Professional Documents
Culture Documents
Trial Version: Simulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis BERBASIS PLC (Programmable Logic Control)
Trial Version: Simulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis BERBASIS PLC (Programmable Logic Control)
Trial Version: Simulasi Pintu Garasi Mobil Otomatis BERBASIS PLC (Programmable Logic Control)
.co n
o
BERBASIS PLC (Programmable Logic Control)
m
nce si TUGAS AKHIR
ua er
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi diploma 3
w.n l V
NIM : 5351302024
FAKULTAS TEKNIK
2006
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
.co n
o
m
nce si Drs. Henry Ananta, M.Pd.
NIP. 131571562
ua er
Dosen Penguji II: Dosen Penguji I:
w.n l V
ww ia
Dekan,
ii
ABSTRAK
.co n
bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor yang terkait),
o
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan,
yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup
m
atau mati)
nce si
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi
telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang
ua er
memungkinkan dapat diterapkan dalam sistem pengoperasian pintu garasi secara
otomatis. Pada sistem ini sebagai masukan PLC menggunakan empat pasang
w.n l V
dioda sinar laser dan LDR(light dipendent resistor) yaitu 00.001-00.004, yang
akan bekerja apabila resistansi dari LDR yang terkena cahaya oleh dioda laser
tersebut berkurang yang kemudian dihubungkan dengan relai sebagai masukan
pada PLC serta menggunakan dua buah limit switch (00.005-00.006), untuk
ww ia
sebuah garasi yang dilengkapi dengan rolling door. Dengan adanya alat kontrol
T
ini dapat memberikan gambaran mengenai salah satu aplikasi PLC dalam banyak
hal tidak terbatas pada satu aplikasi saja serta dengan adanya alat ini diharapkan
akan dapat meminimalisasi campur tangan manusia dalam membuka ataupun
menutup pintu garasi mobil. Berdasarkan hasil pembuatan simulasi alat kontrol
pintu garasi mobil maka pemahaman mengenai deskripsi kerja alat mudah
dimengerti dan dipahami. Rangkaian kendali pintu garasi mobil ini dapat bekerja
secara otomatis dan manual. Pengoperasian secara otomatis dilakukan untuk
mempermudah pengoperasiannya sedangkan secara manual digunakan untuk
perawatan dan perbaikan sistem.
Dengan melihat hasil keseluruhan dari pembuatan alat simulasi ini, maka
dapat diberikan saran sebagai berikut Dalam pemakaian sistem kendali
khususnya PLC, sistem harus benar-benar terisolasi dari rangkaian interface luar.
Dengan adanya alat simulasi ini, dapat memberikan gambaran mengenai salah
satu aplikasi PLC. Pada pembuatan sistem kendali pintu garasi mobil otomatis
yang sesungguhnya, harus diperhitungkan kembali faktor pemilihan motor dan
gear box.
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
• Kemauan dan usaha keras dalam berusaha adalah langkah awal mencapai
kesuksesan.
.co n
o
m
PERSEMBAHAN
nce si
ua er
• Kepada Ibunda dan keluarga tercinta.
•
w.n l V
iv
KATA PENGANTAR
.co n
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, Dekan Fakultas Teknik.
o
2. Bapak Drs. Djoko Adi Widodo, M.T, Ketua Jurusan Teknik Elektro.
m
nce si
3. Bapak Drs. Agus Murnomo, M.T, Ketua Program Studi Diploma III
ua er
Teknik Elektro.
4. Bapak Drs. Henry Ananta, M.Pd, Dosen Pembimbing, yang telah
w.n l V
dukungannya.
8. Orang Tua serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril
maupun materiil kepada penulis dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan.
9. Dan kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis
dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi fisik maupun bahasanya, hal itu karena keterbatasan
kemampuan penulis baik dalam teori maupun pengalaman. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima.
v
Akhirnya penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dalam memperluas pengetahuan akan ilmu dan
teknologi.
