Kerukunan Hidup Berdampingan Secara Damai Antara Umat Muslim Dan Kristen Di Ngerukopa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No.

2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Kerukunan Hidup Berdampingan Secara Damai Antara Umat Muslim Dan


Kristen Di Ngerukopa

Lutfin Haryanto1, Abas Oya2, Rostati3, Jessy Parmawati Atmaja4


1234
STKIP Harapan Bima
Email: lutfinharyanto1990@gmail.com, abasoya01@gmail.com, tathysanggini3526@gmail.com,
jessyparmawatiatmaja@habi.ac.id

Abstract (English). Religious tolerance in Indonesia is already popular with the term life of
harmoniousness. Adherents of different religions have been spreading in the provinces of Indonesia.
Village people in Nggerukopa embrace a different religion between Islam, Christianity and
Catholicism. The researchers discussed "how peaceful harmony exists between Muslims and Christians
in Nggerupa?”. The study used qualitative methods with phenomenology approach. The steps of the
data collection are observation, interview and documentation with a purposive sampling technique.
The researchers found some of the patterns did by people of different religions in Nggerukopa of filling
peaceful coexistence between Muslims and Christians in destroying social interaction between them,
and patterns of religious social relationships, and society social relationships. It embodies attitudes of
tolerance by being able to live each other's lives without having to care for the differences; there are
differences in belief toward held religion so that tolerance and religious harmony could be created
properly.

Keywords: Harmoniousness, Peaceful Life, Religious Differences.

Abstrak . Toleransi antar umat beragama di Indonesia sudah populer dengan istilah
kerukunan hidup antar umat beragama. Penganut agama yang berbeda sudah meluas diberbagai
propinsi di Indonesia. Masyarakat Dusun Nggerukopa menganut agama yang berbeda diantaranya
Islam, Kristen dan Khatolik. Para peneliti mengkaji “Bagimana kerukunan hidup berdampingan
secara damai antara umat kristen dan muslim di Nggerukopa?”. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Langkah dalam pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan teknik purposive sampling. Para Peneliti menemukan beberapa
pola yang dilakukan oleh umat berbeda agama di Nggerukopa dalam memenuhi hidup
berdampingan secara damai antar umat Kristen Dan Muslim Di Ngerukopa diantaranya pola
interaksi sosial masyarakat, dan pola hubungan sosial keagamaan, serta pola hubungan sosial
kemasyarakatan. Hal tersebut mewujudkan sikap toleransi mereka dengan mampu menjalani
kehidupannya masing-masing tanpa harus memperdulikan perbedaan yang ada termasuk adanya
perbedaan keyakinan terhadap agama yang dianut sehingga sikap toleransi dan kerukunan beragama
dapat tercipta dengan baik.

Kata Kunci: Kerukunan, Hidup Damai, Perbedaan Agama

PENDAHULUAN rakyatnya (sekitar 90 persen) mengaku


Agama memainkan peranan yang beragama islam.
penting dalam kehidupan sehari-hari orang Penganut agama yang bereda sudah
Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari meluas diberbagai propinsi di Indonesia. Salah
identitas pribadi, identitas etnik dan juga satunya di provinsi Nusa Tenggara Barat,
identitas politik seseorang, serta identitas kecamatan Donggo, kabupaten Bima, desa
bangsa itu sendiri. Indonesia adalah negara yang Palama, dusun Nggerukopa. Masyarakat
beragam agama, dengan kekayaan agama dan Nggerukopa menganut agama yang berbeda
kepercayaan, meskipun sebagian besar diantaranya Islam, Kristen dan Khatolik.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 394


