Professional Documents
Culture Documents
Perspektif Aksiologi Terhadap Penurunan Minat Belajar Anak Di Masa Pandemi
Perspektif Aksiologi Terhadap Penurunan Minat Belajar Anak Di Masa Pandemi
Email : tresiahosea88@gmail.com
Abstract
School education is usually carried out in a school complex which is an ideal meeting place between
educators and students in realizing the quality of quality education. ducation contains values of moral
ethics, aesthetics and social care to achieve educational success. But that changed when learning activities
began to be carried out at home online. All parties began to make various very difficult adaptations. The
school and educators must work hard to strive for an adequate internet network as a means of learning.
Students and parents at home are struggling to take part in online learning. After this has been
implemented, it is known that there are many obstacles faced by various parties. A very sad case is the
decline in children's interest in learning. In this study the authors used a qualitative method to describe the
problems that occurred. The results of the data collection, it is known that there is a decrease in children's
interest in learning and laziness in learning, it is that efforts to motivate can encourage children's
enthusiasm for learning. The purpose of this research is to implement ethical values and social care in social
life. The conclusion is; a decrease in children's interest in learning (laziness) in the perspective of axiology
is a bad value and behavior is not praiseworthy for whatever reason.
Abstrak
Kegiatan pembelajaran lazimnya dilakukan dalam komplek sekolah yang menjadi tempat pertemuan ideal
antara pendidik dan peserta didik dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan
mengandung nilai-nilai etika, moral, estetika dan kepedulian sosial untuk mencapai keberhasilan
pendidikan. Namun menjadi berubah ketika kegiatan pembelajaran mulai beralih dilakukan di rumah
secara daring. Semua pihak mulai melakukan berbagai adaptasi yang sangat menyulitkan. Pihak sekolah
dan pendidik harus bekerja keras untuk mengupayakan jaringan internet yang memadai sebagai sarana
pembelajaran. Siswa dan orang tua di rumah berjuang agar dapat mengikuti pembelajaran daring. Setelah
terlaksana, diketahui banyak kendala yang dihadapi berbagai pihak. Kasus yang sangat menyedihkan
adalah terjadinya penurunan minat belajar anak. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif untuk mendeskripsikan permasalahan yang terjadi. Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan,
diketahui adanya penurunan minat belajar anak dan kemalasan belajar, upaya memotivasi mampu
mendorong kembali semangat belajar anak. Tujuan penelitian ini untuk mengimplementasikan nilai-nilai
etika, kepedulian sosial dalam kehidupan bersosialisasi. Kesimpulannya adalah; penurunan minat belajar
anak (kemalasan) dalam perspektif aksiologi merupakan nilai keburukan dan perilaku tidak terpuji, apapun
alsannya.
33
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
1
Abuddin Nata, Manajemen Pendidikan, https://www.cnbcindonesia.com/news/ diakses
Jakata: Kencana, 2008 15 September 2020.
2 Rehia Sebayang, CNBC Indonesia 12 3 Rohmana Kurniandari. UPDATE
March 2020. WHO Resmi Tetapkan Corona Sebaran Virus Corona Indonesia.
Pandemi, https://ternate.tribunnews.com/2020/09/07/u
pdate, diakses 15 september 2020.
34
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
yang meminta pihak sekolah untuk segera pembelajaran tetap dilakukan atas dasar
melaksanakan pembelajaran tatap muka.4 keterpaksaan untuk memperoleh nilai.
Mengetahui kesulitan belajar dari Salah satu upaya mengatasi
rumah, penyebab menurunnya minat masalah adalah dengan memperbaiki
belajar anak. Meliputi kurangnya kualitas pembelajaran adalah dengan
pemahaman materi oleh orang tua, mengubah metode pembelajarannya
kesulitan menumbuhkan minat belajar menjadi mudah dan menyenangkan.
anak, tidak memiliki cukup waktu untuk Sehingga siswa diharapkan dapat
mendampingi anak karena harus bekerja, mengikuti proses pembelajaran dengan
orang tua tidak sabar dalam mendampingi baik. Metode pembelajaran yang diduga
dan membantu anak belajar dirumah, dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
kesulitan dalam mengoperasikan gadget, belajar siswa pada berbagai bidang studi.
dan kendala terkait jangkauan layanan Guru merupakan faktor paling dominan
internet. Dalam pelaksanaannya, orang tua yang menentukan kualitas pembelajaran.
memiliki banyak kesulitan dengan Kualitas pembelajaran yang baik, akan
pembelajaran daring.5 Lemahnya motivasi menghasilkan hasil belajar yang baik pula.
belajar akan berpengaruh pada Guru disini berperan sebagai fasilitator,
melemahnya prestasi yang dicapai anak memberi informasi yang autentik, valid,
didik. Ciri-ciri anak didik yang kurang mengarahkan permasalahan, memberikan
memiliki motivasi belajar adalah: a) Tidak instruksi atau perintah yang disesuaikan
antusias dalam belajar, b) Lebih senang dengan daya pikir anak sehingga dapat
berada diluar kelas atau membolos, c) menyelesaikan permasalahan, fokus pada
Cepat merasa bosan d) Mengantuk, e) tujuan pencapaian kompetensi. Hasil
Pasif. Minat belajar yang rendah belajar merupakan representasi
menyebabkan rendahnya pencapaian skor pencapaian kompetensi siswa yang
keberhasilan dalam belajar sehingga akan nantinya berguna saat siswa melanjutkan
merendahkan prestasi belajar siswa. ke sekolah yang lebih tinggi.6 Dalam
Menurunnya motivasi belajar atau minat menyelesaikan masalah penurunan minat
belajar, sangat besar dipengaruhi oleh cara belajar anak, maka perlu adanya motivasi
pembelajaran online itu sendiri. Proses yang muncul terutama dari diri sendiri,
konekting ke jaringan internet yang sulit, orang tua, guru dan lingkungan. Secara
tidak semua masyarakat bisa garis besar definisi motivasi mengandung
mengoperasikannya, menyebabkan makna: Motivasi adalah suatu perubahan
pembelajaran online menjadi sangat sulit energi yang terdapat dalam diri sendiri
untuk diikuti siswa. Pada akhirnya yang mendorong untuk melakukan
memunculkan kebosanan, kemalasan sesuatu yang akan dicapai, yang
bahkan patah semangat, sehingga mendorong setiap individu melakukan dan
menyelesaikan tugas-tugas akademik.7
4 Putra, R. & Irwansyah, I. Media Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Komunikasi Digital, Efektif Namun Tidak Efisien, Vol 5 no 1, 2020, 772-782
Studi Media Richness Theory dalam Pembelajran 6 Bekti, Wulandari. Pengaruh Problem
Jarak Jauh Berbasis Teknologi di Masa Pandemi. Based Learning Terhadap Hasil Belajar, Ditinjau
Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol 1, no 2, 2020, Dari Motivasi Belajar PLD di SMK. Jurnal
1-13. Pendidikan Vokasi, Vol 3 no 2, 2013, 178-190.
5 Anita Wardani, Yulia Ayriza. Analisis 7 Woolfolk, Anita. Educational
Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak psychology. Boston: Pearson, 2007.
Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19.
35
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
Alasan anak: 1) Ingin segera kembali mempelajari tentang suatu nilai, hakikat
ke sekolah. 2) Di sekolah lebih mudan tertinggi pada realita (value) serta etika
belajar, bisa pada bertanya guru dan teman, yang berlaku, dalam perspektif filsafat.11
banyak teman, bisa bermain dan belajar Aksiologi adalah teori tentang nilai, karena
bersama, dapat berkumpul teman. 3) Di didalamnya terkandung nilai-nilai sebagai
sekolah bebas berinteraksi dan bergaul. 4) dasar normative dalam suatu pemanfaatan
Lebih menyenangkan, menyemangatkan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Aksiologi
bisa melihat banyak teman setiap hari. adalah cabang filsafat mengenai orientasi
Alasan orang tua: 1) Kembali ke suatu nilai kehidupan. Aksiologi disebut
sekolah. 2) Orangtua sudah membayar juga teori nilai, dapat menjadi sarana
mahal untuk beaya sekolah dan dalam menjawab suatu pertanyaan yang
mempercayakan anak pada sekolah, jika muncul dari sebuah peristiwa yang
belajar daring berarti mengeluarkan beaya berkaitan dengan permasalahan atau
lebih besar, artinya ini jauh lebih boros dan pengalaman yang terjadi sebagi suatu
merepotkan. 3) Meringankan pekerjaan respon.12
orang tua di rumah.