Penulis
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
.co n
KATA PENGANTAR ........................................................................................v
o
m
nce si
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
ww ia
B. Permasalahan .........................................................................................4
T
C. Pembatasan Masalah..............................................................................5
D. Tujuan .....................................................................................................5
E. Manfaat ..................................................................................................5
BAB II ISI
A. Landasan Perencanaan
A.1. Programmable Logic Control (PLC)............................................7
A.1.1. Bagian-bagian PLC.........................................................13
A.1.2. Masukan-masukan PLC .................................................27
A.1.3. Keluaran-keluaran PLC ..................................................28
vii
Halaman
A.2. Sensor Cahaya
A.2.1. Dioda Sinar Laser ...........................................................29
A.2.2. LDR(Light Dependent Resistor ......................................31
A.3. Motor DC sebagai penggerak .....................................................32
A.4. Komponen Pendukung................................................................32
A.4.1. Resistor dan Transistor ...................................................32
A.4.2. Relai................................................................................35
A.4.3. Limit Switch ....................................................................35
.co n
A.4.4. Pengaman Lebur(Fuse)...................................................36
o
A.4.5. Saklar Tombol Tekan .....................................................36
m
A.5. Catu Daya
nce si
A.5.1. Transformator penurun tegangan....................................38
ua er
A.5.2. Penyearah........................................................................38
A.5.3. Penyaring ........................................................................38
w.n l V
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
.co n
5. Contoh instruksi LD dan LD NOT ....................................................21
o
m
nce si
6. Contoh instruksi AND dan AND NOT................................................22
16. LDR....................................................................................................31
ix
Gambar Halaman
25. IC LM 7805........................................................................................40
.co n
26. Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC ....41
o
27. Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC .......42
m
nce si
28. Ladder diagram simulasi pintu garasi otomatis berbasis PLC ..........44
ua er
29. Ladder diagram start motor forward dengan self holding ................45
33. Ladder diagram start motor forward dengan self holding ................48
r
x
Gambar Halaman
.co n
48. Pengeditan diagram tangga secara online ..........................................60
o
49. Kotak PLC mode ................................................................................61
m
nce si
50. Kotak download program to PLC......................................................61
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Arti lampu indikator status CPU PLC Omron CPM 1A/ CPM 2 A .....13
.co n
5. Daftar alamat keluaran PLC..................................................................43
o
6. Daftar mnemonik program....................................................................49
m
nce si
7. Daftar alat dan bahan ............................................................................50
ua er
8. Daftar hasil pengujian catu daya ...........................................................62
w.n l V
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Ladder diagram simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC ...74
.co n
5. Rangkaian keseluruhan ........................................................................81
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.co n
(modernisasi), berfikiran praktis dan simple. Hal semacam ini memerlukan sarana
o
pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Hal ini dapat
m
nce si
disaksikan bahwa pembuatan peralatan–peralatan yang serba otomatis yang
ua er
mengesampingkan peran manusia sebagai subjek pekerjaan telah banyak
w.n l V
kontrol yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Alat–alat kontrol ini diantaranya
ww ia
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita
harus membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk
mendorong pintu. Apalagi pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras, susah
bergerak, disamping kurang sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil yang
ada kebanyakan proses pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan secara
manual dimana campur tangan manusia masih dilibatkan secara langsung. Bagi
1
2
sebagian orang, membuka atau menutup pintu garasi mobil secara manual
mungkin tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian orang lainnya, kegiatan
kontrol otomatis dalam hal ini PLC, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat
.co n
personal komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali
o
m
dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini
nce si
PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa
ua er
dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya
w.n l V
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau
T
elektronik lainnya.
sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol
4. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
5. Hard-wired Program
.co n
sedikit.
o
2. PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem
m
nce si
kontrol proses konvensional (berbasis relai).
ua er
3. Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan
w.n l V
PC.
sederhana.
dalam kasus penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi
mekanik.
4
11. Aplikasi yang universal karena suatu program ditetukan oleh fungsi
yang tersedia.
.co n
13. Programnya dapat menggunakan teks dan grafik.
o
14. Dapat menerima kondisi lingkungan yang berat.
m
nce si
15. Produksi yang relatif besar
ua er
Pemakaian PLC sebagai alat kontrol untuk beberapa sistem otomatisasi
w.n l V
telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang
otomatis. Pada sistem ini pintu garasi akan membuka dan menutup sendiri ketika
ada sebuah mobil yang akan masuk ataupun keluar pintu garasi dan proses ini
Tr
B. Permasalahan
merancang sebuah simulasi pintu garasi mobil otomatis yang menggunakan sistem
kontrol PLC dan akan bekerja ketika ada sebuah mobil yang masuk ataupun
C. Pembatasan Masalah
SYSMAC CPM 2 A.
.co n
penerima.
o
3. Penguncian pintu hanya menggunakan kondisi motor yang tidak bergerak.
m
nce si
4. Sistem pengaman garasi mobil diabaikan, artinya hanya menggunakan
ua er
kondisi pintu yang tertutup.
w.n l V
D. Tujuan
penggunakan PLC sebagai alat kontrol pengendali kerja motor dan sensor.
Tr
E. Manfaat
aplikasi PLC dalam banyak hal tidak terbatas pada satu aplikasi saja.
6
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
BAB II
ISI
A. Landasan Perencanaan
.co n
dan mengeliminasi transisi status yang berbahaya dalam proses produksi.
o
Masing-masing komponen dalam sistem kontrol proses tersebut memegang
m
nce si
peranan pentingnya masing-masing, tidak peduli ukurannya. PLC
ua er
(Programmable, menunjukkan kemampuannya dapat diubah-ubah sesuai
w.n l V
program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang
sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC
7
8
diagram tangga atau ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh
PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang
.co n
(konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada
o
personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk
m
nce si
pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah
ua er
komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya dengan PC
w.n l V
(programmable controlle ).
lain:
lama.
