Professional Documents
Culture Documents
REAL in Nursing Journal (RNJ) : Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual, Muntah Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum
REAL in Nursing Journal (RNJ) : Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual, Muntah Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum
REAL in Nursing Journal (RNJ) : Pengaruh Jahe Hangat Dalam Mengurangi Mual, Muntah Ibu Hamil Dengan Hipermesis Gravidarum
1
e-ISSN : 2685-1997
April, 2020
p-ISSN : 2685-9068
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index
ABSTRAK
Latar Belakang : Kehamilan merupakan suatu keadaan wanita yang memiliki embrio di dalam rahimnya yang
terus berkembang dari waktu ke waktu.proses kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu antara waktu
mentstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu) dari pembuahan.Berdasarkan fenomena yang didapatkan di
wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh pada bulan Juli 2018 didapatkan ibu hamil yang mengalami hyperemesis
gravidarum adalah 47 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jahe. Metode:
Quasy Eksperiment pre-post test control design Dengan pendekatan Pretest dan Postest untuk melihat
pengaruh pemberian air jahe hangat terhadap pengurangan mual dan muntah pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum trimester 1. Hasil: Pemberian intervensi jahe hangat berpengaruh signifikan terhadap
penurunan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I dengan beda rata-rata penurunan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah sebesar 10,87 skor RINVR (Rhodesh INdekx of Nusea,
Vomiting, and Retching) dan p-value = 0,000, dimana penurunan pada kelompok intervensi lebih besar
dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: Diharapkan kepada responden yaitu ibu hamil trimester I untuk
dapat memanfaatkan seduhan jahe hangat dalam mengatasi atau mengurangi frekuensi hyperemesis
gravidarum karena berdasarkan hasil penelitian pemberian air rebusan jahe efektif dalam menurunkan tingkat
keparahan hyperemesis gravidarum pada ibu hamil
30 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan suatu keadaan wanita Mual muntah yang terjadi pada kehamilan yang
yang memiliki embrio di dalam rahimnya yang disebabkan karena terjadi peningkatan kadar
terus berkembang dari waktu ke waktu.proses hormone estrogen dan progesterone yang di
kehamilan yang normal terjadi selama 40 minggu produksi oleh Human Chorionic Gonadotropine
antara waktu mentstruasi terakhir dan kelahiran (HCG) dalam serum ari plasenta. Frekuensi
(38 minggu dari pembuahan). istilah medis untuk terjadinya morning sickness tidak hanya terjadi di
wanita hamil adalah gravid. sedangkan calon pagi hari melainkan bisa siang bahkan malam
manusia yang terdapat di dalam rahim disebut hari.selain itu karena mencium aroma suatu
fetus pada minggu minggu awal kehamilan, dan masakan, setengah hari wanita hamil pasti akan
kemudian disebut janin sampai proses kelahiran. mengalami mual muntah. perubahan hormone
seorang wanita yang hamil unuk pertama kalinya, pada setiap perempuan hamil responnya akan
primigravida atau gravid1. sedangkan wanita berbeda, sehingga tidak semua mengalami mual
yang tidak pernah hamil disebut gravida 0(Yulia dan muntah pada kehamilan(Putri et al.,
& Dewi, 2006).Trimester pertama sering 2017).Menurut Prawirohardjo (2009), mual
dianggap sebagai periode penyesuaian ibu (nausea) dan muntah (emesis gravidarum)
mengalami perubahan perubahan adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan
psikologis.Kurang lebih 80% wanita mengalami pada kehamilan trimester I. Emesis Gravidarum
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi ini menyebabkan penurunan nafsu makan
dan kesedihan. Beberapa wanita yang telah sehingga terdapat perubahan keseimbangan
merencanakan kehamilannya atau berusaha elektrolit dengan kalium, kalsium dan natrium
keras untuk hamil, merasa senang sekaligus yang menyebabkan perubahan metabolisme
tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan tubuh (Nugrahani, 2017).
mencari tanda bukti hamil pada setiap perubahan
pada tubuhnya(Nanny, Dewi, & Anggraeni, Hiperemisis gravidarum adalah mual muntah
2014). yang berlebihan atau tidak terkendali selama
masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi,
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, psikis ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi
dan hormonal pada tubuh ibu, hal tersebut nutrisi, dan kehilangan berat badan.(Eni Nur
menimbulkan bermacam-macam keluhan, salah Rahmawati, 2009). Pada umumnya ibu-ibu yang
satunya adalah mual dan muntah atau morning mengalami mual dan muntah tidak merasa
sickness yang biasa terjadi pada awal kehamilan, nyaman dan ingin segera melewati masa
mual dan muntah merupakan salah satu gejala ini.untuk mengatasi mual dan muntah bisa
paling awal, paling umum dan paling secara farmakologi dan non farmakologi. Secara
menyebebkan stress yang dikaitkan dengan farmakologi , diberikan vitamin B6, tablet zat
kehamilan, hampir 50-90% perempuan hamil besi/Fe sebagai penambah darah, dan lain-lain.
