Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JIUBJ

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi


Volume 19, Nomor 1, Februari 2019, (Halaman 195-203)
DOI 10.33087/jiubj.v19i1.590
ISSN 1411-8939 (Online) | ISSN 2549-4236 (Print)

Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam


Rahmah Fitria1, Joserizal Serudji2, Lisma Evareny3
1
Jurusan S2 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi Kebidanan FK UNAND/ RSUP DR. M. Djamil
3
Bagian Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bukittinggi
Korespondensi email: rahmahfitria89@gmail.com

ABSTRACT
The objective of this study was to improve the quality of midwives in Indonesia through National midwife
examination to answer the internal and global challenges of health higher education. Accreditation of tertiary
education and the passing rate of low midwife's competency test with low minimum standard values can not
answer the challenges. Researcher want to see how the phenomenon of midwife's competency test that is
focused on the preparation. This research used qualitative design with a phenomenological approach. Data
collection is taken through informants related to in-depth interviews, observation and document studies. Taking
informants using the snowball sampling technique. The process of data analysis refers to the constant
comparative method. The research shows that national midwife examination is currently not yet as the exit exam.
The participant's preparation was problem resolved training and did try out. The school is contributed in early
introduce the type of questions to students, tutoring, facilitation of try out and making questions but have not been
carried out optimally and directed. Organizing national committees, preparation of questions, funding sources and
preparation for the implementation of examinations are in accordance with the guidelines. Retaker is a problem
that must be sought by all relevant parties regarding the issue of guidance and who is responsible. To answer the
existing problems, it is better for national midwife examination to start as an exit exam and do “sit together” to
discuss the development efforts of national midwife examination in Indonesia, including the problem of retaker.

Keywords:
Preparation of Midwife Competency Examination, Exit Exam

PENDAHULUAN secara nasional dengan menguji pengetahuan


Uji kompetensi bidan merupakan upaya dan keterampilan sebagai dasar dalam
pemerintah bersama Organisasi Profesi untuk menjalankan profesionalisme dalam pelayanan.
menghadapi tantangan internal dan tantangan Uji Kompetensi tersebut melibatkan suatu
global pendidikan tinggi kesehatan. Tantangan proses untuk mengukur pengetahuan,
internalnya yaitu pelayanan kesehatan yang keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai
bermutu dan mengutamakan keselamatan dengan standar profesi atau dalam arti lain uji
pasien sedangkan tantangan global yaitu kompetensi diharapkan menjadi media untuk
tantangan dalam menjawab prioritas MEA meningkatkan kualitas tenaga kesehatan secara
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) yaitu lulusan berkala. (Kemenristedikti, 2018)
tenaga kesehatan harus mampu bersaing Berdasarkan SE Dirjen Dikti No.704 tahun
dengan tenaga kesehatan dari negara-negara 2013, uji kompetensi bidan dilaksanakan secara
lainnya di dunia kerja. (BPPSDMK, 2014 dan exit exam yaitu uji kompetensi dilaksanakan
Anderson I, Meliala A, Marzoeki P, Pambudi E, pada tahap akhir pendidikan atau setelah
2014) menyelesaikan seluruh tahap pendidikan
Kuantitas sekolah bidan yang tinggi (Kemenristekdikti, 2013). Implementasi saat ini,
dengan kualitas akreditasi pendidikan kebidanan Uji Kompetensi bidan belum dilaksanakan
yang rendah di Indonesia menambah alasan secara exit exam seperti pada Uji Kompetensi
untuk pelaksanaan uji kompetensi bidan sebagai Kedokteran dan Uji Kompetensi Nurse.
cara menjaga mutu standar pelayanan (Kemenristedikti, 2018)
kesehatan pada bidang kebidanan. (HPEQ, Uji kompetensi bidan di Indonesia baru
2015 dan LAMPTKes, 2018) mulai dilaksanakan sejak tahun 2013 dan hasil
Uji kompetensi bidan adalah upaya rata-rata 30% peserta tidak lulus uji kompetensi
pemerintah yang di dukung oleh organisasi bidan dengan nilai batas lulus 40,14 % (Dikti,
terkait seperti IBI dan AIPKIND yang berdasar 2015). Daftar peserta uji kompetensi bidan dari
pada Peraturan Bersama antara Menteri periode 2017 sampai periode 2018 mengalami
Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri penurunan adalah sebagai berikut 33.792
Kesehatan No. 3/VII/PB/2004 dan 52/2014 tahun peserta pada periode IX/2017, 19.957 periode
2014 tentang Penyelenggaraan Uji Kompetensi X/2018 dan 13.146 peserta pada periode
Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan, XI/2018. Tingkat kelulusan rata-rata periode
Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners. masih rendah yaitu 55 % tingkat kelulusan
Tujuan uji kompetensi bidan adalah sebagai exit (Ristedikti, 2018) dan tingkat kelulusan rendah
exam yang menjamin lulusan pendidikan tinggi sangat terlihat pada periode uji kompetensi
kesehatan yang kompeten dan terstandar bidan saat retaker ikut sebagai peserta ujian
195
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

