INSTRUKSI WALIKOTA JAYAPURA
NOMOR 10 TAHUN 2021
TENTANG
PENINGKATAN LANGKAH PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
DI WILAYAH KOTA JAYAPURA
WALIKOTA JAYAPURA,
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pencegahan dan penanggulangan
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta berdasarkan hasil
Rapat FORKOPIMDA dan SATGAS Penanganan COVID-19 Kota Jayapura pada
tanggal 30 Agustus Tahun 2021, maka dengan ini menginstruksikan:
Kepada
Untuk
Pertama
1. Pimpinan Instansi Pemerintah;
2. Pimpinan BUMN/BUMD/Perbankan;
3. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di
Wilayah Kota Jayapura;
4. Pimpinan Lembaga Swasta, Perhotelan, Pertokoan
dan Dunia Usaha;
5. Pimpinan Lembaga Keagamaan;
6. Pimpinan Organisasi_ _ Kemasyarakatan/Pemuda
/Mahasiswa dan seluruh warga masyarakat di Kota
Jayapura; dan
7. Pengelola Tempat Usaha.
Melaksanakan pencegahan dan __ penanggulangan
COVID-19 dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai
berikut:
a. Setiap orang yang bepergian keluar rumah baik saat
berjalan kaki maupun dengan menggunakan
kendaraan dan melakukan aktivitas di tempat kerja
atau tempat usaha, serta berada di pusatpembelanjaan, pasar, pertokoan dan tempat umum
lainnya diwajibkan memakai masker;
. Setiap orang wajib melakukan tindakan pencegahan
dini secara mandiri dengan tidak bersentuhan fisik,
jaga jarak, cuci tangan pakai sabun atau dengan
menggunakan hand sanitizer, tinggal dirumah dan
menggunakan masker;
Setiap pemilik atau pengelola restoran, rumah
makan, warung makan dan cafe atau sejenisnya
diijinkan untuk membuka usahanya dengan
ketentuan.
= mengatur jarak antar meja atau kursi;
* menyajikan makanan secara prasmanan yang
dilayani oleh petugas;
* mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
* menyediakan masker baru/cadangan bagi tamu
yang tidak menggunakan masker;
* menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
* memprioritaskan pelayanan pemesanan secara on
line atau take a way;
+ melayani pemesanan secara online;
“ menggunakan sarung tangan dalam melayani
pembelian makanan dan minuman;
* membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia; dan
* mewajibkan pengunjung =memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
Setiap pemilik atau pengelola tempat wisata alam
dijjinkan untuk membuka usahanya dengan
ketentuan:
* menyediakan tempat sampah tertutup;» melakukan pengawasan protokol kesehatan yang
ketat bagi pengunjung anak-anak yang berusia di
bawah 12 (dua belas) tahun dan orang dewasa di
atas 60 (enam puluh) tahun;
= mengikuti pembatasan waktu operasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; dan
* mewajibkan pengunjung = memakai —_masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung
Setiap pemilik atau pengelola tempat permainan
ketangkasan anak-anak diijinkan untuk membuka
usahanya dengan ketentuan:
* melakukan pengawasan protokol kesehatan yang
ketat bagi pengunjung anak-anak;
* mengikuti pembatasan waktu operasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah; dan
* membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia; dan
* mewajibkan pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
Pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab
kegiatan di toko, toko swalayan, dan pusat
perbelanjaan memperhatikan hal-hal__ sebagai
berikut:
* dapat melayani pemesanan secara online dengan
fasilitas layanan antar;
" menyediakan masker baru/cadangan bagi tamu
yang tidak menggunakan masker;
+ menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
* mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan; dan.
mewajibkan pengunjung memakai asker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
Setiap pemilik/pengelola salon, klinik kecantikan,
spa, tempat cukur, tontonan film/bioskop, karaoke,
bar, diskotik permainan bilyard, _permainan
ketangkasan dan panti pijat /refleksi dibuka dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
menggunakan peralatan yang steril untuk setiap
pelanggan;
menjaga kualitas dan sirkulasi udara;
mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
menggunakan sarung tangan saat melayani
pelanggan;
menggunakan peralatan yang steril untuk setiap
pelanggan;
membatasi menerima pelanggan paling banyak
50% dari kapasitas atau daya tampung yang
tersedia;
wajib melakukan swab bagi karyawan/pelayan
secara rutin setiap bulan; dan
mewajibkan pengunjung = memakai _masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.
