Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah

Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN


REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN
DIAGRAM FISHBONE DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA
TAHUN 2017
Siti Nadya Ulfa1, Lily Widjaya2
1,2
Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna No.9, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
sitinadyaulfa6@gmail.com

Abstract
According to the regulation minister of health No.269, 2008,medical record is a document
containing records of patient identity, examination, and treatment. Medical records should be
made and completed immediately after the patient receives health care. In Pertamina Jaya
Hospital, in filing a medical record still can be found incompleteness. The purpose of this
research are toconduct quantitative analysis of inpatient medical record and identify factors
that influence the completeness of hospitalized medical record by using fishbone method.This
research is using descriptive method and technique of collecting data by observation,
interview, and literature study. Based on the result of research with observation on 56
inpatient medical records in May 2017, there were 74% medical records completeness. The
factors influencing the completeness of medical record can be found by conducting
observation and interview. There were some factors that affect the completeness of the
medical record such as the insufficient time/busyto complete the medical record, unapplied
sanction, lack of the socialization, the implementation of the medical record is not based on
Standar Operasional Procedure, the form of quantitative analysis not covering all basic
component, and limited funding for evaluation. As a solution to improve the completeness of
the medical records, doing intensive socialization and creating reward &punishment system.

Keywords: factors, completeness of inpatient medical record, fishbone

Abstrak
Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, Rekam medis adalah dokumen yang berisikan
catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan, dan pengobatan pasien,rekam medisharus
segera dibuat dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan kesehatan. Di Rumah Sakit
Pertamina Jaya dalam pengisian rekam medis masih ditemukan ketidaklengkapan. Tujuan
dari penelitian ini adalahmelakukan analisis kuantitatif rekam medis rawat inapdan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan rekam medis rawat inap
dengan menggunakan metode fishbone. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
metode deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan
studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan observasi terhadap 56
rekam medis rawat inap pada bulan Mei 2017, ditemukan kelengkapan sebesar 74%. Dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan rekam medis dapat ditemukan dengan
melakukan observasi dan wawancara yaitu, waktu untuk melengkapi rekam medis tidak
cukup/sibuk, tidak ada sanksi yang diterapkan, kurangnya sosialisasi, pelaksanaan pengisian
rekam medis belum sesuai standar proseduroperasional, formulir analisis kuantitatif belum
mencakup semua komponen dan pendanaan kelengkapan rekam medis terbatas. Maka
disarankan untuk melakukan sosialisasi standar operasional prosedur secara intensif, dan
pengadaan sistem reward dan punishment.

Kata Kunci : faktor-faktor, kelengkapan rekam medis rawat inap, fishbone

Pendahuluan informasi kesehatan adalah dengan


Dalam menjalankan pelayanan diselenggarakannya rekam medis.
kesehatan, rumah sakit harus dapat Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun
menghasilkan data dan informasi kesehatan 2008, rekam medis adalah berkas yang berisi
yang berguna untuk meningkatkan derajat catatan dan dokumen tentang identitas
kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat. pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
Satu diantara upaya untuk menghasilkan dan pelayanan lain kepada pasien. Rekam

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 39


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah
Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

