Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 13 Arabiyah
Makalah Kelompok 13 Arabiyah
Makalah Kelompok 13 Arabiyah
Dibuat Oleh:
TAHUN AJARAN
2021/2022
:ينبغي التنبية إلى أنه توجد بعض السلع ال ينطبق عليها قانون الطلب ،هذه السلع تنقسم إلى نوعين
خالفا ً للقاعدة توجد Robert Giffenعلى مكتشفها; Giffen Goodوتعرف أيضا ً Inferior Goodالنوع األول :يعرف بالسلع الدنيا
عالقة مباشرة بين طلب هذه السلع وأسعارها .فزيادة السعر تؤدي إلى زيادة المطلوب من هذه السلع أو تقل الكمية المطلوبة إذا إنخفض
السعر .مثالً في الدول الفقيرة ينفق الناس كل دخولهم على سلع ضرورية قليلة القيمة مثل الذرة ،نجدهم يستهلكون هذه السلعة ألن دخولهم
ال تسمح لهم بشراء قمح أو أرز يكفي إلشباع أفراد األسرة ،فإذا ما إنخفضت اسعار الذرة ،فإن جز ًء من الدخل يمكن أن يستخدم لشراء
.الذرة وما تبقى من دخل يمكن أن ينفق على األرز أو القمح ،وفي هذه الحالة فإن إنخفاض اسعار الذرة أدى إلى إنخفاض الطلب على الذرة
كما هو الحال في Therein Veblenسُميت على مكتشفها; Veblen Goodsالنوع الثاني :من هذه السلع هو السلع التفاخرية وتعرف بـ
السلع الدنيا فإنه توجد عالقة مباشرة بين أسعار السلع والطلب عليها .مثال لهذه السلع هي المجوهرات .إذ كلما ارتفعت اسعار المجوهرات
.زاد تفضيلها للطبقات الغنية وبالتالي سيقبلون على شراءها بغرض إظهار ثرائهم وتضخم ثروتهم
باإلضافة إلى هذه السلع ترد بعض اإلستثناءات على قانون الطلب بالنسبة للسلع العادية في حالة الخوف من إرتفاع األسعار في
المستقبل .قد يندفع األفراد إلى شراء سلعة إرتفع سعرها لمجرد الخوف من إستمرار إرتفاع األسعار في المستقبل ويحدث هذا في زمن
الحروب بالنسبة للسلع اإلستهالكية .وقد هذا عام 1939م حيث زاد إقبال األهالي على شراء السلع رغم إرتفاع اسعارها متأثرين في ذلك
.بما حدث في الحرب العالمية األولى
في هذه الحالة لو حاولنا تصوير هذه اإلستثناءات من قاعدة الطلب بيانيا ً نجد أن منحنى الطلب ال يتجه من أقصى اليسار منحدراً إلى
:اليمين وإنما على العكس نجده يتجه من اليمين إلى اليسار كما يلي
سعر السلعة
D
P1
P
وعندما إرتفع الثمن إلى زادت Pعندما كان الثمن Qمن الشكل أعاله يتضح أن الكمية المطلوبة من السلعة الممثلة بهذا الرسم تساوي
.الكمية المطلوبة إلى وهذا عكس ما رأيناه في منحنى الطلب األصلي
D
D
الكمية المطلوبة
0
B. NASAKH BERSYAKL/BERHARAKAT
ت َعلَى ُم ْكتَ ِشفِهَا َك َما ه َُو ْال َحا ُل فِي ال ِّسلَ ِع ال ُّد ْنيَا فَإِنَّهُ تُو َج ُد ب ُس ِّميَ ْ ع الثَّانِيِ :م ْن هَ ِذ ِه ال ِّسلَ ِع هُ َو ال ِّسلَ ُع التَّفَا ُخ ِريَّةُ َوتُ ْع َرفُ ِ النَّوْ ُ
ت ا ْس َعا ُر ْال ُم َجوْ ه ََرا ِ
ت زَا َد ات .إِ ْذ ُكلَّ َما ارْ تَفَ َع ْ
ب َعلَ ْيهَاِ .مثَا ٌل لِهَ ِذ ِه ال ِّسلَ ِع ِه َي ْال ُم َجوْ هَ َر ُ
ار ال ِّسلَ ِع َوالطَّلَ َِعاَل قَةٌ ُمبَا ِش َرةٌ بَ ْينَ أَ ْس َع ِ
ض إِ ْ
ض ُّخ ِم تَرْ تِ ِهم
ار ثَ َرائِ ِه ْم َوتَ َ
ظهَ ِ ت ْال َغنِيَّ ِة َوبِالتَّالِي َسيُ ْقبَلُونَ َعلَى ِش َرا ِءهَا بِ َغ َر ِ ضيلُهَا لِلطَّبَقَا ِ تَ ْف ِ
صى ْاليَ َس ِ
ار ب اَل يَتَّ ِجهُ ِم ْن أَ ْق َ
ب بَيَانِيًّا ً نَ ِج ُد أَ َّن ُم ْن َحنَى الطَّلَ ِ
اع َد ِة الطَّلَ ِ
ت ِم ْن قَ ِ فِي هَ ِذ ِه ْال َحالَ ِة لَوْ َحا َو ْلنَا تَصْ ِوي َر هَ ِذ ِه اإْل ِ ْستِ ْثنَا َءا ِ
ار َك َما يَلِي س نَ ِج ُدهُ يَتَّ ِجهُ ِم ْن ْاليَ ِمي ِن إِلَى ْاليَ َس ُِم ْن َح ِد ًراً إِلَى ْاليَ ِمي ِن َوإِنَّ َما َعلَى ْال َع ْك ِ
سعر السلعة
D
P¹
P اوي ِع ْن َد َما َكانَ الثَّ َمنُ َو ِع ْن َد َما ِإرْ تَفِ َع الثَّ َمنُ إِلَى ض ُح أَ َّن ْال َك ِّميَّةَ ْال َم ْ
طلُوبَةَ ِم ْن الس ِّْل َع ِة ْال ُم َمثَّلَ ِة بِهَ َذا ال َّرس ِْم تُ َس ِ ِم ْن ال َّش ْك ِل أَعْاَل هُ يَتَّ ِ
ب اأْل َصْ لِ ِّي
طلُوبَةُ ِإلَى َوهَ َذا َع ْكسُ َما َرأَ ْينَاهُ فِي ُم ْن َحنَى الطَّلَ ِ َت ْال َك ِّميَّةُ ْال َم ْ
زَ اد ْ
Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa barang dagangan yang tidak berlaku hukum
permintaan, barang-barang dagangan ini dibagi menjadi dua jenis :
Jenis pertama: dikenal sebagai Barang Inferior, juga dikenal sebagai Barang Giffen, menurut
penemunya, Robert Giffen. Berlawanan dengan aturan, ada hubungan langsung antara
permintaan komoditas ini dan harganya. Kenaikan harga menyebabkan peningkatan
permintaan barang-barang ini, atau jumlah yang diminta menurun jika harga turun. Misalnya, di
negara-negara miskin, orang-orang menghabiskan seluruh pendapatannya untuk komoditas
penting yang bernilai rendah seperti jagung. Kami menemukan bahwa mereka mengkonsumsi
komoditas ini karena pendapatan mereka tidak memungkinkan mereka untuk membeli gandum
atau beras yang cukup untuk memuaskan anggota keluarga. Jika harga dari penurunan jagung,
sebagian pendapatan dapat digunakan untuk membeli jagung dan lain-lain. Sisa pendapatan
dapat digunakan untuk beras atau gandum, dan dalam hal ini, penurunan harga jagung
menyebabkan penurunan permintaan jagung.
Jenis kedua: barang-barang ini adalah barang mewah, yang dikenal sebagai Barang Veblen,
dinamai menurut penemunya, Di sana Veblen, seperti halnya barang inferior, ada hubungan
langsung antara harga barang dan permintaannya. Contoh barang tersebut adalah perhiasan.
Semakin tinggi harga perhiasan, semakin besar preferensi untuk kelas kaya, dan karena itu
mereka akan membelinya untuk menunjukkan kekayaan mereka dan meningkatkan kekayaan
mereka.
D. Analis Qawaid
Macam-macam maf'ul
A. Maf’ul Bih
Maf’ul Bih adalah isim yang terbaca nashob dan menjadi sasaran perbuatan (objek)
1. Dzahir, yaitu maf’ul bih yang bukan terdiri dari kata ganti contoh : ركبت الفرس
2. Dhamir, yaitu maf’ul bih yang terdiri dari kata ganti. Maf’ul bih yang dhomir ini terbagi
menjadi dua :
Ada beberapa hukum yang harus di penuhi pada maf'ul bih yaitu :
3. Boleh membuang maf'ul bih, jika ada qorinah yang menunjukkan keberadaan maf'ul bih yang
di buang seperti dalam kalam istifham.
Contoh :( ؟ هلرايت خالداapa kamu lihat zaid ?) Di jawab : ( رايت أيخالداsaya melihatnya)
4. Boleh membuang fi'ilnya, jika ada qorinah yang menunjukkan keberadaan fi'ilnya seperti
dalam kalam istifham.