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Tentunya hidup dengan perbedaan keyakinan di Beragama, Budaya, Dan Tanggung Jawab
satu tempat tidaklah muda bagi umat tersebut. Sosial Media. Ahmad Zamakhsari
Tantangan dan masalah bukan lagi hal yang (2019), Kontestasi Umat Beragama
dapat dihindari dan ditutupi dalam kehidupan (Studi Tentang Perdamaian dan Ketegangan
sehari-hari. Islam-Kristen di Kota Bekasi). Adeng Muchtar
Perbedaan cenderung menghasilkan Ghazali (2016), Toleransi Beragama Dan
sebuah konflik. Baik itu perbedaan suku, ras, Kerukunan Dalam Perspektif Islam. Yusuf
maupun agama. Dikarenakan disetiap kelompok Faisal Ali (2017), Upaya Tokoh Agama Dalam
memiliki kepercayaan dan keyakinan masing- Mengembangkan Sikap Toleransi Antarumat
masing, terutama dalam perbedaan agama Beragama. Salma (2016), “Konsep Toleransi
sangat sensitif dan mudah menimbulkan sebuah (Al-Samahah) Antar Umat Beragama Perspektif
konflik. Maka dari itu, toleransi menjadi Islam”. Oluwatosin Adeoti A. (2014),
peranan penting bagi mereka dalam di “Religious Tolerance and Peaceful Co-
kehidupan sehari-hari. Existence: The Case of Female Religious Cults
Beberapa penelitian terdahulu Relationship in Ijebuland, Ogun State Nigeria”.
membahas tentang toleransi beragama. Musyarif Abdulazeez Balogun (2013), “Peaceful Co-
( 2018) dalam tulisannya yang berjudul Existence in a Multi-Religious.
“Toleransi Islam Dan Kristen Di Kabupaten Dari penelitian-penelitian diatas
Soppeng Tahun 1950-2007”, mengatakan sikap mengarah pada bentuk toleransi. Di penelitian
saling menghormati antara sesama sehingga ini, kami mengkaji “Bagimana kerukunan hidup
sikap toleransi dapat terwujud antar umat berdampingan secara damai antara umat kristen
beragama, dengan berlapang dada menghormati dan muslim di Nggerukopa?”
keyakinan mereka, sehingga membawa kepada
kehidupan yang damai, harmonis dan sentosa, METODE
Untuk itu dianjurkan untuk bersikap lemah Penelitian menggunakan metode
lembut pada sesama baik yang beragama Islam kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
maupun yang beragama Nasrani atau lainnya. karena dalam proses penelitian, peneliti
Imam Syaifudin (2017), dalam tulisannya mengharapkan mampu memperoleh data dari
“Interaksi Sosial Dalam Membangun Toleransi orang-orang atau pelaku yang diamati baik
Antar Umat Beragama Di Dusun Dodol Desa secara tertulis maupun lisan. Penelitian ini
Wonoagung Kecamatan Kasembon Kabupaten dilakukan di Dusun Nggerukopa, Desa Palama,
Malang”, dari hasil penelitiannya menemukan Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Provinsi
bahwa terciptanya kerukunan, karena masing- Nusa Tenggara Barat.
masing dari setiap pemeluk agama saling Sumber data dalam penelitian ini
terbuka dan menerima keberadaan dari agama diperoleh oleh dari sumbernya secara langsung,
lain. Lely Nisvilyah (2013), Toleransi diamati dan dicatat secara langsung, seperti,
Antarumat Beragama Dalam Memperkokoh wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan
Persatuan Dan Kesatuan Bangsa (Studi Kasus pihak yang terkait, yaitu tokoh agama, tokoh
Umat Islam Dan Kristen Dusun Segaran masyarakat dan masyarakat lainya. Pemilihan
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto), informan dalam penelitian ini dilaksanakan
dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan cara atau teknik purposive sampling.
secara normative nilai-nilai dasar yang menjadi Adapun analisis data yang digunakan dalam
landasan terbentuknya toleransi antar umat penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif
beragama adalah nilai agama dan nilai budaya. dari data yang diperoleh selama penelitian
Sedangkan, secara empirik terdiri atas nilai
kemanusiaan, nasionalisme, historis, HASIL DAN PEMBAHASAN
keteladanan tokoh masyarakat, dan nilai Makna kerukunan antarumat beragama
kesabaran. Penelitian lain juga membahas Toleransi antar umat beragama di
tentang toleransi beragama seperti, Eko Indonesia sudah populer dengan istilah
Digdoyo (2018), Kajian Isu Toleransi kerukunan hidup antar umat beragama. Istilah

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 395


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

tersebut menjadi istilah resmi yang di gunakan agama Khattolik. Walaupun demikian, hal ini
oleh pemerintah. Kerukunan hidup beragama tidak menjadikan wilayah Dusun Nggerukopa
adalah salah satu tujuan pembangunan dalam harus mutlak menerapkan ajaran Islam ataupun
bidang keagamaan di Indonesia. Gagasan ini Kristen kepada seluruh masyarakatnya. Setiap
muncul didasari oleh seiring meruncingnya pemeluk agama saling terbuka dan menerima
hubungan antar umat beragama. keberadaan dari agama lain. Adanya
Kerukunan dapat dimaknai sebagai keanekaragaman beragama yang ada di
kondisi hidup maupun kehidupan yang Nggerukopa, tidak membuat hubungan interaksi
mencerminkan suasana damai, tertib, tenteram, antara warga Nggerukopa menjadi renggang dan
sejahtera, saling menghormati, saling kaku, justru hal ini membuat keindahan
menghargai, tenggang rasa, gotong royong tersendiri yang bisa dilihat didalam pola
sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian interaksi bermasyarakat warga Nggerukopa.
bangsa Indonesia yang terkandung dalam Masyarakat Dusun Nggerukopa tidak
Pancasila. memandang adanya kelompok mayoritas
Demi memelihara kerukunan beragama, ataupun minoritas ketika melakukan kegiatan
sikap toleransi harus dikembangkan untuk hidup yang bersifat sosial. Mereka selalu menanamkan
berdampingan secara damai dan menghindari rasa persaudaraan yang kuat dan menjunjung
konflik. Konflik antar umat beragama biasanya tinggi sikap gotong-royong.
disebabkan oleh sikap merasa paling benar Interaksi Sosial Masyarakat Nggerukopa
dengan cara eliminasi kebenaran dari orang lain. Kondisi kehidupan sehari-hari
Interaksi Masyarakat Nggerukopa Dalam masyarakat Dusun Nggerukopa terlihat jelas
Merawat Toleransi Bagi Kerukunan pada semua suasana kehidupan sosial sehari-
Beragama harinya. Mereka hidup damai dan rukun saling
Masing-masing agama perlu mengisi berdampingan satu dengan yang lainnya
pemahaman dan kegiatannya dengan hal-hal walaupun mereka berbeda agama. Pola
yang mendorong hubungan saling bekerjasama interaksi sosial dalam membangun kerukunan
untuk semua orang. Seperti di Dusun umat beragama, secara umum masyarakat
Nggerukopa Kecamatan Donggo Kabupaten Dusun Nggerukopa mempunyai pola interaksi
Bima, meskipun terdapat tiga agama yaitu yang sangat dinamik. Hal tersebut tergambarkan
Islam, Kristen dan khatolik masyarakatnya dari pola hubungan sosial keagamaan, pola
hidup berdampingan secara rukun, damai dan hubungan sosial kemasyarakatan, dimana hal-
saling menghargai satu sama lain. Secara hal tersebut menjelaskan bagaimana pola
normatif nilai-nilai dasar yang menjadi landasan kerukunan umat beragama yang terjadi di
terbentuknya sikap toleransi antar umat Dusun Nggerukopa.
beragama yaitu nilai agama, nilai budaya, nilai Hubungan Sosial Keagamaan
nasionalis, nilai historis, nilai keteladanan dan Umat beragama yang ada di Dusun
nilai kesabaran. Nggerukopa menjalankan ajaran agama yang
Keragaman bahasa dan budaya seperti telah digariskan oleh agamanya masing-masing,
pelangi dan taman kehidupan yang menjadi baik ajaran-ajaran ritual perorangan, kelompok,
sangat menarik. Namun, sering terdengar orang maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pola
cenderung merasa gelisah dan sulit menerima sosial keagamaan yang secara riil membentuk
kenyataan akan keragaman agama. perbedaan interaksi sosial yang harmonis serta komunikasi
bukanlah dijadikan perdebatan, yang terpenting sosial yang selalu terjadi antara pemeluk agama
adalah bagaimana perbedaan tersebut dapat yang berbeda.
dipadukan sehingga menghasilkan sebuah Masyarakat Nggerukopa berkeyakinan
keharmonisan dalam kehidupan beragama bahwa perbedaan faham keagamaan merupakan
menuju persatuan berbangsa dan bernegara. urusan individu dengan Tuhan. Keyakinan yang
Warga Dusun Nggerukopa hampir rata- selalu mereka pegang dan tentang keimanan
rata adalah pemeluk agama Islam dan Kristen, tidak bisa dilihat oleh orang lain. Kebebasan
keduanya hampir seimbang dan lainya adalah dalam hal memeluk agama sangat dijunjung

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 396


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

tinggi oleh mereka, serta perbedaan agama tidak yang kian terpelihara tercipta karena adanya
menjadi tembok pemisah yang suram bagi keterkaitan antara norma yang menjadi panduan
mereka dalam berinteraksi antar pemeluk agama masyarakat dengan nilai-nilai agama maupun
yang berbeda. Contoh nyata ketika umat Islam nilai adat bahkan kebudayaan yang kemudian
merayakan hari raya Idul Fitri, maka menjelma dalam sikap dan prilaku di kehidupan
umatKristen dan Khatolik pun juga ikut sehari-hari.
merayakannya, pada hari kedua Idul Fitri umat Upacara tradisional adalah sebagai
nonmuslim datang kerumah tetangga yang bentuk kegiatan dalam mencapai potensi
beragama Islam untuk melakukan halal bihalal. kerukunan yang ada di masyarakat. Hal tersebut
Begitupun pada hari raya natal ataupun nyepi, diperlihatkan adanya potensi lokal atau
masyarakat Dusun Nggerukopa yang beragama pengetahuan asli dari masyarakat untuk tetap
Islam juga ikut serta dalam perayaan tersebut. menjaga kerukunan hidup. Kebiasaan dalam hal
Sehingga hari raya di Dusun Nggerukopa dalam kehidupan perorangan maupun kelompok yang
satu tahun terdapat tiga hari raya yang di mendekatkan tali persaudaraan yang kuat telah
rayakan masyarakat tersebut. menjadi tradisi masyarakat Donggo, seperti
Pola hubungan sosial keagamaan yang tradisi selametan, tradisi ini memiliki nilai
terjadi di dusun Nggerukopa juga dapat dilihat spiritual dan sosial yang sangat tinggi.
dari berbagai fenomena yang berkembang di Selamatan dalam tradisi orang Donggo perlu
masyarakat seperti halnya upacara kematian dan dilihat dari aspek waktu biasanya dilakukan
upacara-upacara keagamaan yang bersifat pada hari yang baik secara agama semisal
pribadi. Dalam hal upacara kematian, tradisi malam Jum’at. Partisipasi dari orang-orang
masyarakat Nggerukopa selalu memberikan terdekat seperti tetangga dan saudara satu
bantuan ketika mereka sedang berta’jiah atau keturunan menjadi lebih terlihat, dalam acara
dalam bahasa jawa “ngelawat”. Bantuan selamatan tamu yang datangpun tidak
tersebut bisa berupa uang, beras dan kebutuhan- membedakan dari segi etnis dan agama apa.
kebutuhan yang lainnya. Prilaku ini Bentuk acara yang paling lumrah yaitu ketika
menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat seorang anaknya dikhitan, orang tua sang anak
dalam hal perbedaan agama tidak menjadi faktor akan mengadakan acara selamatan untuk
penghambat, akan tetapi menjadi faktor perekat meminta do’a restu kepada tetangga atau
sosial yang kuat antar umat beragama demi kerabatnya sendiri. Tradisi upacara selamatan,
tercapainya kerukunan. ada nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang
Hubungan Sosial Kemasyarakatan mengarah pada kerukunan.
Masyarakat Nggerukopa adalah salah satu tipe Upaya Umat Beragama dalam
masyarakat yang berbentuk paguyuban, dimana Mengembangkan Sikap Toleransi
bentuk kehidupan bersama yang anggota- Pada dasarnya, setiap ajaran agama yang
anggotanya dukunci oleh hubungan batin yang dianut dan diyakini oleh setiap orang
murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dalam mengajarkan untuk saling menyayangi dan
masyarakat dusun Dodol bentuk paguyuban menghormati satu dengan yang lainnya,
biasanya dilihat dari sistem kekerabatan, sehingga terbentuknya kerukunan sangat mudah
keluarga dan pola pemukiman yang berdelatan. terjalin secara alamiah. Karena masing-masing
Pola sosial kemasyarakatan yang umat beragama dapat memahami dan
berkembang di Nggerukopa telah menunjukan mengamalkan ajaran agama yang mereka
pada kehidupan sosial yang integrasi atau yakini, baik ajaran ritual perorangan, kelompok,
kerukunan. Hal tersebut telah dibuktikan bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
selama masyarakat setempat tinggal ditempat itu Dari temuan di lapangan, tidak sedikit
belum pernah terjadi konflik yang dilatar masyarakat yang dalam satu keluarga berbeda
belakangi oleh agama, bahkan mereka hidup agama, tetapi tetap memiliki hubungan yang
berdampingan secara rukun dan damai, saling harmonis. Bagi mereka kelainan agama
menghormati satu sama lain walaupun bukanlah menjadi api permusuhan, namun
keyakinan mereka berbeda-beda. Kehidupan mereka menyadari betul perbedaan tersebut

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 397


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

mesti di bina dan tidak saling mengganggu seluruh pihak-pihak yang mendukung jalannya
dalam kegiatan beribadah. Secara umum, penelitian ini sampai akhir.
hubungan sosial keagamaan disini yaitu
tanggungjawab secara individu maupun DAFTAR PUSTAKA
kelompok, terutama para pemuka agama yang Adeng Muchtar Ghazali (2016). Toleransi
senantiasa menjalankan fungsinya sebagai Beragama dan Kerukunan Dalam
kemaslahatan umat. Upaya rutin yang dilakukan Perspektif Islam: Religious: Jurnal
oleh pemuka agama di Nggerukopa salah Agama dan Lintas Budaya. Vol. 1 No.
satunya yaitu melakukan doho sama (dialog) 1, September 2016.
antara para toko agama. Akintan, Oluwatosin Adeoti (2014). Religious
Tolerance and Peaceful Co-Existence:
KESIMPULAN The Case of Female Religious Cults
Berdasarkan uraian di atas, para peneliti Relationship in Ijebuland, Ogun State
menyimpulkan bahwa terwujudnya sikap Nigeria: Research on Humanities and
toleransi antar umat beragama pada masyarakat Social Sciences, Vol.4, No.11, 2014.
Nggerukopa dapat dilihat dari kehidupan sehari- Ali, Yusuf Faisal (2017). Upaya Tokoh Agama
harinya. Mereka mampu menjalani Dalam Mengembangkan Sikap
kehidupannya masing-masing tanpa harus Toleransi Antarumat Beragama: UCEJ,
memperdulikan perbedaan yang ada termasuk Vol. 2 No. 1, April 2017
adanya perbedaan keyakinan terhadap agama Digdoyo, Eko (2018). Kajian Isu Toleransi
yang dianut sehingga sikap toleransi dan Beragama, Budaya, Dan Tanggung
kerukunan beragama dapat tercipta dengan baik. Jawab Sosial Media: JPK: Jurnal
Ideliasme toleransi di hati mayarakat Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol.
Nggerukopa tetap ada eksistensinya. Eksistensi 3, No. 1, Januari 2018.
masyarakat setempat selalu terpelihara dengan Mursyid, Salma (2016). Konsep Toleransi (Al-
baik, tetap tertanam dan terjunjung tinggi Samahah) Antar Umat Beragama
melalui kegiatan-kegiatan atau acara-acara yang Perspektif Islam: JURNAL AQLAM:
bersifat kebersamaan dimana melibatkan semua Journal of Islam and Plurality, Volume
masyarakat seperti perayaan hari besar tiap 2, Nomor 1, Desember 2016.
masing-masing agama, tradisi upacara Musyarif (2018). Toleransi Islam Dan Kristen
tradisonal bahkan pada hal yang simple yakni Di Kabupaten Soppeng Tahun 1950-
doho sama (dialog) anatr pemeluk kepercayaan 2007: Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam
agar bisa saling memahami dan saling mengerti Vol. 4 No. 1 Juli 2018.
terhadap apa yang sebenarnya terjadi di Nisvilyah, Lely (2013). Toleransi Antarumat
masyarakat. Beragama Dalam Memperkokoh
Persatuan Dan Kesatuan Bangsa
SARAN (Studi Kasus Umat Islam Dan Kristen
Kerukunan hidup berdampingan secara Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
damai antara umat Kristen Dan Muslim Di Kabupaten Mojokerto): Kajian Moral
Ngerukopa adalah sebagai pelajaran penting dan dan Kewargenegaraan Nomor 1
pedoman bagi seluruh warga negara Indonesia Volume 2 Tahun 2013.
dalam berkehidupan antarumat berbeda agama. Shittu, Abdulazeez Balogun (2013). Peaceful
Co-Existence in a Multi-Religious
UCAPAN TERIMA KASIH Society: Islam and Christianity
Pandai bersyukur atas apa yang perspectives: International Journal of
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa Islamic Thoughts, 2, 45-60, 2013
merupakan bentuk sikap terpuji. Para peneliti Syaifudin, Imam (2017). Interaksi Sosial Dalam
mengetuk kalbu mengucapkan rasa syukur dan Membangun Toleransi Antar Umat
merendahkan hati berterima kasih kepada Beragama Di Dusun Dodol Desa
Wonoagung Kecamatan Kasembon

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 398


Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5. No. 2 Maret 2021
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e- ISSN: 2656-6753
Terakreditasi Peringkat 5 (No. SK: 85/M/KPT/2020)

Kabupaten Malang: JPIPS: Jurnal


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Vol. 4, No. 1, Desember 2017
Zamakhsari, Ahmad (2019). Kontestasi Umat
Beragama (Studi Tentang Perdamaian
dan Ketegangan Islam-Kristen di Kota
Bekasi): Jurnal Balai Diklat
Keagamaan Bandung Volume XIII
Nomor 2 Tahun 2019.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 399

You might also like