Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan Terhadap Tanda Gejala Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Pengaruh Penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku Kekerasan Terhadap Tanda Gejala Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
Abstract
The prevalence of violent behavior committed by people with schizophrenia is 19.1%. One of the
nurse's independent actions is the provision of implementation Strategy on the client's violent
behavior. The study aimed to determine the influence of applying the strategy of implementing
violence behavior toward signs symptoms of schizofrenia clients at psychiatric hospital Jambi
province. This study was conducted from 01st to 22nd January 2020. It used preexperimental with
one group pre and post test design. The populations were all of schizophrenic clients with violent
behavior who were hospitalized with sample as many as 30 people. The collecting of data was
conducted by using purposive sampling technique. The findings were obtained that mean value of
signs symptom pre-test 17.0 and after the implementing of SP is determined to occur a decrease in
the mean value of post-test symptoms of 7.93. Bivariate analysis with the t test obtained p value of
0,000 (<0.05) so that there is an influence of the implementation of the PK implementation strategy
on the decrease in symptoms
Keywords: implementation strategy , symptoms, violent behavior
Abstrak
Prevalensi perilaku kekerasan yang dilakukan oleh orang dengan skizofrenia adalah 19,1%. Salah
satu tindakan mandiri perawat adalah pemberian Strategi Pelaksanaan pada klien perilaku
kekerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh penerapan strategi
pelaksanaan perilaku kekerasan terhadap tanda gejala klien skizofrenia di RSJD Provinsi Jambi.
Penelitian dilakukan pada 01 sampai dengan 22 Januari 2020. Desain penelitian yang digunakan
adalah pre-experimental dengan one group pre dan post test design. Populasi dalam penelitian ini
39
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
adalah seluruh klien skizofrenia dengan perilaku kekerasan yang dirawat inap dengan jumlah
sampel 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian
didapatkan nilai mean tanda gejala pre test 17,0 dan setelah penerapan SP diketahui terjadi
penurunan nilai mean tanda gejala post test 7,93. Analisa bivariat dengan uji t test didapatkan
nilai p value 0,000 (<0,05) sehingga ada pengaruh penerapan strategi pelaksanaan PK terhadap
penurunan tanda gejala.
.Kata Kunci : perilaku kekerasan, strategi pelaksanaan, tanda gejala,
salah satu gangguan jiwa yang sangat
mempengaruhi dan mengganggu kehidupan
PENDAHULUAN individu adalah skizofrenia ( Yosef, 2010).
Skizofrenia adalah sekumpulan Pada penderita skizofrenia terdapat 2
sindroma klinik yang ditandai dengan gejala secara umum, yaitu berupa gejala
perubahan kognitif, emosi, persepsi dan positif dan gejala negatif. Gejala positif
aspek lain dari perilaku. Skizofrenia pada penderita skizofrenia antara lain
merupakan suatu kondisi gangguan psikotik timbulnya delusi/waham, halusinasi, gaduh
yang ditandai dengan gangguan utama gelisah, agresif, kekacauan alam pikiran.
dalam pikiran, emosi dan perilaku yang Gejala negatif meliputi sulit memulai
terganggu, dimana berbagai pemikiran tidak pembicaraan, afek tumpul atau datar,
saling berhubungan secara logis, persepsi berkurangnya motivasi, berkurangnya
dan perhatian yang keliru, afek yang datar atensi, pasif, apatis dan penarikan diri secara
atau tidak sesuai dengan berbagai gangguan sosial dan rasa tidak nyaman.6Salah satu
aktivitas motorik yang bizarre disebut gejala positif dari skizofrenia yang sering
skizofrenia(Kunter,2009). muncul adalah perilaku kekerasan.7
Menurut data World Health Prevalensi perilaku kekerasan yang
Organitation (WHO), terdapat sekitar 35 dilakukan oleh orang dengan skizofrenia
juta orang terkena depresi, 60 juta orang adalah 19,1%.6
terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, Perilaku kekerasan merupakan salah
serta 47,5 juta terkena demensia. Riskesdas satu respon terhadap stressor yang dihadapi
2013 proporsi gangguan jiwa 1,7% (permil) seseorang. Respon ini dapat menimbulkan
sedangkan Riskesdas 2018 prevalensi kerugian baik kepada diri sendiri, orang
Rumah Tangga dengan ART gangguan jiwa lain, maupun lingkungan.. Melihat dampak
skizofrenia/psikosis meningkat drastis dan kerugian yang ditimbulkan maka
menjadi 6,7%dengan prevalensi provinsi penanganan klien dengan perilaku
tertinggi adalah Bali 11%. Untuk prevalensi kekerasan perlu dilakukan oleh tenaga
Rumah Tangga dengan ART gangguan jiwa profesional. Perawat sebagai tenaga
skizofrenia/psikosis di provinsi Jambi profesional turut memiliki tanggung jawab
mencapai 7% pada Riskesdas 2018 untuk memberikan pelayanan keperawatan
(Kemenkes 2018). sesuai kompetensi dan kewenangan yang
Gangguan jiwa adalah kesulitan dimiliki secara mandiri maupun
yang harus dihadapi oleh seseorang karena bekerjasama dengan anggota kesehatan
hubungannya dengan orang lain, kesulitan lainnya, dalam bentuk asuhan keperawatan
karena persepsinya tentang kehidupan dan (Keliat, 2013).
sikapnya terhadap dirinya sendiri. Gangguan Pemberian asuhan keperawatan
jiwa yang disebut juga dengan gangguan merupakan proses terapeutik yang
mental merupakan gangguan dalam cara melibatkan hubungan kerjasama antara
berpikir (cognitive), kemauan (volition), perawat dengan klien, keluarga atau
emosi (affective), tindakan (psychomotor),
40
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
dilaksanakan secara terus menerus tetapi skizofrenia yang mengalami resiko perilaku
hanya pada saat klien melakukan perilaku kekerasan yaitu sebanyak 80 orang dengan
kekerasan, dan strategi pelaksanaan yang sampel penelitian ada sebanyak 30
dilakukan pada klien langsung pada fase responden.
kerja. Perawat juga menjelaskan bahwa
biasanya klien dengan perilaku kekerasan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang masih sangat menonjol gejalanya akan Karakteristik Responden
dilakukan tindakan fiksasi ektremitas Berdasarkan penelitian, diketahui
apabila dinilai dapat mengancam bahwa gambaran karakteristik responden
lingkungan dan diri sendiri. Prosedur berdasarkan umur menunjukan sebagian
pembatasan gerak dengan melakukan fiksasi besar merupakan tingkat umur dewasa awal
oleh perawat terlatih dilakukan dengan
26 - 35 tahun sebanyak 14 responden
tujuan dapat meredam gejala perilaku
(46,7%). Jenis kelamin diperoleh gambaran
kekerasan yang dialami klien.
menunjukan sebagian besar adalah laki-laki
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa
METODE PENELITIAN
gambaran tanda gejala skizofrenia sebelum
Penelitian ini merupakan penelitian
diberikan penerapan
kuantitatif dengan menggunakan desain Pre
strategi pelaksanaan perilaku
Eksperiment pretest-post test dan desain
kekerasan didapatkan nilai rata-rata (mean)
penelitian yang digunakan adalah one group
yaitu 17,00, dengan nilai minimun 13 dan
pre dan post test design dimana pengukuran
nilai maksimum 24, serta standar deviasi
dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum
(SD) 2,779.
penerapan S (01) disebut pre test dan setelah
Hawari menyatakan bahwa tanda
diberikan pendidikan kesehatan (02) disebut
gejala positif dari penderita skizofrenia
post test. Tujuan dari penelitian ini adalah
.
untuk melihat pengaruh penerapan strategi
pelaksanaan perilaku kekerasan terhadap yang biasanya ditemukan antara lain gaduh
klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa gelisah, mondar-mandir, agresif, merasa
Daerah Provinsi Jambi. Populasi dalam dirinya adalah orang besar dan meremehkan
penelitian ini adalah seluruh klien orang lain.7 Sedangkan untuk tanda gejala
yang paling sedikit ditemukan adalah item pernyataan nomor 17 yaitu mengatakan
merupakan orang yang berkuasa
amuk teratasi, penderita dengan perlahan
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa mampu berpikir secara rasional, intervensi
gambaran tanda gejala skizofrenia setelah yang diberikan membantu untuk dapat
diberikan penerapan strategi pelaksanaan berpikir secara lebih rasional. Sehingga
perilaku kekerasan didapatkan nilai ratarata pasien bisa mengendalikan emosi dan marah
(mean) yaitu 7,93 dengan nilai minimun 4 yang dialami.
dan nilai maksimum 14, serta standar Penurunan hasil penilaian tanda
deviasi (SD) 2,348. gejala perilaku kekerasan sebelum dan
Penurunan tanda gejala skizofrenia setelah intervensi mencerminkan tingkat
yang signifikan merupakan respon positif keefektifan atau pengaruh dari intervensi
yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang diberikan. Semakin tinggi terjadinya
yang diberikan oleh perawat. Semakin penurunan (signifikan), bearti semakin besar
banyak terjadinya penurunan artinya pengaruh dari intervensi yang
semakin terasa pengaruh pemberian diberikan. Namun demikian, efektif dan
intevensi.Dalam hal pemberian strategi tidaknya intervensi yang diberikan dapat
pelaksanaan perilaku kekerasan gejala yang yang berlainan.
paling signifikan mengalami penurunan dipengaruhi juga oleh faktor lainnya juga,
adalah ungkapan pasien ingin memukul sehingga intervensi yang sama terhadap 2
orang lain. Setelah periode akut serangan subjek yang berbeda dapat menghasilkan
hasil
adalah 7.93 dengan standar deviasi 2.214,
Hasil penelitian yang diperoleh dari dari hasil tersebut penurunan tanda gejala
30 responden tentang penerapan strategi skizofrenia yang terjadi sebelum dan
pelaksanaan perilaku kekerasan terhadap sesudah penerapan strategi pelaksanaan
tanda gejala skizofrenia di ruang rawat inap perilaku kekerasan adalah sekitar .507 untuk
RSJD Provinsi Jambi Tahun 2020, diketahui sebelum penerapan strategi pelaksanaan dan
nilai rata-rata tanda gejala skizofrenia .404 setelah penerapan strategi pelaksanaan
sebelum dilakukan penerapan strategi dan hasil statistik 22.064. Berdasarkan hasil
pelaksanaan perilaku kekerasan (pre test uji statistik didapatkan nilai p-value =0.000
kelompok sebelum) adalah 17.00 dengan ( p <0,05 ) dari hasil penelitian tersebut
standar deviasi 2.779, sedangkan nilai rata- menunjukkan bahwa ada pengaruh
rata tanda gejala skizofrenia setelah penerapan Strategi Pelaksanaan Perilaku
penerapan strategi pelaksanaan perilaku Kekerasan terhadap Tanda Gejala
kekerasan (post test kelompok setelah) Skizofrenia di Ruang Rawat Inap RSJD
Provinsi Jambi Tahun 2020.
Sebelum penerapan
strategi pelaksanaan 17.00 2.779 .507
0,000 30
43
Setelah penerapan
strategi pelaksanaan 7.93 2.214 .404
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
44
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
45
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.268 p-
ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218
46