Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

ISSN : 2302 - 1590

E-ISSN : 2460 - 1900

ECONOMICA
Journal of Economic and Economic Education Vol.2 No.1 (22- 27)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS


TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

Oleh
Radia Savitri
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: radias@yahoo.com

Sri Wahyuni
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP- PGRI Sumbar
Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat
Email: sriwahyuni.ajeng@ymail.com

Abstract
This research is motivated by the results of the economic study mid second semester exams of class X students of
SMAN 7 Padang Academic Year 2012/2013 is still low under minimum completeness criteria . This study aims to
determine whether the results of the economic study of students who apply cooperative learning model TPS is
higher than the results of the economic study of students who apply conventional teaching class X SMAN 7
Padang . This type of research is experimental . The study population was a tenth grade students of SMAN 7
Padang Academic Year 2012/2013 . Based on economic achievement test scores of students , the average values
obtained experimental class and control class 68.13 76.15 . Z - test analysis results , obtained Zhitung ( 47.18 )
> Ztabel ( 1.645 ) which means that the hypothesis is accepted . From this study it can be concluded that the
results of the economic study of students who use cooperative learning model TPS higher than the students who
apply conventional teaching class X student of SMAN 7 Padang . To the researchers suggested that teachers
especially teachers of SMAN 7 Padang economic and high school teachers in general to implement cooperative
learning model TPS as an alternative learning model that can be used to improve student learning outcomes .
And to researchers who are interested are advised to conduct advanced research in different materials .

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar ekonomi ujian mid semester II siswa kelas X SMAN 7 Padang
Tahun Pelajaran 2012/2013 masih rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS lebih tinggi dari pada hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional kelas X
SMAN 7 Padang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 7
Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan skor tes hasil belajar ekonomi siswa, diperoleh nilai rata-
rata kelas eksperimen 76,15 dan kelas kontrol 68,13. Hasil analisis uji-Z, diperoleh Zhitung (47,18) > Ztabel (1,645)
yang berarti hipotesis diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi dari pada siswa yang menerapkan
pembelajaran konvensional siswa kelas X SMAN 7 Padang. Untuk itu peneliti menyarankan agar guru-guru
bidang studi ekonomi khususnya SMAN 7 Padang dan guru SMA pada umumnya dapat menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan kepada peneliti yang berminat disarankan untuk melakukan
penelitian lanjutan pada materi yang berbeda.
Keywords: Think Pair Share Cooperative Methode, Economic Study Results

©2013 Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI, Padang


Radia Savitri

PENDAHULUAN keadaan gedung dan model pembejaran


Pendidikan merupakan usaha sadar yang di gunakan guru di dalam kelas.
untuk menumbuh kembangkan potensi Berdasarkan masalah yang
peserta didik agar menjadi manusia yang ditemukan, maka diperlukan model
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang pembelajaran yang dapat melatih
Maha Esa, berilmu, kreatif, berakhlak kemampuan berpikir siswa, membuat
mulia, dan menjadi warga negara yang siswa mudah memahami materi pelajaran,
bertanggung jawab, serta mampu baik secara individu maupun melalui
menghadapi tuntutan masyarakat di era bantuan orang lain dan juga mampu
global dan perkembangan IPTEK yang mengaktifkan siswa pada saat
telah membawa perubahan pada aspek pembelajaran berlangsung. Salah satu
kehidupan manusia termasuk aspek model pembelajaran yang dapat diterapkan
ekonomi. Mengingat pentingnya peranan adalah model pembelajaran kooperatif tipe
pendidikan berbagai usaha telah dilakukan Think Pair Share (TPS).
pemerintah untuk meningkatkan Model pembelajaran kooperatif
kemampuan peserta didik dalam dapat memberikan keuntungan baik pada
memahami pelajaran, salah satunya mata siswa kelompok bawah maupun kelompok
pelajaran ekonomi. Peningkatan tersebut atas yang bekerja bersama menyelesaikan
dapat dilihat dari hasil belajar siswa setelah tugas-tugas akademik. Hal ini sejalan
mengikuti proses belajar. dengan dijelaskan Trianto (2009:59)
Hasil belajar merupakan salah satu bahwa pembelajaran kooperatif dapat
indikator untuk melihat sejauh mana meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-
pencapaian standar kompetensi yang tugas akademik, unggul dalam membantu
ditetapkan dalam proses pembelajaran. siswa memahami konsep-konsep yang
Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa sulit, dan membantu siswa menumbuhkan
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kemampuan berpikir kritis. Hamdani
proses pembelajaran. Pada kenyataannya (2011:33) juga menyatakan bahwa model
menumbuh kembangkan sikap aktif, pembelajaran kooperatif dapat
kreatif dan inovatif pada siswa tidaklah memperbaiki prestasi siswa.
mudah, kenyataan yang terjadi guru Menurut Trianto (2012:81) model
dianggap sebagai satu-satunya sumber pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
belajar, siswa menunggu sajian materi Share (TPS) ini merupakan salah satu
pelajaran dari guru tanpa berusaha untuk model pembelajaran yang terdiri dari 3
memahami sendiri, hal ini menunjukkan tahapan, yaitu thinking (berfikir), pairing
bahwa siswa tidak terbiasa untuk melatih (berpasangan), dan sharing (berbagi) yang
kemampuan berfikirnya, akibatnya materi digunakan untuk mempengaruhi pola
yang diajarkan guru tidak melekat di interaksi siswa. Model pembelajaran
pikiran siswa. kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
Menurut Slameto (2003:54) proses pertama kali dikembangkan oleh Frang
pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor Lyman dan kolegannya di Universitas
yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor Maryland. Arend dalam Trianto (2009:81)
intern adalah faktor yang ada dalam diri menyatakan bahwa Think Pair Share
individu yang sedang belajar seperti minat, (TPS) merupakan suatu cara yang efektif
bakat, perhatian, kesiapan dan kesehatan. untuk membuat variasi susana pada pola
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa
yang ada di luar individu seperti semua resitasi membutuhkan pengaturan
lingkungan keluarga, waktu sekolah, untuk mengendalikan kelas secara
23
Radia Savitri

