Professional Documents
Culture Documents
Aspek Hukum Kekarantinaan Kesehatan Dan Perlindungan Konsumen Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19
Aspek Hukum Kekarantinaan Kesehatan Dan Perlindungan Konsumen Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19
Aspek Hukum Kekarantinaan Kesehatan Dan Perlindungan Konsumen Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19
ABSTRACT
The World Health Organization (WHO) states that more and more variants of the new Coronavirus are being
reported globally, which is said to have the potential to be more infectious and resistant to vaccines. However,
the WHO has a strong belief that people should be vaccinated as soon as possible. Among Asian countries,
Indonesia is the 4th largest contributor to positive cases. The vaccination program is expected to help control
and break Corona's chain to prevent this virus outbreak. According to article 9 (1) No. 6 of 2018 of the Law,
vaccines are mandatory if you refuse to be sentenced. Meanwhile, Law No. 8/1999 requires drug or vaccine
manufacturers that guarantee halal certificates and/or certificates of guarantee of their efficacy. Consumers
have the right to comfort, security and safety in consuming goods and/or services. Main research problems:
how is the harmonization and synchronization between laws and regulations related to the prevention of covid-
19; and what efforts need to be made to overcome the problems that arise in eradicating the Covid-19 virus?
The research methods used are: juridical-normative approach; Data collection techniques are done by
literature study. Data analysis techniques: qualitative normative analysis. The results showed that: the
enforcement of health quarantine laws may be sued, because of disharmony and dis-synchronization with
consumer protection laws. To overcome it is necessary to make efforts to: harmonize legislation; Socialization,
transparency of the uses and risks of covid-19 vaccination.
Keywords: health quarantine law; covid-19; consumers
ABSTRAK
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan semakin banyak varian virus Corona baru yang dilaporkan
di dunia, memiliki potensi lebih mudah menular dan kebal terhadap vaksin. Namun demikian WHO
berkeyakinan kuat agar secepat mungkin masyarakat divaksinasi. Di antara negara-negara Asia, Indonesia
berada di urutan ke-4 penyumbang kasus positif terbanyak. Untuk penanggulangan wabah ini, program
vaksinasi diharapkan dapat membantu mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran Corona. Vaksin
wajib, kalau menolak dijatuhi hukuman, sesuai pasal 9 (1) UU. No 6 Tahun 2018. Sementara itu, Undang-
Undang Nomor 8/1999 mewajibkan produsen obat atau vaksin yang menjamin memiliki sertifikat halal dan atau
sertifikat jaminan kemanjurannnya. Konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa. Pokok Permasalahan penelitian:bagaimakah harmonisasi dan sinkronisasi
antar peraturan perundang-undangan terkait penanggulangan covid-19; serta upaya hukum apakah yang perlu
dilakukan mengatasi permasalahan yang timbul dalam pemberantasan virus Covid-19? Metode penelitian yang
dipergunakan adalah: pendekatan yuridis-normatif; Tekhnik pengumpulan data dilakukan cara: studi
kepustakaan. Tekhnik analisis data: analisis normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: penegakan
hukum kekarantinaan Kesehatan, dimungkinkan digugat, karena disharmonisasi dan dis-sinkronisasi dengan
hukum perlindungan konsumen. Untuk menanggulanginya, perlu dilakukan upaya: penyelarasan perundang-
undangan; Sosialisasi, transparansi atas kegunaan dan resiko vaksinasi covid-19.
Kata kunci: hukum kekarantinaan kesehatan; covid-19; konsumen
1
“Makin Banyak Varian Corona Baru, WHO: 5
“Masyarakat tidak ragu dengan vaksinasi
Lakukan Vaksinasi Secepatnya,” Dr Kate O'Brien, Corona.,”Doni Monardo, Penjelasannya dalam raker
Direktur bidang imunisasi dan biologi WHO, dikutip bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen,
dari akun Twitter resmi WHO, Rabu, 20 Januri 2021 Senayan, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
08:19 WIB, Firdaus Anwar – detikHealth. 6
“Vaksinasi memutus mata rantai penyebaran
2
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkap Corona,” Tiffany Theresia – detikNews, Satgas:
kondisi rumah sakit (RS) Ibu Kota hampir penuh Siapa Pun yang Buat Rakyat Tak Percaya soal
seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19,”Akun Vaksin, Kita Lawan, Kamis, 14 Jan 2021 17:09 WIB.
Instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, Selasa 7
“Percepatan proses pemulihan ekonomi,” Presiden,
(19/1/2021). Jokowi, dalam penjelasannya seperti yang dikutip
3
“Pemberitahuan (short messaging service/SMS) dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/1-
kepada kelompok prioritas penerima vaksin COVID- 2021).
19,”dr. Siti Nadia Tarmidzi, Juru Bicara Vaksin 8
“Menyukseskan program vaksinasi Covid-19,”
Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lennny Tristia Tambun / EAS, 13 Januari, Presiden
dikutip dari laman kemenkes.go.id. Joko Widodo Divaksinasi Covid-19, Selasa, 5
4
“KADIN meminta pemerintah membuka akses Januari 2021 | 13:59 WIB, Sumber: BeritaSatu.com.
vaksin Covid-19 secara mandiri kepada dunia usaha. 9
“Kajian Hukum, Kewajiban Warga Negara
Program vaksin mandiri,”Rosan P Roeslani, Ketua Mengikuti Vaksinas,” Wakil Menteri Hukum dan
Umum Kadin, dalam keterangannya, kepada HAM (Wamenkumham) Prof Edward OS Hiariej,
Tempo.co.id, Kamis, 14 Januari 2021. dalam 'Webinar Nasional, diselenggaran PB IDI,
Senin (11/1/2021).
10
“Penjual ‘Cuci Tangan’! YLPK Minta Pemerintah Vaksinasi Covid-19 Tak Jelas, Pemerintah Terancam
Pikirkan Dampak Buruk Vaksin Covid-19,” Drs Digugat, Senin, 11/1/2021 10:24. https://www.
Muhammad Said Sutomo, Ketua Yayasan Lembaga merdeka.com/ peristiwa/sosialisasi-vaksinasi-covid-
Perlindungan Konsumen (YLPK) Jatim, 19-tak-jelas-pemerintah-mau-digugat.ht.
(FT/mediamerahputih.id), Kamis, 14/1/2021. 13
“Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi,” Erick Thohir
SURABAYA |duta.co – tinjau vaksin Covid-19. ©2021
11
“Peringatan Kepada Pemerintah dampak buruk Merdeka.com/Aksara Bebey.
vaksin Covid-19,”https://duta.co/penjual-cuci- 14
“Catatan Pelanggaran Konsumen Sepanjang 2020,
tangan-ylpk-minta-pemerintahpikirkan-dampak- Pengaduan konsumen sebelum pandemi Covid-19
buruk-vaksin-covid-19 didominasi sektor properti, tapi kini mulai diikuti
12
"Saya gugat, pakai Undang-Undang Perlindungan sektor keuangan dan e-commerce,” Mochammad
Konsumen Nomor 8 Tahun 1999," Marius Wijajarta, Januar Rizki, Senin, 14 Desember 2020,. https://
Pengamat Kesehatan,. Merdeka.com, Senin (11/1). www.merdeka.com/peristiwa/sosialisasi-vaksinasi-
Supriatin: Reporter: Merdeka.com -, Sosialisasi covid-19-tak-jelas-pemerintah-mau-digugat.ht.
25 29
Untuk memperjelas tentang hierarki yang berlaku di Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
Indonesia, sialakan lihat Undang-Undang Nomor 12 Op.cit, hal 257.
30
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum,
Perundang-Undangan. (Jakarta: Rajawali Press, 1997), halaman: 97.
26 31
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Romli Atmasasmita, Moral dan Etika
Hukum Normatif, Op. Cit hal 79. Pembangunan Hukum Nasional: Reorientasi Politik
27
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum , Perundang-undangan, Makalah disampaikan dalam
Op. Cit hal 257 Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII di
28
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Bali, 14-18 Juli 2003.
Hukum Normatif: Op Cit, hal 74.
Aspek Hukum Kekarantinaan Kesehatan dan Perlindungan Konsumen... 27
Marulak Pardede
b. Asas-asas Materiil: pilihan kata atau istilah, serta bahasa hukum
Asas terminologi dan sistematika yang yang jelas dan mudah dimengerti sehingga
benar (het beginsel van duidelijke terminologie en tidak menimbulkan berbagai macam
duidelijke systematiek); Asas dapat dikenali (het interpretasi dalam pelaksanaannya;
beginsel van de kenbaarheid); Asas perlakuan yang i. Asas keterbukaan, mulai dari perencanaan,
sama dalam hukum (het rechtsgelijkheids penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
beginsel); Asas kepastian hukum (het rechtszeker penetapan, dan pengundangan bersifat
heidsbeginsel); Asas pelaksanaan hukum sesuai transparan dan terbuka. Dengan demikian,
dengan keadaan individual (het beginsel van de seluruh lapisan masyarakat mempunyai
individuele rechtsbedeling). kesempatan yang seluas-luasnya untuk
memberikan masukan dalam pembentukan
C. Pembentukan Peraturan Perundang- peraturan perundang-undangan.
undangan Menurut UU.No.12/2011 jo UU
No.15 Tahun 2019. D. Asas-asas Materi Muatan Pembentukan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Peraturan Perundang-undangan.
