Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan
Received: 9st October 2019; Revised: 28nd October 2019; Accepted: 30th December 2019;
Available online: 31st December 2019; Published regularly: December 2019
ABSTRACT
Changes in leaders in an organization are common and will affect all units from the management level to
implementation. This is related to the leadership style and organizational culture developed by new leaders,
especially in terms of motivating and providing job satisfaction in achieving the best performance. This research
is explanatory research that proves a causal relationship between work motivation, transformational leadership,
organizational culture, and employee job satisfaction as a mediating variable on employee performance. The
study also aims to see whether or not two or more variables have a relationship, and how significant the
relationship is and how the relationship is going. In this study, to analyze and find out the significant level, and
the relationship between variables, the structural equation model analysis method is used. The results of the study
on 385 respondents who were a sample of research in educational foundations that shelter educational institutions
from early childhood education to university level that are spread in almost all regions of Indonesia showed the
need for special attention to work motivation which did not significantly influence job satisfaction and satisfaction
work does not mediate employee performance against motivation, leadership, and organizational culture
variables. Other results indicate that the variables of work motivation, organizational culture, and
transformational leaders significantly influence employee performance.
ABSTRAK
Perubahan pemimpin pada suatu organisasi merupakan hal yang biasa terjadi dan akan berpengaruh pada
seluruh unit dari tingkat manajemen sampai ke pelaksanan, hal ini terkait dengan gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi yang dikembangkan oleh pemimpin baru terutama dalam hal memotivasi dan memberikan kepuasan
kerja dalam mencapai kinerja terbaik. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan yang membuktikan
hubungan kausal antara motivasi kerja, kepemimpinan transformasional, budaya organisasi serta kepuasan kerja
karyawan sebagai variabel mediasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian bertujuan juga untuk melihat apakah
antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta bagaimana
arah hubungan tersebut. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis dan mengetahui tingkat signifikan dan
keterkaitan antar variabel digunakan metode analisis structural equation model. Hasil penelitian pada 385
responden yang merupakan sampel penelitian di yayasan pendidikan yang menaungi lembaga pendidikan dari
tingkat pendidikan anak usia dini sampai dengan tingkat perguruan tinggi yang tersebar di hampir seluruh
wilayah Indonesia memperlihatkan perlunya perhatian khusus terhadap motivasi kerja yang tidak signifikan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kepuasan kerja tidak memediasi kinerja karyawan terhadap variabel
motivasi, kepemimpinan dan budaya organisasi. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa variabel motivasi
kerja, budaya organisasi dan pemimpin transformasional signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
89
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
dan kepuasan kerja karyawan sangat penting pengembangan analisis regresi yang telah
dalam pengelolaan sumber daya manusia digunakan.
didalam sebuah organisasi.
2. METODE
Kepuasan kerja dapat tercipta jika variabel-
variabel yang mempengaruhinya antara lain 2.1 Studi Literatur
motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya Motivasi kerja sangat diperlukan oleh
organisasi dapat diakomodasikan dengan baik seorang karyawan untuk dapat mencapai suatu
dan diterima oleh semua karyawan. Pengelolaan kepuasan kerja yang tinggi meskipun menurut
sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah sifatnya kepuasan kerja itu sendiri besarannya
bahwa perusahaan harus mampu untuk sangat relatif atau berbeda antara satu orang
menyatukan persepsi atau cara pandang dengan orang lainnya. Tetapi secara
karyawan dan pimpinan perusahaan dalam keseluruhan, seorang karyawan yang
rangka mencapai tujuan perusahaan. Hal yang mendapatkan motivasi kerja pada umunya akan
dapat dilakukan antara lain melalui memiliki tujuan yang jelas serta semangat akan
pembentukan mental bekerja yang baik dengan pencapaian objektivitas dalam bekerja. Hal ini
dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap akan mendorong serta mendasari seorang
pekerjaannya, memberikan motivasi kerja, karyawan dalam mengukur tingkat kepuasannya
bimbingan, pengarahan dan koordinasi dalam dalam bekerja.
bekerja oleh seorang pemimpin kepada Pekerja yang memiliki motivasi yang kuat,
bawahannya. pada umumnya akan berperilaku positif.