medis harus segera dibuat dan dilengkapi Metode Penelitian


setelah pasien menerima pelayanan. Penelitian dilakukan secara deskriptif
Berdasarkan Menteri Kesehatan RI Nomor dengan memberikan gambaran atau
129 tahun 2008, standar pelayanan minimal mendeskripsikan tentang suatu keadaan
untuk kelengkapan pengisian rekam medis secara objektif. Untuk mengukur kelengkapan
adalah 100%. rekam medis dan menemukan faktor-faktor
Kelengkapan pengisian rekam medis yang mempengaruhi kelengkapan rekam
sangat penting agar dapat menghasilkan medis rawat inap di RS Pertamina Jaya.
rekam medis yang bermutu dan memiliki nilai Metode pengumpulan data adalah dengan
kegunaan rekam medis seperti menurut observasi, wawancara dan studi kepustakaan.
Widjaya (2014), diantaranya adalah sebagai Penelian dilakukan pada Juni-Agustus 2017.
alat komunikasi, evaluasi kualitas, Populasi yang digunakan adalah seluruh
pembayaran dan perlindungan hukum. Rekam rekam medis rawat inap pada bulan Mei 2017
medis yang tidak lengkap akan di RS Pertamina Jaya yang berjumlah 167
mempengaruhi informasi yang disampaikan, rekam medis. Sampel yang digunakan
pembayaran pelayanan kesehatan yang telah sebanyak 56 rekam medis rawat inap yang
diberikan dan tidak bisa digunakan sebagai ditentukan menggunakan rumus estimasi
bukti perlindungan hukum jika sewaktu- proporsi dengan teknik pengambilan secara
waktu diperlukan. sampel acak/random sampling. Instrumen
Dalam upaya evaluasi mutu kelengkapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rekam medis yang baik, perlu dilakukan pedoman wawancara, formulir analisis
tinjauan kelengkapan rekam medis. Baik kuantitatif, kalkulator, tabel metode fishbone,
secara analisis kuantitatif maupun analisis dan alat tulis. Teknik analisis yang digunakan
kualitatif, sehingga menghasilkan rekam adalah dengan analisis retrospektif yaitu
medis yang bernilai guna dan dapat diketahui dilakukan pada berkas rekam medis yang
faktor-faktor yang mempengaruhi sudah kembali ke ruang rekam medis dan
kelengkapannya. Satu diantara alat informasi kesehatan. Kemudian data
manajemen kualitas yang dapat mencari akar dikumpulkan, dianalisis, dan dicari faktor-
penyebab masalah adalah diagram fishbone. faktor yang mempengaruhi kelengkapannya.
Menurut Yuri, et al. (2013) Diagram fishbone
adalah satu diantara alat manajemen kualitas
yang memungkinkan meletakkan secara Hasil dan Pembahasan
sistematis representasi grafis jalan setapak Mengukur Kelengkapan Rekam Medis
yang pada akhirnya mengarah ke akar Rawat Inap dengan Melakukan
penyebab suatu masalah kualitas. Sehingga
Analisis Kuantitatif
diagram fishbone dapat digunakan sebagai
alat untuk mengetahui faktor-faktor yang
Tabel 1
mempengaruhi masalah kelengkapan rekam
Rekapitulasi Analisis Kuatitatif Rekam
medis.
Medis Rawat Inap RS Pertamina Jaya
Berdasarkan hasil observasi awal
Bulan Mei 2017
dengan melakukan analisis kuantitatif
Jumlah
kelengkapan pengisian rekam medis yang Komponen Rekam Lengkap Persentase
dilakukan pada 10 rekam medis, dihasilkan Medis
persentase rekam medis yang lengkap Identitas
sebesar 67,07% dan persentase rekam medis 56 51 91%
Pasien
yang tidak lengkap sebesar 32,92%. Hal Laporan
56 50 90%
tersebut dikarenakan banyak ditemukan Penting
bagian yang kosong, coretan, dan perawat Autentikasi
56 43 77%
yang tidak memberikan autentikasi berupa Penulis
nama. Catatan
56 22 38%
yang Baik
Sehubungan hal tersebut, maka
penulis tertarik untuk meninjau masalah ini Rata-Rata 41 74%
dengan melakukan penelitian di Rumah Sakit
Pertamina Jaya, yaitu “Faktor-Faktor yang Berdasarkan hasil analisis kuantitatif
Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis rekam medis rawat inap dengan 4 komponen
Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram dasar yang dilakukan pada rekam medis
Fishbone”. rawat inap bulan Mei 2017 di RS Pertamina
Jaya, dari 56 rekam medis rawat inap.

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 40


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah
Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

Didapatkan rata-rata kelengkapan rekam 1. FaktorMan (Sumber Daya Manusia)


