Professional Documents
Culture Documents
Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
ABSTRAK
Pandemi global yang terjadi akibat Covid-19 saat ini jelas menimbulkan kekhawatiran
masyarakat. Dampaknya terlihat pada kesehatan masyarakat Indonesia dan perubahan
perilaku kesehatan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui gambaran gaya
hidup masyarakat Nusa Tenggara Timur pada masa tanggap darurat covid-19. Metode
pengambilan data gaya hidup dilakukan dengan mengisi kuesioner yang sebelumnya dibuat
dan dimasukkan dalam aplikasi Google Form pada penduduk berusia diatas 16 tahun.
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Berdasarkan hasil analisis data,
responden yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 191 orang. Informasi tentang
covid-19 paling banyak diperoleh dari internet atau media sosial sebanyak 71,20%. Konsumsi
sayur dan buah setiap hari sebanyak 39,27%. Responden mengalami perubahan kebiasaan
sebanyak 47,64 dengan kadang-kadang berjemur dan mengalami kebiasaan aktifitas fisik
dengan frekuensi lebih dari 3x seminggu sebanyak 30,89%. Sebanyak 98,43% masyarakat
NTT cenderung menggunakan masker saat keluar rumah dan selalu mencuci tangan
menggunakan sabun sebesar 85,34%. Prevalensi makanan segar saat pandemi virus sebesar
77,49% dan konsumsi produk makanan instan setiap hari yaitu 2,62%. Faktor-faktor yang
mengalami perubahan selama pandemi virus Covid-19 ini adalah kebiasaan merokok,
aktifitas fisik, konsumsi, mencuci tangan, penggunaan masker, berjemur dan konsumsi
makanan olahan.
34
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
35
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
36
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
37
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
gaya hidup pada umumnya menunjukkan adanya faktor yang menghambat kepatuhan terhadap
hubungan/asosiasi dengan kesehatan (11). saran tentang kesehatan yang diberikan oleh tenaga
Penelitian lain pada para pegawai sipil yang juga kesehatan (17). Ketidakpatuhan adalah sejauh
dilakukan di Jepang menunjukkan adanya asosiasi mana perilaku seseorang dan atau pemberi asuhan
antara kesehatan dan kebiasaan merokok (12). sejalan atau tidak sejalan dengan rencana promosi
Sedangkan adanya asosiasi antara aktivitas fisik kesehatan atau rencana terapeutik yang disetujui
sebagai salah satu variabel gaya hidup mempunyai antara orang tersebut (atau pemberi asuhan) dan
asosiasi dengan kejadian kesehatan (13). Status professional layanan kesehatan (18).
kesehatan yang baik berhubungan dengan Penelitian Alsyary 2020, menyatakan
tingginya frekuensi aktivitas fisik, tidak konsumsi bahwa durasi paparan sinar matahari yang lebih
alkohol/konsumsi tidak berlebih, tidak merokok, tinggi terkait dengan lebih banyak kasus
dan tidak „under weight’ atau „over weight‟ (14). pemulihan dari Covid-19 di antara pasien. Korelasi
Hal ini sesuai dengan teori yang ini sejalan dengan bukti sebelumnya bahwa sinar
menyatakan bahwa rokok dapat mengurangi nafsu matahari tidak menghentikan virus Covid-19
makan, menyempitkan pembuluh darah jantung sehingga tidak dapat mencegah infeksi (27,28)
dan saluran cerna sehingga mengganggu proses Sebaliknya, sinar matahari dapat menjaga kondisi
penyerapan (15) Dari Tabel 3 diatas, didapatkan kesehatan pasien Covid-19 sehingga mereka
bahwa Sebagian besar penduduk di wilayah Nusa memiliki kesempatan untuk pulih dari penyakit ini.
Tenggara Timur sudah menggunakan atau patuh Sunlight meningkatkan sistem kekebalan yang
untuk menggunakan masker sebanyak 188 orang memperlambat perkembangan agen influenza dan
(98,43%). Kebiasaan tidak merokok sebesar 172 SARS dalam tubuh manusia (20,21)
orang (90,05%). Aktifitas fisik sebanyak 99 orang Sinar matahari memicu produksi vitamin
(51,83%) dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam D, yang berfungsi untuk meningkatkan sistem
seminggu. Pada variabel konsumsi buah dan sayur, kekebalan tubuh (22) Paparan sinar matahari yang
masyarakat NTT sebagian besar mengkonsumsinya buruk mengaktifkan influenza (23) Studi
kadang-kadang dengan prosentase 50,26%, setiap sebelumnya telah menunjukkan bahwa paparan
hari 39,27%. Konsumsi makanan segar yang selalu sinar matahari secara signifikan berkontribusi pada
di olah terlebih dahulu sesaat sebelum di konsumsi penyembuhan sebagian besar kondisi pernapasan
sebanyak 148 orang (77,49%), sedangkan yang termasuk tuberkulosis dan penyakit paru-paru
mengkonsumsi makanan instan setiap hari hanya (24,25)
sebanyak 2,62%. Kebiasaan mencuci tangan
menggunakan sabun untuk masyarakat NTT saat KESIMPULAN DAN SARAN
pandemi covid-19 sudah mencapai 85,34%. Masih banyaknya masyarakat Indonesia
Kebiasaan selalu berjemur untuk mengaktivkan yang tidak mematuhi himbauan dari pemerintah
atau menambah imunitas untuk masyarakat NTT untuk menanggulangi pandemi virus corona ini.
Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, perilaku
sebesar 23,56% dan kadang-kadang dengan
dasar dalam social distancing telah diterapkan
prosentase 47,64%. dengan sangat baik dengan perubahan gaya hidup
Kepatuhan adalah istilah yang digunakan yang lebih baik. Penggunaan masker, kebiasaan
untuk menggambarkan perilaku masyarakat dalam mencuci tangan dan berjemur pada pagi hari telah
menggunakan masker. Kepatuhan adalah perilaku diterapkan dengan sangat baik oleh masyarakat.
positif yang diperlihatkan masyarakat saat
masyarakat menggunakan masker. Faktor yang
DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak
faktor, termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi 1. Derek K Chu, MD, Elie A, MD Stephanie Duda,
dan keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan Karla Solo, Sally Yaacoub, Holger J
pencegahan penyakit, variable lingkungan, kualitas Schünemann, et al.2020.Physical distancing, face
intruksi kesehatan dan kemampuan mengakses masks, and eye protection to prevent person-to-
sumber yang ada (16). Sedangkan, ketidakpatuhan person transmission of SARS-CoV-2 and
adalah kondisi ketika individu atau kelompok COVID-19: a systematic review and meta-
berkeinginan untuk patuh, tetapi ada sejumlah analysis
38
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
2. Mona, lailul. Konsep Isolasi dalam Jaringan 12. Lizhen Hu Michikazu Sekine Alexandru Gaina
Sosial untuk Meminimalisasi Efek Contagious Ali Nasermoaddeli Sadanobu Kagamimori.
(Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). 2007. Association of Smoking Behavior and
Jurnal Sosial Humaniora Terapan. Socio‐Demographic Factors, Work, Lifestyle and
https://doi.org/10.7454/jsht.v2i2.86. Vol 2, No
Mental Health of Japanese Civil
2 (2020) Vokasi UI.AC.ID
Servants.https://doi.org/10.1539/joh.49.443
3. WHO. Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
13. Sanches-Villegas, A., Ara, I., Guillen-Grima, F.,
situation report – 52. March 12, 2020.
Bes-Rastrollo, M., Varo-Cenarruzabeitia, J. J., &
https://www.who.int/docs/default-source/
Martinez-Gonzalez, M. A. (2008). Physical
coronaviruse/20200312-sitrep-52-covid-19.
pdf?sfvrsn=e2bfc9c0_2 (accessed March 13, activity, sedentary index, and mental disorders
2020). in the SUN cohort study. American College of
4. Miquel Porta (2008). Miquel Porta, ed. Sport Medicine, 40(5), 827-834.
Dictionary of Epidemiology. Oxford University 14. Velten, J., Lavallee, K.L., Scholten, S. et al.
Press. hlm. 179. ISBN 978-0-19-531449-6. Lifestyle choices and mental health: a
5. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun representative population survey. BMC Psychol
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar 2, 58 (2014). https://doi.org/10.1186/s40359-
Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona 014-0055-y
Virus Disease 2019 (COVID-19) 15. Arisman. 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman 16. Sinuraya, dkk. 2018. Tingkat
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Kepatuhan Pengobatan Pasien Hipertensi di
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kota
Disease 2019 (COVID-19), Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia.
7. Atmarita, Fallah. 2004. Analisis situasi gizi dan Vol. 7. No. 2. Sumedang: Universitas
kesehatan masyarakat. Dalam Soekirman et al., Padjajaran
editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 17. Prihantana, dkk. 2016. Hubungan
VIII “Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan
Otonomi Daerah dan Globalisasi”; Jakarta 17-19 Pengobatan Pada Pasien Tuberkolosis Di RSUD
Mei 2004. Jakarta : LIPI. Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal
8. Kusumawati, Y. , D. Astuti dan Ambarwati, Farmasi Sains Dan Praktis. Vo. 2. No. 1.
2008, Hubungan Antara Pendidikan Dan Poltekkes Bhakti Mulia
Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang 18. Wulandari. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien
Bersih Dan Sehat (PHBS), Jurnal Kesehatan, Tuberkulosis Paru Tahap Lanjutan Untuk
VOL. I, NO. 1, Hal 47-56. Minum Obat di RS Rumah Sehat Terpadu
9. Wantiyah. 2004. Gambaran Perilaku Hidup Tahun 2015. Jurnal ARSI. Vol. 2. No.1. Jakarta :
Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah Kerja Indonesia
Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. 19. Asyary A, Veruswati M. Sunlight exposure
Yogyakarta: Program Studi Keperawatan. FK increased Covid-19 recovery rates: A study in
UGM. the central pandemic area of Indonesia. Sci Total
10. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Environ.2020;729:139016.doi:10.1016/j.scitotenv.
Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga. 2020.139016
11. E.M. Simonsick, H.C.S. Meier, N.C. Shaffer, S.A. 20. Cannell et al., 2006. Cannell, R. Vieth, J.C.
Studenski, L. Ferrucci.2016.Basal body Umhau, M.F. Holick, W.B. Grant, S. Madronich,
temperature as a biomarker of healthy agingAge C.F. Garland, E. GiovannucciEpidemic influenza
(Dordr), 38 (5–6) (2016), pp. 445-454, and vitamin D Epidemiol. Infect., 134 (2006), pp.
10.1007/s11357-016-9952-8 1129-1140
39
Lalu Juntra Utama: Gaya Hidup Mayarakat Nusa Tenggara Timur Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
40