Perdirjen PB No 17 Tahun 2017

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 35
Menimbang Mengingat KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR 7? /PB/2017 TENTANG UJI COBA PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT DALAM RANGKA PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, a. bahwa dalam rangka mengimplementasikan salah satu Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan, yaitu pengelolaan likuiditas keuangan negara dengan instrument keuangan modern dan untuk mendukung inklusi_keuangan, meminimalisasi uang tunai yang beredar, dipandang perlu untuk menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran belanja barang atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; bahwa penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a adalah khusus dalam rangka penggunaan Uang Persediaan; bahwa penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran dalam rangka —penggunaan -Uang_—Persediaan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu dilakukan uji coba pembayaran dengan kartu kredit dalam rangka penggunaan Uang Persediaan; bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Direktur — Jenderal Perbendaharaan tentang Uji Coba Pembayaran Dengan Kartu Kredit Dalam Rangka Penggunaan Uang Persediaan; Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678); oP Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Peda Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1350) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2016 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2149); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1618); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1062) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2100); Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1272) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 227/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negera (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2146); Menetapkan MEMUTUSKAN; PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG UJI COBA PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT DALAM RANGKA PENGGUNAAN —UANG. PERSEDIAAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat 2. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran (PA) untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. 3. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN. 4. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang sclanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah pembayaran, 5. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk — menerima, — menyimpan, — membayarkan, menatausahakan, dan mempertangguagjawabkan uang untuk ~—skeperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan Kerja Kementerian Negara/Lembaga. 6. Pemegang Kartu Kredit adalah pejabat atau pegawai di lingkungan Satker Kementerian Negara/Lembaga yang ditetapkan oleh KPA untuk melakukan belanja dengan Kartu Kredit. Dr 10. qi. 12; 13. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini Kementerian Negara/Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/Lembaga dan memiliki ‘ewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran. Kartu Kredit adalah lat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh _penerbit atau acquirer, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan. kewajiban pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran. Kartu Debit adalah lat’ pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai, pemincahan dana, dan/atau pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk —_transaksi pembelanjaan, di mana kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan pemegang kartu pada Bank Umum. Bank Penerbit Kartu Kredit adalah Bank yang menerbitkan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Daftar Pembayaran Tagihan Kartu Kredit yang selanjutnya disebut DPT Kartu Kredit adalah daftar hasil verifikasi PPK yang memuat informasi Pemegang Kartu Kredit, Nomor Kartu Kredit, Jenis Belanja Barang, Rincian Pengeluaran, Pembebanan Anggaran, dan jumiah tagihan yang harus dibayar kepada Bank Penerbit Kartu Kredit. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai 14. 15. 16. 