Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

STRUKTUR MODAL OPTIMAL DAN KECEPATAN PENYESUAIAN:


STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA

Firda Nosita
firda.nosita@gmail.com
STIE Pancasetia Banjarmasin

ABSTRACT

The research investigate whether non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange made capital
structure adjustment towards optimal capital structure and the determinants of adjustment speed in context of
trade-off theory for 2009-2014 period. Existence of tax benefit that generates by debt interest payment causing
firms arranged their capital structure in order to maximize debt utilizing. Debt utilizing would be make default
problem and bankruptcy if it excess firm’s capacity that determine by some firm’s characteristic. Because of optimal
capital structure unobservable, so they will be estimate by using some variable which are influencing in capital
structure arrangement such tangibility. profitability, size and growth opportunities. The results indicate that non-
financial firms in Indonesia follows dynamic trade-off theory with make capital structure adjustment towards
optimal capital structure but still underleveraged and need 2,45 years to adjust their capital structure. Distance
between actual capital structure and optimal capital structure and financial surplus/deficit are influenced speed
of adjustments, while current liabilities is not influenced speed of adjustment. Thus, the practical implication is
the companies must be consider and compare their actual capital structure and their optimal capital structure in
order to get the benefit from the adjustment by not adding the posibility of bankruptcy due to these adjustment.
Capital structure decision also related with various external policy, for instance, accesability to external funding
such as creditors, investor and government which influence their adjustment. This research has some limitation,
proxies are used in determining the target leverage was only four variables and this study did not addres
macroeconomic variables that may affect the adjustment and adjustment speed.

Key words: optimal capital structure, dynamic trade-off theory, speed of adjustment, determinants of capital
structure.

ABSTRAK

Penelitian ini menguji apakah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
melakukan penyesuaian struktur modal menuju struktur modal optimal dan faktor yang
mempengaruhi kecepatan penyesuaian pada konteks trade-off theory pada periode tahun 2009-2014.
Adanya keuntungan pajak yang dihasilkan oleh pembayaran bunga menyebabkan perusahaan
menyusun struktur modal dengan memaksimalkan penggunaan hutang agar mendapatkan manfaat
pajak. Penggunaan hutang akan memunculkan masalah default dan kebangkrutan jika melebihi
kapasitas perusahaan yang ditentukan oleh beberapa karakteristik perusahaan, oleh karena struktur
modal optimal tidak dapat diobservasi, maka akan diestimasi dengan menggunakan beberapa variabel
yang mempengaruhi penyusunan struktur modal yaitu tangibility, profitability, size dan growth
opportunities. Hasil penelitian ini menunjukkan perusahaan non-keuangan di Indonesia mengikuti
dynamic trade-off theory tetapi masih underleveraged dan memerlukan waktu 2,45 tahun untuk melakukan
penyesuaian struktur modalnya. Jarak antara struktur modal dengan struktur modal optimal (distance)
serta financial surplus/deficit mempengaruhi kecepatan penyesuaian, sedangkan current liabilities tidak
mempengaruhi kecepatan penyesuaian, sehingga implikasi praktisnya adalah perusahaan harus
memperhatikan dan membandingkan struktur modal aktual dengan struktur modal optimal agar
mendapatkan manfaat dari penyesuaian struktur modal dengan tidak menambah kemungkinan
kebangkrutan akibat penyesuaian tersebut. Keputusan struktur modal juga berhubungan dengan
berbagai kebijakan pihak eksternal perusahaan yang turut berpengaruh terhadap kemudahan akses
dana eksternal seperti pihak kreditur, investor dan pemerintah sehingga mempengaruhi kecepatan

305
306 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

penyesuaian struktur modal. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena hanya memasukan empat
variabel determinan struktur modal optimal dan tidak memasukkan variabel-variabel makro yang
mungkin dapat mempengaruhi kecepatan penyesuaian struktur modal.

Kata kunci: struktur modal optimal, dynamic trade-off theory, kecepatan penyesuaian, determinan
struktur modal.

PENDAHULUAN an trade-off theory, perusahaan memilih


Modal sangat penting bagi perusahaan struktur modal optimal yang meminimalkan
untuk beroperasi dan juga mengembangkan biaya modal dan sekaligus memaksimalkan
operasinya. Penggunaan masing-masing nilai perusahaan dengan mempertimbang-
sumber modal membutuhkan biaya, sehing- kan risiko kebangkrutan dan pajak korporasi
ga perusahaan harus menentukan sumber (De Haas dan Peeters, 2004). Semakin tinggi
modal yang meminimalkan biaya dan me- rasio hutang, semakin rendah biaya modal-
nentukan struktur modal yang digunakan. nya, tetapi hal ini akan menyebabkan se-
Struktur modal perusahaan merupakan makin tingginya risiko kebangkrutan.
campuran tertentu dari hutang jangka pan- Beberapa penelitian di Amerika dan
jang dan ekuitas yang digunakan perusaha- Eropa menunjukkan bahwa faktor yang
an untuk membiayai operasinya (Abor, 2005 mendorong keputusan struktur modal per-
dalam Abor, 2007). Tujuan utama perusaha- usahaan adalah keinginan untuk mencapai
an adalah memaksimalkan kemakmuran dan mempertahankan fleksibilitas finansial
pemilik. Kemakmuran pemilik akan ter- (Gamba dan Triantis, 2008). Dynamic trade-off
cermin dari peningkatan nilai perusahaan theory menyatakan bahwa perusahaan secara
yang bergantung pada arus kas bebas (Free berangsur-angsur melakukan penyesuaian
Cash Flows / FCF) dan biaya modal rata-rata dari waktu ke waktu menuju struktur modal
tertimbang (Weighted Average Cost of Capital / optimalnya. Jika biaya penyesuaian adalah
WACC). Manajemen dituntut untuk me- nol, perusahaan tidak akan terdorong untuk
maksimalkan FCF dan meminimalkan WA- menyimpang dari struktur modal optimal-
CC agar dapat memaksimalkan nilai per- nya dan penyesuaian akan dilakukan de-
usahaan. Free Cash Flows dapat ditingkatkan ngan seketika, akan tetapi, karena ketidak
dengan berbagai cara seperti meningkatkan sempurnaan pasar seperti asimetri informasi
penjualan, meminimalkan biaya operasi dan dan biaya pendanaan, perusahaan mungkin
pajak serta menyusun rencana investasi akan menyimpang dari struktur modal
yang tepat, sedangkan Weighted Average Cost optimalnya (Elliot et al., 2008). Biaya untuk
of Capital (WACC) dapat diminimalkan menyeimbangkan leverage akan mempe-
dengan menyusun keputusan pendanaan ngaruhi kecepatan penyesuaian struktur
yang tepat. Keputusan pendanaan berkaitan modal perusahaan. Rasio leverage aktual dan
dengan pemilihan sumber dana, dengan yang diinginkan mungkin tidak sama pada
menyusun campuran modal yang tepat beberapa waktu karena adanya gangguan
antara hutang dan ekuitas perusahaan dapat pasar. Pergeseran pasar, seperti biaya tran-
meminimalkan biaya modal sehingga akan saksi yang menghalangi perusahaan me-
meningkatkan nilai perusahaan. lakukan penyesuaian struktur modal actual-
Struktur modal perusahaan menentu- nya ke tingkat optimal dengan segera yang
kan rata-rata biaya modal tertimbang atau pada akhirnya akan mempengaruhi cepat
Weighted Average Cost of Capital (WACC), atau lambannya proses penyesuaian struk-
WACC adalah tingkat minimum return yang tur modalnya.
dibutuhkan dalam investasi perusahaan dan Beberapa penelitian membuktikan dyna-
digunakan sebagai discount rate dalam meng- mic trade-off theory (Fuady, 2014) dalam
hitung nilai perusahaan. Dengan pendekat- keputusan struktur modal perusahaan.
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 307

