Professional Documents
Culture Documents
Murajaah Learning Method On Home Tahfizh Quran A
Murajaah Learning Method On Home Tahfizh Quran A
Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 09/No.02, Agustus 2020
DOI : 10.30868/ei.v9i02.770 E-ISSN: 2614-8846
ABSTRACT
This study is aimed to analysis how the implementation of muraja'ah method to keep the
Holy Qur’an memorization and the factors that influence its processes of implementing
Qur’an learning method at Tahfizh Qur’an An-Nuur Sekayu.The type of this study is a field
research. This study is presented in a descriptive qualitative method with the aim to describe
a process occurs in the field setting. The approach applied in this study is a qualitative
approach. Data collection techniques used are including: interview, observation and
documentation methods. To analyze the data obtained from the results of the study, the
writer used Miles and Huberman's interactive model data analysis techniques. Whereas to
obtain data validity is determined by four criteria, namely the level of credibility,
transferability, dependability, and confirmability. The results of the study are (1). The
implementation of the Holy Qur’an learning at Tahfizh Qur’an An-Nuur Sekayu emphasizes
the students to always apply muraja'ah method to keep the memorization of the Holy Quran.
(2). Some factors that influence the implementation process of Tahfizh Qur’an learning are
including: internal factors (the spirit within the students, health of students, intelligence,
interests and motivation) and external factors (support from parents, teachers and friends).
Keywords: learning methods, muraja'ah, tahfizh Quran.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran
muraja’ah dalam menjaga hafalan Al-Qur’andan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pelaksanaan pembelajaran tahfizh Al-Qur’an di Rumah Tahfizh Qur’an An-Nuur Sekayu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian ini disajikan dalam bentuk
deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan suatu proses yang terjadi di
lapangan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan antara lain: metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk
menganalisa data yang diperoleh dari hasil penelitian, penulis menggunakan teknik analisis
data model interaktif Miles dan Huberman.Sedangkan untuk memperoleh keabsahan data
ditentukan oleh empat kriteria yaitu tingkat kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan
konfirmabilitas. Temuan yaitu (1). Pelaksanaan pembelajaran Rumah Tahfizh Qur’an An-
Nuur menekankan kepada santri untuk selalu menerapkan metode muraja’ah dalam menjaga
hafalan Al-Qur’an. (2). Faktor yang mempengaruhi proses pelaksanaan pembelajaran
Tahfizh Al-Qur’an antara lain: faktor internal (semangatsantri, kesehatan santri, intelegensi,
minat dan motivasi) dan faktor eksternal (dukungan orang tua, guru dan teman).
Kata kunci: metode pembelajaran, muraja’ah, tahfizh Al-Qur’an.
Pembelajaran adalah teknik yang agar selalu terjaga. Mengulang hafalan bisa
dilakukan oleh guru untuk berinteraksi bersama dengan teman, mengulang ketika
dengan siswa pada saat proses shalat dan dengan guru (Anwar, 1997).
pembelajaran (Hamdani, 2011). Bacalah berulang-ulang ayat yang mau
Dengan demikian metode pembelajaran dihafal sebanyak 35 kali pengulangan
memiliki peran yang sangat penting sebelum mulai menghafal. Karena ini
sehingga dapat terbangun dengan baik dan merupakan cara mudah untuk merekam
berkualiatas, individu-individu yang terlebih dahulu ayat-ayat tersebut. Dan
beradab akan terbentuk dan pada akhirnya butuh waktu cukup lama (Hafizh, 2004).
akan memunculkan kehidupan sosial yang Bahwa muraja’ah yang membuat seseorang
bermoral (Saihu, 2020: 84), karena kuat dalam bidang tahfizh. Dalam
keberhasilan pembelajaran sangat menghafal Al-Qur’an ada tiga macam
tergantung pada metode pembelajaran yang metodemuraja’ah yang efektif
diterapkan oleh guru yang dipengaruhi oleh yaknimuraja’ahsendiri, muraja’ah bersama
siswa, situasi, kemampuan guru, teman, dan muraja’ah bersama ustadzh
menerapkan metode dan kemampuan (Hurri, 2010).
metode dalam proses pembelajaran. Jadi metode muraja’ah suatu cara
2. Pengertian Tahfizh Al-Qur’an untuk mengulang kembali hafalan Al-
Tahfizh Al-Qur’an merupakan upaya Qur’an yang telah dihafal agar hafalan tetap
mendekatkan umat Muslim kepada terjaga.
kalamullah, agar selalu bersama Al-Qur’an
(Hafizh, 2004). C. METODE PENELITIAN
3. Pengertian Metode Pembelajaran Jenis penelitian ini merupakan
Tahfizh Al-Qur’an
penelitian lapangan, karena data yang
Metode pembelajaran tahfizh Al-Qur’an
diperoleh langsungberasal dari objek yang
merupakan kerangka konseptual yang
bersangkutan (Moleong, 2011). Subjek
menjadi pedoman dalam proses
penelitian ini adalah kegiatan di Rumah
pembelajaran yang dilakukan guru dalam
Tahfizh Qur’an An-Nuur Sekayu dan
mendekatkan orang yang beriman kepada
pengaruhnya terhadap menjaga hafalan Al-
Al-Qur’an.
Qur’an santri. Pendekatan penelitian
4. Pengertian Metode Muraja’ah
deskriptif kualitatif. Karena data
Metode muraja’ah adalah
dikumpulkan berupa gambar, kata-kata dan
carauntukmengulang hafalan Al-Qur’an
bukan untuk angka. Adapun sumber data Serasan Jaya Kecamatan Sekayu Kabupaten
berupa kata-kata dan tindakan, sumber Musi Banyuasin, Kode Pos 30711.
tertulis dan foto. Metode pengumpulan data 2. Pelaksanaan Metode Muraja’ah
melalui wawancara, observasi langsung dan Berdasarkan hasil wawancara dan
dokumentasi. Selain itu proses penggalian observasi di Rumah Tahfizh Qur’an An-
data dilakukan pada suatu bentuk kondisi Nuur Sekayu, sebagai berikut: Santri
alamiah tanpa ada rekayasa maupun memiliki kelas masing-masing sesuai
intervensi. Teknik analisis yang digunakan dengan tingkat hafalan, santri melakukan
dalam penelitian ini adalah teknik data muraja’ah setiap hari setelah setoran
model interaktif Miles dan Huberman. hafalan baru ke ustadzh, dan ada satu hari
Sedangkan untuk memperoleh keabsahan hanya khusus untuk muraja’ahhafalan yaitu
data ditentukan oleh empat kriteria yaitu hari Jum’at. Hari Jum’at seluruh santri pada
tingkat kredibilitas, transferabilitas, setiap kelompok masing-masing melakukan
dependabilitas, dan konfirmabilitas. Dalam muraja’ah secara bersama Metode
penelitian kualitatif analisis data lebih muraja’ah Rumah Tahfizh Qur’an An-
difokuskan selama proses dilapangan Nuurmemiliki istilah dalam hal muraja’ah
bersama dengan pengumpulan data yakni tasmi’ (Celebrationmuraja’ah).
(Sugiyono, 2016). Tasmi’ adalah memperdengarkan
muraja’ah hafalan di depan umum kepada
D. PEMBAHASAN seluruh teman-teman, guru dan orang tua
1. Sejarah Singkat santri. Tasmi’ dilakukan oleh setiap santri
Rumah Tahfizh Qur’an An-Nuur yang sudah menuntaskan 1 juz hafalannya
Binaan langsung KH. Ustadz Yusuf yang diikuti oleh seluruh teman kelompok
Mansyur merupakan program yang digagas hafalan. Pada saat pelaksanaan tasmi’
oleh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan didampingi oleh ustadz dan ustadzah,
telah diresmikan pengurus yakni mulai mengoreksi hafalan santrijika keliru baik
kegiatan belajar pertama oleh H. Qotruddin dari segi makhraj maupun tajwidnya atau
pada hari Senin, tanggal 19 Desember jika santri lupa kelanjutan ayatnya.
2016. Rumah Tahfizh ini berlokasi di Jalan Kegiatan tasmi’ bertujuan untuk
Merdeka Lk. I. RT. 005 RW. 002 No. 097 membiasakan santri untuk tampil di depan
Kompleks SD Negeri 3 Sekayu, Kelurahan umum dengan memperdengarkan hafalan
Al-Qur’an yang telah dihafal dengan
diterapkan di Rumah Tahfizh Qur’an An- mereka memiliki ingatan yang kuat. 4).
Nuur Sekayu. Maka program ini pun Minat dan motivasi. Santri yang memiliki
memiliki faktor-faktor yang mendukung minat dan motivasi yang tinggi maka santri
lancarnya metode ini, begitupula dengan akan melakukan semua proses kegiatan
faktor penghambat metode muraja’ah belajar dengan senang dan gigih dalam
berjalan kurang lancar. Berikut ini hasil melakukannya. b). Faktor Pendukung dari
wawancara dan observasi tentang faktor luar (Eksternal). 1). Orang tua, orang tua
pendukung dan penghambat, di antaranya meruapakan orang yang paling dekat
sebagai berikut: dengan santri, maka orang tua juga
1). Faktor Pendukung memiliki tugas mengontrol anak-anaknya
Faktor pendukung yaitu, Orang tua, guru, baik itu dalam hafalan santri. Terlebih lagi
dan teman. Faktor-faktor pendukung ini jika santri melakukan muraja’ah. Maka
berasal dari luar dan dari dalam diri santri. orang tua siswa harus membantu anak
Berikut ini penjelasan mengenai faktor untuk melakukan segala kesulitan yang
pendukung diantaranya yaitu: a). Faktor dihadapi santri dalam pelajaran maupun
Pendukung dari dalam diri (Internal). 1). dalam hal sosisal anak. Orang tua santri
Semangat santri, jika santri semangat untuk merupakan faktor luar yang menjadi
menjaga hafalan dengan rajin memuraja’ah pendukung santri untuk melakukan
maka hasilnya akan maksimal karena yang muraja’ah. Jika faktor orang tua dan
namanya hafalan harus keluar dari kemauan perhatiannya terhadap santri kurang, maka
sendiri. 2). Kesehatan santri, merupakan santriakan mengalami kesulitan ketika
salah satu pendukungnya, jika santri tidak melakukan muraja’ah hafalan yang
memilik rasa nyaman dan kurang sehat sebelumnya. Orang tua berfungsi untuk
pada hari itu maka muraja’ah tidak membantu santri melakukan muraja’ah di
terlaksana dengan efektif dan efisien. rumah. Karena muraja’ah tidak hanya
Kondisi santri yang kurang maka santriakan dilakukan di rumah tahfizh, muraja’ah di
santri merupakan salah satu faktor Sehingga orang tua santri sangat berperan
setiap IQ santri yang normal maka akan rumah. Adapun orang tua memiliki peran
memudahkan melakukan muraja’ah, karena yang sangat penting dalam membantu santri
godaantiap-tiap orang berbeda. Adapun satu hari hanya khusus untuk muraja’ah
kemampuan menghadapi godaan tersebut hafalan saja yaitu hari Jum’at. Metode
berbeda-beda tergantung ketulusan niat dan muraja’ah Rumah Tahfizh Qur’an An-
kedalaman iman (Qurani 2010). Nuur memiliki istilah dalam hal
Terdapat solusi untuk mengatasi faktor muraja’ah yakni tasmi’. Tasmi’
penghambat tersebutsebagai berikut: dilakukan oleh setiap santri yang sudah
a). Istiqamah Muraja’ah menuntaskan 1 juz hafalannya yang
Untuk menjaga hafalan supaya terjaga diikuti oleh seluruh teman kelompok
dengan baik dan lancar dapat dilakukan hafalan. Pada saat pelaksanaan tasmi’
dengan muraja’ah, yaitu santri harus rajin didampingi oleh ustadz dan ustadzah,
mengulang hafalan secara istiqamah. mengoreksi hafalan santrijika keliru baik
Melakukan muraja’ah dapat dilakukan dari segi makhraj maupun tajwidnya
sendiri maupun dengan teman sesama atau jika santri lupa kelanjutan ayatnya.
penghafal Al-Qur’an. Kegiatan tasmi’ bertujuan untuk
b). Manajemen Waktu membiasakan santri untuk tampil di
Santri halaqah tahfizh di Rumah depan umum dengan memperdengarkan
Tahfizh Qur’an An-Nuur Sekayu mereka hafalan Al-Qur’an yang telah dihafal
menghafal Al-Qur’an sambil sekolah. Jadi dengan semaksimal mungkin.
sangat diperlukan dalam memanajemen 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
waktu yang baik antara mengerjakan tugas Proses Pelaksanaan Pembelajaran
sekolah serta menambah hafalan dan Tahfizh Al-Qur’an
muraja’ah. 1). Faktor Pendukung yaitu, Orang tua,
guru, dan teman. Faktor-faktor
E. KESIMPULAN pendukung ini berasal dari luar dan dari
Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam diri santri. Berikut ini faktor
tersebut dapat disimpulkan: pendukung yaitu: a). Faktor Pendukung
1. Pelaksanaan Metode Muraja’ah dari dalam diri (Internal). 1). Semangat
Santri memiliki kelas masing-masing
santri. 2). Kesehatan santri. 3).
sesuai dengan tingkat hafalan, setiap hari
Intelegensi (IQ). 4). Minat dan motivasi.
sesudah setoran hafalan Al-Qur’an ke
b). Faktor Pendukung dari luar
ustadz ustadzah santri melakukan
(Eksternal). 1). Orang tua. 2). Guru. 3).
muraja’ah dan semua halaqah memiliki
Teman.
2). Faktor Penghambat yaitu: a). Tabik, A. (2014). The Living Quran: Potret
Budaya Tahfizh Alquran di Nusantara.
Keterbatasan waktu. b). Kurangnya
Jurnal Penelitian, 8(1).
sumber daya guru. c). Kondisi santri. Sumber dari Buku
Anwar, Thahar Yusuf dan Saiful. (1997).
DAFTAR PUSTAKA Metodologi Pengajaran Agama dan
Bahasa Arab. Jakarta: PT
Sumber dari Jurnal RajaGrafindo Persada.
Al-Hamad, Zameer Ahmaed Adhoni & Ginting, A. (2008). Esensi Praktis Belajar
Husam Ahmed. (2014). A Cloud Quran dan Pembelajaran. Bandung:
Application Using Drupal Technology. Humaniora.
International Journal Of Web
Application, 6(1). Hafizh, Abdul Aziz Abdul Rauf Al. (2004).
Kiat SuksesMenjadi Hafizh Qur'an.
Nasution, M.K. (2017). Penggunaan Bandung: Syaamil Cipta Medika.
Metode Pembelajaran dalam
Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Studi Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Didaktika. Jurnal Ilmiah Bidang Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Kependidikan, 11(1). Hurri, A. (2010). Cepat dan Kuat Hafal
Saihu. (2015). Modernisasi Pendidikan Juz'amma. Sukoharjo: Al-Hurri Media
Islam di Indonesia. Al Amin: Jurnal Qur'anuna.
Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 3(1). Moleong, L.J. (2011).Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Saihu. (2019). Pendidikan Karakter Remaja Rosdakarya.
Berbasis Kearifan Lokal (Studi di Poedjiadi, Anna. (2005).Sains dan
Jembrana Bali). Edukasi Islami: Jurnal Teknologi Masyarakat. Bandung: PT
Pendidikan Islam, 08(01). Remaja Rosdakarya.
Saihu. (2020). Implementasi Metode Prastya, Abu Ahmadi & Joko Tri. (2005).
Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pendidikan Pluralisme dalam Mata
Pustaka Setia.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Belajea: Jurnal Pendidikan Islam, Cahaya Qurani. (2014). Wordpress.com. 3
Desember 2010.
5(01).
http://cahayaqurani.wordprees.com
Saihu. (2020). Konsep Pembaharuan (diakses Mei 19).
Pendidikan Islam Menurut Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran
Fazlurrahman. Andragogi: Jurnal Berorientasi Standar Proses
Pendidikan Islam, 2(1). Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Group.
Sofyan, M. (2015). The Development of Sudjana, N. (2000). Dasar-dasar Proses
Tahfizh Alquran Movement in The Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Reform Era in Indonesia. International Baru Algensindo.
Journal of Religions Literatur and
Heritage, 4(1). Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.