mengalami mual dan muntah pada trimester Secara non Farmakologi adalah dengan
pertama. Mual dan muntah seringkali di abaikan melakukan tindakan pencegahan dan dengan
karena di anggap sebagai sebuah konsekkuensi pengobatan tradisional. salah satu pengobatan
di awal kehamilan(Putri &Andiani, 2017). tradisional adalah dengan meminum teh jahe,
31 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
memakan permen jahe, ataupun minum air untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
rebusan jahe (Putri et al., 2017).Setelah diberi air melalui program-program kesehatan. Dalam
rebusan jahe kejadian mual dan muntah pelaksanaan program kesehatan sangat
mengalami penurunan disebabkan oleh dibutuhkan sumber daya manusia yang
pengaruh zat yang dikandung oleh jahe yaitu kompeten, sehingga apa yang menjadi tujuan
gingerols dan shogaols yang berguna dalam dapat tercapai(Wiraharja, Heidy, Rustam, &
memblok serotonin (zat kimia yang berperan Iskandar, 2011).
dalam menginduksi mual).Hal ini sesuai dengan
penelitian James. et all (2006) yang Menurut data World Health Organitation (WHO),
menghasilkan bahwa bubuk jahe dapat pada tahun 2012,sebanyak 585.000 perempuan
menurunkan tingkat keparahan dan gejala meninggal saat hamil atau persalinan. Setiap
emesis gravidarum pada ibu hamil(Aini, 2010). tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia
hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung
Fungsi farmakologis jahe salah satunya adalah dengan aman. Namun, sekitar 15% menderit
antiemetic (anti muntah). Jahe merupakan bahan komplikasi berat, dengan sepertiganya
yang mampu mengeluarkan gas dri dalam perut, merupakan komplikasi yang mengancam jiwa
hal ini akan meredakan perut kembung. jahe juga ibu(Ningsih, 2015). Komplikasi ini mengakibatkan
merupakan stimulant aromatic yang kuat, kematian lebih dari setengah juta ibu setiap
disamping dapat mengendalikan muntah dengan tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di
meningkatkan gerakan peristaltic usus. sekitar Asia dan Afrika Subsahara, 10% di Negara
enam senyawa dalam jahe telah terbukti memiliki berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di
aktifitas antiemetic (anti muntah) yang manjur. Negara-negara maju. Di beberapa Negara resiko
Nutrisi yang terkandung dalam jahe adalah kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 100
potassium 3,4%, magnesium 3,0%, dan vitamin kehamilan, sedangkan di Negara-negara maju
B6 (pyridoxine)2,5%, (Dept Nutritional Profile, risiko ini kurang dari 1 dalam 6000 kehamilan.Di
2008, dalamFitria, 2013). Dalam sistem Indonesia diperoleh data ibu dengan Hiperemisis
pencernaan jahe bersifat karminatif, yakni bahan Gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh
yang mampu mengeluarkan gas dari dalam kehamilan (Depkes RI,2013).Berdasarkan hasil
perut, hal ini akan meredakan perut kembung, penelitian di Sumatera Barat terhadap 51 orang
jahe juga merupakan stimulant aromatic yang Di Wilayah Kerja Puskesmas Palembayan
kuat, disamping dapat mngendalikan muntah Jorong Koto Tinggi tahun 2014 sebagai
dengan meningkatkan gerakan peristaltic usus. responden, didapatkan bahwa lebih dari separoh
Jahe juga mempunyai semua efek sekretoris yaitu sebanyak 30 responden (58,8%)
alias efek mengeluarkan.Jahe adalah suatu mengalami terjadinya hiperemesis gravidarum.
diaforetik atau perangsang keluarnya keringat
(Budhawar, 2006). Penelitian tentang bagaimana mengurangi mual
dan muntah yang terjadi selama kehamilan
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak dengan berbagai teknik sudah banyak dilakukan
ukur dalam penelitian deraja suatu bangsa, oleh di Indonesia.Namun, menggunakan jahe sebagai
karena itu pemerintahan sangat menekankan altenatif dalam mengurangi mual dan muntah
32 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata tertinggi 31. Skor setelah intervensi adalah10,87
hyperemesis gravidarum responden pada + 2,91 dengan skor terendah adalah 8 dan
kelompok perlakukan sebelum intervensi adalah tertinggi 16.
