Professional Documents
Culture Documents
Bongaya Journal of Research in Management
Bongaya Journal of Research in Management
A. Muara Arumbarkah
Dosen Prodi Manajemen, Universitas Muslim Indonesia
Email: muaraarumbarkah@umi.ac.id
Abstrak: Pada periode dan masa tertentu, penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan
bank sangat dibutuhkan untuk mengetahui kinerja organisasi dan tingkat kesehatannya.
Dalam pengukuran ini termuat informasi mengenai jumlah kekayaan (asset) yang dimiliki
serta kewajiban dan ekuitas (modal sendiri). Kemudian akan tergambar pula hasil-hasil
usaha yang diperoleh oleh bank serta beban dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh hasil tersebut dalam satu periode tertentu.Penelitian ini memiliki tujuan untuk
menganalisis kinerja PT. Bank BRI, Tbk dengan menggunakan pendekatan balanced
scorecard yang di cerminkan melalui empat perspektif utama, yakni perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus yang didukung dengan
survei yang mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor terkait dengan variabel
penelitian. Dengan pendekatan Balance Score-card. Model pengukuran diharapkan Metode
analisis ini dapat memberikan jawaban yang akurat dan terperinci. Hasil penelitian ini
menunjukkan Perspektif Keuangan (X3) merupakan variabel yang paling dominan
berpengaruh terhadap Kinerja Bank BRI (Y) Hubungan keeratan antar variabel X dan Y
sangat kuat mengindikasikan bahwa variabel Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
Perspektif Bisnis Internal & Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran memiliki pengaruh
yang sangat signifikan (96,4%) berpengaruh terhadap Kinerja Bank BRI (Y) adapun
kesimpulan teoritis adalah kesemua variabel berpengaruh signifikan.
dapat dijaga di level 57,3%. Tidak hanya itu, 3. Perspekstif bisnis internal berpengaruh
pertumbuhan Tabungan (saving) Bank BRI masih signifikan terhadap kinerja PT. BRI tbk
lebih tinggi bila dibanding dengan rata-rata Kanwil Makassar
industri, yakni 14,49% berbanding 10,12%. 4. Perspekstif pertumbuhan dan
pembelajaran berpengaruh signifikan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka terhadap kinerja PT. BRI tbk Kanwil
peneliti menentukan rumusan masalah yakni Makassar.
Apakah sosialisasi peraturan daerah tentang pajak
rumah kos berpengaruh positif dan signifikan METODE
terhadap kepatuhan wajib pajak di Kota Pendekatan Penelitian
Makassar” ? Pendekatan penelitian ini adalah studi
kasus yang didukung dengan survei yang
Pengukuran suatu kinerja perusahaan mengumpulkan informasi mengenai faktor-
secara komprehensif mengandung informasi yang faktor terkait dengan variabel penelitian.
berkaitan dengan aspek finansial dan non Dengan pendekatan Balance Score-card.
finansial, balance scorecard sebagai suatu alat Model pengukuran diharapkan Metode
yang membantu untuk mengukur kinerja analisis ini dapat memberikan jawaban yang
perusahaan baik secara finansial maupun non akurat dan terperinci.
finansial mengandung 4 (empat) perspektif utama
yakni, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, Populasi dan Sampel
perspektif bisnis internal dan perspektif Populasi dari penelitian ini adalah
pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam penelitian seluruh informasi perusahaan yang berkaitan
ini keempat perspektif tersebut digambarkan mengenai pengukuran kinerja dengan
sebagai variabel independen yang mempengaruhi pendekatan Balanced Scorecard (Sugiono,
variabel dependen yakni kinerja Bank BRI. 2009). Informasi yang dimaksud yakni
laporan keuangan, seluruh pelanggan,
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan karyawan, dan aktifitas operasi PT BRI
pada bab sebelumnya, maka kerangka konseptual Kanwil, Tbk Makassar. Sampel dalam
dalam sebagaimana tampilan gambar 1 : sebuah penelitian adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristrik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Adapun jumlah sampel
yang diambil adalah 25 responden untuk
pelanggan dan 25 responden untuk
karyawan.
