REAL in Nursing Journal (RNJ) : Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual, Muntah Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Volume 3, No.

1
e-ISSN : 2685-1997
April, 2020
p-ISSN : 2685-9068

REAL in Nursing Journal (RNJ)


Research of Education and Art Link in Nursing Journal

https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index

Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual,


Muntah Ibu Hamil Dengan Hipermesis
Gravidarum

Wenny Lazdia & Nadia Eka Putri

Program Studi Keperawatan dan Pendidikan Ners


Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual, Muntah


Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum
REAL in Wenny Lazdia & Nadia Eka Putri
Nursing
Journal (RNJ)
ABSTRACT
Research of E duc ation and Art Link in Nursing J ournal

https://ojs.fdk.ac.id/inde Background: Pregnancy is the condition of a woman who has an embryo


x.php/Nursing/index
in her womb that continues to develop over time. Normal pregnancy occurs
for 40 weeks between the last menstrual period and birth (38 weeks) from
conception. Based on the phenomenon obtained in the Muara Labuh
Health Center work area in July 2018, it was found that 47 women were
Keywords: pregnant with hyperemesis gravidarum. This study aims to determine the
ginger, first trimester effect of giving ginger. Method: Research methods Quasy Experiment
pregnancy, nausea, control design post-post test With the Pretest and Postest approach to see
vomiting the effect of giving warm ginger water to the reduction of nausea and
vomiting in pregnant women with hyperemesis gravidarum trimester 1.
Korespondensi: Results: The results of warm ginger administration research Interventions
Wenny Lazdia have a significant effect on decreasing hyperemesis gravidarum in the first
wenny.lazdia@fdk.ac.id trimester of pregnancy women with a decrease in the average difference
between the intervention group and the control group was 10.87 RINVR
Prodi Keperawatan dan score (Rhodesh INdekx from Nusea, Vomiting, and Retching) and p-value =
Ners, Universitas Fort De 0,000, where the decrease in the intervention group was greater than
Kock Bukittinggi control group. Conclusion: It is expected that respondents namely
trimester I pregnant women can use warm ginger steeping in overcoming or
reducing the frequency of hyperemesis gravidarum because based on the
results of research on boiling water ginger is effective in reducing the
severity of hyperemesis gravidarum in pregnant women..

ABSTRAK

Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu keadaan wanita yang memiliki embrio di dalam rahimnya yang
terus berkembang dari waktu ke waktu.proses kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu
mentstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu) dari pembuahan.Berdasarkan fenomena yang didapatkan di
wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh pada bulan Juli 2018 didapatkan ibu hamil yang mengalami hyperemesis
gravidarum adalah 47 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe. Metode:
Quasy Eksperiment pre-post test control design Dengan pendekatan Pretest dan Postest untuk melihat
pengaruh pemberian air jahe hangat terhadap pengurangan mual dan muntah pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum trimester 1. Hasil: Pemberian intervensi jahe hangat berpengaruh signifikan terhadap
penurunan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I dengan beda rata-rata penurunan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah sebesar 10,87 skor RINVR (Rhodesh INdekx of Nusea,
Vomiting, and Retching) dan p-value = 0,000, dimana penurunan pada kelompok intervensi lebih besar
dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: Diharapkan kepada responden yaitu ibu hamil trimester I untuk
dapat memanfaatkan seduhan jahe hangat dalam mengatasi atau mengurangi frekuensi hyperemesis
gravidarum karena berdasarkan hasil penelitian pemberian air rebusan jahe efektif dalam menurunkan tingkat
keparahan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil

Kata Kunci : jahe,kehamilan trimester 1,mual muntah

30 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu keadaan wanita Mual muntah yang terjadi pada kehamilan yang
yang memiliki embrio di dalam rahimnya yang disebabkan karena terjadi peningkatan kadar
terus berkembang dari waktu ke waktu.proses hormone estrogen dan progesterone yang di
kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu produksi oleh Human Chorionic Gonadotropine
antara waktu mentstruasi terakhir dan kelahiran (HCG) dalam serum ari plasenta. Frekuensi
(38 minggu dari pembuahan). istilah medis untuk terjadinya morning sickness tidak hanya terjadi di
wanita hamil adalah gravid. sedangkan calon pagi hari melainkan bisa siang bahkan malam
manusia yang terdapat di dalam rahim disebut hari.selain itu karena mencium aroma suatu
fetus pada minggu minggu awal kehamilan, dan masakan, setengah hari wanita hamil pasti akan
kemudian disebut janin sampai proses kelahiran. mengalami mual muntah. perubahan hormone
seorang wanita yang hamil unuk pertama kalinya, pada setiap perempuan hamil responnya akan
primigravida atau gravid1. sedangkan wanita berbeda, sehingga tidak semua mengalami mual
yang tidak pernah hamil disebut gravida 0(Yulia dan muntah pada kehamilan(Putri et al.,
& Dewi, 2006).Trimester pertama sering 2017).Menurut Prawirohardjo (2009), mual
dianggap sebagai periode penyesuaian ibu (nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
mengalami perubahan perubahan adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan
psikologis.Kurang lebih 80% wanita mengalami pada kehamilan trimester I. Emesis Gravidarum
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi ini menyebabkan penurunan nafsu makan
dan kesedihan. Beberapa wanita yang telah sehingga terdapat perubahan keseimbangan
merencanakan kehamilannya atau berusaha elektrolit dengan kalium, kalsium dan natrium
keras untuk hamil, merasa senang sekaligus yang menyebabkan perubahan metabolisme
tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan tubuh (Nugrahani, 2017).
mencari tanda bukti hamil pada setiap perubahan
pada tubuhnya(Nanny, Dewi, & Anggraeni, Hiperemisis gravidarum adalah mual muntah
2014). yang berlebihan atau tidak terkendali selama
masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi
dan hormonal pada tubuh ibu, hal tersebut nutrisi, dan kehilangan berat badan.(Eni Nur
menimbulkan bermacam-macam keluhan, salah Rahmawati, 2009). Pada umumnya ibu-ibu yang
satunya adalah mual dan muntah atau morning mengalami mual dan muntah tidak merasa
sickness yang biasa terjadi pada awal kehamilan, nyaman dan ingin segera melewati masa
mual dan muntah merupakan salah satu gejala ini.untuk mengatasi mual dan muntah bisa
paling awal, paling umum dan paling secara farmakologi dan non farmakologi. Secara
menyebebkan stress yang dikaitkan dengan farmakologi , diberikan vitamin B6, tablet zat
kehamilan, hampir 50-90% perempuan hamil besi/Fe sebagai penambah darah, dan lain-lain.
mengalami mual dan muntah pada trimester Secara non Farmakologi adalah dengan
pertama. Mual dan muntah seringkali di abaikan melakukan tindakan pencegahan dan dengan
karena di anggap sebagai sebuah konsekkuensi pengobatan tradisional. salah satu pengobatan
di awal kehamilan(Putri &Andiani, 2017). tradisional adalah dengan meminum teh jahe,