keseluruhan, dan prosedur yang digunakan eksperimen dan kelas kontrol yang
dalam Think Pair Share (TPS) dapat bersumber dari siswa kelas X SMAN 7
memberi siswa lebih banyak waktu Padang Tahun pelajaran 2012/2013. Data
berpikir, untuk merespons dan saling sekunder dalam penelitian ini adalah data
membantu. Sedangkan menurut Lie tentang jumlah siswa dan hasil nilai ujian
(2002:57) teknik Think Pair Share (TPS) mid semester II mata pelajaran ekonomi
memberi siswa kesempatan untuk bekerja siswa kelas X SMAN 7 Padang Tahun
sendiri serta bekerja sama dengan orang Pelajaran 2012/2013 yang bersumber dari
lain. guru mata pelajaran ekonomi kelas X
Hasil belajar adalah sesuatu yang SMAN 7 Padang.
diperoleh siswa setelah melakukan Prosedur Penelitian Think Pair Share
kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan (TPS)
patokan yang dapat digunakan untuk 1. Tahap Persiapan
menentukan tingkat keberhasilan siswa a. Mengurus surat izin penelitian
dalam menguasai materi pelajaran. b. Menentukan jadwal penelitian
Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar c. Menentukan materi pelajaran yang
apabila telah terjadi perubahan tingkah akan diteliti
laku dalam dirinya baik dalam bentuk d. Mempersiapkan silabus, Rencana
pengetahuan sikap dan keterampilan, Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, e. Membentuk kelompok secara
sikap kurang sopan menjadi sopan, dan heterogen pada kelas eksperimen
sebagainya (Hamalik, 2008:155). Sudjana f. Membuat kisi-kisi soal tes akhir
(2009:22) menyatakan bahwa “hasil sebagai evaluasi dalam penelitian.
belajar adalah kemampuan-kemampuan g. Membuat soal tes akhir
yang dimiliki siswa setelah ia menerima h. Membuat kunci jawaban tes akhir
pengalaman belajarnya. i. Menguji cobakan soal-soal tes akhir
Tujuan dari penelitian ini adalah j. Menganalisis soal yang diuji
untuk mengetahui apakah hasil belajar cobakan dengan mencari validitas,
ekonomi siswa dengan model reabilitas, indeks kesukaran dan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair daya pembeda.
Share (TPS) lebih tinggi daripada hasil k. Memilih soal yang sesuai untuk tes
belajar ekonomi siswa yang menerapkan akhir pada ke dua kelas.
pembelajaran konvensional di kelas X 2. Tahap Pelaksanaan
SMAN 7 Padang. a. Kelas Eksperimen menggunakan
model pembelajaran kooperatif
METODE PENELITIAN tipe Think-Pair-Share (TPS).
Jenis penelitian ini adalah penelitian b. Kelas Kontrol menggunakan
eksperimen dengan rancangan yang pembelajaran konvensional.
digunakan random terhadap subjek. 3. Tahap penyelesaian
Penelitian ini dilaksanakan semseter 2 a. Memberikan tes pada kedua kelas
siswa kelas X SMAN 7 Padang. Populasi sampel setelah pembelajaran
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa terakhir, guna melihat hasil
kelas X SMAN 7 Padang. Tahun Pelajaran perlakuan yang diberikan.
2012/2013 yang terdiri dari 10 kelas. b. Melakukan analisis data, baik kelas
Sampel ditentukan dengan teknik kontrol maupun kelas eksperimen.
Purposive Sampling yaitu penarikan Analisis ini bertujuan untuk
sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. menguji hipotesis yang diajukan,
Data dalam penelitian ini terdiri dari data apakah diterima atau ditolak.
primer dan data sekunder. Data primer Sebelum melakukan uji hipotesis
adalah hasil belajar ekonomi siswa kelas terlebih dahulu dilakukan uji
24
Radia Savitri

