi Sebagai
sarana komunikasi dalam penelitian ini
adalah hubungan komunikasi yang sifatnya
religi dan kepercayaan, seperti antar
masyarakat dengan roh-roh nenek moyang.
Seperti yang dikatakan oleh Yohanes
Nunjang wawancara peneliti dengan beliau
mengatakan “ ketika musik ritual Tikapm
telintitnditobah nyak ti segala kebala antu
jolu keluar istilah nyak ti kita nimpai sidak
Gambar 4. Tabuhan iringan ritual untuk datang ke acara gawe bose dengan kita
Ttkapm Telintitn beri makan sidak ugai ajum ganggu acara
gawe bose”. Berdasarkan hasil wawancara
Menikam Telintitn didalam menikam peneliti dengan narasumber mengatakan
Telintitn terdapat syair yang diucapkanlah ketika musik ritual Tikapm Telintitn ditabuh
secara spontanitas dari peserta dan ketua adat semua roh-roh nenek moyang kita panggil
pada ritual Tikapm Telintitn sebelum keacara Nikah Besar. Ketika meraka datang
pendawant ditikam ke jondar, saat maka sudah dipersiapkan segala sesajian
wawancara peneliti bersama kakek Djeluni berupa makanan untuk mereka tujuannya
Domianus tanggal 31 Oktober 2018, beliau agar mereka tidak menggu acara yang sedang
mengatakan bahwa “Ada syair e dilakuka pas berlangsung pada saat itu.
nak ngelempar melempar pendawant ke Sebagai respon fisik didalam musik
jondar fungsi daik syair tuk adalah nak morik ritual Tikapm Telintitn terdapat aktifitas
tau kebala antu jolu dan bala ensia yang fisik, maksud dari aktifitas fisik dalam
tambah acara tuk kalau pendawat siap penelitian ini adalah sebaggai sarana tari-
ditikam ke jondar”. tarian. Hal ini juga serupa yang dikatakan
kakek Jeluni Domianus dengan peneliti,
Fungsi Musik dalam Ritual Tikapm “Fungsi musik ritual Tikapm Telintitn nyak
Telintitn pada Upacara Nikah Besar di pakai ngiri tari sepena pendawat di tikam
Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten kejondar.Fungsi musik ritual Tikapm Teintitn
Sekadau adalah untuk mengiri tarian yang di lakukan
Sebagai sarana Entertaiment Yang oleh pemain ritual sebelum melempar
dimaksud sebagai sarana Entertaiment disini pendawant kejondar.
artinya musik ritual Tikapm Telintitn sebagai Sebagai keserasian norma-norma
sarana hiburan bagi pendengarnya . Salah masyarakatdalam penelitian ini musik
satu contoh musik hiburan dalam musik ritual berfungsi sebagai norma sosial ataupun ikut
Tikapm Telintitn ini sangat berbeda di berperan dalam satu budaya. Berdasarkan
bandingkan ritual yang lainnya pada upacara