12 Tahun 2011 jo UU No.15 Tahun 2019 tentang Materi muatan peraturan perundang-
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, undangan yang baik, harus mencerminkan asas:
mengingatkan kepada pembentuk undang-undang a) Asas pengayoman, bahwa setiap Materi
agar selalu memperhatikan asas pembentukan Muatan Peraturan Perundangundangan
peraturan perundang-undangan yang baik dan asas harus berfungsi memberikan pelindungan
materi muatan yang baik, yang antara lain meliputi: untuk menciptakan ketentraman masyarakat;
a. Asas kejelasan tujuan, bahwa setiap b) Asas kemanusiaan, harus mencerminkan
pembentukan peraturan perundang- pelindungan dan penghormatan hak asasi
undangan harus mempunyai tujuan yang manusia serta harkat dan martabat setiap
jelas yang hendak dicapai; warga negara dan penduduk Indonesia
b. Asas kelembagaan atau pejabat pembentuk secara proporsional;
yang tepat, bahwa setiap jenis peraturan c) Asas kebangsaan, harus mencerminkan sifat
perundang-undangan harus dibuat oleh dan watak bangsa Indonesia yang majemuk
lembaga negara atau dengan tetap menjaga prinsip Negara
c. Pejabat pembentuk peraturan perundang- Kesatuan Republik Indonesia;
undangan yang berwenang, d) Asas kekeluargaan, harus mencerminkan
d. Peraturan perundang-undangan tersebut musyawarah untuk mencapai mufakat dalam
dapat dibatalkan atau batal demi hukum setiap pengambilan keputusan;
apabila dibuat oleh lembaga negara atau e) Asas kenusantaraan, senantiasa
pejabat yang tidak berwenang; memperhatikan kepentingan seluruh
e. Asas kesesuaian antara jenis,hierarki, dan wilayah Indonesia dan Materi muatan
materi muatan, bahwa dalam pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang dibuat
peraturan perundang-undangan harus di daerah merupakan bagian dari sistem
benarbenar memperhatikan materi muatan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila
yang tepat sesuai dengan jenis dan hierarki dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
peraturan perundang-undangan; Indonesia Tahun 1945;
f. Asas dapat dilaksanakan, bahwa setiap f) Asas bhinneka tunggal ika, harus
pembentukan peraturan perundang- memperhatikan keragaman penduduk,
undangan harus memperhitungkan agama, suku dan golongan, kondisi khusus
efektivitas peraturan perundangundangan daerah serta budaya dalam kehidupan
tersebut di dalam masyarakat, baik secara bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
filosofis, sosiologis, maupun yuridis; g) Asas keadilan, harus proporsional bagi
g. Asas kedayagunaan dan kehasilgunaan, setiap warga negara;
bahwa setiap peraturan perundang-undangan h) Asas kesamaan kedudukan dalam hukum
dibuat karena memang benar dibutuhkan dan dan pemerintahan, tidak boleh memuat hal
bermanfaat dalam mengatur kehidupan yang bersifat membedakan berdasarkan latar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; belakang, antara lain, agama, suku, ras,
h. Asas kejelasan rumusan, bahwa setiap golongan, gender, atau status sosial;
peraturan perundang-undangan harus
memenuhi persyaratan teknis, sistematika,
32
Rais Rozali:September 12, 2013:https://zalirais.
wordpress.com/2013/09/12/asas-asas-dan-teori-
pembentukan-perundang-undangan/
33
Saepudin, Proses dan Teknik Penyusunan
Perundang-undangan, Posted on Juli 24, 2010,
Istilah dan Pengertian Perundang-undangan.
34
“Perlindungan Konsumen,” Wakil Ketua Komisi dalam keterangannya kepada pers, Jumat
Penelitian dan Pengembangan BPKN, Anna Maria (15/1/2021).
