Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Magister Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 6 Pages pp. 161- 166

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA MTSN MODEL


BANDA ACEH
Aishah1, Yusrizal2, dan Sakdiah2
1
Guru SMPN 7 Banda Aceh, Indonesia
2
Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala, Indonesia
Email : aishadjuned@gmail.com

ABSTRACT
School based management as a practical approach whose aim is to design and to manage the school
system by giving power to the school principal and increase teachers participation, parents and society.
MBS is expected to improve the quality of sustainable and having independence. This study aims to know
the application of MBS in MTsN Model Banda Aceh. Approach research used is a qualitative approach.
Method of this research is descriptive with data collection by using observation, interviews and
documentation. Research subjects are principals, deputy of curricula, students’ affairs, public relations
and teacher. The result of the research shows that: (1) curriculum field management discuss preparation
of learning, comprehension, mastery of teaching material competence / subject matter and purpose; Use
of forms in classroom management, using methods and learning with media. (2) Student field management
develops the potential of learners optimally integrated, including; Talent, interest and creativity. (3)
Personnel management on MTsN Model of teacher development, providing self-development opportunities
and recruitment of companion teachers. (4) Community relationship management functions, among others,
fostering school relationships with parents. Maintain good relationships with school committees. School
relations with the community were built with the aim of popularity of MTsN Model in the community.
Keywords: school based management, principal, work program.

ABSTRAK
Manajemen Berbasis Sekolah sebagai pendekatan praktis yang tujuannya adalah untuk mendesain sistem
pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi
guru, orang tua peserta didik dan masyarakat. MBS diharapkan dapat memperbaiki mutu berkelanjutan
dan memiliki kemandirian. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan MBS di MTsN Model Banda
Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode
penelitian ini deskriptif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, waka bidang kurikulum, kesiswaan, wakil bidang hubungan masyarakat,
dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manajemen bidang kurikulum membahas persiapan
pembelajaran, pemahaman, penguasaan kompetensi bahan ajar/materi pelajaran dan tujuan; penggunaan
bentuk pengelolaan kelas, pemanfaatan metode dan media belajar. (2) manajemen bidang kesiswaan
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal terpadu, meliputi; bakat, minat dan kreatifitas. (3)
manajemen personalia pada MTsN Model pembinaan guru, memberikan peluang pengembangan diri dan
perekrutan guru pendamping. (4) manajemen hubungan masyarakat berfungsi, diantaranya, membina
hubungan sekolah dengan orang tua, menjaga hubungan baik dengan komite sekolah. Hubungan sekolah
dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas MTsN Model di mata masyarakat.
Kata kunci: MBS, kepala sekolah, program kerja.

PENDAHULUAN bermutu. Sekolah merupakan tempat


Pendidikan adalah modal untuk pertama untuk mencapai pendidikan.
terciptanya sumber daya manusia yang Sekolah sebagai tujuan untuk penguasaan
ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan,