31 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

memakan permen jahe, ataupun minum air untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
rebusan jahe (Putri et al., 2017).Setelah diberi air melalui program-program kesehatan. Dalam
rebusan jahe kejadian mual dan muntah pelaksanaan program kesehatan sangat
mengalami penurunan disebabkan oleh dibutuhkan sumber daya manusia yang
pengaruh zat yang dikandung oleh jahe yaitu kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan
gingerols dan shogaols yang berguna dalam dapat tercapai(Wiraharja, Heidy, Rustam, &
memblok serotonin (zat kimia yang berperan Iskandar, 2011).
dalam menginduksi mual).Hal ini sesuai dengan
penelitian James. et all (2006) yang Menurut data World Health Organitation (WHO),
menghasilkan bahwa bubuk jahe dapat pada tahun 2012,sebanyak 585.000 perempuan
menurunkan tingkat keparahan dan gejala meninggal saat hamil atau persalinan. Setiap
emesis gravidarum pada ibu hamil(Aini, 2010). tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia
hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung
Fungsi farmakologis jahe salah satunya adalah dengan aman. Namun, sekitar 15% menderit
antiemetic (anti muntah). Jahe merupakan bahan komplikasi berat, dengan sepertiganya
yang mampu mengeluarkan gas dri dalam perut, merupakan komplikasi yang mengancam jiwa
hal ini akan meredakan perut kembung. jahe juga ibu(Ningsih, 2015). Komplikasi ini mengakibatkan
merupakan stimulant aromatic yang kuat, kematian lebih dari setengah juta ibu setiap
disamping dapat mengendalikan muntah dengan tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di
meningkatkan gerakan peristaltic usus. sekitar Asia dan Afrika Subsahara, 10% di Negara
enam senyawa dalam jahe telah terbukti memiliki berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di
aktifitas antiemetic (anti muntah) yang manjur. Negara-negara maju. Di beberapa Negara resiko
Nutrisi yang terkandung dalam jahe adalah kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 100
potassium 3,4%, magnesium 3,0%, dan vitamin kehamilan, sedangkan di Negara-negara maju
B6 (pyridoxine)2,5%, (Dept Nutritional Profile, risiko ini kurang dari 1 dalam 6000 kehamilan.Di
2008, dalamFitria, 2013). Dalam sistem Indonesia diperoleh data ibu dengan Hiperemisis
pencernaan jahe bersifat karminatif, yakni bahan Gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh
yang mampu mengeluarkan gas dari dalam kehamilan (Depkes RI,2013).Berdasarkan hasil
perut, hal ini akan meredakan perut kembung, penelitian di Sumatera Barat terhadap 51 orang
jahe juga merupakan stimulant aromatic yang Di Wilayah Kerja Puskesmas Palembayan
kuat, disamping dapat mngendalikan muntah Jorong Koto Tinggi tahun 2014 sebagai
dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus. responden, didapatkan bahwa lebih dari separoh
Jahe juga mempunyai semua efek sekretoris yaitu sebanyak 30 responden (58,8%)
alias efek mengeluarkan.Jahe adalah suatu mengalami terjadinya hiperemesis gravidarum.
diaforetik atau perangsang keluarnya keringat
(Budhawar, 2006). Penelitian tentang bagaimana mengurangi mual
dan muntah yang terjadi selama kehamilan
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak dengan berbagai teknik sudah banyak dilakukan
ukur dalam penelitian deraja suatu bangsa, oleh di Indonesia.Namun, menggunakan jahe sebagai
karena itu pemerintahan sangat menekankan altenatif dalam mengurangi mual dan muntah

32 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

selama kehamilan trimester pertama belum Puskesmas Muaralabuh Kabupaten Solok


banyak dilakukan. Selatan pada tahun 2018 sebanyak 47
orang.Sampel dalam penelitian ini adalah 32
Di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh orang yang dibagi menjadi 16 orang kelompok
merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan intervensi dan 16 orang kelompok kontrol.
yang ada di kabupaten Solok Selatan, Adapun kriteria dari sampel adalah (a) Penderita
berdasarkan survey awal yang dilakukan,jumlah hiperemesis gravidarum trimester 1 yang
ibu hamil yang mengalami Hyperemisis berumur ( 22-40 tahun), (b).Bersedia
gravidarumdalam kurin waktu empat bulan mengkonsumsi air rebusan jahe hangat 2 kali
didapatkan sebanyak 47 orang.Menyikapi hal-hal sehari selama 4 hari. Instrumen yang digunakan
yang di atas maka peneliti tertarik untuk untuk mengukur mual dan muntah adalah
mengadakan penelitian tentang “Pengaruh RINVR(Rhodesh Indekx of Nusea, Vomiting, and
Pemberian Jahe Hangat Untuk Mengurangi Mual Retching). Instrumen ini telah baku dan dapat
Muntah pada Ibu Hamil Trimester 1 dengan digunakan untuk mengetahui skor mual dan muntah
Hiperemisis Gravidarum”. yang menhasilkan skala ukur numerik.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian ini terbagi atas analisis univariat
Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasy
dan bivariat. Analisa univariat dilakukan untuk
Eksperiment pre-post test control designdengan menggambarkan karakteristik masing-masing
pendekatanPretest dan Postest untuk melihat variabel penelitian. Pada penelitian ini analisis
pengaruh pemberian air jahe hangat terhadap univariat dilakukan untuk menggambarkan rata-
pengurangan mual dan muntah pada ibu hamil rata hyperemesis gravidarum ibu hamil sebelum
dengan hiperemesis gravidarum trimester dan sesudah intervensi pada kelompok
Perlakuan maupun kelompok Kontrol.
pertama. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Muaralabuh Kabupaten Solok
Selatan. Populasi seluruh penderita hiperemesis
gravidarum trimester 1 di wilayah kerja