Aksiologi menurut Suriasumantri;
Keterangan: 1) Siswa SMP dan orang menyatakan bahwa aksiologi adalah teori
tua lebih memilih kembali ke sekolah. 2) yang berkaitan dengan kegunaan dari
Belajar daring merepotkan, menyulitkan, pengetahuan yang diperoleh, serta
menyita kesibukan orang tua. 3) Keinginan menujukkan kaidah-kaidah yang harus
untuk selalu berinteraksi. perhatikan dalam menerapkan ilmu
3. Kesimpulan dari hasil analisa diatas menjadi hal yang praktis. Aksiologi
adalah : memuat pemikiran tentang nilai, termasuk
nilai moral, nilai Pendidikan, nilai agama,
1) Orang tua mengijinkan anak untuk
estetika yang dapat menjawab pertanyaan
kembali belajar bersama di sekolah, atau
tentang pengetahuan dan keberadaan,
dalam suatu kelompok belajar dengan tetap
yang berkaitan antara teknik procedural
memperhatikan protokol kesehatan,
dengan operasionalitas metode ilmiah.13
menjaga jarak duduk anak. 2) Anak kembali
bersemangat dalam belajar bersama, senang
Aksiologi merupakan ilmu pendidikan
bertemu teman-teman, karena beberapa yang menguji dan mengintegrasikan
bulan terakhir anak seolah terkurung dalam semua nilai tersebut dalam kehidupan
rumah. 3) Anak menjadi lebih mandiri dan manusia serta menjaga, membinanya bagi
tidak sepenuhnya mengganggu aktivitas, kepribadian manusia. Bahwa masalah
kegiatan orang tua di rumah. utama adalah kesusilaan, menjadi hakikat
yang-baik, senantiasa menarik banyak
b. Pembahasan kalangan, dipandang bersifat hakiki
1. Terminologi Aksiologi penting untuk dapat mengenal manusia
lebih baik. Aksiologi adalah ilmu
Kata aksiologi berasal dari kata pengetahuan yang menyelidiki hakikat
Yunani yaitu; axion (acion): nilai, norma
dan logos (logos): ilmu, pengetahuan. Jadi
pengertian aksiologi adalah teori yang
dan Etika. Bandung: Yayasan Piara,1997. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: PT Penebar
12 Adib A. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Swadaya, 2010.
Pustaka Pelajar, 2010.
37
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
nilai tertinggi jika ditinjau dari sudut corona covid-19. Artinya; pemerintah dan
kefilsafatan.14 masyarakat sebenarnya belum berhasil
menekan dan mencegah penularan tingkat
2. Latar Belakang Pemberlakuan
Nasional secara konsisten. Menjadi tugas
Pembelajaran Daring
Bersama, pemerintah dan juga masyarakat
Wabah Corona virus telah agar patuh menerapkan kedisiplinan
menyebabkan penyakit, dari gejala ringan protokol kesehatan, baik individu maupun
sampai berat. Corona virus yang diketahui kolektif. Kondisi pandemic di Indonesia
menyebabkan penyakit berat seperti saat ini sudah mengkhawatirkan,
Middle East Respiratory Syndrome diketahui jumlah pasien baru
(MERS) dan Severe Acute Respiratory terkonfirmasi positif covid-19 di Indonesia
Syndrome (SARS). COVID-19 merupakan mencatatkan rekor tertinggi.16 Maka di sini
jenis penyakit baru yang belum dianggap sangat perlu untuk diberlakukan
teridentifikasi sebelumnya. Gelaja umum pembelajaran jarak jauh (daring) untuk
infeksi COVID-19: gangguan pernapasan mncegas penularan Covid-19.
akut seperti demam, batuk, dan sesak
3. Dasar Pembelajaran Daring;
napas. Masa inkubasi sekitar 6 hari sampai
Sekaligus Sebagai Bentuk Pembatasan
14 hari.15 Dampak dari penyebaran virus
Sosial
corona sangat terasa pada perekonomian,
dan dunia pendidikan. Langkah awal yang Dunia Pendidikan termasuk salah
dilakukan pemerintah Indonesia dalam satu Lembaga yang terdampak pandemic
upaya pencegahan penyemabaran virus Covid 19, sangat memprihatinkan. Surat
yaitu dengan meliburkan kegiatan belajar Edaran Kementerian Pendidikan dan
mengajar (sekolah). Oleh sebab itu Kebudayaan tahun 2020, menjadi dasar
pemerintah dan lembaga terkait diberlakukannya mode pembelajaran dari
menghadirkan alternatif proses rumah (online). Menteri Pendidikan
pendidikan bagi anak peserta didik dengan Nadiem Anwar Makarim menerbitkan
belajar daring. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada
Satuan Pendidikan dan Nomor
Wabah Covid-19 yang melanda 215
36962/MPK.A/HK/2020 tentang
negara di dunia, melatarbelakangi
Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa
terjadinya perubahan metode Pendidikan
Darurat Coronavirus Disease (COVID-19),
dari konvesional (tatap muka) menjadi
maka kegaiatan belajar dilakukan secara
daring. Kondisi ini merupakan tantangan
daring (online), dalam upaya pencegahan
sangat berat bagi dunia pendidikan,
penyebaran COVID0-19 (Menteri
khususnya anak usia SD dan SMP. Satuan
Pendidikan, 2020). Pandemi COVID-19
Tugas Penanganan COVID-19 Indonesia
membuat kegiatan belajar mengajar yang
mengumumkan situasi pandemi corona di
semula dilaksanakan di sekolah kini
Indonesia saat ini mengkhawatirkan.
