Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 Dan Protokol Kesehatan 7 M Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 Ariati Dewi, Radhiya Bustan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021

ISBN 978-623-90328-7-6

Artikel Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

SOSIALISASI VAKSINASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN 7 M


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN VIRUS COVID-19

Ariati Dewi1, Radhiya Bustan2


1
Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia,
Depok, 16421
2
Psikologi, Fakultas Psikologi dan Pendidikan,Universitas Al-Azhar Indonesia,
Jakarta Selatan,12110
ariatid21@gmail.com

Abstract

The purpose of this Community Service Program (KKN) is to provide education to the public through the
dissemination of COVID-19 vaccination and the 7M health protocol, as an effort to prevent the spread of the
COVID-19 virus in RW 005. COVID-19 vaccination is the government's effort to deal with COVID-19 19, which
aims to create herd immunity so that people become productive in carrying out their daily activities. As support
for the government's efforts in accelerating the implementation of the COVID-19 vaccination, this activity
carried out education to the public through the dissemination of the COVID-19 vaccination and the 7M health
protocol, namely: Wearing masks, Washing hands, Keeping distance, Staying away from crowds, Limiting
mobilization and interaction, Avoiding eat together, and Get closer to religion. the implementation of KKN is
carried out by direct socialization to residents in RW 005, using lecture and demonstration methods, as well as
distributing masks and distributing infographics and posters through online media related to data on residents
who are confirmed positive for COVID-19 in RW.005, period January - June 2021, protocol self-isolation
health, COVID-19 vaccination and 7M health protocol. The result of this socialization activity is that residents
understand and implement prevention of the spread of the COVID-19 virus, through COVID-19 vaccination and
discipline in implementing the 7M health protocol in daily life during the pandemic.

Keywords: COVID-19 Vaccination Socialization, Health Protocol 7 M

Abstrak

Tujuan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat melalui
sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus
COVID-19 di RW 005. Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya pemerintah untuk menangani COVID-19, yang
bertujuan menciptakan herd immunity sehingga masyarakat menjadi produktif dalam menjalankan aktivitasnya
sehari-hari. Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi
COVID-19, pada kegiatan ini dilaksanakan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi vaksinasi COVID-19
dan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi keramaian,
Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri dengan agama. Bentuk
pelaksanaan KKN dilakukan dengan sosialisasi langsung kepada warga di RW 005, menggunakan metode
ceramah dan demostrasi, serta membagikan masker dan menyebarkan infografis dan poster melalui media
online terkait data warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 di RW.005, periode Januari – Juni 2021,
protokol kesehatan isolasi mandiri, vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M. Hasil kegiatan sosialisasi
ini adalah warga memahami dan menerapkan pencegahan penyebaran virus COVID-19, melalui vaksinasi
COVID-19 dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam kehidupan sehari-hari selama
masa pandemi.

Kata Kunci: Sosialisasi Vakasinasi COVID-19, Protokol Kesehatan 7 M.