Tabel 1. Skor Hiperemesis Gravidarum Ibu Hamil Pada Kelompok Perlakukan


Hiperemesis
N Mean SD Min - Max
Gravidarum
Pre test 16 24,5 3,18 19 – 31
Post test 16 10,87 2,91 8 – 16

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi 31. Skor setelah intervensi adalah10,87
hyperemesis gravidarum responden pada + 2,91 dengan skor terendah adalah 8 dan
kelompok perlakukan sebelum intervensi adalah tertinggi 16.
24,5+ 3,18 dengan skor terendah adalah 19 dan

33 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

Tabel 2. Skor Hyperemesis Gravidarum Ibu Hamil Pada Kelompok Kontrol


Hyperemesis
N Mean SD Min - Max
Gravidarum
Pre test 16 24,56 1,26 23 - 27
Post Test 16 21,81 1,68 19 – 24

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata Analisis bivariat dilakukan untuk melihat


hyperemesis gravidarum observasi awal pada keterkaitan antara variabel independent dengan
kelompok kontrol adalah 24,56+ 1,26 dengan variabel dependent yang diguga memiliki
skor terendah 23 dan tertinggi 27. Sedangkan keterkaitan antara satu dengan yang
rata-rata hyperemesis gravidarum saat observasi lainnya.Pada penelitian ini analisis bivariat
akhir pada kelompok kontrol adalah 21,81 + 1,68 dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
dengan skor terendah 19 dan tertinggi 24. jahe hangat untuk mengurangi hyperemesis
gravidarum pada ibu hamil trimester I dengan
hyperemesis gravidarum.

Tabel 3.Pengaruh Pemberian Jahe Hangat untuk Mengurangi Hyperemesis Gravidarum


pada Ibu Hamil Trimester I dengan Hyperemesis Gravidarum
p-value
Mual Muntah Mean SD Mean Different N
Perlakuan 13,62 4,12
10,87 0,000 32
Kontrol 2,75 1,39

Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi 31.Hiperemesis gravidarum merupakan


pengurangan hyperemesis gravidarum pada keluhan mual dan mutah yang di kategorikan
kelompok perlakuan adalah 13,62 dan pada berat jika ibu hamil selalu mutah setiap kali
kelompok kontrol sebesar 2,75. Terdapat minum ataupun makan.akibatnya, tubuh sangat
perbedaan penurunan hyperemesis gravidarum lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil
antara kelompok intervensi pemberian jahe menurun drastis, aktifitas sehari-hari menjafi
hangat dengan kelompok kontrol (tidak ada terganggu dan keadaan umum menurun. meski
intervensi dari peneliti) dengan beda rata-rata begitu, tidak sedikit ibu hamil yang masih
penurunan sebesar 10,87 dan nilai p-value = mengalami mual dan muntah sampai trimester
0,000, dimana penurunan pada kelompok ketiga (Sukrisno Adi, 2010). Banyak faktor yang
intervensi lebih besar dibandingkan kelompok diduga menjadi penyebab hyperemesis
kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa garvidarum, menurut Proverawati (2010),
pemberian jahe hangat berpengaruh signifikan hyperemesis gravidarum berawal ari kondisi
terhadap penurunan hyperemesis gravidarum emesis gravidarum yang tidak tertangani dan
pada ibu hamil trimester I dengan hyperemesis kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor
gravidarum. hormonal, faktor Psikososial, pekerjaan, dan
paritas.
PEMBAHASAN
Kelompok Perlakuan Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata oleh Rofi’ah, dkk (2017) yang menunjukkan
hyperemesis gravidarum responden pada bahwa rata-rata frekuensi mual muntah
kelompok perlakukan sebelum intervensi adalah responden sebelum pemberian jahe adalah 7,9
24,5+ 3,18 dengan skor terendah adalah 19 dan kali. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ibu
34 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