161 Volume 6, No. 3, Agustus 2018


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

seni dan sikap serta tempat mengembangkan Perubahan yang terjadi dalam sekolah
potensi bagi peserta didik untuk memenuhi menyangkut, manajemen di bidang
kebutuhan hidupnya di masa yang akan kurikulum, kesiswaan, pembiayaan dan
datang. Untuk mencapai tujuan pendidikan hubungan masyarakat dalam akan membawa
yang diharapkan maka proses pendidikan sekolah kearah yang lebih baik dan
harus diproses dengan manajemen yang berkelanjutan.
dinamis, efektif, dan efisien serta situasi Manajemen Berbasis Sekolah
sekolah yang kondusif. merupakan satu jawaban untuk perbaikan
Sekolah sebagai satu lembaga kualitas pendidikan. Seperti yang tertera di
sepatutnya memiliki visi, misi, tujuan dan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003
fungsi. Dalam mengemban visi dan tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 48
mencapai misi serta tujuan sekolah Ayat (1) menyatakan bahwa “pengelolaan
membutuhkan orang-orang yang profesional dana pendidikan berdasarkan prinsip
dalam bidangnya. Upaya dalam perbaikan keadilan, efisiensi, transparansi, dan
mutu pendidikan yaitu peningkatan dalam akuntabilitas publik”. Sedangkan pasal 51
pengelolaan dan pegawalan mutu berbasis Ayat (1) berbunyi “pengelolaan pendidikan
pusat menuju manajemen mutu berbasis usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
sekolah. Manajemen berbasis sekolah menengah dilaksanakan berdasarkan
sebagai suatu jawaban untuk perbaikan pelayanan minimal dengan prinsip
pengelolaan sekolah sangat dibutuhkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)”.
dalam proses kegiatan sekolah. Hal ini Adapun pertanyaan penelitian adalah:
berkaitan dengan komponen-komponen di Bagaimanakah manajemen bidang
dalam sekolah harus berkembang mengikuti kurikulum pada MTsN Model Banda Aceh?
perkembangan yang sesuai dengan zaman Bagaimanakah manajemen kesiswaan pada
dan perubahan yang terjadi di lingkungan MTsN Model Banda Aceh? Bagaimakah
sekitarnya. Perkembangan adalah salah satu manajemen personalia pada MTsN Model
perubahan. Banda Aceh? Bagaimanakah manajemen
Amtu (2013) menyatakan bahwa hubungan masyarakat pada MTsN Model
“manajemen adalah koordinasi dari semua Banda Aceh?
sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pemimpinan dan METODE PENELITIAN
pengendalian dalam rangka mencapai Pendekatan penelitian yang
tujuan”. Manajemen berbasis sekolah pada digunakan pada penelitian ini ialah
MTsN Model Banda Aceh menerapkan MBS pendekatan kualitatif, dengan metode
sebagai suatu tindakan sebagai langkah yang deskriptif. Emzir (2010) menyatakan bahwa
sistematis dan terkendali dalam upaya pendekatan kualitatif adalah suatu proses
mencapai suatu tujuan pendidikan. Konsep penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pengembangan manajemen sekolah terlihat pada metodelogi dengan menyelidiki suatu
dari struktur proses dan sistem pada sekolah fenomena sosial dan masalah manusia.
tersebut kearah pencapaian visi dan misinya. Penelitian ini dilakukan pada MTsN Model
Volume 6, No. 3, Agustus 2018 162
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Banda Aceh, sejak bulan 6 Maret s.d. 27 dibangun atas pondasi kepercayaan yang
Mei 2017, dengan subjek penelitian yaitu: pada akhirnya melahirkan ketulusan dalam
kepala sekolah, wakil kepala bidang bekerja. Pengelolaan tim kerja bertumpu
kurikulum, wakil kepala bidang kesiswaan, pada konsep dan kualitas pemimpin dan
wakil kepala bidang hubungan masyarakat kemampuan pemimpin dalam berfikir
dan guru. Pengumpulan data pada penelitian sistemis dan dapat menganalisa kebutuhan-
ini menggunakan metode observasi, kebutuhan dan peka dalam penempatan
wawancara, dan dokumentasi. sumber daya manusia yang proposional.
Data dan informasi diperoleh dari Mutmainah (2017) menyatakan bahwa
hasil observasi, wawancara, dan “kepemimpinan akan efektif apabila
dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dan pemimpin dapat menjalankan dua fungsi
diinterprestasikan mulai awal penelitian utama, yaitu (1) berkaitan dengan tugas
sampai akhir penelitian, dengan merujuk (task-related) atau fungsi pemecahan
pada landasan teori yang berhubungan masalah, dan (2) berkaitan dengan
dengan masalah yang diteliti. Data dari pembinaan kelompok atau fungsi sosial
lapangan akan dianalisis dengan (group maintanance)”.
menggunakan teknik reduksi data, display Berdasarkan observasi penulis,
data dan verifikasi. Kegiatan reduksi ini manajemen kurikulum menyelenggarakan
dilakukan terus menerus sejak data kegiatan pembelajaran sesuai dengan
dikumpulkan, dengan demikian kesimpulan kurikulum yang berlaku. Proses pelaksanaan
yang diambil pada awalnya masih bersifat manajemen kurikulum dilakukan dalam
tentative dan agak kabur. Kemudian empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2)
dikembangkan setelah diperoleh data dan pengorganisasian dan kordinasi, (3)
informasi secara grounded. Setelah dianalisis pelaksanaan (4) pengendalian. Manajemen
dan interprestasikan, selanjutnya dilakukan bidang kesiswaan merupakan keseluruhan
penyimpulan. proses kerjasama dalam bidang kesiswaan.
Pelaksanaan manajemen bidang kesiswaan
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan secara sistematis dan ter-program.
Penulis mendapati terjadi kenaikan tingkat
Melalui konsep Manajemen Berbasis
prestasi peserta didik baik dalam bidang
Sekolah pada MTsN Model Banda Aceh,
akademik maupun non akademik.
perencanaan sekolah telah dirancang ke arah
Pengembangan bakat dan minat serta
yang lebih baik sehingga proses pengelolaan
kegiatan olah raga secara khusus.
sekolah berjalan dengan baik pula,
Manajemen dalam bidang personalia
berlandaskan pada prinsip MBS yaitu,
bertujuan untuk mendayagunakan tenaga
demokratis, akuntabel dan transparansi.
kependidikan secara efektif dan efisien.
Berpedoman pada konsep MBS, peneliti
Pengembangan diri guru serta pemenuhan
menggali nilai-nilai yang ada di MTsN
kebutuhan tenaga guru pendamping untuk
Model Banda Aceh dan mendapati bahwa
peserta didik. Kepala sekolah dapat
hubungan kerja yang terjalin antar tim kerja

