Professional Documents
Culture Documents
Poltekkessby Studi 5152 Jurnal
Poltekkessby Studi 5152 Jurnal
*Email : aiftakhur@gmail.com
Abstract
Laboratory quality control is all activities aimed at ensuring the accuracy and accuracy of laboratory
results. Laboratory quality strengthening includes internal and external quality stabilization. This study aims to
determine the description of the quality control in the laboratory of public health center Mojokerto.
This type of research is descriptive with quantitative analysis techniques carried out in several health
centers in the work area of Mojokerto Regency, which was conducted on 01st until 30th April 2019. The
samples in this study were 15 public health center Mojokerto was taken using random sampling techniques.
The results showed, based on the average value of the participants, on the examination of low
hemoglobin level it was found that 20% all of is good criteria, 13.33% was sufficient, 46.67% was less, and
20% was poor. Normal level is 33.33% in good criteria, 33.33% enough, 13.33% less, and 20% bad. The high
level results in 40% in the criteria of good, 46.67% enough, 6.67% less, and 6.67% bad. On leukocyte
examination, at the low- level 73.33% results in good criteria, 13.33% sufficient, 6.67% less, and 6.67% poor.
The normal level is 53.33% in good criteria, 6.67% enough, 6.67% less, and 33.33% bad. High-level obtained
53.33% in the criteria of good, 26.67% enough, 6.67% less, and 13.33% bad.
Based on the true value, on the examination of low hemoglobin level it was found that 40% in the
criteria were good, 13.33% was sufficient, 13.33% was lacking, and 33.33% was poor. Normal level obtained
33.33% in good criteria, 20% enough, 26.67% less, and 20% bad. High-level 46.67% results in good criteria,
40% enough, 6.67% less, and 6.67% bad. On leukocyte examination at the low-level, 66.67% results in good
criteria, 20% enough, 6.67% less, and 6.67% poor. Normal level is 46.67% in good criteria, 13.33% is enough,
and 40% bad in high level, 73.33% in good criteria, 6.67% enough, 13.33% less, and 6.67% criteria bad.
Keywords: Quality control, laboratory of public health center, Hemoglobin, Leukocytes.
Abstrak
Pemantapan mutu laboratorium adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan
ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Pemantapan mutu laboratorium meliputi pemantapan mutu internal
dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemantapan mutu laboratorium di
Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Mojokerto.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik analisa kuantitatif yang dilakukan di beberapa
Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Mojokerto, yang dilakukan pada tanggal 01-30 April 2019. Sampel pada
penelitian ini adalah 15 Puskesmas yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan, gambaran pemantapan mutu berdasarkan nilai rata-rata peserta, pada
pemeriksaan hemoglobin level low didapatkan hasil 20% dalam kriteria baik, 13.33 % cukup, 46.67% kurang,
20% buruk. level normal didapatkan hasil 33,33% dalam kriteria baik, 33.33% cukup, 13.33% kurang, dan 20%
buruk. level high didapatkan hasil 40% dalam kriteria baik, 46.67% cukup, 6.67% kurang, dan 6.67% buruk.
Pada pemeriksaan leukosit, pada level low didapatkan hasil 73,33% dalam kriteria baik, 13,33% cukup, 6.67%
kurang, dan 6.67% buruk. level normal didapatkan hasil 53,33% dalam kriteria baik, 6.67% cukup, 6.67%
kurang, dan 33,33% buruk. level high didapatkan hasil 53,33% dalam kriteria baik, 26.67% cukup, 6.67%
kurang, dan 13,33% buruk.
Gambaran pemantapan mutu berdasarkan true value, pemeriksaan hemoglobin level low didapatkan
hasil 40% dalam kriteria baik, 13.33 % cukup, 13,33% kurang, dan 33,33% buruk. level normal didapatkan hasil
33,33% dalam kriteria baik, 20% cukup, 26,67% kurang, dan 20% buruk. level high didapatkan hasil 46,67%
dalam kriteria baik, 40% cukup, 6,67% kurang, dan 6,67% buruk. Pada pemeriksaan leukosit pada level low
didapatkan hasil 66,67% dalam kriteria baik, 20% cukup, 6.67% kurang, dan 6.67% buruk. level normal
didapatkan hasil 46,67% dalam kriteria baik, 13,33% cukup, dan 40% buruk level high didapatkan hasil 73,33%
dalam kriteria baik, 6.67% cukup, 13,33% kurang, dan 6,67% kriteria buruk.
Kata kunci : Pemantapan mutu, Laboratorium puskesmas, Hemoglobin, Leukosit.
Pendahuluan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan
laboratorium, seperti yang terdapat pada pada BAB
Pusat Kesehatan Masyarakat VI PERMENKES RI nomor 37 tahun 2012.
(Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas (Permenkes, 2012)
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung BBLK Surabaya (2018) menyampaikan
jawab menyelenggarakan pembangunan ada 5 parameter yang diperiksa dalam pemantapan
kesehatan di wilayah kerja tertentu. Dalam mutu eksternal hematologi antara lain :
melaksanakan perawatan, puskesmas memiliki Hemoglobin, Lekosit, Eritrosit, Hematokrit dan
beberapa fasilitas pendukung salah satunya yaitu Trombosit. Parameter hemoglobin dan leukosit
laboratorium. Laboratorium Puskesmas adalah memegang peranan penting dalam mengetahui
sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang diagnosis penyakit tertentu. Sehingga apabila pada
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan alat hematology analyzer parameter tersebut tidak
pengujian terhadap bahan yang berasal dari valid, maka diagnosis dokter menjadi tidak tepat.
manusia untuk penentuan jenis penyakit, Rifqi (2014) menyampaikan hasil
penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau penelitiannya tentang Gambaran Pemantapan Mutu
faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan Eksternal Laboratorium Hematologi di Puskesmas
perorangan dan masyarakat. (permenkes, 2012) Wilayah Surabaya Selatan yaitu kriteria penilaian
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di baik pada parameter eritrosit sebanyak 67%,
puskesmas meliputi hematologi, kimia klinik, parameter leukosit sebanyak 75%, parameter
imunologi, urinalisa, mikrobilogi dan parasitologi. trombosit sebanyak 100%, parameter hemoglobin
(permenkes, 2012). Semua pemeriksaan tersebut sebanyak 50%, dan parameter hematokrit sebanyak
sangatlah penting, salah satunya pemeriksaan 17%. Sedangkan pada true value, laboratorium
hematologi yang dapat digunakan sebagai prosedur puskesmas mendapatkan criteria penilaian baik
untuk skrining dan menunjang diagnosis dari pada parameter eritrosit sebanyak 42%, parameter
berbagai penyakit. (Rifqi, 2014) leukosit sebanyak 75%, parameter trombosit
Setiap Laboratorium Puskesmas harus sebanyak 83%, parameter hemoglobin sebanyak
diselenggarakan secara baik dengan memenuhi 67%, dan parameter hematokrit sebanyak 25%.
kriteria ketenagaan, sarana, prasarana, Pemantapan mutu pemeriksaan
perlengkapan dan peralatan, kegiatan hematologi di setiap laboratorium puskesmas
pemeriksaan, kesehatan dan keselamatan kerja, berbeda, karena di setiap laboratorium puskesmas
dan mutu. (permenkes, 2012). Dengan makin sumber daya manusianya terbatas. Faktor human
berkembangnya teknologi kesehatan, eror adalah faktor yang tidak dapat diminimalisir.
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
kesehatan yang berkualitas, maka Puskesmas gambaran terhadap kualitas hasil pemeriksaan
diharapkan mengembangkan dan meningkatkan laboratorium puskesmas khusunya pada parameter
mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu hemoglobin dan leukosit.
pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan
pengendalian mutu baik internal maupun eksternal, Metode Penelitian
dan akreditasi laboratorium (Kahar, 2005).
Pemantapan mutu laboratorium adalah semua Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Mojokerto
dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. pada bulan April 2019 dengan sampel 15
(Permenkes, 2013) Laboratorium Puskesmas di wilayah kerja
Pemantapan mutu di laboratorium ada Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian yang
dua, yaitu pemantapan mutu internal dan dilakukan adalah metode deskriptif, yaitu
pemantapan mutu eksternal. Pemantapan mutu mengetahui gambaran pemantapan mutu
internal adalah kegiatan pencegahan dan laboratorium hematologi di Puskesmas wilayah
pengawasan yang dilaksanakan oleh masing- kabupaten Mojokerto. Adapun variabel bebas pada
masing laboratorium secara terus menerus agar penelitian ini adalah Laboratorium di Puskesmas
tidak terjadi atau mengurangi kejadian wilayah kerja Kabupaten Mojokerto dan Whole
error/penyimpangan sehingga diperoleh hasil Blood Control. Sedangkan variabel terikat dari
pemeriksaan yang tepat. Pemantapan Mutu penelitian ini adalah Hasil pemeriksaan
Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan Hemoglobin dan Leukosit whole blood control,
secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium Nilai Indeks Deviasi atau IDp dari whole blood
yang bersangkutan untuk memantau dan menilai control, Gambaran pemantapan mutu.
penampilan suatu laboratorium dalam bidang
pemeriksaan tertentu. (Siregar dkk, 2018) Teknik Analisa Data
Setiap laboratorium puskesmas wajib
mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal yang Metode analisa data menggunakan metode
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan statistika deskriptif yang dinyatakan dalam
prosentase dari kriteria hasil penilaian indeks
deviasi untuk mengetahui gambaran pemantapan dengan prosentase 26,67% adalah pemeriksaan
mutu pada laboratorium puskesmas wilayah kerja hemoglobin level normal. Kriteria buruk dengan
Kabupaten Mojokerto. prosentase 40% adalah pemeriksaan leukosit level
normal.
Hasil Penelitian
Daftar Pustaka :