Professional Documents
Culture Documents
Pembelajaran Aswaja Ke-nu-An Di Mts Dan Ma Al Hikmah Bandar Lampung (Cover-Babii, Dapus)
Pembelajaran Aswaja Ke-nu-An Di Mts Dan Ma Al Hikmah Bandar Lampung (Cover-Babii, Dapus)
TESIS
Oleh
M. MAHFUDZ NASIR
NPM. 1986108061
iii
PEMBELAJARAN ASWAJA KE-NU-AN DI MTs DAN
MA AL HIKMAH BANDAR LAMPUNG
TESIS
Oleh
M. MAHFUDZ NASIR
NPM. 1986108061
iv
ABSTRACT
iii
ABSTRAK
iv
v
vi
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Z. A. Pagar Alam Labuhan Ratu - Bandar Lampung 35132 Telp (0721) 5617070
PERNYATAAN ORISINALITAS
M. Mahfudz Nasir
NPM. 1986108061
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
1988.
A. Konsonan
ب bā` b -
ت tā` t -
ج Jīm j -
خ khā` kh -
د Dal d -
ر rā` r -
ز Zai z -
س Sīn s -
ش Syīn sy -
viii
ظ zā` ẓ z (dengan titik di bawahnya)
غ Gain g -
ؼ fā` f -
ؽ Qāf q -
ؾ Kāf k -
ؿ Lām l -
ـ Mīm m -
ف Nūn n -
ك Wāwu w -
ق Hā` h -
م yā’ y -
B. Vokal Pendek
C. Vokal Panjang
D. Vokal Rangkap
Fathah + ya` tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, ditulis dan fathah +
ix
E. Pengecualian
1. Konsonan kata Arab yang lazim pada bahasa Indonesia dan terdapat pada
dll.
2. Judul buku yang menggunakan kata Arab, namun sudah dilatinkan oleh
3. Nama pengarang yang menggunakan nama Arab, tapi berasal dari negara
Hidayah, dll.
x
MOTTO
1
Buya Barokah, Al-Qur‟an, (Kudus: CV Mubarokatan Thoyyibah, 1980), hal. 330
xi
PERSEMBAHAN
Dengan semangat, usaha dan do‟a akhirnya tesis ini dapat penulis
selesaikan. Maka dengan penuh rasa syukur dan tulus ikhlas tesis ini penulis
persembahkan kepada:
Malik Nasir serta Adiku tersayang Umi Khulaifah Nasir serta Saudara-
kepada penulis.
kedepannya.
xii
BIODATA PENULIS
2017)
(2012 -2015)
xiii
- Pengurus Bidang Kajian UKM Puskima (2016 -
2017)
2019)
2020)
(2020 -2025)
(2021 – Sekarang)
Sekarang)
Email : mmahfudznasir@gmail.com
M. Mahfudz Nasir
NPM. 1986108061
xiv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat
SAW sebagai kekasih-Nya dan teladan untuk seluruh umat manusia yang
Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
dukungan moril. Atas bantuan dan ketulusan hati dari semua pihak maka
peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
Intan Lampung.