.co n
e. Biaya relatif mahal karena membutuhkan spare part relatif
banyak.
o
m
nce si
Sedangkan penggunaan kontroler PLC memiliki beberapa kelebihan
ua er
dibandingkan dengan sisitem kontrol proses konvensional, antara lain:
w.n l V
sedikit.
komputer PC.
10
sederhana.
mekanik.
.co n
h. Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah
dimengerti.
o
m
nce si
i. Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan.
ua er
j. Pemrograman yang ampuh dan disimpan didalam memori.
w.n l V
yang tersedia.
ww ia
digital atau relai. Perangkat lunak programnya sama sekali berbeda dengan
diagram.
PLC produk dari OMRON, perbedaan mendasar antara CPM1A dan CPM2A
.co n
(total 20 jalur masukan atau keluaran). Pada gambar 1 dan 2 ditunjukkan
o
gambar Omron CPM1A 10 keluaran atau masukan (10 I/O), sedangkan
m
nce si
gambar 3 ditunjukkan gambar Omron CPM2A (20 I/O).
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
.co n
o
m
nce si
Gambar 2. Foto Omron CPM1A
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
indikator, yaitu PWR, RUN, ERR atau ALM, COMM. Arti masing-masing
.co n
(hijau) OFF Catu daya tidak disalurkan ke PLC
m
RUN
nce si
(hijau) atau MONITOR.
ua er
OFF PLC dalam kondisi mode PROGRAM
w.n l V
atau bekerja)
r
.co n
sehingga sistem kontrol yang telah di desain akan bekerja seperti
o
yang telah diprogramkan. CPU PLC Omron sangat bervariasi
m
nce si
macamnya tergantung pada masing-masing tipe PLC-nya. CPU ini
ua er
juga menangani komunikasi dengan piranti eksternal,
w.n l V
CPU (100 sampai 240 VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa
.co n
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan.
o
m
f.
nce si
Terminal keluaran (Terminal Output)
g. Indikator PC
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
16
Daerah IR terbagi atas tiga macam area, yaitu area masukan, area
.co n
dengan angkanya saja, 000 untuk masukan, 010 untuk keluaran
o
dan 200 untuk memori kerjanya
m
nce si
2) SR (Special Relay)
ua er
Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi
w.n l V
PLC, dan sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya).
Tr
3) Ar (Auxilary Relay)
4) LR (Link Relay)
CPM1A/CPM2A.
5) HR (Holding Relay)
.co n
gangguan pada sumber tegangan dan akan menyimpan kondisi
o
m
nce si
kerja PLC walaupun sudah dimatikan. Untuk CPM1A/CPM2A
daerah ini terdiri dari 20 word, HR00 hingga HR19 atau 320 bit.
ua er
HR000.00 hingga HR19.15. Bit-bit HR ini dapat digunakan
w.n l V
6) TR (Temporary Relay)
ww ia
untuk CPM1A/CPM2A
7) DM (Data Memory)
PLC mati.
18
l. Peripheral port
RS 422).
m. Exspanssion I/O
.co n
12 masukan dan 8 keluaran.
n.
o
Programming console (PC)
m
nce si
PC berfungsi untuk memasukkan perintah atau program
ua er
secara berurutan.
1) LCD display
dalam PLC.
Tr
2) Mode Pilihan
(a) RUN.
MON.
19
dibuat.
(c) PROGRAM
.co n
Adalah tombol–tombol untuk memasukkan perintah kontak
o
yang akan digunakan. Tombol intruksi tersebut antara lain FUN,
m
nce si
SFT, LOAD, AND, OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT,
ua er
TIMER (TIM), COUNTER (CNT), Shift Register SRCH, INS,
w.n l V
yang ada sebelah kiri di sebut palang bis (bus bar), sedangkan
.co n
tersebut dikerjakan. Contoh diagram tangga ditunjukkan pada
o
gambar 4. Sepanjang garis intruksi bisa bercabang-cabang lagi
m
nce si
kemudian bergabung lagi. Garis-garis pasangan vertikal (seperti
ua er
lambang kapasitor) itulah yang disebut kondisi. Angka-angka
w.n l V
berikutnya.
T
Eko (2004:62).
.co n
(a) LOAD (LD) dan LOAD NOT (LD NOT)
o
Kondisi pertama yang mengawali sembarang blok
m
nce si
logika di dalam diagram tangga. Masing-masing instruksi ini
ua er
membutuhkan satu baris kode mnemonik dan kondisi
w.n l V
00000 01000
ww ia
Instruksi LOAD
Tr
00001 01001
secara seri pada garis instruksi yang sama, maka kondisi yang
22
.co n
00000 01002 00002 01000
o
m
nce si
00004 00003 01000 01002
ua er
w.n l V
00000 01000
00001
01000
.co n
Gambar 7. Contoh instruksi OR dan OR NOT
o
m
nce si
(d) OUT dan OUT NOT
ua er
Cara yang paling mudah untuk mengeluarkan hasil
w.n l V
00000 01000
00001 01001
(14).