17, 18, QQ) (3) kegiatan operasional sehari-hari Satker atau membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada negara, Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPSPM untuk mencairkan dana yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Surat Perintah Bayar yang selanjutnya disebut dengan SPBy adalah bukti perintah PPK atas nama KPA kepada Bendahara Pengeluaran untuk mengeluarkan ang persediaan yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran sebagai pembayaran kepada pihak yang dituju. Surat Perintah Pendebitan Rekening yang selanjutnya disingkat SPPR adalah bukti perintah dari KPA/PPK atas nama KPA kepada Bendahara Pengeluaran untuk melakukan pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan Kartu Debit. Surat Referensi adalah dokumen yang diterbitkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran Satker Kementerian Negara/Lembaga yang ditujukan kepada Bank Penerbit Kartu Kredit untuk menerbitkan Kartu Kredit, BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal ini mengatur mengenai uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UP pada = Satker _—_Kementerian Negara/Lembaga. Kartu Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Kartu Kredit Corporate (corporate card) yang diterbitkan oleh Bank Penerbit Kartu Kredit. Satker Kementerian ——Negara/Lembaga _yang melaksanakan uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UP ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan. a Q) (2) QQ) (2) (3) BAB III PRINSIP-PRINSIP DASAR Bagian Kesatu Prinsip Dasar, Komponen, dan Besaran Pembayaran Pasal 3 Pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UP dilakukan pada belanja barang terdiri dari: a. belanja barang operasional; belanja barang non operasional; belanja barang persediaan; belanja sewa; belanja pemeliharaan; dan reaog belanja barang perjalanan dinas jabatan. Komponen pembayaran belanja barang perjalanan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. biaya transpor; b. biaya penginapan; dan/atau c. sewa kendaraan dalam Kota. Pasal 4 Pembayaran dengan Kartu Kredit dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan UP di rekening Bendahara Pengeluaran. Pembayaran belanja barang dengan Kartu Kredit kepada 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran belanja barang perjalanan dinas jabatan. Pembayaran belanja barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat melebihi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan c.q._—Diirektur —-Jenderal Perbendaharaan. QQ) (2) Bagian Kedua Tahapan Pelaksanaan Uji Coba Pasal 5 Uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan UP dilakukan secara bertahap. Tahapan pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan. BABIV ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGGUNA Bagian Kesatu Kuasa Pengguna Anggaran Pasal 6 KPA mempunyai tugas dan wewenang: a, b, mmo ao a menetapkan Bank Penerbit Kartu Kredit; menandatangani perjanjian kerja sama dengan Bank Penerbit Kartu Kredit; menetapkan surat keputusan Pemegang Kartu Kredit; menetapkan surat keputusan Administrator Kartu Kredit; menerbitkan Surat Referensi; menerbitkan SPPR; menerbitkan Surat Peringatan kepada Pemegang Kartu Kredit; melakukan monitoring dan evaluasi__pelaksanaan pembayaran dengan Kartu Kredit; dan menyusun Laporan Pelaksanaan Pembayaran dengan Kartu Kredit. Bagian Kedua Pejabat Pembuat Komitmen Pasal 7 PPK memiliki tugas dan wewenang: a, membuat Perjanjian Kerja Sama dengan Bank Penerbit Kartu Kredit; b. mengusulkan nama Pemegang Kartu Kredit kepada KPA; ©. menyampaikan surat permohonan penerbitan Kartu Kredit kepada Bank Penerbit Kartu Kredit; a Fr (2) d, menguji tagihan/daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan; menerbitkan DPT Kartu Kredit; menerbitkan SPBy; atas nama KPA menerbitkan SPPR; membuat dan menandatangani SPP-GUP/GUP Nihil; membuat dan menandatangani surat penarikan Kartu Kredit; rare j. melaporkan — pelaksanaan/penyelesaian _kegiatan kepada KPA; dan k, menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan. PPK dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Administrator Kartu Kredit. Bagian Ketiga Pejabat Penanda Tangan SPM Pasal 8 PPSPM memiliki tugas dan wewenang: a b. memeriksa dan menguji SPP-GUP/GUP Nihil beserta dokumen pendukung; dan menerbitkan SPM. Bagian Keempat Bendahara Pengeluaran Pasal 9 Bendahara Pengeluaran memiliki tugas dan wewenang: a. b. menguji SPBy; memungut/memotong pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy dan menyetorkan ke kas negara; dan melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy melalui pendebitan rekening Bendahara. Bagian Kelima Pemegang Kartu Kredit Pasal 10 Pemegang Kartu Kredit memiliki tugas dan wewenang: a. menggunakan Kartu Kredit untuk pembayaran belanja barang scbagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) sesuai dengan kewenangannya; -82 a b. sarana tercepat lainnya. “9 T a (2) (3) (4) format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I - Format D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, Bagian Keempat Penggunaan Kartu Kredit Pasal 17 Pemegang Kartu Kredit dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan = Kartu—Kredit—_sesuai kewenangannya setelah terlebih dahulu dilakukan pengaktifan penggunaan Kartu Kredit. Pengaktifan penggunaan