Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 72

AR4111 Kuliah Minggu ke-03

Arsitektur
Kota
Semester 1
2017/2018
Sense of the Cities
Bagaimana kota dirasakan, dipersepsi, dan
memberikan kesan mendalam

Dr. Agus S. Ekomadyo


aekomadyo00@gmail.com
Capaian dan Referensi
Capaian kuliah:
1. Mahasiswa mampu mengembangkan kepekaan terhadap
sebuah kota dan belajar melalui mengalami (experiencing)
ruang/bentuk kota dan mempersepsinya secara kognitif,
afektif, interpretatif, dan evaluatif
2. Mahasiswa mampu menjelaskan suatu fenomena
ruang/bentuk kota dalam konsep “urban places”

Referensi yang dirujuk


1. Cullen, G. (1961). Townscape. Reinhold Book Corporation,
New York. Hlm. 9-13 (Introduction), 17-19 (Serial Vision), 12-
43 (Place), 63-65 (Content), 67-96 (Functional Tradition)
2. Norberg schultz, C. (1991). Genius Loci: Towards a
Phenomenology of Architecture. New York: Rizzoli. Hlm 5-23,
166-187
3. Montgomery, J. (2007). Making a city: Urbanity, vitality and
urban design. Journal of Urban Design, 3:1, 93-116, DOI:
10.1080/13574809808724418 Hlm 94-103.
Cities and inspiration
• Sering suatu kota bisa menjadi inspirasi untuk membangun
suatu puisi
Bogor 2017
• Galih dan Ratna
Jadul, tetapi legend...

Yogyakarta
(KLa Project, 1990)

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
The Cities: Stories and Poetries
• Orhan Pamuk • Italo Calvino
Level of Perception

1. Numpang lewat

2. Sebagai wisatawan

3. Berkunjung dalam waktu cukup lama

4. Tinggal dan bagian dari pembelajaran hidup

5. Ikut dalam upaya membangun kota


• An exciting and rapidly edited portrait of a city that
has risen like a phoenix from the ashes. Bogotá, The Bogota Change
capital of Colombia, was long notorious as one of the
most criminal, dangerous, and inhospitable cities in
the world.
• The turnabout came in 1995, when Antalas Mockus
was elected mayor of the city in a landslide victory.
The head of a university, he had previously caused a
sensation when, faced with a hall full of loudly
protesting students, he dropped his trousers. This
unexpected mooning earned him approval and
respect.
• And once elected mayor, the city waited with baited
breath to see how he would apply his unorthodox
methods to realize crucial changes in mentality. He
taught the citizens to live together and to take on
responsibility.
• Then Mockus cleared the way for his successor, the
next visionary mayor, Enrique Peñalosa, who would
transform the city's infrastructure from 1998
onwards. Peñalosa oversaw the creation of bicycle
paths, leafy parks, sports fields, playgrounds, libraries,
and the ambitious public transport project
Transmillennium.
• It is the tale of two men who, unencumbered by party
politics, succeeded in transforming hopeless
deprivation into a head start.
• Nowadays, Bogotá's metamorphosis is seen as a
shining example of humane urban renewal.
Kampung Warna Warni di Semarang
My Kampung My Identity
Level Persepsi kota
1. Kognitif
– Thinking about, organizing, and keeping information
– Make sense of environment

2. Afektif
• Perception of environment influences feelings

3. Interpretatif
• Meaning and association derived from environment
• Rely on memory with newly experienced stimuli

4. Evaluatif
• Incorporates values and preferences of “good” and “bad”

Carmona, M. Et al. (2003). Public Places Urban Space: the Dimension of Urban
Design. Architectural Press, Oxford. Hlm. 88)
We Built this City
Approach of Urban Architecture

1. Functionalist stance
– Envisions the city as a collective of uses to be
accomodated: residence, work, leisure, and the traffic
system that serve them
2. Humanist stance
– Examining of small-scale elements on day-to-day
experiences
3. Systemic Stance
– Emphasizes large-scale elements of urban design and seeks
overall order for the urban place
4. Formalist stance
– Value particular archetypal or universal configuration of
urban space and form

Attoe, W., dan Logan, D. (1989) : American Urban Architecture: Catalyst in Design of
the Cities, Universiy of California Press, Barkeley.
Townscape: a Humanist Approach
• Concerning OPTICS
– Serial vision
– Existing views and
emerging views

• Concerning PLACE
– Reaction to the position
of our body in its
environment

• Concerning CONTENTS
– Examination of the fabric
of towns: colour, texture,
scale, style, character, old
foundation
Image of the City
• Image of City Image and Its Elements
environment:
1. Legibility
2. Building and the 1. Paths
Image 2. Edges
3. Structure and
Identity 3. Districts
4. Imeagibility 4. Nodes
– Observasi tiga kota:
5. Landmarks
Boston, Jersey, Los
Angeles
– Common themes
Beyond Image of the City
• Konsep “Image of the City” dari Kevin Lynch banyak dikritik
karena metode riset yang tidak objektif (metodological fallacy)
– Bias konstrukpemikiran peneliti: citra kota menurut siapa?
Jangan-jangan itu citra kota menurut persepsi peneliti, bukan
merepresentasikan persepsi warga kota

• Namun secara parsial, konsep paths, edges, districts, nodes,


dan landmarks masih bisa digunakan untuk menjelaskan
elemen kota

• Citra sebuah kota tergantung pada:


– Observer variation
– Legibility and imeagibility
– Meaning and symbolism
(Carmona et.al, 2003:92-93)
Capturing the local genius through
phenomenology of place
• Martin Heidegger
– Questioning the human BEING through
human experiences

• Das Ding (the Thing) and Der Kug (the


Jug)
– The essense of Being is in empty space
that defined by physical forms

• Concept of Dwelling
– Interaction between human and built
environment

Place: phisical setting of


HUMAN LIFE
Fenomenologi Arsitektur
• Buku ini ditulis ketika fenomenologi sedang
marak. ketika tubuh dan jiwa dipersoalkan
pemisahannya.
• Dalam pemikiran fenomenologis, manusia
adalah tubuh-jiwa, jiwa yang menubuh,
bukan tubuh sebagai wadah yang diisi oleh
jiwa.
• Dalam buku ini Romo Mangun melakukan
apresiasi pada berbagai gerak dan sikap
tubuh manusia, memahaminya dengan
penuh kedalaman sehingga tubuh yang
wadag dan terikat pada waktu itu
menampakkan hakikat ruhaninya.
• Sehingga jadilah buku ini -yang ditulis oleh
orang yang mendalami teologi katolik dan
sekaligus orang jawa- membuat hal-hal
sehari-hari jadi amat berarti: yang sakral
bersemayam di tengah-tengah kita!
Ragawidya (2)
• Kita dapat hidup materialistis. Dapat pula kelewat rohani.
– Yang satu bertanggap mirip mesin.
– Yang lain berangan-angan begitu "mengukir langit" akhirat, sehingga
hidup fana ini diremehkan karena "cuma" fana akan lewat berkata; jadi
bukan yang sejati.

• Buku ini mengajak kita agar tidak hanyut dalam kedua ekstrim itu,
melalui renungan-renungan refleksif yang bermuara pada
penghayatan dari yang tersurat maupun yang tersirat dalam situasi
kehidupan sehari-hari kita.
– Maka prosa hal-hal yang wadaq ternyata akan menjadi puisi indah,
anugerah Tuhan yang dapat mengangkat hidup sehari-hari kita menjadi
lebih ermakna, lebih utuh.

• Buku ini perlu bagi mereka yang tenggelam dalam kesehari-harian


wadaq yang sering terasa hampa tanpa makna. Namun perlu juga
bagi kaum yang lebih rohani (dari agama mana pun) yang tetap
ingin menghargai segala yang fana ini secara lebih mendalam
Sendang Sono
Genius Loci
(Norberg-schultz)
• Istilah “Genius Loci”
berasal kepercayaan
bangsa Romawi tentang
adanya ruh yang
menjaga suatu tempat (a
guardian spirit).
• Ruh inilah yang
memberikan hidup bagi
masyarakat untuk hidup
dan bermukim,
mendampingi mereka
dari mulai kelahiran
hingga akhir hayat.
• Genius loci bersifat lokal,
dan unik dari satu
tempat ke tempat lain
Seeking the
GENIUS LOCI
a Norberg Schultz’s Framework

Cases:
Prague
Khartoum
Rome

Image
Phenomena of Place: Place
Place today
Natural Space Meaning
Place The lost
Structure of of place
place Character Identity
Man Made
Place Recovery
Spirit of History of place
Genius
the place Loci
Genius Loci (Pasar Gede)
Genius Loci (Pasar Balubur)
Place-Making
• What is a place?
• Why place is important for architect?

• Better future, designing a good-place


How place can be identified?
• Montgomery (2007):Hlm 94-103.
Indicators of successful urban places
1. Planning will be invisible and the results will look natural, as though
they happpened of their own accord
2. There will be interesting and stimulating shapes
3. The 'familiarity' of streets and street life will be celebrated
4. There will be secret places which once discovered grow on you, making
you look deeper to find more
5. There will be surprises, to keep citizens awake, provide topics of
conversation, prevent ennui
6. Experiment will be encouraged, and there will be exciting things to do
7. There will be areas and opportunities for informal, casual meetings to
take place, including warm and friendly bars and pubs
8. Food and drink will be a treat, and people will be able to purchase and
consume it atvarying prices and degrees of leisure
9. There will be a variety of comfortable places to sit and wait—a city
worth living in has to be a city worth sitting in
10. There will be a good balance between the needs to prevent loneliness
and to preserve anonymity and privacy
11. Changing seasons will not draw attention away from the sterner
pursuits of daily life but rather will be an integral part of a continually
changing city, and celebrated as such
12. The senses will be heightened: affection/friendliness/hospitality; a
sense of belonging; historical and cultural continuity; a sense of
fun/humour; opportunities for gossip;open-mindedness; vitality;
fantasy; flamboyance; colour; beauty/aesthetic stimulus
Can we describe the urban places?
• “Jaga kesehatan, sehat supaya kita bisa makan-makan dan
jalan-jalan”
– Bondan Winarno (jurnalis kuliner yang pernah kuliah arsitektur),
mampu menceritakan pengetahuan kuliner, dan sering nyangkut
dengan “place” di mana

• Ketika arsitek jalan-jalan, bukan sekadar selfie, tetapi ia harus


mampu meng-capture “genius loci” dari kota tersebut.
– Competitive advantage dari ilmu arsitektur,
• belajar dari Bondan Winarno sebagai jurnalis
Cirebon
• Kota yang terbangun secara
menyejarah sebagai rajutan
cultural capital dari berbagai
etnis, bangsa, dan agama:
Sunda, Jawa, Cina, Arab,
Eropa; animisme-dinamisme,
Hindu, Islam, Kristen
• Sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi cepat
karena posisinya sebagai
simpul konektivitas ekonomi
pantai utara Jawa
• Contoh kota dengan relasi
ekonomi-budaya multi etnis.
Garut
• Merupakan kota yang diapit
3 gunung: Guntur, Cikurai,
Galunggung
– Simpul dari produksi
pertanian desa-desa di
lereng gunung tersebut
• Pada masa lalu, pemerintah
Hindia Belanda melakukan
investasi signifikan untuk
mengangkut hasil bumi dari
kota ini
• Kini dikenal sebagai destinasi
wisata resort di luar kota ini,
tetapi belum terlihat relasi
antara wisata dengan budaya
asli kota
• What is indigineus culinary?
Kupat tahu polos.
Pekalongan
• Kota yang terbangun dari aktivitas
ekonomi multi etnis: Jawa, Arab,
Cina, dan Eropa
– Ethnical clusters. Pekalongan punya
4 lapangan kota yang luasnya setara
alun-alun.
– Lapangan sebagai mediator ethnical
cluster
• Citra “Kota Santri” (lagu
dipopulerkan oleh Nasida Ria dan
Anang Hermansyah/ Krisdayanti)
– Ciri masyarakat Islam di pesisir utara
Jawa Tengah.
– Relasi mutual NU Muhammadiyah
dalam industri batik?
• Pekalongan dikenal sebagai
produsen batik (paling murah),
tetapi tidak memiliki brand batik
(dibandung Solo, Yogya, Lasem,
Cirebon)
– Munculnya kampung-kampung
batik, identitas generasi ke-2 dari
pengrajin batik
Melbourne
• Salah satu kota dengan tingkat
kebahagiaan tertinggi di dunia.
– Dibangun oleh pendeta,
insinyur, dan dosen.
Intelektualitas warga
melbourne

• Mengapa orang mau jauh-jauh


berkunjung dan menghidupkan
kota di ujung selatan dunia?
– Industri pertambangan,
pertanian, dan peternakan
Australia diekspor dari kota ini

• Awalnya kota terbangun dari


pelabuhan ke darat.
Perkembangan urban design
mulai mendorong revitalisasi
kawasan tepi sungai yang
menghubungkan pusat kota ke
pelabuhan
Istanbul
• Kota yang hadir karena
tumpukan peradaban:
Romawi, Kesultanan Islam,
Modern.
• Genius loci terbangun
karena simpul antar
benua.
• Tiga karakter kota
Istanbul: kota turisme,
masyarakat tradisional
Islam, dan masyarakat
modern
Istanbul
Istanbul
ITB Places
Bahasa Lokal
• DPR
• Plaza Indonesia Tenggelam
• Lapcin
• Sekre

• Apa yang membuat tempat-


tempat tersebut menjadi
“places”
Hening sejenak, nikmati suasana
Urban Places?

Place is not good or bad simply because it is real versus


surrogate, authentic versus pastische.
People enjoy both, whatever it is a place created over
centuries or created instantly
A succesfull place, like a novel or a movie, engage us
actively in an emotional experience orchestrated an
organised to communicate purpose story
(Carmona et al., 2003:105)
Kesimpulan
• Sense ofthe city kota dipersepsi
• Cara mempersepsi kota
Tugas Baca Minggu Ini
• Persiapan UAS ...

• Setiap kelompok membagi tugas ke-anggotanya untuk


membaca referensi yang wajib dibaca untuk kuliah minggu ini.
– Mencatat point-point penting dalam referensi tersebut
– Seharusnya sudah dilakukan minggu lalu, dan dikumpulkan
sebelum kuliah

• Dikumpulkan ke ketua kelompok, kemudian di-forward ke


dosen pengampu, dan disebar ke anggota kelompok.
– Kisi-kisi materi ujian.
Agenda Minggu Depan
Struktur dan Bentuk Kota

• Bagaimana suatu kota bisa terbentuk?


– Menjelaskan bagaimana proses historis yang membentuk suatu
kota.
– Dari sini arsitektur kota bisa mulai dijelaskan, dan elemen-
elemen arsitektur kota bisa dikenali
– Menjawab pertanyaan: “apakah arsitektur kota itu?” “Mengapa
arsitektur kota penting untuk dipelajari”
Tugas Baca Minggu Depan
• Kostof, S. (1991) : The City Shaped: Urban Patterns and Meanings
through History. London: Thames and Hudson Ltd.. Hlm. 43-276

• Tugas baca kelompok sekelas:


1. Organic Patterns (+ 12 orang)
2. The Grid (+ 14 orang)
3. The City as Diagram (+ 10 orang)
4. The Grand Manner (+ 12 orang)

– Ketua kelas langsung membagi tugas baca ke tiap ketua kelompok. Ketua
kelompok membagi tiap sub-chapter ke masing-masing anggota.
– Report tugas baca harus mencantumkan nama mahasiswa
• Biar ketahuan siapa yang kerja bener dan siapa yang malas/ sanksi sosial
internal mahasiswa

• Sebelum kuliah, materi tugas baca sudah dikirim ke dosen


pengampu, untuk kemudian disebar ke seluruh peserta kelas.
– Sekali lagi, ini menjadi kisi-kisi untuk UAS
Terima Kasih

You might also like