PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN
DINAS PERTANIAN, KETAHANAN PANGAN DAN
PERIKANAN
serntis Kemerdekaan Km. JonggranganTelp. (0272) 326206K LA TEN
Klaten, Y Mare€ 2019
Nomor 25) 3Y8 126
Lampiran lembar
Perihal +: Rekomendasi Teknis Budidaya Kepada Yth.
Usaha Perkebunan Direktur PT. Dephyna Watu Gunung,
Di Tempat
‘Memperhatikan ajuan permohonan PT. Dephyna Watu Gunung, tentang
Permohonan Rekomendasi Usaha Budidaya Perkebunan sesuai surat nomor
DWG/O2/XU2019 tanggal 7 Februari 2019, dan hasil_pemeriksaan
administrative dan kunjungan lapangan di Dukuh Butuh Desa Sidorejo
Kecamatan Kemalang serta Hasil Kajian Teknis Nomor 525/336/26 Tanggal
01 Maret 2019 maka Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan dapat
‘memberikan Rekomendasi Teknis Terkait Komoditas Budidaya Usaha
Perkebunan kepada PT Dephyna Watu Gunung, dan kami sampaikan hal-hal
sebagai berikut :
1.PT.. Dephyna Watu Gunung telah memenuhi persyaratan administrasi
yang berupa :
a. Surat Permohonan
b. NIB ( Nomor Induk Berusaha ).
c. Master plan
4, Informasi Tata Ruang
¢. Copy KTP dan Copy Bukti Kepemilikan Lahan
£ Company Profil
2.Dari hasil kunjungan lapangan ke lokasi yang diajukan seluas 7,3005 Ha, dan
‘Surat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor 650/4646/23
‘Tanggal 04-10-2018 tentang informasi tata ruang, disimpulkan bahwa untuk
Jokasi Dukuh Butuh Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang masuk dalam Zona
‘B2, Zona B3 dan Zona BS (agroklimat serta kesesuaian Jahan) untuk tanaman_
yang ada di ajukan dalam masterplan PT. Dephyna Watu Gunung yaitu Kopi
an Kakao, dan diharapkan untuk teknis budidayanya disesuaikan dengan
kondisi existing yang ada di lapangan dan tetap menjaga kelestarian
Tingkungan serta mengacu perundang-undangan yang ada dalam
melaksanakan kegiatan.
3, Dinas Pertanian bersama instansi lain yang terkait akan melakukan
monitoring dan evaluasi di Japangan agar kegiatan yang Saudara lakukan
tepat sasaran. Serta agar dalam pelaksanaan Kegiatan berkonsultasi lebih
Janjut dengan instansi terkait, sehingga tidak menyalahi aturan serta bisa
berdaya guna dan tepat sasaran seperti rencana yang diajukan,. Rekomendasi Teknis Budidaya Usaha Perkebunan ini bukan merupakan
jin dan atau rekomendasi terkait pengeluaran material apapun dari
Tokasi pelaksanaan kegiatan usaha perkebunan, schingga apabila terjadi
Penyalahgunaan tethadap rekomendasi ini, Dinas Pertanian, Ketahanan
Pangan dan Perikanan tidak bertanggungjawab terhadap implikasi hukum
yang dikenakan kepada Saudara dan rekomendasi yang telah diterbitkan akan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
. Agar Saudara menjalankan rekomend:
tanggungjawab,
ini dengan penuh rasa
Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan banyak terima Kasih.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Dan
ay
NIP, 19610806 199103 2 005KAJIAN TEKNIS AJUAN PT. DEPHYNA WATU GUNUNG
Lokasi : Dukuh Butuh, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang
Nomor: S2°/ 33 /zg Tanggal 7 - 05-2019
1. Latar Belakang,
Lahan merupakan sumber daya alam yang memilikikarakteristik unik yaitu
(i) Las relative tetap karena perubahan luas akibat proses alami (sedimentasi) dan
proses artfisial (reklamasi) sangat kecil.