Fama dan French memperkirakan bahwa plus/defisit keuangan dan current liabilities
perusahaan melakukan penyesuaian struk- terhadap kecepatan penyesuaian struktur
tur modalnya sebesar 7-18% tiap tahun, modal.
sedangkan Roberts (2002 dalam Flannery
dan Hankins, 2007) menemukan kecepatan LANDASAN TEORETIS
penyesuaian struktur modal mencapai 100% Penyesuaian Struktur Modal
pada beberapa industry, sedangkan peneliti- Adanya kebijakan perpajakan yang
an Flannery dan Hankins (2007) menemukan berbeda terhadap unsur biaya pendanaan
bahwa perusahaan menyesuaikan struktur (cost of fund) atas bunga pinjaman diperlaku-
modal kearah struktur modal optimalnya kan sebagai deductible expenses sedangkan
rata-rata kurang lebih 22% tiap tahunnya dividen sebagai cost of equity tidak diper-
dan biaya serta manfaat penyesuaian struk- kenankan sebagai pengurang pendapatan
tur modal mempengaruhi kecepatan pe- (non deductible expenses). Secara teoritis, aki-
nyesuaian, meliputi financial constraint, biaya bat perbedaan perlakuan tersebut terdapat
pendanaan eksternal, biaya kesulitan ke- kecenderungan perusahaan untuk memper-
uangan dan manfaat pajak. besar pinjaman dibanding menggunakan
Penelitian Reinhard dan Li (2010) juga dana internal sendiri agar beban pajak
membuktikan bahwa perusahaan-perusaha- berkurang. Disisi lain, jika perusahaan tidak
an di Indonesia juga mengikuti dynamic dengan hati-hati menerbitkan dan meng-
trade-off theory dalam keputusan struktur gunakan hutang, maka akan membawa
modalnya. Hal ini tentu saja fenomena baru kesulitan akibat adanya beban pokok dan
setelah beberapa penelitian membuktikan bunga hutang tersebut.
bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia Financial Leverage atau leverage keuangan
menetapkan keputusan struktur modalnya adalah tingkat dimana sekuritas dengan
sesuai dengan pecking order theory dimana pendapatan tetap (hutang dan saham pre-
ketika perusahaan membutuhkan modal, feren) digunakan oleh perusahaan dalam
mereka akan mencari terlebih dahulu dari struktur modalnya (Brigham dan Ehrhardt,
dalam perusahaan, yaitu laba ditahan, 2005). Jadi, leverage keuangan adalah se-
kemudian menggunakan dana eksternal berapa besar tingkat hutang atau saham
dengan biaya paling murah, yaitu hutang preferen digunakan oleh perusahaan dalam
dan diikuti penerbitan saham. mendanai kegiatan operasi maupun inves-
Penelitian ini menguji dynamic trade-off tasinya. Sekuritas dengan pendapatan tetap
theory pada perusahaan-perusahaan non- bagi investor merupakan beban tetap bagi
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek perusahaan. Tingkat leverage ini seringkali
Indonesia dengan menilai apakah perusaha- dikaitkan dengan risiko keuangan. Risiko
an melakukan adjustment terhadap struktur keuangan adalah risiko tambahan yang
modalnya untuk memperoleh keuntungan harus ditangggung oleh pemegang saham
pajak serta menghindari potensi kebangkrut- sebagai hasil dari keputusan penggunaan
an. Beberapa studi empiris tentang Trade-off hutang oleh perusahaan (Brigham dan
Theory di Indonesia masih menggunakan Ehrhardt, 2005).
metode Static Trade-Off Theory dalam meng- Perusahaan yang mempunyai hutang
analisis perilaku pendanaan (Fuady, 2014). akan terbebani dengan kewajiban untuk
Penelitian ini berbeda dengan penelitian lain membayar pokok maupun bunga hutang
karena menjelaskan tingkat penyesuaian nya. Penggunaan hutang mengurangi laba
struktur modal serta pengaruh faktor tangi- sebelum pajak, karena beban bunga menjadi
bility, size, profitability dan growth terhadap salah satu pengurang dalam pendapatan
tingkat leverage optimal dan sekaligus meng- meskipun pada akhirnya mengurangi beban
uji pengaruh jarak antara struktur modal pajak yang harus dibayarkan perusahaan
aktual dengan struktur modal optimal, sur- kepada pemerintah.
308 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