melalui daring. Pembelajaran daring
Indonesia belum sepenuhnya berhasil
tentunya dilakukan dengan menyesuaikan
menghentikan penularan pandemi virus
kemampuan masing-maisng sekolah.
Kondisi ini membuat anak semakin stres mendapatkan sinyal internet, pedesaan,
karena ketidakmampuan menangkap daerah pelosok, yang sama sekali tidak
pelajaran yang disampaikan serta terjangkau oleh internet, mahalnya biaya
tambahan tugas yang harus dikerjakan kuota untuk dapat terintegrasi online. 2)
setia haari. Guru bidang studi memberikan Rendahnya motivasi dan dukungan orang
tugas, dengan cara pengerjaan yang rumit tua membantu anak menyelesaikan tugas-
dan bertele-tele dengan berbagai praktik tugas belajar; ketidakpahaman, kesibukan,
tugas. Kondisi ini memaksa anak untuk kebingungan orang tua akan menambah
beban anak dalam belajar. 3) Keterbatasan
berusaha sekeras mungkin, kemudian
waktu online, sinyal yang buruk, kehabisan
mengakibatkan kelelahan bahkan
kuota, bahkan disebut sebagai pemborosan
keputusasaan sehingga enggan untuk
karena membelanjakan kuota yang cukup
belajar dengan sungguh-sungguh.20
mahal setiap bulannya, serta berbagai
Menurunnya minat belajar siswa gangguan teknis selalu menjadi hambatan,
diakibatkan beberapa factor: faktor sehingga pembelajaran menjadi tidak
internal yaitu faktor yang berasal dari maksimal. Kesemuanya ini merupakan
dalam (diri sendiri, keluarga), faktor pemicu anak menjadi malas, stress, bahkan
eksternal yaitu faktor yang berasal dari terjadi penurunan minat belajar, sehingga
luar (lingkungan, tidak pemahami materi, anak bosan dan tidak lagi peduli pada
kegiatan belajar tersebut.
jaringan internet yang buruk, kuota
internet yang tidak mencukupi, kondisi B. Mengatasi Persoalan.
cuaca atau daerah tempat tinggal). Akibat
Tidak semua sekolah siap dalam
dari perilaku siswa yang mengalami
menerapkan metode pembelajaran daring
penurunan minat belajar sangat
tersebut. Karena banyak sekolah yang baru
berdampak pada penurunan nilai yang
pertama kali menerapkan hal semacam itu
dicapainya. Baik berupa nilai raport, nilai-
dan kurangnya fasilitas bagi guru dan
nilai pendidikan, nilai kepedulian. Teori peserta didik di daaerah tertentu. Maka dari
belajar behaviorisme menjelaskan bahwa itu pembelajaran daring mengalami pro dan
belajar adalah perubahan prilaku yang kontra. Sebagai contoh; pada awal
dapat di amati, diukur dan dinilai secara penerapannya, dalam pembelajaran
kongret. Perubahan terjadi melalui (perkuliahan) daring banyak peserta didik
ransangan (stimulus) yang menimbulkan yang menanggapi kelas daring ini dengan
hubungan prilaku reaktif (respon) interal baik, namun setelah berjalannya proses
maupun eksternal. pembelajaran (perkuliahan), maka banyak
peserta didik justru mengalami kesulitan
5. Mengatasi Problematika Belajar
dalam belajar. Keadaan ini justru
Daring
menurunkan mutu pembelajaran bagi para
A. Mengetahui faktor penyebab peserta didik, serta menurunnya mutu
menurunnya minat belajar. pengajar. Lebih sulit belajar dari rumah,
karena situasi dan kondisi yang tidak
Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal kondusif. Pikiran jadi buyar, susah fokus,
seperti: 1) Pembelajaran daring dinilai hilangnya konsentrasi, bukan hanya tugas
kurang efektif dibanding kelas konvensional,
lebih menumpuk, tapi juga banyak
karena sulitnya jangkauan internet; seperti
distraction saat sedang belajar, berdasarkan
daerah pinggiran kota yang sulit
pengalaman siswa dalam belajar daring.
