Professional Documents
Culture Documents
Edukasi Gizi Seimbang Bagi Kader Posyandu Pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Pencegahan Balita Stunting Di Kabupaten Bogor
Edukasi Gizi Seimbang Bagi Kader Posyandu Pada Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Pencegahan Balita Stunting Di Kabupaten Bogor
Dr. Tetty Herta Doloksaribu, STP, MKM (NIDN 4021126801) Rohani Retnauli Simanjuntak , S.Gz, M.Gizi
(NIDN 4007038102) Lusyana Gloria Doloksaribu, SKM, M.Kes (NIDN 4015117902)
ABSTRACT
The role of community leaders is very important and strategic, namely as the spearhead community mover.
Therefore, community leaders need to be equipped with knowledge and broad insight into stunting and
nutrition in the 1000 HPK period so that para community leaders can mobilize the community about the
importance of nutrition in 1000 HPK to prevent stunting. The purpose of this community service is to
increase knowledge and attitudes community leaders about stunting and nutrition of 1000 HPK at the
stunting locus of Bangun Village Sari, Tanjung Morawa District, Deli Serdang Regency. The stages of
community service activities carried out include socialization and coordination of the implementation of
activities, determination of participants, preparation of educational materials on stunting and nutrition in
1000 HPK and implementation of activities. Activities carried out in the form of providing education and
assistance to community leaders in Bangun Sari Village in carrying out its role as an agent of change in
stunting prevention each group. Before and after educational activities, pre and post tests were carried out.
ABSTRAK
Peran tokoh masyarakat sangat penting dan strategis yaitu sebagai ujung tombak penggerak masyarakat.
Oleh karena itu, tokoh masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang
stunting dan gizi pada periode 1000 HPK sehingga para tokoh masyarakat dapat menggerakkan
masyarakat tentang pentingnya gizi pada 1000 HPK untuk mencegah stunting. Tujuan pengabdian
masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tokoh masyarakat tentang stunting
dan gizi 1000 HPK di lokus stunting Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang. Tahapan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi sosialisasi dan koordinasi
pelaksanaan kegiatan, penentuan peserta, penyusunan materi edukasi tentang stunting dan gizi pada
1000 HPK dan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pemberian edukasi dan
pendampingan kepada tokoh masyarakat Desa Bangun Sari dalam menjalankan perannya sebagai agen
perubahan dalam pencegahan stunting ke kelompok masing-masing. Sebelum dan setelah kegiatan
edukasi dilakukan pre dan post test.
Kata kunci: 1000 Hpk, Gizi, Tokoh Masyarakat, Stunting
Gambar 1.
Pengabdi dengan Perwakilan dari Puskesmas Dalu Sepuluh Melakukan Sosialisasi ke Desa
Bangun Sari dan Mendiskusikan Rencana Kegiatan Pengabdian Masyarakat
1. BKKBN. 2008. Peran tokoh masyarakat dalam kesehatan reproduksi yang responsif
gender. Jakarta.
2. Doloksaribu, TH, Harianja M, Noviyanti RE. 2019. Laporan Penelitian Mandiri:
Pengetahuan Ibu dan Asupan Gizi Anak Baduta Stunting di Desa Bangun Sari Kecamatan
Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Indonesia, Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan No
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
Jakarta: Kemenkes, 2011.
4. Indonesia, Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan No
1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa
Indonesia . Jakarta: Kemenkes, 2005.
5. Indonesia, Kementerian Kesehatan. Pelayanan Kesehatan Neonatus Essensial. Jakarta:
Kemenkes, 2010.
6. Bogale TY, Bala ET, Tadese M. (2018). Prevalence and associated factors for stunting
among 6–12 years old school age children from rural community of Humbo district,
Southern Ethiopia. BMC Public Health (2018) 18:653 https://doi.org/10.1186/s12889-
018-5561-z
7. Dhaded, et al. (2020). Preconception nutrition intervention improved birth length and
reduced stunting and wasting in newborns in South Asia: The Women First Randomized
Controlled Trial. PLoS One [Internet]. 2020;15(1):1–15.
http://dx.doi.org/10.1371/journal.pone.0218960
8. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2015.
9. Departemen Kesehatan - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2008. Laporan Nasional. Jakarta: Balitbangkes, Depkes RI,
2008.
10. Victoria CG, Morris SS, Barros FC, Horta BL, Weiderpass E, Tomasi E. Breasfeeding and
Growth in Brazilian infant. Am J Clin Nutr. 1998;67:452- 458. 6.
11. Mahgoup, Salah EO, et al. Factor Affecting Prevalence of Malnutrition Among Children
Under Three Years Og Age In Botswana. AJFAND Online. 2006. 6(1).
12. The Lancet. Maternal and Child Nutrition: Executive Summary of the Lancet Maternal
and Child Nutrition Series. The Lancet; 2013. 1-12. 2.
13. USAID. Multi-sectoral Nutrition Strategy 2014-2025 Technical Guidance Brief:
Implementation Guidance for Ending Preventable Maternal and Child Death. 2014. 1-6. 3.
14. KEMENKES RI. Naskah Akademik Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Jakarta: KEMENKES
RI; 2013. 1-27. 4.
15. BAPPENAS RI. Pedoman Perencanaan Program Gerakan Sadar Gizi dalam Rangka
Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK); 2012. 1-8 5.
16. BAPPEDA Kota Malang. Buku Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang.
Malang:
17. BAPPEDA Kota Malang; 2014. 4- 19. 6. DINKES Kota Malang. Laporan Kinerja Tahunan.
Malang: Dinas Kesehatan Kota Malang Tahun 2015; 2015. 20-30.
18. Fahmida U, Dillon DHS. Handbook Nutritional Assessment. Jakarta: SEAMEORECFON
UI; 2011. 15-75.
19. WHO Expert Consultation. Appropriate Body Mass Index for Asian Population and Its
Implication for Policy and Intervention Strategies. The Lancet. 2004; 363: 157-63.
20. Sandjaja. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Indonesia. Gizi
Indon. 2009; 32(2): 128-38.