Penggunaan hutang juga mengakibat- De Haas dan Peeters, 2004). Disisi lain, leve-
kan laba yang diperoleh perusahaan lebih rage yang tinggi akan meningkatkan biaya
bervolatilitas. Selain itu, tingkat leverage akan langsung dan tidak langsung financial distress
memaksa perusahaan untuk memastikan dan menurunkan nilai perusahaan. Biaya
pendapatannya dapat memenuhi kewajiban- langsung meliputi biaya hukum dan admi-
nya. Tingkat leverage memaksa manajer un- nistratif dari likuidasi atau reorganisasi,
tuk memperhatikan risiko bisnis yang di- sedangkan biaya tidak langsung meliputi
hadapi oleh pemegang saham biasa karena ketidakmampuan menjalankan bisnis dan
kreditur (dan/atau pemegang saham pre- biaya keagenan yang berhubungan dengan
feren) tidak menghadapi risiko bisnis seperti risiko kebangkrutan yang tinggi, yaitu insen-
yang dihadapi oleh pemegang saham biasa. tif bagi pemegang saham karena memilih
Kewajiban perusahaan baik pokok maupun proyek yang berisiko (Ross et al. dalam De
bunga hutangnya harus dipenuhi terlepas Haas dan Peeters, 2004). Selain itu, pen-
dari bagaimanapun kondisi ekonomi dan danaan dengan hutang juga dapat me-
kondisi bisnisnya. Jika perusahaan tidak ningkatkan kinerja perusahaan dengan
mampu membayar, maka perusahaan akan mengurangi konflik antara pemegang saham
menghadapi kebangkrutan yang akan me- dengan manajer mengenai free cash flow,
rugikan pemegang saham, oleh karena itu, strategi investasi optimal dan jumlah risiko
pemegang saham meminta imbal hasil lebih yang dihadapi.
tinggi untuk perusahaan yang mengguna- Selain alasan trade-off antara manfaat
kan hutang lebih tinggi yang berarti me- dan beban atas penggunaan hutang tersebut,
ningkatkan Return On Equity (ROE). Gamba dan Triantis (2008) juga menyimpul-
Kebangkrutan menyebabkan perusaha- kan bahwa perusahaan menetapkan kebijak-
an menanggung berbagai biaya seperti biaya an hutang dengan tujuan untuk memper-
hukum, biaya akuntansi, biaya kehilangan tahankan fleksibilitas finansialnya. Fleksibi-
konsumen, biaya kehilangan supplier serta litas finansial menunjukkan kemampuan
investor dan biaya lainnya. Ketika risiko perusahaan untuk mengakses dan mengatur
kebangkrutan meningkat, konsumen mung- kembali pendanaan mereka pada biaya yang
kin akan berpindah ke perusahaan lain dan murah. Perusahaan yang keuangannya flek-
ini akan mengurangi penjualan yang akhir- sibel mampu menghindari kesulitan keua-
nya mengurangi Free Cash Flows yang akan ngan dalam menghadapi shock yang bersifat
berdampak pada nilai perusahaan. Trade-Off negatif dan untuk menyiapkan dana inves-
Theory menyatakan bahwa nilai perusahaan tasi ketika mempunyai kesempatan yang
yang mempunyai leverage adalah sama de- menguntungkan (Gamba dan Triantis, 2008),
ngan nilai perusahaan yang tidak mem- sehingga, sangat penting bagi perusahaan
punyai leverage ditambah nilai dari efek untuk menentukan porsi struktur modal
samping penggunaan leverage tersebut agar perusahaan tidak mengalami kesulitan
(Brigham dan Ehrhardt, 2005). keuangan ketika terjadi kondisi yang tidak
Menurut trade-off theory (De Haas dan menguntungkan dan kehilangan kesempat-
Peeters, 2004) perusahaan mengoptimalkan an ketika terdapat kesempatan investasi
struktur modalnya karena adanya trade-off yang menguntungkan. Beberapa penelitian
yang mereka hadapi antara keuntungan dan menemukan bahwa perusahaan cenderung
kerugian dari penggunaan hutang pada nilai menyesuaikan struktur modal ke arah
perusahaan. Disatu sisi, meningkatkan leve- stuktur modal optimalnya.
rage dengan menerbitkan lebih banyak Banyak penelitian yang menunjukkan
hutang berarti perusahaan mendapatkan bahwa perusahaan mencoba untuk me-
keuntungan dari pengurangan pajak atas nemukan tingkat optimal hutang jangka
beban bunga, yang akan meningkatkan nilai panjang. Menurut beberapa peneliti, struk-
perusahaan (Modigliani dan Miller dalam tur modal perusahaan adalah dinamis dan
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 309