medis 74%. Menurut Menteri Kesehatan RI Waktu untuk melengkapi rekam
Nomor 129 tahun 2008, standar pelayanan medis tidak cukup dikarenakan kesibukan
minimal untuk kelengkapan pengisian rekam dokter dalam memberi pelayanan kepada
medis adalah 100%. Dan menurut Widjaya pasien, karena dokter rawat inap juga
(2015) ada 4 komponen dasar analisis melakukan praktek di poliklinik, dalam
kuantitatif rekam medis yaitu, kelengkapan satu hari jumlah rata-rata pasien yang
identifikasi pasien, adanya laporan penting, ditangani oleh satu dokter adalah
adanya autentikasi penulis, dan pelaksanaan sebanyak 33 pasien.Hal ini senada
pencatatan yang baik. Dalam hal ini artinya dengan penelitian Pamungkas, et al.
kelengkapan rekam medis di RS Pertamina (2010), persentase kelengkapan rekam
Jaya masih belum memenuhi standar medis di Rumah Sakit PKU
berdasarkan Menteri Kesehatan RI, hal ini Muhammadiyah Yogyakarta adalah
terjadi karena analisis kuantitatif yang 40,43%. Satu diantara penyebab yang
dilakukan di RS Pertamina Jaya hanya mempengaruhinya adalah keterbatasan
mencakup 2 komponen yaitu, kelengkapan waktu, sehingga dokter dan perawat
identifikasi pasien dan adanya laporan tidak sempat mengisi berkas rekam
penting. medis.Berdasarkan hal tersebut
ditemukan kesamaan, artinya dokter dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi perawat memiliki keterbatasan waktu,
Kelengkapan Rekam Medis Rawat dan mendahulukan pelayanan pasien,
Inap dengan Menggunakan Diagram sehingga tidak sempat untuk mengisi
Fishbone rekam medis dengan lengkap. Maka dari
Berdasarkan hasil dari observasi dan itu, sebaiknya dilakukan penambahan
wawancara pada bulan Juni-Agustus 2017. tenaga dokter, agar dokter memiliki
Sehingga dihasilkan faktor-faktor yang waktu yang cukup untuk melengkapi
mempengaruhi kelengkapan rekam medis rekam medis.
rawat inap, yaitu:
2. FaktorMachine (Kebijakan)
Tabel 2 Di RS Pertamina Jaya sudah ada
Akar-Akar Masalah yang Mempengaruhi SPO terkait pengisian rekam medis,
Kelengkapan Rekam Medis Dengan namun belum ada sanksi untuk tenaga
Fishbone kesehatan yang tidak mengisi lengkap
rekam medis. Menurut hasil penelitian
Faktor Akar Masalah Mawarni (2013), reward/penghargaan
dan punishment/sanksi menjadi satu
1. Waktu untuk melengkapi diantara kebijakan yang diterapkan oleh
Man (SDM) rekam medis tidak Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
cukup/sibuk
yang digunakan sebagai kerangka acuan
2. Tidak ada sanksi untuk dalam rangka menurunkan
Machine tenaga kesehatan yang ketidaklengkapan pengisian rekam medis
(Kebijakan) tidak mengisi lengkap yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian
rekam medis
ini dan hasil penelitian Mawarni berarti
pemberian reward/penghargaan dan
3. Kurangnya sosialisasi SPO punishment/sanksi dapat mempengaruhi
Methode pengisian rekam medis angka kelengkapan rekam medis. Oleh
(Pelaksanaan) 4. Pelaksanaan pengisian
masih belum sesuai SPO karena itu, sebaiknya diaadakan sistem
punishment dan reward, agar dapat
memberikan motivasi bagi pihak terkait
5. Formulir analisis sehingga diharapkan angka kelengkapan
kuantitatif yang
digunakan masih belum rekam medis rawat inap meningkat.
Material (Alat)
mencakup komponen
dasar analisis kuantitatif 3. FaktorMethode (Pelaksanaan)
rawat inap a. Kurangnya Sosialisasi SPO Pengisian
6. Keterbatasan biaya dalam Rekam Medis
Money (Pendanaan) melakukan evaluasi Kurangnya sosialisasi SPO
kelengkapan. pengisian rekam medis. Sosialisasi
terakhir dilakukan pada saat

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 41


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah
Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