hamil trimester I dengan hyperemesis gravidarum


umum mengeluhkan kondisi mual muntah yang Setelah 4 hari intervensi, peneliti menemukan
berlebihan sehingga menggangu aktifitas ibu adanya penurunan tingkat keparahan
sehari-hari. Ibu menyatakan bahwa mual muntah hyperemesis gravidarum, dimana sebagian besar
lebih dari 7x dalam 12 jam serta ibu menyatakan responden menyatakan frekuensi mual muntah
mual dan muntah hingga ibu tidak mengeluarkan yang terjadi hanya berkisar antara 3 -4 kali
apapun saat muntah kecuali udara. Kondisi ini sehari serta kondisi ini jauh lebih baik jika
sangat mengganggu dan berpengaruh terhadap dibandingkan dengan sebelum intervensi, secara
kondisi kesehatan ibu.Ibu merasa lemas, terlihat keseluruhan tingkat keparahan yang dirasakan
pucat sehingga mual muntah yang dialami responden sudah jauh berkurang dari sebelum
sangat menggangu terhadap aktifitas sehari- pemberian rebusan jahe hangat.
hari.Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kejadian hyperemesis garvidarum pada ibu hamil Responden menyatakan keluhan atau
trimester I di Puskesmas Muaralabuh. penderitaan akibat mual muntah sudah jauh
Berdasarkan hasil analisis penelitian, peneliti berkurang dari sebelum intervensi dan ibu tidak
melihat tingkat keparahan hyperemesis lagi mengalami mual muntah sampai tidak
gravidarum semakin tinggi pada kelompok ibu mengeluarkan apapun saat muntah. Kondisi ini
dengan usia > 35 tahun dan ibu bekerja yang menunjukkan bahwa adanya dugaan efektifitas
memiliki ikatan kerja dengan pihak lain seperti pemberian tambahan intervensi jahe hangat
pegawai swasta maupun pegawai negeri sipil, mampu mengurangi intensitas hyperemesis
dimana sifat pekerjaan ini dapat meningkatkan gravidarum pada ibu hamil trimester I.Sejalan
stress psikologis akibat beban pekerjaan ibu, dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan
sedangkan stress merupakan suatu kondisi yang oleh Putri, dkk (2014) yang meneliti tentang
dapat memperparah kondisi mual dan muntah efektifitas pemberian jahe hangat dalam
atau hyperemesis pada ibu hamil(Hasanah et al., mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu
2014). hamil trimester I. hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sebelum pemberian jahe rata-rata
Setelah perlakuan, hasil penelitian menunjukkan frekuensi mual muntah responden adalah 13 kali
bahwa rata-rata hyperemesis gravidarum dan setelah intervensi turun menjadi 3,18 kali.
responden adalah10,87 + 2,91 dengan skor
terendah adalah 8 dan tertinggi 16. Setelah Kelompok Kontrol
intervensi pemberian rebusan jahe hangat pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
ibu hamil trimester I dengan hyperemesis hyperemesis gravidarum observasi awal pada
gravidarum terlihat adanya penurunan intensitas kelompok kontrol adalah 24,56+ 1,26 dengan
hyperemesis gravidarum jika dibandingkan skor terendah 23 dan tertinggi 27.Banyak faktor
sebelum intervensi. Hal ini terbukti dari hasil yang diduga menjadi penyebab hyperemesis
penelitian dimana sebelum intervensi ditemukan garvidarum, menurut Proverawati (2010),
secara umum responden mengeluhkan kondisi hyperemesis gravidarum berawal ari kondisi
mual dan muntah yang berlebihan dan emesis gravidarum yang tidak tertangani dan
menggangu aktifitas sehari-hari (hyperemesis kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor
gravidarum, dimana frekuensi mual dan muntah hormonal, faktor Psikososial, pekerjaan, dan
yang terjadi lebih dari 7 kali sehari, tubuh menjadi paritas.Pada kelompok kontrol kondisi
lemah dan tidak bertenaga serta ibu mengalami hyperemesis gravidarum responden tidak
muntah sampai tidak mengeluarkan apa-apa saat berbeda jauh dengan kelompok intervensi,
muntah serta ibu merasa sangat terganggu dimana sebelum intervensi secara umum ibu
dengan mual muntah yang dialaminya. juga mengeluhkan kondisi mual muntah yang
35 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

