Professional Documents
Culture Documents
Lanjut Yar
Lanjut Yar
PAPER TITLE
Utilization of Chitosan as Heavy Metal Adsorbent from
Hazardous Waste
Subtheme
Health and Environment
Compiled by:
Andreas Gustav Galang Alphinaro (26060118130067)
Rizky Phyar Saiputra (26060118120007)
Muhammad Fardhis Zahri Iza Wibawa (26060119130042)
Known by,
Thus this statement we make with the truth and in a conscious state without any
compulsion from anyone for the purpose of filing the Scientific Paper
Competition SPACE UP 2021. If there is a proven breach therein, we are ready to
be disqualified from this competition as a form of our accountability.
Halaman
AUTHENTICATION PAGE ....................................................................... i
FOREWORD ................................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... 1
INTRODUCTION ......................................................................................... 1
REFERENCES .............................................................................................. 1
Halaman
Gambar 1. Struktur Molekul Kitin, Kitosan dan Glukosamin ......................... 1
Gambar 2. Tahapan Penelitian ......................................................................... 1
Gambar 3. Struktur Kitosan ............................................................................. 1
Utilization of Chitosan as Heavy Metal Adsorbent from Hazardous Waste
Andreas Gustav Galang Alphinaro (26060118130067)
Rizky Phyar Saiputra (26060118120007)
Muhammad Fardhis Zahri Iza Wibawa (26060119130042)
Departemen Teknologi Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan
Univeristas Diponegoro
Abstract
The Covid-19 pandemic, which began in February, had a huge impact on humans and the
environment. This pandemic has increased hospital waste. According to Presidential
Decree No. 99 of 2020 concerning the procurement covid-19 vaccine which will cause an
increasing surge in medical waste, medical waste is B3 type waste. The incinerator is a
medical waste treatment technology that can destroy hazardous components. The results
of the combustion of medical waste with an incinerator can produce emissions and
burning ash containing heavy metal contaminants that can pollute the environment.
Utilization of crab waste (Portunus pelagicus) by extracting its chitosan can be done to
overcome the problem. The presence of hydroxyl and amino groups along the polymer
chain results in chitosan are effective in adsorbing heavy metal ion cations (Pratiwi,
2014). The method used in the manufacture of adsorbent from chitosan was by
demineralization, deproteination, deacetylation of chitin into chitosan, then carrying out
the absorption test of heavy metals with different chitosan concentrations. The results
obtained were the highest chitosan absorption only reaching 57.74%. Particle size can
affect the adsorption power of chitosan against heavy metals. The conclusion can be
obtained that chitosan from crab shell waste can be used as a bio adsorbent to reduce the
levels of heavy metal Pb in bottom ash from incinerator hospital waste combustion. On
Pb adsorption under neutral conditions at 25, 50, and 100 ppm. At 25 ppm all Pb was
absorbed, the highest absorption was at 100 ppm, namely up to 97 ppm.
Keywords: crab, chitosan, adsorbent
Latar belakang
Keseluruhan data dan informasi yang telah diperoleh dan diolah sesuai
dengan permasalahannya masing-masing selanjutnya dianalisis dan dikaji untuk
mencapai tujuan dan diambil kesimpulan. Tahapan analisis data dan informasi
yang dilakukan meliputi:
Pencucian
Pengeringan
Dihaluskan Menggunakan
Blender
Tepung Cangkang
Isolasi Kitin
Demineralisasi
Menggunakan HCl 1N
dengan perbandingan 1:7
(b/v)
Deproteinasi
Menggunakan NaOH 3 %
pada suhu 70 – 80oC 1:10
(b/v)
Kitin
Deasetilasi Menggunakan
NaOH 50 % pada suhu 80
– 90oC 1:15
Kitosan
Kesimpulan
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Sumber utama pembuatan serbuk kitosan adalah kitin, nama kitin (chitin)
berasal dari bahasa Yunani yang artinya jubah atau amplop, kitin diisolasi dari
eksoskleton berbagai crustacean, terutama kepiting dan udang. Kitin merupakan
komponen utama dari struktur tubuh hewan golongan Crustacea, Antropoda,
Annelida, Mollusca dan Nematoda (Vedy, 2015).