xv
xvi
xvi
xvii
8. Kedua Orang tua tercinta Bapak Muhammad Nasir Ikhsan dan Ibu
10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu
menjadikan pahala dan amal yang barakah serta mendapat balasan yang
tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan pembaca demi
Peneliti
M.Mahfudz Nasir
NPM. 1986108061
xvii
xviii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Fokus dan Sub Fokus ..................................................................................12
C. Rumusan Masalah .......................................................................................12
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................13
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................13
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An ...............................................................15
1. Pengertian Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An ........................................15
2. Ruang Lingkup Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An .................................23
3. Standar Isi Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An .......................................28
B. Komponen Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An .............................................29
1. Pendidik .................................................................................................29
2. Tujuan Pembelajran Aswaja Ke-NU-An.................................................31
3. Bahan Ajar Aswaja Ke-NU-An...............................................................32
4. Metode Pembelajaran Aswaja Ke-NU-An ..............................................35
5. Evaluasi ..................................................................................................38
C. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................................42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Latar Penelitian ...........................................................................................44
B. Metode Dan Prosedur Penelitian ................................................................44
C. Data Dan Sumber Data Penelitian ..............................................................46
D. Tekhnik Dan Prosedur Pengumpulan Data .................................................48
1. Metode Observasi ...................................................................................49
2. Metode Wawancara ................................................................................49
3. Metode Dokumentasi .............................................................................50
E. Prosedur Analisa Data ................................................................................51
1. Reduksi ...................................................................................................51
2. Display ...................................................................................................52
xviii
xix
xix
xx
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................119
B. Saran ..............................................................................................................122
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
baik dalam hal ras, suku keyakinan Agama, bahkan keyakinan dalam Agama
itu sendiri. Semua bersatu dalam wadah kesatuan dan persatuan indonesa yang
sangat tinggi.
hebat dengan hadirnya gerakan radikalisme Agama yang muncul, hal ini
merupakan masalah yang srius terutama bagi kalangan Pelajar yang sedang
fahamnya yang radikal dan intoleran tersebut semakin hari semakin meluas di
Negara Indonesia.
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun serta kaum
pelajar merupakan sasaran yang mudah bagi mereka, kaum-kaum yang baru
2016, ditunjukan dari hasil survei Wahid Foundation bahwa dari sekitar 11 juta
atau 7,7 persen dari total penduduk yang ada di Indonesia menyatakan bersedia
1
2
lain yang berasal luar diri individu berupa bimbingan, pengembangan hidup
rasa takut, rasa bersalah dan sebagainya yang akan menyebabkan lahirnya
melahirkan pola tingkah laku untuk taat pada norma keagamaan bahkan
َ َٰ ش ْي
ط ِه ۚ إِوَّ ۥهُ نَ ُك ْم ََُ ُو ُّم ِبيه َّ ث ٱن ۟ ُس ِْه ِم َكآَٰفَّتً َو ََل حَخ َّ ِبع
ُ ىا ُخ
ِ ط َٰ َى ّ ىا فِى ٱن ۟ َُٰ َٰٓيَأَيُّ َها ٱنَّذِيهَ َءا َمى
۟ ُىا ٱدْ ُخه
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al
Baqarah: 208).”3
menyeluruh tidak hanya satu aspek atau dimensi tertentu saja, melainkan
pada nilai dan norma ajaran Islam. keberagamaan dapat dilihat dari seberapa
2
Siful Arifi, “Urgensi Mata Kuliah Aswaja di Perguruan Tinggi Islam”, Jurnal
Kariman, Vol 07 No 02 (Desember 2019), Hal. 239
3
Kementrian Agama Republik Indonesi, Op.Cit., hal. 43
3
ibadah ritual keagamaan, seberapa dalam penghayatan atas agama Islam serta
C.Y. Glock dan R Stark menjelaskan ada lima dimensi agama dalam
yang ada pada individu atau sebuah organisasi yang tidak timbul dengan
sendirinya, namun sebab adanya stimulus yang diterima oleh individu atau
organisasi itu sendiri baik itu stimulus yang bersifat eksternal maupun
internal.5
yaitu pada aspek ibadah ritual dan akhlak. Secara ritual dia akan terlihat pada
saat melaksanakan ibadah shalat lima waktu, puasa, shalat sunnah, haji, zakat,
dengan akhlak akan terlihat pada saat ia berinteraksi dengan orang lain,
4
Djamaluddin Ancok dan Fuad Anshori Suroyo, Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 1995), hal. 77.
5
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi Offset, 2003), hal. 15.