Kartu Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Administrator Kartu Kredit setelah mendapat persetujuan dari KPA. Pembayaran yang dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: belanja keperluan perkantoran; belanja pengadaan bahan makanan; a. b. c. belanja bahan; d. belanja barang persediaan barang konsumsi; e, belanja sewa; f, belanja barang persediaan pemeliharaan gedung dan bangunan; g. delanja bahan bakar minyak dan pelumas (BMP) dan pelumas khusus non pertamina; h. belanja barang persediaan pemeliharaan peralatan dan mesin i. tiket; j. sewa kendaraan dalam kota; dan k. penginapan di hotel atau tempat menginap lainnya. Setelah selesai pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Administrator Kartu Kredit dapat melakukan penonaktifan penggunaan Kartu Kredit setelah mendapat persetujuan KPA. -12- (2) (3) (4) (5) Bagian Kelima Penatausahaan Bukti-Bukti Pasal 18 Pemegang Kartu Kredit mengumpulkan dokumen berupa: a. tagihan/daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan Bank Penerbit Kartu Kredit; dan b. bukti-bukti pengeluaran. Berdasarkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemegang Kartu Kredit membuat: a, Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Dengan Kartu Kredit; atau b. Daftar Pengeluaran Riil Perjalanan Dinas Dengan Kartu Kredit. Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Dengan Kartu Kredit dibuat untuk pembayaran belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) huruf a sampai dengan huruf h sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II - Format A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini Daftar Pengeluaran Riil Perjalanan Dinas Dengan Kartu Kredit dibuat untuk pembayaran belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (3) huruf i sampai dengan huruf k sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il - Format B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, Penyampaian Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Dengan Kartu Kredit dan/atau Daftar Pengeluaran__ Riil Perjalanan Dinas Dengan Kartu Kredit dilampiri dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tagihan diterima atau daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan dicetak. 19 = Bagian Keenam Penagihan dan Penyelesaian Tagihan Pasal 19 (1) Berdasarkan Daftar Pengeluaran Riil Kegiatan Dengan Kartu Kredit/ Daftar Pengeluaran Riil Perjalanan Dinas Dengan Kartu Kredit beserta dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1), PPK melakukan pengujian meliputi: a. kebenaran perhitungan bukti-bukti pengeluaran; b. kebenaran perhitungan tagihan/daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan; c. kesesuaian perhitungan antara bukti pengeluaran dengan tagihan/daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan; dan d. kesesuaian jenis belanja barang yang dapat dibayarkan dengan Kartu Kredit. (2) Berdasarkan hasil pengujian, PPK mengesahkan sebagian/seluruh —bukti-bukti—pengeluaran dan menetapkan DPT Kartu Kredit. (3) Bukti-bukti pengeluaran yang disahkan oleh PPK meliputi kuitansi/bukti pembelian. (4) Kuitansi/bukti pembelian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai dengan faktur pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP). (5) Dalam hal sebagian/seluruh bukti-bukti pengeluaran tidak © memenuhi ketentuan, PPK —_—smenolak sebagian/seluruh bukti-bukti_pengeluaran untuk disahkan, (6) DPT Kartu Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II - Format C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini Pasal 20 (1) Berdasarkan DPT Kartu Kredit yang telah ditetapkan, PPK atas nama KPA menerbitkan SPBy (2) SPBy sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran dilampiri: a. Kuitansi/bukti pembelian yang telah disehkan PPK beserta faktur pajak dan SSP; i o a) (2) (3) (4) () ». Nota/bukti penerimaan barang/jasa atau dokumen pendukung lainnya yang diperlukan yang telah disahkan PPK; dan c. DPT Kartu Kredit yang telah ditetapkan oleh PPK. Bagian Ketujuh Pembayaran Tagihan Pasal 21 Berdasarkan SPBy sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2), Bendahara Pengeluaran melakukan: a. pengujian atas SPBy; dan b. pemungutan/pemotongan pajak/bukan pajak atas tagihan dalam SPBy yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara. Pengujian atas SPBy sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PPK; b. pemeriksaan kebenaran atas hak tagih, meliputi: a) pihak yang ditunjuk untuk ~—menerima pembayaran; 2) nilai tagihan yang harus dibayar; 3} jadwal waktu pembayaran; dan 4] menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; c. pemeriksaan kesesuaian pencapaian keluaran antara spesifikasi teknis yang disebutkan dalam penerimaan barang/jasa dan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen perjanjian/kontrak; dan d. pemeriksaan dan pengujian ketepatan penggunaan kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit). Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy apabila telah memenuhi persyaratan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Dalam hal pengujian atas SPBy sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan, Bendahara Pengeluaran menolak SPBy yang diajukan. Pasal 22 Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran tagihan Kartu Kredit melalui pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran ke Bank Penerbit Kartu Kredit. eel (3) (4) a) (2) (3) Pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran dilakukan sejumlah tagihan yang harus dibayar scbagaimana tercantum dalam DPT Kartu Kredit. Pendebitan rekening Bendahara _—Pengeluaran menggunakan: a. Layanan Perbankan Secara Elektroni b. Cek/bilyet giro. ; dan Layanan Perbankan Secara Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a berupa: a. Internet Banking; atau b. Kartu Debit. Pasal 23 Pendebitan rekening Bendahara _—_—Pengeluaran menggunakan Kartu Debit dilaksanakan dalam rangka transfer dana dari rekening Bendahara Pengeluaran ke Bank Penerbit Kartu Kredit. Pendebitan —rekening = Bendahara_—_—Pengeluaran menggunakan Kartu Debit, dilaksanakan sebagai berikut: a. KPA/PPK atas nama KPA menerbitkan SPPR kepada Bendahara Pengeluaran untuk mendebit rekening Bendahara Pengeluaran dengan menggunekan Kartu Debit yang diterbitkan oleh Bank Umum; dan b. Berdasarkan SPPR sebagaimana dimaksud pada huruf a, Bendahara Pengeluaran melakukan pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran dengan menggunakan Kartu Debit yang diterbitkan oleh Bank Umum. Penerbitan SPPR oleh KPA/PPK atas nama KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, dilakukan dengan memperhatikan rencana pendebitan rekening yang akan dilakukan melalui Internet Banking atau cek/bilyet giro. SPPR sebagaimana disebut pada ayat (2) huruf a dibuat sesuai format scbagaimana tercantum dalam Lampiran II - Format D yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. -16- () (2) (3) (2) (3) a Bagian Kedelapan Pertanggungjawaban/Penggantian UP Pasal 24 PPK menerbitkan SPP-GUP/GUP Nihil __setelah Bendahara Pengeluaran melakukan _pendebitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1). SPP-GUP/GUP Nihil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada PPSPM. Mekanisme — penerbitan SPP-GUP/GUP _Nihil dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara. Pasal 25 PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP- GUP/GUP Nihil beserta dokumen pendukung yang disampaikan oleh PPK. Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat () memenuhi ketentuan, PPSPM. menerbitkan/menandatangani SPM. Mekanisme pengujian SPP dan penerbitan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara BAB VI PENYALAHGUNAAN KARTU KREDIT DAN SANKSI Pasal 26 Penyalahgunaan Kartu Kredit terjadi dalam hal: a. penggunaan Kartu Kredit untuk pembayaran belanja perjalanan dinas jabatan di luar komponen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2); b, penggunaan Kartu Kredit dengan jumlah melebihi standar biaya perjalanan dinas jabatan yang dapat dibayarkan atas beban APBN; . penggunaan Kartu Kredit untuk pembayaran belanja barang selain perjalanan dinas jabatan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang disebutkan dalam dokumen penerimaan barang/jasa dengan spesifikasi F -17- (3) (4) q) (2) (3) teknis yang disebutkan dalam dokumen rencana kegiatan; penggunaan Kartu Kredit oleh bukan Pemegang Kartu Kredit; kelalaian Pemegang Kartu Kredit dalam menyampaikan tagihan/daftar sementara yang memuat rincian transaksi yang dihasilkan oleh sistem perbankan dan bukti-bukti pengeluaran; penarikan wang secara tunai; atau penyalahgunaan Kartu Kredit lainnya yang ditetapkan oleh PPK. PPK melakukan verifikasi_ dan pengujian tas penyalahgunaan Kartu Kredit. Berdasarkan hasil verifikasi dan pengujian, KPA menerbitkan Surat Peringatan kepada Pemegang Kartu Kredit dalam hal terjadi penyalahgunaan Kartu Kredit. Surat Peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterbitkan dengan ketentuan: a. Surat Peringatan Pertama diterbitkan dalam hal Pemegang Kartu Kredit melakukan penyalahgunaan Kartu Kredit untuk pertama kalinya; dan Surat Peringatan Kedua diterbitkan dalam hal Pemegang Kartu Kredit melakukan —_kembali penyalahgunaan Kartu Kredit. Pasal 27 PPK dapat memberikan sanksi berupa penarikan Kartu Kredit Penarikan Kartu Kredit dilakukan dalam hal: a. Pemegang Kartu Kredit telah menerima Surat Peringatan Pertama dan tidak ~—melakukan pembayaran atas tagihan Kartu Kredit dalam waktu yang telah ditetapkan; Pemegang Kartu Kredit telah menerima Surat Peringatan Kedua; atau Pemegang Kartu