yaitu periode VIII/2017 adalah 22,89 % dan Gambar 1. Alur Snowball Sampling Penelitian
periode X/2018 adalah 27,95 %.
(Kemenristedikti, 2018) Informan penelitian berdasarkan Snowball
Berdasarkan data dan fenomena yang Sampling adalah pihak pembuat kebijakan,
ada maka diketahui bahwa uji kompetensi pengawas dan evaluasi (Kemenristedikti,
memiliki peranan penting pada kualitas bidan PPSDM Kementerian Kesehatan, MTKI, Institusi
sehingga persiapan pelaksanaan uji kompetensi Pendidikan Bidan, Organisasi Profesi dan
tersebut perlu ditinjau. Hasil presentase AIPKIND), panitia penyelenggara (PP,PL, PJL,
kelulusan uji kompetensi yang rendah dengan Administrasi) dan calon peserta ujian.
nilai batas lulus yang cenderung rendah ini Hasil wawancara dan observasi
tentunya menimbulkan pertanyaan baru tentang dipaparkan dalam 21 Catatan Lapangan. Data
bagaimana pelaksanaan uji kompetensi bidan yang berasal dari temuan tadi yang berupa unit-
terutama fokus pada persiapan-persiapan (input) unit yang memiliki kesamaan dimasukkan ke
uji kompetensi bidan. Untuk mencapai output dalam satu kategori yang kemudian dirumuskan
yang memuaskan, tentunya segi input harus bentuk hubungan semantiknya. Pada tahapan
dipersiapkan dengan baik. ini, kredibilitas suatu kategori diyakini dengan
Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana cara triangulasi. Kategori yang memiliki
fenomena pelaksanaan uji kompetensi bidan kesamaan disusun dan kemudian dinarasikan
yaitu fokus pada upaya persiapan-persiapan sehingga terbentuk suatu hipotesis kerja.
pada uji kompetensi bidan. Kategori yang berbeda akan tetapi memiliki arti
yang berlawanan disusun dan dinarasikan
METODE PENELITIAN sebagai bentuk variasi yang ada pada hipotesis
Penelitian ini adalah penelitian bersifat kerja. Kategori yang kelihatannya mempunyai
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. arti yang berlawanan dengan kategori yang telah
Pengumpulan data diambil melalui informan muncul sebelumnya dimana data yang diperoleh
terkait dengan cara wawancara mendalam, selama wawancara bertolak belakang dengan
observasi dan studi dokumen. Pengambilan data yang diperoleh melalui observasi disusun
informan menggunakan teknik snowball dan dicarikan data lain sebagai penjelasannya.
sampling. Proses analisis data mengacu pada Temuan penelitian disusun dengan
constant comparative method. sistematika sesuai fokus masalah dan tujuan
penelitian melalui pendekatan komponen
kurikulum Tyler (1947) yaitu (1) Tujuan, (2)
Materi, (3) Aktivitas dan (4) Evaluasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Temuan Umum
Uji Kompetensi Bidan di Indonesia pada
pelaksanaannya belum dilakukan sebagai exit
exam.

Persiapan Materi
Sumber Daya Manusia

Tabel 1. Matriks Triangulasi Sumber tentang Persiapan Calon Peserta Ujian untuk menghadapi Uji Kompetensi Bidan
IF1 IF2 IF3
dilakukan try out Institusi pendidikan mengadakan try out uji Mahasiswa mempersiapkan diri dalam upaya
uji kompetensi kompetensi bidan yang dilaksanakan secara mengahadapi uji kompetensi bidan dengan cara
nasional kepada internal dan try out secara Nasional. Satu dari 4 belajar kembali materi sejak semester awal, latihan
calon peserta Institusi Pendidikan Kebidanan di Padang yang soal-soal uji kompetensi, bimbingan dari Institusi
ujian sebagai menjadi Informan mengaku tidak mewajibkan mapupun di luar institusi, tanya jawab antar
upaya persiapan mahasiswanya mengikuti try out uji kompetensi mahasiswa. Contoh soal untuk latihan didapatkan
sebelum ujian karena kendala ijin mahasiswa yang sedang melalui pencarian internet dan buku latihan soal
dan uci coba soal praktek lapangan. dan mengikuti try out. Institusi pendidikan sudah
Institusi Pendidikan juga telah mengenalkan soal mengenalkan sejak awal bagaimana bentuk soal
vignette kepada mahasiswa sejak awal semester vignette yang akan digunakan sebagai bentuk soal
uji kompetensi di akhir pendidikan

196
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

Tabel 2. Matriks Triangulasi Metode tentang Permasalahan Retaker


Wawancara Dokumen Analisis
retaker mempengaruhi tingkat Data menunjukan bahwa tingkat kelulusan bidan Jumlah Retaker yang
kelulusan uji kompetensi bidan. pada periode- periode retaker mengikuti uji mengikuti uji kompetensi
Semakin peserta ujian sering kompetensi bidan cenderung lebih rendah dari pada bidan akan mempengaruhi
mengikuti ujian maka data yang periode first graduate mengikuti uji kompetensi tingkat kelulusan uji
didapatkan adalah hasil yang bidan. Contoh periode retaker mengikuti uji kompetensi bidan menjadi
didapatkan tidak semakin baik kompetensi adalah periode VIII/2017 dan periode lebih rendah
X/2018 dimana masing masing tingkat kelulusan
adalah 22,29 % dan 27,95%.

Tabel 3. Matriks Triangulasi Sumber tentang Tanggung Jawab Pembinaan Persiapan Retaker
IF1 IF2 IF3
retaker seharusnya bukan beban dari bukan tanggungjawab mereka karena retaker bukanlah tanggungjawab
Kemenristedikti karena kewenangan dari IBI bukanlah pihak yang memproduk Institusi pendidikan karena status
Kemenristedikti adalah mereka yang namun IBI bersifat sebagai penerima mereka sudah lulus dan
masih mahasiswa. Contohnya adalah produk mendapatkan Ijazah dan berarti
Kedokteran. Retaker Uji Kompetensi Institusi pendidikan adalah pabrik sebenarnya tidak ada kaitan lagi
Kedokteran jelas tanggungjawab pengolah dimana mereka yang harus dengan Institusi. Institusi
Kemenristedikti karena mereka bersifat memberikan resep terbaik dengan Pendidikan pada hakikatnya tidak
exit exam sehingga status retaker masih bahan-bahan terbaik dan diolah atau lagi memiliki kewajiban secara
mahasiswa dimasak secara baik sehingga administratif untuk memfasilitasi
dihasilkanlah lulusan yang berkompeten keterlaksanaan uji kompetensi
bidan bagi lulusannya

Tabel 4. Matriks Triangulasi Sumber tentang Persiapan Retaker


IF1 IF2 IF3
Kemenristedikti membantu dalam Bentuk pembinaan persiapan retaker oleh berencana akan memberikan try
memfasilitasi dan pegembangan sistem uji Institusi berbeda- beda pelaksanaannya out khusus kepada siswa
kompetensi khususnya dalam persiapan - Bimbingan dan try out sebelum ujian retaker yang ada di Sumatera
serta kedepannya diharapkan adanya - - Bentuk bimbingan ini dikembalikan Barat dan kemudian dilakukan
duduk bersama dengan Pendidikan Tinggi kepada kemampuan, sistem dan pembinaan. Namun peneliti
Kebidanan, Asosiasi Provinsi, Organisasi program yang ada pada masing- tidak mendapatkan informasi
Provinsi untuk membahas bagaimana masing institusi karena belum ada lebih lanjut mengenai hal
upaya menangani permasalahan ini sistem terstandarnya tersebut

Persiapan Dana

Tabel 5. Matriks Triangulasi Metode tentang Persiapan Dana


Dokumen Wawancara Observasi
Persiapan sumber dana dan alokasi dana sumber dana ada dua yaitu dari Sumber dana berasal dari
sudah diatur dalam Keputusan Menteri Kemenristedikti dan Mahasiswa. mahasiswa dan dari
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dana yang berasal dari kemenristedikti pemerintah dan hal ini diatur
Nomor 307/M/Kp/IV/2015 tentang Satuan lebih ke dana persiapan untuk uji dalam KepMen no 307 tahun
Biaya Penyelenggaraan Uji Kompetensi kompetensi bidan sedangkan dana dari 2015.
Program Diploma III Kebidanan, Diploma mahasiswa untuk pembiayaan proses
III Keperawatan dan Profesi Ners penyelenggaraan uji kompetensi bidan

Metode

Tabel 6. Matriks Triangulasi Metode tentang Metode Uji Kompetensi Bidan di Indonesia
Dokumen Wawancara Observasi
Metode yang digunakan saat ini adalah Hasil wawancara menghasilkan Pada observasi yang dilakukan
PBT dan belum CBT seperti pada kesimpulan persiapan dimulai dari terlihat Pengawas Pusat bersama
Kedokteran dan Nurse. UKOM bidan juga pembentukan panitia nasional yang sama dengan Pengwas Lokal dan
dilaksanakan baru secara tertulis dan ditetapkan oleh kemenristedikti dan Panitia Lokal memastikan sarana
belum dilaksanakan OSCE. Tata caranya kemudian panitia nasional membentuk prasarana ujian sudah sesuai
telah diatur dalam Peraturan Menteri Riset panitia regiona yang selanjutnya panitia pedoman ketentuan yang ada.
Teknologi dan Pendidikan Tinggi No 12 lokal yang ketentuan tugas, hak dan Pengecekan dilakukan satu hari
Tahun 2016 dan dievaluasi dengan tanggung jawabnya serta syaratnya telah sebelum ujian untuk final
Instrumen Pemantauan Uji Kompetensi diatur dalam Pedoman yang ada secara checking
oleh Badan Pengembangan dan Nasional. Saat uji coba pelaksanaan melalui
Pemberdayaan SDM Kesehatan Pusat UKOM bidan saat ini belum dengan try out yang merupakan simulasi
Pendidikan dan SDM Kesehatan metode CBT dan masih PBT dan dari ukom bidan terlihat bahwa
diharapkan akan dilakukan dengan metode yang digunakan saat
OSCE juga untuk melihat kompetensi ujian adalah uji tulis dengan PBT
keterampilanya

197
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

Sarana dan Prasarana

Tabel 7. Matriks Triangulasi Metode tentang Persiapan Sarana dan Prasarana Uji Kompetensi Bidan di Indonesia
Dokumen Wawancara Observasi
tata caranya telah diatur dalam Sarana dan Prasarana untuk Pada observasi yang dilakukan terlihat Pengawas
Peraturan Menteri Riset uji kompetensi sudah Pusat bersama sama dengan Pengwas Lokal dan
Teknologi dan Pendidikan dipersiapkan dengan baik Panitia Lokal memastikan sarana prasarana ujian
Tinggi No 12 Tahun 2016 mengikuti pedoman yang ada sudah sesuai pedoman ketentuan yang ada.
secara Nasional Pengecekan dilakukan satu hari sebelum ujian untuk
final checking

Pembahasan kemenristedikti mengatakan bahwa kita belum


Tujuan Kebijakan Uji Kompetensi Bidan siap secara penuh untuk implementasinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kendala- kendala tersebut antara lain:
umumnya baik calon peserta ujian maupun 1. Institusi Pendidikan belum siap. Masih
pihak kementerian, organisasi profesi, institusi, banyak yang belum terakreditasi atau
dosen pendidik dan panitia ujian setuju dengan akreditasi masih rendah (disparitas mutu
dilaksanakannya uji kompetensi bidan karena pendidikan)
melihat tujuan dan manfaat dari pelaksanaan uji 2. Dana yang besar
kompetensi bidan. Uji Kompetensi bidan 3. Fasilitas yang belum memadai
dianggap mampu untuk mengukur dan 4. Jumlah peserta didik/ lulusan bidan yang
menyaring lulusan bidan yang memiliki standar banyak
kompeten yang telah ditentukan secara 5. Retaker (jumlah peserta makin besar)
nasional. Namun persiapan kearah exit exam terus
Uji Kompetensi adalah ujian yang dilakukan perkembangan secara bertahap.
dilaksanakan secara nasional untuk menilai
pencapaian kompetensi sesuai Standar Materi
Kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat Persiapan Sumber Daya Manusia
kompetensi (BPPSDMK, 2014). Uji kompetensi
bidan diselenggarakan sesuai amanah UU Persiapan calon peserta ujian untuk
NO.12/2012 tentang pendidikan tinggi bidang menghadapi uji kompetensi bidan di
kesehatan dengan harapan dapat mengurangi Indonesia
disparitas kualitas lulusan dan penjaminan Bentuk persiapan calon peserta ujian
sistem pendidikan kebidanan (Undang- Undang dalam menghadapi uji kompetensi bidan adalah
No. 12 Tahun 2012). Pemerintah dalam upaya belajar, latihan soal dan mengikuti try out uji
menjamin mutu pendidikan tinggi bidang kompetensi bidan yang di adakan Institusi
kesehatan menyelenggarakan sistem Pendidikan dan AIPKIND guna persiapan
penjaminan mutu pendidikan tinggi bidang sebelum ujian dan uji coba soal uji kompetensi
kesehatan yaitu melalui penyelenggaraan uji Berdasarkan beberapa bentuk persiapan
kompetensi secara Nasional. Uji kompetensi calon peserta ujian tersebut, jawaban yang
diharapkan dapat mengurangi disparitas kualitas paling terlihat adalah melatih soal ujian. Melatih
lulusan, sebagai bagian dari upaya standarisasi atau mengulang sesuatu adalah salah satu
registrasi dan izin praktik bagi tenaga kesehatan bentuk efektif yang dilakukan untuk mengingat.
dalam memeberikan pelayanan kesehatan di Ketika sebuah informasi baru didapatkan,
Indonesia (Kemenristekdikti, 2018 dan Undang- metode pengulangan akan menjadi metode yang
Undang No. 12 Tahun 2012) lebih efektif dibandingkan dengan membaca
Dari hasil temuan penelitian, secara atau merangkum informasi tersebut (Agustin M,
umum calon peserta ujian kurang setuju apabila 2014). Dalam bukunya yang berjudul Buku
uji kompetensi bersifat exit exam namun pihak Pintar Mind Map, Tony Buzan menjelaskan
lain seperti kementerian, organisasi profesi, bahwa rumus lima kali mengulang adalah
institusi, dosen pendidik, AIPKIND dan panitia rahasia dengan cara mengulang informasi
nasional secara umum setuju untuk sebanyak lima kali agar informasi itu melekat
dilaksanakan exit exam kedepannya. Alasannya selamanya di dalam otak (Tony B, 2014).
adalah salah satu manfaat pelaksanaan exit Persiapan berupa try out berfungsi
exam yaitu siswa retaker jelas menjadi tanggung sebagai Lesson Learned yang bertujuan sebagai
jawab pihak yang mana. Kendala retaker saat ini media sosialisasi, uji coba metode, sistem uji
berkaitan dengan tanggung jawab pembinaan. dan materi uji validitas soal uji kompetensi bidan
Undang Undang No.36/2014 tentang (Riyanti, 2017). Pelaksanaan Try out memiliki
tenaga kesehatan telah mengamanahkan keterkaitan dengan sistem mengulang tadi
implementasi uji kompetensi bidan sebagai exit (Recall Memory). Mahasiswa yang mengikuti try
exam namun hal ini belum bisa dilaksanakan out akan secara tidak langsung melatih memory
pada tenaga kebidanan di Indonesia (Undang- (ingatan) mereka untuk persiapan saat
Undang No. 36 Tahun 2009). Pihak
198
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