normalitas dan uji homogenitas Perbedaan hasil belajar kelas


terhadap kelas sampel. eksperimen dengan kelas kontrol
c. Menarik kesimpulan dari hasil yang disebabkan karena siswa kelas eksperimen
didapat sesuai dengan teknik didukung oleh penggunaan model
analisis data yang digunakan. pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS). Trianto (2009:81)
menyatakan bahwa model pembelajaran
PEMBAHASAN Think Pair Share (TPS) dapat memberikan
A. Hasil Penelitian siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk
Berdasarkan analisis dari hasil merespons dan saling membantu dalam
penelitian, hasil belajar ekonomi siswa pembelajaran sehingga dapat
kelas eksperimen yang diberikan model meningkatkan hasil belajar siswa.
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Menurut Trianto (2012:81) model
Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
ekonomi kelas kontrol yang diberikan Share (TPS) ini merupakan salah satu
pembelajaran konvensional. Dengan hasil model pembelajaran yang terdiri dari 3
belajar kelas eksperimen diperoleh nilai tahapan, yaitu thinking (berfikir), pairing
terendah sebesar 61,29, nilai tertinggi (berpasangan), dan sharing (berbagi) yang
sebesar 83,87, rata-rata (mean) sebesar digunakan untuk mempengaruhi pola
76,15, sebanyak 21 dari 33 orang siswa interaksi siswa. Pada tahap awal guru
mendapatkan nilai rata-rata di atas KKM mengajukan pertanyaan atau isu-isu yang
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75, dan dihubungkan dengan pelajaran, kemudian
sebanyak 12 dari 33 siswa mendapatkan siswa diminta untuk memikirkan
nilai rata-rata di bawah KKM. Sedangkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri
hasil belajar kelas kontrol diperoleh nilai beberapa saat. Tahap ini yang disebut
terendah sebesar 58,06, nilai tertinggi berpikir (thinking), tahap ini melatih siswa
sebesar 80,65 rata-rata (mean) sebesar untuk berpikir secara mandiri sehingga
68,13, sebanyak 6 dari 33 orang siswa kebiasaan ini akan meningkatkan potensi
mendapatkan nilai rata-rata di atas KKM berpikir siswa. Kemudian guru meminta
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75, dan siswa berpasangan dengan siswa yang lain
sebanyak 27 dari 33 siswa mendapatkan untuk mendiskusikan apa yang telah
nilai rata-rata di bawah KKM. dipikirkan pada tahap pertama. Tahap ini
Model pembelajaran kooperatif disebut dengan tahap berpasangan
dapat membantu siswa dalam memahami (pairing) sehingga pengetahuan yang
materi pelajaran sehingga dapat diperoleh siswa tidak berasal dari guru saja
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini tetapi dengan pair, pengetahuan juga
sejalan dengan yang diungkapkan oleh diperoleh siswa dari temannya.
Trianto (2009:59) yang menyatakan bahwa Setelah masing-masing kelompok
“pembelajaran kooperatif dapat selesai mengerjakan pertanyaan yang
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas- diberikan guru, guru meminta pasangan-
tugas akademik, unggul dalam membantu pasangan tersebut untuk berbagi atau
siswa memahami konsep-konsep yang bekerja sama dengan kelas secara
sulit, dan membantu siswa menumbuhkan keseluruhan. Langkah ini efektif jika guru
kemampuan berfikr kritis”. Hamdani berkeliling kelas dari pasangan yang satu
(2011:33) juga menyatakan bahwa model kepasangan yang lain, sehingga
pembelajaran kooperatif dapat seperempat atau separuh dari pasangan-
memperbaiki prestasi siswa. Salah satu pasangan tersebut memperoleh kesempatan
model pembelajaran kooperatif yang dapat untuk persentasi. Tahap ini disebut tahap
meningkatkan kemampuan berfikir siswa berbagi (sharing). Sebelumnya siswa
adalah think pair share. malas bertanya dan tidak bersedia
25
Radia Savitri