7
hasil wawancara peneliti dengan bapak Itang kegajanggalan berupa kekurangan dalam
Matheus beliau mengatakan, “Yang boleh bentuk menyiapkan sesajian sehingga
melakukan upacara nikah besar adalah bagi membuat peneliti terkena adat karena sudah
pasangan pengantin yang kedua orang tua memainkan musik ritual Tikapm Telintitn
mepelai laki-laki maupun perempuan sudah ketika tidak ada upacara Nikah Besar.
melakukan nikah bose.Upacara Nikah Besar Fungsi yang yang bersifat sosiologis
itu sifatnya turun temurun, jadi untuk dalam musik ritual Tikapm Telintitn secara
sepasangan pengantin yang ingin melakukan sosiologis dapat mempererat ikatan
upacara nikah Besar maka orang tua silaturahmi masyarakat, karena dalam proses
mempelai laki-laki maupun perempuan mempersiap Upacara Nikah Besar khusus
perempuan harus sudah melakukan Nikah nya ritual Tikapm Telintitn tidak bisa
Besar. sendirian banyak masyarakat yang berperan
Sebagai sarana kelangsungan dan ikut serta untuk mempersiap ritual tersebut
statistik kebudayaan dalam penelitian ini hingga selama selesai acara berjalan dengan
musikjuga berperan dalam pelestarian guna lancar.
kelanjutan dan stabilitas suatu Negara.
Karene musik ritual Tikapm Telintitn KESIMPULAN DAN SARAN
merupakan kebudaayn masyarakat Suku Simpulan
Dayak Jawant Desa Mondi Sekadau Hulu Bentuk Penyajian Musik dalam Ritual
Kabupaten Sekadau yang tidak bias Tikapm Telintitn Pada Upacara Nikah
dilepaskan karena memang sudah turun Besardi Desa Mondi Sekadau Hulu
temurun dan selalu ditampilkan pada pada Kabupaten Sekadau. Berdasarkan hasil
ritual Tikapm Telintitn. penelitian yang dilakukan, maka diperoleh
Adapun analisis peneliti tentang fungsi kesimpulan tentang bentuk penyajian musik
musik ritual Tikapm Telintitn pada pada dalam ritual besiak pada Tikapm Telintitn
upacara Nikah Besar menurut teori Banoe Pada Upacara Nikah Besardi Desa Mondi
(2013:11) menjelaskan fungsi sifat musik Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau. Adapun
kultural yaitu bahwa musik itu sendiri dapat bentuk penyajian musik dalam ritual Tikapm
membangun kultur baru melalui proses Telintitn Pada Upacara Nikah Besardi Desa
akultrasi yang tidak dapat lepas dari 3 Mondi Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.
dimensi hidup yaitu masa lalu,masa sekarang, meliputi instrumen musik, pemain, tata
dan masa yang akan datang. Hal ini serupa panggung, tata rias, tata busana, tata suara,
dengan hasil wawancara peneliti dengan tata lampu, formasi dan urutan penyajian.
Yohanes Nunjang bahwa beliau mengatakan, Fungsi Musik dalam Ritual Tikapm Telintitn
bahwa , “Bahwa ada hubungan antara musik di Desa Mondi Sekadau Hulu Kabupaten
yang dimainkan ketika ritual Tikapm Telintitn Sekadau. Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan roh-roh nenek moyang dan kebala dilakukan, maka diperoleh kesimpulan
antu jolu “ barang siapa yang memainkan tentang fungsi musik dalam ritual Tikapm
musik tobah berayah diluar upacara Nikah Telintitn Pada Upacara Nikah Besardi Desa
Besar maka akan terjadi sesuatudi kemudian Mondi Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.
hari” Adapun fungsi musik dalam ritual tikapm
Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat telintitn pada Upacara nikah besar adalah
hubungan musik ritual Tikapm Telintitn sebagai sarana upacara/ritual, pengiring
dengan dunia nyata dan dunia roh terbukti tarian, sarana hiburan dan sarana komunikasi.
bahwa yang peneliti alami ketika melakukan
obsevasi langsung kelapangan dan Saran
melakukan rekaman untuk pendokumentasian Bagi masyarakat setempat diharapkan
peneliti tentang bentuk penyajian musik dan ikut mempertahankan dan melestarikan
fungsi musik ritual Tikapm Telintitn pada Upacara Nikah Besar karena sekarang ini
upacara Nikah Besar ditemukan eksistensi Upacara Nikah Besar mulai