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 197


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

PENDAHULUAN
Seiring dengan meningkatnya penyebaran COVID-19 di Indonesia, telah terjadi
banyak perubahan diberbagai sektor, tak terkecuali sektor Pendidikan. Dimana pembelajaran
saat ini di lakukan dengan menggunakan metode daring, yang menggunakan berbagai macam
platform, seperti zoom meeting, youtube, e-learning, whatsApp group, dan sebagainya. Oleh
karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Daring ini, Universitas Al-Azhar Indonesia tahun 2021 mengusung tema tentang
“Empowering people with UAI COVID-19-END”. Kegiatan dilakukan melalui pemberian
edukasi tentang Vaksinasi COVID-19 dan penerapan Protokol Kesehatan 7M, dalam bentuk
sosialisasi dan edukasi menggunakan metode ceramah dan demonstrasi secara langsung
(tatap muka), pembagian masker secara gratis, serta penyebaran infografis dan poster secara
online melalui media sosial, sebagai bentuk penguatan atas kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. Vaksinasi COVID-19
merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani masalah COVID-19,
yang bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar masyarakat
menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Namun berdasarkan
hasil survei awal dan wawancara yang dilakukan di lokasi KKN, bahwa masih terdapat warga
RW 005 yang menyatakan tidak mau untuk di vaksin dengan berbagai alasan, mereka juga
kurang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, terutama dalam kepatuhan
menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumuman, dan mobilitas yang tinggi. Hal
ini dapat dilihat dari masih adanya warga yang tidak menggunakan masker, ataupun tidak
menggunakan masker dengan baik dan benar, menjaga jarak minimal 1 meter, serta masih
ada beberapa warga yang berkumpul. Berdasarkan data yang diperoleh dari RW 005
mengenai warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 periode Januari hingga Juni 2021,
tercatat dari 3233 warga, sebanyak 1,42% (46 orang) warga yang positif COVID-19, 1 orang
yang diisolasi, 1 orang yang dirawat di Rumah Sakit, 1,29% (42 orang) yang sembuh, serta 4
orang yang meninggal dunia akibat COVID-19. Berdasarkan fenomena yang terjadi di lokasi
penelitian, serta sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mempercepat
pelaksanaan vaksinasi COVID-19, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan kegiatan pemberian edukasi berupa sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol
kesehatan 7M kepada masyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat, khsususnya warga di wilayah RW 005. Pengetahuan tersebut
meliputi pemahaman mengenai vaksinasi COVID-19, untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya melakukan vaksin untuk menciptakan kekebalan kelompok
(herd immunity), agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas
kesehariannya. Selain itu, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak salah
persepsi mengenai vaksinasi COVID-19, salah satunya adalah pemahaman bahwa vaksinasi
COVID-19 tidak menggantikan protokol kesehatan, karena vaksin bukanlah obat, sehingga
meskipun masyarakat sudah melakukan vaksinasi COVID-19, bukan berarti dapat terbebas
dari virus COVID-19, masyarakat juga perlu berdisipllin dalam menerapkan protokol
kesehatan untuk pencegahan virus COVID-19. Hasil yang diharapkan dari pemberian edukasi
melalui sosialisasi materi, penyebaran infografis dan poster adalah agar masyarakat dapat
memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan
sekitar, serta lebih menyadari dan mau untuk melakukan vaksinasi COVID-19, serta
berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, yaitu: Memakai masker, Mencuci
tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi,
Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri kepada agama. Diharapkan masyarakat
dapat menanggapi kegiatan ini secara positif dengan mengaplikasikan pengetahuan yang

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 198


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

dimiliki serta mengajak warga lain untuk menerapkannya ke dalam kehidupan mereka sehari-
hari selama masa pandemi ini.

METODE
Kegiatan KKN dilaksanakan melalui pemberian edukasi melalui sosialisasi vaksinasi
COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan 7M pada hari kamis, 1 Juli 2021 pada pukul
09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, selama 1 hari, di wilayah Kampung Tangguh RW.005
kecamatan Beji Depok. Kegiatan dilanjutkan dengan penyebaran infografis dan poster
melalui instagram dan whatsapp group chat warga RW 005, pada hari Jum’at, 2 Juli 2021.
Sosialisasi dilaksanakan oleh peneliti didampingi oleh satu orang tenaga kesehatan
kesehatan dan satu orang dari Tim Satgas COVID-19 setempat. Metode dalam kegiatan ini
menggunakan ceramah dan demonstrasi disertai dengan pembagian masker secara gratis dan
penyebaran infografis dan poster kepada warga yang mengikuti sosialisasi. Selain itu,
dilakukan kegiatan pemberdayaan, dengan melibatkan masyarakat sekitar RW.005 untuk
mengingatkan kepada sesama warga sekitar untuk berdisiplin dalam menerapkan
protokol kesehatan. 7 M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi
kerumunan, Membatasi mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan
Mendekatkan diri kepada agama. Hasil dari kegiatan meliputi (1) masyarakat dapat
memahami bagaimana upaya dalam pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan
sekitar, terutama di wilayah RW 005, (2) masyarakat menyadari dan mau untuk melakukan
vaksinasi COVID-19, serta berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam
kehidupan sehari-hari mereka selama masa pandemi.
Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
sosialisasi ini dapat dilihat dalam gambar tabel berikut ini:

Tabel 1. Metode Kegiatan

Jenis Metode Prosedur


Koordinasi 1. Perizinan
Perencanaan 2. Penetapan Lokasi
3. Penetapan waktu
Penyuluhan 1. Ceramah di lokasi
Sosialisasi dan 2. Melibatkan
Pemberdayaan masyarakat dalam
sosialisasi
Evaluasi Menetapkan rencana
tindak lanjut

Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa terdapat tiga jenis metode yang
digunakan, yaitu koordinasi perencanaan, pelaksanaan penyuluhan sosialisasi dan
pemberdayaan, serta evaluasi. Pada tahap koordinasi perencanaan dilakukan perizinan,
penetapan lokasi dan waktu. Pada tahap sosialisasi dan pemberdayaan dilakukan melalui
metode ceramah dan demonstrasi kepada masyarakat di wilayah Kampung Tangguh RW
005, Beji Depok Jawa Barat, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat, juga
melibatkan warga RW 005 untuk mengajak warga lainnya dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh. Pada tahap evaluasi dilakukan penetapan rencana tindak
lanjut.