dependen (Y) dalam penelitian ini sebagai kinerja organisasi. Sebenarnya tujuan
berikut : finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran
dari persfektif lainnya. Dimana setiap ukuran
1. Pengaruh Perspektif Keuangan Terhadap yang terjadi haruslah merupakan hubungan
Kinerja Secara Parsial sebab akibat yang pada akhirnya akan
Keberhasilan suatu organisasi sangat meningkatkan kinerja keuangan. Oleh sebab
tergantung sejauhmana sumber daya manusia itu tujuan dan ukuran finansial harus
yang digunakan dapat berkontribusi dalam memainkan peran ganda, yakni ; menentukan
mencapai tujuan individu dan tujuan kinerja finansial yang diharapkan dari
organisasi. Kinerja organisasi akan tercapai strategi, dan menjadikan sasaran tujuan akhir
dengan baik sepanjang kinerja individu dan ukuran persfektif scorecard lainnya. Pada
sumber daya manusia juga tercapai. Oleh umumnya kesalahan yang dilakukan oleh
karena kinerja organisasi merupakan beberapa manajemen adalah mengabaikan
akumulasi atau kumpulan dari kinerja hubungan antara tujuan finansial dengan
individu sumber daya manusia. PT. Bank tujuan non finansial perusahaan serta faktor
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Wilayah yang terkait dengannya. Dalam persfektif
Makassar merupakan salah satu lembaga keuangan mencoba menekankan pada
keuangan yang memiliki kontribusi dalam hubungan finansial dengan tujuan non
membangun perekonomian bangsa dan finansial yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada menciptakan wealth pada perusahaan. Oleh
umumnya dan khususnya di daerah provinsi sebab itu ukuran dalam persfektif keuangan
Sulawesi Selatan. Hal ini tercermin dari lebih banyak berbicara tentang bagaimana
berbagai kebijakan-kebijakan dalam risk and return yang akan dilakukan
membangun kerja sama yang dilakukan maupun yang sudah dilakukan perusahaan.
dengan pihak-pihak terkait baik pemerintah,
pelaku bisnis dan masyarakat. Penilaian Tujuan dan sasaran dari persfektif
kinerja yang didasarkan pada perspektif finansial berbeda antara satu perusahaan
keuangan perusahaan bertujuan untuk dengan perusahaan lainnya hal ini tergantung
memberikan informasi tentang bagaimana dari masing-masing kehidupan bisnisnya
nilai perusahaan dimata stakeholders, apakah (stage of a bussines life cycle). Sehingga
aktivitas perusahaan tersebut dapat memberi dengan demikian, dijadikannya persfektif
ekspektasi sebagaimana yang diinginkan finansial tetap menjadi perhatian dalam
stakeholders pda umumnya. balance scorcard karena ukuran finansial
merupakan ikhtiar dari konsekuensi ekonomi
Dari hasil analisa data dengan model yang terjadi sebagai akibat keputusan dan
regresi menunjukkan bahwa terdapat tindakan ekonomi yang diambil.
pengaruh yang kuat dan signifikan antara
presfektif keuangan dengan kinerja Hasil penelitian ini berbeda dengan
organisasi. Hal ini bermakna bahwa semakin penelitian sebelumnya sebagaimana
baik pengelolaan keuangan dalam organisasi dilakukan oleh Muh. Basri GB (2014) dimana
baik dari aspek return on assets (ROA) temuan penelitiannya menunjukkan bahwa
maupun return on equity (ROE) maka tingat perspektif keuangan khususnya Total Asset
kinerja perusahaan juga semakin baik. Turn Over (TATO), Profit Margin On Sales
Dengan demikian penelitian ini sejalan dan Sales Growth memberi Kontribusi yang
dengan penelitian sebelumnya (Kaplan dan baik. Sedangkan Return on Assets (ROA) dan
Norton, 1996). Return On Equity (ROE) belum memberi
kontribusi kinerja yang memadai.
Pendapat lain tentang bagaimana Keberhasilan yang dicapai perusahaan dalam
persfektif keuangan ini menjadi ukuran meningkatkan kinerja tentunya tidak terlepas
A.Muara Arumbarkah. Analasis Penilaian Kinerja PT. Bank BRI, TBK Kanwil Makassar dengan
Pendekatan Balance Scorecard | 33
dari peran serta sumber daya manusia dalam Upaya organisasi dalam menjaga dan
hal ini adalah karyawan dan Mitra kerjanya memelihara agar pelanggan tetap loyal dan
(pelanggan) setia terhadap perusahaan adalah dengan cara
memberikan berbagai fasilitas layanan antara
2. Pengaruh Perspektif Pelanggan Terhadap lain, menempatkan ATM di berbagai tempat
Kinerja Secara Parsial baik dalam kota seperti Mall, shoping center,
Sudah menjadi ketentuan bahwa jika Rumah Sakit, Kampus yang mudah
perusahaan ingin maju dan berkembang terjangkau oleh pelanggan. Sedangkan
sebagaimana yang diharapkan, maka fasilitas di luar kota biasanya berdekatan
perusahaan harus memberikan pelayanan dengan pasar tradisional, Toko-toko, dan
yang prima kepada customer. Hal ini sesuai fasilitas publik lainnya. Selain itu untuk
dengan istilah yang mengatakan bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan perusahaan
pelanggan adalah ibarat seorang raja yang juga menawarkan berbagai macam jenis
harus diperlakukan sebagai raja. Istilah ini produk, layanan informasi, kemudahan dalam
memberi makna bahwa keberlangsungan mendapat kredit, dan terisitimewa adalah
kehidupan perusahaan sangat bergantung memberikan kepuasan kepada pelanggan.
pada kemampuan memelihara pelanggannya Semua bentuk layanan yang diberikan
menjadi setia dan loyal terhadap perusahaan. organisasi kepada pelanggan bertujuan untuk
Salah satu cara adalah seberapa besar meningkatkan kinerja berdasarkan
kemampuan perusahaan memberi kepuasan pendekatan balance scorcard. Dengan kata
sesuai harapan pelanggan. lain kinerja sumber daya manusia tidak hanya
Oleh karena itu usaha perusahaan diukur seberapa besar keuntungan yang
mewujudkan harapan dalam persfektif diperoleh dari sejumlah dana yang
pelanggan perusahaan harus melakukan digolontorkan kepada pelanggan, tetapi lebih
identifikasi dan segmen pasar yang akan dari itu adalah bagaimana organisasi dan
dimasuki. Biasanya perusahaan memilih dua sumber daya manusia yang terlibat di
ukuran kelompok persfektif pelanggan. dalamnya memberi kontribusi melalui
Kelompok ukuran pertama merupakan ukuran pemberian layanan kepada pelanggan yang
yang bersifat umum (generik), meliputi ; tidak hanya didasarkan pada sumber finansial
pangsa pasar, akuisis pelanggan, kepuasan tapi juga non finansialnya.
pelanggan, dan profitabiliti pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana
Sedangkan ukuran kelompok yang kedua dikemukakan diatas sejalan dengan penelitian
adalah merupakan faktor pendorong kinerja sebelumnya yang mengatakan bahwa ada
yakni pembeda (differentiator) hasil korelasi dan determinasi antara variabel
pelanggan. persfektif pelanggan terhadap peningkatan
Berdasarkan hasil analisa data kinerja (Basri, 2015). Keberhasilan yang
menunjukkan bahwa secara parsial terdapat dicapai perusahaan dalam meningkatkan
hubungan dan pengaruh yang kuat serta kinerja perusahaan tentunya tidak terlepas
sigfikan antara variabel persfektif pelanggan dari peran strategi dan peran sumber daya
dengan kinerja organisasi perusahaan dalam manusia yang dibangun berdasarkan visi misi
hal ini PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Hal perusahaan. Dengan demikian pelanggan
ini menunjukkan bahwa sumber daya adalah Mitra perusahaan yang tidak bisa
manusia organisasi memiliki peran yang diabaikan begitu saja.
cukup besar dalam memberikan pelayanan 3. Pengaruh Perspektif Bisnis Internal
serta meningkatkan kepuasan kepada Terhadap Kinerja Secara Parsial
pelanggan baik secara langsung maupun tidak Kaplan dan Norton (1996)
langsung. mengemukakan bahwa dalam proses bisnis
34 | Bongaya Journal of Research in Management Vol. 2 No. 1 April 2019
Internal, manajer harus bisa mengidentifikasi dalam perusahaan. Kegiatan yang dilakukan
proses internal dimana perusahaan harus dimulai dari menerima berbagai order dari
melakukan dengan sebaik-baiknya karena para pelanggan dan menyelesaikannya
proses Internal tersebut mempu nyai nilai- dengan memberikan produk atau jasa kepada
nilai yang diinginkan konsumen dan dapat para pelanggan secar efesien, konsisten, dan
memberikan pengembalian yang diharapkan timely delivery untuk produk atu jasa yang
oleh pemegang saham. ada. Dengan demikian maka pada tahapan ini
merupakan tahapan dimana perusahaan
Ada dua perbedaan mendasarkan antara berupaya untuk memberikan solusi kepada
pengukuran tradisional dengan pendekatan para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan
balance scorecard dalam persfektif ini, yaitu dan keinginan pelanggan.
dimana Pendekatan tradisional lebih
menekankan pada pengawasan dan Tolak ukur yang digunakan terutama
melakukan perbaikan terhadap proses yang pada perusahaan-perusahaan yang
ada dengan lebih memfokuskan pada variance menghasilkan barang-barang produk, adalah
report. Sebaliknya pada pendekatan balance Manufacturing Cycle Effectiveniss (MCE),
scorecard, penekanannnya diletakkan pada tingkat kerusakan produk pra penjualan,
penciptaan proses baru yang ditujukan pada banyaknya bahan terbuang percuma,
customer and finansial objrctives. Adapun frekuensi Pengerjaan ulang produk sebagai
tahapan-tahapan dalam persfektif ini antara akibat terjadinya kerusakan, banyaknya
lain : Inovasi. Pada tahapan ini diawali permintaan para pelanggan yang tidak dapat
dengan mengidentifikasi berbagai keinginan dipenuhi, penimpangan biaya produksi aktual
pelanggan yang ada dengan menciptakan terhadap biaya anggaran produksi serta
produk maupun jasa yang diinginkan tingkat efesiensi per kegiatan produksi. Selain
pelanggan. Selanjutnya, mengidentifikan dan kedua hal diatas, maka yang tidak kalah
menciptakan bentuk pasar baru dan pelanggan pentingnya adalah yang disebut Postbel
baru dengan pula produk dab jasa yang baru Service. Postuble Service adalah suatu proses
dengan maksud untuk memberikan kepuasan penyampaian produk atau jasa kepada
kepada pelanggan. pelanggan. Dimana pada tahapan ini
perusahaan memberikan pelayanan kepada
Dalam proses inovasi tersebut terdapat para pelanggan dengan memberi garansi dan
long ware of value meliputi bentuk produk aktivitas perbaikan, perlakuan terhadap defect
dan jasa, bentuk pasar, targe harga, dan dan return, proses Pembayaran seperti
kesukaan pelanggan yang kemudian administrasi Credit Card, serta proses
melakukan researce and development (R&D) Collection and Invoicing.
yaitu pengembangan dan penelitian yang Dari hasil analis data penelitian
dilakukan oleh bidang R & D. Sehingga menunjukkan bahwa terhadap hubungan dan
dalam tahap inovasi ini tolok ukur yang pengaruh signifikan antara variabel internal
digunakan adalah besarnya produk-produk perspektif terhadap kinerja perusahaan
baru yang dihasilkan, lamanya waktu yang dengan pendekatan balance scorcard.
digunakan atau dibutuhkan untuk Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
pengembangan suatu produk jika yang dilakukan Muh. Basri (2014), yang
dibandingkan dengan perusahaan pesaing, mengatakan bahwa perspektif proses bisnis
besarnya biaya yang digunakan, dan sejumlah dan internal belum memberikan kinerja yang
produk-produk baru yang dapat baik sebab MCE kurang dari 1. Sedangkan
dikembangkan. Mardatillah (2013) dalam temuannya
Selain inovasi sebagai salah satu tahapan menunjukkan bahwa terhadap hubungan yang
penciptaan nilai, adalah proses operasi juga signifikan antara perspektif internal terhadap
merupakan short wave dari penciptaan nilai
A.Muara Arumbarkah. Analasis Penilaian Kinerja PT. Bank BRI, TBK Kanwil Makassar dengan
Pendekatan Balance Scorecard | 35
customer dimana preferencinya yang selalu Pembelajaran memiliki pengaruh yang sangat
berubah; (3) Fokus terhadap tujuan signifikan (96,4%) berpengaruh terhadap
perusahaan. Artinya bahwa dengan Kinerja Bank BRI (Y). Adapun kesimpulan
pengukuran kinerja berdasarkan balance teoritis adalah kesemua variabel berpengaruh
scorecard perusahaan memiliki kemampuan signifikan dan sesuai dengan teori serta
untuk melakukan berbagai inovasi dan penelitian-penelitian terdahulu
pengembangan seperti menciptakan produk Penelitian ini menyarankan perlunya
baru akan meningkatkan nilai (value) peningkatan kualitas Perspektif Bisnis
perusahaan. Melalui Penciptaan produk baru Internal dan Perspektif Pelanggan masih
tersebut, akan memberi nilai tambah bagi dirasa perlu untuk ditingkatkan, meskipun
pelanggan, disamping itu juga melakukan level signifikansinya dibawah 0,05 tapi hasil
efesiensi secara berkesinambungan, sehingga pengujian pada penelitian ini menunjukkan
perusahaan dapat melakukan penetrasi pasar nilai signifikansi pada perspektif bisnis
yang lebih luas yang Berdampak terhadap internal yaitu 0.49 sedangkan pada Perspektif
pada peningkatan revenue dan margin, Pelanggan yaitu 0.39.
growth yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai pemegang saham. DAFTAR RUJUKAN
Jika dihubungkan dengan hasil analisa Kasmir. 2002. Bank & Lembaga Keuangan
data menunjukkan bahwa terdapat hubungan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
dan pengaruh yang signifikan antara variabel Persada.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996).
terhadap kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia Linking the balanced scorecard to
Tbk Pada kantor wilayah Makassar. strategy. California management
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang review, 39(1), 53-79.
dilakukan oleh Muh. Basri (2014) yang
mengatakan bahwa terdapat korelasi dan Basri, Y. M. (2015). Pengukuran Kinerja Non
determinasi yang signifikan antara perspektif Finansial Dalam Meningkatkan Kinerja
pembelajaran dan pertumbuhan terhadap Finansial: Study Literatur. Jurnal
peningkatan kinerja perusahaan. Demikian Akuntansi (Media Riset Akuntansi &
halnya dengan Wenny Yohanes (2013) yang Keuangan), 3(2), 114-126.
mengatakan bahwa pengukuran kinerja
Mardatillah, Y. I., Nasution, H., & Ishak, A.
dengan pendekatan balance scorcard memberi
(2013). Evaluasi Kinerja Manajemen
solusi dalam mengatasi berbagai hambatan,
Sumber Daya Manusia PT. Bank XYZ
selain itu berfungsi sebagai sistem
Dengan Human Resource Scorecard.
manajemen yang dapat menerjemahkan misi
Jurnal Teknik Industri USU, 1(1).
dan strategi perusahaan baik pada level atas
maupun pada level bawah. Gunawan, B. (2000). Menilai Kinerja dengan
Balanced Scorecard. Jurnal
SIMPULAN DAN SARAN
Manajemen. No 145. September, Hal.
Hasil penelitian ini menemukan variable 36, 40.
Perspektif Keuangan (X3) merupakan Yohanes, W., & Pontjoharyo, W. (2013).
variabel yang paling dominan berpengaruh Perancangan Balanced Scorecard–
terhadap Kinerja Bank BRI (Y). Hubungan Learning and Growth Perspective
keeratan antar variabel X dan Y sangat kuat Untuk Mencapai Sustainable Growth
mengindikasikan bahwa variabel Perspektif Di PT. Yamaha Indonesia Motor
Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Manufacturing–Bali. Calyptra, 2(2), 1-
Bisnis Internal & Perspektif Pertumbuhan dan 11.