Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Nilai-Nilai Multikultural Di Sekolah Dasar: Kurotul Aeni Dan Tri Astuti
Implementasi Nilai-Nilai Multikultural Di Sekolah Dasar: Kurotul Aeni Dan Tri Astuti
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Email: threeas_tuti@yahoo.com
Abstrak
Penelitian bertujuan mendiskripsikan dan menganalisis implementasi nilai-nilai
multikultural di SD Global Inbyra School (GIS) dan SD Pelita Harapan Bangsa (PHB).
Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan naturalistik inquiry studi kasus.
Pengambilan data menggunakan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan
data dilakukan dengan konfirmasi hasil observasi, wawancara, dokumentasi. Uji
kredibilitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan, meningkatkan ketekunan,
triangulasi data, member check, dan referensi. Analisis data menggunakan model interaktif
Miles & Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai multikultural di GIS dan
PHB sebagai berikut 1) dilaksanakan secara terpadu melalui kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler; 2) Peran sangat dominan ditunjukkan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa
memiliki pemahaman yang sama dan berpengaruh positif dalam pengembangan nilai-nilai
multikultural sebagai upaya membangun karakter peserta didik. Adapun perbedaannya
yakni (1) di SD GIS: (a) penerapan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar membuat
siswa tidak asing dengan istilah bahasa Inggris kaitannya dengan penggunaan teknologi;
percaya diri dalam berinteraksi dengan orang asing/WNA; (b) implementasi nilai-nilai
multikultural melalui mata pelajaran character building; (c) adanya program kurikulum
ganda, yakni perpaduan dan pengintegrasian kurikulum nasional dan internasional
(cambridge) yang menyeimbangkan potensi siswa, peluang, latar belakang etnis, keyakinan
agama dan cita-cita guna menciptakan individu untuk bersosialisasi dengan budaya yang
berbeda.
179
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, dengan pendekatan naturalistik
inquiry. Berdasarkan kondisi dan lingkungan Gambar 1. Ekstrakurikuler renang sekolah GIS
objek penelitian yang berbeda, peneliti
menggali data melalui observasi, wawancara Kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa
mendalam dan dokumentasi. paksaan dari siapapun. Pendidikan
Teknik pengumpulan data multikultural adalah suatu pendekatan progresif
menggunakan pengamatan partisipan atau untuk melakukan transformasi pendidikan
observasi, wawancara mendalam, dan secara menyeluruh membongkar kekurangan,
180
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
181
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
182
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
183
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
dan cita-cita guna menciptakan individu untuk multikultural tidak ada. Namun kedua sekolah
bersosialisasi dengan budaya yang berbeda. tersebut menunjukkan pengembangan nilai-
Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun nilai multikultural terkait dengan keberagaman,
pendidikan multikultural tidak diajarkan secara yakni: 1) upaya mengembangkan Rasa
monolitik, namun nilai-nilai multikultural Keadilan ditunjukkan oleh sekolah GIS yakni
sudah ada di dalam program kurikulum ganda tidak membeda-bedakan di dalam pelayanan
tersebut. pendidikan dan sarana prasarana pada sivitas
Perbedaan dalam implementasi nilai- akademika. Siswa laki-laki dan perempuan
nilai multikultural di sekolah PHB: 1) kegiatan memiliki kesempatan yang sama dalam
Morning Assembly yang dilaksanakan setiap mengikuti kegiatan di sekolah baik
pagi menyatukan suasana yang membangkitkan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Di
semangat di pagi hari guna memecahkan sekolah PHB dalam pemanfaatan sarana dan
kejenuhan sebelum kegiatan pembelajaran prasarana ditunjukkan bahwa semua siswa