4
manusia merupakan ekspresi dan manifestasi dari gejala hidup yang bersumber
Saat ini, banyak sekali kita temui perilaku sosial dan keagamaan umat
Arus faham radikalisme yang semakin kuat juga telah menjadi salah satu isu
agama, menjadi sebuah aksi sosial yang mengatas namakan agama, isu agama
ini juga sangat ampuh dalam membelah persatuan dan menguji kekuatan
bertahan atau bahkan tergerus oleh arus radikalisme yang semakin menguat.
faham yang menyebarkan Islam secara damai, islam yang toleran dan islam
yang berfikir moderat terutama bagi pelajar islam yang ada di Indonesia,
6
Panut Panuju dan Ida Umami, Psikologi Remaj, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999),
hal. 55.
5
harmonis dan toleran. Hal itu penting penting untuk kita perhatikan supaya
menyikapi setiap persoalan umat. Terlebih lagi umat Islam saat ini, khususnya
generasi muda NU mulai tidak lagi mengenal ajaran Islam yang moderat. Tidak
aktivis pada gerakan Islam radikal itu sendiri. Formalisme dalam aspek
7
Masyudi Muchtar, dkk., Aswaja An-Nahdliyah, Ajaran Ahlussunnah wa al-Jama‟ah
yang Berlaku di Lingkungan Nahdlatul Ulama, (Surabaya: Khalista dan LTN NU Jawa Timur,
2007), hal. 18.
6
mensyaratkan generasi muda NU bisa membaca dan menulis, namu juga harus
aqidah, syariah dan tasawuf atau akhlak. Aspek aqidah menyangkut segala hal
yang berhubungan pada suatu hal yang berbau keyakinan. Sedangkan aspek
maupun di akhirat. Pada aspek tasawuf atau akhlak lebih menekankan kepada
menjadi muslim yang memiliki keyakinan, ketakwaan kepada Allah SWT serta
8
Imam Baehaqi (ed.), Kontroversi Aswaja, Aula Perdebatan dan Reinterpretasi,
(Yogyakarta: LKiS, 2000), hal. 37.
9
Masyudi, dkk, Aswaja An-Nahdliyah, (Surabaya: Khalista, 2007), hal.3
7
berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal
tabi‟in, tabi‟it tabi‟in, dan para ulama dari generasi salaf sampai generasi
khalaf.
kiri ataupun ekstrim kanan. Ini disarikan dari firman Allah SWT:
وؿ ىعلىٍي يك ٍم ىش ًهيدان ً ك ىج ىعلٍنىا يك ٍم أيامةن ىك ىسطان لًٌتى يكونيواٍ يش ىه ىداء ىعلىى الن
ااس ىكيى يكو ىف الار يس ي ً
ىكىك ىذل ى
Artinya: Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam)
umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi
(ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya
dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap
dan perbuatan) kamu sekalian. (QS al-Baqarah:143).10
penggunaan dalil 'aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan
dalil naqli (bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadits). Firman Allah SWT:
Ketiga, al-i'tidal atau tegak lurus. Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
10
Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemah, (Bandung:Diponogoro,2019),
hal.22
11
Ibid. hal.541
8
menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun
فىػ يقوىَّل لىهي قىػ ٍوَّلن لايًٌنان لا ىعلاهي يػىتى ىذ اكير أ ٍىك َيىٍ ىشى
Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa AS
dan Nabi Harun AS) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang
lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut. (QS. Thaha:
44).13
banyak sekali hasil yang menunjukan bahwa prilaku Keagamaan siswa yang
bidang pendidikan dan pembelajaran formal.14 Namun untuk saat ini banyak
12
Ibid. hal.108
13
Ibid. hal.314
14
Soeleiman Fadeli dan Muhammad Subhan, Antologi NU, Buku II, (Surabaya: Khalisa,
9
lokal yang ada. Hal itu bisa terjadi dikarenakan lembaga tersebut dibawah
dll.
satu siswa Madrasah al Hikmah kelas XII IAI yang notabenya pondok
2010), hal. 75
15
Mukhtaruddin, Kepala MA al Hikmah, wawancara, Bandar Lampung, 06 November
2020
10
tapi ya dulu saya kan hanya ikut-ikutan, dipondok pun hal-hal itu
tidak ada di pelajaran diniyah. Saya tau landasan hukum kegiatanya
ya karna pelajaran Aswaja yang ada disekolah”16
Danu Dwi Septiyan siswa MTs yang duduk di bangku kelas IX E dan
mendapatkan hasil;
dan pola fikir siswa siswi di al Hikmah dipengaruhi oleh mata pelajaran swaja,
16
M. Hafidz Fathoniy, Siswa Kelas XII IAI MA al Hikmah, wawancara, Bandar
Lampung, 06 November 2020
17
Danu Dwi Septiyan, Siswa kelas IX MTs al Hikmah, wawancara, Bandar Lampung,
06 November 2020
18
Toni Khoironi, Alumni MA al Hikmah, wawancara, Bandar Lampung, 07 November
2020
11
hasilnya terlihat dari perubahan peserta didik lebih untuk lebih peduli terhadap
Dapat diketahui bahwa apa yang selama ini menjadi tujuan dari
Akan tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwa perilaku, keagamaan, pola
fikir yang dihasilkan oleh peserta didik itu semata-mata hanya merupakan
pengaruh dari pembelajaran Aswaja saja atau materi yang lain. Namun yang
jelas bahwa dari hasil observasi yang Penulis lakukan, Penulis mengidentifikasi
bahwa mata pelajaran Aswaja yang ada di MTs dan MA al Hikmah Bandar
mengkaji lebih dalam tentang pembelajaran Aswaja yang ada di MTs dan MA
Bandar Lampung
Lampung
Bandar Lampung.
Bandar Lampung.
C. Rumusan Masalah
Bandar Lampung ?
13
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoretis
Ma‟arif.
2. Secara Praktis
hasil belajar yang bersumber pada nilai-nilai Aswaja. Dalam hal ini,
pembelajaran Aswaja yang selama ini telah diajarkan kepada peserta didik.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya. Material meliputi slide, buku-
buku, film, video, audio, papan tulis, dan lain-lain. Fasilitas dan
19
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.
57.
15
16
para ahli tentang kata pembelajaran tersebut masih memiliki titik kesamaan
merupakan suatu usaha sadar, terencana dan dilakukan oleh guru atau
Arab, yaitu ahlu, as-sunnah dan al-jama‟ah. Ahlu dapat berarti ashab al-
memiliki tujuan.
20
Jeanne Ellis Ormrod, Educational Psychology Developing Learners, penerj. Wahyu
Indiati, dkk, (Jakarta: Erlaangga, 2008), hal. 269.
17
mengikuti salah satu dari Imam Abu Hasan Al Asyari dan Imam Abu
Mansur Al Maturidi. Sedang dalam hal ubudiyah, mengikuti salah satu dari
imam yang empat, Imam Hanafi, Maliki, Syafi‟I, Hambali. Sedang dalam
Hal Tasawuf, mengikuti salah satu dari Imam Junaid Al Baghdadi dan
Dapat kita aku bahwa sampai saat ini belum ada pengertian yang
21
Muchotob Hamzah, Pengantar Studi Aswaja An-Nahdliyyah,(Yogyakarta: LKi S,
2017) Hal. 40-41
18
kepraktisan saja. Begitu juga terminology yang telah berlaku saat ini
pengertian yang saat ini difahami keliru, namun saat ini pengertian Aswaja
yang bersatu, berpegang pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan tuntunan
22
Said Aqil Siraj, Tasawuf Sebagai Krtik Sosial Mengedapankan Islam sebagai
Inspirasi, bukan Aspirasi, ( Bandung : Mizan Pustaka, 2006) Hal. 410-411
23
Tim Forum Kajian Ilmiah Purna Siswa 2016, Menghayati Agama, Islam dan
Aswaja,(Kediri: Lirboyo Press, 2016),Hal. 227
19
toleransi.
menerima segala budaya lama dari sisi kebudayaan yang lebih baru, dengan
24
Muhammad Idrus Ramli, Pengantar Sejarah Ahlussunah Wal Jama‟ah, (Surabaya:
Khalista, 2011), hal.8.
20
pada 31 Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asyari Jombang, KH. Bisri
Hamid Faqih Gersik, KH. Ridwan Abdullah Surabaya, KH. Abdul Halim
Cirebon, KH. Mas Alwi bin Abdul Aziz Surabaya, KH. Ma‟sum Lasem,
Kudus, Syech Ghanaim Mesir, KH. Abdullah Ubaid Surabaya dan organisai
dari kaum nahdliyyin seperti Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU, IPPNU,
25
Lukmah Hakim Saifuddin, Islam Nusantara Dari Ushul Fiqh hingga Konsep Historis,,
(Bandung: PT Mizan Pustaka Anggota IKAPI, 2016), cet. Ke-3, h. 150
21
c. Lajnah, yaitu unit kegiatan yang mengurus program NU, lajnah hanya
nasyr, dan lain-lain. Lajnah tidak punya anggota namun hanya dibentuk
Ranting NU.26
dalil antara dalil naqli dan dalil aqli, dan diantara pendapat jabariyah dan
SQ dan EQ dna melihat dari tiga sudut pandang hubungan yaitu hubungan
manusia.27
26
Abdul Muchit Muzadi, Mengenal Nahdlatul Ulama, (Surabaya:Khalista, 2006), hal.
9-14
27
Abdul Muchhit Muzadi, Mengenal Nahdlatul Ulama,(Jember:Masjid Sunan Kalijaga,
2006) , Cet. IV, Hal. 32
22
aswaja dantaranya :
2. Sejarah Perjuangan NU
3. Kepemimpinan NU
11. Kebesaran NU
23
keterbukaan.
diantaranya:
28
. Muchotob Hamzah,dkk, Pengantar studi Aswaja An-Nahdliyyah, (Yogyakarta,
LKIS, 2017), Hal. 170-173
29
Hayat harahab, Mardiyanto, wahyudin, Perencanaan, pengembangan dan
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran PAI di SDN 064988 Medan Johor, Jurnal EDU Religia Vol.2
No.3 Juli-September 2018 Hal. 325-327
24
a. Aspek Akidah
yang terjadi umat islam akan dapat mengamalkan amar maruf nahi
30
Ahmad Farid, Pendidikan Berbasis Metode Ahlus Sunnah wal Jama‟ah, (Surabaya:
Pustaka eLBA, 2011), hal.120
31
Masyudi Muchtar, dkk., Aswaja An-Nahdliyah, (Surabaya: Khalista 2007), hal. 17
25
empat madzhab, yakni Hanafi, Maliki, Syafi‟i dan Hambali. Jika dipandang
Secara substantif, sebenarnya tidak terbatas pada hasil hukum dari empat
Qiyas, dengan memegang prinsip utama Taqdimu al-Nash ala al- Aql
dantara dunia dan akhirat. Hal ini bias dicapai dengan jalan spiritual,
Namun hakikat yang diperoleh tidak boleh keluar dari garis-garis yang
telah diatur dalam Al quran dan As Sunah. Dalam hal tasawuf faham
berikut:
1. Akidah.
32
Muhammad Mahrus, Ruang Lingkup Aswaja. http://assawadul
adzom.blogspot.com /2013/03/ruang-lingkup-aswaja_9067.html diakses tanggal,27 Oktober 2020.
33
Masyudi Muchtar, dkk. Ibid., hal. 27
26
apalagi kafir.
2. Syari‟ah
ilmiah.
b. Akal baru dapat digunakan pada masalah yang yang tidak ada nash
3. Tashawwuf/ Akhlak
menghargai.
Islam.
5. Kehidupan bernegara
bangsa.
b. Selalu taat dan patuh kepada pemerintah dengan semua aturan yang
yang sah.
