Professional Documents
Culture Documents
A. - Background Epidemic Corona Virus
A. - Background Epidemic Corona Virus
HCoV-229E.
HCoV-OC43.
HCoV-NL63.
HCoV-HKU1.
1
SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan
akut).
MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
2019-nCoV atau dikenal juga dengan Novel
Coronavirus (menyebabkan wabah pneumonia di
kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan
menyebar ke negara lainnya hingga Januari 2020.
c. gejala terinfeksi virus corona,
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala
pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung
pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa
serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus
corona yang terbilang ringan:
• Hidung beringus.
• Sakit kepala.
• Batuk.
• Sakit tenggorokan.
• Demam.
• Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona
dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat
berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan
oleh 2019-nCoV) ,
yang menyebabkan gejala seperti:
• Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien
mengidap pneumonia.
• Batuk dengan lendir.
• Sesak napas.
• Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
2
d. cara penyebaran Virus Corona,
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan
cara penyebaran virus corona dari satu orang ke lainnya.
Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita COVID-
19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti
tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.
Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada
permukaan dan benda di dekatnya -seperti meja, atau
telepon.
Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19
dengan menyentuh permukaan atau benda yang
terkontaminasi - dan kemudian menyentuh mata, hidung,
atau mulut. Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter
dari seseorang dengan COVID-19, Anda dapat terjangkir
melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan
napas. Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara
untuk flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19
mengalami gejala ringan dan sembuh.
Namun, beberapa kasus virus corona berlanjut
dengan mengalami penyakit yang lebih serius dan
mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit. Risiko
penyakit atau terinfeksi virus corona kian meninggkat
meningkat bagi Anda dengan usai 50 ke atas. Usia
tersebut disebut lebih rentan daripada mereka yang di
bawah 50. Orang dengan melemah sistem kekebalan
tubuh dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes,
penyakit jantung dan paru-paru juga lebih banyak rentan
terhadap virus corona. Inkubasi virus MERS
3
e. pencegahan terhadap terjangkitnya Virus Corona
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah
infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
• Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air
selama 20 detik hingga bersih.
• Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat
tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci.
• Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang
yang sakit.
• Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
• Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda
yang sering digunakan.
• Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk
dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan
hingga bersih.
• Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
• Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas
kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran
napas
f. Cara penanganan
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati,
tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter
untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani
perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk.
4
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman
dan sesuai kondisi penderita.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk mandi air
hangat dan menggunakan humidifier (pelembab udara)
untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk istirahat
yang cukup.
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak
minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh