Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.

2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA
MUHAMMADIYAH 1 METRO

Triani Ratnawuri1) Ahkaf Fikri2) Siti Suprihatin3)


Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro1)
SMA Humahmamdiyah 1 Metro2)
Triani@gmail.com1) ahkaf@yahoo.co.id2) sitisuprihatin43@yahoo.co.id3)

Abstract

The development of science and technology is growing rapidly. This requires the existence of
quality human beings so as to be able to create new innovations and be able to face competition.
Education is a pursuit of school for children and adolescents who are handed over to them to
have perfect skills and full awareness of their social relationships and tasks. The 2013
curriculum goal is to prepare Indonesian people to have the ability to live as the individu and
citizens who are faithful, productive, creative, innovative, and affective and able to contribute to
the life of society, nation, state and world civilization. The problem formulation of this class
action research is how is the effect of the application of PQ4R learning methods to improve
learning outcomes of economic subjects at XI grade students of Senior High School
Muhammadiyah 1 Metro". The purpose of the study was to determine the effect of the application
of the PQ4R learning method and to improve learning outcomes of economic subjects in class XI
of Muhammadiyah 1 Metro High School "and the benefits of classroom action research were
seen from two parties in terms of theoretical and practical aspects. The action hypothesis in this
class action research through the use of PQ4R learning methods (preview, question, read,
reflect, recite, review), to improve the economic learning outcomes of class XI students of
Muhammadiyah 1 Metro High School. The application of the PQ4R method in learning
economics at XI grade of Senior High School Muhammadiyah 1 Metro can increase teacher and
student activity. It can be seen from the average score of teacher activity in cycle I, namely 41.16
with the category "sufficient", in the second cycle increased to 45.83 with the category "good"
with a difference of 4.67. Likewise, the average score of the first cycle of student activity is 41.16
with the category "enough", in the second cycle increased to 46, 99 with the "good" category
with a difference of 5.83. So it can be concluded that by applying the learning model Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) can increase student learning outcomes of
economic subjects at XI grade of Senior High School Muhammadiyah 1 Metro.

Keywords: PQ4R Learning, Learning Outcomes

JURNAL PROMOSI | 117


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

PENDAHULUAN (Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
teknologi semakin berkembang dengan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah):
pesat. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Tujuan kurikulum 2013 adalah
dibutuhkan adanya pendidikan. Hal ini mempersiapkan manusia Indonesia agar
sesuai dengan tujuan umum pendidikan memiliki kemampuan hidup sebagai
nasional yang berfungsi mengembangkan probadi dan warga Negara yang
kemampuan dan menbentuk watak serta beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
peradapan bagsa yang bermartabat dalam afektif serta mampu berkontribusi pada
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi bernegara, dan peradaban dunia.
siswa adar menjadi manusia yang beriman Kurikulum 2013 dikembangkan dari
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, pemikiran tentang tantangan masa depan,
kreatif, mandiri dan menjadi warna Negara persepsi masyarakat, perkembangan
yang berdemokrasi serta bertanggung jawab. pengetahuan dan pedagogi, kompetensi
Pendidikan merupakan diupayakan masa depan, dan fenome negative yang
sekolah terhadap anak dan remaja yang mengemuka (pedoman pelatihan
diserahkan kepadanya agar mempunyai implementasi kurikulum 2013:4).
kemampuan yang sempura dan kesadaran Kurikulum 2013 mempunyai empat
penuh terhadap hubungan-hubungan dan kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari
tugas-tugas social mereka. Dengan kata lain, proses pembelajaran. Rumusan kompetensi
maka sekolah merupakan lembaga inti menggunakan rotasi sebagai berikut
pendidikan formal tempat terjadinya (permendikbud No. 69 tahun 2013 tentang
interaksi dari berbagai komponen kerangka dasar dan struktur sekolah
pendidikan untuk mencapai tujuan umum menengah atas/madras aliyah):
pendidikan dan tujuan sekolah yang 1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk
bersangkutan. kompetensi inti sikap spiritual;
Pada tahun 2013 pemerintah menetapkan 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk
kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013 kometensi inti sikap social;
dimana kurikulum ini merupakan hasil riset 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk
internasional yang dilakukan oleh Global kompetensi inti pengetahuan; dan
Institute dan programme for international 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk
student assessment (PISA) merujuk pada kompetensi inti ketemapilan
suatu simpulan bahwa prestasi peserta didik Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan
Indonesia tertinggal dan terbelakang dalam suatu Negara salah satunya adalah
(Mulyasa, 2013:60) karena guru. Guru merupakan peranan yang
Tujuan dari pengembangan kurikulum sangat penting dalam perkembangan dan
2013 menurut Kemendikbut adalah kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru

118 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

dituntut untuk dapat menjalankan tugas sekaligus merupakan lambang


dengan sebaik-baiknya. keberhasilan pendidik dalam
membelajarkan peserta didik”.
Hasil belajar merupakan produk Sedangkan Suprijono (2012:5)
dari proses pembelajaran yang telah mengatakan bahwa “hasil belajar
dilakukan oleh peserta didik. Produk adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
ini bisa berupa kognitif, afektif, dan pengertian-pengertian, sikap-sikap,
psikomotor. Hasil belajar dapat apresiasi, dan keterampilan”.
ditingkatkan melalui usaha sadar, Hasil belajar dikatakan berhasil
terencana, dan sistematis yang jika sudah ada perubahan yang terjadi
mengarah kepada perubahan yang dalam diri peserta didik. Sebagaimana
positif. Belajar dikatakan berhasil jika yang diungkapkan oleh Karwono
peserta didik telah menunjukkan (2012:13) bahwa:
perubahan yang positif. Ciri hasil belajar adalah
Hasil belajar menurut Bloom perubahan, seseorang dikatakan
(Suprijono, 2012:6) menyatakan sudah belajar apabila perilakunya
bahwa: menunjukkan perubahan, dari
Hasil belajar mencakup awalnya tidak tahu menjadi tahu,
kemampuan kognitif, afektif, dan dari tidak mampu menjadi
psikomotor. Domain kognitif mampu, dari tidak terampil
adalah knowledge (pengetahuan, menjadi terampil.
ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan), Berdasarkan pendapat dari
application (menerapkan), beberapa ahli tersebut, dapat
analysis (menguraikan), disimpulkan bahwa hasil belajar
synthesis (mengorganisasikan) merupakan perubahan yang terjadi
dan evaluation (menilai). pada peserta didik setelah mengalami
Domain afektif adalah receiving proses pembelajaran. Perubahan
(sikap menerima), responding tersebut terjadi pada aspek kognitif
(merespon), valuing (nilai), (pengetahuan), afektif (sikap), dan
organization (organisasi), psikomotor (keterampilan). Yang
characterization (karakterisasi). perlu diperhatikan perubahan bisa
Domain psikomotor meliputi terjadi kearah positif dan negatif. Jadi
initiatory, pre-routine, dan seorang guru harus mampu
rountinized. Psikomotor juga meminimalisir bahkan mencegah
mencakup keterampilan perubahan ke arah yang negatif. Yang
produktif, teknik, fisik, sosial, perlu diingat, hasil belajar merupakan
manajerial, dan intelektual. perubahan secara keseluruhan bukan
Hasil belajar menurut adalah hanya salah satu aspek potensi saja.
“wujud pencapaian peserta didik,

JURNAL PROMOSI | 119


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

Metode merupakan salah satu learning yang bertujuan untuk


strategi atau cara yang didigunakan meningkatkan daya paham dan daya
oleh guru dalam proses pembelajaran ingat siswa tentang materi yang
yang hendak dicapai, semakin tepat mereka baca dengan cara membaca
metode yang digunakan oleh seorang dan menulis.
guru maka pembelajaran akan semakin Menurut Trianto (2010:150)
baik. Metode berasal dari kata metode pembelajaran PQ4R adalah
methodos dalam bahasa yunani salah satu bagian dari startegi
memiliki arti cara atau jalan. Kamus elaboratif. Metode pembelajaran
Besar Bahasa Insonesia (2001:704) PQ4R dapat digunakan untuk
mengartikan bahwa metode membantu siswa mengingat apa yang
merupakan cara teratur yang siswa baca dan dapat membantu
digunakan untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran kelas yang
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan dilaksanakan dengan membaca buku
yang dikehendaki. Secara harfiah pelajaran secara berkelompok. Siswa
metode berarti cara dalam pemakaian diminta untuk mengeksplorasi
yang umum, metode diartika sebagai kemampuannya membuat struktur
suatu cara atau prosedur yang dipakai berpikir sebelum membaca dengan
untuk mencapai tujuan tertentu. menyusun pertanyaan-pertanyaan
Metode PQ4R digunakan yang menjadi acuan bagi siswa untuk
sebagai salah satu alternatif menggali informasi yang dibutuhkan
pembelajaran bermaksa yang dari teks bacaan. Kemudian siswa
bermuara pada pembelajaran yang secara mandiri membaca teks sambil
aktif, kreatif, efektif dan mencari jawaban dari pertanyaa yang
menyenangkan. Menurut Weinstein telah dibuatnya.
dan Meyer (Trianto, 2007), pengejaran a. Langkah-langkah metode
yang baik meliputi pengajaran siswa pembelajaran PQ4R
bagaimana belajar, bagaimana Langkah-langkah metode
mengingat, bagaimana berfikir dan pembelajaran PQ4R menurut Trianto
bagaimana memotivasi diri mereka (2010:151-153), yaitu sebagai berikut:
sendiri. Hal inilah yang menjadikan 1. Preview
strategi pembelajaran mutlak untuk Langkah pertama, siswa
diterapkan dari kelas enam SD dan membaca silintas dengan cepat
terus berlanjut sampai sekolah dan bahan bacaan. Fokus preview
pendidikan tinggi. adalah menemukan ide-ide
Menurut Supriya (2009) PQ4R pokok yang kembangkan dalam
(Preview, Quention, Read, Reflect, bahan bacaan. Bagian-bagian
Recite and Review) adalah suatu yang bisa dibaca misalkan bab
metode pembelajaran yang merupakan pengatar, daftar isi, topik, judul,
bagian dari metode kooperatif sub judul atau ringkasan akhir

120 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

pada suatu bab. Memalui b) Mengaitkan sub topik


preview peserta didik telah didalam teks dengan konsep
mempunyai gambaran mengenai atau prinsip utama.
hal yang dipelajari. c) Cobalah untuk memecahkan
kontribusi didalam
2. Quiestion informasi yang disajikan
Langkah kedua, mengajukan d) Cobalah untuk
pertanyaan-pertanyaan kepada menggunakan materi itu
diri sendiri dengan untuk memecahkan masalah
menggunakan kata 5w + H 5. Recite
(what, where, who, when, why Langkah kelima, pada tahap ini
and how). Pengalaman telah peserta didik diminta untuk
menunjukkan bahwa seseorang merenungkan kembali informasi
membaca untuk menjawab yang telah dipelajari. Siswa
sejumlah pertanyaan maka akan dapat melihat kembali catatan
membuat dia membaca lebih yang telah mereka buat. Siswa
hati-hati serta seksama agar diminta untuk membuat inti sar
dpaat mengingat apa yang dari materi bacaan dengan
dibaca dengan baik redaksinya sendiri. Akan lebih
3. Read baik jika peserta didik tidak
Langkah ketiga, siswa membaca hanya menyampaikan secara
secara detail bahan bacaan yang lisan, namun juga dalam bentuk
dipelajari. Pada tahap ini siswa tulisan
diharapkan mencari jawaban 6. Review
terhadap semua pertanyaan yang Langkah akhir, peserta didik
telah dirumuskan. diminta membuat rangkuman
4. Reflect atau merumuskan inti dari bahan
Langkah keempat, bukanlah yang telah dibacanya. Siswa
suatu langkah terpisah dari mampu merupakan kesimpulan
langkah ketiga, tetapi merupakan dari pertanyaan-pertanyaan yang
suatu komponen esensial dari telah diajukannya.
langkah ketiga. Selama Dari langkah-langkah metode
membaca siswa tidak hanya PQ4R yang telah diuraikan di atas,
cukup mengingat atau dapat dilihat bahwa metode belajar
menghafal tetapi cobalah ini dapat membantu siswa
memahami informasi yang memahami materi pembelajaran,
dipresentasikan dengan cara: terutama terhadap materi-materi
a) Menghubungkan informasi yang lebih sukar dan menolong
itu dengan hal-hal yang siswa untuk berkonsentrasi lebih
telah diketahui lama (Trianto, 2010, 151-153).

JURNAL PROMOSI | 121


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

b) Sangat sulit dilaksanakan jika


b. Kelebihan dan kelemahan metode sarana sepeti buku siswa
pembelajaran PQ4R (buku paket) tidak tersedia di
Metode pembelajaran PQ4R sekolah.
memiliki kelebihan dan kelemahan c) Tidak efektif dilaksanakan
seperti halnya metode-metode pada kelas dengan jumlah
pembelajaran yang lainya, (Puspita, siswa yang terlalu besar
2015) mengemukakan bahwa karena bimbingan guru tidak
kekeurangan dan kelebihan metode maksimal terutama dalam
PQ4R adalah sebagai berikut: merumuskan pertanyaan.
1) Kelebihan metode PQ4R, yaitu: Berdasarkan kelebihan dan
a) Snagat tepat digunakan kekurangan yang telah
dalam pengajaran dilaksanakan di atas dapat
pengetahuan yang bersifat disimpulkan bahwa untuk
deklaratif berupa konsep- menjadikan penggunakan metode
konsep, definisi, kaidah- PQ4R ini berjalan baik guru
kaidah, dan pengetahuan perlu benar-benar memahami
penerapan dalam kehidupan siswa di dalam kelas agar dapat
sehari-hari. meminimalisir kekurangan dalam
b) Dapat membantu siswa yang penggunaan metode ini.
daya ingatnya lemah untuk
menghapal konsep-konsep METODE PENELITIAN
pelajaran. Setting Penelitian
c) Mudah diterapkan pada 1. Lokasi penelitian
semua jenjang pendidikan Penelitian tindakan kelas ini
d) Mampu membantu siswa dilaksanakan di SMA
dalam meningkatkan Muhammadiyah 1 Metro
keterampilan proses 2. Waktu penelitian
bertanya dan Waktu penelitian ini dimulai pada
mengomunikasikan bulan Juli sampai bulan Agustus
pengetahuannya. 2018 dari tahap prasurvei hingga
e) Dapat menjangkau materi dilaksanakan tindakan kelas.
pelajaran dalam cakupan Subjek Penelitian
yang luas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
2) Kekurangan metode PQ4R, kelas XI di SMA muhammadiyah 1
yaitu: metro dengan focus penelitian pada hasil
a) Tidak tepay ditarapkan pada belajar mata pelajaran ekonomi.
pengajaran pengetahuan yang
bersifat prosedural seperti Prosedur Penelitian
pengetahuan keterampilan

122 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

Penelitian ini prosedur penelitian seterusnya sampai adanya peningkatan


dilaksanakan dengan menggunakan yang diharapkan tercapai, Hopkins
siklus-siklus tindakan (daur ulang). Daur (arikunto, 2008:14). Prosedur
ulang dalam penelitian diawali dengan pelaksanaantindakan kelas dapat dilihat
perencanaan (planning), tindakan dalam bagan dibawah ini:
(Action), mengobservasi (observation),
dan melakukan refleksi (reflection), dan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Refleksi SIKLUS 2 Pelaksanaan

Observasi

dst

Gambar 2. Prosedur siklus penelitian Arikunto (2010:17)

Secar rinci pelaksanaan penelitian menggunakan metode demonstrasi, agar


tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah: efisien dan efektif guru memperhatikan hal-
Siklus 1 hal berikut:
Kegiatan pada siklus pertama diawali a. Perencanaan
dengan pembuatan perangkat pembelajaran Langkah-langkah yang harus
secara kolaboratif partisipatif antara guru dilakukan dalam tahap perencanaan oleh
dengan peneliti, kemudian rencana kegiatan peneliti bersama guru adalah
pelaksanaan pembelajaran dengan menyiapkan perangkat yang diperlukan

JURNAL PROMOSI | 123


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

dalam proses pembelajaran. Kemudian 3) Secara individu siswa diberi


dilanjutkan dengan menyiapkan pekerjaan rumah
istrumen tes dan non tes. Instrument tes c. Observasi dan evaluasi
berupa soal tes untuk kerja serta Observasi dilakukan kepada teman
penilaiannya. Instrument non tes berupa sejawat. Lembar pengamatan digunakan
lembar panduan observasi untuk untuk mengamati dan mengukur
mengamati aktivitas siswa dan kinerja aktivitas belajar siswa serta aktivitas
guru dalam proses pembelajaran. peneliti pada saat proses pembelajaran
b. Pelaksanaan berlangsung. Langkah selanjutnya
Tahap ini adalah pelaksanaan dari adalah penggunpulan data hasil belajar
perencanaan yang telah ditetapkan. Pada ekonomi siswa berdasarkan hasil tes
siklus pertama ini, kegiatan yang akhir siklus dan pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh guru adalah memahami telah diberikan oleh peneliti.
karakteristik siswa dan bagaimana cara d. Refleksi
belajar siswa dalam menerapkan metode Refleksi merupakan analisis hasil
PQ4R. observasi dan hasil tes. Refleksi
Adapun pelaksanaan yang dilakukan dilaksanakan segera setelah tahap
sesuai dengan metode PQ4R yang implentasi/tindakan dan observasi
digunakan, adapun langkah-langkah selesai. Pada tahap ini peneliti dan teman
sebagai berikut: sejawat mendiskusikan hasil yang
Kegiatan awal meliputi kelebihan dan kekurangan pada
1) Guru menyiapkan alat peraga yang pembelajaran. Hasil refleksi ini akan
diperlukan digunakan sebagai perbaikan dalam
2) Guru mengadakan presensi terhadap proses pelaksanaan siklus selanjutnya.
kehadiran siswa
3) Guru mengadakan Tanya jawab yang
mengarah pada materi pelajaran PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran Pembelajaran ekonomi di kelas XI.1
Kegiatan inti SMA Muhammadiyah Metro, dengan
1) Siswa dibagi 5 kelompok menerapkan metode PQ4R. Kegiatan
2) Tiap kelompok melakukan pada siklus I dan II pada aktivitas
demontrasu dengan menggunakan belajar guru dan siswa menunjukkan
lembar kerja ketenaga kerjaan peningkatan dapat dilihat dari
3) Setiap kelompok menyampaikan rekapitulasi analisis lembar pengamatan.
hasilnya dibawah bimbingan guru. Aktivitas guru pada siklus I rata-rata
Kegiatan akhir 39,66 dengan kategori cukup, kemudian
1) Guru dan siswa menyimpulkan hasil meningkat di siklus II 45,83 dengan
belajar pada meteri ketenagakerjaan. kategori baik. Aktivitas siswa pada
2) Siswa mengerjakan tes formatif pada siklus I rata-ratanya 41,49 dengan
akhir pelajaran

124 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

kategori cukup, kemudian meningkat di Aktivitas pembelajaran pada saat


siklus II 46,99 dengan kategori baik. peneliti menerapkan metode PQ4R
Guru memaksimalkan untuk meningkatkan hasil belajar
kemampuannya dalam mengajar dengan ekonomi siswa di kelas XI.1 SMA
melakukan perbaikan dari tiap siklus. Muhammadiyah 1 Metro terjadi dengan
Mengupayakan pembelajaran yang cukup baik. Berdasarkan hasil yang
berpusat pada siswa (student center), dan diperoleh melalui observasi terhadap
hasilnya siswa semakin antusias aktivitas pembelajaran. Aktivitas
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pembelajaran yang terjadi merupakan
hasil yang memuaskan. Hal ini dapat interaksi pembelajaran antara guru
kita kaitkan dengan pernyataan yang dengan siswa dan siswa dengan siswa
dikemukakan oleh Suprijono (2012: 17) lainnya.
belajar diartikan sebagai proses Pada kegiatan awal strategi
perubahan tingkah laku. Inti dari belajar pembelajaran PQ4R ini guru melakukan
merupakan kemampuan seseorang apersepsi dengan memberikan
melakukan respon terhadap stimulus pertanyaan kepada siswa dan
yang datang kepada dirinya (Stimulus- menjelaskan tujuan serta topik pelajaran,
Respon). Keaktifan siswa selama proses sehingga siswa mampu mengasah
belajar mengajar merupakan salah satu kognitif (pengetahuannya) dan
indikator adanya keinginan atau motivasi meningkatkan hasrat belajar siswa.
siswa untuk belajar.

Tabel 1. Perbandingan Nilai Keterampilan Membaca pemahaman Siklus I dan Siklus


II.
Nilai siklus
No Nama Siklus I Siklus II Ket
1 ASD 50 80 Tuntas
2 AD 70 80 Tuntas
3 AGS 80 80 Tuntas
4 AT 60 60 Belum tuntas
5 AYN 60 60 Belum tuntas
6 BD 60 60 Belum tuntas
7 BS 65 85 Tuntas
8 BT 70 70 Tuntas
9 BYD 80 80 Tuntas
10 CN 80 80 Tuntas
11 CS 70 80 Tuntas
12 C 75 75 Tuntas
13 DE 80 80 Tuntas
14 DG 70 70 Tuntas
15 DY 70 70 Tuntas

JURNAL PROMOSI | 125


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

16 ES 70 75 Tuntas
17 EG 85 85 Tuntas
18 EE 65 70 Tuntas
19 FH 70 70 Tuntas
20 GY 75 75 Tuntas
21 HS 75 75 Tuntas
22 HT 65 70 Tuntas
23 IST 75 75 Tuntas
24 IT 75 75 Tuntas
25 TSY 65 70 Tuntas
26 ST 70 70 Tuntas
27 SLN 75 75 Tuntas
28 SY 75 75 Tuntas
29 TS 70 80 Tuntas
30 WD 50 80 Tuntas

Berdasarkan tabel di atas, pada nilai Kemudian guru menjelaskan materi


rata-rata kelas terjadi peningkatan dari tentang memahami isi bacaan dan
nilai rata-rata kelas siklus I sebesar 67 kegiatan pembelajaran yang
mengalami peningkatan pada siklus II dilaksanakan, sehingga siswa merasa
menjadi 76. Sedangkan untuk persentase lebih siap untuk belajar karena sudah ada
ketuntasan belajar secara klasikal pada bekal pengetahuan awal.
siklus I sebesar 67,7% mengalami Kemudian pada kegiatan inti
peningkatan pada proses pembelajaran di tindakan yang dilakukan terdiri dari,
siklus II yaitu sebesar 90,3%. preview yaitu menemukan ide-ide pokok
Dengan demikian belajar pada yang dilakukan dengan membiasakan
dasarnya adalah perubahan tingkah laku siswa membaca selintas dan cepat suatu
sebagai hasil dari pengalaman. Selain bahan bacaan. Kegiatan guru pada tahap
hal-hal yang disebutkan di atas, ini yaitu memberikan siswa sebuah
keberhasilan siswa tidak terlepas dari bahan bacaan yakni cerita 82 anak
motivasi dirinya sendiri. Hal ini sejalan kepada masing-masing siswa dan
dengan pendapat, Winarni (2012: 141) meminta siswa untuk membaca selintas
yang mengemukakan bahwa ada dua bacaan yang diberikan tersebut.
faktor yang mempengaruhi hasil belajar, Tahap selanjutnya yaitu question
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. atau bertanya. Pada kegiatan bertanya ini
Faktor internal terdiri dari faktor guru memberikan pertanyaan kepada
biologis (jasmaniah) dan faktor siswa berdasarkan isi bacaan. Pertanyaan
psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang diberikan guru dapat menggunakan
terdiri dari faktor lingkungan keluarga, kata apa, siapa, bagaimana dan mengapa.
faktor lingkungan sekolah, dan faktor Tahap ketiga dari strategi PQ4R ini
lingkungan masyarakat. yaitu read yang berarti membaca.

126 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

Kegiatan ini dilakukan guru dengan kegiatan siswa, pola interaksi guru-siswa
meminta siswa membaca bacaan yang dan keterlaksanaan proses pembelajaran.
diberikan oleh guru untuk menjawab Kegiatan utama pembelajaran dalam
pertanyaan-pertanyaan seputar isi bacaan penelitian ini terletak pada siswa, siswa
yang telah diberikan oleh guru pada yang secara dominan berkegiatan belajar
tahapan sebelumnya. mandiri dan guru hanya melakukan
Tahap selanjutnya yaitu reflect atau pembimbingan. Dalam konteks ini guru
refleksi, dimana selama membaca siswa harus memantau berbagai kesukaran
tidak hanya cukup mengingat atau siswa dalam aktivitas belajar tersebut
menghafal, namun terpenting adalah setiap pertemuan.
mereka berdialog dengan apa yang
dibacanya dan mereka mencoba KESIMPULAN
memahami apa yang dibacanya.
Berikutnya adalah tahap recite. Pada Berdasarkan hasil penelitian dan
tahapan ini siswa diminta untu pembahasan dapat disimpulkan sebagai
menerangkan kembali informasi yang berikut ini.
telah dipelajari mengenai isi bacaan 1. Penerapan metode PQ4R pada
cerita anak. Hal terpenting dalam pembelajaran ekonoki di kelas mata
kegiatan ini yaitu siswa mampu pelajaran ekonomi kelas XI SMA
merumuskan konsep-konsep dan Muhammadiyah 1 Metro. Dapat
menjelaskan hubungan antar konsep meningkatkan aktivitas guru dan
tersebut. siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-
Tahapan terakhir dari metode PQ4R rata skor aktivitas guru siklus I ,
yaitu review, di mana dalam tahapan ini yaitu 41,16 dengan kategori “cukup”,
siswa diminta membuat rangkuman atau pada siklus II meningkat menjadi
merumuskan inti sari dari bahan yang 45,83 dengan kategori “baik” dengan
telah dibacanya. Hal terpenting pada selisih skor 4,67. Begitu pula dengan
tahap ini siswa mampu merumuskan rata-rata skor aktivitas siswa siklus I
kesimpulan sebagai jawaban dari yaitu, 41,16 dengan kategori
pernyataan-pernyataan yang 83 telah “cukup”, pada siklus II meningkat
diajukan. Dalam kegiatan ini siswa menjadi 46 ,99 dengan kategori
mampu membuat kesimpulan mengenai “baik” dengan selisih skor 5,83.
isi bacaan yang telah dibacanya. 2. Keaktivan dapat meningkat dengan
Penilaian aktivitas merupakan penerapan strategi PQ4R pada mata
penilaian yang menitik beratkan sasaran pelajaran ekonomi kelas XI SMA
penilaian pada tingkat efektifitas Muhammadiyah 1 Metro. Hal ini
kegiatan pembelajaran dalam rangka dapat lihat pada nilai rata-rata siswa
pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian pada siklus I dengan perolehan skor
aktivitas pembelajaran menyangkut 67 dan ketuntasan belajar ekonomi
penilaian terhadap kegiatan guru, pada pokok bahasan ketenagakerjaan

JURNAL PROMOSI | 127


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 2442-9449 Vol.6. No.2 (2018) 117-128
p-ISSN 2337-4721

67,7% meningkat pada siklus II


menjadi 75 dengan ketuntasan Arikunto, Suharsimi., Dkk. 2008. Penelitian
belajar secara klasikal sebesar Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
90,3%. Aksara
Berdasarkan penelitian yang telah ________________, 2010. Prosedur
dilakukan maka peneliti memberikan Penelitian Suatu Pendekatan
saran seperti berikut ini: Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Untuk Guru:
1. Disarankan pada guru Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
Indonesia yang ingin menerapkan Kamus Besar Indonesia, Jakarta:
strategi PQ4R dalam pembelajaran, Balai Pustaka
hendaknya guru memperhatikan
langkahlangkah pembelajaran Karwono, (Dkk), 2012. Belajar dan
strategi PQ4R sehingga proses Pembelajaran. Bandung:
pembelajaran dapat berlangsung Rajagrafindo Persada
dengan baik dan berhasil.
2. Guru harus menciptakan Mulyasa. 2013. Pengembangan dan
pembelajaran yang menarik agar Implementasi Kurikulum 2013.
siswa termotivasi dan aktif pada Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
kegiatan pembelajaran, seperti
penggunaan media dan alat peraga Supriya. 2009. Pendidikan IPS (Konsep Dan
serta pengalaman langsung yang Pembelajaran). PT Remaja
diberikan kepada siswa Rosdakarya. Bandung

Untuk Peneliti Selanjutnya: Agus, Suprijono. 2012. Cooperative


Peneliti telah mengungkapkan Learning Teori Dan Aplikasi
berbagai kekurangan, maka untuk Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
peneliti selanjutnya dapat memperbaiki
kekurangan-kekurangan tersebut dan Permendikbud Republik Indonesia Nomor
lebih inovatif 69(2013). Tentang Kerangka Dasar
DAFTAR PUSTAKA Dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.
Anonym. 2013. Pedoman Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Buku Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran
1. Jakarta: Badan Pengembangan Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.
Sumber Daya Manusia Pendidikan Prestasi Pustaka: Jakarta
dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu
Pendidikan Kementrian Pendidikan _____, 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara

128 | JURNAL PROMOSI


Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro

You might also like