Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH TERAPI MICROWAVE DIATHERMY TERHADAP

NYERI PADA PASIEN LBP MIOGENIK DI RSUD


KESEHATAN KERJA RANCAEKEK
1
Abdul Qudus, 2Anggi Desthia Sumirat
12
Program Studi Fisioterapi, Politeknik Piksi Ganesha,
Jl. Jend. Gatot Soebroto No. 301 Bandung
E-mail : abdulqudus2319@gmail.com; 2anggidesthia@gmail.com
1

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of microwave diathermy therapy on pain in low
back pain myogenic patients. The research method used was the "One Group Pretest
Posttest Design" Pre-experimental research method. Data collection techniques used
are observation, questionnaire and literature study. This research was conducted in the
Physiotherapy Unit with a sample of 10 people, namely low back pain myogenic
patients who visited the Physiotherapy Unit of Occupational Health Hospital at the time
of the study. The results showed the development of questionnaire calculations with a
total average pre test of 350 (mild pain) and post test results with an average total of
463 (no pain) which means there was a change after therapy. The results of the
Independent Sample T Test using the SPSS 24 application also state the results of 0.000
or less than 0.05 which can be concluded that there is a significant change in patients
after therapy. The suggestions given by the author are: (1) It is recommended that the
patient therapy schedule be made more effective, so that it is more scheduled and can
improve the effectiveness of patient recovery. (2) If possible research is carried out at
hospitals or clinics with more myogenic low back pain patients. In order to be able to
measure and get more data, so the results obtained are more varied.
Keywords: Low Back Pain Miogenic, Microwave Diathermy, Pain

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek terapi microwave diathermy
terhadap nyeri pada pasien low back pain miogenik.Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian Pre-eksperimental “One Group Pretest Posttest Design”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner dan studi
kepustakaan. Penelitian ini dilakukan di Unit Fisioterapi dengan jumlah sampel 10
orang, yaitu pasien low back pain miogenik yang berkunjung ke Unit Fisioterapi RSUD
Kesehatan Kerja pada saat dilakukannya penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
perkembangan perhitungan kuesioner dengan total rata-rata pre test sebesar 350 (nyeri
ringan) dan hasil post test dengan total rata-rata 463 (tidak nyeri) yang artinya terdapat
perubahan setelah dilakukannya terapi. Hasil perhitungan Independent Sample T Test
menggunakan aplikasi SPSS 24 juga menyatakan hasil 0,000 atau kurang dari 0,05 yang
dapat disimpulkan terjadi perubahan yang signifikan pada pasien setelah dilakukannya
terapi. Adapun saran yang diberikan penulis yaitu : (1) Disarankan untuk jadwal terapi
pasien dibuat lebih efektif, agar lebih terjadwal dan dapat meningatkan efektifitas
kesembuhan pasien. (2) Jika memugkinkan penelitian dilakukan pada Rumah Sakit atau
klinik dengan pasien low back pain miogenik lebih banyak. Agar dapat mengukur dan
mendapatkan data yang lebih banyak, sehingga hasil yang didapatkan lebih bervariasi.
Kata kunci : Low Back Pain Miogenik, Microwave Diathermy, Nyeri

Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 1


A.PENDAHULUAN Kesehatan Kerja Rancaekek, low back
Latar Belakang pain miogenik merupakan salah satu
Tubuh manusia di bentuk oleh keluhan terbesar yaitu sebanyak 77%
rangka atau sistem muskuloskeletal dibandingkan dengan keluhan yang
yang berfungsi sebagai stabilisasi serta lainnya yaitu radikulopati lumbal
mobilisasi tubuh. Salah satunya adalah sebanyak 16% dan ischialgia 7%.
tulang, tanpa tulang manusia tidak bisa Berdasarkan latar belakang diatas
berdiri dengan tegak begitupun tanpa penulis tertarik untuk mengkaji dan
bantuan otot maka tulang tidak bisa meneliti Bagaimana Pengaruh Terapi
berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam Microwave Diathermy (MWD)
kehidupan sehari-hari tentunya kita Terhadap Nyeri Pada Pasien Low Back
memerlukan pergerakan yang Pain (LBP) Miogenik Di RSUD
mendukung pekerjaan maupun segala Kesehatan Kerja Rancaekek.
aktivitas, terutama pergerakan dari Pengertian Terapi
punggung. Punggung merupakan bagian Menurut Soeharso dan Ana
tubuh yang sangat dilibatkan dalam (2013) terapi adalah usaha untuk
berbagai pergerakan dengan bantuan memulihkan kesehatan orang yang
pergerakan dari punggung kita dapat sedang sakit, pengobatan penyakit dan
melakukan aktivitas fungsional seperti perawatan penyakit. Dalam bidang
mengangkat barang, duduk, berdiri, dan medis kata terapi sinonim dengan kata
aktivitas lainnya. pengobatan.
Menurut WHO (2003) penyakit Definisi Microwave Diathermy
yang menjadi masalah kesehatan di (MWD)
dunia dan mempengaruhi hampir Sugijanto (2007)mengemukakan
seluruh populasi adalah low back pain Microwave Diathermy (MWD)
(LBP). Low back pain adalah nyeri merupakan suatu pengobatan
punggung bawah yang dirasakan di menggunakan stressor fisis berupa
punggung bagian bawah, bukan energi elektromagnetik yang dihasilkan
merupakan penyakit namun merupakan oleh arus bolak-balik frekuensi 2450
istilah untuk nyeri yang dirasakan di MHz dengan panjang gelombang 12,25
area anatomi yang terkena dengan cm.
berbagai variasi lama terjadinya nyeri Efek fisiologis yang ditimbulkan
diperkirakan setidaknya 70% manusia dari Microwave Diathermy adalah
pernah menderita sakit punggung baik perubahan temperatur menyebabkan
akut maupun kronis. reaksi lokal jaringan yang dapat
LBP di Indonesia belum meningkatkan metabolisme sel-sel lokal
diketahui secara pasti, namun ± 13% tiap kenaikan temperatur 1˚ C,
diperkirakan penderita LBP di juga dapat meningkatkan vasomotion
Indonesia bervariasi antara 7,6 % sphincter sehingga timbul homeostatik
sampai 37 % dari jumlah penduduk lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi
yang ada di Indonesia. Prevalensi lokal.
penderita LBP di Indonesia berdasarkan Reaksi general, mungkin dapat
yang pernah di diagnosis oleh tenaga terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu
kesehatan yaitu 11,9% dan berdasarkan dipertimbangkan karena penetrasinya
diagnosis atau gejala yaitu 24,7% dangkal ± 3 cm dan aplikasinya lokal.
sedangkan di Provinsi Jawa Barat angka Consensual efek menyebabkan
prevalensi penderita LBP berdasarkan timbulnya respon panas pada sisi
diagnosis dan gejala yaitu 18,9%. kontralateral dari segmen yang sama.
Dari kunjungan pasien dari Pada jaringan ikat dapat
bulan Maret sampai Mei 2018 di RSUD meningkatkan elastisitas jaringan ikat
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 2
lebih baik seperti jaringan collagen Sugijanto (2007) menjelaskan
kulit, otot, tendon, ligamen, dan kapsul bahwa perubahan temperatur lebih
sendi akibat menurunnya viskositas terkonsentrasi pada jaringan otot, sebab
matriks jaringan tanpa menambah jaringan otot lebih banyak mengandung
panjang matriks, tetapi terbatas pada cairan dan darah. Karena efek
jaringan ikat yang letak kedalamannya sedatifnya dapat mengurangi nyeri
± 3 cm. melalui stimulasi sekunder pada saraf
Pada jaringan otot dapat afferent.
meningkatkan elastisitas jaringan otot Namun selain itu efek sekunder
dan menurunkan tonus melalui dari serabut saraf afferent dapat
normalisasi nocicencorik. Sedangkan mempengaruhi ujung serabut saraf pada
pada jaringan saraf dapat meningkatkan spindle otot dan tendon golgi, yang
elastisitas pembungkus jaringan saraf, akan mempengaruhi inhibisi terharap
meningkatkan konduktivitas serta motor neuron sehingga akan
ambang rangsang saraf. mengurangi spasme (ketegangan) pada
Efek terapeutiknya dapat otot.
meningkatkan proses perbaikan atau Dengan berkurangnya spasme
reparasi jaringan secara fisiologis. otot tersebut diharapkan otot tersebut
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus diharapkan otot dapat berfungsi
otot melalui efek sedatif, serta kembali, efek lain adalah meningkatkan
perbaikan metabolisme. Dengan metabolism sehingga dapat menurunkan
peningkatan elastisitas jaringan lemak, nyeri akibat iskemia jaringan.
maka dapat mengurangi proses Pengaplikasian microwave
kontraktur jaringan. diathermy yang dikemukakan sudarsini
Alat Microwave Diathermy adalah sebagai berikut :
(MWD) memiliki indikasi sebagai 1. Posisi pasien diatur senyaman
berikut : Kondisi inflamasi subakut dan mungkin sesuai dengan arah
kronik, spasme otot, jaringan colagen, yang akan disinari. Untuk pasien
kelainan tulang, sendi, otot, kelainan LBP biasanya adalah posisi
saraf perifer. Ini dimaksudkan sebagai tengkurap.
persiapan sebelum pemberian latihan. 2. Persiapan alat : tes alat, pre
Apabila elastisitas dan threshold pemanasan alat 5-10 menit
jaringan saraf semakin membaik, maka 3. Persiapan pasien : bebaskan
konduktivitas jaringan saraf akan pasien dari pakaian dan logam,
membaik pula, proses ini melalui efek posisikan pasien senyaman
fisiologis. mungkin, tes sensibilitas pasien,
Adapun kontraindikasi jarak alat 5-10 cm dari kulit,
Microwave Diathermy Seperti yang durasi 20-3- menit, alat 2456
dikemukakan Sugijanto (2007) MHz, frekuensi terapi 3-
mengenai kontra indikasi alat 5x/minggu, intensitas 50-100
Microwave Diathermy adalah sebagai watt tergantung toleransi pasien.
berikut : Pemakaian implant pacemaker, Definisi Low Back Pain Miogenik
metal di dalam jaringan dan permukaan (LBP)
jaringan, gangguan sensasi panas, Menurut Magee (2013) Low
pendarahan, malignant tumor, Back Pain Miogenik adalah nyeri pada
trombosis vena, pasien dengan punggung bawah yang disebabkan oleh
gangguan kontrol gerakan atau tidak gangguan pada unsur tendomusculer
bisa bekerja sama. tanpa disertai dengan gangguan
Mekanisme Penurunan Nyeri Dengan neurologis antara vertebra thoracal 12
Microwave Diathermy (MWD)
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 3
sampai dengan bagian bawah punggung LBP miogenik adalah adanya nyeri,
dan anus. spasme, dan keterbatasan fungsional
Gangguan yang terjadi pada yang berhubungan dengan mobilitas
LBP miogenik yaitu nyeri tekan pada lumbal. Nyeri merupakan pengalaman
regio lumbal, spasme otot-otot sensoris yang tidak menyenangkan
punggung bawah, sehingga dapat akibat kerusakan jaringan pada tubuh.
mengakibatkan ketidakseimbangan Nyeri terjadi jika saraf sensoris
antara otot dan paravertebrae yang perifer yang disebut nociseptor terpicu
dapat mengakibatkan keterbatasan oleh rangsang mekanik, kimiwai
gerak. maupun termal maka impuls nyeri akan
Adanya ketidakseimbangan dihantarkan ke serabut-serabut afferen
tersebut akan menyebabkan penurunan cabang spinal. Dari medula spinalis
mobilitas lumbal akibat adanya nyeri, impuls diteruskan ke otak melalui
spasme, ketidakseimbangan otot traktus spinotalamikus kolateral.
tersebut, sehingga aktivitas fungsional Selanjutnya akan memberikan respon
terganggu. terhadap impuls saraf tersebut. Respon
LBP miogenik berhubungan tersebut berupa upaya untuk
dengan gangguan otot di daerah menghambat atau mensupresi nyeri
punggung bawah, tendon, dan ligamen dengan pengeluaran substansi peptida
yang bisa timbul pada saat melakukan endogen yang mempunyai sifat
aktivitas sehari-hari secara berlebihan analgesik yaitu endorphin.
seperti duduk lama, berdiri lama atau Tanda dan gejala LBP miogenik
mengangkat beban berat dengan cara menurut riyantania (2011) adalah
yang salah, dimana nyeri bersifat ditemukannya nyei otot yang dikenal
tumpul. sebagai nyeri miogenik, yaitu nyeri yang
Etiologi low back pain (LBP) tidak wajar yang tidak sesuai dengan
miogenik adalah sebagai berikut : distribusi saraf serta dermatom dengan
1. Ketegangan otot, yang reaksi yang sering berlebihan.
disebabkan oleh sikap tegang Nyeri tersebut ditandai dengan
yang konstan atau berulang- adanya nyeri tekan pada daerah yang
ulang pada posisi yang sama, bersangkutan (triger point), kehilangan
akan memendekan otot yang ruang gerak kelompok otot yang
akhirnya akan menimbulkan bersangkutan (loss of range motion),
perasaan nyeri. spasme otot punggung bawah.
2. Spasme, yang disebabkan oleh Adanya spasme otot daerah
gerakan yang tiba-tiba dimana lumbosakral, ketidakseimbangan otot
jaringan otot sebelumnya dalam stabilisator dan fiksator trunk, mobilitas
kondisi yang tegang. Spasme lumbosakral terbatas, sehingga
otot ini memberi gejala yang mengalami penurunan aktivitas
khas, yaitu dengan adanya fungsional. Keluhan akan hilang apabila
kontraksi otot yang disertai kelompok otot lumboskaral
dengan nyeri hebat. diregangkan.
3. Defesiensi otot dapat disebabkan
oleh kurangnya latihan sebagai B. METODE
akibat dari mekanisasi yang Metode Penelitian
berlebihan, tirah baring yang Menurut Sugiyono (2008)
terlalu lama maupun imobilisasi. metode penelitian adalah cara ilmiah
Patofisiologi Low Back Pain Miogenik untuk mendapatkan data dengan tujuan
Meliala dan Pinzon (2004) dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
menyatakan keluhan utaman pasien tersebut empat kata kunci yang perlu
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 4
diperhatikan dalam penelitian yaitu : jika jumlah populasi yang kuran dari
cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. 100 maka seluruh populasi dijadikan
Dalam melakukan penelitian ini penulis sampel penelitian semuanya
menggunakan metode penelitian pre- sebagaimana yang telah dikemukakan
eksperimental “One Group Pretest oleh sugiyono (2007).
Posttest Design”. Teknik sampling Teknik Pengumpulan Data
yang digunakan adalah unit sampling Teknik pengumpulan data yang
yang melibatkan 10 orang tanpa digunakan oleh penulis dalam penelitian
kelompok. ini adalah :
Definisi Operasional Variabel 1. Observasi
Dalam penelitian ini variabel- Penelitian dilakukan secara
variabel yang akan diteliti dibagi langsung dengan melakukan
menjadi 2, yaitu : pengamatan terlebih dahulu
1. Variabel Bebas / Independent terhadap pasien dengan keluhan
Variable Low Back Pain Miogenik sebelum
Variabel bebas adalah variabel yang melakukan intervensi dengan terapi
dapat mempengaruhi variabel lain. Microwave Diathermy di RSUD
Dalam penelitian ini yang Kesehatan Kerja Rancaekek.
merupakan variabel bebas adalah 2. Kuesioner
pengaruh Microwave Diathermy. Kuesioner merupakan teknik
Variabel pengaruh Microwave pengumpulan data yang dilakukan
Diathermy ini disimbolkan sebagai dengan cara memberi seperangkat
variabel x. pertanyaan atau pernyataan tertulis
2. Variabel Terikat / Dependent kepada responden untuk dijawab.
Variable Kuesioner disebarkan pada pasien
Variable terikat adalah variabel Low Back Pain Miogenik sebelum
yang dipengaruhi oleh variabel lain. dilakukannya intervensi dan
Dalam hal ini yang merupakan sesudah dilakukannya intervensi
variabel terikat adalah nyeri pada Microwave Diathermy sebanyak 10
pasien Low Back Pain Miogenik. butir pertanyaan untuk mengukur
Variabel pasien Low Back Pain perkembangan intensitas nyeri
Miogenik ini disimbolkan sebagai pasien.
variabel Y. 3. Studi Kepustakaan
Populasi Dan Sampel Penelitian Metode yang dilakukan oleh
Menurut Sugiyono (2012) penulis adalah dengan cara melihat,
populasi dapat diartikan sebagai membaca, dan mempelajari buku
wilayah generalisasi yang terdiri atas referensi, buku-buku ilmiah,
subjek dan objek yang mempunyai dokumen-dokumen dan sumber
kualitas dan karakteristik tertentu yang data lain.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Teknik Analisis Data
Sedangkan sampel adalah bagian dari Untuk analisis data dalam
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh penelitian ini yang digunakan adalah
populasi tersebut. “One Group Pretest-Posttest Design”,
Teknik pengambilan sampel yaitu desain penelitian yang terdapat
dalam penelitian ini adalah total pretest sebelum diberi intervensi dan
sampling sebanyak 10 orang responden. posttest setelah diberi intervensi.
Total sampling adalah teknik Dengan demikian dapat diketahui lebih
pengambilan sampel dimana jumlah akurat, karena dapat membandingkan
sampel sama dengan jumlah populasi dengan diadakan sebelum diberi
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 5
perlakuan yang dikemukakan oleh tersusun dalam suatu garis kontinum
sugiyono (2011). yang jawaban “sangat positifnya”
Penelitian ini bertujuan untuk terletak di bagian kiri garis, dan
menilai perbedaan pengaruh terapi jawaban “sangat negatifnya” terletak di
Microwave Diathermy terhadap nyeri bagian kanan garis atau sebliknya. Data
pada pasien Low Back Pain Miogenik di yang diperoleh adalah data interval.
RSUD Kesehatan Kerja atau menguji
hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh
intervensi yang diberikan menggunakan 5 4 3 2 1
Skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok Tidak nyeri (TN) Sangat Amat
orang. Nyeri (SAN)

Tabel 1. Penentu Skor Jawaban Gambar 1. Skala Interval


Kuesioner Penelitian
No Keterangan Skor Sumber : Diolah oleh penulis (2018)
Pertanyaan
1 Tidak Nyeri 5 C. PEMBAHASAN
(TN)
2 Nyeri 4 Hasil rata-rata pasien sebelum
Ringan intervensi (pre test) dan setelah
(NR) intervensi (post test)
3 Nyeri (N) 3 Tabel 2. Rekapitulasi Kondisi Nyeri
4 Sangat 2 Pasien Sebelum Intervensi (Pre Test)
Nyeri (SN) No. Responden Jumlah
5 Sangat 1
Amat Nyeri 1 34
(SAN)
Sumber: Sugiyono (2015) 2 35
Skala Likert kemudian menskala
3 37
individu yang bersangkutan dengan
menambahkan bobot dari jawaban yang 4 35
telah dipilih. Nilai rata-rata dari masing-
masing responden di analisis dengan 5 35
menghitung rata-rata jawaban
berdasarkan skoring setiap jawaban 6 32
responden dalam bentuk data interval,
7 38
dengan jumlah kelas 5 interval dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut : 8 38

9 37

10 29
Skala untuk instrument Jumlah 350
penelitian yang digunakan adalah
differensial semantik. Skala ini Sumber: hasil olahan penulis (2018)
digunakan untuk mengukur sikap

Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 6


Gambar 3. Interval Rata-Rata
Kondisi Pasien Setelah Intervensi
(Post Test)
Sumber: hasil olahan penulis (2018)

Gambar 2. Interval Rata-Rata Pengujian Data Dengan Independent


Kondisi Pasien Sebelum Intervensi Sample T Test SPSS
(Pre Test) Konsep dasar uji independent
sample t test digunakan untuk
Sumber: hasil olahan penulis (2018) mengetahui apakah terdapat perbedaan
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata dari hasil sebelum dan sesudah
skor kuesioner pasien low back pain intervensi. Dalam uji independent
miogenik (pre test) di RSUD Kesehatan sample t test terdapat 2 syarat yaitu data
Kerja Rancaekek dapat disimpulkan harus diuji normalitasnya dan
bahwasannya rata-rata pasien berada di homogenitasnya.
interval NR (nyeri ringan) dengan skor Dasar pengambilan keputusan
350. adalah jika nilai uji signifikansi lebih
Tabel 3. Rekapitulasi Kondisi Nyeri besar dari 0,05 maka nilai distribusi
Pasien Setelah Intervensi (Post Test) dapat dikatakan normal dan homogen.

No. Responden Jumlah Tabel 4. Uji Normalitas

1 45

2 47

3 48

4 46 Sumber: hasil olahan penulis (2018)


5 45 Tabel 5. Uji Homogenitas
6 43

7 49

8 48

9 47

10 45 Sumber: hasil olahan penulis (2018)


Dari hasil pengoahan data diatas
Jumlah 463 yang diuji menggunakan aplikasi spss
24 dapat disimpulkan bahwa distribusi
Sumber: hasil olahan penulis (2018)
data normal dan homogen karena lebih
besar dari 0,05 dan sudah memenuhi
syarat untuk melanjutkan uji
independent sampel t test.
Hasil Pengujian Data Dengan
Independent Sample T Test SPSS
Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya pengujian data dengan
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 7
independent sample t test digunakan Nyeri
untuk mengetahui apakah terdapat 2 35 47 Tidak
perbedaan signifikan rata-rata dari hasil Nyeri
sebelum intervensi (pre test) dan setelah 3 37 48 Tidak
intervensi (post test) dengan dasar Nyeri
pengambilan keputusan : 4 35 46 Tidak
1. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 Nyeri
maka terdapat perbedaan yang 5 35 45 Tidak
signifikan antara sebelum terapi Nyeri
(pre test) dan setelah terapi (post 6 32 43 Tidak
test) pada pasien Low Back Pain Nyeri
Miogenik. 7 38 49 Tidak
2. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 Nyeri
maka tidak terdapat perbedaan 8 38 48 Tidak
yang aignifikan antara sebelum Nyeri
terapi (pre test) dan setelah terapi 9 37 47 Tidak
(post test) pada pasien Low Back Nyeri
Pain Miogenik. 10 39 45 Tidak
Setelah syarat uji normalitas dan Nyeri
homogenitasnya terpenuhi selanjutnya
dilakukan uji independent sample t test Sumber: hasil olahan penulis (2018)
dengan spss 24 sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan
Tabel 6. Hasil Signifikansi skor kuesioner per-pasien Low Back
Independent Sample T Test Pain Miogenik di RSUD Kesehatan
Kerja Rancaekek diatas dapat
disimpulkan bahwasannya terapi
Microwave Diathermy 100%
berpengaruh pada 10 pasien Low Bak
Pain Miogenik yang kondisi awalnya
bervariasi dari nyeri ringan sampai
Sumber: hasil olahan penulis (2018) nyeri menjadi tidak nyeri.
Dari data diatas dapat dilihat
Sig. (2 tailed) lebih kecil dari 0,05. D. KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat Berdasarkan hasil penelitian
perbedaan yang signifikan pada pasien yang telah dilakukan, maka penulis
Low Back Pain Miogenik sebelum dapat menarik kesimpulan sebagai
terapi (pre test) dan setelah terapi (post berikut :
test) menggunakan alat Microwave 1. Terapi Microwave Diathermy
Diathermy. terbukti memberikan perkembangan
pada pasien Low Back Pain
Tabel 7. Hasil Pengaruh Terapi Miogenik.
Microwave Diathermy Pada Pasien 2. Terapi Microwave Diathermy
Low Back Pain Miogenik terbukti memberikan pengaruh
terhadap penurunan nyeri pada
No. Hasil jawaban Kondisi
pasien Low Back Pain Miogenik.
responden kuesioner Akhir
3. Berdasarkan hasil pre test dan post
Pre Post test pasien menunjukan hasil
Test Test perkembangan yang signifikan.
1 34 45 Tidak
Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 8
Dengan total skor 350 (Nyeri Sugiyono, (2008). Metode
Ringan) untuk pre test dan 463 Penelitian Kuantitatif,
(Tidak Nyeri) untuk post test. Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
4. Berdasarkan hasil pengujian dengan Bandung.
Independent Sample T Test juga Sugiyono, (2012). Memahami
didapat nilai 0.000 atau kurang dari Penelitian Kualitatif, Alfabeta,
0,05 yang dapat disimpulkan hasil Bandung.
pengujian pre test dan post test Sugiyono, (2015). Metode
signifikan. Penelitian Pendidikan,
Alfabeta, Bandung.
Saran Soeharso dan Ana. R, (2013).
Berikut ini adalah beberapa Kamus Besar Bahasa
saran yang dapat dilakukan untuk Indonesia, Widya Karya,
pengembangan penelitian, diantaranya: Semarang.
1. Pada penelitian selanjutnya Sugijanto. H. R, (2007). “Perbedaan
disarankan untuk jadwal terapi Pengaruh Intervensi MWD
pasien dibuat lebih efektif, sehingga Dan TENS Dengan MWD,
jadwal terapi pasien lebih terjadwal TENS Dan Traksi Leher
dan dapat meningatkan efektifitas Manual Terhadap
kesembuhan pasien. Pengurangan Nyeri Kepala
2. Jika memugkinkan penelitian Pada Cervical Headache”.
dilakukan pada Rumah Sakit atau Jurnal Fisioterapi Indonesia,
klinik dengan pasien Low Back Pain Volume 7, Universitas Esa
Miogenik lebih banyak. Agar dapat Unggul.
mengukur dan mendapatkan data WHO, (2003). Low Back Pain :
yang lebih banyak, sehingga hasil “Bulletin Of The World
yang didapatkan lebih bervariasi. Health Organization” .
E. DAFTAR PUSTAKA
Meliala. L dan Pinzon. R, (2004).
Patofisiologi Dan
Penatalaksanaan Nyeri
Pinggang Bawah. Pain
Symposium : Toward
Mechanism Based Treatment,
Yogyakarta.
Putz. R dan Pabst. R. (2008). Atlas
Anatomi Manusia : Sobotta
Anatomi, edisi XXI, Buku
Kedokteran ECG , Jakarta.
Riyantania. (2011). Pengaruh
Pemberian Kinesio Taping
Untuk Menurunkan Nyeri
Pada Pasien Low Back Pain
Miogenik . Politeknik
Kesehatan Surakarta.
Sugiyono, (2007). Metode
penelitian kuantitaif, kualitatif
dan R&D, Alfabeta, Bandung.

Jurnal INFOKES-Politeknik Piksi Ganesha 9

You might also like