.co n
DIFD(14) digunakan untuk tujuan yang sama dengan
o
DIFU(13), hanya saja saat terjadi transisi kondisi eksekusi
m
nce si
dari ON ke OFF.
ua er
w.n l V
DIFU (13)
200.00
FTSENSE
ww ia
DIFD (14)
Tr
200.00
FTSENSE
(f) END
.co n
00005 01005
o
m
nce si
ua er
END(01)
w.n l V
3) Kode Mnemonik
Tr
00000 LD 000.00
.co n
00002 OR 010.00
00003
m
nce si
00004 AND NOT 010.01
ua er
00005 AND NOT 010.02
w.n l V
4) Eksekusi Program
r
.co n
vertikal, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 11.
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
kemampuan sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis
.co n
A.1.3. Keluaran PLC
o
Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas
m
nce si
keluaran, beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor,
ua er
solenoida, relai, lampu indikator dan sebagainya. Omron
Optoisolator
dan sebuah dioda yang dipasang pararel dengan relai sebagai pengaman
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
Dioda laser adalah LED yang dibuat khusus untuk dapat beroperasi
Tidak seperti LED, dioda laser mempunyai lubang optis dibentuk dengan
Seperti LED, dioda laser adalah dioda sambungan PN yang pada level arus
Dioda laser tidak lebih dari suatu LED yang dibuat dengan sangat
teliti dengan lapisan–lapisan rata dan dua buah cermin kecil. Cermin–
cermin itu sangat berhadapan antara yang satu dengan yang lainnya dan
apabila tidak terdapat cahaya yang mengenainya dan akan naik nilai
.co n
o
m
nce si
Gambar 16. LDR
ua er
w.n l V
A.3. Motor DC
Motor adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
ww ia
searah menjadi tenaga gerak atau energi mekanik, dimana tenaga gerak
tersebut berupa putaran daripada rotor. Fungsi motor ini berdasarkan gejala
Tr
Prinsip kerjanya adalah apabila sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
diletakkan antara dua buah kutub magnet, maka pada kawat itu akan bekerja
dalam konduktor tersebut. Pada motor DC, konduktor pengalir arus dililitkan
pada alur-alur jangkar. Jika jangkar berputar maka dalam lilitan jangkar motor
32
tersebut dibangkitkan gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian diubah menjadi
.co n
feromagnetik.
o
2) Rotor yang berputar, terdiri dari jangkar, lilitan jangkar, komutator
m
nce si
dan sikat-sikat.
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
konduktor yang mempunyai dua kaki yang bersifat menghambat arus yang
resistor. Dibawah ini daftar gelang warna yang biasa terdapat pada badan
resistor.
1. Hitam 0 0 0
2. Coklat 1 1 101
3. Merah 2 2 10 2
.co n
4. Orange 3 3 10 3
o
m
5. Kuning 4 4 10 4
nce si
6. Hijau 5 5 10 5
ua er
7. Biru 6 6 10 6
w.n l V
8. Ungu 7 7 10 7
9. Abu-abu 8 8 10 8
ww ia
10. Putih 9 8 10 9
Tr
11. Emas - - 5%
yang terdapat dari bahan semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yaitu
kaki basis, kaki kolektor dan kaki emitor. Transistor terdiri dari dua jenis
dilihat dari bahan yang membuatnya, yaitu transistor silikon (0,7 volt) dan
ini bekerja jika pada basis dibias positif. Jika kolektor positif dan emitor
negative, maka transistor akan jenuh, serta antara kolektor dan emitor akan
R1
c n
2 Q1A
TIP 13
n s
(a).
r i o 2k2 Ohm
om
(b).
A.4.2. Relai
ua
Waktu kerja dan waktu lepas untuk relai armatur berada dalam daerah 15
35
akan tertutup bila relai diberi tegangan. Normal tertutup (normally close),
13 9 5 1
NC NO
.co n
14 12 8 4
o
Gambar 19. Relai 12 Vollt 8 pin
m
nce si
ua er
A.4.3. Limit Switch
w.n l V
(Normally Close). Limit switch akan bekerja jika ada benda yang menekan
Tr
menjadi NO. Jika benda sudah diangkat, roller dari limit switch kembali
1 dan 2 NO
1 dan 3 NC
1 2 3
elemen lebur yang ditempatkan dan dilindungi oleh tabung kertas fiber dan
.co n
dengan Ohmmeter akan menunjukkan adanya hubungan keduanya.