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 199


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

Tabel 2. Alur Kegiatan Sosialisasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Pertemuan Koordinasi dan


Perencanaan

Pertemuan Perizinan, Penentuan


Lokasi dan waktu

Pelaksanaan Kegiatan di
di wilayah Kampung Tangguh
RW 005, Beji, Depok

Pertemuan Evaluasi Kegiatan

Dari tabel 2. alur kegiatan tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan


sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat dimulai dari pertemuan koordinasi dan
perencanaan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M, yang
bertempat di wilayah Kampung Tangguh RW.005, dihadiri oleh ketua RW dan ketua
Satgas COVID-19 RW.005. Dari pertemuan tersebut dibahas tujuan kegiatan dan harapan
dari kegiatan tersebut. Kemudian pada pertemuan kedua dibahas mengenai perizinan,
penentuan lokasi dan waktu yang dihadiri sama seperti pertemuan pertama dan lokasi
pertemuan di wilayah Kampung Tangguh RW.005. Dari pertemuan tersebut menetapkan
lokasi sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M adalah di wilayah
Kampung Tangguh RW.005. Pada tahap pelaksanaan dilakukan sosialisasi dan
pemberdayaan masyarakat, dengan mengajak warga RW 005 bersama-sama mengingatkan
kepada warga lain tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam
penerapan protokol kesehatan 7M, untuk mencegah penularan COVID-19. Pada tahap
evaluasi, dilakukan monitoring kembali di wilayah setempat dengan mengobservasi
dan mengamati perubahan perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 7M

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan KKN ini dilaksanakan melalui Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 dan
Protokol Kesehatan 7 M di wilayah Kampung Tangguh RW.005, yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan, pemahaman, kepatuhan dan kesadaran masyarakat tentang
vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M, untuk mengurangi resiko penularan
COVID-19. Tujuan ini tidak terlepas dari teori Harrold Laswell dan Abraham Kaplan
(dikutip Dye 1981), yang berpendapat bahwa kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-
nilai dan praktik-praktik sosial yang ada dalam masyarakat (Subarsono, 2005 : 3), sehingga
Kebijakan tidak hanya dipahami sebagai tindakan yang dilakukan oleh pemerintah, tetapi
juga oleh kelompok atau individu (Winarno, 2007:19).
Disamping itu, dalam teori Law as a tool of sosial engineering yang dikemukakan
oleh Roscoe Pound, hukum berperan sebagai alat pembaharuan dalam masyarakat, yang
artinya hukum diharapkan dapat berperan merubah nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Teori
ini didukung dengan teori lainnya, yaitu teori efektivitas dan validitas hukum. Efektifitas
berarti pengaruh efek keberhasilan atau kemanjuran, yang tidak terlepas dari penganalisaan
terhadap karakteristik atau dimensi dari objek sasaran yang dipergunakan. (Arief, 2013)