Kredit melakukan penyalahgunaan yang mengakibatkan kelebihan pembayaran. Selain hal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penarikan Kartu Kredit dilakukan dalam hal Pemegang Kartu Kredit: a, b. dijatwhi hukuman disiplin sedang atau berat; dijatuhi hukuman yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap; diberhentikan sebagai Pegawai Negeri; ye sakit berkepanjangan; aes (4) . meninggal dunia; f tugas belajar; atau g. mutasi/berpindah tempat kerja. Penarikan Kartu Kredit dilakukan dengan menerbitkan surat penarikan Kartu Kredit. Pasal 28 Surat penarikan Kartu Kredit disampaikan oleh PPK kepada Bank Penerbit Kartu Kredit dan KPA, () (2) (3) a) (2) (4) BAB VII BIAYA Pasal 29 Penggunaan Kartu Kredit diupayakan menimbulkan biaya yang serendah-rendahnya. Biaya yang timbul akibat penggunaan Kartu Kredit dan Layanan Perbankan Secara Elektronik dapat dibebankan pada APBN. Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam perjanjian kerja sama penggunaan Kartu Kredit dengan Bank Penerbit Kartu Kredit. BAB VIII MONITORING EVALUASI Pasal 30 KPA melakukan monitoring dan evaluasi tas pelaksanaan uji coba pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan Uang Persediaan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) KPA menyusun Laporan Pelaksanaan Pembayaran dengan Kartu Kredit sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran It ~ Format E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, KPA menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan uji coba berakhir. Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Direktorat Pelaksanaan Anggaran dapat melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pembayaran i dengan Kartu Kredit, ~19- BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 28 September 2017 LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMORPER- 17? /PB/2017 TENTANG UJI COBA PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT DALAM RANGKA PENGGUNAAN UANG. PERSEDIAAN Format A KOP SURAT SATUAN KERJA DAFTAR USULAN PEMEGANG KARTU KREDIT Tempat Kewenangan Disetajui7 No. Nama Tanggal | Jabatan | Pemegang | qe? Kies | Tidak Lahir Kartu Kredit | (#elam rupli Disetujui (| 2) (3) A) wom (6) 0) AD sesivesioes Ditetapkan oleh: Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, (10) (11). Fc see( 12) ccccrseresescesceeeee -21- PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR USULAN PEMEGANG KARTU KREDIT No. | URAIAN (1) | Diisi dengan nomor urut. (2) |Diisi dengan nama lengkap pegawai yang diusulkan sebagal Pemegang Kartu Kredit. (3) | Diisi dengan tempat/tanggal lahir pegawai yang diusulkan sebagal Pemegang Kartu Kredit, (4) |Diisi dengan jabatan pegawai yang diusulkan sebagai Pemegang | Kartu Kredit. (6) | Diisi dengan kewenangan Pemegang Karta Kredit untuk belanja barang operasional dan/atau belanja barang non operasional dan/atau belanja barang persediaan dan/atau belanja sewa dan/atau belanja pemeliharaan dan/atau belanja barang perjalanan | dinas jabatan. (6) | Diisi dengan batas kredit pegawai yang diusulkan sebagal Pemegang Kartu Kredit, (7) _ Diisi dengan pilihan disetujui atau tidak disetujui. (8)_| Diisi dengan lokasi | (©) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan Daftar | Usulan Pemegang Kartu Kredit. c (10) | Diisi dengan tanda tangan PPK. (11) | Diisi dengan nama lengkap PPK. (12) | Diisi dengan NIP PPK. (13) | Diisi dengan tanda tangan KPA dan dibubuhi cap dinas (14) | Diisi dengan nama lengkap KPA. [115) | Diisi dengan NIP KPA. -22- Format B KOP SURAT SATUAN KERJA SURAT REFERENSI (Ds Barts cieeeveess 2) Kepada Yth.: eee(BJons Perihal: Pengajuan Corporate Card Merujuk Perjanjian Kerja Sama antara = asin loose . tentang sol OJoseneen Nomor: serene Menseeenns TANGA voces (B)occeeeny dengan ini kami mengajukan Pertnohonan untuk penerbitan Corporate Card untuk nama-nama sebagai berikut : (4). dengan No. NAMA TGLLAHIR | JABATAN _| JENIS KARTU LIMIT. (9). TOD see seca VD)orer ssrA saree | csceec(TB) cssesee | rosea 1M sane | i Adapun pejabat/pegawai tersebut diatas kami rekomendasikan untuk mendapatkan Corporate Card yang pembayarannya ditanggung sepenuhnya oleh Satuan Kerja kami Sepanjang sesuai dengan ketentuan pembayaran belanja barang atas beban APBN. Selanjutnya untuk segala hal yang terkait dengan penggunaan Corporate Card untuk Satuan Kerja -ess(15)oeeeeee) Maka Administrator Kartu Kredit yang kami tunjuk adalah: Nama Jabatan Telepon / Fax Email Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima Kasih, Hormat kami, KPA Sather ...............