o
m
nce si
ua er
w.n l V
dua yaitu, Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Kontak NO
Push
.co n
A.5. Catu daya
o
Sebagian besar piranti elektronika membutuhkan tegangan DC untuk
m
nce si
bekerja. Meskipun baterai berguna dalam piranti yang bisa dibawa-bawa atau
ua er
piranti berdaya rendah, akan tetapi waktu operasinya terbatas. Sumber daya
yang mudah dapat dibuat dari sebuah rangkaian yang dapat mengubah
w.n l V
sebesar 220 Volt atau 380 Volt, menjadi tegangan yang lebih rendah pada
bagian sekundernya, 6 Volt, 9 Volt, 12 Volt, atau 24 Volt. Ada dua jenis
12 VAC 6
CT
2 4 4 8
0 0 0 12 VAC
(a) (b)
.co n
o
A.5.2. Penyearah
m
nce si
Penyearah (rectifier) merupakan bagian dari catu daya yang
ua er
berfungsi untuk mengubah tegangan bolak-balik atau AC menjadi
220 T2 D2
1 5
VCC
6
CT
4 8
0 D2
(a)
39
220 T1 D1 +
1 3
D2
D4
2 4 D3
(b)
.co n
o
A.5.3. Penyaring kapasitor (filter kapasitor)
m
nce si
Tegangan DC yang berdenyut yang dihasilkan oleh rangkaian
ua er
penyearah bukanlah DC murni, sehingga dibutuhkan sebuah penyaring.
kapasitor filter itu adalah sebuah kapasitor elektrolit dengan harga yang
Tr
besar.
C1 Beban
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
123
Input Ground Output
bentuk diagram blok dan flow chart seperti yang terdapat pada gambar
27 dan 28.
41
PLC
Sensor 1 Penerima Sinar Laser
000.01
010.01
Sensor 2 Penerima Sinar Laser
000.02
010.02
Sensor 3 Penerima Sinar Laser 000.03
.co n
o 000.05
m
Limit Switch
nce si 000.06
atas
ua er
w.n l V
Limit Switch
bawah Driver Motor
DC
ww ia
r
Catu Daya 20
T
volt
M
Gambar 27. Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis
PLC.
42
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
Gambar 28. Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC.
43
Berikut ini merupakan daftar alamat input dan output PLC yang
Alamat Keterangan
00001 Sensor buka pintu garasi (1) dari arah luar ruangan.
.co n
00002 Sensor buka pintu garasi (2),diseri dengan sensor (1).
00003
o
Sensor tutup pintu garasi.
m
00004
nce si
Sensor buka pintu garasi dari arah dalam ruangan.
ua er
00005 Limit switch batas atas penghenti kerja pintu naik.
w.n l V
ALAMAT KETERANGAN
T
diagram-nya.
44
01001
Naikkan
00003
.co n
DIFD ( 14)
Sensor_3
o
200.00
m
nce si FTSENSE
ua er
200.00 00006 01001 01002
w.n l V
01002
Tr
Turunkan
01001
Naikkan
END
01001
Naikkan
Gambar 30. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
.co n
o
m
Saat sensor_1 (00001) dan 2 (00002) terpicu maka keluaran 01001
nce si
atau motor (forward) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar batas atas
ua er
(00005) dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan OFF atau mati.
w.n l V
Ketika motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus
(00002) ataupun salah satu saklar di off-kan maka tidak akan berpengaruh
r
pada keluaran (01000) karena keluaran (01001) di-OR kan dengan saklar
T
pengunci). Sensor_1 (00001) dan 2 (00002) ini di–AND kan guna mengatasi
keluaran apabila ada sesuatu ataupun seseorang yang melewati salah satu
bersamaan. Limit switch batas atas (00005) digunakan sebagai pemutus arus
yang menuju keluaran (01001), saat saklar (00005) terpicu maka arus keluaran
46
akan terputus, menyebabkan motor berhenti dan kontak (01001) akan terbuka
kembali.
00003
DIFD (14)
Sensor_3 200.00
FTSENSE
.co n
o
Saat sensor_3 (00003, saklar untuk menutup pintu) terpicu, keluaran
m
nce si
tidak akan langsung bekerja karena diberi perintah DIFD (14). Dimana
ua er
perintah diferentiate down(DIFD (14)) berfungsi untuk mengubah kondisi
logika bit operan dari OFF menjadi ON selama 1 scan time. 1 scan time
w.n l V
adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program
mulai dari alamat program (00000) sampai intruksi END (01). DIFD (14)
ww ia
mendeteksi transisi turun dari input, yang artinya kondisi ini bekerja dari
Tr
transisi OFF ke ON ke OFF. Saat sensor 3 kembali OFF maka keluaran akan
langsung bekerja.