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 200


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti vaksinasi COVID-19


dan protokol kesehatan merupakan upaya strategi untuk mencegah penularan COVID-19,
yang diharapkan melalui kebijakan ini dapat mengubah perilaku kebiasaan masyarakat,
yang nantinya berdampak pada perubahan sosial, seperti masyarakat menjadi mau untuk di
vaksin COVID-19, serta mau berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M, yaitu:
Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi
mobilisasi dan interaksi, Menghindari makan bersama, dan Mendekatkan diri kepada agama.
Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata, kekebalan kelompok atau herd Immunity
dapat tercapai, dimana sebagian besar masyarakat terlindungi dari penyebaran penularan
COVID-19, sehingga dari kekebalan kelompok ini akan timbul dampak tidak langsung, yaitu
turut terlindunginya kelompok masyarakat yang rentan, yang bukan merupakan sasaran
vaksinasi.
Proses pengubahan perilaku masyarakat dilakukan melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat, yaitu sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol
kesehatan 7 M di wilayah Kampung Tangguh RW.005. Dalam proses mengubah perilaku
masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan bukan hal yang mudah. Namun dapat
diatasi dengan menerapkan konsep teori Juergen Habermas, yaitu teori Communicative
Rational Act (Teori tindakan komunikatif Habermas) (Habermas, 2006). Pada dasarnya teori
ini bertumpu pada aturan atau norma-norma yang disepakati bersama untuk mengarahkan
pada tindakan berdasarkan harapan timbal balik antar subjek yang terdapat dalam interaksi
sosial dengan menggunakan media simbol-simbol khusus, seperti bahasa sehari-hari sebagai
perantara bagi tindakan tersebut, artinya perlu adanya ruang publik untuk melakukan diskusi
atau pencarian alternatif solusi untuk pemecahan masalah.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan Nakes setempat di lokasi KKN, diperoleh
informasi bahwa untuk kesehatan secara umum, warga setempat tidak mengalami masalah.
Hal ini disebabkan karena para Nakes setempat, para kader dan ketua RW sangat aktif dan
kolaboratif, sehingga semua kasus selama ini dapat teratasi dengan baik. Permasalahan
kesehatan yang terjadi saat ini adalah permasalahan dalam menghadapi COVID-19.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 3233 orang warga di wilayah RW 005, yang
terdiri dari 862 kepala keluarga, dengan jumlah laki-laki 1572 orang dan jumlah perempuan
1661 orang. Total warga ditiap RT meliputi: Warga RT.01 1418 orang, warga RT.02 425
orang, warga RT.03 278 orang, warga RT.04 525 orang, warga RT.05 513 orang, warga
RT.06 285 orang, warga RT.07 417 orang, serta warga RT.08 327 orang.
Dari total 3233 orang warga, dketahui sebesar 1,4% (46 orang) warga yang
terkonfirmasi positif COVID-19, 1 orang warga isolasi mandiri, 1 orang warga COVID-19
yang dirawat di RS, 1,2% (42 orang) warga yang sembuh COVID-19, serta 4 orang warga
yang meninggal dunia akibat COVID-19. Disamping itu berdasarkan hasil observasi dan
wawancara kepada warga, masih ada beberapa warga yang tidak mau untuk divaksin
COVID-19 dengan berbagai alasan.
Secara aktif dan positif gerakan Kampung Tangguh di RW 005, selama ini sudah
menyelenggarakan program-program terkait COVID-19, diantaranya yaitu: Program
Tangguh kesehatan, Program Tangguh Keamanan, serta Program Tangguh Pangan atau
Ekonomi. Dalam jangka panjang, diharapkan para warga dapat menjadi masyarakat yang
tangguh, baik tangguh dalam keamanan, ekonomi, maupun kesehatan dari usaha meraka
sendiri, tentunya untuk mewujudkan hal ini perlu adanya kerjasama dari para warga, dan
pihak–pihak terkait, serta edukasi dan pemberdayaan secara terus-menerus. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut serta mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para warga,
seperti ketidakmauan untuk divaksin, serta kurangnya kedisiplinan dalam penerapan

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 201


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

protokol kesehatan 7M, maka dilakukan semua rangkaian kegiatan individu dalam KKN
Daring ini.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol
kesehatan dinilai masih kurang, banyak warga yang belum berdisiplin untuk menggunakan
masker ketika berinteraksi, belum menggunakan masker yang layak, tidak menggunakan
masker dengan baik dan benar. Selain itu masih banyak warga yang berkumpul, tidak
menjaga jarak minimal 1 meter, serta melakukan mobilitas, bahkan makan bersama.
Beberapa warga juga menyatakan yang tidak mau untuk divaksin dengan berbagai alasan.
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya vaksinasi
COVID-19, serta masyarakat masih mengganggap bahwa hal tersebut membatasi ruang
gerak dalam menjalankan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sedangkan dari sisi pemerintah, hanya bertindak memberikan sanksi bagi masyarakat yang
melanggar protokol kesehatan dengan sanksi sosial dan denda. Dalam hal ini pemerintah
dan masyarakat perlu dipertemukan kembali melalui Communicative Rational Act.
Agar terjadi komunikasi dua arah, pemerintah perlu menempatkan masyarakat sebagai
subjek, bukan sebagai objek, sehingga dapat dapat diperoleh alternatif solusi dalam
pemecahan masalah.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dalam Program kerja kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) individu ini dilakukan rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Sosialisasi Vaksinasi COVID-19 dan Protokol kesehatan 7M