akreditasi tahun lalu yaitu pada bulan kesalahan penulisan, maka


November tahun 2016. Sampai saat pembetulan hanya dapat dilakukan
ini belum dilakukan kembali sosialisasi dengan cara pencoretan tanpa
pengisian rekam medis.Sosialisasi menghilangkan catatan yang
dilakukan dengan cara, seluruh unit dibetulkan dan dibubuhi dengan paraf
terkait dikumpulkan di ruang rapat dokter, dokter gigi atau tenaga
untuk mengikuti presentasi SPO kesehatan tertentu yang
kemudian SPO dibagikan ke seluruh bersangkutan. Berdasarkan hasil
unit terkait. Hal ini senada dengan penelitian dan teori tersebut
hasil penelitian Putri (2016), satu ditemukan ketidaksesuaian
diantara faktor yang menyebabkan pelaksanaan pencatatan dengan SPO
ketidaklengkapan rekam medis adalah yang berlaku dan teori. Maka dari itu,
karena kurangnya sosialisasi sebaiknya dilakukan sosialisasi SPO
mengenai kelengkapan pengisian pengisian rekam medis kepada dokter
rekam medis rawat inap, sehingga dan perawat secara intensif.
menyebabkan tingkat kelengkapan
berkurang. Berdasarkan hasil dan 4. FaktorMaterial (Alat)
teori tersebut artinya kurangnya Formulir analisis kuantitatif yang
sosialisasi dapat mempengaruhi digunakan masih belum mencakup semua
kelengkapan rekam medis karena komponen dasar analisis kuantitatif rawat
sosialisasi terakhir dilakukan pada inap. Formulir yang digunakan hanya
November 2016. Dan jika ada dokter mencakup komponen identifikasi pasien
dan perawat yang baru bekerja dan adanya laporan penting. Menurut
setelah waktu tersebut, maka akan Widjaya (2015) komponen dasar analisis
membuat dokter dan perawat kuantitatif rekam medis rawat inap ada 4
tersebut tidak mengetahui SPO komponen yaitu, identifikasi pasien,
pengisian rekam medis, sehingga adanya laporan penting, autentikasi
perlu dirutinkan agar dapat penulis, dan pencatatan yang baik.
menurunkan angka ketidaklengkapan Sementara itu, pada SPO pengisian rekam
rekam medis. Oleh sebab itu, medis di RS Pertamina Jaya dijelaskan
sebaiknya dilakukan sosialisasi SPO bahwa pemberi pelayanan kesehatan wajib
pengisian rekam medis secara intensif memberikan autentikasi penulis dan tidak
kepada dokter dan perawat, sehingga dibenarkan menghapus penulisan dengan
dapat mencakup seluruh dokter dan cara apapun kecuali dengan pencoretan
perawat, baik pekerja yang lama yang dibubuhi paraf dan waktu
maupun pekerja yang baru. pencoretan. Berdasarkan hal tersebut,
audit pendokumentasian terhadap rekam
b. Pelaksanaan Pengisian Rekam Medis medis rawat inap yang dilakukan belum
Masih Belum Sesuai Dengan SPO. dapat digunakan untuk melihat apakah
Pelaksanaan pengisian rekam pelaksanaan pengisian rekam medis telah
medis oleh dokter/perawat belum sesuai SPO pengisian rekam medis atau
sesuai SPO. Dalam pengisian rekam tidak. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan
medis masih ditemukan penggunaan penambahan komponen pada formulir
tip-ex dan coretan yang tidak analisis kuantitatif rawat inap, agar analisis
dibubuhkan dengan paraf serta kuantitatif yang dilakukan dapat digunakan
tanggal pada waktu merubahnya. untuk melihat kesesuaian pengisian yang
Padahal pada SPO pengisian rekam dilakukan dokter dan perawat dengan SPO
medis yang ada di RS Pertamina Jaya pengisian rekam medis yang berlaku.
sudah ada keterangan yaitu, “Jika
terjadi kesalahan penulisan, maka 5. FaktorMoney (Pendanaan)
petugas pemberi pelayanan medis Pendanaankhusus untuk evaluasi
kepada pasien sebagaimana tersebut kelengkapan terbatas. Pendanaan secara
diatas tidak dibenarkan menghapus khusus untuk kelengkapan rekam medis
dengan cara apapun, tetapi dengan belum ada. Tetapi pendanaan disatukan
mencoret dan membubuhkan paraf dengan biaya operasional di unit rekam
serta tanggal pada waktu medis. Dalam arti lain biaya yang
merubahnya”. Menurut Permenkes digunakan masih terbatas karena masih
nomor 269 tahun 2008, jika terjadi dijadikan satu dengan biaya

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 42


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah
Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

operasional.Bila ada kekurangan biaya Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