pelaksanaan uji kompetensi bidan pemerintah berupaya dengan pihak terkait


sesungguhnya. lainnya untuk segera mencari jalan keluarnya.
Dari persoalan tersebut muncul kembali
Persiapan Menghadapi Retaker gagasan pentingnya uji kompetensi tersebut
Hasil analisis triangulasi pada sebagai exit exam. Hal ini memperlihatkan
permasalahan retaker memperlihatkan jumlah lulusan membutuhkan sistem exit exam tersebut.
retaker yang mengikuti uji kompetensi bidan
akan mempengaruhi tingkat kelulusan menjadi Persiapan Dana
lebih rendah sehingga penting untuk mencari Persiapan sumber dana dan alokasi dana
solusi agar tidak bertambah jumlah retaker dan sudah diatur dalam Keputusan Menteri Riset,
retaker berhasil lulus uji kompetensi berikutnya. Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan 307/M/Kp/IV/2015 tentang Satuan Biaya
persiapan sebaik mungkin. Penyelenggaraan Uji Kompetensi Program
Persiapan retaker berhubungan dengan Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan
bentuk pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan uji dan Profesi Ners (Kemenristekdikti, 2015).
kompetensi berikutnya. Adapertanyaan Peneliti hanya dapat mendapatkan informasi
mengenai Siapa yang sebenarnya bertanggung bahwa sumber dana ada dua yaitu dari
jawab dalam persiapan dan pembinaan retaker Kemenristedikti dan Mahasiswa. Dana yang
ini. Uji Kompetensi Bidan saat ini masih dalam berasal dari kemenristedikti lebih ke dana
tahap awal untuk implementasi uji kompetensi persiapan untuk uji kompetensi bidan sedangkan
sebagai exit exam secara penuh (UU No. 36 dana dari mahasiswa untuk pembiayaan proses
tahun 2014) jadi belum dilaksanakan sebagai penyelenggaraan uji kompetensi bidan.
exit exam sehingga disinilah timbul Informasi lebih lanjut secara mendalam tidak
permasalahan tersebut (Undang- Undang No. 36 dapat ditemukan peneliti karena keterbatasan
Tahun 2009). dilapangan.
Pihak Kemenristedikti menganggap
retaker seharusnya bukan beban dari Persiapan Sarana dan Prasarana
Kemenristedikti karena kewenangan dari Persiapan sarana dan prasarana telah
Kemenristedikti adalah mereka yang masih mengikut pedoman yang ditentukan. Tempat Uji
mahasiswa. Contohnya adalah Kedokteran. Kompetensi diajukan surat permohonan
Retaker Uji Kompetensi Kedokteran jelas kesediaannya kepada institusi pendidikan oleh
tanggungjawab Kemenristedikti karena mereka panitia nasional. Institusi yang menyetujui
bersifat exit exam sehingga status retaker masih gedungnya dipakai sebagai lokasi ujian akan
mahasiswa. Pihak IBI mengatakan hal ini juga dievaluasi dan ditetapkan oleh panitia nasional.
bukan tanggungjawab mereka karena IBI Syarat dan standar dari TUK sudah tertulis pada
bukanlah pihak yang memproduk namun IBI pedoman tata cara pelaksanaan uji kompetensi
bersifat sebagai penerima produk. IBI bidan dalam Permenkes No. 12 Tahun 2016
berpendapat Institusi Kebidanan memiliki (Kemenristekdikti, 2016).
kewenangan itu karena Institusi pendidikan Hasil observasi memperlihatkan
adalah pabrik pengolah dimana mereka yang bagaimana Pengawas Pusat bersama dengan
harus memberikan resep terbaik dengan bahan- Pengawas lokal dan Panitia Lokal memastikan
bahan terbaik dan diolah atau dimasak secara Tempat Uji Kompetensi layak dan sesuai
baik sehingga dihasilkanlah lulusan yang dengan stadar dari pedoman yang ada.
berkompeten. Sedangkan pihak Institusi sendiri
berpendapat sebenarnya bila melihat kebijakan Panitia Nasional
saat ini, retaker bukanlah tanggungjawab
Institusi pendidikan karena status mereka sudah
lulus dan mendapatkan Ijazah dan berarti Institusi
sebenarnya tidak ada kaitan lagi dengan
Institusi. Institusi Pendidikan pada hakikatnya
tidak lagi memiliki kewajiban secara administratif TUK
untuk memfasilitasi keterlaksanaan uji Gambar 2. Alur penetapan Tempat Ujian Kompetensi
kompetensi bidan bagi lulusannya.
Hasil temuan mengemukakan beberapa Aktivitas
bentuk persiapan bagi retaker yaitu retaker tetap Persiapan Metode Pelaksanaan Uji
dilakukan pembinaan oleh institusi pendidikan Kompetensi Bidan
tempat mereka menempuh pendidikan berupa Persiapan dilaksanakan sesuai pedoman
bimbingan singkat sebelum uji kompetensi dan yang ada yaitu untuk persiapan pada metode
pelaksanaan try out ukom. Meskipun belum ada PBT karena ukom bidan baru dilaksanakan
program khusus dari pemerintah namun secara uji tulis dengan PBT. Metode
pelaksanaan Uji Kompetensi Bidan saat ini