6. Kebudayaan
ditinggal.
28
7. Dakwah
Allah SWT.
Standar Isi adalah salah satu dari delapan standar nasional pendidikan
34
KH. Ahmad Sidiq, Khitthah Nahdliyah, ( Surabaya: Khalista, 2005), Cet,III, hal. 40-
44
29
pokok dari standar isi yang kemudian akan dijabarkan pada bab-bab
berikutnya. Pada bab ini di antaranya diuraikan mengenai fungsi dan tujuan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
1. Pendidik
akhlak dan kecerdasan pikiran” lalu ditambah awalan “pe” jadi “pendidik”
35
Sulistyowati, Endah, Kurikulum berbasis Kompetensi dan Mekanisme Pengembangan
Silabus, Cet.V, (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, 2003), hal. 33.
36
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar baru,1991), hal
30
30
yang memiliki arti orang yang mendidik. Jadi secara harfiah pendidik ialah
orang yang meberikan pelatihan dan pengarahan baik itu mengenai akhlak
ajar yang akan diajarkan sesuai dengan bidang studi dan kurikulumnya.
peserta didik serta rancangan-rancanagan, juga materi ajar yang rapi dan
mempelajarinya.
37
Http://kamusbahasindonesi.org/didik diakses pada 04 November 2020
31
diharapkan.40
38
Zakiah Drajat, dkk, Metodik khusus Pengajaran dalam agama Islam, (Jakarta: Bumi
Askara, 2008), Cet. 4, h. 264
39
Armai Arief dan Busdahiar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Wahana Kardofa,
2009),hal.67
40
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu, (Jakarta: PT Fajar Inter Pratama, 2017), Hal. 186
41
Lembaga Pendidikan Maarif NU Kabupaten Malang, Tim Penyusun Buku Pendidikan
Agama Lembaga Pendidikan Ma‟arif NU Kabupaten Malang, (Malang; Edutama Mulia, 2012),
hal. 33.
32
faham Aswaja.
b. Menjadikan umat Islam taat beragama dan berakhlak mulia, yaitu umat
sikap telah lahir perbuatan terpuji, baik menurut akal sehat maupun
mengajar di dalam kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
ataupun tidak tertulis.43 Bahan ajar juga bisa diartikan sebagai informasi,
42
Al-Ghazali, Ihyā Ulumuddin, III, (Beirut: Dar al-Fikr, tt), hal. 109
43
Ali Mudlofar, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bahan Ajar dalam Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 128.
33
alat maupun teks yang digunakan oleh guru untuk merencanakan dan
panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif disebutkan bahwa bahan ajar
merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun
secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dan kecukupan45
empat macam, yaitu bahan cetak, bahan ajar interaktif , bahan ajar dengar,
44
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), hlm. 16.
45
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, hlm. 17.
34
telah dikumpulkan yang berasal dari berbagai sumber belajar serta dibuat
secara sistematis.
tersebut diantaranya:47
komprehensif.
bahan ajar.
yang lainnya.
didik dengan baik. Semakin baik metode mengajar, maka semakin efektif
“cara atau alat untuk mencapai tujuan. Ini berlaku bagi guru (metode
Dari pendapat para ahli diatas maka dapat kita fahami bahwa
48
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar (SBM), (Bandung:
Pustaka Setia, 1997), hal. 52
49
Muhammad Azhar, Proses Belajar Mengajar Pola CBSA, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1993), hal. 95
36
tujuan. Semakin tepat metode yang digunakan, maka akan semakin efektif
penggunaan metode.
a. Jenis-Jenis Metode
1) Metode Ceramah
2) Metode Diskusi
3) Metode Demonstrasi
37
didiknya.50
4) Metode keteladanan
2) Metode bertanya
3) Metode penyegaran
6) Metode peragaan
7) Metode kiasan
8) Metode bertahap
mengandung kata dasar value “nilai”. Kata value atau nilai dalam istilah
51
Rahmad, Metode Pembelajran Pendidikan Islam dalam Konteks Kurikulum 2013,
(Yogyakarta:Bening Pustaka, 2019). Hal. 11-12
52
Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2014), hal. 26-28.