Program kerja kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang pertama adalah Sosialisasi
mengenai Vaksinasi COVID-19, Protokol kesehatan 7M, dan Pemberdayaan dengan
mengajak warga RW 005 bersama-sama mengingatkan kepada warga lain tentang
pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M untuk mencegah
penularan COVID-19 di RW.005 di Pos COVID-19 Kampung Tangguh RW. 005,
Kelurahan Beji, Depok, Jawa Barat. Program kerja ini dilaksanakan pada hari Kamis, 1
Juli 2021 selama 1 hari, dengan durasi selama 3 jam. Dilanjutkan dengan penyebaran
infografis dan poster yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Juli 2021.
Sasaran dari kegiatan ini terdiri dari 10 orang warga, terdiri dari rentang usia 25
tahun hingga 60 tahun. Sebelum kegiatan sosialisasi dimulai, peneliti terlebih dahulu
melakukan pembagian masker secara gratis, agar warga dapat melihat dan
mempraktekkannya secara langsung bagaimana jenis yang baik, serta cara menggunakan
masker yang baik dan benar. Sebelum dimulai kegiatan, terlebih dahulu dilakukan
perkenalan secara langsung dari peneliti, lalu diadakan sesi pre-test untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan, pemahaman dan penerapan warga RW.005 terhadap Vaksinasi
COVID-19 dan penerapan Protokol kesehatan 7M. Materi yang disampaikan oleh peneliti
meliputi:
a. Vaksinasi COVID-19
Sosialisasi vaksinasi COVID-19 dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap
upaya pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Selain itu,
agar warga percaya bahwa vaksin COVID-19 aman, yang diharapkan warga dapat
percaya dan mau untuk divaksin, sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) dapat
tercipta, yang memungkinan masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan
aktivitas kesehariannya., materi yang disampaikan meliputi:
1. Apakah vaksinasi COVID-19?
2. Mengapa vaksin itu penting?
3. Siapa saja yang boleh di vaksin?
4. Siapa saja yang tidak boleh divaksin?

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 202


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

5. Siapa kelompok sasaran penerima vaksin?


6. Apa saja vaksin COVID-19 yang ditetapkan di indonesia?
7. Apakah vaksin COVID-19 aman?
8. Apa itu kekebalan kelompok (herd immunity)?
9. Apa saja efek samping dari vaksin COVID-19?
10. Berapa biaya vaksinasi COVID-19?
11. Hal yang perlu diketahui lainnya terkait vaksinasi COVID-19

b. Protokol Kesehatan 7 M
Tujuan dilakukannya kegiatan ini selain mengedukasi masyarakat terkait
pencegahan COVID-19, juga menyadarkan masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat,
bukan berarti bahwa setelah diberikan vaksin COVID-19, individu akan terbebas
100% dari COVID-19. Dan vaksinasi tidaklah menggantikan protokol kesehatan 7 M,
sebagai bentuk upaya dalam pencegahan penularan COVID-19, materi yang
disampaikan dalam sosialisasi meliputi:
1. Memakai masker, menggunakan masker dengan baik dan benar.
2. Mencuci tangan, dengan memakai sabun di bawah air mengalir selama 20 detik.
3. Menjaga jarak, minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain.
4. Menjauhi kerumuman, setiap orang berpotensi menjadi carrier virus Corona atau
Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus COVID-19.
5. Mengurangi mobilitas dan interaksi, mengurangi perpindahan dari satu tempat ke
tempat lainnya.
6. Menghindari makan bersama, makan bersama sambil berbicara meningkatkan
resiko terjadinya perpindahan droplet.
7. Mendekatkan diri kepada agama, Yang paling utama adalah mendekatkan diri
kepada Tuhan, yang dapat melindungi kesehatan mental, karena memberikan
ketenangan hati, pikiran, dan mencegah kepanikan.
Hasil yang diperoleh dari rangkaian kegiatan ini adalah meningktnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya upaya pencegahan terhadap penularan virus
COVID-19, dengan melakukan vaksinasi COVID-19, dan menerapkan protokol kesehatan
7M.
Peneliti memberikan sosialisasi setelah dilakukan bimbingan dalam pengisian pre-
test melalui google form kepada tiap masyarakat sasaran, khususnya bagi yang kurang bisa
menggunakan gadget.
Sosialisasi dilakukan secara langsung (tatap muka), dengan tetap menjaga jarak dan
mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Materi yang diberikan dikemas dalam bentuk
ceramah dan demonstrasi menggunakan alat peraga seperti masker, hand sanitizer, dan
sebagainya, dengan harapan dapat mudah dimengerti oleh warga. Setelah sosialisasi
selesai, kegiatan diakhiri dengan pengisian link post-test dan evaluasi menggunakan
google form. Peneliti tetap melakukan bimbingan kepada warga yang kurang bisa
menggunakan gadget.
Hasil kegiatan dalam kegiatan ini dapat dilihat dari hasil pre-test dan post-test, yang
menunjukkan meningkatnya pengetahuan warga, hal ini dapat dilihat dari yang dapat
dilihat para tabel berikut ini:

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 203


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

a. Vaksinasi COVID-19

Tabel 3. Paired Samples Statistics

Tabel 4. Paired Samples Correlations

Tabel 5. Paired Samples Tests

b. Sosialisasi Protokol Kesehatan 7 M

Tabel 6. Paired Samples Statistics


Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 22.40 10 .843 .267
Posttest 31.00 10 1.414 .447

Tabel 7. Paired Samples Correlations


Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 10 .652 .041

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 204


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

Tabel 8. Paired Samples Tests

Hasil pre-test dan post-test pada warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi di
wilayah Kampung Tanggung RW.005, menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Rata-rata nilai pre-test warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 15,80 kemudian
setelah dilakukan sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 17,90. Kenaikan
tersebut mencapai 17,7. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan
pengetahuan warga terhadap vaksinasi COVID-19. Sedangkan rata-rata nilai pre-test
warga untuk sosialisasi vaksinasi COVID-19 yaitu 22,40 kemudian setelah dilakukan
sosialisasi rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 31,00. Kenaikan tersebut mencapai
8,6. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan warga terhadap
penerapan protokol kesehatan 7M.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara rata-rata
hasil sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M pre-test dan post-test,
yang artinya kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui metode ceramah dan demonstrasi,
efektif dalam meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi COVID-
19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M, hal ini terlihat dari analisis
statistik menggunakan paired samples t-test, bahwa nilai sig. 0,000 < 0,05, yang berarti
terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga terkait dengan pentingnya
vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M sebelum
mendapatkan sosialisasi dengan setelahnya. Pemahaman warga dikatakan meningkat
karena nilai rata-rata meningkat setelah mengikuti kegiatan soialisasi.

Tabel 9. Hasil Evaluasi Sosialisasi

Pertanyaan Jawaban Peserta

Ya Tidak

1. Apakah kegiatan edukasi melaluai sosialisasi ini 100% -


membuat Anda dapat memahami pentingnya vaksinasi
COVID-19 dan berdisiplin dalam penerapan protokol
kesehatan 7 M?

2. Apakah kegiatan sosialisasi yang diberikan mudah 100% -


untuk dipahami?

3. Apakah penetapan waktu kegiatan sesuai dengan waktu 93,3% 6,6%


yang diinginkan?

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 205


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

4. Apakah Anda berani berkomitmen mengajak warga RW. 100% -


005 lainnya untuk memahami pentingnya vaksinasi
COVID-19 dan berdsiplin dalam penerapan protokol
kesehatan 7M sebagai pencegahan penularan COVID-19,
setelah mengikuti kegiatan ini?

5. Apakah Anda merasa memperoleh pengetahuan baru 100% -


setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini?

6. Apakah Anda melakukan perubahan sikap terkait nilai- 100% -


nilai integritas setelah mengikuti kegiatan ini?

7. Apakah Anda sudah mulai mempraktekkan pengetahuan 86,6% 13,3%


yang di dapat dari kegiatan sosialisasi ini dalam kehidupan
Anda?

8. Apakah Anda akan mengajak lingkungan untuk turut 100% -


serta mengembangkan budaya disiplin dalam penerapan
protokol kesehatan 7M?

9. Apakah Anda akan mengingatkan lingkungan yang 100% -


melakukan pelanggaran terhadap penerapan protokol
kesehatan 7M?

10. Apakah Anda akan berusaha menjadi contoh (role 100% -


model) yang baik bagi warga lain untuk menerapkan
vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatah 7M di
lingkungan Anda?

Hasil evaluasi terhadap 10 orang warga yang mengikuti sosialisasi, diperoleh sebagai
berikut:
Hambatan terbesar yang dihadapi warga berasal dari faktor eksternal, diantaranya
karena kurangnya dukungan dari keluarga, teman maupun lingkungan masyarakat. Faktor
tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam memotivasi warga terkait keinginan
untuk divaksin dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M. Sehingga perlu
adanya pengembangan budaya oleh masyarakat untuk membantu pencegahan penularan
COVID-19 sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan ini.
Sebanyak 10 warga (100%) setuju bahwa kegiatan sosialisasi ini :
1. Membuat warga memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin terhadap
protokol kesehatan 7 M.
2. Materi yang disampaikan mudah untuk dipahami.
3. Membuat warga berani berkomitmen mengajak warga RW. 005 lainnya untuk
memahami pentingnya vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin dalam penerapan protokol
kesehatan 7M sebagai pencegahan penularan COVID-19, setelah mengikuti kegiatan
ini.
4. Membuat warga memperoleh pengetahuan baru.
5. Membuat warga mampu melakukan perubahan sikap terkait nilai-nilai integritas
setelah mengikuti kegiatan ini.
6. Membuat warga mengajak lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya
disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 7M.
7. Membuat warga mau untuk mengingatkan lingkungan yang melakukan pelanggaran
terhadap penerapan protokol kesehatan 7M.