perusahaan berusaha untuk melakukan Penelitian Flannery dan Rangan (2006)


penyesuaian tingkat hutang ke arah optimal, membuktikan penyesuaian struktur modal
yang memperkuat adanya trade-off theory. perusahaan-perusahaan non-keuangan pada
Kremp et al. (dalam Serrasquiro dan Rogão, periode tahun 1966-2001. Mereka menemu-
2009) menemukan bahwa penyesuaian se- kan bahwa perusahaan-perusahaan non-
besar 0,53 untuk perusahaan-perusahaan keuangan melakukan penyesuaian terhadap
yang terdaftar di Jerman dan 0,28 untuk struktur modalnya ke arah struktur modal
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di optimal dan rasio struktur modal optimal
Perancis. Hal ini berarti bahwa perusahaan dipengaruhi oleh beberapa karakteristik
di Jerman membutuhkan rata-rata waktu perusahaan. Perusahaan yang overleveraged
sekitar 1,88 tahun dan perusahaan di dan underleveraged dengan cepat melakukan
Perancis membutuhkan rata-rata waktu se- penyesuaian untuk mengimbangi gap de-
kitar 3,57 tahun untuk menyesuaikan tingkat ngan struktur modal optimalnya. Hal ini
hutangnya dengan tingkat optimal. membuktikan bahwa perusahaan cenderung
Jalilvand dan Harris (1984) meneliti memaksimalkan manfaat pajak yang di-
keputusan pendanaan perusahaan per- dapatkan dari pengurangan biaya pajak atas
usahaan di Amerika Serikat dengan men- bunga yang dibayarkan oleh perusahaan
jelaskan penerbitan hutang jangka panjang kepada krediturnya.
dan jangka pendek serta menjelaskan biaya Leary dan Roberts (2005) juga mem-
likuiditas perusahaan, penerbitan ekuitas buktikan dynamic rebalancing struktur modal
baru dan pembayaran dividen. Mereka me- dengan mempertimbangkan biaya penye-
nemukan bahwa perusahaan-perusahaan di suaian. Mereka menemukan bahwa per-
Amerika Serikat melakukan penyesuaian usahaan secara aktif melakukan rebalancing
pada hutang jangka panjangnya dan me- atau penyesuaian struktur modal ke arah
nemukan bahwa kecepatan penyesuaian struktur modal optimalnya dan hal ini
struktur modal sangat beragam antara satu dipengaruhi oleh biaya penyesuaian. Me-
perusahaan dengan perusahaan lainnya dan reka juga menemukan adanya modified
antar waktu. Hasil penelitian mereka me- pecking order theory dimana perusahaan
nyatakan bahwa keputusan pendanaan ter- cenderung kurang menyukai pasar pen-
gantung pada faktor size perusahaan, tingkat danaan eksternal ketika mereka mempunyai
bunga dan harga saham perusahaan mem- dana internal yang cukup, tetapi lebih
pengaruhi kecepatan penyesuaian hutang cenderung ketika mereka mempunyai ke-
tersebut. butuhan investasi yang besar, sedangkan
Dalam penelitian mereka, pola pe- Kim et al. (2006) membuktikan penyesuaian
nyesuaian struktur modal yang dilakukan struktur modal perusahaan-perusahaan
oleh perusahaan adalah dengan menerbit- manufaktur di Korea dengan membanding-
kan hutang jangka panjang, menarik saham- kannya pada kondisi sebelum dan sesudah
saham dari aset aset likuid, meningkatkan krisis keuangan di Asia. Mereka menemu-
hutang jangka pendek atau menerbitkan kan bahwa perusahaan-perusahaan Korea
saham baru untuk menutupi kekurangan melakukan penyesuaian struktur modalnya
modal yang dibutuhkan. Perusahaan besar lebih besar setelah krisis tahun 1997. Hal ini
cenderung melakukan penyesuaian lebih membuktikan bahwa perusahaan-perusaha-
cepat menuju struktur modal optimalnya an di Korea lebih risk-averse setelah adanya
dengan hutang jangka panjang dibanding- krisis yang menerpa Asia tersebut. Per-
kan dengan perusahaan kecil. Perusahaan usahaan-perusahaan tersebut juga mulai
besar nampaknya melakukan penyesuaian menekankan pada pendanaan internal di-
lebih lamban terhadap ekuitasnya dan meng- bandingkan dengan hutang. Krisis Asia
gunakan sedikit saham biasa dan saham mempunyai dampak yang sangat besar bagi
preferen dalam menutupi kekurangan dana. keputusan pendanaan, khususnya yang
310 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

berkaitan dengan perbankan. Perusahaan, perusahaan berusaha untuk menyesuaikan


sebagai debitur biasanya mendapatkan pen- struktur modal ke arah struktur modal opti-
danaan hutang terutama dari pihak per- mal meskipun tidak sepenuhnya mencapai
bankan. Karena adanya krisis Asia tersebut, optimal. Mereka juga menemukan bahwa
maka perbankan mengenakan biaya yang perusahaan mempertimbangkan biaya pe-
lebih tinggi atas ketidakpastian yang mereka nyesuaian, karakteristik perusahaan dan
hadapi, oleh karena itu, perusahaan mung- kondisi pasar mempengaruhi penyesuaian
kin akan mengurangi hutang mereka dengan struktur modal. Perusahaan yang overleve-
melakukan penyesuaian agar mereka tidak raged cenderung melakukan penyesuaian
overleveraged. lebih cepat dibandingkan perusahaan yang
Antoniou et al. (2008) meneliti bagai- masih underleveraged.
mana perusahaan yang beroperasi dalam Dengan menggunakan metode model
ekonomi yang berorientasi pasar modal regresi yang berbeda, Reinhard dan Li (2010)
(Inggris dan Amerika Serikat) dan ekonomi menemukan bahwa perusahaan-perusahaan
yang berorientasi pada perbankan (Perancis, di Indonesia melakukan penyesuaian struk-
Jerman dan Jepang) menentukan struktur tur modalnya antara 1,02 tahun sampai 2,32
modalnya. Mereka menemukan bahwa rasio tahun pada tahun 1997-2000 dan 1,51 tahun
hutang perusahaan dipengaruhi oleh tangi- sampai dengan 3,08 tahun pada tahun
bility of assets (jaminan) dan size perusahaan, penelitian 2001-2005.
tetapi menurun dengan peningkatan pro- Berdasarkan trade-off theory dan peneliti-
fitabilitas, kesempatan bertumbuh dan ki- an-penelitian terdahulu, maka hipotesis pe-
nerja harga saham pada kedua tipe ekonomi nelitian ini adalah:
tersebut. Rasio hutang juga di pengaruhi H1 : Perusahaan non keuangan di Indonesia
oleh kondisi pasar dimana perusahaan ber- melakukan penyesuaian struktur
operasi. Hasil penelitian mereka juga me- modalnya menuju struktur modal
nunjukkan bahwa perusahaan yang mem- optimal
punyai struktur modal optimal, dimana Struktur modal optimal perusahaan
perusahaan Perancis menjadi yang tercepat tidak dapat diobservasi secara langsung.
dalam menyesuaikan struktur modalnya ke Banyak penelitian menggunakan berbagai
arah struktur modal optimal dan perusahaan variabel untuk menjelaskan struktur modal
Jepang menjadi yang paling lamban dalam optimal. Penelitian-penelitian terdahulu me-
penyesuaian struktur modal. nilai tingkat struktur modal optimal per-