berlebihan sehingga menggangu aktifitas ibu dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada
sehari-hari. Ibu menyatakan bahwa mual muntah ibu hamil trimester I, hasil penelitian ini
lebih dari 7x dalam 12 jam serta ibu menyatakan menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi mual
mual dan muntah hingga ibu tidak mengeluarkan muntah post test pada kelompok kontrol turun
apapun saat muntah kecuali udara. Kondisi ini dari 13 kali menjadi 9,8 kali setelah intervensi.
sangat mengganggu dan berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan ibu. Tingkat keparahan Pada kelompok kontrol yaitu kelompok ibu hamil
hyperemesis gravidarum pada kelompok kontrol trimester I dengan hyperemesis gravidarum yang
juga terlihat tingkat pada kelompok ibu dengan tidak dilakukan intervensi tambahan dari peneliti
usia > 35 tahun dan ibu bekerja yang memiliki juga terjadi penurunan tingkat keparahan
ikatan kerja dengan pihak lain seperti pegawai hyperemesis gravidarum. Dimana pada
swasta maupun pegawai negeri sipil, dimana observasi pertama kondisi hyperemesis
sifat pekerjaan ini dapat meningkatkan stress gravidarum yang dialami oleh ibu tidak jauh
psikologis akibat beban pekerjaan ibu, berbeda dengan kelompok perlakuan, dimana ibu
sedangkan stress merupakan suatu kondisi yang mengalami mual muntah secara berlebihan
dapat memperparah kondisi mual dan muntah dengan frekuensi lebih dari 7 kali dalam 12 jam,
atau hyperemesis pada ibu hamil. ibu mengalami muntah secara berlebihan sampai
ibu tidak mengeluarkan apapun saat muntah
Observasi Akhir (Post Test)menunjukkan bahwa serta ibu merasa lemas, terlihat pucat sehingga
rata-rata hyperemesis gravidarum observasi mual muntah yang dialami sangat menggangu
akhir pada kelompok kontrol adalah 21,81+ 1,68 terhadap aktifitas sehari-hari. Setelah hari ke 4
dengan skor terendah 19 dan tertinggi pengukuran ditemukan bahwa sudah ada
24.Kelompok kontrol pada penelitian ini adalah pengurangan frekuensi mual muntah yang
ibu hamil trimester I dengan hyperemesis dialami ibu yaitu sebagian besar ibu mengalami
gravidarum yang diberikan penanganan secara mual muntah dengan frekuensi 5 – 6 kali sehari
farmakologis oleh petugas kesehatan tanpa ada dan hanya 1 orang ibu yang masih mengalami
intervensi tambahan dari peneliti. Dimana mual muntah dengan frekuensi lebih dari 7 kali
penanganan secara farmakologis yang dilakukan dalam sehari. Namun secara keseluruhan tingkat
di Puskesmas Muaralabuh adalah dengan keparahan mual muntah ibu sudah mengalami
pemberian obat-obatan sedative dalam hal ini penurunan dan mual muntah yang dialami tidak
Phenobarbital, pemberian tablet Fe, Vit. B1, B2 begitu menggangu aktifitas jika dibandingkan
dan B6 yang berfungsi untuk menurunkan dengan pengukuran pada hari pertama.
keluhan atau gangguan mual muntah serta juga
diberikan anti histaminika berupa obat Pengaruh Pemberian Jahe Hangat untuk
antimimetik seperti disklomin hidrokhloride dan Mengurangi Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
avomin sebagai obat anti mual atau anti Trimester I dengan Hyperemesis Gravidarum
muntah.Hal ini sesuai dengan teori yang Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan
dikemukakan yaitu penatalaksanaan bahwa rata-rata pengurangan hyperemesis
hyperemesis gravidarum meliputi tindakan gravidarum pada kelompok perlakuan adalah
pencegahan, pemberian obat-obatan, isolasim 13,62 dan pada kelompok kontrol sebesar 2,75.
terapi psikoklogik, diet, pemberian cairan Terdapat perbedaan penurunan hyperemesis
parenatal (dalam pengawasan dokter) dan yang gravidarum antara kelompok intervensi
paling parah adalah penghentian kehamilan pemberian jahe hangat dengan kelompok kontrol
(Rahmawati, 2009).Sejalan dengan penelitian (tidak ada intervensi dari peneliti) dengan beda
terdahulu yang telah dilakukan oleh Putri, dkk rata-rata penurunan sebesar 10,87 dan nilai p-
(2017) tentang efektivitas pemberian jahe hangat value = 0,000, dimana penurunan pada
36 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