163 Volume 6, No. 3, Agustus 2018


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

memastikan ketercapaian kebutuhan yang berdasarkan minat dan kemampuan objektif,


diperlukan secara efektif dan efisien. (3) Mendukung dan memberikan
Menurut Mulyasa (2013), Kepala sekolah kesempatan kepada guru untuk
dituntut untuk senantiasa berusaha membina mengembangkan diri, (4) Mengembangkan
dan meningkatkan hubungan kerjasama yang kepercayaan kepada guru untuk
baik antara sekolah dan masyarakat guna menumbuhkan kreatifitasnya dalam
mewujudkan sekolah yang efektif dan mengajar, (5) Melaksanakan supervisi
efisien”. akademis terhadap para guru, (6)
Menurut Yusuf (2015) “pendidikan Menerapkan penghargaan dan sanksi
lebih bersifat filosofis dan teoritis, (reward and punishment) terhadap kinerja
sedangkan pelatihan adalah bagian dari guru berdasar ukuran objektif, (7)
pendidikan yang bersifat praktis dan segera”. Meningkatkan kesejahteraan guru, terutama
Hal ini merupakan cara untuk memastikan kepada mereka yang menunjukkan kinerja
pengembangan diri dan peningkatan mutu yang baik.
pada tenaga pendidik. Sumber daya Manajemen Berbasis Sekolah
kependidikan berperan penting dalam proses merupakan manajemen yang inovatif yang
belajar mengajar. Maka dari itu, tenaga akan merubah cara berfikir dan bertindak
kependidikan harus memenuhi kualifikasi warga sekolah. Manajemen berbasis sekolah
dan kompetensi yang dibutuhkan. akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan
Kepala sekolah berijazah S-2 pasar, kebutuhan yang sedang berkembang.
Administrasi Pendidikan dan pengalaman Menyangkut kegiatan akademik, kepala
mengajar hampir belasan tahun. Kepala sekolah bersama guru bertanggung jawab
sekolah memiliki keahlian dalam dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
manajemen sekolah, supervisi akademik, sebagai berikut: (1) mengembangkan iklim
dan kepemimpinan profesional. Mengingat belajar (learning environmet) di sekolah, (2)
pentingnya kepala sekolah dalam lembaga mengembangkan kurikulum, silabus, satuan
pendidikan, di karenakan kepala sekolah pelajaran, buku teks untuk setiap siswa dan
bertanggung jawab dalam mengelola dan jadwal proses belajar mengajar, (3)
mengembangkan sumber daya manusia, melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
kegiatan akademik dan non akademik, bahan seperti tambahan jam pelajaran, (4)
pembelajaran, perekrutan guru, dan mengembangkan program estrakurikuler,
partisipasi masyarakat. Menyangkut dan (5) meningkatkan hubungan sekolah
manajemen kesiswaan dan hubungannya dengan orang tua peserta didik dan
dengan sumber daya manusia, kepala masyarakat.
sekolah menyeleksi, mengembangkan, Guru dan peserta didik merupakan
mengevaluasi dan memberikan penghargaan faktor sangat menentukan dalam kegiatan
berdasarkan ukuran-ukuran objektif. proses belajar mengajar. Kepala sekolah,
Menyangkut guru, ia harus membuat mempertimbangkan kemampuan guru,
yaitu, (1) Perencanaan pengembangan guru, wawasannya, dan dedikasinya dalam
(2) Merekrut atau menyeleksi guru penempatan dan promosi. Guru pembimbing

