Development Dalam Menyelesaikan Konflik

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF HUMAN RESOURCES

DEVELOPMENT DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK


KARYAWAN PT. DIMAS DRILLINDO CABANG DURI PROVINSI
RIAU

Oleh :
ANAOMI
anaomimeliana@yahoo.co.id
Pembimbing : Dr. Noor Efni Salam, M. Si

Jurusan Ilmu Komunikasi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau

Kampus Bina widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT

Human resources development is a very peculiar position, he did not just pay
attention to the environment in his department, but a duty pay attention and nurture all
departments within the company's organizational structure. Drillindo Dimas companies
especially those in the departments of human resouces development in addition to
serving as security is concerned security in the company, which also runs the public
relations function resolve employee conflicts. The purpose of the study is to examine the
persuasive communication strategy development of human resources in resolving
conflicts company employees Dimas Branch Drillindo Duri Riau province, as well as to
determine the causes of conflict in the company Dimas Branch Drillindo Duri Riau
Province.
This research uses descriptive qualitative method is based on primary data source
and secondary data and use the data collection techniques of observation, interviews,
and documentation. Informants in the study as many as 7 people were determined by
purposive sampling. Analysis using the model of interactive data analysis Miles and
Huberman, where the data were obtained and processed to be reduced, so that the
resulting presented a general conclusion, and examination techniques participation
data using an extension that extends the participation of researchers to know the
validity of the data.
The results of this study indicate that persuasive communication strategies
undertaken by human resources leadership development is very good. It is clear from
the persuasive process conducted by the human resources leadership development can
affect employees. Factors that are often the cause of conflict between employees is a
communication error occurs between employees, lack of facilities owned by the
company and other causes.
Keywords: persuasive communication, conflicts, Human resources development.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 1


Pendahuluan membawa dampak yang buruk kepada
perusahaan. Salah satu contohnyadapat
Kota penghasil minyak terbesar di membuat perusahaan ini kalah saing
Indonesia dipegang oleh Riau. Riau dengan perusahaan kontraktor yang
sanggup menghasilkan 359.777 barrel lainnya yang bekerja sama dengan PT.
minyak mentah dan 6.050 barrel Chevron Pacific Indonesia.
kondensat per harinya. Duri adalah Untuk mencegah hal diatas
salah satu ladang minyak di Provinsi tersebut, maka perusahaan Dimas
Riau. Ladang minyak Duri telah di Drillindo terkhusus pada departemen
eksploitasi sejak tahun 50-an dan masih human resouces development yang
bereproduksi oleh PT. Chevron Pacific lebih bertanggung jawab. Karena selain
Indonesia (CPI). bertugas sebagai security yaitu
PT. Dimas Drillindo termasuk menyangkut keamanan di dalam
salah satu perusahaan kontraktor yang perusahaan, human resources
bekerja sama dengan PT. Chevron development juga menjalankan fungsi
Pacific Indonesia. Dan dapat kita kehumasan yaitu penyelesaian konflik
ketahui bahwa PT. Dimas Drillindo karyawan.
adalah perusahaan atau kontraktor yang Berdasarkan uraian diatas, maka
bergerak dalam bidang pengeboran penulis tertarik untuk mengetahui
minyak bumi dan gas (migas). strategi komunikasi persuasif human
Proses dalam organisasi adalah resources development dalam
salah satu faktor penentu dalam menyelesaikan konflik karyawan PT.
mencapai organisasi yang efektif. Salah Dimas Drillindo Cabang Duri Provinsi
satu proses yang akan selalu terjadi Riau.
dalam organisasi apapun adalah proses
komunikasi. Proses komunikasi yang Tinjauan Pustaka
tidak lancar dapat menimbulkan
berbagai masalah yang mempengaruhi Strategi adalah perencanaan
pencapaian sebuah organisasi terutama (planning) dan manajemen untuk
dengan timbulnya salah faham dan mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk
konflik. Komunikasi merupakan hal mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
yang sangat penting untuk diperhatikan berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
oleh pihak perusahaan bila mereka menunjukkan arah saja, melainkan
menginginkan setiap karyawan dapat harus mampu menunjukkan bagaimana
memberikan kontribusi positif terhadap taktik operasionalnya. Demikian pula
pencapaian tujuan organisasi, karena dengan strategi komunikasi yang
dengan komunikasi membuat merupakan panduan perencanaan
koordinasi antara berbagai subsistem komunikasi dengan manajemen
dalam perkantoran. komunikasi untuk mencapai tujuan
Dalam perusahaan kontraktor yang telah ditetapkan (Effendy, 1992
yang bekerjasama dengan PT. Chevron dalam Fadjarini, 2005:107).
Pacific Indonesia seperti PT. Dimas Komunikasi ada dalam segala
Drillindo, tidak bisa membiarkan aktivitas hidup kita. Bentuknya bisa
sebuah konflik yang ada di dalam berupa tulisan, lisan, gambar, isyarat,
perusahaan begitu saja. Karena jika kata-kata yang dicetak, simbol visual,
dibiarkan, maka konflik tersebut akan audio visual, rabaan, suara, kimiawi,

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 2


komunikasi dengan diri sendiri, orang lain, memberi saran agar prosedur
kelompok, organisasi, antarpersona, operasi lebih efisien mengumpulkan
dialogis, dan lain-lain. Istilah suatu dukungan untuk kegiatan tertentu.
komunikasi berasal dari perkataan Latin Tujuan pokok komunikasi
communicare, yang berarti persuasif adalah untuk mempengaruhi
berpartisipasi, memberitahukan, atau orang lain dengan usaha mengubah
menjadi milik bersama. Dalam definisi keyakinan, nilai atau sifat sasaran.
komunikasi yang dikemukakan Dengan demikian, isi pesan persuasif
beberapa ahli, walaupun berusaha untuk mengkondisikan,
pengungkapannya beragam, namun menguatkan atau membuat pengubahan
terdapat kesamaan telaah atas fenomena tanggapan sasaran. Oleh karena itu,
komunikasi. Kesamaan tersebut nampak terdapat tiga tujuan persuasif, yaitu (a)
dalam isi yang tercakup di dalamnya, membantuk tanggapan, (b) memperkuat
yaitu adanya komunikator, komunikan, tanggapan, dan (c) mengubah tanggapan
pesan, media/saluran, umpan balik, (dalam Soemirat, 2012:5.35).
efek, dampak serta adanya tujuan dan
terbentuknya pengertian bersama. Menurut Nothstine (1991),
Salah satu bentuk komunikasi pesan persuasif yang efektif merupakan
paling mendasar yaitu komunikasi fungsi dari (1) analisis sasaran, (2)
persuasif, yakni proses mempengaruhi pesan disampaikan dengan jelas dan
sikap, pendapat dan perilaku orang lain, menghormati perbedaan-perbedaan
baik secara verbal maupun nonverbal. individual antara orang-orang
Komunikasi persuasif dimanfaatkan dansasaran, (3) meningkatkan dan
orang sudah sejak lama. Simons (1976) memelihara motivasi sasaran, (4) tujuan
menjelaskan bahwa studi tentang yang realistis, (5) pemahaman atas
persuasif berasal dari zaman Yunani perbedaan individual, (6) pemahaman
Kuno. Saat itu, persuasif telah atas penggunaan informasi yang
digunakan orang untuk berbagai berbeda, (7) pemahaman atas kerumitan
kepentingan, seperti untuk mengadukan sasaran dalam menanggapi pesan, (8)
masalah-masalah yang dihadapi pemahaman atas fakta yang hanyalah
masyarakat di ruang pengadilan, dasar bagi berfikir, merasa dan berbuat,
menyampaikan pidato dalam upacara- dan (9) pemahaman atas makna fakta,
upacara khusus, serta untuk perdebatan bahwa tidak hanya sekedar fakta
mengenai masalah-masalah kebijakan (Soemirat, 2012:5.9).
umum (Soemirat, 2012:1.31).
Sementara, Simon (1976)
Komunikasi persuasi merupakan menyatakan bahwa, berkaitan dengan
suatu usaha mengubah sikap, manfaat study komunikasi persuasif,
kepercayaan atau tindakan audiens diketahui ada tiga fungsi utama, yaitu :
untuk mencapai suatu tujuan. Secara (a) control function atau fungsi
sederhana, komunikasi persuasi yang pengawasan, (b) consumer protection
efektif adalah kemampuan untuk atau fungsi perlindungan konsumen,
menyampaikan suatu pesan dengan cara dan (c) knowledge function atau fungsi
yang membuat audiens merasa pengetahuan (Soemirat, 2012:1.32).
mempunyai pilihan dan membuatnya Dan fungsi ini akan berjalan dengan
mereka setuju. Di dalam suatu baik apabila seorang persuader juga
organisasi, persuasif dimaksudkan menyadari bahwa mempengaruhi
untuk menjual ide atau gagasan kepada persuadee-nya, seorang persuader harus
memahami kondisi berfikir seseorang.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 2


Purnawan (2002:26) Strategi komunikasi persuasif
menyebutkan bahwa ada dua macam adalah perpaduan antara perencanaan
proses berpikir, yaitu : komunikasi persuasif dengan
manajemen komunikasi untuk mencapai
a) Proses berpikir Systematic, suatu tujuan, yaitu mempengaruhi
yaitu proses berpikir yang sikap, pendapat, dan perilaku seseorang.
sangat logis, taat azas, Efektivitas komunikasi persuasif, selain
berdasarkan pada fakta yang ditentukan oleh kejelasan tujuan dan
objektif. Pada kondisi proses mengenal sasaran juga ditentukan oleh
berpikir seperti ini, persuadee strategi yang direncanakan. Oleh sebab
lebih susah dipengaruhi karena itu, dalam strategi yang dibuat harus
ia akan menjadi sangat kritis mencerminkan operasional taktis. Jadi
sekali. Kita harus menggunakan yang harus ditentukan adalah siapa
argument yang logis, data, sasaran kita, apa pesan yang akan
pengalaman riil, statistic dan disampaikan, serta apakah waktu yang
sebagainya. digunakan cukup tepat.
b) Proses berpikir Heuristic,
yaitu proses berpikir seadanya Komunikasi persuasif
seperti bahkan tidak berpikir, merupakan kegiatan yang memiliki
tetapi sekedar menyerap saja. tujuan yang jelas dan harus dapat
Ketika persuadee berada pada dicapai. Oleh karena itu, setiap kegiatan
proses berpikir ini, maka persuasive perlu dilandasi oleh strategi
persuadee lebih mudah untuk tertentu demi keberhasilannya untuk
dipengaruhi. Namun, persuasif mencapai tujuan yang diinginkan.
heuristic umumnya lemah dalam Sebagai pertimbangan penentuan
mengikat pikiran sasarannya. strategi yang akan diterapkan, perlu
diperhatikan beberapa hal yang
Dalam memilih metode menyangkut (Soemirat, 2012:8.26) :
persuasif, ada tiga pendekatan yang bisa
dilakukan, yakni berdasarkan media a. Spesifikasi tujuan persuasi
yang digunakan, sifat hubungan antara Menurut Paul Edward Nelson
persuader dengan sasarannya, dan dan Judy Cornelia Pearson
pendekatan psikososial (Mardikanto, (1984), komunikasi persuasif
1982). Berdasarkan media yang paling tidak, memiliki tiga
digunakan, komunikasi persuasif dapat tujuan, yakni membentuk
dilakukan dengan media lisan (oral tanggapan, memperkuat
communication), media cetak, media tanggapan, dan mengubah
elektronik, dan media terproyeksi. tanggapan. Dengan demikian, isi
Berdasarkan sifat hubungan persuader pesan persuasif berusaha untuk
dengan sasarannya, metode yang dapat mengkondisikan, menguatkan
digunakan berupa komunikasi langsung atau membuat pengubahan
dan komunikasi tidak langsung, dan tanggapan sasaran.
berdasarkan keadaan psikososial b. Identifikasi kategori sasaran
sasarannya, metode komunikasi Sebelum melakukan komunikasi
persuasif yang dapat dilakukan berupa persuasif, akan sangat
pendekatan perorangan, pendekatan bermanfaat jika aspek-aspek
kelompok, dan pendekatan massal pribadi dan social persuadee,
(dalam Soemirat, 2012:8.29). dipelajari dan dipertimbangkan
dengan seksama.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 3


c. Perumusan strategi komunikasi sehingga pesan persuasif yang diterima
Agar komunikasi persuasif dapat lebih kuat.
berjalan sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan, maka Selain itu sikap juga merupakan
strategi yang harus digunakan aspek yang sangat stategis dalam kajian
perlu dirumuskan terlebih persuasif. Konsep sikap sangat
dahulu. Langkah-langkah yang bermanfaat bagi persuader dalam
perlu dilakukan antara lain memprediksi sikap persuade sehingga
(dalam Soemirat, 2012:8.29) : ia dapat melakukan komunikasinya
(1)Pengumpulan dan analisis secara efektif. Seorang persuader
data, (2)Analisis dan evaluasi tertarik pada konsep sikap dalam rangka
fakta-fakta, (3) Mengidentifikasi kepentingannya untuk memprediksi
masalah, (4) Pemilihan masalah secara persuasif berdasarkan
yang ingin disampaikan dan pengetahuannya tentang variable yang
dipecahkan, (5) Perumusan mengantarai (intervening variable)
tujuan dan atau sasaran-sasaran, antara dampak pesan dan respon
(6) Perumusan alternative persuade terhadap pesan yang
pemecahan masalah, (7) disampaikannya. Disini seorang
Penetapan cara mencapai tujuan persuader dituntut merancang pesannya
(rencana kegiatan), (8) Evaluasi untuk mempertahankan atau
hasil kegiatan, dan (9) mengkonsolidasikan pengadaan sikap
Rekonsiderasi. yang menguntungkan (Soemirat,
2012:3.11).
d. Pemilihan metode persuasif
yang diterapkan Human resources development
Prinsip-prinsip metode persuasif sebagai mata dan telinga yang melihat
sebagai landasan untuk memilih dan mendengar aspirasi yang ada.
metode yang tepat dan baik yang Tanpa eksistensi departemen ini maka
perlu diperhatikan adalah (1) mustahil suatu perusahaan bisa
pengembangan untuk berpikir beroperasi dengan terarah. Oleh karena
kreatif, (2) persuasif dilakukan pentingnya peranan human resources
pada tempat kegiatan sasaran, development ini maka seorang human
(3) setiap individu terikat pada resources development harus sadar akan
lingkungannya, (4) harus posisinya yang strategis itu, dan oleh
menciptakan hubungan yang karena itu memahami fungsi-fungsi
akrab dengan sasaran, dan (5) manajemen sangatlah penting. Ia juga
harus dapat memberikan sesuatu harus memahami fungsi-fungsi
untuk terjadinya perubahan departemen lainnya dan melihat
(dalam Soemirat, 2012:8.43). seluruh fungsi sebagai suatu kesatuan
yang utuh sehingga dengan demikian
Purnawan juga menambahkan dapat digalang suatu kerjasama yang
(2002:29) bahwa ; strategi persuasif baik dan terarah guna mencapai
yang jitu adalah menggeser proses objective perusahaan yang telah
berpikir sasarannya. Sedapat mungkin digariskan oleh manajemen puncak.
dibawa ke proses berpikir heuristic, kita Di PT. Dimas Drillindo, human
juga dapat mengajak sesaat pada resources development memiliki tugas
pemikiran systematic dengan sebagai security. Dimana dalam hal
menggunakan data, fakta yang logis tersebut human resources development
bertugas sebagai petugas keamanan.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 4


Keamanan yang dimaksud disini bukan pekerjaan, (3) kekaburan bidang tugas,
seperti petugas keamanan yang sering (4) problem status, (5) rintangan
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. komunikasi, dan (6) perbedaan sifat-
Tetapi menjaga keamanan perusahaan sifat individu.
dengan menjaga setiap bidang pekerjaan
yang ada di perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis
Termasuk pembuatan jadwal kerja menyusun sebuah kerangka pemikiran
karyawan yang harus sesuai dengan mengenai konsepsi tahap-tahap
kebutuhan setiap harinya agar tidak penelitian secara teoritis, kerangka
terjadi jadwal yang bentrok. Dan teoritis dibuat berupa skema sederhana
pembagian besar kecilnya upah yang yang menggambarkan secara singkat
diterima oleh karyawan, ini mencegah proses pemecahan masalah yang
terjadinya keseimbangan upah menurut dikemukakan dalam penelitian.
posisi karyawan, serta selain fungsi
Kerangka pemikiran
diatas, human resources development di
dimaksudkan untuk memberikan
PT. Dimas Drillindo juga melakukan
gambaran atau batasan-batasan tentang
fungsi kehumasan seperti
teori-teori yang akan di pakai sebagai
menyelesaikan konflik di perusahaan.
landasan penelitian yang dilakukan.
Menurut Stoner dan Wankel
Pada penelitian ini penulis
(1986) dalam Wahyudi (2008:18) : menggunakan model sistematik-
³.RQIOLN RUJDQLVDVL DGDODK heuristik (Chaiken, Liberman, dan
ketidaksesuaian antara dua orang Eagly, 1989) yang diadaptasikan
anggota organisasi atau lebih yang dengan Teori Keseimbangan Heiger (J,
timbul karena fakta bahwa mereka Wener dan W, James, 2005:205).
harus berbagi dalam hal mendapatkan
Secara sederhana seorang human
sumber daya yang terbatas, atau
resources development harus
aktivitas-aktivitas pekerja, dan atau
memahami dan teliti dalam membuat
karena fakta bahwa mereka memiliki
suatu pesan persuasif, agar karyawan
status, tujuan, nilai-nilai atau persepsi
bisa di persuasif. Dua cara pemrosesan
\DQJ EHUEHGD ´ pesan-pesan persuasif yaitu sistematik
Menurut Stoner, J. A. F., dan dan heuristik. Pemrosesan Sistematik
Freeman, R. E. (1992) dalam Wahyudi merefleksikan pengamatan yang hati-
(2008:35), konflik muncul karena hati, analitis, dan sungguh-sungguh
kesalahan dalam mengkomunikasikan terhadap pesan. Pemrosesan Heuristik
keinginan dan nilai-nilai kepada orang adalah cara yang lebih sederhana yang
lain. Kegagalan kominukasi menggunakan aturan-aturan atau skema
dikarenakan proses komunikasi tidak prediksi untuk membentuk penilaian
dapat berlangsung secara baik, pesan atau membuat keputusan. Selain itu
sulit dipahami oleh karyawan karena human resources development juga
perbedaan pengetahuan, kebutuhan, dan harus mengerti dengan baik pandangan
nilai-nilai yang diyakini pimpinan. persuadee atau sasaran yang akan di
persuasif. Ini bisa membuat kesesuaian
Wexley, K. N., dan Yukl, G. A. pemikiran dan perhatian antara
(1992) mengemukakan kategori penting persuader dengan persuadee, serta
sebagai kondisi yang menimbulkan merubah pola pikir yang tertanam agar
konflik yaitu : (1) persaingan terhadap bisa mengikuti pola pikir persuader
sumber-sumber, (2) ketergantungan DSDNDK ³GLWRODN´ DWDX SXQ ³GLWHULPD´

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 5


Metode Penelitian Teknik analisa data dalam
penelitian ini mengacu pada model
Penelitian ini menggunakan interaktif Miles dan Huberman, yang
metode kualitatif dengan penyajian menyatakan adanya sifat interaktif
analisis secara deskriptif yaitu usaha antara kolektif data atau pengumpulan
untuk mengumpulkan, menyusun, dan data dengan analisis data. Analisis data
menginterpretasikan data yang ada dan yang dimaksud yaitu reduksi data,
menganalisa objek yang akan diteliti. penyajian data, dan verifikasi data atau
Peneliti berupaya mendeskripsikan atau penarikan kesimpulan.
menggambarkan strategi komunikasi Prosesnya berbentuk siklus,
persuasif human resources development dimana hal pertama yang dilakukan
dalam menyelesaikan konflik karyawan oleh peneliti yaitu mengumpulkan data
PT. Dimas Drillindo Cabang Duri berupa kata-kata, fenomena, sikap, dan
Provinsi Riau. Tujuan penelitian pada perilaku keseharian (dengan
intinya untuk mengetahui strategi menggunakan pengamatan, wawancara,
komunikasi persuasif human resources dan dokumentasi). Setelah itu reduksi
development dalam menyelesaikan data, peneliti akan memusatkan
konflik karyawan PT. Dimas Drillindo perhatian pada penyederhanaan,
Cabang Duri Provinsi Riau, serta untuk pengabstrakan, dan transformasi data
mengetahui faktor penyebab konflik PT. yang muncul dari catatan-catatan
Dimas Drillindo Cabang Duri Provinsi lapangan. Pada tahap ketiga yaitu
Riau. proses penyajian data, peneliti akan
Penelitian akan dilaksanakan di menyusun data yang kemudian dapat
PT. Dimas Drillindo Duri-Riau. Jl. memberikan kemungkinan adanya
Raya Duri-Dumai KM 08, Kulim, Duri. penarikan kesimpulan atau pengambilan
Penelitian ini akan dilaksanakan dari tindakan yang biasanya dalam bentuk
bulan November 2013 - April 2014. teks. Langkah akhir yang dilakukan
Penentuan informan dilakukan dengan peneliti dengan mencari penjelasan, alur
cara purposive sampling. Para informan sebab akibat atau konfigurasi-
ini adalah pimpinan human resources konfigurasi yang mungkin untuk
development serta karyawan atau staff- menegaskan kesimpulan.
staff yang bekerja di PT. Dimas Selanjutnya penulis memeriksa
Drillindo Cabang Duri Provinsi Riau. keabsahan data yang menggunakan
Hal ini perlu diperhatikan supaya Perpanjangan Keikutsertaan, yang
peneliti mendapatkan gambaran jelas menuntut peneliti agar turun kedalam
mengenai strategi komunikasi persuasif lokasi dan dalam waktu yang panjang.
dari proses komunikasi persuasif yang
terjadi di PT. Dimas Drillindo Cabang
Duri Provinsi Riau.
Dalam upaya pengumpulan data
yang relevan dengan objek penelitian,
peneliti menggunakan beberapa metode,
yakni observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Pengumpulan data yang
dilakukan agar dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah
sekaligus mempermudah penyusunan
penelitian tersebut.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 6


Hasil dan Pembahasan merumuskan strategi dengan cara
mencari fakta-fakta terkait konflik atau
1. Strategi Komunikasi Persuasif permasalahan yang terjadi. Pimpinan
Human Resources human resources development selalu
Development dalam berusaha berkomunikasi secara
Menyelesaikan Konflik langsung dengan karyawannya
Karyawan PT. Dimas menanyakan bagaimana?, apa yang
Drillindo Cabang Duri menyebabkan?, siapa yang terkait
Provinsi Riau. dalam konflik yang sedang terjadi? Hal
ini dapat memberikan kejelasan
Konflik merupakan suatu terhadap permasalahan atau konflik
peristiwa yang tidak dapat dihindarkan yang terjadi dengan karyawan maupun
dalam kehidupan perusahaan. Konflik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
selalu hadir dalam setiap hubungan
kerja antar individu atau antar
b. Melakukan Pendekatan
kelompok. Konflik juga dapat
berdampak positif ataupun negatif, Dalam metode persuasif, ada tiga
tergantung pada pendekatan atau pendekatan yang bisa dilakukan, yakni
penyelesaian konflik yang dilakukan. berdasarkan media yang digunakan,
Untuk dapat membawa dampak positif sifat hubungan antara persuader dengan
bagi perusahaan, maka sangat sasarannya, dan pendekatan psikososial
dibutuhkan strategi komunikasi (Mardikanto, 1982). Berdasarkan hasil
persuasif yang tepat. Adapun strategi pengamatan peneliti dilapangan,
komunikasi yang dilakukan oleh human pendekatan yang terjadi dilapangan
resources development PT. Dimas adalah pendekatan sifat hubungan
Drillindo Cabang Duri Provinsi Riau antara persuader dengan sasarannya dan
tersebut adalah : pendekatan psikososial. Pendekatan
menurut sifat hubungan antara
a. Perumusan Strategi persuader dengan sasarannya ini
menggunakan komunikasi langsung dan
Agar komunikasi persuasif dapat komunikasi tidak langsung. Dan
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah sementara pendekatan psikososial ini
ditetapkan, maka strategi yang akan dengan melakukan pendekatan
digunakan perlu dirumuskan terlebih perorangan, pendekatan kelompok, dan
dahulu. Langkah-langkah yang perlu pendekatan massal (Soemirat,
dilakukan antara lain : a) pengumpulan 2012:8.29).
dan analisis data, b) analisis atau Kegiatan Cofee Break ini merupakan
evaluasi fakta-fakta, c) mengidentifikasi terobosan sekaligus strategi komunikasi
masalah, d) pemilihan masalah yang persuasif yang dilakukan oleh pimpinan
ingin disampaikan atau dipecahkan, e) human resources development untuk
perumusan tujuan atau sasaran-sasaran, mendekatkan diri kepada karyawan
f) perumusan alternatif pemecahan ataupun pimpinan dari devisi lainnya.
masalah, g) penetapan cara mencapai Pendekatan dalam bentuk sifat
tujuan (rencana kegiatan), h) evaluasi hubungan antara persuader dengan
hasil kerja, i) rekonsiderasi (Soemirat, sasarannya dan pendekatan psikososial
2012:8.28). akan membuat karyawan tidak lagi
Langkah awal yang dilakukan oleh canggung untuk berkomunikasi dengan
pimpinan human resources development pimpinannya. Karena tidak jarang
PT. Dimas Drillindo tersebut ialah

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 7


karyawan akan berkomunikasi dengan d. Pesan
pimpinannya, meminta pimpinannya
untuk membantu penyelesaian Secara sederhana dapat dikatakan
permasalahaan yang mereka hadapi. bahwa suatu pesan dikatakan efektif
Sehingga dengan begitu pimpinan jika makna pesan yang dikirim
human resources development juga persuader berkaitan erat dengan makna
akan lebih mudah untuk memberikan pesan yang diterima atau ditangkap
masukan ataupun nasehat beserta serta dipahami oleh sasaran. Menurut
motivasi kepada yang bersangkutan. Nothstine (1991), pesan persuasif yang
efektif merupakan fungsi dari (1)
c. Kredibilitas analisis sasaran, (2) pesan disampaikan
dengan jelas dan menghormati
Kredibilitas berkaitan dengan persepsi perbedaan-perbedaan individual antara
penerima tentang diri sumber. Oleh orang-orang dansasaran, (3)
karena itu, karakteristik dari kredibilitas meningkatkan dan memelihara motivasi
sangat kompleks, tidak saja menyangkut sasaran, (4) tujuan yang realistis, (5)
aspek usia, jenis kelamin, dan sosio pemahaman atas perbedaan individual,
ekonomi, tetapi juga berkaitan dengan (6) pemahaman atas penggunaan
posisi, pengetahuan tentang topik yang informasi yang berbeda, (7) pemahaman
dibicarakan, kesungguhannya, dan lain- atas kerumitan sasaran dalam
lain. Jadi dalam konsep kredibilitas, menanggapi pesan, (8) pemahaman atas
terkait aspek berbagai harapan penerima fakta yang hanyalah dasar bagi berfikir,
tentang masa lalu, masa kini, dan masa merasa dan berbuat, dan (9) pemahaman
yang akan datang si pembicara atas makna fakta, bahwa tidak hanya
(persuader). Singkatnya, seperti yang sekedar fakta (Soemirat, 2012:5.9).
dikatakan Rakhmat (1986) bahwa Peneliti melihat bahwa pimpinan human
karena kredibilitas merupakan masalah resources development untuk
persepsi, maka ia berubah-ubah mempengaruhi sasaran tidak cukup
tergantung pada pelaku persepsi, yakni hanya dengan pesan yang jelas saja,
penerima atau persuade, topik yang tetapi juga harus saling memahami satu
dibicarakan, dan situasi (Soemirat, sama lain. Artinya adanya usaha
2012:4.3). pimpinan human resources development
Salah satu strategi yang juga dilakukan memasuki penilaian dan tindakan-
oleh pimpinan human resources tindakan mereka. Selain itu pimpinan
development adalah kredibilitas. human resources development juga
pimpinan human resources development mampu menerima hak orang lain untuk
memiliki metode komunikasi yang baik meragukan ataupun menentang apa
untuk membuat kredibilitas dengan yang dinyatakannya, sekalipun
membuat karyawannya menilai sendiri pernyataan itu benar.
kepribadiannya. Karena beliau juga
yakin bahwa ia akan mendapat nilai e. Proses Berpikir
positif dari karyawannya atas tindakan-
tindakan positif yang ia lakukan juga. Purnawan juga menambahkan
(2002:29) bahwa ; strategi persuasif
yang jitu adalah menggeser proses
berpikir sasarannya. Sedapat mungkin
dibawa ke proses berpikir heuristic, kita
juga dapat mengajak sesaat pada

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 8


pemikiran systematic dengan 2. Faktor Penyebab Konflik PT.
menggunakan data, fakta yang logis Dimas Drillindo Cabang Duri
sehingga pesan persuasif yang diterima Riau.
lebih kuat.
Kebanyakan karyawan memilih pola Perusahaan sebagai kumpulan
berpikir heuristic. Mereka selalu individu tidak terlepas dari persoalan
menuruti apa yang diputuskan pimpinan konflik dalam mencapai tujuan. Karena
ataupun menuruti aturan-aturan yang itu agar konflik dapat berdampak positif
ada. Dengan begitu, pimpinan human bagi kelangsungan perusahaan harus
resources development lebih gampang dikelolah secara baik dengan
untuk mempersuasif karyawannya. Ini mengetahui faktor-faktor yang menjadi
juga disebabkan oleh kebanyakan penyebabnya. Konflik sering muncul
karyawan yang tidak ingin menambah karena kesalahan dalam
beban pikirannya atau pun menyulitkan mengkomunikasikan keinginan dan
posisinya, sehingga mereka selalu adanya kebutuhan dan nilai-nilai kepada
pasrah dengan aturan-aturan orang lain (Stoner, J. A. F., dan
perusahaan. Freeman, R, E., 1992 dalam Wahyudi,
2008:35)
f. Sikap
a) Kesalahan Komunikasi
Sikap merupakan kesiapan untuk yang Terjadi Diantara
bereaksi terhadap suatu objek pada Karyawan
suatu lingkungan tertentu, sebagai suatu
penghayatan terhadap objek tersebut. Menurut Stoner, J. A. F., dan Freeman,
Konsep sikap merupakan salah satu R. E. (1992) dalam Wahyudi (2008:35),
dasar (basic) yang membentuk teori- konflik muncul karena kesalahan dalam
teori komunikasi persuasif. Seorang mengkomunikasikan keinginan dan
persuader tertarik pada konsep sikap nilai-nilai kepada orang lain. Kegagalan
dalam rangka kepentingannya untuk komunikasi dikarenakan proses
memprediksi secara persuasif komunikasi tidak dapat berlangsung
berdasarkan pengetahuan tentang secara baik, pesan sulit dipahami oleh
variabel yang mengantarai (intervening karyawan karena perbedaan
variable) antara dampak pesan dan pengetahuan, kebutuhan, dan nilai-nilai
respon persuadee terhadap pesan yang yang diyakini pimpinan.
disampaikan. Pimpinan human resources
Peneliti melihat bahwa pimpinan human development mengakui kurangnya
resources development selalu berhasil komunikasi terjadi diantara
meyakinkan karyawannya. Ini karyawannya, dan ini juga
disebabkan karena pimpinan human mengakibatkan konflik yang terjadi.
resources development memprediksikan Dan beliau juga tidak mau menyalahkan
atau memahami kosep sikap karyawan karyawan sepenuhnya walau
yang ia hadapi. Sehingga ia dapat sebenarnya ia berharap karyawannya
membentuk sikap karyawannya tersebut professional dalam pekerjaan mereka.
sesuai dengan yang ia inginkan. Ini Sehingga membuat karyawan dapat
terlihat ketika karyawan tersebut selalu membedakan antara kepentingan
menerima masukan dari pimpinan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
human resources development.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 9


b) Kurangnya Sarana yang lain yang menyebabkan konflik di PT.
dimiliki Perusahaan. Dimas Drillindo ialah kelelahan.
Faktor kelelahan juga menjadi penyebab
Wexley, K. N., dan Yukl, G. A. (1992) konflik yang sering terjadi. Kelelahan
dalam Wahyudi (2008:41) sama halnya dengan keadaan lapar dan
mengemukakan salah satu kategori haus sebagai suatu mekanisme untuk
penting sebagai kondisi yang mendukung kehidupan. Kelelahan dapat
menimbulkan konflik yaitu : diatasi dengan beristirahat untuk
persaingan terhadap sumber-sumber. menyegarkan tubuh. Apabila kelelahan
Setiap organisasi mempunyai tidak segera diatasi dan pekerja
keterbatasan-keterbatasan dalam dipakasa untuk terus bekerja, maka
penyediaan dana, ruang, bahan baku, kelelahan akan semakin parah dan dapat
personalia, informasi, serta sumber- mengurangi produktivitas pekerja.
sumber penting lainnya. Organisasi
yang sedang berkembang membutuhkan
sumberdaya menurut prioritas dan Kesimpulan
kebutuhan pada tiap unit kerja atau Berdasarkan hasil penelitian yang
bagian. Pembagian yang tidak merata telah dilaksanakan, maka peneliti dapat
dapat menimbulkan rasa iri hati antar menarik kesimpulan antara lain :
departemen atau bagian, maka 1. Strategi pimpinan human
perselisihan antar departemen dapat resources development dalam
terjadi karena persaingan unruk menyelesaikan konflik karyawan
mendapatkan sumberdaya yang terbatas. yaitu melalui kegiatan Perumusan
Strategi, Melakukan Pendekatan,
Pimpinan human resources Kredibilitas, Pesan, Proses
development mengakui kurangnya Berpikir, dan Konsep Sikap.
sarana yang disediakan oleh perusahaan Langkah awal yang dilakukan
dan ini juga mengakibatkan konflik adalah merumuskan permasalahan
yang terjadi. Walau dengan demikian dengan mengumpulkan dan
beliau berusaha hal ini tidak dapat menganalisis data, selanjutnya
menghambat operasional perusahaan. melakukan pendekatan terhadap
Dengan mengutamakan salah satu karyawan yaitu pendekatan yang
departemen yang sangat penting untuk bersifat hubungan antara persuader
dapat menggunakan sarana yang dengan sasarannya dan pendekatan
diperebutkan, sehingga departemen psikososial. Dalam hal ini juga
yang lain menyusul untuk pimpinan human resources
menyelesaikan tugasnya. development juga mengandalkan
kredibilitas yang ia dapat dari
c) Sebab-sebab Lain kesehariannya yang baik bagi
karyawannya. Dan akhirnya
Salah satu penyebab konflik yang pimpinan human resources
diutarakan oleh Nuraini (2013 : 131- development dapat membuat pesan
132), yaitu sebab-sebab lain. Sebab- yang bisa mempengaruhi proses
sebab lain yang dimaksud ialah segala berpikir karyawannya sehingga
sesuatu penyebab konflik yang tidak dapat mengubah atau menciptakan
dapat dijelaskan secara rinci selain sikap karyawan sesuai dengan
penyebab konflik yang lainnya. Faktor yang diinginkan pimpinan human
resources development.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 10


2. Faktor yang sering menjadi Membutuhkan waktu yang lama
penyebab terjadinya konflik antar untuk melakukan hal tersebut, dan
karyawan adalah kesalahan ini bisa mengakibatkan
komunikasi yang terjadi diantara permasalahan baru karena kita juga
karyawan, kurangnya sarana yang tidak bisa mengesampingkan
dimiliki perusahaan dan sebab- urusan yang lainnya. Untuk itu
sebab lain. Kesalahan komunikasi lebih baik jika pimpinan human
yang terjadi diantara karyawan resources development disaat
menyebabkan penyampaian pesan merumuskan strategi juga harus
tidak tepat sasaran, sehingga memprediksikan waktu
menyebabkan perbedaan penyelesaiannya.
pemahaman. Perbedaan tersebut b. Untuk mengatasi penyebab konflik
dapat diakibatkan karena diatas, pimpinan human resources
perbedaan pengetahuan, kebutuhan development seharusnya
dan nilai-nilai yang diyakini mengadakan suatu pelatihan kepada
pimpinan. Selain itu faktor kedua karyawan untuk lebih profesional
yang menyebabkan terjadinya dalam pekerjaannya. Selain itu
konflik ialah kurangnya sarana juga, pimpinan human resources
yang dimiliki perusahaan. development juga dapat
Pembagian yang tidak merata mengadakan acara kebersamaan
dapat menimbulkan rasa iri hati diluar jam kerja yang bisa diikuti
antar departemen atau bagian, oleh karyawan, sehingga ini bisa
maka perselisihan antar membuat hubungan yang baik
departemen dapat terjadi karena diantara karyawan dengan adanya
persaingan unruk mendapatkan komunikasi yang terjadi. Selain itu,
sumberdaya yang terbatas. Dan rasa jenuh yang dirasakan
faktor terakhir yaitu sebab-sebab karyawan pun dapat berkurang
lain diantaranya adalah kelelahan. karena terciptanya kebersamaan
Rasa lelah itu banyak faktornya, diantara karyawan.
seperti : pekerjaan yang bersifat
monoton, keadaan lingkungan,
kondisi mental, status kesahatan,
dan gizi. Kelelahan yang dialami
karyawan bisa membuat emosinya
tidak stabil sehingga karyawan
mau melawan atasannya.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
a. Kegiatan persuasif yang dilakukan
oleh pimpinan human resources
development sangatlah baik. Ini
terlihat bahwa proses persuasif
yang pimpinan human resources
development lakukan dapat
mempengaruhi karyawannya.

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 11


DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti, Hj,dkk. 2002. Metode
Penelitian. Bandung: Mandar Maju
Abede, Preno Sam. 2002. Buku Kuliah
Komunikasi : Pengantar dan Praktek. Soemirat, Soleh. 2012. Komunikasi
Surabaya: Papyruss Persuasif. Tangerang Selatan
:Universitas Terbuka
Edison, Emron. 2010. Human Resource
Develoment Pengembangan Sumber Sukandarrumidi. 2004. Metode
Daya Manusia. Bandung : Alfabeta Penelitian : Petunjuk Praktis untuk
Peneliti Pemula. Yogyakarta :Gajah
Fadjarini, dkk. 2005. Komunikasi Mada University Press
Pemberdayaan. Yogyakarta: Program
Studi Ilmu Komunikasi STPMD APMD Wahyudi, Dr. 2008. Manajemen Konflik
Press dalam Organisasi. Bandung : Alfabeta
J, Wener Serverin dan W, James Winardi, J. 2009. Manajemen Perilaku
Tankard Jr. 2005. Teori Komunikasi ; Organisasi. Jakarta : Kencana
Sejarah, Metode, dan Terapan di dalam
Media Massa Edisi Kelima. Jakarta : Sumber Lain :
Kencana Harry, Perdana Indra. 2008. Analisis
Pengaruh Konflik Terhadap Kinerja
Nawawi, Hadari, dkk. 2004. Karyawan (Studi Kasus PT. ASTRA
Kepemimpinan Yang Efektif. DAIHATSU MOTOR-Casting Plant).
Yogyakarta : Gajah Mada University Skripsi Institut Pertanian Bogor.
Press

Nuraini, Hj. T. 2013. Manajemen


Sumber Daya Manusia. Pekanbaru:
Yayasan Aini Syam

Patilima, Hamid. 2007. Metode


Penelitian Kualitatif. Bandung :
Alfabeta

Purnawan. 2002. Dynamic Persuasion


Persuasi Efektif dengan Bahasa
Hipnosis. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama

Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi


Bisnis Edisi Keempat. Jakarta :
Erlangga

Ruslan, Rosady. 2006. Metode


Penelitian Public Relation dan
Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada

Jom Fisip Volume 1 No. 2 ± Oktober 2014 Page 12

You might also like