Crisis Management of SDN 02 Kertamukti in Corona Pandemic Case Manajemen Krisis SDN 02 Kertamukti Dalam Kasus Pandemi Corona

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Jurnal ASPIKOM, Vol. ..., No. ..., January or July 20.., pp. ...-...

P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309


DOI: ...  501

Crisis Management of SDN 02 Kertamukti in Corona Pandemic Case

Manajemen Krisis SDN 02 Kertamukti dalam Kasus Pandemi Corona

Adi Wiguna1, M. Yusup Akbar1, Fariq Muhajir W.1, Rhadiyah


Tsabitanamaluribetbenerdah1, Jeamymamimamima1, Putri Pratiwi A.1, Alif
Wahyu H.1, Rahan Juan M.1
1
Telkom University, Bandung
e-mail: adiwiguna7722@gmail.com

Abstract
(Write the abstract in English. The Abstract should be informative and completely self-
explanatory, provide a clear statement of the problem, explain the reason why this study is
important to do, explain the research method used, the proposed approach, and point out major
findings and conclusions. The Abstract should be 100 to 150 words in length and in italicized
format. The abstract should be written in the past tense. Standard nomenclature should be used
and abbreviations should be avoided. No literature should be cited, use TNR 11 pt, single
space, align left for the beginning of the paragraph, and the word “Abstract” is indented .
Beside that, the keyword list provides the opportunity to add keywords, used by the indexing
and abstracting services, in addition to those already present in the title. Judicious use of
keywords may increase the ease with which interested parties can locate our article).
Keywords: minimum 3 and maximum 5 keywords from paper (in English, TNR size-11 pt,
italicized, align justify).

Abstrak
(Write the abstract in Bahasa. The Abstract should be informative and completely self-
explanatory, provide a clear statement of the problem, explain the reason why this study is
important to do, explain the research method used, the proposed approach, and point out major
findings and conclusions. The Abstract should be 100 to 150 words in length and in italicized
format. The abstract should be written in the past tense. Standard nomenclature should be used
and abbreviations should be avoided. No literature should be cited, use TNR 11 pt, single
space, align left for the beginning of the paragraph, and the word “Abstrak” is indented. Beside
that, the keyword list provides the opportunity to add keywords, used by the indexing and
abstracting services, in addition to those already present in the title. Judicious use of keywords
may increase the ease with which interested parties can locate our article).
Kata Kunci: minimum 3 and maximum 5 keywords from paper (in Bahasa, TNR size-11 pt,
italicized, align justify).

Pendahuluan
Pendidikanmerupakan sebuah investasi jangka panjang yang sangat berguna untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia. Di Indonesia, melalui program wajib belajar,
setiap warga negara wajib untuk mengikuti jenjang pendidikan selama minimal 9 tahun.

Article History: Received ...; Revised ...; Accepted ...; Published ...
502  P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309 Jurnal ASPIKOM

Setiap sekolah di seluruh Indonesia pun berusaha untuk menyukseskan program ini.
Walaupun begitu, banyak sekali tantangan dan masalah yang harus dihadapi tiap
sekolah dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Salah satu masalah tersebut yang
kini tengah terjadi adalah kemunculan sebuah bencana pandemi yang tengah melanda
seluruh dunia, yaitu munculnya penyakit Covid-19
Menurut World Health Organization (2019) Covid-19 adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh sebuah virus yang baru ditemukan bernama coronavirus. Virus ini
adalah virus yang mampu menyebabkan flu biasa, hungga penyakit yang lebih parah
dari itu, seperti sindrom pernafasan timur tengah (MERS-CoV) dan sindrom pernafasan
akut parah (SARS-CoV). Virus ini pertama kali terdeteksi di China, tepatnya di Kota
Wuhan pada Desember 2019, yang kemudian semenjak saat itu virus ini mulai tersebar
dengan sangat cepat ke berbagai negara lainnya. Cepatnya penyebaran virus ini
menyebabkan WHO menetapkan penyakit Covid-19 sebagai pandemi global pada 30
Januari 2020 (World Health Organization, 2020).
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi korban dari penyebaran
virus corona. Kasus pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan oleh Presiden indonesia
Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Dua orang WNI positif virus corona yang bermula
dari kontak mereka dengan seorang WNA dari Jepang yang positif corona di daerah
Depok. (Ihsanuddin, 2020)Kemudian, semakin lama kasus Covid-19 di Indonesia setiap
hari semakin bertambah hingga pada 19 April 2020, angka positif virus corona di
Indonesia telah mencapai lebih dari 6000 orang yang tersebar di berbagai provinsi di
Indonesia (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, 2020).
Dampak penyebaran virus corona yang begitu cepat ini sangat di rasakan oleh
berbagai sektor di Indonesia. Sektor pendidikan merupakan salah satunya. Kebijakan
social distancing yang mengharuskan setiap orang untuk tetap berada di rumah dan
hanya keluar jika perlu, ditambah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-I9) menyebabkan sekolah-sekolah wajib meliburkan
siswa-siswanya sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Sebagai gantinya, banyak
sekolah-sekolah yang menerapkan sistem belajar daring dari rumah sehingga kegiatan
belajar-mengajar tetap bisa dilakukan.
Sistem belajar daring tentunya berbeda dengan sistem belajar biasa di sekolah.
Menurut Dabbagh dan Ritland (2005:15) pembelajaran online adalah sistem belajar
yang terbuka dan tersebar dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu
pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis jaringan untuk
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi dan interaksi
yang berarti. Selanjutnya, media pembelajaran offline dapat diartikan sebagai media
yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol/navigasi yang dapat digunakan oleh
pengguna (user). media ini berjalan secara berurutan (in sequence) (Arnesi & Hamid,
2015).
Jika dilihat dari definisinya, sistem belajar online terlihat lebih maju dalam
memanfaatkan teknologi yang ada sehingga lebih banyak informasi yang bisa dijangkau
oleh siswa. Tetapi, pembelajaran di rumah secara online di Indonesia akibat dampak
virus corona tentunya masih menimbulkan banyak sekali masalah. Mulai dari kendala
kurangnya siswa yang memiliki gawai pendukung pembelajaran online, guru-guru yang
masih belum siap dengan pola pengajaran online, serta orang tua yang juga masih belum
siap mengenai sistem pembelajaran online (Kompas TV, 2020).
Pandemi yang melanda sekolah-sekolah di seluruh Indonesia ini merupakan

Title of Paper ... (First Author)


P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309  503

sebuah krisis yang harus diselesaikan oleh sekolah-sekolah tersebut sehingga tidak
menimbulkan masalah yang terlalu besar. Krisis adalah sebuah keadaan gawat darurat
dan mungkin saja akan menimbulkan keterkejutan dari pihak yang mengalaminya, akan
tetapi pada dasarnya krisis tidak terjadi begitu saja, melainkan akan memberikan
sintalsinyal terjadinya krisis terlebih dahulu. Hal ini sebagainya yang dikatakan
Newsome (2000:480), bahwa krisis sebenarnya dapat dideskripsikan, dikategorikan,
bahkan biasanya krisis bisa diprediksikan terlebih dahulu. Oleh karenanya, setiap
organisasi diharapkan mampu melakukan strategi antisipasi terjadinya krisis ini dengan
baik, dengan mengenali tandatanda terjadinya krisis.
Salah satu sekolah yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19 ini adalah
SDN 02 Kertamukti yang terletak di Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Tentunya sama seperti sekolah lainnya, cukup banyak masalah yang dihadapi SDN 02
Kertamukti dalam menangani krisis Covid-19 ini. Kebijakan belajar di rumah secara
daring yang sudah dipaparkan di atas pun memiliki dampak yang cukup signifikan
terhadap perkembangan pembelajaran siswa di SDN 02 Kertamukti, sehingga tentunya
terdapat strategi yang dapat disiapkan oleh SDN 02 Kertamukti untuk mengurangi
dampak negatif dari adanya krisis ini.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui strategi manajemen krisis dari SDN 02 Kertamukti dalam
menyelesaikan permasalahan pandemi Covid-19

Methodology
Methodology comprises brief information concerning research paradigm to be
applied, approach(es), method(s), and type/characteristic (please select one of them) as
the leading format for your research. Mention unit of analysis with comprehensive data
analysis. Meanwhile, tables and figures are presented center, as shown below and cited
in the manuscript.
Table 1. ... (source: ...)

No Age Amount Percentage


1. <30 50 60
2. 30-50 25 30
3. >50 8 10
Total 83 100

Figure 1. Fairclough’s Critical Discourse


Analysis framework (source: ...)

Results and Discussion

Jurnal ASPIKOM, Vol. ..., No. ..., January or July 20.., pp. ...-...
504  P-ISSN: 2087-0442, E-ISSN: 2548-8309 Jurnal ASPIKOM

This part presents results/findings and analysis of the findings. Figures or graphs
can also be presented here to support your findings. We suggest that you mention
supporting instrument(s), in forms of illustration, figure, photograph, table, and graph.
Each instrument must be orderly numbered and given a title, followed by source from
which you make the citation. Should the instrument is the result from the author's
analysis, please write: ‘source: author's analysis.’
In addition this part also contains reflection/discussion according to the research
findings. In presenting the discussion, use a comprehensive explanation in order to
elaborate the whole data found during the research. By doing so, you can fill gap of
knowledge. Findings that rely on meaning construct tends to present a theoretical
framework, so there will be an unnecessary repetition as it has been presented in the
research methodology.

Conclusion
In addition to concluding remarks, this part also presents recommendation as well
as implication of the finding as a whole, either intended to broaden methodological
realm or to develop a theoretical framework, as such that it outreaches the users from
broader societies. Moreover, it can also be added the prospect of further studies into the
next (based on result and discussion).

Acknowledgements
The authors would like thank: scholarship, funders, enumerator etc.

References
(write the references in alphabetical order).
 Citation within the text uses a bodynote.
 Minimum number of references is 20 (references published last 10 years, 90%
from textbooks/e-books and journals, 10% from the secondary data).
 Authors must cite minimum two online articles of Jurnal ASPIKOM’s Archive
(http://jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/issue/archive).
 Reference writing and Citation must use reference management software
(Mendeley) with APA Styles (Sixth Edition).
 The number of pages per article should be minimum eleven pages and maximum
fifteen pages include references.

Title of Paper ... (First Author)

You might also like