Sehingga para orang tua menghendaki untuk sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk.
diadakan proses belajar di sekolah. Salah Melainkan adanya proses pembinaan
satu faktor yang dapat membangun fokus kepribadian dan mentalitas anak dalam
belajar ada pada dorongan kesenangan dan proses belajar. Pendidik harus memberikan
keteraturan. Kesenangan yaitu melakukan pemahaman atau pengertian mengenai apa
sesuatu yang disukai atau digemari, dapat yang baik, benar, bagus, buruk, boleh
memadukan belajar daring dengan sedikit dilakukan atau tidak, kepada peserta didik
game di online agar tidak membosankan. secara komprehensif. Tanpa
Keteraturan dapat dilakukan dengan jadwal mengesampingkan estetika dan nilai social
yaang teratur, tidak sembarang waktu agar dalam masyarakat yang terintegrasi dan
anak dapat mengetahui jadwal saat harus saling berkaitan, yang diperlukan dalam
belajar daring, seperti halnya jadwal dunia Pendidikan.23
rutinitas di sekolah.21
Implementasi pendekatan
C. Meningkatkan kemandirian belajar, minat obyektifisme logis adalah nyata dalam
dan motivasi, keberanian mengemukakan menentukan tujuan akhir, tujuan tertinggi,
gagasan. dan tujuan umum pendidikan. Para pendidik
mempunyai kesadaran akademis bahwa,
Motivasi adalah hasrat, dorongan dan
pengoptimalan operasional pendidikan di
kebutuhan seseorang untuk dapat
sekolah sangat penting, dalam pelaksanaan
melakukan aktivitas tertentu yang dapat
pendidikan secara nyata, nilai-nilai tujuan
meningkatkan gairah belajar atau bekerja.
tertinggi terletak pada konsep manusia
Sehingga motivasi diartikan sebagai
terdidik. Manusia terdidik ialah orang yang
kekuatan atau dorongan untuk mencapai
peduli pada diri sendiri dan orang lain,
tujuan tertentu yaitu pemahaman materi
dalam berbuat kebaikan. Orang yang mampu
dan pengembangan belajar. Selain itu,
bertindak dengan baik dan benar, bermoral
motivasi juga merupakan penggerak yang
baik, bersikap adil, toleran, dapat mengatasi
membuat seseorang akan tertarik kepada
konflik dengan baik dan mandiri merupakan
belajar sehingga berkeinginan untuk belajar
bentuk implementasi orang-orang
secara terus-menerus.22
terdidik.24 Pembelajaran daring
URAIKAN PULA IMPLIKASI HASIL mengandung nilai etika dan kepedulian. Nilai
PENELITIAN BAIK TEORITIS MAUPUN etika berupa: upaya pencegahan penularan
PENERAPAN. corona virus dapat diminimalisir. Nilai
kepedulian: peduli pada kesehatan diri
Implikasi aksiologi dalam dunia sendiri berarti juga peduli pada kesehatan
pendidikan adalah menguji dan orang lain, dengan tidak memaksakan diri
mengintegrasikan nilai tersebut dalam untuk setiap hari melakukan sekolah
kehidupan manusia dan membinanya dalam konvensional. Tatap muka dapat dilakukan
kepribadian peserta didik. Bukanlah hal secara berkala, misalnya seminggu hanya
yang mudah untuk menyatakan bahwa sehari sampai dua hari sekolah. Dengan
21
By editorial kompas. Hambatan dan efektivitas proses pembelajaran. Jurnal Pendidikan
Solusi Saat Belajar Daring, APR 10, 2020 MIPA. Edisi khusus 1, 2011, 158-166.
https://muda.kompas.id/2020/04/10/hambatan-
23
dan-solusi-saat-belajar-daring-dari-rumah/ diakses Fithriani. Implikasi Aksiologi Dalam
17 September 2020. Filsafat Pendidikan. Jurnal- ar raniry,
22
Novianti, N. R. Kontribusi pengelolaan file:///C:/Users/User/Downloads/4359-9130-1-
laboratorium dan motivasi belajar siswa terhadap PB%20(30.pdf2019, diakses 20 September 2020.
24
John White. The Aims of Education
Restated. London: Routledge & Kegan Paul, 1982,
87-88.
41
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
42
Aksiologi : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial Volume : 1 No.1 2020
43