menjelaskan materi pelajaran di depan Hal yang menjadi kendala pada saat
kelas, dengan share siswa dibiasakan pembelajaran eksperimen adalah masih ada
untuk aktif. Siswa bisa menanyakan bagian siswa yang kurang berkonsentrasi dalam
yang tidak dipahami, mengoreksi bagian kelompoknya dan saat guru memberikan
yang keliru, dan mengeluarkan konsep materi pelajaran ada siswa yang
pendapatnya terhadap jawaban pasangan ribut dan kurang memperhatikan
yang presentasi di depan kelas. Pasangan penyampaian guru. Di saat guru meminta
yang persentasi juga dapat siswa berdiskusi dengan kelompok
mempertahankan jawabannya atau mengerjakan soal-soal yang diberikan,
menerima kritik dan saran dari pasangan masih ada kelompok yang suka ribut
lain. sehingga siswa kekurangan waktu untuk
Sedangkan pada kelas kontrol, membahas soal yang di berikan. Kendala
peneliti menggunakan pembelajaran pada kelas kontrol yaitu ada siswa yang
konvensional dengan metode ceramah. mengantuk, meribut dalam belajar dan
Dalam proses pembelajaran kegiatan kurang berkonsentrasi, sebagian besar
berpusat pada guru (teacher oriented), siswa tidak ada bertanya atau merespon
dimana siswa hanya menerima informasi terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
dari guru saja sehingga sedikit siswa yang guru yang menyebabkan hasil belajar siswa
aktif dalam pembelajaran. hal ini sejalan rendah.
yang di ungkapkan oleh Djafar dalam
Kasra (2010:22) yang menyatakan bahwa PENUTUP
“strategi belajar konvensional merupakan Berdasarkan analisis data dan pembahasan
strategi yang beriorentasi pada guru hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
(teacher oriend), dimana hampir seluruh terdapat pengaruh penerapan model
kegiatan belajar mengajar dikendalikan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
penuh oleh guru. Share (TPS) terhadap hasil belajar
Pada saat guru menjelaskan materi ekonomi. Hasil belajar ekonomi siswa
dengan pembelajaran konvensional, ada kelas eksperimen yang diberikan model
siswa yang mengantuk dan meribut di pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
belakang sehingga harus dapat perhatian Share (TPS) lebih tinggi dari hasil belajar
penuh dari guru apalagi siswa yang ekonomi kelas kontrol yang diberikan
duduknya dibelakang, hanya sebagian kecil pembelajaran konvensional. Jadi
yang memperhatikan yaitu siswa yang penerapan model pembelajaran kooperatif
duduknya di depan, ketika guru tipe Think Pair Share (TPS) dalam proses
memberikan kesempatan untuk bertanya pembelajaran dapat meningkatkan hasil
tidak ada yang mau bertanya, setelah guru belajar.
memberikan pertanyaan siswa terdiam dan Dari hasil penelitian yang dilakukan
menjawab hanya sebagian kecil saja yaitu sebaiknya guru-guru bidang studi ekonomi
anak yang selalu aktif dalam belajar yang di SMA dapat menerapkan model
bisa mengeluarkan pendapatnya, hal ini pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
disebabkan karena siswa tidak berusaha Share (TPS) sebagai salah satu alternatif
memahami materi pelajaran sendiri tetapi model pembelajaran yang dapat digunakan
siswa hanya menunggu sajian materi dari untuk meningkatkan hasil belajar siswa da
guru, selain itu siswa malas mencatat melalui Penerapan model pembelajaran
disaat guru menjelaskan pelajaran. kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),
Sehingga pada saat ujian banyak siswa guru ekonomi hendaknya dapat mengatur
yang tidak dapat menjawab soal dengan waktu dengan baik, sehingga tujuan
benar. Oleh karena itu, hasil belajar pembelajaraan dapat tercapai secara
ekonomi di kelas kontrol rendah di maksimal.
bandingkan eksperimen.
26
Radia Savitri

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar .2008. Perencanaan


Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta:PT Bumi
Aksara
Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Pustaka Setia
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning.
Jakarta: PT Gramedia
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta
Sudjana, nana. 2009. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Trianto. 2009. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

27

You might also like