Volume 6, No. 3, Agustus 2018 164


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

adalah guru yang direkrut oleh sekolah lingkungannya, dengan


untuk membantu tugas guru dalam mengajar memperhatikan aspek kecerdasan
dan mendidik peserta didik. Guru intelektual, emosional dan spiritual
pendamping diharapkan memiliki kepekaan secara proposional.
dan memahami kondisi peserta didik agar 2. Penerapan MBS pada manajemen
terpenuhi kebutuhannya. Sama halnya bidang kesiswaan bersama dengan
dengan guru inti, guru pendamping guru melakukan bimbingan pada
disyaratkan mampu bekerjasama dengan peserta didik dari kedisiplinan,
berbagai pihak dan mengembangkan pengembangan bakat dan minat,
program yang mendukung peserta didik kelas bimbingan dan olah raga.
dalam pencapaian akademik dan non- 3. Penerapan manajemen bidang
akademik. Bekerjasama dengan guru inti dan personalia pada MTsN Model Banda
berkolaborasi dalam mencapai tujuan Aceh sangat ditentukan oleh keahlian
pendidikan. kepala sekolah dan dukungan tim
Manajemen Berbasis Sekolah dengan kerja. Sehingga menjawab kebutuhan
ini diharapkan dapat membawa perubahan pengembangan diri dalam hal
dan perbaikan dalam pengelolaan sekolah akademik pada peserta didik.
yang lebih berorientasi pada peningkatan 4. Hubungan sekolah dan masyarakat
mutu hasil pendidikan di sekolah. Harapan sangat berperan penting di MTsN
tinggi dipikul dalam penerapan Manajemen Model Banda Aceh, dengan membina
Berbasis Sekolah yang diharapkan dapat dan mengembangkan ikatan saling
mendongkrak peningkatan kualitas sumber membutuhkan dalam peningkatan
daya manusia dan menggerakkan kemajuan kualitas pendidikan peserta didik.
daerah untuk mencapai kesejahteraan hidup Manajemen berbasis sekolah,
masyarakatnya. masyarakat, orang tua, komite dan
sekolah memiliki hubungan yang
KESIMPULAN sangat erat dalam mencapai tujuan
dan pemenuhan kebutuhan-
1. Program Pembelajaran dan
kebutuhan pendidikan. Gambaran
pengembangan kurikulum
kondisi sekolah dapat diinformasikan
merupakan bagian dari Manajemen
kepada masyarakat melalui pelaporan
Berbasis Sekolah, pada MTsN Model
kepada orang tua, buletin sekolah,
Banda Aceh program pembelajaran
pameran dan prestasi-prestasi yang
dan pengembangan kurikulum
diraih oleh putra-putri MTsN Model
mencakup kegiatan perencanaan,
Banda Aceh.
pelaksanaan, dan penilaian.
Pelaksanaan kurikulum diwujudkan
melalui proses pembelajaran realisasi DAFTAR PUSTAKA
program pendidikan yang sesuai Amtu, O. 2013. Manajemen Pendidikan Di
dengan keadaan dan tuntutan Era Otonomi Daerah. Konsep,

165 Volume 6, No. 3, Agustus 2018


Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Strategi, dan Implementasi. Alfabeta,


Bandung.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik
Indonesi Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas, Jakarta.
Emzir. 2010. Metodelogi Penelitian
Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.
Rajawali Pers, Jakarta.
Mulyasa, E. 2013. Manajemen &
Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mutmainah. 2017. Perilaku Kepemimpinan,
Iklim Sekolah dan Sekolah Efektif.
ejournal.upi.edu. Jurnal Administrasi
Pendidikan, Vol.XXIV No.1 [April
2017].
Yusuf, B.. 2015. Manajemen Sumber Daya
Manusia di Lembaga Keuangan
Syari’ah. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

Volume 6, No. 3, Agustus 2018 166

You might also like