Tri Anggraini,https://www. 38
“Masyarakat Diharapkan Sukseskan Program
hukumonline.com/berita/baca/lt5fd75bca16b62/cata Vaksinasi Covid-19,” Hendro D Situmorang / CAR,
tan-pelanggar an-konsumen-sepanjang-2020 Jumat, 15 Januari 2021 | 11:22 WIB, Jakarta,
35
“Pastikan Penerima Vaksin Covid-19 Tepat Sasaran, Beritasatu. Com, https://www.beritasatu.
Pemerintah Integrasikan Data,” Dina Manafe / AB,S com/kesehatan/720255/masyarakat-diharapkan-
elasa, 12 Januari 2021 | 21:55 WIB, Jakarta, sukseskan-program-vaksinasi-covid19.
Beritasatu.com – 39
“PDIP Rotasi Sejumlah Anggota Termasuk Ribka
36
“Siap-siap Divaksin Besok, Begini Alur dan Tjiptaning,” Markus Junianto Sihaloho / JAS,,
Syaratnya,”Dina Manafe/IDS,Selasa, 12 Januari Jakarta, Beritasatu.com, Selasa, 19 Januari 2021 |
2021 | 19:55 WIB, Sumber: BeritaSatu.com. 15:52 WIB.
37
“Saya mendukung dan mengajak semua masyarakat 40
“Persoalan Penolakan Vaksi,”Dicky Budiman,
untuk mendukung Program Vaksinasi Covid 19 Epidemiolog Universitas Griffith Australia,
ini.Fridolin Warkawani,” Wakil Ketua DPRD memberikan penjelasannya melalui pesan suara yang
Kepulauan Yapen Provisi Papua, Oktavianus dikirimkan kepada Suara Pembaruan, Selasa
Ekkeng Anggota DPRD Melawi, Kalimantan Barat, (12/1/2021).
41
“Penolakan Vaksinasi Jadi Tantangan Besar Kajian Hukum, Kewajiban Warga Negara Mengikuti
Pemerintah,”Dina Fitri Anisa / CAH, Rabu, 13 Vaksinasi' yang diselenggaran PB IDI, Senin
Januari 2021 | 05:33 WIB, Jakarta, Beritasatu.com – (11/1/2021).
42
Prof Edward OS Hiariej, Wakil Menteri Hukum dan
HAM (Wamenkumham) dalam 'Webinar Nasional:
43 47
L.M. Gandhi, Harmonisasi Hukum Menuju Hukum Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum ,
Yang Responsif, Makalah, yang disampaikan pada Op. Cit hal 257
48
Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap FH-UI, Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian
1995, hal 4-5. Hukum Normatif: Op Cit, hal 74.
44 49
Kusnu Goesniadhie, Harmonisasi Hukum Dalam Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
Persfektif perundang-undangan; Lex Specialis Suatu Op.cit, hal 257.
50
Masalah, (Surabaya; JP Books, 2006), hal. 100. Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum,
45
Untuk memperjelas tentang hierarki yang berlaku di (Jakarta: Rajawali Press, 1997), halaman: 97.
51
Indonesia, lihat Undang-Undang Nomor 12 Tahun Romli Atmasasmita, Moral dan Etika
2011 juncto UU.No.15 Tahun 2019 tentang Pembangunan Hukum Nasional: Reorientasi Politik
perubahan Pembentukan Peraturan Perundang- Perundang-undangan, Makalah disampaikan dalam
Undangan. Seminar Pembangunan Hukum Nasional VIII di
46
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Bali, 14-18 Juli 2003.
Hukum Normatif, Op. Cit hal 79.