Berangkat dari perubahan dalam Perilaku positif inilah yang akan mempengaruhi
manajemen organisasi objek penelitian, yaitu lingkungan pekerjaannya. Namun sebaliknya
organisasi yang mengelola lebih dari 50 unit apabila sikap kerjanya buruk, maka akan
lembaga pendidikan yang berkantor pusat di berdampak pada buruknya lingkungan
Bandung. Lembaga pendidikan tersebut terdiri pekerjaannya. Pada akhirnya lingkungan
dari tingkat pendidikan anak usia dini, dasar dan pekerjaan yang menjadi kurang kondusif akan
menengah hingga perguruan tinggi yang berdampak pada kepuasan kerja pada umumnya.
lokasinya tersebar dari Medan sampai dengan Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Jayapura. Pada waktu itu terjadi penggantian Tietjen dan Myers (1998) menyatakan bahwa
kepemimpinan yang mengubah gaya motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja
kepemimpinan di dalam manajemen organisasi. karyawan. Dari uraian diatas, diajukan hipotesis
Hal ini berdampak pada perubahan kepuasan sebagai berikut:
kerja dan kinerja karyawan. Perubahan inilah H1: Motivasi akan meningkatkan kepuasan
yang kemudian mendasari pentingnya kerja karyawan.
mengukur pengaruh perubahan tersebut Pada umumnya kepuasan seorang bawahan
terhadap kelangsungan visi objek penelitian dalam bekerja dapat ditentukan dari baik atau
dalam jangka panjang. tidaknya perlakukan seorang atasan atau
Peneliti melakukan pengembangan dari pimpinan terhadap bawahannya. Seorang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Huu, pemimpin yang bijak dan baik tentunya akan
Liu, Hsu, dan Yu (2014) yang menggunakan berdampak positif terhadap kepuasan seorang
variabel kepemimpinan, budaya organisasi kerja bawahan dalam bekerja yang notabene akan
sebagai variabel independen dan variabel kinerja berdampak pada keberhasilan suatu kegiatan
sebagai variabel dependen. Pada penelitian usaha.
pengembangan ini peneliti menambahkan Kepuasan kerja dalam pekerjaan
variabel motivasi sebagai variabel independen merupakan kepuasan kerja yang dinikmati
dan variabel kepuasan kerja sebagai variabel dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian
mediasi yang akan mempengaruhi kinerja pada hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan,
objek penelitian ini. Terdapat 4 (empat) dan suasana lingkungan kerja yang baik.
kesenjangan penelitian terhadap penilitian Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan
terdahulu. Kesenjangan tersebut adalah fokus kerja dalam pekerjaan akan lebih
pada gaya kepemimpinan transformasional, mengutamakan pekerjaannya dari pada balas
penambahan variabel motivasi, variabel jasa walaupun balas jasa itu penting, hal inilah
kepuasan kerja sebagai mediasi terhadap kinerja yang akan mendorong keberhasilan kegiatan
karyawan serta penggunaan metode analisis usaha atau organisasi.
jalur (structural equation model) sebagai
90
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
91
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
H5: Kepemimpinan akan meningkatkan kinerja bekerjanya serta kompensasi yang baik atas
karyawan. beban kerjanya akan memiliki semangat yang
Budaya organisasi yang merupakan hasil tinggi dalam bekerja. Semangat bekerja yang
dari interaksi ciri-ciri kebiasaan yang tinggi tentu saja akan mendorong karyawan
mempengaruhi kelompok-kelompok orang tersebut dalam meningkatkan prestasi dalam
dalam lingkungan organisasinya, akan bekerja sehingga mendongkrak kinerja
membentuk suatu persepsi subyektif karyawan secara total.
keseluruhan mengenai organisasi berdasarkan Logika berpikir diatas bersesuain
pada faktor-faktor seperti toleransi resiko, dengan temuan Amburgey (2005) yang
tekanan pada tim, dan dukungan orang, persepsi memberikan suatu kesimpulan bahwa kepuasan
keseluruhan ini akan menjadi budaya atau kerja secara positif dan signifikan berpengaruh
kepribadian organisasi tersebut yang mampu terhadap kinerja. Dari uraian diatas, diajukan
mendukung dan mempengaruhi kepuasan kerja hipotesis sebagai berikut:
karyawan dan kinerja karyawan serta dampak H7: Kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja
yang lebih besar pada pengembangan budaya karyawan.
yang lebih kuat. Dari uraian hipotesis yang diajukan diatas,
Zaman dan Yiing (2009) dan Sadasa (2013) maka dapat divisualisasikan hubungan antar
serta Huu, Liu, Hsu dan Yu (2014) dalam variabel seperti Gambar 1.
penelitiannya mengemukakan bahwa budaya
2.2 Pengolahan Data
organisasi dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Dari uraian diatas, diajukan hipotesis Penelitian ini merupakan penelitian
sebagai berikut: penjelasan (explanatory research) yang akan
H6: Budaya organisasi akan meningkatkan membuktikan hubungan kausal antara variabel
kinerja karyawan. bebas (independent variable) yaitu variabel
Sebuah organisasi pada umumnya menilai motivasi kerja, variabel kepemimpinan
kepuasan kerja merupakan akumulasi perasaan transformasional, dan variabel budaya
atau sikap karyawan terhadap pekerjaannya organisasi; variabel antara (intervening
serta akumulasi ini erat berhubungan dengan variable) yaitu variabel kepuasan kerja
lingkungan kerja, jenis pekerjaan, kompensasi, karyawan; dan variabel terikat (dependent
hubungan antar teman kerja, hubungan sosial variable) yaitu kinerja karyawan. Serta
ditempat kerja dan sebagainya. Sehingga dapat penelitian korelasional, yaitu penelitian yang
dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah berusaha untuk melihat apakah antara dua
dipenuhinya beberapa keinginan dan variabel atau lebih memiliki hubungan atau
kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau tidak, dan seberapa besar hubungan itu serta
bekerja. bagaimana arah hubungan tersebut.
Seorang karyawan yang merasakan Penelitian dilakukan pada Yayasan
kepuasan atas pekerjaannya, lingkungan Pendidikan Telkom yang mengelola pendidikan
92
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai valid atau tidak dapat digunakan untuk
dengan perguruan tinggi yang tersebar diseluruh penelitian selanjutnya. Selanjutnya dilakukan
wilayah indonesia dari Medan sampai dengan pengambilan data dengan jumlah sampel 77 x 5
Jayapura. Populasi sejumlah 2197, diambil = 385 responden dilakukan analisis jalur dengan
sampel sejumlah 385 sampel sesuai dengan menetapkan motivasi, pemimpin
indikator penelitian yang dilakukan (jumlah transformasional, budaya organisasai sebagai
sampel adalah jumlah indikator dikalikan 5-10, variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai
Ferdinand (2006)). variabel terikat yang dimediasi oleh variabel
Dari model penelitian yang telah kepuasan kerja. Mengacu pada SEM dimana
dikembangkan ini, diharapkan akan data responden di analisis menggunakan
menjelaskan hubungan sebab dan akibat antar software analisis.
variabel dan selanjutnya mampu membuat suatu Dari analisis pada kelompok pengujian satu
implikasi manajerial yang bermanfaat sesuai sampai kelompok lima menunjukkan kecocokan
dengan variabel-variabel penelitian. Dalam yang mencukupi diantaranya Chi Square, Root
penelitian ini, untuk menganalisis dan Mean Square error of Approximation
mengetahui tingkat signifikan dan keterkaitan (RMSEA), Expected Cross Validation
antar variabel digunakan metode analisis Index (ECVI), Akakike Information
structural equation model (SEM). Dengan Criterion (AIC) dan Consistent Akaike
metode ini dapat dilihat pengaruh dan hubungan Information Criterion (CAIC), dan Fit Index.
antara variabel eksogen dan variabel endogen Pada pengujian kelompok 6 dan 7 hasil
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. menunjukkan marginal fit dan poor fit untuk
Critical N, Root Mean Square residuan (RMR),
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Goodness-of-Fit Index (GFI) dan Adjusted
Pada tahap awal penelitian, peneliti Goodness of Fit Index (AGFI). Selanjutnya
melakukan pre-test dengan menyebarkan dapat disimpulkan kecocokan keseluruh model
kuesioner kepada 30 responden di objek (goodness of fit) model ini memenuhi syarat dan
penelitian yang telah memenuhi kriteria untuk penelitian ini menghasilkan diagram jalur
dapat dijadikan responden dari penelitian. seperti pada gambar 2.
Peneliti melakukan pre-test untuk mengetahui Implikasi Manajerial
apakah petunjuk pengisian, konstruk pertanyaan Dari penelitian ini ditemukan bahwa
dan bagian-bagian penting lainnya dari terdapat faktor-faktor yang terbukti memiliki
kuesioner dapat dipahami dan memang secara pengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja
tepat mewakili tiap variabel yang diuji. karyawan. Diantara faktor utama yang dapat
Kesimpulannya dari pengujian validitas digaris bawahi adalah pengaruh kepemimpinan,
terhadap 97 indikator penelitian yang diuji, khususnya kepemimpinan dengan gaya
ditemukan 20 indikator penelitian yang tidak transformasional terhadap kepuasan kerja
93
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
94
Jurnal OPSI Vol 12 No.2 Desember 2019 ISSN 1693-2102 (print), 2686-2352 (online)
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI – Jurnal Optimasi Sistem Industri
satisfaction towards teacher job Zaman, K., & Yiing, L. H. (2009). The
performance. Indian Journal of Health moderating effects of organizational
and Wellbeing, 4(9), 1637-1642. culture on the relationships between
Tietjen, M. A., & Myers, R. M. (1998). leadership behaviour and organizational
Motivation and job commitment and between organizational
satisfaction. Management Decision, commitment and job satisfaction and
36(4), 226–231. performance. Leadership & Organization
Development Journal, 30(1), 53-86.
95