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 206


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

8. Membuat warga mau untuk berusaha menjadi contoh (role model) yang baik bagi
warga lain untuk menerapkan vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatah 7M di
lingkungan sekitarnya.
Sedangkan sisanya, sebesar 93,3% warga menyatakan bahwa waktu kegiatan sesuai
dengan waktu yang diinginkan, dan 86,6%. menyatakan sudah mulai mempraktekkan
pengetahuan yang di peroleh dari kegiatan sosialisasi ini dalam kehidupan mereka.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan dengan
cara mengajak warga RW. 005 untuk bersama-sama mengingatkan kepada warga lain
tentang pentingnya kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M untuk mencegah
penularan COVID-19, dan meminta warga untuk menjadikan dirinya sebagai role model
yang baik, untuk dapat ditiru oleh warga lain dilingkungan sekitar.

2. Penyebaran Infografis dan Poster


Selain sosialisasi, bentuk pelaksanaan program kerja individu lainnya adalah
melakukan penyebaran infografis dan poster secara online dengan memanfaatkan aplikasi
instagram dan whatsapp group chat.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempermudah dalam proses kegiatan mengedukasi
masyarakat, serta meluaskan jangkauan sasaran, khususnya bagi warga yang tidak hadir saat
kegiatan sosialisasi. Diharapkan warga RW 005 mendapatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M untuk dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari selama pandemi, sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
Infografis dan poster disebarkan kepada ketua RW. 005, untuk kemudian diteruskan
ke whatsapp group chat warga RW 005.

1) Infografis
Infografis ini berisi informasi mengenai data warga terkonfirmasi positif COVID-19
periode Januari – Juni 2021, antara lain yaitu:
a. Data jumlah warga di wilayah RW.005, yang berjumlah 3233 orang, terdiri dari 862
kepala keluarga, dengan jumlah laki-laki 1572 orang dan jumlah perempuan 1661
orang. Total warga ditiap RT meliputi: Warga RT.01 1418 orang, warga RT.02 425
orang, warga RT.03 278 orang, warga RT.04 525 orang, warga RT.05 513 orang,
warga RT.06 285 orang, warga RT.07 417 orang, serta warga RT.08 327 orang.
b. Warga RW.005 yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebesar 1,4% (46 orang), warga
yang isolasi mandiri 1 orang, warga COVID-19 yang dirawat di RS 1 orang, warga
yang sembuh COVID-19 1,2% (42 orang), serta warga yang meninggal dunia akibat
COVID-19 4 orang.
c. Informasi mengenai Protokol Kesehatan Isolasi Mandiri COVID-19, meliputi:
(P2PTM Kemenkes RI, 2020)
1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.
2. Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi
bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan
masyarakat.
3. Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari
transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta
riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien COVID-19.
4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota
keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari
pemakaian bersama peralatan makan, mandi dan tempat tidur.

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 207


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

6. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsumsi makanan bergizi,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di
ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit).
8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan, jjika sakit berlanjut seperti sesak
nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

2) Poster
Poster berisi informasi yang sama dengan materi sosialisasi, yaitu poster
vaksinasi COVID-19 dan poster protokol kesehatan 7 M, yang dikemas dalam bentuk
poster online.