52 53
Ahmadi, Miru, Prinsip-prinsip Perlindungan Patrik, Purwahid dalam Ahmad, Miru, Ibid, hal. 72
Hukum bagi Konsumen di Indonesia, Jakarta:
Rajawali Pers, 2013, hal. 71
54
Ramli, H. Ahmad M. Cyber Law dan HAKI dalam 59
“Kemendag Jamin Kepastian Hukum demi Perlindungan
Sistem Hukum Indonesia, Bandung : Refika Konsumen, Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru
Aditama, 2010, hal. 27 Muhammad, , Rabu 13 Jan 2021 07:58 WIB,
55
Winarta, Frans Hendra Winarta: Hukum Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Konsumen
Penyelesaian Sengketa, Jakarta, 2012 : Sinar dan Tertib Niaga (PKTN), Kemendag RI, Veri
Grafika, halaman. 1-2. Anggrijono (berbaju putih) saat memimpin
56
Pardede, Marulak, “Aspek Hukum Kontrak Karya pemusnahan secara simbolis barang importasi hasil
Dalam Pertambangan”, Diterbitkan dalam Jurnal pemeriksaan dan pengawasan di luar kepabeanan
Penelitian Hukum DE JURE, Volume 18, Nomor 2 (post border), di area parker Saloka Theme Park,
Juni 2018. Tuntang, kabupaten Semarang, Senin (9/9). Foto:
57
Pardede, Marulak, “Grand Design Reformasi Republika/Bowo Pribadi. Dari total 931 pengaduan
Penelitian Hukum Kementerian Hukum dan HAM,” konsumen, Kemendag berhasil menyelesaikan 93,12
diterbitkan dalam Jurnal Penelitian Hukum DE persen, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA:
JURE, IPHI, Akreditasi LIPI No. 740/AU/P2MI- https://www.republika. co.id/berita/qmtlfo380/
LIPI/04/2016, Volume 16, No. 2 juni 2016. kemendag-jamin-kepastian-hukum-demi-
58
Veri Anggrijono Direktur Jenderal PKTN, perlindungan-konsumen.
60
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Syafriana, Rizka, Perlindungan Konsumen dalam
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Transaksi Elektronik, Jurnal : De Lega Lata, Volume
Tertib Niaga (Ditjen PKTN), penjelasannya melalui I, Nomor 2, Juli – Desember 2016, hal. 433
siaran pers, Selasa (12/1 2021).
61
Gaharpung, Mararianus, dalam Celina Tri Siwi JAKARTA, KOMPAS.com - ©Disediakan oleh
Kristiyanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Kompas.com
Jakarta: Sinar Grafika, 2016, hal. 126 64
“Penjelasannya saat konferensi pers di Mabes Polri,”
62
Pardede, Marulak, “Legitimasi Pemilihan Kepala Irjen Muhammad Iqbal, Kepala Divisi Humas Polri,
Daerah/Wakil Kepala Daerah”, diterbitkan: di , Jakarta Selatan, Senin (23/3/2020).
Majalah Hukum Nasional, BPHN, No.1, Tahun 65
“Penandatanganan Surat Telegram Kapolri Nomor
2015. ST/1098/IV/HUK.7.1./2020, tentang ancaman
63
“Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia pidana bagi mereka yang melawan imbauan polisi
kembali bertambah per Minggu (5/4/2020), dengan untuk membubarkan diri bertambah,” Komjen
total sebanyak 2.273 orang, Periksa siswa saat Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Reserse
upacara pembukaan pendidikan Setukpa Polri Kriminal (Kabareskrim) Polri, Kompas.com,
angkatan ke-49 di Sukabumi, Jawa Barat,” Kapolri Minggu (5/4/2020).
Jenderal (Pol) Idham Azis, Selasa (3/3/2020).
66
“Langkah Hukum di Tengah Penanganan Wabah Penanganan Covid-19; Keputusan Presiden
Covid-19, Ini Pelanggaran yang Dibidik Polri, (Keppres) No.11 Tahun 2020 tentang Penetapan
06/04/2020,” Diamanty Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19;
Meiliana,:https://www.msn.com/id-id/berita/ Keppres No.12 Tahun 2020 tentang Penetapan
nasional/langkah-hukum-di-tengah-penanganan- Bencana Non Alam Penyebaran Covid 19 Sebagai
wabah-covid-19-ini-pelanggaran-yang-dibidik- Bencana Nasional; Keppres No. 7 Tahun 2020
polri/ar-BB1 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-
67
Djoko Pudjirahardjo, Kepala Pusat Perencanaan 19 sebagaimana telah diubah dengan Keppres No. 9
Hukum Nasional, Badan Pembinaan Hukum Tahun 2020; Peraturan Menteri Kesehatan
Nasional (BPHN), Kementerian Hukum dan HAM, (Permenkes) No. 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman
dalam Webinar 20 Tahun Hukumonline bertema Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka
“Tantangan Hukum Sebagai Instrumen Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019.