(20), Materai Rp6.000,00 seesoeaeeessni{I)) p2csl2Q) scsererseaens -23- PETUNJUK PENGISIAN SURAT REFERENSI NO. URAIAN (1)_| Diisi dengan lokasi. (2) ]Diisi dengan tanggal, bulan, tahun penandatanganan Surat Referensi. (3)_| Diisi dengan Pejabat Bank Penerbit Kartu Kredit. (4)_| Diisi dengan nama Bank Penerbit Kartu Kredit. (6)_|Diisi dengan nama Satuan Kerja. (6)_| Diisi dengan uraian Perjanjian Kerja Sama. (7)_| Diisi dengan nomor Perjanjian Kerja Sama. (8)_|Diisi dengan tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama. (9)_| Diisi dengan nomor urat. (10) | Diisi dengan nama Pemegang Kartu Kredit. (11) | Diisi dengan tanggal lahir Pemegang Kartu Kredit | (12) | Diisi dengan jabatan Pemegang Kartu Kredit. (13) | Diisi dengan jenis Kartu Kredit. (14) | Diisi dengan nilai limit Kartu Kredit. | (18) | Diisi dengan nama Satuan Kerja. | (6) | Diisi dengan nama Administrator Kartu Kredit. (17) | Diisi dengan jabatan Administrator Kartu Kredit. (18) | Diisi dengan nomor telepon/fax Administrator Kartu Kredit. (19) | Diisi dengan alamat email Administrator Kartu Kredit. (20) | Diisi dengan nama Satuan Kerja. | (21) | Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran. (22) | Diisi dengan NIP Kuasa Pengguna Anggaran. -24- Format C SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan Unit Kerja menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya: 1. bersedia mematuhi ketentuan yang mengatur mengenai pembayaran belanja barang atas beban APBN dengan Kartu Kredit. 2. Bertanggungjawab secara pribadi apabila saya menyalahgunakan Kartu Kredit. 3. bersedia dituntut di muka hukum baik secara perdate maupun pidana apabila saya lalai dalam melaksanakan kewajiban saya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. (6). Pemegang Kartu Kredit, s(7) vee -25- PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN No. URAIAN (1) | Diisi dengan nama lengkap Pemegang Kartu Kredit. (2) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit. (3)_| Diisi dengan Pangkat/Gol. Ruang Pemegang Kartu Kredit. (4) | Diisi dengan jabatan Pemegang Kartu Kredit. (5)_| Diisi dengan unit kerja Pemegang Kartu Kredit. (6) _| Diisi dengan lokasi. (7) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan Surat| Pernyataan, (8) | Diisi dengan tanda tangan Pemegang Kartu Kredit dengan materal Rp6000,-. (9)_ | Diisi dengan nama lengkap Pemegang Kartu Kredit. (10) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit. = 26 - Format D KOP SURAT SATUAN KERJA BERITA ACARA SERAH TERIMA KARTU KREDIT Nomor : (1) Pada hari ini, tanggal (3) cose, Dulam (4) sees tARUM sesee(B) bertempat di , Kami yang bertanda tangan dibawah ini: I. Nama 7) NIP (8) Pangkat/Gol. Ruang (9) Jabatan eeseceevnneon se Cat Es rritsece( 10} Dalam hal ini bertindak selaku PPK Satker ........1]) ...... untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA 11. Nama 12) NIP 13} Pangkat/Gol. Ruang (14) Jabatan (15) Dalam hal ini bertindak selaku Pemegang Kartu Kredit untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Telah melakukan serah terima barang berupa Kartu Kredit dengan ketentuan sebagaimana disebutkan dalam pasal-pasal di bawah ini: Pasal 1 PIHAK PERTAMA menyerahkan dan PIHAK KEDUA menerima hak atas Barang berupa: Nama Pemegang | Nomor Kartu No,_| NemaBarang | “areu Kredit ikredit Jaman | (16)... (17 (18). (19). 12120). Pasal 2 Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka tanggung jawab penggunaan Barang sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. Pasal 3 Berita Acara Serah Terima ini dibuat sebagai bukti yang sah dalam rangkap 2 (dua) bermaterai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA materai rmaterai Y Nama’ ssee(23) NIP. sol24) «. -27- PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA SERAH TERIMA KARTU KREDIT No. URAIAN (1)_ | Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST). (2) | Diisi dengan hari terjadinya BAST. (3)_ | Diisi dengan tanggal terjadinya BAST. (4)_ | Diisi dengan bulan terjadinya BAST. (5)_| Diisi dengan tahun terjadinya BAST. (6)_| Diisi tempat terjadinya BAST. (7) | Diisi dengan nama PPK Satker. (8) | Diisi dengan NIP PPK Satker yang bersangkutan. (9)_ | Diisi dengan pangkat/golongan PPK Satker yang bersangkutan. (10) | Diisi dengan nama jabatan pejabat yang bersangkutan. (11) | Diisi dengan nama Satker Kementerian Negara/Lembaga. (12) | Diisi dengan nama Pemegang Kartu Kredit. (13) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit yang bersangkutan. (14) |Diisi “dengan pangkat/golongan Pemegang Kartu Kredit yang bersangkutan. (15) | Diisi dengan nama jabatan Pemegang Kartu. Kredit yang bersangkutan. (16) | Diisi dengan nomor urut. (7) i dengan nama barang yang diserah terimakan. (18) | Diisi dengan nama Pemegang Kartu Kredit. | (19) | Diisi dengan nomor Kartu Kredit. (20) | Diisi dengan jumlah barang/Kartu Kredit yang diserah terimakan. (21) | Diisi dengan nama PIHAK KEDUA. (22) | Diisi dengan NIP PIHAK KEDUA. (23) | Diisi dengan nama PIHAK PERTAMA. (24) I Diisi dengan NIP PIHAK PIHAK PERTAMA. 28 - Format A SATUAN KERJA LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER. 1? /PB/2017 TENTANG UJI CO3A PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT DALAM RANGKA PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN KOP SURAT DAFTAR PENGELUARAN RIIL KEGIATAN DENGAN KARTU KREDIT Yang bertandatangan di bawah ini: Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang Jabatan Unit Kerja Nomor Kartu Kredit (1) (2) (3) (4) (5) (6) Berdasarkan pembayaran dengan Kartu Kredit dalam rangka penggunaan Uang Persediaan, dengan ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Rincian pengeluaran riil kegiatan meliputi: [No Rincian Jenis Pembebanan Bukti Jumiah Pengeluaran | Belanja| —Anggaran Barang Kode | Uraian | Ada | Tidak Akun_| Akun (7) (8). (9). (20)... |). | 02).. | 03). | (14). I Total =(i5 2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pembayaran dengan Kartu Kredit dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara, Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, (16). (17). Pemegang Kartu Kredit, 5:18) aeae (19) sie (20 tee -29- PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENGELUARAN RIIL KEGIATAN DENGAN KARTU KREDIT No. | URAIAN | (1) | Diisi dengan nama Pemegang Kartu Kredit. |_ (2) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit. (3)_| Diisi dengan Pangkat/Gol. Ruang Pemegang Kartu Kredit. (4) | Diisi dengan jabatan Pemegang Kartu Kredit. (5) _| Diisi dengan unit kerja Pemegang Kartu Kredit. (6) _| Diisi dengan nomor Kartu Kredit. (7)_| Diisi dengan nomor urat. (8) | Diisi dengan rincian pengeluaran/transaksi yang dibayarkan dengan | Kartu Kredit. (9) | Di lengan jenis belanja barang operasional atau belanja barang non operasional atau belanja barang persediaan atau belanja sewa atau belanja pemeliharaan. (10) | Diisi dengan kode akun. 5 (11) | Diisi dengan uraian akun ci (12) | Diisi dengan tanda centang apabila terdapat bukti pengeluaran. (13) | Diisi dengan tanda centang apabila tidak terdapat bukti pengeluaran. (14) | Diisi dengan jumlah pembayaran dengan Kartu Kredit. (15) | Diisi dengan total pembayaran dengan Kartu Kredit. | (16) | Diisi dengan lokasi 2 | (17) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun. | 018) _| Diisi dengan tanda tangan Pemegang Kartu Kredit. | (9) | Dist dengan nama Pemegang Kartu Kredit. (20) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit -30- Format B KOP SURAT SATUAN KERJA DAFTAR PENGELUARAN RIIL PERJALANAN DINAS DENGAN KARTU KREDIT Yang bertandatangan di bawah ini: Nama (1) NIP (2) Pangkat/Gol. Ruang (3) Jabatan (4) Unit Kerja (5) Nama Pemegang Kartu Kredit Nomor Kartu Kredit (6) (7) (8)... berdasarkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nomor_... tanggalacnesceecee(QYorsreren sesungguhnya bahwa: 1. Rincian pengeluaran riil kegiatan meliputi: No | Rincian Pembebanan Bukti Jumlah | Pengeluaran Anggaran J Kode | Uraian Akun | Ada | Tidak | Akun [ay =I). 1 14) | 05) dg. | l C Total = (17) +» dengan ini kami menyatakan dengan 2, Jumlah wang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pembayaran perjalanan dinas dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Negara, Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, Mengetahui: azsesteo{ 1B) onneny censsesenne(19) Pemegang Kartu Kredit, Pelaksana SPD, (23) (20) z (24) .. AQT) cosevee --(25) (22) <1 PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PENGELUARAN RIL PERJALANAN DINAS DENGAN KARTU KREDIT No. URAIAN (i) Diisi dengan nama Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (2) | Diisi dengan NIP Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (3) ] Diisi dengan Pangkat/Gol. Ruang Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (4) | Diisi dengan jabatan Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD) (5) _| Diisi dengan unit kerja Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (6) _| Diisi dengan nama lengkap Pemegang Kartu Kredit yang digunakan. (7) | Diisi dengan nomor Kartu Kredit yang digunakan. [18)__|Diisi dengan nomor Surat Perjalanan Dinas (SPD) (9) | Diisi dengan tanggal Surat Perjalanan Dinas (SPD). (10) | Diisi dengan nomor urut. _ | (11) | Diisi dengan rincian pengeluaran/transakel yang dibayarkan dengan Kartu Kredit. (12) | Diisi dengan kode akun. (13) | Diisi dengan uraian akun (14) | Diisi dengan tanda centang apabila terdapat bukti pengeluaran. (15) |Diisi dengan tanda centang apabila. tidak terdapatbukti pengeluaran, | Go) | Diisi dengan jumiah pembayaran dengan Kartu Kredit (17) | Diisi dengan total pembayaran dengan Kartu Kredit. | (18) | Diisi dengan lokasi. | (9) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun. (20) | Diisi dengan tanda tangan Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (21) | Diisi dengan nama Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (23) dengan NIP Pelaksana Surat Perjalanan Dinas (SPD). (23) | Diisi dengan tanda tangan Pemegang Kartu Kredit, [124) | Diisi dengan nama Pemegang Kartu Kredit, (25) | Diisi dengan NIP Pemegang Kartu Kredit. -32- Format C KOP SURAT SATUAN KERJA DAFTAR PEMBAYARAN TAGIHAN KARTU KREDIT BANK ......