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari rangkaian kegiatan KKN ini yaitu sosialisasi vaksinasi vaksinasi
COVID-19 dan protokol kesehatan 7 M yang diberikan kepada warga di wilayah Kampung
Tangguh RW.005, efektif meningkatkan pemahaman warga mengenai pentingnya vaksinasi
COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan 7M, hal ini dibuktikan dari
hasil analisis statistik menggunakan paired samples t-test, diperoleh nilai sig. 0.000 < 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman dan pengetahuan warga
terkait dengan pentingnya vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan dalam penerapan protokol
kesehatan 7M sebelum dengan setelah mendapatkan sosialisasi. Pemahaman warga dikatakan
meningkat karena nilai rata-rata meningkat setelah mengikuti soialisasi. Selain itu, diperoleh
nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,732 dan 0,652, dimana nilai tersebut menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang kuat dan positif antara pemahaman warga RW.005 sebelum
dan sesudah diberikan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan 7M.
Hambatan terbesar yang dihadapi warga berasal dari faktor eksternal, yaitu kurangnya
dukungan dari keluarga, teman maupun lingkungan masyarakat. Sehingga perlu adanya
pengembangan budaya oleh masyarakat untuk membantu pencegahan penularan COVID-19
sebagai pencegahan penularan COVID-19. Dari semua kegiatan yang sudah dilaksanakan,
diharapkan para warga 005 menjadi paham, tahu, dan mau mengajak warga lainnya untuk
mengaplikasikannya pencegahan penyebaran virus COVID-19, serta mau untuk melakukan
vaksinasi COVID-19 dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 7M dalam
kehidupan sehari-hari mereka selama masa pandemi ini.
Berdasarkan hasil kegiatan KKN yang telah dilaksanakan, maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Kota Depok
Hendaknya perlu meningkatkan pengawasan (monitoring) secara berkala dengan
melibatkan berbagai unsur dalam penerapan protokol kesehatan disertai sanksi yang
tegas di bawah payung hukum yang jelas.
2. Kecamatan Beji
Sebaiknya melakukan pengoptimalan sosialisasi kepada masyarakat secara masif,
khususnya mengenai vaksinasi COVID-19 dan protokol kesehatan, untuk
meningkatkan disiplin serta kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan
COVID-19, serta melakukan pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk penguatan
kapasitas masyarakat serta edukasi tentang pentingnya vaksinasi COVID-19,
penyebab, penularan, pencegahan COVID-19 dengan memanfaatkan berbagai media
termasuk dukungan teknologi informasi.

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 208


SNPPM-3 (Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Tahun 2021
ISBN 978-623-90328-7-6

3. Bagi Masyarakat
Diiharapkan dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan penularan COVID-19,
dengan cara disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi
COVID-19, serta menjadi role model di lingkungan sekitarnya dalam menerapkan
protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi COVID-19, juga mampu memposisikan
diri sebagai subjek pembangunan yang berperan aktif dengan mengajak
lingkungannya untuk turut serta mengembangkan budaya disiplin dalam penerapan
protokol kesehatan 7M.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada Bapak Dr.Zirmansyah, M.Pd, selaku
Dekan Fakultas Psikologi dan Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia, Ibu Radhiya
Bustan, MSoc, Sc, Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan
Pendidikan Universitas Al-Azhar Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan, dan
juga kepada pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan kegiatan KKN ini.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A. R., Nuraini, A., Elisa, K., & Iman, S. (2020). Faktor-Faktor Psikososial dari Ketidakpatuhan
Masyarakat pada Masa Pandemik. Artikel, 19, 1– 10. Adli, D. N. (2020). IndonesiaTerserah: The Impact
of Hashtag Indonesia Whatever to the Effectiveness Policy of Handling COVID-19: Case Study in
Indonesia. Journal Article.
Arief, B.N. (2013). Kapita Selekta Hukum Pidana. Bandung: Citra Aditya
Buana, R. D. (2020). Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dan Kiat
Menjaga Kesejahteraan Jiwa. Sosial Dan Budaya, Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 7(3), 1689–1699.
file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf.
Budianto, Y. (2020). Memahami Karakter Virus dan Penyakit COVID-19.
https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/14/memahami-karakter-virusdan-penyakit-korona-Covid-19/
COVID.Kemkes.go.id. Status Harian Covid-19 di Indonesia. https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-
emerging/info-corona-virus/
EBioMedicine. (2020). Race for a COVID-19 Vaccine. Elsevier (Vol. 55).
https://doi.org/10.1016/j.ebiom.2020.102817
Habermas, J. (2006). Teori Tindakan Komunikatif I: Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat. (Nurhadi, Trans.)
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Belum Optimal.
https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200002/kepatuhanmasyarakat-terhadap-protokol-
kesehatan-belum-optimal.htm
Subarsono, A. G. (2005). Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Winarno, Budi . (2007). Kebijakan Publik: Teori dan Proses, (Edisi. Revisi),Yogyakarta: Media Pressindo.

Yuningsih, R. (2020). Uji Klinik CoronaVac dan Rencana Vaksinasi COVID-19 Massal di Indonesia. Bidang
Kesejahteraan Nasional Pusat Penelitan Badan Keahlian DPR RI, XII(16), 13–18. Retrieved from
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info SingkatXII-16-II-P3DI-Agustus-2020-205.pdf
Zhang, Y., Zeng, G., Pan, H., Li, C., Hu, Y., Chu, K., … Zhu, F. (2020). Safety, Tolerability, and
Immunogenicity of an Inactivated SARS-CoV-2 Vaccine in Healthy Adults Aged 18-59 Years: a
Randomised, Double-blind, Placebo-controlled, Phase 1/2 Clinical Trial. The Lancet Infectious
Diseases, 0(0). https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30843-4

Copyright © 2021, Universitas Muhammadiyah Metro 209

You might also like