8
menurun, terbukti pada tahun sulit ditemukan Langer, K. (1988). Plobmetika Seni
masyarakat yang melakukan upacara Nikah (TerjemahanWidaryanto). Bandung:
Besar dikarenakan anggaran yang sangat Asti.
besar untuk melaksankan acara tersebut. Bagi McDermott, V. (2013). Imagi-nattion
Pemerintah Kabupaten Sekadau diharapkan Membuat Musik Biasa Menjadi Luar
memberikan dukungan dalam pelestarian Biasa. Yogyakarta : Art Music Today.
Upacara nikah besar seperti membantu dalam Merriam, A, P. (1964). The Antropology Of
penyediaan segala media agar kebudayaan ini Music. Chicago : North Western
bisa ter eksplore hingga ke mancanegara. Remanaja Rosdakarya.
Diharapkan juga pemerintah tidak mengalih- Miles, M, B & Huberman , A, M. Qualitative
fungsikan Upacara Antar Ajong sebagai Data Analysis (terj.) Tjetjep Rohendi
sarana festival karena Upacara nikah besar Rohidi. (1992). Analisis Data
merupakan upacara yang diselenggarakan Kualitatif. Universitas Indonesia:
untuk sebagai bentuk rasa syukur kepada Jakarta.
Tuhan Yang Maha Esa atas pernikahan Moleong, L, J. (2007). Metodologi Penulisan
sepasang pengantin ini agar menjadi berkah Kualitatif. Bandung: Remaja
hingga akhir hayat. Dan sudah dilakukan Rosdakarya.
secara turun-temurun sejak dahulu. Bagi Mucci,K & Mucci, R. (2002). The Healing
Guru Seni Budaya Musik daerah yang sering Sound of Mucic. Manfaat Musik untuk
digunakan pada acara-acara yang ada pada Kesembuhan, Kesehatan, dan
masyarakat belum banyak diketahui Kebahagiaan Anda. Jakarta: Gramedia
keberadaannya oleh generasi-generasi muda Pustaka
saat ini. Maka dari itu, perlu adanya upaya Muttaqin, M, dkk. (2008). Seni Musik Klasik.
didalam dunia pendidikan untuk Jakarta: Departemen Pendidikan
mengenalkan sejarah dan kebudayaan musik Nasional.
daerah setempat sebagai tambahan materi Linda, N, S. (2014). Fungsi Ritual Tari
bahan ajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Bukung Dalam Upacara Kematian Pada
hasil penelitian ini bisa menjadi materi Masyarakat Suku Linoh Desa Nobal
tambahan tentatang musik ritual Tikapm Kabupaten Sintang . Skripsi. Universitas
Telintitn dala, pembelajararan seni budaya Tanjungpura : Pontianak
yang ,menjadi materi musik daerah setempat. Rahman, N. (2018). Fungsi ssMusik
Kesenian Hadrah Di Desa Mondi
DAFTAR RUJUKAN Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau.
Banoe, P. (2013). Metode Kelas Musik. Skripsi. Universitas Tanjungpura :
Jakarta : Permata Putri Media. Pontianak
Bastomi, S. (1990). Wawasan Seni. Poerwodarminto. (1989). Kamus Besar
Semarang IKIP Press Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Djohan . (2006). Terapi Musik. Yogyakarta: Pustaka
Galangpress Purnomo,W, & Fasih, S. (2010). Terampil
Heru, R. (2014). Fungsi dan Bentuk Bermusik. Jakarta: Pusat Perbukuan
Penyajian Musik Cengkalung Pada Kementrian Pendidikan Nasional.
Paguyuban Podho Rukun Desa Geblog Rina, A. (2017). Fungsi Musik Srakalan
Kaloran Temanggung. Skripsi. Acara Resepsi Pernikahan di Desa
Universitas Negeri Yogyakarta Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya
:Yogyakarta Kepulauan Kabupaten Bengkayang.
Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Skripsi. Universitas Tanjungpura:
Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pontianak
Pendidikan Nasional. Sandi. (2016). Bentuk Penyajian dan Fungsi
Musik Antar ajong di Kecamatan Paloh

9
Kabupaten Sambas. Skripsi. Universitas Sugiyono. (2011). Metode Penulisan
Negeri Tanjungpura : Pontianak Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sastrowardoyo, P, dkk. (1983). Upacara Suwarto, IG Harry, dkk. (2007). Seni Budaya
Tradisional yang Berkaitan dengan Musik 1. Bekasi: PT. Galaxy Puspa
Peristiwa Alam dan Kepercayaan Mega.
Daerah Kalimantan Barat. Pontianak: Tini. (2015). Bentuk Penyajian dan Fungsi
Departemen Pendidikan dan Musik Tradisional Badendo Suku Dayak
Kebudayaan. Kanayant di Kalimantan Barat. Skripsi.
Siagian, R. (1992). Etnomusikologi Definisi Universitas Negeri Yogyakarta
dan Perkembangannya. Surakarta: :Yogyakarta
Yayasan Masyarakat Musikologi Triyanto, (1993). Pendidikan Seni Sebagai
Indonesia. Proses Enkultrasi Nilai-nilai Budaya.
Smith, J. (1985). Komposisi Tari Sebuah Dalam : Media. Semarang : FPBS IKIP
Petunjuk Praktis Bagi Semarang. Hlm 1.
Guru.Yogyakarta:IkaLasti. Widyosiswoyo, S. (2004). Ilmu Budaya
Subana, M. & Sudrajat. (2011). Dasar-Dasar Dasar.Bogor: GhaliaIndonesia
Penulisan Ilmiah. Bandung: Pustaka
Setia.

10

You might also like