IN
OUT
1 SCAN
00003
DIFD (14)
200.00
Sensor_3
FTSENSE
.co n
01002
o
m
nce si
Turunkan
ua er
Gambar 33. Ladder diagram start motor reverse dengan rangkaian self
holding
w.n l V
keluaran (01002) tidak akan langsung bekerja, kemudian setelah saklar OFF
r
kembali arus mengalir pada kontak IR 200.00 akan bekerja mensuplai arus ke
T
keluaran sehingga keluaran (01002) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar
batas atas (00006) dan keluaran naikkan (01001) masih dalam keadaan NC
atau OFF. Limit switch batas bawah (00006) digunakan sebagai pemutus arus
yang menuju keluaran (01002), saat limit switch (00006) terpicu maka arus
keluaran akan terputus, menyebabkan motor berhenti dan kontak (01002) akan
terbuka kembali. Kondisi ini juga dilengkapi dengan rangkaian self holding
sehingga saat kontak IR 200.00 terbuka kembali, arus tetap mengalir dan
01001
Naikkan
END(01)
.co n
o
m
nce si
Gambar 33. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
ua er
Saat sensor (00004) terpicu maka keluaran (01001) atau motor
w.n l V
(forward) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar (00005) (limit switch
batas atas) dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan off atau mati.
ww ia
Ketika motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus
Tr
juga mengalir dari saklar (01001). Apabila saklar (00004) di off kan maka
tidak akan berpengaruh pada keluaran 01001 karena keluaran 01001 di-OR-
kan dengan sensor masukan (00004) (rangkaian self holding atau pengunci).
Limit switch batas bawah (00005) digunakan sebagai pemutus arus yang
00000 LD 000.01
00002 OR 010.01
.co n
00004 AND NOT 010.02
00005
o OUT 010.01
m
nce si
00006 LD 000.03
ua er
00007 DIFD 200.00
w.n l V
00008 LD 200.00
00009 OR 010.02
ww ia
00013 LD 000.04
00014 OR 010.01
Bahan
.co n
1. Gergaji kayu - 1 buah
2.
o
Gergaji besi - 1 buah
m
nce si
3. Obeng - - 1 buah
ua er
4. Obeng + - 1 buah
w.n l V
.co n
22. Transformator 3A 1 buah
23.
o
Kapasitor 2200 µf / 50 V, 2 buah
m
nce si
1000 µf / 35 V
ua er
24. Dioda IN 5401, IN 4002 8 buah
w.n l V
.co n
PLC ini dirancang untuk dapat mengoperasikan pintu garasi secara
o
otomatis. Proses pembuatan alat simulasi dimulai dilakukan dengan urutan
m
nce si
sebagai berikut :
ua er
1. Memotong kayu dengan ukuran 85 x 30 cm sebagai alas 1 buah, 30 x
dua buah laker yang dipasang pada samping atas kedua sisi pintu
.co n
o catu daya penerima
m
nce si OTOMATIS
HI
HI
ua er
T1 15
0 1 7 catu daya motor
220 Volt AC R1
12 CT DIODE R
w.n l V
2 6
Buka Pintu
12 Volt
DC 11 5 15
TRAN_ISDN_12 0
1
D3 DIODE
ww ia
0 Tutup Pintu
OTOMATIS
2 - + 4 BRIDGE
Tr
LM 7805
HI
3
HI
Dioda laser 1-4
HI
HI
D1
- 5 Volt
LED
+ 5 Volt @be.com
LS1
5
3
1
4
+
3
R2 2
2 Q1A
TIP 31
ke PLC
R1
LDR 2K2 Ohm
RELAY SPDT
-
1
HI
+
.co n
LS1
Ke rangkaian
catu daya
o 3
4
m
manual buka 8
pintu
HI
nce si 6
1
2
7
- +
ua er
0 RELAY DPDT Motor
LS2 + -
Ke rangkaian 4
3
catu daya
w.n l V
5
manual tutup 8
6
pintu 7
HI
1
2
0 RELAY DPDT
ww ia
(a)
r
LS2
T
4
3
5
8
6
Output PLC 7
1
2
+
-
HI
RELAY DPDT
RELAY DPDT
(b)
1. Hubungkan input catu daya PLC ke tegangan 220 V dari PLN, beserta
.co n
ketiganya.
o
3. Aktifkan Syswin sehingga ditampilkan sebagai berikut:
m
nce si
a. Lakukan pengaturan PLC seperi gambar dibawah ini.
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
pilih fungsi atau kondisi yang hendak dipasang, misal normaly open
.co n
o
Gambar 42. Contoh penggambaran Normaly Open Contact
m
nce si
Sumber Putra Afgianto Eko (2004:103).
ua er
d. Untuk menambah jaringan, pilih Blok Insert Network akan
w.n l V
dimunculkan dialog:
ww ia
r
T
Keterangan :
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
.co n
o
m
nce si
ua er
Gambar 46. Contoh hasil akhir diagram tangga
Sumber Putra Afgianto Eko (2004:106).
w.n l V
1 2 3
Keterangan :
dibuat.
.co n
o
m
nce si
Gambar 48. Mengatur komunikasi dengan PLC
Sumber Putra Afgianto Eko (2004:112).
ua er
w.n l V
1 2 3 4
Keterangan:
komputer.
.co n
o
4. Online Edit, digunakan untuk penyutingan ladder secara
m
nce si
online.
ua er
i. Setelah terkoneksi, masukkan program ladder ke PLC Omron yang
bersangkutan.