(Gi) Memiliki sifat fisik ( jenis batuan, kandungan mineral dan topografi) dengan
keesesuaian dalam menampung kegiatan masyarakat yang cenderung spesifik
WL. Tujuan
Dalam usaha budidaya perkebunan khususnya untuk bekas aktivitas penambangan
antara lai
(@) Memulihkan daya dukung dan fungsi han
(i) Menerapkan program penambangon berkclanjutan dan berwawasan Fingkungan
Mendorong kesadaran masyarakat dan pengusahatambang terhadap pentingnys
‘melestarikan lingkungan
IML. Dasar
Dasar pelaksanaan usaha budidaya perkebunan khususnya terkalt bekas aktivitas
penambangan adalah :
(@) Secara hidrologis antara Inin terpotongnya akuifer, bertambahnys air limpasan,
terjadinya erosi dan sedimentasi
(i)Secara ekologis antara Iain Kerusokan struktur tandh, vegetasi habitat fauna,
tatanan air dan lain-lain
IV. Hasil Kajian
Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian RP Nomor 29/PERMENTAN/PP.210/7/2018 tentang, Tata Cara Perizinan
Berusaha Sektor Pertanian, PERMENTAN RI Nomor 05 Tahun 2019 Tentang Tata
Cara Perizinan Berusaha Sektor Pertanian dan Peraturan Bupati Klaten No. 57
Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan_ Organisasi Tugas dan Fungsi Sistem Tata
Kerja Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten tidak
memiliki kewenangan dalam memberikan izin yang terkait dengan reklamasi dan
rehabilitasi tanah pertambangan. DPKPP hanya bisa memberikan rekomendasi teknis
pudidaya atau kajian terkait tupoksinya yaitu tentang revegetasi yang meliputi
Kecocokan zonasi lahan yang digjukan, Kesesuaian Jahan yang diajukan dengen
tanaman yang akan digunakan untuk revegetasi dan eara-eara budidaya taneman
tersebut.
juan PT Dephyna Watu Gunung berdasarkan administrasisudah lengkap
meliputi
(@ Surat permohonan
i) Nomor Induk Berusaha ( NIB ).
(ii) Master Plan
(jv)Informasi Tata Ruang
16) Con KTP can Come hikti kenemitikan LabanDari Kelengkapan administrasi lahan yang diajukan untuk izin usaha perkebunan
seluas 7,300 Ha yang berlokasi di Dukuh Butuh, Desa Sidorejo, Kecamatan
Kemalang yang berdasarkan masterplan akan diajukan untuk revegetasi dengan
komoditas Kakao dan Kopi.
Dan berdasarkan Surat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Nomor
650/4646/23 Tanggal 04-10-2018 tentang informasi tata ruang luas Iahan 7,3005
Ha tersebut masuk dalam Zona BS ( Kawasan Hutan Rakyat ), B2 (Pemukiman),
Zona B3 (Perkebunan) . Adapun rincian luasan lahan sebagai berikut :
Data 2. Daftar pemilik lahan dan Luas lahan.
No ‘Nama Pemilik Cahan ‘Nomor Dokumen Luas M2
1 | Surip Nur Ahmat HM No 0622 3.025
2 | Sihono HM No 1936 3.734
3 | Gunanto Prapto Darsono HM No 1932 2.586
4 | Jono HM No 1831 5.310
5 | Semin Miyartotani HM No 243 4.930
6 | Marsono HM No 0848 605
7 | Mujiyem Mantowiyono HM No 575 3.065
8 | Leginu Proyo Suwito HMNo 61 3.360
9 | Slamet HMNo 597 4.415
10 | Saminu Hadi Sukarjo HMNo 228 9.415
IL | Damo Sumar HM No 0782 2.200
12. | Sriyono HM No 1843 1.316
13. | Sriyono HM No 0734 1.640
14 | Subandi Darpo Wiyono HM No 0724 1.450
15. | Darto Suwarno HM No 0722 3.950
16 | Sriyono HMNo 103 4.994
17 | Dalinu Achmad Winarno HM No 0640 3.190
18 | Yudiono HM No 0650 2.030
19 | Yudiono HM No 0647 3.025
20 | Margono HM No 0652 4320
21 | Margono HM No 0655 890
22. | Sasono Rubadi HM No 0657 1.930
23. | Jarot Sugandi HM No 0658 1.625
JUMLAH 73.005
Untuk Zona BS ( Kawasan Budidaya BS ) yang merupakan kawasan hutan rakyat.
Kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan budidaya hutan rakyat, kegiatan
pemeliharaan, pelestarian, dan perlindungan kawasan resapan air, kegiatan
pembangunan prasarana dan sarana budi daya hutan rakyat, kegiatan Evakuasi
bencana, serta kegiatan pemantauan dan Peringatan Dini Bencana Alam Geologi.
Semua kegiatan diperbolehan seperti budidaya pertanian, dengan tidak mengubah_
bentang alam, tidak mengganggu Ekosistem alami, dan fungsi resapan air.Kawasan B2 memiliki karakteristik berupa kawasan yang memiliki daya dukung
Jingkungan rendah dan kawasan yang memiliki intensitas pelayanan prasarana dan
sarana rendah dan sedangKawasan B2 yang dimaksud terdiri atas kawasan
perumahan kepadatan rendah dan sedang serta kawasan budidaya pertanian,
Kegiatan yang diperbolehkan untuk kegiatan budidaya pertanian dengan tidak
rmengubah: bentang. alam, tidak menggangau ekosistem lami, danfatau tidak
mengganggu fungsi resapan air dan atau Kegiatan budidaya petemakan dan/atau
perikanan dengan tidak mencemari fingkungan.
Kawasan 33 memiliki karokteristik berupa kawasan yang memillki daya dukung,
Tingkungan rendah, Kedalaman efektif Japisan tanah atas > 30 em dan memiliki
kondisi, potensi sumber daya alam serta prasarana dan sarand untuk pengembangan
FL CS =——E—EE budidaya
Fr ————s seFes=— rendah.
perbolehkan di kawasan ini dengan syarat
sgu ekosistem alami, dan/atau tidak
Kegiatan budidaya pertanian yang
tidak mengubah bentang alam, tidak mengeanet
mengganggu fungsi resapan air.
Hasil survey dilapangan dapat dijelaskan dengan foto-fot0 sebagai berikut :
‘a, Lokasi bekas penambanganBekas penambangan dengan tingkat kecuraman tebing yang tinggt
Dati hasil survey ditapangan diperolch hasil untuk ketinggian lokasi pada saat
pengamatan adalah 700 mdpl_sampai 950 mdpl, Sedang jenis komodites yag nampak
adalah ada tanaman penutup tanah yaitu rumput, perdu, pisang, Ketela, jagung dan
tanaman tahunan seperti cengkch, kopi, sengon, alpukat, bambu serta jenis tanaman
Jiar Iainnya yang tumbuh dibiarkan.Kondisi tanah berpasir, lempung, dan banyak
kerikil dan batuan, Bekas tambang yang sebagian sudah direklamasi dan belum
direklamasi.Rekomendasi Komoditas Perkebunan.
Melihat ajuan administrasi yang dimohonkan yaito komoditas Kakao, Kopi dan
Jagung, maka dari hasil survey Iapang yang dilaksanakan oleh Tim Bidang
Perkebunan dan Penyuluhan, untuk kondisi lokasi yang diajukan sesuai untuk
komoditas yang diajukan berupa pohon Kakao dan Kopi, dan pelaksanaan kegiatan
hhanya diperbotehikan pada Zona B3 ( Kawasan Budidaya Perkebunan dan
Hortikultura ) . Karena persyaratan tumbuh untuk kedua tanaman tersebut sesuai
dengan lokasi yang diajukan,
‘Tanaman Kopi
Tanaman Kopi Arabica dapat tumbub pada daerah yang memiliki curah bujan
antara 1000 - 1500 mm pertahun Sedang Kopi Robusta maksimal 2000 mm
i musim kering yang pendek,
pertahun, Untuk daerah yang diatas 1000 m memi
padahal khususnya Kopi arabica membutuhkan musim kering yang agak panjang
supaya produksinya maksimal. Suhu lingkungan untuk kopi arabica sekitas 16 - 22
derajat Celcius, sedang kopi robusta dengan suit sekitar 20 ~ 28 derajat Celcius.
Ketinggian untuk tanaman Kopi tidak terlala berpengaruh pada perkembangan
serta produksi tanaman Kopi, namun faktor temperatur yang puny@ pengaruh pada
perkembangan tanaman kopi. Biasanya tinggi rendahnya temperator ditentukan oleh
ap-tiap
ketinggian area dari permukaan laut, temperatur serta elevasi saling terks!
opi membutuhkan ketinggian atau elevasi yang berbeda-beda. Kopi arabica dapat
tumbuh pada ketinggian 800 ~ 1500 meter dari permuksan laut, sedang kopi robusta
dapat tumbuh pada ketinggian 400 — 800 meter diatas permukaan laut,
Kondisi topogeafi wilayah juga harus diperhatikan Karena jika terjadi anomali
jktim atau ktidaknormalan atau penyimpangan iklim pekebun dapat melakukan
beberapa rekayasa, Khusus untuk daerah yang memiliki tiupan angin kencang ,
disarankan menanam tanaman pelindung,seperti lamtoro, dadap serta sengon laut.
‘Tanaman pelindung untuk tanaman kopi yang paling sesvay adalah lamtoro.
Kondisi tanah yang baik untuk penanaman kopi adalah yang memiliki top soil
‘atau kandungan organik yang tebal. Didataran yang tingg binsanya memiliki tingkat
keasaman atau pH tanah yang dianjurkan untuk tanaman Kopi adalah 5,5 — 6,5. Jika
tanah terlatu asam ditambahkan pupuk Ca(PO)2 atau Ca(PO3)2 atau kapur, Dan jike
pil tanah terlalu rendah bisa ditambahkan Urea.Tanaman Kakao
Tanaman kakao tumbuh optimal pada ketinggian 0 s.d 700 m dpl dengan curah
hhyjan 1.500 s.d 2.500 mrm/th dan bulan kering (curah hujan < 60 mm/bulan) kurang
dati 3 bulan serta suhu maksimum 20-32 derajat C, minimum 18-21 derajat C .Tidak
ada angin kencang terus menerus, kecepatan angin maksimum 4 m/detik.Kebutuban
tanahbagi tanaman ini yaitupadakemiringan tanah kurang dari 45%. Kedalaman
tanah efektif lebih dari 150 cm, tekstur tanah terdii atas 50 % pasir, 10-20 % debu,
30 - 40 % lempung, atau geluh lempung pasiran atau lempung pasiran. Kadar bahan
organik > 3,5 % atau kadar C> 2%
‘Tekstur tanah yang baik untuk tanaman kakao adalah lempung liat berpasir
dengan komposisi 30-40 persen fraksi Hat, 50 persen pasir dan 10-20 persen debu.
Susunan demikian akan mempengaruhi Ketersediaan air dan hara serta aerasi tana.
‘Tanah yang baik drainasenya dengan struktur lempung berliat serta lapisan atas yang
kaya akan baha organik cocok sekali bila ditanami kakao, Dengan demikian, tanah-
tanah pantai berstekstur Hat masih baik ditanami kakao. Dari hasil penelitian dapat
ikotahui bahwa pupuk nitrogen yang diberikan pada tanah demikian akan sangat
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman kakao. Disamping faktor fisik diatas, kakao
juea menginginkan solum tanah minimal 90 cm, Walaupun ketebalan solum tidak
selalu medukung pertumbuhan, tetapi solum tanah setebal itu dapat dijadikan
pedoman umum untuk mendukung pertumbuhan kakao.Kedalaman efektif terutama
itentukan oleh sifat tanah, apakoh mampu menciptakan kondisi yang menjadikan
‘akar bebas berkembang-Karena itu, kedakaman efektif dapat berkaitan juga dengan
air tanah yang mempengaruhi aerasi dalam rangka pertumbuban dan serapan
hhara.Untuk itu kedalaman aie tanah yang yang disarankan minimal 3m
Dan untuk penanaman vegetasi harus memperhatikan Kondisi topografi dan
xesesuaian lahan yang ada dan apabila diperlukan agar dilakukan system terasiring
sesuai kemiringan lahan dan juga pemberian tanaman penutup untuk mengeegah erosi
air. Dengan tingkat kemiringan 30 ~ 40 derajat, dan ketinggian terasering antara 2.m
sampai dengan 3 meter.
Paraf Tim
Referensi: i” T
1. Dinas perkebunan Provinsi Jawa Tengah . 2012. Pengembangan Tanaman Kopi.
Disbun Provinsi Jawa Tengah. Semarang.
2. Direktorat Jendral Perkebunan, Kementerian Pertanian, 2012. Peningkatan
aie Mute Toaneanm Damank dan Banuanae TY