24,5+ 3,18 dengan skor terendah adalah 19 dan
33 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
berlebihan sehingga menggangu aktifitas ibu dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada
sehari-hari. Ibu menyatakan bahwa mual muntah ibu hamil trimester I, hasil penelitian ini
lebih dari 7x dalam 12 jam serta ibu menyatakan menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi mual
mual dan muntah hingga ibu tidak mengeluarkan muntah post test pada kelompok kontrol turun
apapun saat muntah kecuali udara. Kondisi ini dari 13 kali menjadi 9,8 kali setelah intervensi.
sangat mengganggu dan berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan ibu. Tingkat keparahan Pada kelompok kontrol yaitu kelompok ibu hamil
hyperemesis gravidarum pada kelompok kontrol trimester I dengan hyperemesis gravidarum yang
juga terlihat tingkat pada kelompok ibu dengan tidak dilakukan intervensi tambahan dari peneliti
usia > 35 tahun dan ibu bekerja yang memiliki juga terjadi penurunan tingkat keparahan
ikatan kerja dengan pihak lain seperti pegawai hyperemesis gravidarum. Dimana pada
swasta maupun pegawai negeri sipil, dimana observasi pertama kondisi hyperemesis
sifat pekerjaan ini dapat meningkatkan stress gravidarum yang dialami oleh ibu tidak jauh
psikologis akibat beban pekerjaan ibu, berbeda dengan kelompok perlakuan, dimana ibu
sedangkan stress merupakan suatu kondisi yang mengalami mual muntah secara berlebihan
dapat memperparah kondisi mual dan muntah dengan frekuensi lebih dari 7 kali dalam 12 jam,
atau hyperemesis pada ibu hamil. ibu mengalami muntah secara berlebihan sampai
ibu tidak mengeluarkan apapun saat muntah
Observasi Akhir (Post Test)menunjukkan bahwa serta ibu merasa lemas, terlihat pucat sehingga
rata-rata hyperemesis gravidarum observasi mual muntah yang dialami sangat menggangu
akhir pada kelompok kontrol adalah 21,81+ 1,68 terhadap aktifitas sehari-hari. Setelah hari ke 4
dengan skor terendah 19 dan tertinggi pengukuran ditemukan bahwa sudah ada
24.Kelompok kontrol pada penelitian ini adalah pengurangan frekuensi mual muntah yang
ibu hamil trimester I dengan hyperemesis dialami ibu yaitu sebagian besar ibu mengalami
gravidarum yang diberikan penanganan secara mual muntah dengan frekuensi 5 – 6 kali sehari
farmakologis oleh petugas kesehatan tanpa ada dan hanya 1 orang ibu yang masih mengalami
intervensi tambahan dari peneliti. Dimana mual muntah dengan frekuensi lebih dari 7 kali
penanganan secara farmakologis yang dilakukan dalam sehari. Namun secara keseluruhan tingkat
di Puskesmas Muaralabuh adalah dengan keparahan mual muntah ibu sudah mengalami
pemberian obat-obatan sedative dalam hal ini penurunan dan mual muntah yang dialami tidak
Phenobarbital, pemberian tablet Fe, Vit. B1, B2 begitu menggangu aktifitas jika dibandingkan
dan B6 yang berfungsi untuk menurunkan dengan pengukuran pada hari pertama.
keluhan atau gangguan mual muntah serta juga
diberikan anti histaminika berupa obat Pengaruh Pemberian Jahe Hangat untuk
antimimetik seperti disklomin hidrokhloride dan Mengurangi Mual dan Muntah pada Ibu Hamil
avomin sebagai obat anti mual atau anti Trimester I dengan Hyperemesis Gravidarum
muntah.Hal ini sesuai dengan teori yang Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan
dikemukakan yaitu penatalaksanaan bahwa rata-rata pengurangan hyperemesis
hyperemesis gravidarum meliputi tindakan gravidarum pada kelompok perlakuan adalah
pencegahan, pemberian obat-obatan, isolasim 13,62 dan pada kelompok kontrol sebesar 2,75.