62
C. Pengujian
Langkah pengujian :
.co n
No Catu daya (Volt) Masukan AC (Volt Keluaran DC (Volt)
1. 5
o 220 5.01
m
nce si
2. 30 220 20.02
ua er
w.n l V
Langkah pengujian :
ww ia
1 2 3 4
Langkah pengujian :
.co n
c. Menukar kabel catu daya.
o
d. Mencatat hasil pengujian.
m
nce si
Tabel 10. Daftar hasil pengujian Motor
ua er
No Arah putaran motor pintu membuka pintu menutup
w.n l V
1. Forward bekerja -
2. Reverse - bekerja
ww ia
r
D. Pengoperasian
T
dioda sinar laser 1dan 2 yang diarahkan mengenai sensor LDR 1 dan LDR
akan memicu relai untuk memberikan sinyal masukan pada PLC untuk
Saat mobil bergerak masuk dan tepat berada dibawah pintu, mobil
sensor ini setelah mobil melewati area sensor 3. Setelah mobil melewati
.co n
Saat mobil akan keluar dari garasi, mobil harus maju kedepan
o
untuk mengaktifkan sensor 4, setelah aktif sensor akan memberikan sinyal
m
nce si
ke relai. Relai sensor akan bekerja sehingga akan memberikan sinyal
ua er
masukan ke PLC untuk membuka pintu. Pintu terbuka sampai limit switch
w.n l V
batas atas pintu. Saat mobil bergerak keluar dan tepat berada dibawah
bekerja seperti pada saat mobil masuk. Saat mobil keluar dan menghalangi
cahaya sensor 1 dan sensor 2, PLC tidak akan bekerja meskipun kedua
Tr
b. Tekan saklar power pada posisi ON, saklar otomatis dalam posisi
otomatis ON).
65
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PLC merupakan salah satu alat kendali modern yang khusus dirancang
.co n
2. Sistem kendali yang bekerja secara otomatis dapat membantu
o
mempermudah manusia dalam melakukan aktifitasnya.
m
nce si
3. Dengan adanya alat bantu simulasi, maka pemahaman mengenai deskripsi
ua er
kerja alat mudah dimengerti dan dipahami.
w.n l V
4. Rangkaian kendali pintu garasi mobil ini dapat bekerja secara otomatis dan
5. Posisi parkir mobil pada daerah yang tidak mengenai area sensor 3 dan 4
secara bersamaan
B. SARAN
66
67
gear box.
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
DAFTAR PUSTAKA
.co n
Omron, 1997. Smallest PLC in the Sysmac. C Series SYSMAC CPM1A. Training
o
Manual. Bandung : PT. Interindo Wiradinamika.
m
nce si
Paul Fay dkk.1985. Pengantar Ilmu Teknik Elektronika. Jakarta : Gramedia.
ua er
Putra Afgianto Eko, 2004. Konsep Pemrograman dan Aplikasi(Omron
CPM1A/CPM2A dan ZEN Programmable Relay). Yogyakarta : Gava
w.n l V
Media.
Suryono dan Tugino, 2005. Panduan Work Shop Pemograman Dan Aplikasi PLC.
Semarang : Laboratorium Jurusan Teknik Elektro, UNNES.
68
69
LAMPIRAN 1
Spesifikasi umum
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi umum
.co n
Daerah Tegangan Tipe AC 85 – 264 VAC
kerja Tipe DC 20.4 – 26.4 VDC
Tipe AC
o MAX. 60 VA
m
Arus Inrush
nce si
Tipe DC MAX. 20 W
MAX. 60 A
Catu Daya Suplai Tegangan 24 VDC
ua er
Kapasitas Output 300 mA (lihat catatan)
Tahanan isolasi Min. 20 M Ω (pada 500 VDC) antara terminal eksternal AC dan
terminal pencegah grounding.
w.n l V
Kekuatan Dielektrik 2.300 VAC 50/60 HZ untuk 1 menit antara terminal eksternal
AC dan terminal pencegah grounding, arus bocor : max. 10 mA.
Daya Tahan Noise 1.500 Vp-p, lebar pulsa : (0.1 - 1)ųs, waktu naik : 1ns (dengan
simulasi noise)
Tahanan getaran (10 - 57) HZ, amplitudo 0.075 mm, (57 - 150) HZ, percepatan :
ww ia
Tahanan Goncangan 196 m/s (20G) tiga kali dalam arah X, Y dan Z.
T
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi Adapter Komunikasi
Spesifikasi Adapter RS-232C
Jenis Spesifikasi
Fungsi Mengubah antara format CMOS (sisi CPU PC) dengan format RS-
232C (sisi komputer).
Isolasi RS-232C (sisi komputer), diisolasi dengan konverter DC/DC dan
photocoupler.
Catu Daya Daya diperoleh dari CPU PC
.co n
Baud rate Max. 0.3 A
Tahanan Vibrasi 10 sampai 57 HZ: amplitudo 0.075 mm
57 sampai 150 HZ: 9.8 m/s (1G), percepatan pada arah x, y dan Z.
