Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL PIKOM

(Penelitian Komunikasi dan Pembangunan) Vol. 20 No. 2 Desember 2019

KOMUNIKASI KEBIJAKAN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN


PERTANIAN BERAS HITAM: ANALISIS NVIVO 11

THE POLICY COMMUNICATION IN THE DEVELOPMENT OF BLACK RICE


FARMING: AN ANALYSIS OF NVIVO 11

Rahmawati Zulfiningrum1, Sumardjo2, Amiruddin Saleh3, dan Ivanovich Agusta4


1
Departemen Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No. 207 Semarang 50131, Jawa Tengah Indonesia
2
Departemen Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor 16680, Jawa Barat, Indonesia.
darumzulfie@gmail.com

Diterima : 15 Mei 2019 Direvisi : 12 Juni 2019 Disetujui : 14 Agustus 2019

ABSTRACT
Degenerative diseases, such as heart attack and diabetes, have become major public health issues in
Indonesia. Studies suggest that consuming black rice (Oryza Sativa L. Indica) as functional food might help
patients with degenerative diseases, due to its tremendous health benefits. However, little has been done by
Ministry of Health to promote the benefits of black rice to Indonesian people, Hence, it is necessary to
develop effective policies and communication strategies to raise public awareness of black rice. The
research was conducted in seven villages in Sirampog sub-district, Brebes Regency. Phenomenological
approach was applied to identify the communication strategies in the development of black rice farming.
Data were gathered from online news, in-depth interviews, focus group discussion (FGD) and analyzed
using NVivo 11. Results showed that the communication strategy was less comprehensive and the local
government has not issued a specific policy regarding the development of black rice farming programs. It
was also revealed that participatory communication is the most effective strategy to increase farmers’
involvement to ensure the sustainability of the development of black rice farming.

Keywords: Black Rice, Communication Process, Development Program, Policy Communications

ABSTRAK
Penyakit degeneratif seperti serangan jantung dan diabetes menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat di
Indonesia. Penelitian menyatakan bahwa konsumsi beras hitam (Oryza Sativa L. Indica) dapat membantu
pasien penyakit degeneratif karena besarnya manfaat kesehatan yang dimilikinya. Meskipun demikian,
belum banyak upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk menyosialisaikan manfaat beras hitam
kepada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan strategi komunikasi yang efektif
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang beras hitam. Penelitian ini dilakukan di tujuh desa di
Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk mengidentifikasi
strategi komunikasi dalam pengembangan pertanian beras hitam. Data yang digunakan berasal dari
pemberitaan media online, hasil wawancara mendalam, hasil FGD dan dianalisis dengan menggunakan
NVivo 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi belum berjalan efektif. Pemerintah
daerah belum mengeluarkan kebijakan khusus mengenai program pengembangan pertanian beras hitam.
Selain itu, diketahui pula bahwa komunikasi partisipatif merupakan strategi komunikasi yang paling efektif
untuk meningkatkan keterlibatan petani guna menjamin keberlanjutan pengembangan pertanian beras hitam.

Kata Kunci: Beras Hitam, Komunikasi Kebijakan, Proses Komunikasi, Program Pengembangan

DOI: http://dx.doi.org/10.31346/jpikom.v20i2.2228 87
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019Chrisany Juditha

PENDAHULUAN 2015). Pemerintah Kabupaten Brebes telah


Penyakit degeneratif atau penyakit tidak melakukan upaya pembinaan terhadap lima
menular disebabkan oleh kemunduran fungsi desa sentra beras hitam di wilayah Kecamatan
organ tubuh akibat proses penuaan, seperti Sirampog. Salah satu upaya yang dilakukan
penyakit kardiovaskuler yang dapat memicu pemerintah adalah dengan cara ekstensifikasi
serangan jantung dan diabetes melitus lahan produksi beras hitam dari 12,85 hektar
(Handajani et al, 2010). WHO (2018) menjadi 17,85 hektar (Dhani, 2015). Saat ini,
menempatkan penyakit kardiovaskuler pada wilayah program telah berkembang menjadi
peringkat pertama dan diabetes pada tujuh desa. Perkembangan ini tentu tidak
peringkat ke empat dalam kategori lepas dari adanya dukungan kebijakan dari
Noncommmunicable Diseases (NCDs) atau pemerintah daerah. Pemerintah perlu
penyakit kronis di dunia. Di Indonesia, merumuskan kebijakan untuk pembangunan
penyakit degeneratif juga menjadi ancaman jangka panjang dan berkelanjutan.
bagi kesehatan masyarakat. Salah satu pemicu Pembangunan berkelanjutan dapat
utama penyakit ini adalah tingginya konsumsi dilakukan jika terbangun dialog yang
beras putih (Soriguer, et. al., 2013). Kondisi interaktif dalam memahami beragam
ini membutuhkan pangan alternatif sebagai permasalahan di masyarakat. Servaes (2017)
pengganti konsumsi beras putih. mengemukakan bahwa pembangunan
Menurut Kristamtini, et. al. (2014), berkelanjutan dapat memberikan penilaian
fakta menunjukkan bahwa beras hitam yang lebih komprehensif dari permasalahan
memiliki kadar kalori cukup rendah sehingga multi dimensi yang dihadapi oleh masyarakat.
sangat bagus untuk dikonsumsi penderita Kerangka kerja evaluasi sangat diperlukan
diabetes. Beras hitam juga memiliki untuk dapat mengategorikan program, proyek,
kandungan serat yang tinggi sehingga dapat kebijakan atau keputusan yang memiliki
mencegah risiko serangan jantung. Selain potensi keberlanjutan. Dengan demikian,
memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, akan muncul penilaian yang lebih
beras hitam juga berpotensi menjadi pangan komprehensif mengenai beragam
alternatif karena memiliki indeks glikemik permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
yang rendah jika dibandingkan dengan beras Kebijakan komunikasi dalam pembangunan
putih dan beras lainnya (Sekar & pertanian menurut Situmeang (2014)
Ayustaningwarno, 2013). Mengacu pada memiliki tujuan sebagai berikut: (1)
manfaat-manfaat tersebut, beras hitam perlu meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
dikembangkan lebih maksimal sehingga dapat petani melalui pengembangan sistem dan
bermanfaat secara luas bagi kesehatan usaha agribisnis, (2) Mewujudkan sistem
masyarakat. Besarnya potensi beras hitam di ketahanan pangan yang berbasis pada
sektor pertanian tersebut merupakan peluang keragaman sumber bahan pangan,
bagi pemerintah daerah untuk dapat kelembagaan dan budaya pangan lokal di
mengoptimalkan pengembangannya. Salah setiap daerah, (3) Meningkatkan daya saing
satu lokasi program pengembangan beras produk pertanian dan ekspor hasil pertanian,
hitam di Indonesia adalah Kabupaten Brebes (4) Mengembangkan aktivitas ekonomi
(Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, perdesaan melalui pembangunan sistem

88
Komunikasi Kebijakan dalam Program Pengembangan Pertanian Beras Hitam: Analisis NVIVO 11
Rahmawati Zulfiningrum, Sumardjo, Amiruddin Saleh, dan Ivanovich Agusta

agribisnis dan perusahaan agribisnis yang 2. Menganalisis pola komunikasi yang


berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan efektif dalam pengembangan pertanian
dan terdesentralisasi, (5) Meningkatkan beras hitam.
kesempatan gg kerja dan kesempatan
berusaha secara adil melalui pengembangan METODOLOGI PENELITIAN
agribisnis. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Proses komunikasi yang kurang efektif kualitatif dengan paradigma konstruktivisme.
seringkali menyebabkan munculnya Penggunaan paradigma konstruktivisme
kekeliruan persepsi di masyarakat. Akibatnya, bertujuan agar peneliti dapat mengembangkan
acap kali beras hitam dianggap sama dengan makna subjektif dari pengalaman informan
beras ketan hitam yang lebih populer di mengenai pengembangan program beras
pasaran. Aziz, et. al. (2015) mengemukakan hitam. Pemaknaan yang beragam dapat
bahwa belum banyak masyarakat yang menghasilkan kompleksitas sudut pandang.
mengetahui bahwa beras hitam banyak Menurut Creswell (2007), paradigma
memiliki kandungan antioksidan. Oleh karena konstruktivisme mengemukakan bahwa
itu, sebagian masyarakat berusaha pengetahuan diperoleh saat peneliti mampu
mendapatkan antioksidan dengan membeli memahami sudut pandang narasumber.
suplemen antioksidan yang cukup mahal. Hal Pendekatan kualitatif dengan metode
ini sejalan dengan hasil penelitian Pinontoan fenomenologi diterapkan untuk membangun
(2015) yang menyatakan bahwa studi tentang pemahaman terhadap pembangunan pertanian
manfaat beras hitam di Indonesia masih beras hitam.
sangat kurang. Jadi, untuk mengurangi Lokasi penelitian berada di tujuh desa,
kesenjangan informasi mengenai manfaat yaitu Desa Sridadi, Kaligiri, Mendala,
beras hitam perlu dilakukan peningkatan Mlayang, Manggis, Kaliloka, dan Plompong,
pengetahuan. Selama ini, masyarakat kurang yang terletak di Kecamatan Sirampog,
mengetahui manfaat dan perbedaan antara Kabupaten Brebes. Lokasi ini dipilih lantaran
beras hitam dengan jenis beras lainnya. beras hitam di Kecamatan Sirampog,
Situasi ini berdampak pada terbatasnya Kabupaten Brebes hanya ditanam dan
pemasaran beras hitam. Oleh karena itu, dikembangkan pada tujuh desa tersebut.
dibutuhkan studi tentang komunikasi Proses pengumpulan data dilakukan dengan
kebijakan dalam pengembangan pertanian beberapa cara: (1) wawancara mendalam (in-
beras hitam untuk menemukan solusi atas depth interviews), (2) observasi lapangan, (3)
permasalahan tersebut. Harapannya adalah telaah historis terhadap beras hitam, (4) Focus
agar program pengembangan beras hitam Group Discussion (FGD), dan (5)
dapat berjalan berkelanjutan. dokumentasi. Pengambilan data lapangan
Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan dari bulan September 2017 hingga
penelitian ini bertujuan untuk: Desember 2018. Terdapat tiga puluh dua (32)
1. Menganalisis proses komunikasi informan dalam wawancara mendalam dan 19
kebijakan dalam pengembangan program informan dalam proses FGD yang
pertanian beras hitam. berlangsung di dua lokasi, yaitu Kecamatan
Sirampog dan Kabupaten Brebes. Informan

89
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019Chrisany Juditha

penelitian mencakup: (1) petani, (2) Petugas 5. Ini Kebijakan Pembangunan Pertanian
Penyuluh Lapangan (PPL), (3) Balai Berkelanjutan dari Kementan
Penyuluhan Pertanian (BPP), (4) gabungan 6. Beras Hitam Dipercaya Dapat
kelompok tani (Gapoktan), (5) tenaga Membunuh Sel Kanker
pemilahan, (6) pedagang, (7) konsumen, (8) 7. Perlu Komunikasi Partisipatif Petani
Dinas Pertanian, (9) Pemerintah Daerah, (10) dalam Pembangunan Pertanian
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, 8. Pelatihan Pendukung Pengembangan
dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda), Beras Hitam di Kecamatan Sirampog,
(11) Kepala Kecamatan, (12) Kepala Desa. Kabupaten Brebes
Kriteria penentuan informan didasarkan pada 9. Pembangunan Pertanian: Objek
keterlibatannya dalam pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Petani, Kini
program dan pengetahuannya mengenai Tingkat Kepuasan Membaik
program pengembangan pertanian beras 10. Pembangunan Pertanian Harus
hitam. Prioritaskan Kesejahteraan Petani
Pengodean berita online dilakukan
dengan software NVivo 11 untuk membantu Setelah seluruh berita media online
pengodean data dan membentuk kategori dianalisis, akan diperoleh tampilan data dalam
utama sesuai sumber data (Bandur, 2016). bentuk word cloud untuk membantu
Pengodean dilakukan secara tematik (pattern mengidentifikasi kata-kata kunci. Kata-kata
coding) dengan memberikan label pada teks yang sering muncul akan memiliki ukuran
dan mengategorikan informasi sesuai dengan lebih besar dibandingkan kata-kata lainnya
topik utama. Setelah diagram selesai dibuat dan ini menunjukkan tema utama yang
akan diperoleh hasil analisis NVivo dalam dikemukakan.
bentuk word frequency query result-excel Hasil analisis word cloud menampilkan
yang menampilkan data dalam bentuk word kata “petani”, “program”, dan “kesejahteraan”
cloud. sebagai kata yang paling sering muncul. Kata
“petani” menjadi kata yang paling sering
HASIL DAN PEMBAHASAN muncul, yang menunjukkan bahwa peran
Pengodean dilakukan terhadap sepuluh petani sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan
data pemberitaan media online guna program pengembangan beras hitam. Dalam
menjawab sejumlah tujuan penelitian sebagai hal ini, sejarah penanaman beras hitam oleh
berikut: petani berawal dari pesan leluhur mereka
1. Pemkab Brebes Akan Kembangkan untuk selalu menanam beras jenis ini dari
Potensi Beras Hitam Sirampog generasi ke generasi. Hal ini juga merupakan
2. Bupati Janji Bantu Petani Budidaya Beras upaya untuk melestarikan beras hitam sebagai
Hitam kekayaan asli Sirampog.
3. ‘Jah Saritem’ Asal Brebes Bisa Tambah Kata “program” merujuk pada tujuan
Vitalitas pengembangan beras hitam, yaitu untuk
4. Dari Brebes, Presiden Luncurkan mengenalkan beras hitam sebagai produk
Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi unggulan dan meningkatkan produksi beras
Rakyat

90
Komunikasi Kebijakan dalam Program Pengembangan Pertanian Beras Hitam: Analisis NVIVO 11
Rahmawati Zulfiningrum, Sumardjo, Amiruddin Saleh, dan Ivanovich Agusta

hitam sehingga petani dapat memenuhi terutama disparitas harga (perbedaan harga
kebutuhan pasar. dari petani hingga di tingkat konsumen).
Kata “kesejahteraan” berkaitan dengan tujuan
utama pembangunan pertanian, yaitu untuk Hasil analisis word cloud dapat dilihat
meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini pada Gambar 1 berikut ini.
dipengaruhi oleh kebijakan pemasaran,

Gambar 1. Analisis Word Cloud Pemberitaan Media Online

Gambar 2. Diagram Analisis Komunikasi Kebijakan Dalam Program Pengembangan Pertanian


Beras Hitam

91
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019Chrisany Juditha

Hasil analisis berita-berita online dan Kebijakan pembangunan pertanian


data tentang komunikasi kebijakan dalam tersebut dibutuhkan untuk mengakomodasi
pengembangan pertanian beras hitam dapat pengembangan pertanian beras hitam. Dalam
dilihat pada Gambar 2. Selama ini, hal ini, ada dua kendala yang dihadapi dalam
pemerintah daerah belum memiliki kebijakan pengembangan pertanian beras hitam, yakni
yang komprehensif dalam pengembangan SDM (sumber daya manusia) dan SDE
pertanian beras hitam. Kebijakan yang (sumber daya ekonomi) petani yang masih
dikeluarkan oleh pemerintah daerah baru relatif rendah. Hal ini dibuktikan dengan
sebatas program penyuluhan beras hitam masih rendahnya tingkat ketahanan pangan
sebagai sumber pangan alternatif. Tujuannya dan kesejahteraan petani, yang dipengaruhi
adalah untuk meningkatkan produktivitas dan oleh faktor usia dan tingkat pendidikan petani.
menambah luas areal tanam. Sebagian besar petani berusia 50 tahun ke atas
Berdasarkan Gambar 2, kebijakan dengan tingkat pendidikan sekolah dasar.
pembangunan pertanian dipengaruhi oleh: (1) Program pengembangan beras hitam yang
kebijakan identifikasi parameter pengaruh diselenggarakan pemerintah ini bertujuan
dengan dukungan sektor lain, (2) kebijakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan
daya ungkit dan analisis sensitivitas kesejahteraan petani.
parameter, (3) kebijakan kajian dampak dan Kebijakan pembangunan pertanian akan
efek ganda dengan pendekatan sistem, dan (4) memengaruhi komunikasi program
kebijakan penanganan pascapanen dan pengembangan pertanian beras hitam.
pengendalian harga. Kebijakan pembangunan Komunikasi kebijakan pembangunan
akan memengaruhi upaya pengembangan pertanian beras hitam di Kabupaten Brebes
beras hitam, yaitu: (1) peningkatan kualitas akan dipengaruhi oleh: (1) komitmen
beras hitam melalui penerapan teknis Pemerintah Kabupaten Brebes untuk
budidaya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan beras hitam sebagai ikon
menghasilkan beras hitam dengan kualitas unggulan daerah. Keseriusan pemerintah
terbaik. Salah satu caranya adalah dengan daerah sangat dibutuhkan pada
menggunakan air dari sumber mata air dan pengembangan pertanian beras hitam.
tidak boleh melalui lahan petani lain karena Besarnya komitmen akan menjadikan
dikhawatirkan akan tercemar pestisida. (2) program pengembangan berjalan secara
Diterapkannya budidaya beras hitam untuk berkelanjutan (sustainable). Komunikasi yang
menjaga kemurnian varietas lokal. Hal ini intens dan dialogis antara para stakeholder
penting untuk dilakukan mengingat bibit sangat menentukan keberhasilan program
beras hitam rentan persilangan sehingga yang dijalankan. (2) Dukungan fasilitas.
kemurnian bibit harus dijaga. (3) Perubahan Kebutuhan fasilitas pada petani beras hitam
pola tanam dan penerapan teknologi belum cukup memadai. Hal ini diharapkan
pertanian, yang meliputi penerapan pergiliran dapat dipenuhi oleh pengelola program.
pola tanam untuk menjaga ketersediaan stok Caranya adalah dengan melakukan
beras hitam dan penerapan teknologi komunikasi dan kerja sama dengan
pertanian dengan menambah sarana produksi stakeholder, seperti pemerintah daerah atau
pertanian. pihak swasta, sehingga dapat mendukung

92
Komunikasi Kebijakan dalam Program Pengembangan Pertanian Beras Hitam: Analisis NVIVO 11
Rahmawati Zulfiningrum, Sumardjo, Amiruddin Saleh, dan Ivanovich Agusta

pemenuhan kebutuhan akan fasilitas. Petani pengembangan pertanian beras hitam.


memerlukan dukungan fasilitas yang Akibatnya, muncullah sejumlah kendala, di
mencakup sarana dan prasarana dalam antaranya adalah rasionalisasi anggaran
mengembangkan beras hitam. Fasilitas yang program. Hal ini terjadi lantaran program
dimiliki petani beras hitam di Kecamatan dianggap sudah mampu berjalan tanpa
Sirampog saat ini adalah dua unit mesin dukungan pendanaan dari pemerintah daerah.
penggiling khusus beras hitam dan mesin Kurangnya pemahaman pengelola program
pengemas yang diperoleh dari bantuan terhadap pengetahuan lokal, belum
pemerintah daerah. Gapoktan Crana Tirta komprehensifnya komunikasi program,
Desa Manggis sebagai salah satu pengelola rendahnya tingkat partisipasi petani (terjadi
beras hitam juga memiliki mesin pemilah penurunan jumlah petani yang menjadi
sederhana, yang dirancang dan dibuat secara peserta program, dari yang awalnya 38
swadaya untuk membantu proses pemilahan menjadi 14 orang di tahun 2018), dan sulitnya
beras hitam. Pada proses budidaya, petani pemasaran produk beras hitam.
membutuhkan bantuan bibit, pupuk, akses Proses komunikasi yang selama ini
permodalan, dan penyediaan alat mesin dilakukan dalam program pengembangan
pertanian. Pada tahapan pascapanen, petani beras hitam berbentuk komunikasi langsung
membutuhkan penyediaan mesin pemilahan antara Dinas Pertanian, BPP, Petugas
beras hitam, pelatihan (seperti pelatihan Penyuluh Lapangan (PPL), dan petani.
pengemasan produk), inovasi olahan produk Pemerintah desa ikut terlibat pada tahap awal.
untuk meningkatkan kemampuan petani Selanjutnya, PPL melakukan komunikasi
dalam pengelolaan beras hitam dari tahap langsung dengan petani melalui kelompok
awal sampai akhir. (3) Program tani.
pengembangan. Pengembangan pertanian Hasil analisis menunjukkan bahwa pola
beras hitam belum selaras dengan kebutuhan komunikasi dalam pengembangan program
dan kearifan lokal setempat (indigenous pertanian beras hitam terdiri dari pola
knowledge). Program beras hitam belum komunikasi linier, interaktif, dan interaktif
dapat dikomunikasikan secara optimal kepada relasional (Lubis, et. al., 2013). Pola
petani. Hal ini terjadi karena ada perbedaan komunikasi linier atau pola komunikasi satu
pengetahuan dan kepentingan di antara para arah ditemukan pada petani, PPL, Dinas
stakeholder, terutama antara pengelola Pertanian, Kepala Kecamatan, Pemda, dan
program dan petani. Masyarakat di Baperlitbangda. Pola komunikasi interaktif
Kecamatan Sirampog sejak dahulu secara yang berlangsung dua arah dijumpai pada
turun temurun terbiasa menanam beras hitam BPP, Gapoktan, tenaga pemilahan, dan
dalam skala kecil di sudut area persawahan Kepala Desa. Komunikasi dua arah ini
Tujuannya adalah untuk menangkal hama menciptakan keseimbangan di antara
burung dan menjaga kesuburan tanah. (4) komunikator. Pola komunikasi interaktif
Karakteristik komunikasi yang dilakukan. relasional ditemukan pada pedagang dan
Komunikasi antara pemerintah dan petani konsumen, yaitu pola komunikasi yang
bersifat satu arah. Hal ini menyebabkan berlangsung dua arah dan bersifat relasional.
kurang efektifnya komunikasi dalam Pola komunikasi yang terjadi antara

93
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019Chrisany Juditha

pemerintah dan petani merupakan komunikasi partisipatif untuk meningkatkan keterlibatan


satu arah. Hal ini dinilai kurang efektif untuk masyarakat di tujuh desa pengembangan,
mengomunikasikan kebijakan pertanian. Pola yaitu Sridadi, Kaligiri, Mendala, Mlayang,
komunikasi yang dianggap efektif adalah pola Manggis, Kaliloka, dan Plompong. Ketiga,
komunikasi partisipatif (AOI, 2017). menyediakan dukungan fasilitas, yang
meliputi sarana dan prasarana pertanian.
KESIMPULAN DAN SARAN
Proses komunikasi kebijakan belum UCAPAN TERIMA KASIH
berjalan dengan maksimal karena pemerintah Terima kasih atas dukungan dan dana
belum mengeluarkan kebijakan secara khusus penelitian dari SEARCA (Southeast Asian
mengenai program pengembangan pertanian Regional Center for Graduate Study and
beras hitam. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Research in Agriculture).
pemerintah daerah baru sebatas kebijakan
untuk meningkatkan produktivitas dan DAFTAR PUSTAKA
menambah luas areal tanam sehingga belum Azis, A., Izzati M., Haryanti, S. (2015).
memenuhi standar kebijakan pembangunan Aktivitas antioksidan dan nilai gizi dari
pertanian. Selain itu, belum maksimalnya beberapa jenis beras dan millet sebagai
proses komunikasi kebijakan juga disebabkan bahan pangan fungsional Indonesia.
oleh masih lemahnya komitmen pemerintah, Jurnal Biologi. Vol. 4 (1), hal. 45-61.
belum selarasnya program pemerintah dengan Bandur, A. (2016). Penelitian Kualitatif:
kebutuhan masyarakat, kurangnya dukungan Metodologi, Desain, dan Teknik
fasilitas, dan pola komunikasi yang bersifat Analisis Data dengan NVIVO 11 Plus.
satu arah antara pemerintah dan petani. Jakarta (ID): Mitra Wacana Media.
Pola komunikasi program yang efektif Creswell, J.W. (2007). Qualitative Inquiry
adalah komunikasi partisipatif. Komunikasi and Research Design Choosing among
ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan Five Approaches, 2nd Edition. Thousand
petani. Dengan demikian, peluang Oaks (US): Sage Publications.
keberlanjutan program pengembangan Dhani. (2015). Pemerintah Kabupaten Brebes
pertanian beras hitam menjadi lebih besar. akan kembangkan potensi beras hitam
Untuk dapat mengembangkan Sirampog. Retrieved from:
pertanian beras hitam di Kabupaten Brebes, http://brebesnews.co/2015/02/pemkab-
pemerintah perlu merancang kebijakan yang brebes-akan-kembangkan-potensi-
mendukung peningkatan produksi beras hitam beras-hitam-sirampog/.
guna menunjang program ketahanan pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
dan peningkatan kesejahteraan petani. Untuk (2015). Penetapan Tim dan Honororium
itu, perlu diambil langkah-langkah sebagai Tim Pelaksana Kabupaten, Tim Teknis
berikut: pertama, pemerintah daerah perlu Kegiatan, Tim Survey Pra Demplot dan
merancang kebijakan khusus untuk Tenaga Pendamping Lapangan Demplot
mendukung pengembangan pertanian beras Beras Hitam Kegiatan Pembangunan
hitam, misalnya menyangkut kebijakan Beras Hitam pada Kegiatan
pemasaran. Kedua, melakukan komunikasi Penyuluhanlllllll Sumber Pangan

94
Komunikasi Kebijakan dalam Program Pengembangan Pertanian Beras Hitam: Analisis NVIVO 11
Rahmawati Zulfiningrum, Sumardjo, Amiruddin Saleh, dan Ivanovich Agusta

Alternatif Kabupaten Brebes. Brebes Situmeang, I. (2014). Beragam Isu


(ID): DPKP.. Menyangkut Kebijakan Komunikasi
Handajani, A., Roosihermiatie B., Maryani H. Pembangunan Pertanian dan Pedesaan.
(2010). Faktor-faktor yang berhubungan Jurnal Komunikologi. 11(2): 126-137.
dengan pola kematian pada penyakit Soriguer, F., et. Al. (2013). White Rice
degeneratif di Indonesia. Buletin Consumption and Risk of Type 2
Penelitian Sistem Kesehatan. Vol. Diabetes. Clinical Nutrition, 32 (3),
13(1), hal. 42-53. 481-484.
Kristamtini, T., Panjisakti B., Rudi H.M. Westhorp, G. (2014). Realist Impact
(2014). Keragaman genetik kultivar Evaluation: An Introduction. London
padi beras hitam lokal berdasarkan (UK): Methods Lab, Overseas
penanda mikrosatelit. Jurnal Development Institute.
Agrobiogen. Vol. 10(2), hal. 69-76. World Health Organization. (2018).
Lubis, D. P, et.al. (2013). Dasar-Dasar Noncommunicable Diseases. Retrieved
Komunikasi. Hubeis AVS, editor. Bogor from:
(ID): IPB Press. https://www.who.int/en/newsroom/facts
Pinontoan, A. R. (2015). Pengaruh Pemberian heets/detail/noncommunicable-diseases.
Ekstrak Beras Hitam (Oryza Sativa L) Aliansi Organis Indonesia. (2017). Perlu
Terhadap Kadar Low Density Komunikasi Partisipatif Petani Dalam
Lipoprotein Pada Tikus Wistar (Rattus Pembangunan Pertanian. Retrieved
Norvegicus) yang Diberi Diet from:
Prodislipidemia. Retrieved from: http://www.organicindonesia.org/0804-
http://fkm.unsrat.ac.id/wp- beritatext.
content/uploads/2015/02/JURNAL-
Anastasia-Rosalin-Pinontoan.pdf.
Sekar, A., Ayustaningwarno, F. (2013).
Analisis Kandungan Zat Gizi Makro
Dan Indeks Glikemik Snack Bar Beras
Warna Sebagai Makanan Selingan
Penderita Nefropati Diabetic. Journal of
Nutrition College. Vol. 2(4), hal. 514-
522.
Servaes, J. (2017). Sustainable Development
Goals in the Asian Context. Thailand
(TH): Springer.

95
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019Chrisany Juditha

96

You might also like