Professional Documents
Culture Documents
Manuskrip Anton (Airaha)
Manuskrip Anton (Airaha)
Manuskrip Anton (Airaha)
Email: antonpoltek62@gmail.com
baak.polikpbone@gmail.com
ABSTRACT
The aims of this study was to know the salinity level which perform highest growth rate and agar
contents on the Gracilaria spp in the homogen cultivation condition. This research was carried out in
the Laboratory of SUPM Bone, and the Laboratory of faculty marine and fisheries science,
Hasanuddin University, from July until October 2004. Fifteen peaces of wooden tanks with size 1 x 1
x 0.45 meters were used as experimental basins. Each basin contained sea water with 40 cm height.
Gracilaria verrucosa, G. lichenoides, and G. gigas taken from the fishpond around the experimental
location were used as experimental plants. Every basin was planted with 100 grams of seaweed using
bottom method. The experimental design used was Randomised Block Design (RBD) with five salinity
treatments, namely 10, 15, 20, 25, and 30 ‰. The results of this study showed that salinity of 20 ‰
(S3) and 25 ‰ (S4) gave highest daily growth rate, that was 2.40% and the highest agar contents
(40.71%) was obtained at the salinity of 20 ‰ (S3).The daily growth rate of 10 permil (S1) salinity
treatment reached its peak at week III, while the salinity treatment of 15 ‰ (S2), 20 ‰ (S3) salinity,
25 ‰ salinity (S4), and 30 ‰ salinity (S5) reached its peak in week IV.
54
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
55
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
sebanyak 2000 gram untuk setiap species bibit tersebut dibersihkan kemudian
dan diadaptasikan pada salinitas perlakuan diseleksi untuk mendapatkan bibit yang
di dalam bak selama 5 hari. Selanjutnya mempunyai thallus muda dan segar.
57
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
sebesar 2,14%. Laju pertumbuhan harian dalam tubuh tanaman, sehingga akan
yang rendah diperoleh pada perlakuan menyebabkan ketahanan terhadap stress
salinitas 30 ‰ (S5) sebesar 1,94% dan hipotonik menjadi lebih rendah, dan
salinitas 10 ‰ (S1) sebesar 1,79%. pembelahan sel juga terhambat.
Tingginya laju pertumbuhan Rata-rata laju pertumbuhan harian
harian pada salinitas 20 ‰ (S3) dan rumput laut setiap minggu (Gambar 3)
salinitas 25 ‰ (S4) diduga disebabkan oleh yang menunjukkan bahwa salinitas 10 ‰
perbedaan antara tekanan osmotik cairan (S1) mencapai puncak pertumbuhan pada
didalam sel rumput laut dengan tekanan minggu III dengan rata-rata laju
osmotik media lingkungan dalam kondisi pertumbuhan harian sebesar 2,5% dan
optimal sehingga menyebabkan proses terus mengalami penurunan hingga minggu
penyerapan unsur hara secara difusi VIII sebesar 1,1% per hari, sedangkan
berlangsung dengan baik [16]. Salinitas perlakuan 15 ‰ (S2) sebesar 3,1%,
sangat berpengaruh terhadap tekanan salinitas 20 ‰ (S3) sebesar 3,2%, salinitas
osmosis organisme dan berperan penting 25 ‰ (S4) sebesar 3,1%, dan salinitas 30 ‰
dalam kelarutan unsur-unsur baik makro (S5) sebesar 2,9% yang mencapai puncak
maupun mikro yang dibutuhkan oleh pertumbuhan pada minggu IV dan
rumput laut [17]. Walaupun rumput laut selanjutnya mengalami penurunan laju
yang dibudidayakan dapat tumbuh pada pertumbuhan mulai minggu V hingga
media dengan salinitas lebih tinggi dari akhir penelitian (minggu VIII).
salinitas optimalnya yakni 30 permil tetapi
salinitas tersebut merupakan kondisi
3,5
Laju Pertumbuhan Harian (%)
S2
bergerak keluar secara osmosis melalui 2,0 S3
membran sel sehingga terjadi kekurangan 1,5 S4
58
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
59
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
60
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
61
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
bebas 10 ppm masih dapat ditolerir oleh Nitrat dan fospat merupakan
organisme aquatic untuk tumbuh [34]. unsur hara dalam bentuk ion dapat
Sedangkan sebagian besar organisme meningkatkan aktifitas tanaman terutama
aquatik masih dapat bertahan hidup sampai untuk proses metabolisme yaitu prose
CO2 bebas mencapai 60 ppm [35]. CO2 pertumbuhan dan perkembangan. Unsur
merupakan senyawa penting dalam proses Nitrogen dapat mempercepat terbentuknya
fotosintesis. tallus-tallus baru (perkembangbiakan
vegetatif) sedangkan unsur fosfat berperan
Nitrat (N-NO3) dan Fosfat (P-PO4) aktif dalam perkembangbiakan secara
Kandungan nitrat dan fosfat yang generatif (menghasilkan spora) [36].
diperoleh selama penelitian berturut-turut
0,020-0,96 ppm dan 0,031-0,098 ppm. Simpulan
Kisaran ini relatif lebih tinggi dibanding Berdasarkan hasil analisis data
yang diperoleh peneliti lainnya yang dan pembahasan yang diperoleh selama
berkisar 0,0214-0,0500 ppm untuk nitrat penelitian, maka disimpulkan bahwa:
dan 0,0160-0,0647 untuk fosfat [36], akan 1. salinitas 20 ‰ (S3) dan salinitas 25 ‰
tetapi hasil yang diperoleh dalam (S4) memberikan laju pertumbuhan
penelitian ini jauh lebih rendah dibanding harian tertinggi (2,40%).
yang diperoleh peneliti yang lain yaitu 2. Kandungan agar tertinggi diperoleh
berkisar 2,267-3,330 untuk nitrat dan pada perlakuan salinitas 20 ‰ (S3)
0,443-0,456 untuk fosfat [26] dan berkisar sebesar 40,71%.
antara 2,831-3,143 ppm untuk nitrat dan 3. laju pertumbuhan harian perlakuan
0,332-0,342 ppm untuk fospat [12]. salinitas 10 ‰ (S1) mencapai puncaknya
Perbedaan ini diduga disebabkan oleh pada minggu III, sedangkan perlakuan
kesuburan dan kandungan unsur hara air salinitas 15 ‰ (S2), salinitas 20 ‰ (S3),
yang menjadi media budidaya. Untuk salinitas 25 ‰ (S4), dan salinitas 30 ‰
memenuhi kebutuhan akan unsur hara, (S5) mencapai puncaknya pada minggu
maka rumput laut mengambil Nitrogen IV.
dalam bentuk nitrat (NO3), nitrit (NO2 - )
dan ammonium (NH4+ ). Hal ini senada Daftar Pustaka
dengan pernyataan peneliti lainnya dimana, [1] Atmadja, W.S dan Sulistijo, 1990.
alga benthos dan fitoplankton umumnya Potensi, Pemanfaatan dan
mempunyai preferensi untuk mengambil Prospek PengembanganBudidaya
nitrogen secara bertahap, yaitu N-nitrat, N- Rumput Laut di Indonesia. Badan
nitrit dan N-amonium [17]. Ion-ion yang Pengembangan Ekspor Nasional
masuk ke dalam sel akan segera dikonversi Departemen Perdagangan dan
dalam bentuk lain, seperti NO3- direduksi Koperasi. Jakarta 13 hal.
menjadi NH4+ yang dimanfaatkan untuk [2] Sulistijo, A. Nontji, dan A. Soegiarto.,
sintesis asam amino dan protein dengan 1980. Potensi dan Usaha
bantuan enzim nitrat reduktase [16]. Pengembangan Budidaya
Kondisi Nitrat (N-NO3) dan fosfat (P-PO4) Perairan di Indonesia. LON-
yang diperoleh dalam penelitian ini masih LIPI. Jakarta.
layak untuk mendukung pertumbuhan [3] Rahayu, D.I dan Sumadhiharga., 1982.
rumput laut. Kisaran nitrogen dan fosfat Sumber Daya Hayati Rumput
yang layak untuk pertumbuhan rumput laut Laut di Maluku. Stasiun
adalah 0,9-3,5 ppm N-NO3 dan 0,09-1,80 Penelitian Ambon. LON-LIPI
ppm P-PO4 [18]. Konsentrasi nitrat dan Jakarta.
fosfat dalam suatu perairan sangat [4] Aslan, M.L, 1995. Budidaya Rumput
mempengaruhi kesuburan rumput laut, Laut. Penerbit Kanisius.
terutama pada bagian gametofitnya [36]. Jogyakarta.
62
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
63
Anton /Jurnal Airaha, Vol. 6 No. 2 : 054 – 64 ISSN: 2301-7163
64