kelompok intervensi lebih besar dibandingkan asupan energi pada ibu hamil trimester pertama,
kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jahe
bahwa pemberian jahe hangat berpengaruh instan dapat menurunkan tingkat mual muntah 6
signifikan terhadap penurunan hyperemesis kali lebih besar dibanding plasebo (p<0,05).
gravidarum pada ibu hamil trimester I dengan
hyperemesis gravidarum. Mekanisme penurunan hyperemesis gravidarum
dengan pemberian tambahan seduhan jahe
Menurut Budhawaar (2006), Jahe sekurangnya hangat adalah kandungan senyawa alami yaitu
mengandung 19 komponen yang berguna bagi potassium, magnesium dan vitamin B6
tubuh yang salah satunya gingerol yaitu senyawa (pyridoxine) dalam jahe yang mampu
paling utama dan telah terbukti memiliki aktivitas memberikan sifat karminatif yaitu sifat anti
antiemetik (antimuntah) yang manjur dengan kembung dengan mengeluarkan kelebihan gas
bersifat memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pada sistem pencernaan, jadi kandungan
pembawa pesan. Senyawa serotonin senyawa alami tersebut mampu mengurangi
menyebabkan perut berkontraksi dan mual dan muntah pada ibu hamil dengan
menyebabkan rasa mual dan muntah pada ibu mencegah kembung sebagai pemicu mual dan
hamil.Gingerol pada jahe mampu memblok muntah. Kandungan utama jahe yaitu gingerol
senyawa serotonin sehingga otot-otot saluran merupakan senyawa alami yang dapat memblok
pencernaan akan mengendor dan rileks sehingga serotonin yaitu senyawa pembawa pesan mual
rasa mual banyak berkurang. Selaint itu, suatu dan muntah, sehingga apabila di blok maka akan
penelitian mengatakan melaporkan bahwa jahe mengurangi mual muntah dengan meningkatkan
sangat efektif menurunkan kerja dari rileksasi pada organ pencernaan. Selanjutnya,
metoklopamid yakni senyawa penginduksi mual jahe juga merupakan stimulan aromatik yang
muntah.Kandungan lain dari jahe yang dapat kuat yang dapat mengendalikan muntah dengan
mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil meningkatkan gerakan peristaltik usus sehingga
adalah potassium, magnesium, dan vitamin B6 mampu meningkatkan daya cerna tubuh
(pyridoxine) yang mampu mengendalikan atau sehingga rangsangan mual dan muntah dapat
mengurangi mual dan muntah dengan dikurangi. Maka dapat disimpulkan bahwa Jahe
memberikan efek anti kembung (karminatif) mempunyai semua efek”sekretoris” atau efek
dengan mengeluarkan gas dari dari organ ”mengeluarkan” dalam hal ini jahe bersifat anti
pencernaan. Jahe juga merupakan stimulant kembung, kemudian jahe juga memiliki sifat
aromatic yang kuat, disamping dapat antimietik dengan memblok serotonin sebagai
mengendalikan muntah dengan meningkatkan pembawa pesan mual sehingga mampu
gerakan peristaltic usus, sehingga juga dapat meningkatkan rileksasi pada organ pencernaan,
mengurangi frekuensi mual muntah dengan serta jahe memiliki sifat aromatic yang kuat yang
memperbaiki kondisi psikologis (Buhawar, 2006). dapat meningkatkan peristaltic usus dan semua
sifat kandungan jahe tersebut mampu
Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan meningkatkan kinerja sistem pencernaan
oleh Rofi’ah, dkk (2017) dengan judul Efektivitas sehingga frekuensi mual dan muntah dapat
Konsumsi Jahe Dan Sereh Dalam Mengatasi dikurangi.
Morning Sickness, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi mual KESIMPULAN
muntah responden sebelum pemberian jahe Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian
adalah 7,9 kali dan penelitian yang telah intervensi jahe hangat disamping
dilakukan oleh Setyawati, dkk (2014) Pemberian penatalaksanaan secara farmakologis lebih
jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan efektif dalam menurunkan tingkat hyperemesis
37 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

gravidarum pada ibu hamil trimester http://journal.unair.ac.id/download-


I.Penambahan intervensi dengan memberikan fullpapers-biometrik10a64e0be22full.pdf
jahe hangat mampu menurunkan intensitas Nanny, V., Dewi, L., & Anggraeni, F. D. (2014).
hyperemesis gravidarum dalam 4 hari intervensi Ekstrak Jahe Lebih Efektif Dalam
dimana penurunan intensitas hyperemesis Mengurangi Mual Pada Kehamilan
gravidarum terlihat jauh lebih baik jika Trimester I Dibandingkan Dengan Vitamin
dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu B6, 3(3). Retrieved from
kelompok yang hanya diberikan penatalaksanaan http://eprints.uad.ac.id/5407/1/14.
secara farmakologis. Diharapkan kepada EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAHE
responden yaitu ibu hamil trimester I untuk dapat
HANGAT DALAM MENGURANGI
memanfaatkan seduhan jahe hangat dalam
mengatasi atau mengurangi frekuensi hyperemesis FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU
gravidarum karena berdasarkan hasil penelitian HAMIL TRIMESTER I.
pemberian air rebusan jahe efektif dalam menurunkan Ningsih, D. A. (2015). SESUDAH
tingkat keparahan hyperemesis gravidarum pada ibu MENGKONSUMSI MINUMAN JAHE
hamil.
DIFFERENCE OF HYPEREMESIS
GRAVIDARUM BEFORE AND AFTER
UCAPAN TERIMAKASIH
CONSUMTION GINGER DRINK, II(2),
Peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar
111–118.
- besarnya kepada Ketua STIKes Fort De Kock
Bukittinggi, Ketua Program Studi Keperawatan Nugrahani, R. R. (2017). Efektivitas Pemberian
yang telah mendukung penelitian ini.Selanjutnya Seduhan Jahe Dengan Jus Buah Jeruk Bali
kepada Bagian Litbang Prodi Keperawatan, dan Terhadap Frekuensi Mual Muntah Ibu Hamil
seluruh responden yang turut andil dalam Trimester 1. Prosiding Seminar Nasional
penelitian ini. Kesehatan, 30.
Parwitasari, C. D., Utami, S., & Rahmalia, S.
REFERENSI (2009). Perbandingan efektivitas pemberian
rebusan jahe dan daun mint terhadap mual
Aini, Z. (2010). Pengaruh Pemberian Air muntah pada ibu hamil. Perbandingan, 1,
Rebusan Jahe Terhadap Mual Muntah 1–10. Retrieved from
Pada Ibu Yang Mengalami Emesis http://download.portalgaruda.org/article.php
Gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas ?article=186726&val=6447&title=Perbandin
Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2010. gan Efektivitas Pemberian Rebusan Jahe
Fitria, R. (2013). Efektifitas jahe untuk Dan Daun Mint Terhadap Mual Muntah
menurunkan mual muntah pada kehamilan Pada Ibu Hamil
trimester I. Jurnal Maternity and Neonatal, Putri, A. D., Andiani, D. (2017). Efektifitas
1(2), 55–66. pemberian jahe hangat dalam mengurangi
Hasanah, U., Dan, A., Departemen, M., Dan, B., frekuensi mual muntah pada ibu hamil
Fakultas, K., Masyarakat, K., … trimester i. Prosiding Seminar Nasional,
Alyamaniyah, H. (2014). Efektivitas 978–979. Retrieved from
Pemberian Wedang Jahe (Zingiber http://eprints.uad.ac.id/5407/1/14.
Officinale Var. Rubrum) Terhadap EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAHE
Penurunan Emesis Gravidarum Pada HANGAT DALAM MENGURANGI
Trimester Pertama. Jurnal Biometrika Dan FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU
Kependudukan, 3(No. 1 Juli 2014), 81–87. HAMIL TRIMESTER I.pdf
Retrieved from
38 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39

Rinata, E., & Ardillah, F. R. (2015). Penanganan


Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di
BPM Nunik Kustantina Tulangan-Sidoarjo.
Komunitas.
Wiraharja, R. S., Heidy, Rustam, S., & Iskandar,
M. (2011). Kegunaan Jahe Untuk
Mengatasi Gejala Mual Dalam Kehamilan.
Damianus Journal of Medicine, 10(3), 161–
170.

39 | R N J

You might also like