PSAK 16 Aset Tetap

You might also like

Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 32
IKATAN AKUNTAN INDONESIA STANDAR AKUNTANS! KEUANGAN PSAK 16 ASET TETAP Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP ASET TETAP PSAK 16 (2011): Aset Tetap mengadopsi IAS 16 Property, Plant and Equipment per 1 Januari 2009 dan disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Tkatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada tanggal 29 November 2011. PSAK 16 (2011) menggantikan PSAK 16 (2007), PSAK 16 (1994): Aktiva Tetap dan Aset Lain-lain, dan PAI 1984 Bab IV Pasal 4. Penyesuaian PSAK 16 (2014) mengadopsi IAS 16 efektif per 1 Januari 2014 dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 27 Agustus 2014. Amendemen PSAK 16 tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi mengadopsi Amendemen IAS 16 dan IAS 38 Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortisation efektif per 1 Januari 2016 dan disahkan oleh DSAK TAI pada tanggal 28 Oktober 2015. Amendemen tersebut tidak memperkenankan penggunaan metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan. Standar lain juga memberikan amendemen minor tethadap PSAK 16, termasuk Penyesuaian PSAK 16 (2015) yang merupakan adopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle efektif per 1 Juli 2014 dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 18 November 2015. Amendemen PSAK 16 tentang Agrikultur: Tanaman Produktif mengadopsi Amendemen IAS 16 Agriculture: Bearer Plants yang berlaku efektif per 1 Januari 2016 dan disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 16 Desember 2015. Amendemen tersebut menambahkan tanaman produktif yang terkait dengan aktivitas agrikultural dalam ruang lingkup PSAK 16. Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak ill Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PENGANTAI PSAK 16 tentang Aset Tetap telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 November 2011. PSAK 16 ini merevisi PSAK 16 tentang Aset Tetap yang telah dikeluarkan pada tanggal 29 Mei 2007. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. Jakarta, 29 November 2011 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Ketua Roy Iman Wirahardja Wakil Ketua Etty Retno Wulandari Anggota Merliyana Syamsul Anggota Setiyono Miharjo Anggota Saptoto Agustomo Anggota Jumadi Anggota Ferdinand D. Purba Anggota Irsan Gunawan, Anggota Budi Susanto Anggota Ludovicus Sensi Wondabio Anggota Eddy R. Rasyid Anggota Liauw She Jin Anggota Sylvia Veronica Siregar Anggota Fadilah Kartikasasi Anggota G.A. Indira Anggota ‘Teguh Supangkat Anggota Yunirwansyah Anggota Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak v Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PENGANTAR PENYESUAIAN Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 16 tentang Aset Tetap pada tanggal 27 Agustus 2014. Jakarta, 27 Agustus 2014 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Rosita Uli Sinaga Ketua Danil S. Handaya Wakil Ketua Djohan Pinnarwan Wakil Ketua Setiyono Miharjo Anggota Irsan Gunawan Anggota Budi Susanto Anggota Sylvia Veronica Siregar Anggota Patricia Anggota Lianny Leo Anggota ‘Teguh Supangkat Anggota I. B. Aditya Jayaantara Anggota P.M. John L. Hutagaol Anggota Kristianto Andi Handoko Anggota Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak vii Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PENGANTAR AMENDEMEN Amendemen PSAK 16: Aset ‘Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 28 Oktober 2015. Amendemen PSAK 16 ini merupakan adopsi dari Amendemen IAS 16 dan JAS 38 Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortisation yang berlaku efektif 1 Januari 2016. Jakarta, 28 Oktober 2015 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Djohan Pinnarwan Ketua Danil $, Handaya Wakil Ketua Patricia Anggota Lianny Leo Anggota Teguh Supangkat Anggota I. B. Aditya Jayaantara Anggota P.M. John L. Hutagaol Anggota Kristianto Andi Handoko Anggota Indra Wijaya Anggota Singgih Wijayana Anggota Friso Palilingan Anggota Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak ix Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PENGANTAR PENYESUAIAN Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 16 tentang Aset Tetap pada tanggal 18 November 2015. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) merupakan adopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2010-2012 Cycle yang berlaku efektif 1 Juli 2014. Jakarta, 18 November 2015 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Djohan Pinnarwan Ketua Danil $, Handaya Wakil Ketua Patricia Anggota Lianny Leo Anggota Teguh Supangkat Anggota I. B. Aditya Jayaantara Anggota P.M, John L. Hutagaol Anggota Kristianto Andi Handoko Anggota Indra Wijaya Anggota Singgih Wijayana Anggota Friso Palilingan Anggota Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak xi Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PENGANTAR AMENDEMEN Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan Amendemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif dalam rapatnya pada tanggal 16 Desember 2015. Amendemen PSAK 16 merupakan adopsi dari Amendemen IAS 16 Agriculture: Bearer Plants yang berlaku efektif 1 Januari 2016. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. Jakarta, 16 Desember 2015 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Djohan Pinnarwan Ketua Danil $. Handaya Wakil Ketua Sylvia Veronica Siregar Anggota Patricia Anggota Lianny Leo Anggota ‘Teguh Supangkat Anggota I. B. Aditya Jayaantara Anggota P.M. John L. Hutagaol Anggota Kristianto Andi Handoko Anggota Indra Wijaya Anggota Singgih Wijayana Anggota Friso Palilingan Anggota Ersa Tri Wahyuni Anggota Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak xl Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASETTETAP PERBEDAAN DENGAN IFRSs PSAK 16: Aset Tetap mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 16 Property, Plant, and Equipment efektif per 1 Januari 2017, kecuali: 1. PSAK 16 paragraf 42a tentang perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi. 2. IAS 16 paragraf 58 tentang tanah dan bangunan dengan tambahan penjelasan terkait penyusutan tanah yang mengacu pada ISAK 25: Hak Atas Tanah. 3. IAS 16 paragraf 80 tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak relevan. 4, IAS 16 paragraf 81 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK. 5. IAS 16 paragraf 81A-81G tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan. Adopsi IAS 16 menjadi PSAK 16 telah menggunakan IAS 16 yang telah mengakomodir amendemen tersebut. 6. IAS 16 paragraf 81H tentang tanggal efektif. 7. IAS 16 paragraf 811 tentang opsi penerapan dini. 8. IAS 16 paragraf 81J tentang tanggal efektif yang mengacu pada IFRS 15. IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers telah diadopsi menjadi PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dan berlaku efektif per 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. 9. IAS 16 paragraf 81K tentang tanggal efektif. Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak xv im ASETTETAR 10. IAS 16 paragraf 81L tentang tanggal efektif yang mengacu pada IFRS 16. IFRS 16 Leases telah diadopsi menjadi PSAK 73: Sewa dan berlaku efektif per 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan pada atau sebelum tanggal penerapan awal Pernyataan ini. 11. PSAK 16 paragraf 81a tentang tanggal efektif penyesuaian. 12. IAS 16 paragraf 82 tentang penarikan standar lain dengan tambahan penarikan PSAK 47: Akuntansi Tanah. 13. IAS 16 paragraf 83 tentang penarikan standar lain tidak diadopsi karena tidak relevan. xvi Hk Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dierang memfoto-kop! atau mempertanyak _PSAK 16 ASET TETAP. PsAK 16 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN 01-06 Tujuan a Ruang lingkup 02-05 Definisi 06 PENGAKUAN 07-14 Biaya perolehan awal. u Biaya selanjutnya. 12-14 PENGUKURAN SAAT PENGAKUAN. 15-28 Elemen biaya perolehan. . 16-22 Pengukuran biaya perolehan. 23-28 PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN, 29-66 ‘Model biaya.. . 30 Model revaluasi . 31-42a Penyusutan..... 43-62 Jumlah tersusutkan dan periode penyusutan .. 50-59 Metode penyusutan. . 60-62 Penuruman milai.....cs.csscssesesen 63-64 Kompensasi untuk penurunan nilai 65-66 PENGHENTIAN PENGAKUAN. 67-72 PENGUNGKAPAN 73-79 KETENTUAN TRANSISI. TANGGAL EFEKTIF 81-81L PENARIKAN, 82-83 a Hak Cipla @ 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Dilarang merfoto-kop! atau memperbanyak xvii Hak Gipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ASET TETAP. PSAK 16 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 16 ASET TETAP Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16: Aset Tetap terdiri dari paragraf 01-83. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf| yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip yang utama. PSAK 16 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur- unsur yang tidak material. PENDAHULUAN ‘Tajuan OL. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya. ‘Ruang Lingkup 02. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi aset tetap, kecuali PSAK Iain mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan akuntansi yang berbeda. 03. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk: (a) _aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. (©) aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultur selain tanaman produktif (ihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman produktif. (©) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral). (4) hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui. ‘Akan telapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)-(4). 04. PSAK lain mungkin mensyaratkan pengakuan aset tetap berdasarkan pendekatan yang berbeda dari Pernyataan ini. Sebagai contoh, PSAK 30: Sewa mensyaratkan entitas untuk mengevaluasi pengakuan aset tetap sewaan dengan dasar pemindahan risiko dan manfaat. Akan tetapi, dalam aspek perlakuan akuntansi tertentu lain untuk aset tersebut, termasuk penyusutan, diatur oleh Pernyataan ini 05, Entitas yang menggunakan model biaya untuk properti investasi sesuai dengan. PSAK 13: Properti Investasi menggunakan model biaya dalam Pernyataan ini, Hak Cipla © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA — Dilarang mermfoto-kop! atau memperbanyak 16.1 fm ASETTETAP PSAK 16 Definisi 06. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan (6) diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset ketika pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain, contohnya PSAK embayaran Berbasis Saham. Jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya, Jumlah_tersusutkan adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan ‘pengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya, lai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengatihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, (Lihat PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar). dari aset adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh entitas saat ini dari ‘pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya, ‘Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan entitas timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut pada akhir umur manfaatnya atau diharapkan terjadi ketika penyelesaian liabilitas. Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur manfaataya, Rugi_penurunan nilai adalah jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat aset datas jumlah terpulihkannya, Tanaman produktif (bearer plant) adalah tanaman hidup yang: (a) digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; (b) diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan (©) memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap). (PSAK 69: Agrikultur dalam paragraf 05A-05B menguraikan definisi tanaman produktif.) Umur manfaat adalah: (a) periode aset diperkirakan dapat digunakan oleh entitas; atau (6) jumlah produksi atau unit serupa dari aset yang diperkirakan akan diperoleh dari set entitas. 16.2 Hak Cipta © 2018 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ~ Diirang mamfoto-kop atau memperbanyok ASET TETAP. PENGAKUAN 07. Biaya perolehan aset tetap diakui sebagai aset jika dan hanya jika: (a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan () biaya perolehannya dapat diukur secara andal. 08. Suku cadang, peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diakui sesuai dengan. Pernyataan ini ketika memenuhi definisi dari aset tetap. Namun, jika tidak maka suku cadang peralatan siap pakai dan peralatan pemeliharaan diklasifikasikan sebagai persediaan. 09. Pernyataan ini tidak mengatur unit ukuran dalam pengakuan aset tetap, yaitu apa yang membentuk aset tetap. Oleh Karena itu, disyaratkan pertimbangan untuk menerapkan kriteria pengakuan yang sesuai dengan keadaan spesifik entitas. Hal yang mungkin sesuai ‘untuk menggabungkan unit-unit yang secara individual tidak signifikan, seperti cetakan dan perkakas, kemudian menerapkan kriteria pengakuan terhadap nilai gabungan tersebut. 10, Entitas._mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap seluruh biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya selanjutnya yang timbul untuk ‘menambah, mengganti bagian, atau memperbaikinya. Biaya Perolehan Awal 11. Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset tetap tersebut, meskipun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari aset tetap tertentu yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain. Aset tetap tersebut memenuhi syarat pengakuan, aset, karena aset tersebut memungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik masa depan yang lebih besar dari aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh. Sebagai contoh, pabrik kimia mungkin menginstalasi proses penanganan kimiawi baru dalam rangka memenuhi persyaratan lingkungan yang berlaku dalam produksi dan penyimpanan zat kimiawi berbahaya, perbaikan pabrik yang terkait diakui sebagai aset karena tanpa perbaikan tersebut entitas tidak dapat memproduksi dan menjual zat kimiawi. Akan tetapi, jumlah tercatat aset tersebut dan aset terkait dikaji ‘untuk penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48: Penuirunan Nilai Aset Biaya Selanjutnya 12, Sesuai dengan prinsip pengakuan di paragraf 07, entitas tidak mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset tetap tersebut. Sebaliknya, biaya tersebut diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terutama terdiri dari biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai termasuk suku cadang kecil. Tujuan pengeluaran ini sering dideskripsikan sebagai “perbaikan dan pemeliharaan’ aset tetap. 13, Bagian tertentu aset tetap dapat mensyaratkan penggantian secara_periodik Sebagai contoh, tungku pembakaran mensyaratkan penggantian lapisannya setelah digunakan selama sejumlah jam tertentu, atau interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan

You might also like