maka akan di alokasikan dari biaya Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap
kegiatan lain yang biayanya ada lebih. dengan Menggunakan Diagram Fishbone.
Namun jika tidak ada kegiatan dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelebihan biaya maka evaluasi dan kelengkapan rekam medis rawat inap di RS
monitoring kelengkapan rekam medis akan Pertamina Jaya dengan kategori berdasarkan
terhambat. Hal ini senada dengan hasil fishbone, adalah sebagai berikut:
penelitian Nurhaidah (2016), tentang Man (Sumber Daya Manusia)
faktor-faktor yang mempengaruhi Waktu untuk melengkapi rekam medis
kelengkapan rekam medis rawat inap di RS tidak cukup/sibuk.
Universitas Muhammadiyah Malang, satu Machine (Kebijakan)
diantara akar masalah adalah dana yaitu Tidak ada sanksi untuk tenaga
keterbatasan dana untuk mendukung kesehatan yang tidak mengisi lengkap
kelengkapan. Hasil penelitian Lihawa rekam medis.
(2015) juga membuktikan bahwa satu Methode (Pelaksanaan)
diantara faktor yang mempengaruhi a. Kurangnya sosialisasi SPO
kelengkapan rekam medis datang dari segi pengisian rekam medis.
pendanaan yaitu keterbatasan dana untuk b. Pelaksanaan pengisian rekam
mendukung kelengkapan rekam medis. medis oleh dokter dan perawat
Oleh karena itu pendanaan merupakan masih belum sesuai SPO.
komponen yang penting untuk mencapai Material (Alat)
tujuan karena segala sesuatu harus Formulir analisis kuantitatif yang
diperhitungkan secara rasional. Hal ini digunakan masih belum mencakup
berhubungan dengan pendanaan yang semua komponen dasar analisis
sebaiknya diadakan untuk meningkatkan kuantitatif rawat inap.
kelengkapan rekam medis, sehingga mutu Money (Pendanaan).
rekam medis menjadi lebih baik. Pendanaan secara khusus untuk
Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya melakukan analisis kelengkapan
diadakan anggarankhusus untuk evaluasi terbatas.
kelengkapan mutu rekam medis. Agar
proses evaluasi dan monitoring di RS Dari ke-5 faktor tersebut, faktor yang
Pertamina Jaya semakin meningkat. paling mempengaruhi adalah faktor
kurangnya sosialisasi SPO pengisian rekam
Kesimpulan medis, karena hal ini menyebabkan
Mengukur Kelengkapan Rekam Medis pelaksanaan pengisian rekam medis yang
Rawat Inap dengan Melakukan Analisis tidak sesuai SPO pengisian rekam medis yang
Kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis berlaku, yaitu penggunaan tip-ex, pencoretan
kuantitatif yang dilakukan pada rekam medis penulisan yang salah tanpa memberikan paraf
rawat inap bulan Mei 2017 di RS Pertamina dan waktu pencoretan, dan tidak memberikan
Jaya, dari 56 rekam medis rawat inap. autentikasi penulis
Didapatkan rata-rata kelengkapan rekam
medis yaitu 74%, dengan rincian komponen
yaitu : Daftar Pustaka
a. Identitas pasien dengan kelengkapan Cicilia Lihawa, Muhammad Mansur, dan Tri
91%. Wahyu. (2015). Faktor-Faktor
b. Laporan penting dengan kelengkapan Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian
90%. Rekam Medis Dokter di Ruang Rawat
c. Autentikasi penulis dengan kelengkapan Inap RSI Unisma Malang. Jurnal
77%. Kedokteran Brawijaya 28, 119-123.
d. Catatan yan baik dengan kelengkapan
38%. Dian Mawarni. (2013). Identifikasi Penyebab
Diantara ke-4 sub komponen tersebut, Ketidaklengkapan Pengisian Rekam
yang paling tinggi kelengkapannya adalah Medis di Instalasi Rawat Inap Rumah
komponen identitas pasien yaitu dengan Sakit Muhammadiyah Lamongan.
kelengkapan 91% dan yang paling rendah Surabaya: Universitas Airlang-
kelengkapannya adalah komponen catatan ga.(Skripsi)
yang baik yaitu dengan kelengkapan 38%.

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 43


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap Dengan Menggunakan Diagram Fishbone Di Rumah
Sakit Pertamina Jaya Tahun 2017

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


(2008). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 269 tahun
2008 Tentang Rekam Medis.

Lily Widjaya. (2015). Modul Audit


Pendokumentasian Rekam Medis.
Jakarta: Universitas Esa Unggul.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia.


(2008). Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.

Nurhaidah, Tatang Harijanto, dan Thontowi


Djauhari. (2016). Faktor-Faktor
Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian
Rekam Medis Rawat Inap di Rumah
Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang. Jurnal Kedokteran Brawijaya
29, 258 – 264.

Pamungkas, Tiara Wahyu, Triyani Mawarti,


dan Solikhah. (2010). Analisis
Ketidaklengkapan Pengisian Berkas
Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal
KESMAS 4, 1-75.

Rahmawati Putri. (2016). Tinjauan


Kelengkapan Rekam Medis Rawat Inap
di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Tahun 2016. Jakarta:
Universitas Esa Unggul. (Karya Tulis
Ilmiah)

Yuri M.Z dan Rahmat Nurcahyo. (2013). TQM:


Manajemen Kualitas dalam Perspektif
Teknik Industri. Jakarta: PT Indeks.

Jurnal INOHIM, Volume 5 Nomor 1, Juni 2017 44

You might also like