(1) Jumlah Nomor | Jenis | Rincian | Pembebenen Angzaran Pembayaran No. Nama | Kartu | Belanja | Pengelua {dalam rupiah) Kredit | Barang ran Kode Uraian Akun Alcan. 2) Be | lA) (3. tO) “| th (8). (9). Total eu(10)... seen (1M) (12). Pejabat Pembuat Komitmen, (13) (14)... (15). : -33- PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR PEMBAYARAN TAGIHAN PEMEGANG KARTU KREDIT. | No. URAIAN ()_| Diisi dengan nama Bank Penerbit Kartu Kredit. (2) | Diisi dengan nomor urut. (3) | Diisi dengan nama lengkap Pemegang Kartu Kredit, (4) _| Diisi dengan nomor Kartu Kredit. | jabatan, (5) | Diisi dengan jenis belanja barang operasional atau belanja barang non operasional atau belanja barang persediaan atau belanja sewa atau belanja pemeliharaan atau belanja barang perjalanan dinas Kartu Kredit, (6) | Diisi dengan rincian pengeluaran/transaksi yang dibayarkan dengan (7) | Diisi dengan kode akun pembebanan anggaran tagihan Kartu Kredit. | Kredit. (8) |Diisi dengan uraian akun pembebanan anggaran tagihan Kartu | masing-masing Pemegang Kartu Kredit. (9) | Diisi dengan jumlab yang harus dibayarkan atas beban APBN untuk (10) | Diisi dengan total yang harus dibayarkan atas beban APBN. | (1) | Diisi dengan lokasi. | Pembayaran Tagihan Pemegang Kartu Kredit. (13) | Diisi dengan tanda tangan PPK dan dibubuhi cap dinas (12) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan Daftar (14) | Diisi dengan nama lengkap PPK. (15) | Diisi dengan NIP PPK. =3a< Format D KOP SURAT SATUAN KERJA SURAT PERINTAH PENDEBITAN REKENING (SPPR) Tanggal oes (Moceeoes NO ssssee(Q). Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku (3) memerintahkan Bendahara Pengeluaran agar melakukan pendebitan rekening menggunakan Kartu Debit sejumlah .. (A) Terbilang: ..........(5)ios Atas Dasar: Surat Perintah Bayar Nomor ... (6).. Move. (8) (9) Bendahara Pengeluaran, (10) seu FD) cc senseeeee(1 1)... (12) eee(1A)ooee (15)... -35- PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERINTAH PENDEBITAN REKENING (SPPR) No. URAIAN (1) | Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun. (2) | Diisi dengan nomor Surat Perintah Pendebitan Rekening, (3) | Diisi dengan jabatan Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kuasa Pengguna Anggaran. (4) |Diisi dengan jumlah nominal pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran. (5) |Diisi dengan jumlah terbilang pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran. (6)_| Diisi dengan nomor Surat Perintah Bayar. (7)_| Diisi dengan lokasi (8)_| Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun. (9) /Diisi dengan jabatan Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat | Pembuat Komitmen atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (10) | Diisi dengan tanda tangan. (11) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kuasa Pengguna Anggaran. (12) | Diisi dengan NIP Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kuasa Pengguna Anggaran. (13) | Diisi dengan tanda tangan. (14) | Diisi dengan nama Bendahara Pengeluaran. as) | Diisi dengan NIP Bendahara Pengeluaran. -36- Format E KOP SURAT SATUAN KERJA. LAPORAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT PERIODE o.....0.000.8.D .. TAHUN ... a) Periode | Jumlah Tagihan Bank | Jumlah Yang Dibayarkan | — Selisih Pembayaran ae Ne. Bulan (dalam rupiah) (dalam rupiah) (dalam rupiah) Remjciasen aoa a, ). 4)... 5). s(6).. um (Bu Jumlah (9)... (10) (1)... I ciency (13) Kuasa Pengguna Anggaran -37- PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT. NO. URAIAN (1) | Diisi dengan periode bulan mulai dan berakhir serta tahun anggaran pelaksanaan uji coba. (2) | Diisi dengan nomor urut. (3)_| Diisi dengan periode bulan. (4) | Diisi dengan jumlah tagihan Bank. ()_| Diisi dengan jumlah yang dibayarkan. (6) | Diisi dengan selisih antara jumlah tagihan Bank dengan jumlah yang dibayarkan. (7)_| Diisi dengan penjelasan. (8)_| Diisi dengan kendala. (9)_| Diisi dengan jumiah total jumlah tagihan Bank. (10) | Diisi dengan jumlah total yang dibayarkan. (11) |Diisi dengan total selisih antara jumlah tagihan Bank dengan jumlah yang dibayarkan. (12) | Diisi dengan lokasi. (13) | Diisi dengan tangeal, bulan, dan tahun penandatanganan Laporan Pelaksanaan Pembayaran Dengan Kartu Kredit. (14) | Diisi dengan tanda tangan KPA dan dibubuhi cap dinas. (15) | Diisi dengan nama lengkap KPA. (16) | Diisi dengan NIP KPA. -38-

You might also like