. Untuk perhotelan/penginapan mematuhi ketentuan
sebagai berikut :
membatasi jumlah tamu paling banyak 50% (lima
puluh persen) dari kapasitas kamar hunian;
menyediakan masker baru/cadangan bagi tamu
yang tidak menggunakan masker;Kedua
+ mengutamakan pembayaran non tunai/uang
elektronik;
= menyediakan fasilitas yang minim sentuhan
tangan;
+ menyiapkan pelayanan makan di kamar;
= menyajikan makanan secara prasmanan dan
dilayani oleh petugas;
+ menutup layanan kolam renang; dan
+ mewajibkan tamu/pengunjung memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau /menyediakan hand sanitizer,
mengatur jarak dan mengukur suhu tubuh
tamu/pengunjung.
i, Membatasi jumlah penumpang dalam angkutan
umum dan mobil rental paling banyak 50 % dari
kapasitas atau daya tampung yang tersedia serta
mengatur jarak duduknya dan diwajibkan memakai
masker;
Pimpinan Kantor Pemerintah, BUMN, BUMD dan Kantor
Swasta, mematuhi ketentuan sebagai berikut :
a. mengatur waktu bekerja bagi pegawai/karyawan, baik
bekerja dari kantor maupun dari rumah,
b. menyelenggarakan rapat secara virtual
c. kehadiran pegawai paling rendah 25% (dua puluh
lima persen) dari total pegawai atau sesuai
kebutuhan;
d. membatasi jam kerja dari pukul 08.00 sampai dengan
pukul 15.00 atau sesuai dengan kebutuhan;
e. melakukan konfirmasi kehadiran secara offline dan
online;
f. melaporkan pelaksanaan tugas secara offline dan
online dalam bentuk jurnal harian;
®
menaati ketentuan jam kerja atau aktivitas;
h. mewajibkan pengunjung atau tamu_— dan
pegawai/karyawan memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun di air yang mengalir atau
/menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak danKetiga
Keempat
mengukur suhu tubuh bagi pegawai/karyawan
maupun para pengunjung atau tamu.
: Pimpinan tempat ibadah memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. membatasi jumlah umat yang dapat beribadah
maksimal 50 % dari kapasitas atau daya tampung
gedung atau tempat ibadah;
b. mempersingkat waktu ibadah, dari waktu normal
atau waktu biasanya;
ibadah dapat dilakukan secara virtual;
d. menghindari berdiam lama dalam gedung ibadah;
fe, memastikan umat dalam kondisi sehat dan negatif
COVID-19;
£ menganjurkan umat membawa peralatan pribadis
g. membatasi jumlah pintu/jalur keluar_ ~masuk
rumah jibadah guna memudahkan penerapan
dan pengawasan protokol kesehatan;
h, mewajibkan umat memakai masker, mencuci tangan
dengan sabun di air yang mengalir atau
/menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak dan
mengukur suhu tubuh umat; dan
i. pengaturan khusus lebih lanjut dilakukan oleh
pimpinan umat masing-masing.
+ Setiap penyelenggara resepsi pernikahan, olahraga,
pertemuan atau kegiatan lainnya yang melibatkan
banyak orang (kerumunan}, mematuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. mendapatkan Ijin Keramaian dari POLRESTA
Jayapura Kota;
b. mendapatkan ljin Aktivitas dari SATGAS Penanganan
COVID-19 Tingkat Kota Jayapura;
membatasi jumlah tamu / undangan yang hadir
maksimal 50% dari kapasitas atau daya tampung
gedung atau tempat kegiatan; danTe
d. mewajibkan tamu/undangan memakai masker,
mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir
atau /menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak
dan mengukur suhu tubuh.
Kelima : Pelaksanaan kegiatan belajar_ mengajar_(sekolah,
perguruan tinggi, akademi, tempat pendidikan/pelatihan)
tetap dilakukan dengan metode jarak jauh/daring sampai
dengan tanggal 30 September 2021 dan akan dievaluasi
selanjutnya;
Keenam : Setiap aktivitas ekonomi, hiburan, olahraga, dan sosial
Keagamaan yang telah dibuka, jika ditemukan kasus
suspek, atau sebagai klaster baru positif COVID 19,
maka aktifitas tersebut akan ditutup kembali dalam
jangka waktu tertentu;
Ketujuh : Membatasi jam operasional atau jam kerja bagi Instansi
Pemerintah, kantor swasta, perusahaan, pusat
pembelanjaan, pertokoan, pasar tradisional dan pedagang
kaki lima, restaurant, rumah makan/warung makan,
tempat karaoke, tempat wisata alam, bar dan diskotik,
tempat olahraga, tempat pertemuan dan kegiatan, tempat
penyelenggaraan resepsi pernikahan, bengkel, meubelir
dan tempat usaha lain serta semua aktivitas masyarakat
mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 22.00 WIT (jam
10 malam);
Kedelapan : Tidak melakukan aktivitas di luar rumah di atas
pukul 22.00 WIT (jam 10 malam), kecuali sektor kritikal
seperti kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat,
penanganan bencana, energi, logistik, transportasi,
distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat,
makanan, minuman, pupuk, semen, bahan bangunan,
objek vital nasional, proyek strategi nasional, konstruksi,
fasilitas publik dan kegiatan terkait COVID-19, serta
PON XX Papua Tahun 2021;Kesembilan
Keduabelas
Ketigabelas
Keempatbelas
Dilarang melakukan aktivitas yang menimbulkan
keramaian, kerumunan seperti demonstrasi dan lain-lain
dan melakukan aktivitas yang bersentuhan badan seperti
berjabatan tangan, berpelukan, berebutan, berdesak-
desakan, makan bersama dalam satu wadah/tempat
makan dan tidak membuang ludah pinang sembarangan
karena berpotensi penyebaran COVID-19;
: Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan
pimpinan paguyuban, pimpinan umat dan pimpinan
organisasi kemasyarakatan agar melakukan edukasi
protokol kesehatan dan mensosialisasikan _serta
mengajak masyarakat mengikuti vaksin.
Kepala Distrik, Kapolsek, Danramil Lurah, Kepala
Kampung dan Ketua RT/RW terus menerapkan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
pada Tingkat Kelurahan/Kampung, RT/RW di Kota
Jayapura dan Pos Komando (POSKO) COVID-19 yang
telah dibentuk di Kelurahan/Kampung agar terus
melaksanakan tugasnya;
Setiap orang dengan Kasus Suspek, Kontak Erat, dan
Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala beserta keluarganya dan
setiap orang yang pernah bertemu atau bersentuhan fisik
dengan Kasus Suspek, Kontak Erat, dan Kasus
Konfirmasi Tanpa Gejala agar jujur, terbuka serta
diwajibkan memeriksakan kondisi kesehatannya pada
fasilitas kesehatan terdekat;
Setiap orang yang terkonfirmasi tanpa gejala, Kasus
Suspek, Kontak Erat dan Terkonfirmasi Positif COVID-19,
wajib melakukan karantina atau isolasi terpusat di
tempat yang ditentukan Pemerintah Daerah;Kelimabelas
Keenambelas
: Setiap orang tidak melakukan karantina sebagaimana
dimaksud Diktum Keempatbelas, akan dikenakan sanksi
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018
tentang Kekarantinaan Kesehatan;
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Jayapura
agar:
a. melakukan sosialisasi dan Gebyar Vaksinasi COVID-19
di wilayah Kota Jayapura bekerjasama dengan
TNI/POLRI bagi kelompok sasaran pada fasilitas
kesehatan atau tempat lain ditunjuk sesuai dengan
target, tahapan atau jadwal yang ditentukan
Pemerintah;
b.melakukan operasi terpadu penertiban aktifitas
masyarakat di atas pukul 22.00 WIT sampai dengan
pukul 06.00 pagi WIT dengan dukungan oleh aparat
keamanan;
¢.melakukan koordinasi dan komunikasi dengan
SATGAS Penanganan COVID-19 Provinsi Papua untuk
mendapatkan dukungan personil dan __peralatan
kesehatan yang diperlukan sebagai upaya bersama
pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19 di
Kota Jayapura;
d.melakukan tracking dan PCR, penanganan pasien
melalui isolasi terpusat di tempat yang ditentukan
Pemerintah Daerah bagi pasien positif dengan gejala
ringan dan sedang serta melakukan perawatan bagi
pasien positif dengan gejala berat di Rumah Sakit
Rujukan;
e. melakukan pengawasan, penertiban dan penerapan
disiplin serta penegakan hukum protokol kesehatan di
tempat-tempat umum, di mal, di tempat hiburan, di
tempat wisata dan tempat kerumunan massa
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Pasal 212 sampai dengan Pasal 218, Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1984, Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2018 dan Peraturan Daerah Kota Jayapura Nomor 3
Tahun 2020;Ketujuhbelas
Kedelapanbelas
Kesembilanbelas :
Keduapuluh
-10-
f. melakukan koordinasi dengan KKP Jayapura, KSOP
Jayapura, KP3 Laut, PT. PELINDO Jayapura dan PELNI
Jayapura untuk mengawasi dan menertibkan setiap
orang masuk ke wilayah Kota Jayapura melalui moda
transportasi laut, sesuai ketentuan protokol kesehatan;
dan
g.melakukan penyemprotan desinfektan di seluruh
wilayah Kota Jayapura dengan berkoordinasi dengan
Kepala Distrik, Kelurahan dan Kepala Kampung
setempat.
Pimpinan Agama/Umat dan masyarakat Kota Jayapura
agar melakukan Doa Tobat (Pengampunan) yang
dikoordinasikan oleh ~— masing-masing —_-Pimpinan
Agama/Umat, yakni:
a, Umat Kristen oleh Ketua PGGS Kota Jayapura;
Umat Islam oleh MUI Kota Jayapura;
Umat Khatolik oleh Dekan Dekenat Kota Jayapura;
Umat Hindu oleh Ketua PHDI Kota Jayapura; dan
Umat Budha oleh Ketua LKPB Kota Jayapura atau
Ketua Buddhayana Kota Jayapura
geog
Pemerintah Daerah dan masyarakat Kota Jayapura
memberikan perlindungan bagi Kasus Suspek, Kontak
Berat, Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala, Suspect COVID-
19 beserta keluarganya dari upaya dan tindakan
diskriminasi serta memberikan bantuan makanan yang
diperlukan;
Satuan Polisi Pamong Praja didampingi TNI, POLRI, Tim
Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Instansi Terkait,
dan Pemuda Anti COVID-19 dan melakukan
pengawasan, penertiban serta menerapkan disiplin dan
penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan
dan pengendalian COVID-19 bagi pelanggar Instruksi ini
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
: Jika dalam melakukan pengawasan, pencrapan disiplin
dan penegakan hukum protokol kesehatan menemukan
pelanggar yang memiliki KTP luar Kota Jayapura dalam
Provinsi Papua, maka SATGAS Penanganan COVID-19
Kota Jayapura dalam jangka waktu 1 x 24 jam dapat
menghubungi SATGAS COVID 19 kabupaten yang
bersangkutan dan/atau SATGAS COVID-19 Provinsi
Papua;Keduapuluhsatu : Pengawasan dan laporan masyarakat atas pelaksanaan
atau dugaan pelanggaran Protokol Kesehatan dapat
disampaikan kepada SATGAS Penanganan COVID-19
Kota Jayapura melalui contact person :
1. 08124807461 (Koordinator Bidang _ Penegakan
Hukum dan Pendisiplinan);
2. 0811481444 (Wakil Ketua III);
081344096687 (Koordinator Bidang Penanganan);
4, 085344583388 (Anggota Bidang Penegakan Hukum
dan Pendisiplinan).
e
Keduapuluhdua : Evaluasi pelaksanaan Instruksi ini akan dilakukan pada
awal Bulan Oktober 2021 dalam rapat bersama antara
FORKOPIMDA dan SATGAS Penanganan COVID- 19 Kota
Jayapura;
Keduapuluhtiga : Demikian Instruksi ini dikeluarkan untuk ditaati dan
dilaksanakan;
Keduapuluhempat: Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal 1 September
2021.
Dikeluarkan di Jayapura
Pada tanggal 31 Agustus 2021
LL ROM
‘Tembusan Disam: da Yth
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta;
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional di Jakarta
. Kepala BNPB di Jakarta;
Gubernur Provinsi Papua di Jayapura:
. Forkopimda Provinsi Papua di Jayapura;
. Ketua DPRD Kota Jayapura;
- Rorkopimda Kota Jayapura;
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Papua di Jayapura;
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura
eerogEene