terapi psikoklogik, diet, pemberian cairan Terdapat perbedaan penurunan hyperemesis
parenatal (dalam pengawasan dokter) dan yang gravidarum antara kelompok intervensi
paling parah adalah penghentian kehamilan pemberian jahe hangat dengan kelompok kontrol
(Rahmawati, 2009).Sejalan dengan penelitian (tidak ada intervensi dari peneliti) dengan beda
terdahulu yang telah dilakukan oleh Putri, dkk rata-rata penurunan sebesar 10,87 dan nilai p-
(2017) tentang efektivitas pemberian jahe hangat value = 0,000, dimana penurunan pada
36 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
kelompok intervensi lebih besar dibandingkan asupan energi pada ibu hamil trimester pertama,
kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jahe
bahwa pemberian jahe hangat berpengaruh instan dapat menurunkan tingkat mual muntah 6
signifikan terhadap penurunan hyperemesis kali lebih besar dibanding plasebo (p<0,05).
gravidarum pada ibu hamil trimester I dengan
hyperemesis gravidarum. Mekanisme penurunan hyperemesis gravidarum
dengan pemberian tambahan seduhan jahe
Menurut Budhawaar (2006), Jahe sekurangnya hangat adalah kandungan senyawa alami yaitu
mengandung 19 komponen yang berguna bagi potassium, magnesium dan vitamin B6
tubuh yang salah satunya gingerol yaitu senyawa (pyridoxine) dalam jahe yang mampu
paling utama dan telah terbukti memiliki aktivitas memberikan sifat karminatif yaitu sifat anti
antiemetik (antimuntah) yang manjur dengan kembung dengan mengeluarkan kelebihan gas
bersifat memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pada sistem pencernaan, jadi kandungan
pembawa pesan. Senyawa serotonin senyawa alami tersebut mampu mengurangi
menyebabkan perut berkontraksi dan mual dan muntah pada ibu hamil dengan
menyebabkan rasa mual dan muntah pada ibu mencegah kembung sebagai pemicu mual dan
hamil.Gingerol pada jahe mampu memblok muntah. Kandungan utama jahe yaitu gingerol
senyawa serotonin sehingga otot-otot saluran merupakan senyawa alami yang dapat memblok
pencernaan akan mengendor dan rileks sehingga serotonin yaitu senyawa pembawa pesan mual
rasa mual banyak berkurang. Selaint itu, suatu dan muntah, sehingga apabila di blok maka akan
penelitian mengatakan melaporkan bahwa jahe mengurangi mual muntah dengan meningkatkan
sangat efektif menurunkan kerja dari rileksasi pada organ pencernaan. Selanjutnya,
metoklopamid yakni senyawa penginduksi mual jahe juga merupakan stimulan aromatik yang
muntah.Kandungan lain dari jahe yang dapat kuat yang dapat mengendalikan muntah dengan
mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil meningkatkan gerakan peristaltik usus sehingga
adalah potassium, magnesium, dan vitamin B6 mampu meningkatkan daya cerna tubuh
(pyridoxine) yang mampu mengendalikan atau sehingga rangsangan mual dan muntah dapat
mengurangi mual dan muntah dengan dikurangi. Maka dapat disimpulkan bahwa Jahe
memberikan efek anti kembung (karminatif) mempunyai semua efek”sekretoris” atau efek
dengan mengeluarkan gas dari dari organ ”mengeluarkan” dalam hal ini jahe bersifat anti
pencernaan. Jahe juga merupakan stimulant kembung, kemudian jahe juga memiliki sifat
aromatic yang kuat, disamping dapat antimietik dengan memblok serotonin sebagai
mengendalikan muntah dengan meningkatkan pembawa pesan mual sehingga mampu
gerakan peristaltic usus, sehingga juga dapat meningkatkan rileksasi pada organ pencernaan,
mengurangi frekuensi mual muntah dengan serta jahe memiliki sifat aromatic yang kuat yang
memperbaiki kondisi psikologis (Buhawar, 2006). dapat meningkatkan peristaltic usus dan semua
sifat kandungan jahe tersebut mampu
Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan meningkatkan kinerja sistem pencernaan
oleh Rofi’ah, dkk (2017) dengan judul Efektivitas sehingga frekuensi mual dan muntah dapat
Konsumsi Jahe Dan Sereh Dalam Mengatasi dikurangi.
Morning Sickness, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi mual KESIMPULAN
muntah responden sebelum pemberian jahe Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian
adalah 7,9 kali dan penelitian yang telah intervensi jahe hangat disamping
dilakukan oleh Setyawati, dkk (2014) Pemberian penatalaksanaan secara farmakologis lebih
jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan efektif dalam menurunkan tingkat hyperemesis
37 | R N J
REAL in Nursing Journal (RNJ), Vol. 3, No. 1
Lazdia, W & Putri, NE. (2020). RNJ. 3(1) : 30 - 39
39 | R N J