Tahanan Goncangan
m
Temperatur Sekitar Operasi 0 sampai 55 C
nce si Penyimpanan -20 sampai 75 C.
Kelembapan 10 % sampai 90 % (tiada pembekuan).
ua er
Atmosfir Harus bebas dari gas korosif
berat Max 200 g.
w.n l V
ww ia
r
T
LAMPIRAN 2
Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut):
Tombol/ShortCut Gambar Fungsi
ESC Mouse ke fungsi select
- Horizontal Connector
| Vertical Connector
.co n
Q Normally ON Output
o
m
F Function
nce si
T Timer
ua er
C Counter
w.n l V
/ Negate / Differentiate
Ctrl + z Undo
.co n
Ctrl + F7 Edit Network Symbols
Ctrl + F8
o Statement List
m
Shift + F9
nce si Communications Connect
LAMPIRAN 3
Ladder diagram simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis
PLC(Programmable Logic Control)
Ladder Diagram – 1: 1 MYGARASI.SWP 1/02/02/06 7:11:06 Page 1
Diagram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi mobil ataupun
gudang
Network 1 - Naikkan
.co n
00001 00002 00005 01002 01001
Sensor_1
o
Sensor_2 Batas_atas Turunkan Naikkan
m
01001
nce si
Naikkan
ua er
00000 LD 000.01 Sensor_1
00001 OR 010.01 Naikkan
00003 AND 000.02 Sensor_2
w.n l V
Network 2 -Fotosensor
00003
DIFD (14)
200.00
Sensor_3 FTSENSE
Network 3 - Turunkan
01002
Turunkan
.co n
00008 LD 200.00 FTSENSE
00009 OR 010.02 Turunkan
00010
00011
AND NOT
AND NOT
o 000.00
010.01
Batas_bawah
Naikkan
m
00012 OUT 010.02 Turunkan
Network 4 - Naikkan
nce si
ua er
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
w.n l V
Naikkan
END(01)
Tr
Network 4 - Naikkan
END(01
00018 END
75
Diagram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi mobil ataupun
gudang
Network 1 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah luar ruangan
.co n
000.01 Sensor_1 sensor 1 bekerja bersamaan dengan sensor 2, buka pintu
000.02 Sensor_2
m
000.05
nce si
Batas_atas Digunakan untuk menghentikan pintu rolling door
Network 3 - Turunkan
Network 4 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
.co n
000.06 Batas_atas Digunakan untuk menghentikan pintu rolling door
010.02 Turunkan
m
Network 4 - Naikkan
nce si
ua er
Jaringan untuk mengakhiri program
00018 END
w.n l V
ww ia
r
T
77
.co n
o
m
nce si
ua er
w.n l V
ww ia
r
T
78
LAMPIRAN 4
• Tampak depan
Bok Motor
.co n
o
PLC
Sensor 4
m
nce si
Sensor 3
ua er
Sensor 2 Limit switch bawah
w.n l V
Sensor 1
ww ia
• Tampak samping
Tr
Rol
LS2
Pemutar
daun pintu
Bok Motor
LS 1
S1 S2 S3 S4
79
• Tampak atas
50 cm
35 CM
.co n
100 cm
o
m
nce si
ua er
40 cm
w.n l V
Bok
ww ia
Kontrol 25 cm
Tr
40 cm
30 cm
30 cm
S1 S2 S3 S4
100 cm 50 cm
LS3 LS3
Penerima 1 5 Penerima 3 5
3 3
4 4
3
3
2K2 Ohm 1 2K2 Ohm 1
2 TIP 31A 2 2 TIP 31A 2
1
1
LDR RELAY SPDT LDR RELAY SPDT
+ VCC 20 V
Penerima 2
3
T LS3
4
Penerima 4
+ VCC 20 V
3
LS3
4
LAMPIRAN 5
3
3
2K2 Ohm
2 TIP 31A
1
2
r 2K2 Ohm
2 TIP 31A
1
2
1
1
Rangkaian Keseluruhan
4
catu daya penerima 3
HI
IN 5
PLC OUT 8
OTOMATIS 6
w.n l V
7
HI
1
T1 15 2
1 7 - +
24 VDC
0
catu daya motor
220 VAC
220 Volt AC R1 COM COM Motor
RELAY DPDT
12 CT DIODE R LS2
2 6 000.00 010.00
ua er
+ -
Buka Pintu 000.01 010.01 4
15 3
11 5
TRAN_ISDN_12 0
n s 000.02
000.03
010.02
010.03 6
5
8
DIODE 7
0 12 Volt KE LS1, kaki no 6
1
DC
DIODE
Tutup Pintu
ce. i o 000.04
000.05
000.06
010.04
010.05
010.06
2
RELAY DPDT
DIODE
OTOMATIS KE LS2, kaki no 3
DIODE
LM 7805 HI
c n
HI
DIODE Dioda laser 1-4
om
HI
Title
HI
<Title>