Timbal atau Pb merupakan salah satu kontaminan logam berat yang dapat
ditemui pada abu pembakaran insinerator. Logam ini termasuk kedalam kelompok
logam-logam golongan IV–A. Karakteristik timbal bersifat lunak dan lentur, Pb
sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air
panas dan air asam timah hitam dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan
asam sulfat pekat (Ardyanto, 2005). Akumulasi toksisitas logam pada manusia
yang dapat menyebabkan terutama timbulnya kerusakan jaringan, terutama
jaringan detoksikasi dan ekskresi (hati dan ginjal), dan bersifat karsinogenik
(Agustina, 2014).
Salah satu cara menurunkan kadar Timbal (Pb) dari abu pembakaran
insinerator adalah dengan cara adsorbsi logam menggunakan larutan kitosan.
Prinsip adsorbsi kitosan adalah penukaran ion dimana garam amina terbentuk
karena reaksi amina dengan asam akan mempertukarkan proton yang dimiliki
logam dengan elekton yang dimiliki oleh nitrogen. Kitosan dapat digunakan untuk
mengkelat logam karena memiliki banyak kandungan nitrogen pada gugus
aminanya. Gugus amina dan hidroksil menjadikan kitosan bersifat lebih aktif dan
bersifat polikationik. Sifat tersebut dimanfaatkan dalam pada pengolahan limbah
limbah abu insinerator. Kitosan dapat mengikat logam berat karena kitosan
merupakan polielektrolit bermuatan negatif sedangkan logam bermuatan positif
(Nurhayati dan Pratiwi, 2016).
Daya Serap =
Hasil yang didapat pada penelitian Iriana et al. (2018), adsorbsi logam
timbal yang terkandung pada abu pembakaran menunjukkan bahwa penggunaan
kitosan dengan konsentrasi kitosan 0,5% menunjukkan adanya perubahan kadar
logam berat timbal (Pb) sangat besar yaitu hingga mencapai 0,17 mg/L.
Perubahan kadar logam berat timbal (Pb) terbesar pada pemberian larutan kitosan
pada konsentrasi 2% dengan presentase penyerapan logam berat timbal (Pb)
mencapai 94,97%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya jumlah kitosan maka
semakin besar pula kemampuan mengikat ion logam yang ada dalam larutan.
Asni, N., Saadilah, M. A., & Saleh, D. 2014. Optimalisasi Sintesis Kitosan dari
Cangkang Kepiting Sebagai Adsorben Logam Berat Pb (II). Spektra:
Jurnal Fisika & Aplikasinya, 15(1): 18-25.
Azhar, M., Efendi, J., Sofyeni, E., Lesi, R. F., & Novalina, S. 2010. Pengaruh
Konsentrasi Naoh dan Koh Terhadap Derajat Deasetilasi Kitin dari
Limbah Kulit Udang. Eksakta, 1: 1-8.
Khairuna, W., & Zaki, M. 2017. Pemanfaatan Abu Dasar Insinerator Sebagai
Bahan Bangunan. Jurnal Ilmu Kebencanaan: Program Pascasarjana
Unsyiah, 4(4):124-134.
Khairuna, W., Suhendrayatna dan M. Zaki. 2017. Pemanfaatan Abu Dasar
Insinerator sebagai Bahan Bangunan. Jurnal Ilmu Kebencanaan. 4 (4) :
126 – 134.
Nurhayati dan D. Pratiwi. 2016. Pengaruh Massa Dan Waktu Pengadukan Kitosan
Dalam Menurunkan Timbal Dalam Air. Seminar Nasional Sains dan
Teknologi II. Padang, Indonesia : Program Studi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia.
Pratiwi, R. 2014. Manfaat Kitin dan Kitosan Bagi Kehidupan Manusia. Oseana,
39(1): 35-43.
Sabu, M. R dan Kasam. 2017. Pemanfaatan Abu Insinerator Rumah Sakit sebagai
Bahan Substitusi dalam Pembuatan Genteng Beton. Journal Environmental
Engineering. 2 (5) : 1 – 8.
Address : RT 02 RW 01 Kedungbanjar
Email : andreasgustav079@gmail.com
Phone Number : 082223932729
Organizational Experience :
Science Awards :