39
baik atau buruk, kuat atau lemah , cukup atau belum cukup , benar atau
pengkuran.
55
Trianto ibnu badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
Kontekstual, (Jakarta: Kencana, 2017), hal. 256.
56
Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 (Bandung : Citra Umbara), hal. 89.
41
tertentu.
yang bersangkutan.58
ditentukan.
pembelajaran.
57
Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, hal. 83
58
M. Ngalim Purwanto, Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006) Cet. Ke- 13, hal. 5
42
lingkungan sekolah.59
selektife.
radikalisme.60
59
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2008), hal. 290
60
Didin Wahyudin, Pendidkan Aswaja sebagai Upaya Menangkal Radikalisme , Jurnal
IAIN Tulung Agung. Vol. 17 No. 2 November 2017
43
ada pada lokasi penelitian yang dilakukan. penelitian yang ada hanya
Aswaja.
61
Siti Khoiriah, Implementasi Pembelajaran Aswaja Untuk Peningkatan Iman dan
Taqwa di SMK Al Falah Salatiga, Salatiga : IAIN Salatiga, 2018
44
tentang aswaja namun yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pengaruh
62
Ibniyanto, Implementasi Pembelajaaran Aswaja dalam membentuk prilaku sosial dan
keagamaan Peserta Didik, Surabaya : Sunan Ampel, 2017
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Muhith Muzadi. 2007, NU: dalam Prespektif Sejarah dan Ajaran,
Surabaya: Khalista.
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, 1997, Strategi Belajar Mengajar (SBM),
Bandung: Pustaka Setia.
Ahmad Farid, 2011, Pendidikan Berbasis Metode Ahlus Sunnah wal Jama‟ah,
Surabaya: Pustaka eLBA.
Ali Musthafa Yaqub, 2016, KH. Ali Musthafa Yaqub Menjaga Sunnah Mengawal
Akidah, Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar.
Djamarah. Syaiful Bahri 2010. Strategi Belajar Mengajar. Cet-4. Jakarta: Reineka
Cipta.
Armai Arief dan Busdahiar, 2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Wahana
Kardofa.
Husein Umar, 1999, Meode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta :
PT Raja Grafindo.
Moch. Masykur dan Abdul Halim Fathani, 2007, Mathematical Intelegence Cara
Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar, Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media.
Muhammad Azhar, 1993, Proses Belajar Mengajar Pola CBSA, Surabaya: Usaha
Nasional.
Panut Panuju dan Ida Umami, 1999, Psikologi Remaj, Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Said Aqil Siraj, 2006, Tasawuf Sebagai Krtik Sosial Mengedapankan Islam
sebagai Inspirasi, bukan Aspirasi, Bandung : Mizan Pustaka.
Samsul Nizar, 2013, Sejarah Sosial & Dinamika Intelektual Pendidikan Islam Di
Nusantara, Jakarta: Kencana.
Sa‟id Hawa, 2006, kitab Tazkiyatun Nafs intisari Ihya Ulumuddin, Jakarta: Pena
Pundi Askara.
Siful Arifi, 2019, “Urgensi Mata Kuliah Aswaja di Perguruan Tinggi Islam”,
Jurnal Kariman, Vol 07 No 02 Desember.
Soeleiman Fadeli dan Muhammad Subhan, 2010, Antologi NU, Buku II,
Surabaya: Khalisa.
Tim Forum Kajian Ilmiah Purna Siswa 2016, 2016, Menghayati Agama, Islam
dan Aswaja, Kediri: Lirboyo Press.
Trianto ibnu badar Al-Tabany, 2017, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, Kontekstual, Jakarta: Kencana.