Penyelamatan Indonesia pada Masa Transisi dari 68
“Sejumlah Instrumen Hukum Atasi Dampak
Krisis Covid-19”, Jumat (17/72020). Pemerintah Pandemi Covid-19, Mulai Perppu, Perpres,
telah mengeluarkan kebijakan hukum, antara lain: Permenkes, hingga peraturan Otoritas Jasa
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Keuangan (OJK) sebagai upaya mengatasi dampak
(Perppu) No.1 Tahun 2020 tentang Kebijakan ekonomi. Namun, pemerintah dan DPR dinilai tidak
Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan tepat memetakan masalah untuk menanggulangi
Negara untuk Penanganan Pandemi Covid-19 pandemi Covid-19 berikut dampaknya,” Rofiq
dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Hidayat, ,Berita Satu.com, Jumat, 17 Juli 2020,
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau 69
“Jokowi Ungkap 5,8 Juta Warga Akan Divaksinasi
Stabilitas Sistem Keuangan; Peraturan pemerintah Bulan Ini,” Lenny Tristia Tambun / YUD, Jumat, 8
(PP) No.21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Januari 2021 | 15:47 WIB, Sumber: BeritaSatu.com.
Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Percepatan
70
Dalam KUHPerdata, terdapat pasal yang kerap Lebih luas lagi, dalam kontrak-kontrak lain antara
digunakan sebagai acuan dalam pembahasan force para pelaku usaha, apakah alasan yang sama bisa
majeure yakni Pasal 1244 dan Pasal 1245 digunakan untuk menghindar dari kewajiban
KUHPerdata. Kedua pasal itu menyebutkan unsur kontraktual mereka. Hakim Indonesia, walaupun
yang dapat menimbulkan force majeure, seperti lebih condong kepada sistem hukum code civil,
adanya kejadian yang tidak terduga. Kemudian agaknya perlu memperhatikan lebih teliti sebelum
adanya halangan yang menyebabkan suatu prestasi memutuskan apakah Covid-19 bisa dijadikan
tidak mungkin dilaksanakan, ketidakmampuan sebagai kondisi force majeure yang bisa melepaskan
tersebut tidak disebabkan oleh kesalahan debitur, seseorang dari kewajiban kontraktualnya.
serta ketidakmampuan tersebut tidak dapat 71
“Sejumlah Instrumen Hukum Atasi Dampak
dibebankan risiko kepada debitur. Berdasarkan Pandemi Covid-19, Pemetaan tidak tepat.” Zainal
sejumlah unsur dan produk peraturan perundang- Arifin Mochtar, Dosen Hukum Tata Negara Fakultas
undangan dalam rangka merespon situasi wabah Hukum Universitas Gajah Mada (UGM)
pandemi Covid-19 dapat dijadikan sebagai alasan Yogyakarta, Jumat, 17 Juli 2020,
terjadinya force majeure secara umum. https://www.hukumonline. com/berita/baca/
Keadaan force majeure tersebut semakin diperkuat lt5f1174 a4aa031/sejumlah-instrumen-hukum-atasi-
dengan kebijakan PSBB di hampir seluruh wilayah dampak-pandemi-covid-19?page=3
Indonesia. Negara melalui OJK juga perlu 72
“Covid-19 dan Hukum, Virus kecil yang tidak
memberlakukan kebijakan yang meminta dunia terlihat mata telanjang ini masuk mencampuri urusan
perbankan dan keuangan untuk lebih menerapkan setiap unsur dalam struktur kenegaraan, perusahaan
pendekatan restrukturisasi hutang kepada para dan pribadi banyak pihak,” Pemerintah Republik
debitur karena dampak pandemi ini. Alasan "force Indonesia, Hukumonline, Selasa, 05 Mei 2020,
majeure" dapat digunakan untuk tidak melaksanakan https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5eb0bf
kewajiban debitur dalam perjanjian pembiayaan. aa1d9cc/ covid-19-dan-hukum.
73
“Penjelasannya kepada pers,” Prof Ridwan BeritaSatu.com, Rabu, 6 Januari 2021 | 14:59 WIB,
Amiruddin, Ahli epidemiologi dari Universitas Oleh : Makassar, Beritasatu.com –
Hasanuddin, Ketua Tim Konsultan Penanganan 75
“Pastikan Penerima Vaksin Covid-19 Tepat Sasaran,
Covid-19 Sulawesi Selatan, di Makassar, Rabu Pemerintah Integrasikan, Data Dina Manafe /AB,
(6/1/2021). Selasa, 12 Januari 2021 | 21:55 WIB, Jakarta,
74
“Pakar Epidemiologi: Tak Perlu Ragu Jalani Beritasatu.com –
Vaksinasi Covid-19YUD,” Sumber: