Metode Penelitian Kepustakaan
James Danand
Abstract
Conducting @ literaure review 1 an important part of a research This step is an
endeavour to prevent duplication. The author discusses three steps to conduct library
research whick exemplified by his own experience. First, reviewing literature pertoining 10
research problem Second, dara collecting technique through library reserach Third, dara
organization and presentation. Finally, he encourages soctat sctentisis 10 conduct library
research and write annotated bibliography of ceriain spies of Indonesia culture.
Pendahuluan
peneliti yang hendak mengadakan penelitian
secara ilmiab adalah untuk memerihsa tele
bih dahulu, apa yang pernah diterbitkan ata
sedikitnya dituliz orang mengenai_obyek
yang hendak ia teliti iru, Usaha ilmiah int
‘merupakan suaiu Kehurusan, jike kita hen=
dak mencegah teyjadinya duplikasi dalam
penclitian orang lain, Dan sopecti kita keta-
hui, pongulangan deri suats penelitian yang
sama merupaksn suatu pemborosan wakt,
biaya Gan tenaga yang harus kita hindati,
teratama dalam keadaan serba terbatas seper
6 di Indonesia ini (ef. Tan, 1977: 29-
Sayangnya, kendatidemikian di
langan dunia perelitisn di Indonesia, m
ja ada orang-prang yang melalaikan ke
jiban tersebut. Kelalaian tersebut dapat ter-
jadi karena ada pandangan salah yang meng-
‘anggap bahwa dengan memerikss karya tulis,
‘orang lain mengenai obyck yang hendsk
mereka titi ity, hasil Kary mereka nanti
Jarasan Aaimopolog!, Unvesins Indore
82
akan “tereemar” oleh pepdapat orang lain,
sehingga karya tulis mereka itu tidak onis-
nil lagi, Sudan tentu pendapat itu salah, Nae
mun celakanya sering. juga dipergunakan
oleh peneliti yang malas, atau mereka yang
penguassan bahasa lain sangat kurang, une
luk dijadikan dali pembenaran (rasionalisa-
si) atas sikap mereka (cf. Tan, 1977: 29)
Pendapai di atas sangat_menyesatkan,
arena seperti juga kebudayasn pada umur-
nya, sustu arya tulis ilmiah juga bersifat
hertimbun banyak (accumulative). iki se-
rang peneliti hanya menyandarken dist pa-
da usahanya sendiri, Karena ingin orisini-
orisinilan, maka hasil karya clisnya akan
miskin sifainya, Dan Tebitt celaka lagi. di
lar pengetabuannya, Ta malah menghasitkan
arya culis yang bukan baru lagi, karena su
dah ada orang lain yang pernah mentlisnya.
Jadi maksud agor hasil karyanyst itu orisinil,
alah akan menghasilkan karya yang. ko-
dian sifatnya.
Akhimnya scbelum menginjak ke masa
Joh metode penelitian kepastakaan, perlu ki-
anya kita tinjau dahulu art dari istilah
kepustataan, Kepustakaan menura WIS.
ANTROPOLOGI NO. 52Poerwadarminta almarhum, sda” dua art
Yang pertama berarti hesusastergan atau tue
Ausbuku Resusastergan, sedangkan yang ke:
«dua heracti bibliograli, yakni kitab-Kitab yang
dlipakaiunwukk mengarang dan sebagainya
(Poerwadarmints, 1976: 782). Arti yang di-
pergunakan di dalam wulisan in) adalah dae
Jam arti kedua, yakni bibliografi. Selanjuinya
bibliografi (yang berasal dori Inggris = bib
liography), menunut Webster's New Colle-
are Dictionary (\959:84) mempunysi bebe-
rapa ani, yaitu (1) pelukisan mengenai buku-
buku dan naskal-naskah disertai dengan ke-
lorangan mongensi edisi-edisi, tahun terbit,
tempat terbic dan Taindsin; Q) swatw dafiar
dart tulisan-tulisan mengenat masalah terten-
‘u atau pengarang, dan (3) pengkajian sisie-
matis sceaia historis dan teknis- mengenai
arya-karya tulisan, balk yang borups. nas-
ah maupun buke
Dalam tulisan ini, yang kami moksud-
kan dengan Metde Penetition Kepustakaan
adalat cara penelitian bibliografi secara sis-
lematis ilmiah, yang melipati_pengumpalan
hahan-bahan bibliografi, yang berkaitan de-
gan sasaran penelitian: feknik pengumpul-
an dengan metode kepustakaar; dan penyor-
ganisasian seria penyajian date-data, Oleh
orenanya maka uraian kami ini akan kami
bagi menjadi tiga pokok pembicaraan, yakni
1, Metode Penelitian Kepustakaan Berkaitan
dengan Sasaran Penetivian; 11. Tekaik Cara
Pengumputan Dawa dengan Metode Perpes
vakacs: dan IL. Pengorganisesian dan Pe-
nyatian Data
1 Metode Penel
kaitan dengan $
Kepustakaan Ber-
saran Peni
Seperti kita ketabu) suatu penelitian ilmiab,
selalu harus dimulai dengan suatw perenea=
naan yang seksama. Suatu perencanaan pe:
nelitian tordiri dari delapan langkah: (1) pe-
rmilihan persoolam; (2) peneniunn ruang ling-
ANTROPOLOG! NO. 32
‘up peneitan: (3) pemeriksaan karya-karya
tulis yang bersangkutan; (4) perumusan ke
rangka (corti; (5) penentuan_kensep-kon
sep: (6) penentuan hipotess-hipotesas (7) pe
rilihan metode pelalsanaa pencitian; @)
perencanaan sampling (cf. Tan, 1977: 25).
‘Untuk semua langhaln, dan lebib lagi
untuk nomor tiga sedikit banyak memerlu
an bantuan penelitian kepustakasn. Umpa
rmanya pada waktu kami herkeputusan un:
{uk mengadakan peneltan di lapangan (eld
work) bagi penulisan disertasi, langkah per
tama yang kami ambil adalah pemiihan
pessoalan yang paling coeole bagi minat kami
sera spesialisasi Kami kelak, yakni penga-
sultan anak dari suatu masyarakat yang agak
omogen kebudayaan penduduknya, Dan lo
asi: masyarakat itu acalah oi tempet yang
gah terpencil, tetapi tidak teralu sukor un
Luk dicapai. Kriteia ity kami teniukan, ka-
rena miengingat biaya yang. kami peroleh
ai Proyek Pengkajian Kebudayaan Mela
yu—UNESCO sangat terbatas.
Solain itu obyok pencltian tersebut ha.
rx pula mementhi pesan. spoasor, yakni
farus morupakan masyerakat_yang Kurang
rmendapat pengaru dari Kebulayaan besa
seperti Hant (Cina), Hindu, Islam, dan Ero
Amerika. Jaci kebudayean -masyarakat itu
farus dapat dianggap sebagai kebuelayaan
asl” Indonesia
Demikianlah setelah membaca bebera
pa karya tulisan seperti bibliogeafi dari Ray
smord Kennedy (1958); tulisan dari 1 Gust
Neurah Bagus (1971-284); tulisan dari R
Goris (1934:294); dan tulisan IL, Swellen-
agrebel ((560:31); yang mengatakan bahwa
4 Dali ada teberapa kebudayean Bali Asli,
yang tidak atau sodikic mendapat pengaruh
ebadayaan Hind Jawa Majapahit. Dan de-
savdesa yang berkebudayaan Bali Aga (Bali
Peguaungan) tersebut adalah desa-desa Tr
ayaa dan Dausa, yang terlotak di Kabupaten
Bangli; desa.dota Terganan Pagringsingan
«ii Kabupaten Karang Asem: dan desa-desa
83Sumbiran, Cempaga, Sidetapa, Pedawa, den
Tigeswasa. dari Kabupaten Bulcleng.
Dengan permintaan sponsor, kesdasn
hiya, waktu dan minat kami untuk menga-
akan penelitan mengenai cara pengasuhan
anak, maka pilin kami jatuh pada des
‘Trunyan. Atay lebih tepat lagi prakrek pe.
ngasidhan anak petani ales Trunvan yang
berhubungan dengan unsur-unsur kebudava
cat yang lain
Untuk meneliti praktck pongasuhan anak,
‘memiliki sistem tingkah laku
(systear of behavior). yang disusun oleh John
W.M. Whiting, Irvin L. Child dan kawan-
Kawan, dan telah diterbitkan dalam buku
mereka yang berjudul Field Guide for the
Study of Socialization (19669-11, 78-81),
Dengan keputusan tersebut di alas, ma-
ka kami telah menyelesaikan langkeh no
mor I dan nomer 2 dari rencana perelition
ilmiah, Dan untuk solanjutnya kami pun se
gera memasuki langkah nomor 3, yakni “pe
‘meriksaan tulisan-tulisan yang bersangkutan”™
dengan pokok perscalan yang hendak kari
teliti tersebut, Sebonarnya pada langkah ini
Kami hanya melanjutkan penelitian kepusta-
kaan Gibrary research), yang telah kami
rintis pada langkah-langkah nomor | dan 2
Hanya beckanya pada langkah ke-3 ini, pene=
litian di perpustakaan menjadi semakin in-
tensif. Pada lungkah ini kami memeriksa
semua karya tulis yang ada_mengenal desa
‘Trunyan, sambil melihat apakal pokok per
soalan yang hendak kami tcliti_men,
Tranyan pemah diteliti oleh orang atau be-
lum. Ttulah scbabnya maka langkah nomor
3 ini sangat penting, dan hasiinya akan me~
nentukan "apaksh penentuan permasalahan
dan ruang lingkup penelitian”, yang. telah
Jani tentukan it dapat citeruskan, diuhah,
lau malahan harus: dibatatkan,
Dalam langkah penelitian Kepustakaan
berkaitan dengan sasoran_perelitian, Kami
sanget beruntung, Karena ada beberapa buku
hibliografi, yang dapat kami jadikan pedo-
kami telah
84
‘man pengumpulan data pertama, Buku terse-
but antara lain adalah bibliogeafi dari Ray
mond Kennedy, yang herjudul Bibliography
‘of Indonesian People and Culure (1959),
dan buku Bibllografi Beranorast FoiKior Balt
dari Drs. 1 Gusti Ngurah Atinton (1973),
Dengan mempergunakan buku-buku biblio.
jersebut, pekerjaan kami menjadi lebih
Tingan, Karena kami dapat dalam waktu sing
kat mengetabui semua karya colis, yang. per
nah diterbitkan orang mengenai dosa. Tn
yan, Schingga selanjuinya kami dapat sege-
ra) menuju ke perpustakaan, untuk memin
jam semua korya tulis yang termaktub di
dalam hedua bibliograli trsebut
Il, Teknik Cara Pengumpulan Data’ De-
gun Metode Kepastakaan
Secara honkret setibanya di rung per
jaman buku di suau perpustakaan, yang
pertara kita tuju adalah Kotok indeks, dan
apabila belum memiliki buku bibliografi dari
Kennedy, maka yang kita penksa adalah
dafier judul-judul buku, untuk mencari
apakah buku tersebut ada di dalam koloksi
perpustakaan bersangkuian. Jika ada maka
kits pinjam buku terscbut uniuk kita telit)
secara mendalarn,
Dari hasil penctitian kami, buku terse~
but ternyata pada mulanya berupa koleksi
George Peter Murdock, yang pada tahun
1932 diserahkan kepada Raymond Kennedy
untuk dikembangkan menjadi sual buku,
yang diterbitkan untuk pertama kali pade
chan 1945, Namun kemudian buku ini di
perluas lagi menjadi dua jilid oleh dua orang
sarjana antropologi bernama Thomas W. Ma-
retuki dan H. Th. Fischer. Buku bibliografi
mengenai Indonesia ini termasuk yang. ter
Tengisp, namun memuat karya-karye
tulisan mengenai Indonesia, yang diterblikan
sampai hun 1953. sala. Kekurangan tain
dari buku inj adalah sedikitaya dimasukkan
ANTROPOLOG! NO, 32karya-karya tulisan dalam bahasa Indonesia
‘maupun dalam bahasebahasa: Nusantara luin-
nya, Seloin itu juge tidak jug dimuataya
karya-karya tulisin dalam bahasa Swedia,
Denmark. Jepang din Cina, Yang terutama
dimasukkan di dalam buku ini adalah karya
arya tulisan dalam bahasa Inggris, Jerman,
Perancis dan Indones
‘Sebugai seorang peneliti, kitt tidak bo-
leh puas dengan bibliografi mengenai Indo-
rnesia dari Kennedy saja, teiapi harus meli-
hat bibliografi-bibliografi yang Iain, yang
mungkin dapat membantw penclitian kita
Sctelah kami cari temyata-memang masih
fada_yang cukup besar, yakni Repertoriuat
op de Lineratwur Betreffende de Nedestonds-
che Kolonien voor Zover Zij Verspreid is in
Tiidschriften en Mengelwerken: 1 Oust Indie
1866-1893, yang disusun oleh A. Hartmann
datum tahun 1895, Bibliografi ini meru-
pakan tmbahan dari bibliografi yang disu-
ssun oleh J.C. Hooykaus dan diterbitkan pada
tshun 1970. Judul buku tersebut alalah Ree
pertoriun op de Koloniale Literateur of
Svstemarische Ink oudsopgaaj van Hergeen
Voorkomt over de Kolonie (oasten van de
Kaap) in Mengel werken en sijdschrifien
van 1595-1865. Viteegeven in Nederland
en Zijn Overceesche Bezittingen. Bibliograli
ini terdiri dari dua jilid.'
Khusus mengenai Bali, ternyata selain
Bibliografi Beranotos dasi V Gusti Ngurah
Aninton (1973) tersebut div alas, ternyaia
tmasih ada dus buah lagi, yang pertama akla-
Jah bibliografi beranotasi dari C. Lekkerk-
cerker yang berjudul Bali en Lombok, over.
sicht de Lineraruur omurent dece Eintander
tot ede 1919 (1920). Dan yang kedua
adalah bibliografi beranotasi dari A. Goris,
yang berjudul Oversicht de Belangrijhst Lit
" afar bibhografsbibliega Ininnya meagerat
Indovesia dapat lit das buke Medea Pen
ion Msrokt Bbawah edaks Kearasingrat (157
Bt),
ANTROPOLOG! NO. 52
eranuur betreffende de Culwur van Bali her
Tijdvak 1920-1935 (1937). Bibliograli Go-
ris ini merupakan sambungan dari bibliogrs-
fi Lekkerkerker, dan diterbitkan di dalam
majalah Mededeelingen van Kiriya Liefrinck
van der Tuuk, Tulisan-iulisan yang terkan-
dung dalam bibliografi Goris ini meliputi
bidung-bidang kepercayaan, hukum adat, se-
Jara, ilu purbakala, arsitektur, seni pahay,
seni ktiya, seni drama, musik bahasa, susas-
tera, dan lain-ain,
Kembali kepada buku bibliografi Ken-
nedy, setelah kits berhasil meraperolehnya,
maka untuk Keperluan penelitian di desa
Trunyan, yang terletak di pula Bali ity, Ke
la harus mencari daftar pencrbitan-menge-
nai Bali, Bali ternyata berada di bawah bab
Lesser Sunda Islands: Bali Group, yang
erada di him, 544-366, Dari sekian ba
judul karya qulisan mengenai Bali, ha-
nya ada saw judul saja, yang terang sekali
meagensi Trunyan. Yaitu karya Walter
Spies, yang berjudul Grosse Fest im Dorfe
Trayan (Inset Bali). yang termuat di dalam
majalah Tijdschrift voor Indiscke Taal,
Land-en Volkenkunde. No. 73, tahun 1933,
him, 220-256, Isi tulisan ini ternyata hanya
mengenai pelukisan tanpa ikatan tori dari
Pesia rakyat keagamaan dari desa Trunyan
yang diadakan dalam rangka merayakan
lulaag tahun Dewa Tertinggi Trunyan Rata
Sakti Pancering Jagod
Menghadspi Kenyataan ini, kita jangan
bersifar gegabah dengan meagambil kesim-
plan, bahwa sudah tidak ada lagi karya tu
Tisan mengenai Trunyan. Hal ini disebabkan
penelitian Kita bara pada tshap permulaan
ddan jauh dari pada selesai. Untuk tahap ini
kita harus meneari data-data mengenai Tru
ryan di dalam bibliografi Kennedy dari ju-
dal-judul, yang walaupun tidak menyebut
‘Trunyan, tetapi ada hubungannys dengan
esa iu. Karya-karya tulisan tersebut, misal=
nye adalah dari H. Zollinger, yang berjudul
Tost naar het Geborgte Bator, yang dimuat
85dalam majalah Tijdschrift voor Indische Tact
Landen Volkenkunde. No 13, him, 497
535, tahun 1866, dan karya W.O. Niewen:
Kamp, yang berjudul De Baioer op Bali,
dalam majalah Nederlandsch Indie Oud en
Niew, No. 5, tahun 1920-1921, blm, 97-128,
Karya-karya tulisan tersebut perlu dibuca
Karena desa Trunyan terletak di daerah gu-
ung Batur,
Sclain ity kita huras juga memerihsa
buku, yang paling terkenal mengorai pulaw
Bali, untuk melihat apakah oi sana juga ada
keterangan mengenai Trunyan, Buku terse
but adalah karya cai Miguel Covarrubias,
yang berjudul island of Bali (1937); dan
tuk karangan bersama dori Beryl de Zoete
dan Walter Spies, yang herjudul Dance and
Drama in Bali (1952). Agar cepat. kite tie
dak perlu memeriksanya dari uka, melain
an largsung memeriksa indeks di belakang
buku, untuk mefihat apaksh kata “Trunyan”,
atau sedikitya kata “Bali Aga” ada ataw t
dak dicantumkan di sana, Dari hasil peme-
riksaan kami, memany di dalan Kedua buku
torsebu ternyata ada data mongonai Tounyan.
Buhkan di dalam buku Zoece dan Spies ada
keterangan agak pinjang_mengenai drama
Pantomim suci Beara Berutuk. khas Tru-
ryan, yang ole mercka discbut Barong Be
ruruk (1952:109-113), lengkap dengan foto
foio, Akhiraya untuk mengelahui mengenai
sejarah dese-desa Bali Aga kita tidak boleh
lupa memeriksa buku Prasasti Bait (1954)
karya R. Goris
Berhubung karena bibliograli Kenedy
hanya memuat terbitan-terbitan sampei tahun
1959 saja, ditambah lgi hanya terbatas pala
arya-karya tulisan dalam bahasa Belanda,
Inggris, Jerman, Perancis dan sedikit Indo-
nesia, maka kita harus juga memeriksa kotak
indeks mengensi judul-judul karya tulisan
dan pengarang, yang ada di dalam suatu
perpustakean. Sudah teniu untuk itu kia ha-
rus mengunjungi perpustakaan besar, yang
torkonal mempunyaii Koloksi buku Indonesia
36
yng terlengkap. Di Jakarta misalnya ada
Porpusiakcan Nasional yang terlecak di JL
Salemba Raya cehelah Departemen Sosial.
Selain itu masin. ada perpustakaan lainnya
‘yang cukup peuting seperti pespustakaan dati
Pusat Pombinaan dan Pengembangan Baha-
sa dari Departemen Perdidikan dan Kebuda-
yaan yang ‘erlelak di Rawamangun-fakarta
Timur; Perpustakaan IDAYU yang trletak
i Gedung Kebangkitan Nasional di JL Ab-
Uulrachman Salch 25. Pada psrpustakaan
yang terakhie ini ada koleksi buku-buku
iwotang Indonesia terbitan uur negeri, sejek
sebelum tahua 1945, dan ia juga memiliki
koleksi suntingan surat kabar (newspaper
clipping). Selanjutnya_porpastokaon-porpus-
taka lninnya, yang juga mempunyai Keleksi
huku-buku mengensi Indonesia antara. tain
‘adalah perpusiakaan Fakullas Sasira UK; per-
ppustakaan LIPE pada Lembaga Riset Kebu-
fayaan Nasional (LRKN), Lembaga Ekono-
mi dan Kebudayaan Nasional (LEKNAS)
dan Lembaga Dokumentasi Nasional den
Tain-lain. Mungkin koleksi yang terlengkep
adalah yang dimiliki Lembaga Dokumen‘asi
Nesional-LIPI, karena mereka mempuny:
koleksi mikrofilm mengenai Indonesia yang
{ersimpan di perpustakaan-pempustakaan be
luar nceti, seperti di Leiden, Wash-
ington, dan lain-lnin,
Scvelah mondapat judul-jucul buku atau
arya tulisan, yang ada hubunganaya de=
ngan proyek penelitian kita, maka kila pit
Jam karya-karya colisan tersebut. Sika dalam
bontuk artikel, make kita bacs sclurubnya,
ddan kemudian membuat abstraksinya, som”
bil menyorotkan masala penting, yang men-
Jadi pokok perhatian perelitian kita. Jika
Derupa buku, maka tidak perlu dibaca selu-
ruhnya, cukup dipilih bagian-bagian mana
yang perlo saja, demi relevarsi penelitian
kita Datadaia tw kemudian kita catat di
tas lembaran kart yang khusus dibuat
‘untuk Keperluaa itu. Data-daia dimasukkan
ke dalom Kertu biasanya sudah berupa abs-
ANTROPOLOGI NO. 52an gaya bahasa kita, dan kita bas
wgulip seluruh kalimat tepat seperti
aslinya tereeiak dalam suawy karya twlisun,
pails dats wersehut berupa kalimat penting,
yang tidak bole diubah jalan bahasiaya
Kalimat tersebat misalnya berupa definisi,
uucapan mutiara dari tokoh terkenal, atau ka-
limat bersajak seperti syaie daa sobagainya.
Tempat untuk mencalat data-data terse.
Dut harus berupa Kartu dalam ukuran-ukuran
tertentu, dan jangan di atas hertas tulis ipis
atau buku nota. Kertas tus tipis boleh diper
‘gunakan hanya untuk
yong kemucdian akan divuronkan pada Kartu
yang bersitat permanen.
Kanu-kartu kita perlukan tendiri dari
dua macam ukuran. Yang pertama dari uur
an keeil, yaiu misalnya 71/2 x 1212 em,
dam yang kedua berukuran lebih. besar, mi
salnya 10» 13 em. Yang pertama dipertu-
Kan bagi pencatatan Keterangan singhat m
genai suatu tcrbitan, seperti yang diperl
lean bagi penyusunan schuah buku biblio-
graf biasa, Data yang dieantumkan di sana
adalah; nama pengarang, judul karangan,
tempat terbitan, tahun terbitan, nama pener
it, nama pereetakan (jika ada), dan jugs
nomor halaman, apabils suatu terbitan be-
rupa artikel dari sualu majalah, atau satu
dab yang merupakan konuibusi suaty pengar
fan sementara,
i
| Holt, Clair
1967. Art in Indonesia: Continuities and Change. Whacs, N.Y.
Comell University Press.
‘Ada bab (Chapter 5, pp.
123-150) yang membicarakan du
pewayangen seperti: jenis-jenis wayang, asal-asul, tkrik per-
imainan, dalang, Iskon, ikonografi, dan lain-lain
rang tertentu di dalam suatu buku di bawah
redaksi pengarang lain, Sclanjutnya di dalam
arta berbentuk Kecil ini, boleh juga ditam-
bhahkan keterangan singkat sebagai penunjuk
rmengenai data-tata penting apa, yang ter-
kandung dalam buku tersebut (ihat gambar
Ly
Kartu beniuk kedua, kita pergunaken
bagi pencatatan singkat naman lengkap, me~
Iiputi semua data yang berkenaan dengan
‘suatu arya tulis, seperti yang dimasukkan
ke dalam karta pertaa, Namun sebagai tam
fbahan pada Kartu ini, kita masukkan ab-
siraksi dari publikasi yang bersangkutan, Se
fain itu pada kartw bentuk kedua ini, kita
masukkan juga ulasan kita mengenai isinya
typakah bail sau buruk. Koterangan lengkep
ini penting terutama jika kita hendak juga
‘mempergunakannya sebagai bahan untuk me-
nyusun suai buku bibliografi beranoiasi
ihat_gambar 2).