199
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

masih menggunakan PBT dan belum bisa peserta uji kompetensi bidan menjadi banyak
menggunakan CBT seperti pada Uji Kompetensi ditambah jumlah retaker
Kedokteran dan Nurse. Meskipun semua pihak 4. Biaya yang besar
seperti Institusi Pendidikan, Kementerian, Persiapan awal adalah pembentukan atau
Asosiasi dan Organisasi Profesi mengharapkan pengorganisasian panitia nasional yang di
Uji Kompetensi Bidan dilakukan secara CBT tetapkan oleh Kemenristedikti. Panitia nasional
namun hal ini masih sulit dilakukan karena tersebut terdiri dari Institusi Pendidikan, Asosiasi
beberapa hal, antara lain: Profesi dan Organisasi Profesi yang dimana
1. Disparitas kualitas Institusi Pendidikan yang nama- nama calon panitia nasional tersebut
ditandai dengan Tingkat Akreditasi diajukan oleh pihak- pihak tersebut. Setiap Pihak
2. Banyak Institusi Pendidikan Kebidanan yang Panitia Nasional memiliki syarat dan tugas yang
belum tersedia fasilitas yang memadai untuk sudah diatur dalam Peraturan Menteri Riset,
uji kompetensi bidan dengan CBT Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 12
3. Jumlah Institusi yang banyak mengakibatkan Tahun 2016 (Kemenristekdikti, 2016).
mahasiswa yang banyak sehingga calon

Gambar 3. Alur Pengorganisasian Panitia Uji Kompetensi Bidan Uji Kompetensi Bidan

Persiapan Soal dan Persiapan Institusi Profesi Kebidanan terus berupaya menjalankan
Pendidikan peran mereka terutama dalam persiapan uji
Berdasarkan hasil temuan terlihat bahwa kompetensi bidan kearah exit exam.
Kemenristedikti, MTKI, Organisasi dan Asosiasi
200
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

Implementasi persiapan yang minimum kelulusan. Seseorang yang duduk di


dilaksanakan AIPKIND bekerjasama dengan panel expert adalah mereka yang memiliki
Kemenristedikti berupa penyelenggaraan jenjang pendidikan yang tinggi sehingga mereka
workshop item development bagi dosen- dosen harus dapat menempatkan diri mereka diposisi
kebidanan guna melatih dosen membuat soal- peserta didik karena pertanyaan yang dianggap
soal untuk uji kompetensi. Harapan pelaksanaan mudah oleh mereka, belum tentu dianggap
workshop tersebut adalah terkumpulnya dosen- mudah peserta didik. Hal ini yang perlu dilatih
dosen kebidanan yang mampu membuat soal uji pada tim panel expert. Dosen yang membuat
kompetensi sesuai blueprint kebidanan. soal seharusnya adalah mereka yang spesialis
Kemenristedikti menjelaskan mereka pada bidang soal tersebut namun kenyataan
memiliki tim penulis soal yang tersebar di dilapangan masih ada dosen pembuat soal yang
seluruh Indonesia. Dosen kebidanan masuk membuat soal bukan sesuai bidannya.
kedalam tim ini namun dosen yang dimaksud Peran Institusi terkait persiapan soal
atau ditugaskan adalah mereka yang sudah adalah dengan berkontribusi membuat soal.
mendapatkan pelatihan cara membuat soal item Institusi yang rajin mengirimkan soal akan
development dan sebelumnya sudah menyetuji berdampak pada tingkat keterpaparan
perjanjian tidak akan menyebarkan soal karena mahasiswa didiknya terhadap soal-soal tersebut.
ini bersifat rahasia. Institusi kebidanan yang rajin mengirimkan soal
Akreditasi Institusi juga berhubungan tentunya diharapkan soal- soal mereka akan
dengan persiapan uji kompetensi bidan. lebih sering keluar pada pelaksanaan uji
Akreditasi adalah sebagai salah satu upaya kompetensi sehingga tingkat kelulusan institusi
pemerintah melakukan pengawasan dan tersebut akan cenderung lebih tinggi. Persiapan
pembinaan terhadap institusi pendidikan institusi terkait masalah soal lainnya adalah
kebidanan. Hasil penilaian akreditasi yang baik melalui pengenalan blueprint soal kepada
diharapkan akan memberikan gambaran kualitas mahasiswa. Temuan memang membahas
suatu institusi pendidikan yang baik. tentang pengenalan soal dari Institusi kepada
Hasil uji kompetensi tersebut bisa menjadi mahasiswa sejak awal semester namun tidak
feed back bagi Institusi hasil uji kompetensi juga ada satupun informan berasal dari institusi
akan menjadi dasar pembinaan program studi membahas tentang pengenalan blueprint.
bidang kesehatan, dan menentukan kuota
penerimaan mahasiswa baru program studi Evaluasi
tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh baik Evaluasi terhadap persiapan uji
Kemenristedikti, MTKI maupun Asosiasi dan kompetensi bidan berdasarkan hasil temuan
Organisasi Profesi bahwa Institusi memiliki hanya dapat peneliti dapatkan melalui dokumen
peranan besar dalam menghasilkan lulusan dan observasi. Berdasarkan persentasi tingkat
bidan yang berkualitas. Maka untuk kelulusan uji kompetensi bidan di Indonesia dari
menghasilkan lulusan yang berkompeten yang periode IV/2015 sampai periode X/2018, rata-
ditandai dengan lulus uji kompetensi bidan, rata tidak lebih dari 55%. Artinya adalah perlu
Institusi harus mempersiapkannya sejak awal dilakukan peninjauan ulang melalui monitoring
karena Institusi berperan sebagai “pabrik” yang dan evaluasi.
memproses lulusan bidan. Dengan pemilihan Salah satu monitoring dan evaluasi yang
“resep” yang baik, pemilihan “bahan” yang baik dilakukan adalah dengan menggunakan
dan di “masaka” dengan baik maka diharapkan instrumen pemantauan uji kompetensi yang
akan menghasilkan “keluaran” yang sesuai dibuat oleh badan pengembangan dan
harapan. pemberdayaan SDM Kesehatan Pusat
Seperti yang dijelaskan pada pertemuan Pendidikan SDM Kesehatan tahun 2016.
workshop uji kompetensi nasional di Bandung Melalui instrumen tersebut, persiapan
oleh Pak Rachmad. Ia menjelaskan ada 3 akan dapat dimonitoring dan dievaluasi.
masalah kegagalan uji kompetensi bidan Meskipun peneliti mendapatkan dokumen
berkaitan dengan institusi yaitu: tersebut namun peneliti tidak mampu untuk
1. Missed Curriculum, mendapatkan data hasil dari penggunaan
2. design assessment high stake minimalis, instrument tersebut di Indonesia dengan alasan
3. tidak ada early warning system dan student bersifat rahasia.
support termasuk feedback konstruktif Peneliti hanya mampu melihat bentuk
(Rachmad SB, 2017) evaluasi persiapan tersebut dari observasi
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam lingkup kecil di salah satu Institusi pendidikan di
persiapan uji kompetensi bidan terkait soal uji salah satu daerah di Indonesia. Secara umum
adalah penentuan standar minimal kelulusan. bila dilihat berdasarkan instrumen penilaian
MTKI dan bagian pengendalian Mutu tersebut terhadap observasi yang dilakukan,
membenarkan adanya kecenderungan persiapan sudah dilaksanakan dengan baik. Hal
permasalahan dalam menentukan standar nilai
201
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

ini dilihat dari kelima aspek yang telah Tersedia dari:


dijabarkan diatas. http://lamptkes.org/akreditasi/pencarian/all
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
SIMPULAN Tinggi (Kemenristedikti). Implementasi Uji
Persiapan Sumber daya manusia yang Kompetensi Nasional bidang Kesehatan
berkaitan dengan uji kompetensi bidan, sebagai Langkah Konkrit Penjaminan
persiapan dana, persiapan sarana dan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan. 2016
prasarana, persiapan soal, dan persiapan (diunduh Juli 2018). Tersedia dari:
institusi pendidikan bidan dalam menghadapi uji https://ristekdikti.go.id/implementasi-uji-
kompetensi bidan adalah sesuai dengan kompetensi-nasional-bidang-kesehatan-
pedoman berdasarkan pada Peraturan Menteri sebagai-langkah-konkrit-penjaminan-
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor mutu-pendidikan-tinggi-kesehatan/
12 Tahun 2016 dan Surat Keputusan Menteri Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor Tinggi (Kemenristedikti). SE Dirjen Dikti
307/M/Kp/IV/2015. No. 704 tentang Uji Kompetensi Bagi
Uji Kompetensi Bidan di Indonesia belum Calon Lulusan Pendidikan Tinggi Bidang
dilaksanakan secara exit exam sehingga Kebidanan dan Keperawatan. 2013.
pembinaan retaker perlu dicari jalan keluarnya. Dikti. Grafik Jumlah Program Studi. 2015
(diunduh November 2015). Tresedia dari:
DAFTAR PUSTAKA http://forlap.dikti.go.id/
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Tinggi (Kemenristedikti). Data Statistis
(BPPSDMK). Peran Institusi Pendidikan Tingkat Kelulusan Uji Kompetensi Bidan.
dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan 2018 (diunduh Juli 2018). Tersedia dari:
yang Kompeten melalui Uji Kompetensi. http://ukbidan.ristekdikti.go.id/pages/statist
Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan ik_lulus
Pendidikan Berkelanjutan SDM Republik Indonesia. Undang- Undang No. 12
Kesehatan. 2014; 5-6 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Anderson I, Meliala A, Marzoeki P, Pambudi Lembaran Negara Republik Indonesia
E.The Production. Distribution and Tahun 2012 Nomor 158. Sekretariat
Performance of Physicians, Nurses and Negara. Jakarta. 2012.
Midwives in Indonesia: an update. Republik Indonesia. Undang- Undang No. 36
Washington: World Bank Group. 2014; 1- Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2 Lembaran Negara Republik Indonesia
Health Professional Education Quality Project Tahun 2009 Nomor 144. Sekretariat
(HPEQ). Implementation Completion and Negara. Jakarta. 2009.
Results Report on a Loan to the Republic Agustin M. How to Learn Effectively in Medical
of Indonesia for a Health Professional School: Test Yourself, Learn Actively, and
Education Quality Project (HPEQ). East Repeat in Intervals. Yale J Biol Med.
Asia and Pacific Region: HPEQ; 2015. 2014; 87 (2): 207-212.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Tony B. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak.
(BANPT). Status Akreditasi Pendidikan Gramedia Pustaka Utama. 2014; 52-4
Kebidanan di Kota Padang. 2016 (diunduh Riyanti. Seminar Nasional dan Lokakarya Uji
November 2016). Tersedia dari: Kompetensi Tenaga Kesehatan. Bandung:
http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil- Universitas Padjadjaran; 2017.
pencarian.php Republik Indonesia. Keputusan Menteri Riset,
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
(BANPT). Direktori Pencarian Prodi. 2018 Indonesia Nomor 307/M/Kp/IV/2015
(diunduh Juli 2018). Tersedia dari: tentang Satuan Biaya Penyelenggaraan
https://banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian Uji Kompetensi Nasional Program
_prodi Diploma III Kebidanan, Program Diploma
Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi III Keperawatan dan Program Profesi
Kesehatan (LAMPTKes). Status NERS Tahun 2015. Dokumentasi dan
Akreditasi. 2016 (diunduh November Informasi Hukum, Bagian Hukum, Biro
2016). Tersedia dari: Hukum dan Humas. 2015.
http://dev.lamptkes.org/akreditasi/pencaria Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
n Tinggi. Lampiran Peraturan Menteri Riset,
Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Kesehatan (LAMPTKes). Akreditasi Indonesia Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Institusi Pendidikan Kebidanan di Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi
Indonesia. 2018 (diunduh Juli 2018). Mahasiswa Bidang Kesehatan: Panduan
202
Persiapan Uji Kompetensi Bidan sebagai Exit Exam Rahmah Fitria, et all

Pelaksanaan Uji Kompetensi bagi


Mahasiswa Bidan Kesehatan. 2016
Rachmad SB. Workshop: Prinsip Penanganan
Retaker High-Stake Exam. Bandung: Tim
Pengembangan Program Retaker AIPKI.
2017; 20-1

203

You might also like