dimulai. 2) Kurikulum Pendidikan memperoleh kesempatan yang setara baik pada
multikultural tercantum dalam aspek kurikulum kegiatan intrakurikuler maupun
nasional, yakni terintegrasi dengan pendidikan ekstrakurikuler.sekolah tidak membatasi
budaya karakter bangsa; 3) Implementasi nilai kelompok tertentu untuk menjadi siswa di
multikultural dalam kegiatan di sekolah sekolah ini.sekolah lebih mengembangkan rasa
mencerminkan kehidupan yang mendasarkan keadilan kepada siswa melalui berbagai
pada keberagaman yang didorong oleh cita-cita kegiatan seperti bakti sosial baik secara internal
sekolah untuk terciptanya keselarasan, maupun eksternal (di masyarakat); 2)
keserasian dan keseimbangan antar sivitas Kemampuan Budaya ditunjukkan oleh sekolah
akademika yang berbeda. GIS dan PHB yakni adanya kesadaran akan
Banks (2005:3) menjelaskan bahwa keberagaman yang didorong oleh visi misi
pendidikan multikultural dipahami sebagai sekolah masing-masing. Keberagaman dalam
konsep pendidikan yang memberikan kehidupan di sekolah tersebut membantu siswa
kesempatan sama kepada semua peserta didik mempunyai kemampuan berbudaya. 3)
tanpa memandang gender, kelas sosial, Kesetaraan Pendidikan ditunjukkan oleh
kelompok etnik, ras, karakteristik kultural sekolah GIS dan PHB dengan memberi
mereka, untuk mendapatkan kesempatan sama kesempatan pada masyarakat yang ingin
di sekolah. Hal tersebut dibuktikan juga oleh mendaftar menjadi siswa di sekolah tersebut.
sekolah PHB, sekalipun tidak ada kurikulum Tidak membeda-bedakan agama, suku,
pendidikan multikultural namun pemahaman bangsa, status sosial ekonomi keluarga. Semua
tentang keberagaman dan implementasinya siswa diberikan pelayanan yang sama sesuai
dalam kehidupan di sekolah sudah tampak. kebutuhan masing-masing. Zamroni (2011:
Reformasi Kurikulum ditunjukkan oleh 140), menyatakan bahwa pendidikan
dua lokasi penelitian bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu bentuk
multikultural tidak diberikan dalam mata reformasi pendidikan yang bertujuan untuk
pelajaran yang berdiri sendiri. Isi substansi dari memberikan kesempatan yang setara kepada
pendidikan multikultural ditunjukkan dalam siswa tanpa memandang latar belakangnya,
berbagai program kegiatan sekolah. Pandangan sehingga semua siswa dapat meningkatkan
dari beberapa guru menyatakan bahwa kemampuan yang setara optimal sesuai dengan
pendidikan multikultural terintegrasi dengan ketertarikan, minat dan bakat yang dimiliki.
semua mata pelajaran dan mengacu pada
kurikulum nasional. Di sekolah GIS, substansi SIMPULAN
pendidikan multikultural mengacu pada Implementasi nilai-nilai multikultural di
kurikulum nasional dan kurikulum GIS Tegal ditemukan nilai yang relevan
internasional (Cambridge). dengan kehidupan masyarakat multikultural
Sedangkan di sekolah PHB mengacu terdapat dalam kurikulum Character building
pada kurikulum nasional. Jadi pada kedua antara lain saling menghargai; saling
sekolah tersebut tidak menyelenggarakan menghormati; tidak membeda-bedakan; tidak
pendidikan multikultural secara khusus, menghina; tenggang rasa; empati; kerjasama.
sehingga kurikulum berkaitan pendidikan Implementasi nilai-nilai multikultural di PHB
184
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
ditemukan nilai yang relevan dengan Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 28
kehidupan masyarakat multikultural terdapat (1).
dalam kurikulum umum Pendidikan dan
Kebudayaan, yakni pengintegrasian pendidikan Indriyanti, Poppy dan Wijayanti, Dwi. 2016.
budaya dan karakter bangsa. Nilai-nilai Pendidikan Multikultural berbasis Seni
tersebut meliputi: empati; tenggang rasa; hidup Budaya di SD Taman Muda Ibu
rukun; tidak pilih-pilih teman, membantu Pawiyatan Yogyakarta. Jurnal
teman yang kesulitan; menghargai dan Sosiohumaniora, 3 (1).
menghormati teman lain yang berbeda agama.
Keberagaman akan latar belakang Ismaya, Erik Aditia. 2011. Pendidikan
budaya, agama, suku, bangsa, bahasa, tingkat Multikultural di Yogyakarta. (Tesis).
sosial ekonomi keluarga disadari oleh sivitas Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
akademika, sehingga mereka dapat
mengimplementasikannya di manapun mereka Ismaya, Erik Aditia dan Romadlon, Farid
berada. Upaya memfasilitasi keberagaman Noor. 2017. Strategi Membentuk
tersebut, kedua sekolah mewujudkannya Karakter Semangat Kebangsaan
dengan tidak membeda-bedakan/diskriminatif. Anggota Ambalan Kyai Mojo dan Nyi
Pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan Ageng Serang. Refleksi Edukatika :
ekstrakurikuler diselenggarakan dengan adil. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7 (2): 140-
Kegiatan pembelajaran tidak membeda- 144.
bedakan setiap siswa dari latar belakang
apapun. Kusumadewi, Subekti. 2019. Pengembangan
Model Manajemen Kurikulum Berbasis
DAFTAR PUSTAKA Penguatan Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di
Baldah, Wardatul. Sumarna, Cecep dan Sekolah Dasar. Refleksi Edukatika :
Yuniarto, Bambang. 2016. Pengaruh Jurnal Ilmiah Kependidikan, 10 (1): 87-
Penanaman Nilai-nilai multikultural 96.
Terhadap Pembentukan Sikap Pluralis
Siswa di MTS Negeri Babakan Lincoln, Y Vonna S.& Guba, Egon G.
Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Jurnal 1985. Naturalistic Inquiry. London:
Edueksotis, 1 (1). Sage Publications. Inc.
Hidayat, Muhamad Taufik dan Retnasari, Lisa. Najmina, Nana. 2018. Pendidikan
2018. Pendidikan Multikultural dengan Multikultural dalam Membentuk
Pendekatan Aditif di Sekolah Dasar. Karakter Bangsa Indonesia. Jurnal
185
Kurotul Aeni dan Tri Astuti
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR
REFLEKSI EDUKATIKA : Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume 10, Nomor 2, Juni 2020, hlm. 178-186
Peraturan Menteri Pendidikan dan Supriati, Atin dan Nasutioan, Aida Rahmi.
Kebudayaan. 2016. Standar Kompetensi 2017. Implementasi Pendidikan
Lulusan Pendidikan Dasar dan Multikultural Dalam Praktik Pendidikan
Menengah. Jakarta: Kemendikbud. di Indonesia. Elementary, 3.
Perdana, Novrian Satria. 2018. Implementasi Tilaar, H.A.R. dan Nugroho, R.. 2009.
Peranan Ekosistem Pendidikan Dalam Kebijakan Pendidikan: Pengantar untuk
Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Memahami Kebijakan & Kebijakan
Didik. Refleksi Edukatika : Jurnal Pendidikan sebagai Kebijakan Publik.
Ilmiah Kependidikan, 8 (2): 182-191. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prastyawati, lia dan Hanum, Farida. 2015. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Pengembangan Model Pembelajaran Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Pendidikan Multikultural berbasis Nasional.
Proyek di SMA. Jurnal Harmoni Sosial,
2 (1). Wahyudin, Apri dan Elhefni. 2017. Strategi
Pengembangan Pendidikan
Pratiwi, Ika Ari dan Kuryanto, Mohammad Multikultural di Indonesia. Jurnal
Syaffruddin. 2019. Correlation Elementary, 3.
Betengan Traditional Games On
Locomotor Movements And Characters. Warpala, I Wayan Sukra. 2019. Pembelajaran
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kontekstual: Sebuah Inovasi Penerapan
Kependidikan, 10 (1): 71-76. Pendidikan Multikultural dan Belajar
untuk Penemuan. Media Edukasi, 3 (1).
Rachman, et al .2017. Pengembangan Model
Manajemen Pelatihan dan Wulandari, Taat. 2013. Pendidikan
Pengembangan Pendidikan Karakter Multikultural di SMP Maria Immaculata
Berlokus Padepokan Karakter. Refleksi Dan SMP Negeri 5 Yogyakarta,
Edukatika : Jurnal Ilmiah (Disertasi). Yogyakarta: Program
Kependidikan, 8 (1): 16-26. Pascasarjana, UNY.
186