Bentuk kartu ukuran kecil, kita pergu-
akon sewakiu Kila bars dalam tart pe-
hngumpulan judul-judul karya tulis saja, dari
kowak indeks perpustakaas, atau dari buku
Libliografi. Jadi masih dalam tahap survey.
Sedangkan bentuk kartu cari ukuran bessr,
kita pergunakan pada waktu kita mulai mem=
baca isi karya-karya tulisan yang kita bu
tubkan, Isi yang kita cotat sudah tidak selu~
Gambar 1
Kartu ukuran 71/2 em x 12 12 em
ANTROPOLOGI NO. 52
87Hoh, Chie
Ant in tadonesio: Continues and Change
UUthcea, New York: Cornell University Press, 1957) xvii & 355 haleman.
Bergambar.
Woleupun buku herjudal Kosenian Indonesia (coporti tari, toate,
Seni Tukis. Seni pahat, arsivektur, kuil-kuil-dan_sebagainya, Namur
kebanyakan data yang disajkan adalah kescnian Jawa
‘Buku ini sangat hak, Karena memberikan suatu pengeran yang
ccukup mendalam mengenai beberapa kesenian Nusamara. Analisi pe-
nulis mengenai eat
sosial dan
data yane_cisijikan adalah secara estetika. ‘lms
rologi. Buku ini menjadi sengat menarik Karena dies
ilautrad dengan banyak sekall fote-foro indah-indah sertabertejrah
Gambar 2
Kartu ukuran 10 em x 15 em
rubnya, melainkan yang berhubungan de
gan obyek perelitian Kita saja, karens jike
tidak, untuk satu buku saja, akan dipertukan
ribuan kartu, Untuk suatu permasalahan ter-
hatas saja, ada kalanya sudah memerlukan
beberapa kart
Apa yang telah diuraikan sejauh i
adalah pengumpulan data dengan -metode
kepustakaan terhadap buku-buku atau maja-
fah-mgjalah. Narmun selain itu pengumpulan
hahan dapat juga dilakukan dari surat kabar
Dan untuk keperluan itu, selain mempergu-
akan cara_meacatat pada kartu, ada cara
n lagi, yaitu dengan cara mengguntingnya:
Jan hasilnya berapa “guntingan surat kabae
(newspaper clipping), yang dapat kita tem.
pelkan pada kartu-kartu,
HL, Pengorganisasian dan Penyajian Data
rmuka_ adalah
sebelum di
Dan hasiinya
ahan untuk
Apa yang telah diuraikan di
salah satu langkah penelitian,
adakan penelitian selanjutnya
dapat kita pergunakan sebag
88.
penulisan laporan, atau bentuk tulisan lain-
ya. yakai antara Iain sebagai bahan untuk
tulisan dalam teks karangen, maupun daftar
epustakaan dari suatu karya ulisan ilmiah,
Namun slain kegunaan tersebut di mu
ka, hsil penelitian kepustaksan dapat jugs
dilakukan dengan maksud untuk menyusun
suatu buku bibliografi. Dan pekerjaan untuk
moksud tersebut, merupakan suatu_penel
tian tersendiri, yang cukup memakan waktu
ddan kesaharan. Kegunaan penelitian kepus-
{akaan untuk membuat buku bibliograft besar
sekall, apalayi yang beranotsi, Hal ini ter-
lama berlaku bagi negara-negara seperti
Indonesia ini, yang ilmu_pengethuznnya
rmasih dalam tahap tumbuh kembang. Dan
i samping iw pula karena generasi muda-
riya yang sekarang Kebanyakan sudah tidak
rmonguasai bahasa Belanda lagi. Sedangkan
kehanyakan bukw dan artikel dari jaman se-
belum Kemerdekaan ditulis dalam bahasa
tersebut,
Berdasarkan Kenyatann itu maka salah
satu tugas ilmuwan sosial budaya, seperti
antropologi adalah mengusahakan inventa
ANTROPOLOGI NO. 52risasi tentang semua terbitan kebudaysan
Indonesia, yang. perazh dilakukan oleh ora:
Indonesia maupun orang asing. Dan hasil
penelitian Kepustakaan untuk inventarisasi
ini sudah text beropa stata buku biblio-
{graft biasa maupun beranotasi
Schagai pengikat bibliografi_wrsebut
fantara lain dapat berupa antropologi maupun
folklor. Dengan antropologi sebagai peng-
ikat, maka sebagai wadah untuk klasitikasi
‘bahan-bahan kepustakaan yang kita kumpul-
kan. Dapat kita pergunakan ketujuh unsur
kebudayaan (cultural universal) dari Clark
Wissler dalam bokuaya Man and Coiture
(1923), yang Kemudian dikembangkan lebih
Janjut oleh Clyde Kluckhohn dalam sebuah
tlisan yang berjudul Universal Categories
of Culture, yang diterbitkan dalam bukw
Anthropolegy Today di bawah tedaksi AL.
Krocker (1953:507-523).
Ketujuh kategori kebudayzan_tersebut
alah: (1) pralatan hidup dan perlengkspan
hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-
‘lat rumah tangga, senjata, alat-alat produk-
si, transpor dan lain-lain), (2) mata penca-
hharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
(pertanian, peternakan, sistem produksi, sis:
tem distribusi dan tain-lain): (3) sistem ke-
‘masyarakatan (sistem Kekerabatan, organi-
sasi politik, sistem hukum, sistem petkawin-
an dan lain-lainy; (4) bahasa; (5) kesenian;
(6) sister pengetahuan (iimu_perbiniangen,
im penyembunan rakyat dan lain-lain); (7)
religi (agama dan Kepercayaan atau keyahi-
nan rakyat).
Dengan folklor sebagai pengikat, maka
wadah untak klasifkasi bahan-bakan, dapat
kita pergunakan pengkategorian ke dalam
bentuk-hentuk (genre), seperti yang. tclah
dilakukan Jan Harold Brunvand. Yakni ke
dalam tiga golongan hesar: Folklor Lisan
Folklor Sebagian Lisan, dan Folklor Bukan
Lisan (Ma
ANTROFOLOG! NO. $2
dan_penyajian bahan hasil penelitian kepus-
‘akan, dengan maksud untuk meayusun bu-
ku bibliografi beranotasi dari folklor Jawa
misalnys, kita dapat membuat sat Daltor
Isi Buku sepesti di bawah ini:
DAFTAR ISI BUKU
RIRLIOGRAFI BRRANOTASI
FOLKLOR JAWA
PENGANTAR KATA
PETA-PETA JAWA
PENDAHULUAN (Keterangan mengensi folk dan
lore Jawa, did)
SINGKATAN JUDUL MAIALAH-MAIALAH
‘YANG DIPERGUNAKAN
ARTIKEL DAN MONOGRAFI FOLKLOR
JAWA’
UMUM
FOLKLOR LISAN
Ujaran Rakyat (loge, julukan, Bahasa
rahasia, dll)
Ungkapan tradisional (peribahasa, pore
tumparraan, pepatah, dl)
Peranyaan Tradisional (teksto, par:
en, alt)
Psi Rakyal (tembag. paetun, dll
Conta Prosa Rakyat (mite, legend, dan
dongene)
Nyanyian Rakyat (hala
ip
wiracarita,
FOLKLOR SEBAGIAN LISAN
Keyakinan rakyat dan “tahtayul”
Permainan dan Hibyran Rakyat
Teater Rakyat (wayang kubil, wayang
rang. leuk, Kecoprak, dl)
Tari
Adat Kebiasoan
Upseara dan Pesta Rakyat
FOLKLOR BUKAN LISAN
Material
Arstektur Rakyat
Seni Kriya
Palaian dan Perbiasan ‘Tubuh
‘Obatobatan Rakyat
Makanan don minuman Rakyat
Almalat Musik
89.Peralatan Rumah Tanga dan Sen-
jata
Alatcalat Petrainan Rakyat
Bukan Material
Bahasa Lsyara
Mut Rakyat
GLOSARI
INDEKS PENGARANG
INDEKS ISTILAH-ISTILAH
Dari semua bab-bab di alas, yang perlu
diuraikan lebih mendotail adalah bab Pen-
dahuluan dan bab Singkatan Jude! Majalan.
majalah yang Dipergunakan,
Di dalam bab "Pendahuluan” mengenai
Bibliografi Beranotasi Folklor Jawa misalnya,
harus diuraikan mengenai keadsan peneli-
tian fotklor di Jawa (Tengah dan Timur)
pada masa lalu dan kini; sarjana-sarjana
yang mana saja yang pernah menelit} folk
lor Jawa; tcori-teori apa saje yang pernah
diterapkan untuk me folklor Jawa;
di dalam majalah-majalah apa saja folklor
Jewa dapat ditemukan. Selanjuinya yang juga
penting untuk diuraikan dala bab ini adalah
‘mengenai folk Jawa, yang dapat dibagi me
jadi dua kelompok berdasarkan tempat ting-
gal, yakni orang Jawa Tengah dan orang
Jewa Timur; atau dibagi menjadi empat ke-
Tompok, berdasarkan polapisan masyarakat
menjadi: wong cilik, wong saudagar, priy
vi, dan ndoro: atau menjadi dua kelompok
agi berdasarkan kewatan ajaran agama Is-
lamnya, menjadi sanrri dan abangan dan
sebagainya. Dan akhimya di dalam bab ini
kita harus juga memberi coatoh-contoh seke-
damya mengenai bentuk-bentuk folklor (gen-
ve) yang akan disajikan di dalam bibliograft
beranotasi Folklor Jawa (lihat Danandjaja,
1972:xi-wxvii),
Di dalam bab "'Singkatan Judul-judul
majalah Yang Dipergunakan" harus dimasuk-
kan scluru singkatan majalah, yang kita
pergunakan di dalam bibliografi_ bersnotasi
90
folktor kita. Untuk bibliografi beranotasi
folklor Jawa kami misalnya (lihat Donandjo-
jp, 1972: xxviii-xxx), kami telah memasuk-
kan antara lain, singkatan dari majalahema
Jelah sebagai berikut
Bij. Bijdrage tot de Taal, Land-en
Votkenkunde van Nederlandsch-
Indie, The Hague,
BI Bibliotheca Javanica, vitgeven
door hot Koninklijk Bataviaaseh
Genootschap van Kunsten en
‘Wetenschap, Bandoeng.
cu Culcureet Indie. Amsteréam,
Leiden,
D Djawa. Driemaandelijksch
Tijdschrift orgaan van het Java
Instituut, Weltevreden.
Feestbundeluitgegeven door
het Koninklijk Bataviaasch
Genootschap ven Kunsten en
Wetenschappen bij gelegenheid
van zijn 150 jarig bestaan,
178-1928. 2. jilid, Weltev:e
den.
Geneeskundig Tijdschrift van
Nederlandsch-indie. Djakaria,
Mededeelingen van Kirtya
Liefrinck van der Tuk. Singa-
adj,
Mudato, Thdschrift der vereen-
iging tot bestudeering van de
Muciekde Dans-en Toneelkunst
van Oost-en West indie. Am-
sterdam,
Tiidsckrift voor tndische Taat-
Land- en Yotkenkuide. Bata
Veryhendelingen von her Baia.
viaasck Genootschap van Kun-
sten en Wetenschappen. The
Hague.
FBBGKW
YGINI
MKLT
Mucdato
Tie.
vecKw
ddan laie-lain
ANTROPOLOGI NO. 52Daftar Pr
Arinton, 1 Gusti Ngurah
1973 Bibliografi Heranorasi Folklor Bali, Terbitan khusus majalah Berita Autropo-
fogi. Th, XIL, No. 40 OktobderDesember. Jakarta; Jurusan Antiopologi FISIP-
UL
Bagus, 1 Gusti Neurah
1971 "Masalah Asal Mula Motif Badju Bidadari yang Tertjuri dan Dongengnya di
Bali”, Saraswati, No, 3. Karya Widya Tak Berkala Musium Bali, Denpasar,
Dirckiorat Musium, Ditjen Kebudayzan. Dep. P dan K, him, 1-30.
Brunvand, Jan Harold
1968 The Study of American Folklore — An Introduction, New York: W.W. Norton
& Co Ine.
Covarrubias, Miguel
1937 Island of Bali. New York. Allred A. Knoph.
Danandjaja, James
1972 Aw Annotated Bibliography of Javanese Folklore. Center for Southeast Asia
Studies, Occasional Papers No. 9, Berkeley. California, University of California
al Berkeley
Goris, B.
1954 Prasasié Bali. 2 jilid. ditcrbiskan oleh Lembaga Bahasa dan Budaya, Falultas
Sasira dan Filsafat UL. Bandung: N.V. Masa Baru,
Kennedy, Raymond
1955 Bibliography of tndonesia Peoples and Cultures (Thomas Maretsky and H. Th.
Fisher eds.), New Haven: HRAF.
Kroeber, AL. ed.
1083 Anthropology Today: An Encyclopedic Inventory. Chicago, Wlinois: The Uni-
versity of Chicago Press,
Lekketkerker, C.
1920 Bali en Lombok: Overcicht der Literanur omurent deze Eilanden toot Einde
1919, Rijowii
Poerwadarminia, W..S.
1976 Kanws Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Dep. P dan K.
Swellengrebel, J.L.
1960 “Inoduction", Bull: Life, Thought and Riraat. The Hague & Bandoeng, W.
van Hoeve Ltd. Him. 3-76.
Tan, Mely 6.
1977 "Masalah Perencanaan Perelitian", Metode-metode Penelitian Masyarakat
ANTROPOLOGI NO. 32 1(Koenyjaraningeat ed.), Jakarta: PT. Gramedia, him. 24-60.
Webster, Merriam
1959 Webster's New Collegiate Dictionary. Springfield, Mass., USA: G & C Mer
riam Co,
Whiting, John M, dan Irvin L. Child
1965 Field Guide for a Study of Socialization. Six Culture Series, Vol. I. New York,
Londen, Sydney: John Wiley & Sons, Inc
Wissler, Clark
1923 Man and Culture, New York: Thomas Y, Crowell.
Zoete, Beryl de dan Walier Spies
1952 Dance and Drama in Bali. Lendon: Faber & Faber Limited.
iy ANTROFOLOG! NO. 52