Contoh : ( مادا أنزل ربّكم ؟menurunkan apa tuhan kalian ?) Di jawab : ( قالوا خيرا اى أنزلmereka
berkata "tuhan kita menurunkan kebaikan")
Hukum asal fa'il muttashil (bertemu) dengan fi'ilnya karena fa'il seperti juznya fi'il, setalah itu
mendatangkan maf'ul bih, dan terkadang terjadi kebalikan nya yakni maf'ul bih mendahului
fa'il, bahkan terkadang maf'ul bih mendahului fi'il beserta fa'il nya. Dalam mendahulukan maf'ul
bih ada tiga hukum :
Boleh
Wajib
Tidak boleh
Wajib, seperti : زات الشجرة نوره. dalam contoh ini adalah karena fa’il mempunyai dhamir yang
kembali kepada maf’ul bih.
Dzorof zaman (keterangan waktu), yaitu isim yang menunjukkan waktu yang dibaca nashob
dengan mangira fi ()في, seperti :
= غدوةpagi hari
= سحراwaktu sahur
Dzorof makan (keterangan tempat), yaitu isim yamg menunjukkan tempat yang dibaca nashob
dengan mengira-ngira fi ()في, seperti :
= امامdi depan
= خلفdi belakang
= قدامdi depan
= وراءdi belakang
Semua isim zaman dibaca nashob sebagai dzharaf (dzorfiyah), tidak ada perbedaan antara yang
mukhtash ()مختص, yang ma’dud ( )معدودmaupun yang mubham()مبهم.
Mukhtash adalah lafadz yang dapat menjawab pertanyaan (متى: kapan?), seperti :
يوم الجمعه. dan lain lain
Ma’dud adalah lafadz yang dapat menjawab pertanyaan (كم: berapa lama?), seperti : ,الشهر
االسبوعdan lain-lain,
Mubham adalah lafadz yang tidak menjadi jawab dari apapun, seperti : جاست حينا ووقتا.-
Isim makan yang dibaca nashob sebagai dzaraf ada tiga macam, yaitu :
1) Mubham ()مبهم, seperti isim arah yang enam, yaitu ( خلف, امام, شما ل, يمين, تحت, )فوقdan lafadz
yang serupa dengan mereka.
2) Isim ukuran ()اسم المقدار, seperti : الميل, الفرشخ, البريد. seperti dalam contoh : سرت ميال
3) Musytaq ()مشتق, yaitu lafadz yang dicetak dari mashdar amilnya, seperti contoh : ان كان نقعدمنها
جلست مجلس زيد,مقاعدللسمع.
Selain dari ketiga macam di atas, isim makan tidak boleh nashob sebagai dzaraf. Tidak boleh
dibaca( صليت المسجد,) قمت الطريق. Mereka hanya dijerkan dengan( )فيseperti( صليت قي المسجد في,قمت
)الطريق. Adapun ucapannya orang arab seperti( دخلت المس;;جد ت;;البيت, )س;;كنadalah kelonggaran
dengan membuang huruf jer.
Yaitu isim mashdar yang menguatkan amilnya atau yang menerangkan macam amilnya atau
juga yang menerangkan hitungan amilnya.
1. lafdzi ()لفظي, yaitu apabila mashdar sesuai dengan lafadz fi’ilnya, seperti contoh di depan.
2. maknawi ()معنوي, yaitu apabila mashdar hanya sesuai dalam makna dengan fi’ilnya, seperti :
قمت وقوفا,جلست قعودا
* pengertian sederhana dari mashdar ialah lafadz yang jatuh pada urutan ketiga dari tashrif
ishtilahi, seperti : مضربا- ضربا- يضرب- ضرب, lafadz ang ketiga ( )ضرباitulah mashdar.
1. berupa mashdar
2. bersamaan waktunya
3. bersamaan pelakunya
karena telah adanya syarat diatas, maka tidak boleh mengucapkan, seumpama:
Kedua bentuk kalimat tersebut wajib jer dengan lam ()ل, sehingga terbentuk-
E. Maf’ul Ma’ah
Yaitu isim yang dibaca nashob yang disebut setelah wawu ma’iyah (yang berarti beserta/
bersamaan) untuk menjelaskan sesuatu yang bersamanya/ besertanya dilakukan pekerjaan.
Terkadang maf’ul ma’ah wajib dibaca nashob sebagai maf’ul seperti contoh di atas, Karena
bentuk tersebut tercegah dari athof. Kalau keduanya dijadikan athof, maka makna keduanya
akan kacau, contoh lain : فاجمعو امركموشركانكم,التنه عن القبيح وإتيا نه
Terkadang maf’ul ma’ah diunggulkan atas athof, artinya boleh athof, tapi lebih baik menjadi
maf’ul, seperti ()قمت وزيدا. Boleh dibaca ( )قمت وزيدsebagai athof, tetapi dho’if (lemah).
Terkadang athof lebih baik, seperti contoh yang pertama diatas ()جاءاالمروالجيش. Contoh lain ( زيد
) حسن وجهه,Athof ialah lebih baik, karena yang asal.
E. Mufradat/kosa kata
No Mufradat Jenis Arti