Serrasqueiro dan Ragão (2009) menemu- usahaan sebagai sebuah fungsi dari be-
kan bahwa perusahaan-perusahaan di Por- berapa karakteristik perusahaan tersebut.
tugis melakukan penyesuaian tingkat hu- Beberapa penelitian menggunakan variabel
tang ke arah rasio target hutang. Mereka seperti size (De Haas dan Peeters, 2004;
menyimpulkan bahwa perusahaan-per- Antoniou et al. 2008; Drobetz dan Wanzen-
usahaan di Portugis mencari rasio hutang ried, 2006; Kim et al. 2006; Loof, 2004;
optimal, akan tetapi penyesuaiannya masih Reinhard dan Li, 2010), tingkat profitabilitas
lebih kecil dibandingkan dengan perusaha- (De Haas dan Peeters, 2004; Drobetz dan
an-perusahaan Amerika Serikat dan be- Wanzenried, 2006; Kim et al. 2006; Loof, 2004;
berapa negara Eropa seperti Jerman, Spanyol Reinhard dan Li, 2010), tangibility of assets
dan Inggris. (De Haas dan Peeters, 2004; Antoniou et al.
Faulkender et al. (2010) meneliti dampak 2008; Drobetz dan Wanzenried, 2006; Kim et
cash flow terhadap kecepatan perusahaan al. 2006; Loof, 2004; Reinhard dan Li, 2010),
dalam melakukan penyesuaian struktur growth opportunities (De Haas dan Peeters,
modalnya dan dampak financial constraint 2004; Antoniou et al. 2008; Drobetz dan
serta market timing terhadap penyesuaian Wanzenried, 2006; Kim et al. 2006; Reinhard
struktur modal. Mereka menemukan bahwa dan Li, 2010), non-debt tax shield (De Haas dan
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 311

Peeters, 2004; Antoniou et al. 2008; Kim et al. keputusan penggunaan dana eksternal. Per-
2006; Loof, 2004), tax rate (Antoniou et al. usahaan akan meningkatkan penggunaan
2008; Loof, 2004), volatilitas pendapatan (De hutang sampai pada tingkat tertentu dimana
Haas dan Peeters, 2004; Antoniou et al. 2008; tangible assets nya dapat menjamin pem-
Kim et al., 2006), dividend payout ratio bayaran pokok dan bunga hutang agar
(Antoniou et al., 2008), kinerja harga saham mereka mendapatkan manfaat pajak dari
(Antoniou et al., 2008), umur perusahaan (De bunga dan meminimalkan risiko kebangkru-
Haas dan Peeters, 2004), tingkat bunga tan ketika gagal bayar.
hutang perusahaan (De Haas dan Peeters, Profitabilitas: Menurut trade-off theory,
2004; Antoniou et al., 2008), variabel makro perusahaan yang kurang profitable mem-
ekonomi dan spesifik negara (De Haas dan berikan return yang rendah kepada pe-
Peeters, 2004), sektor industri (Kim et al., megang sahamnya, leverage yang lebih besar
2006) sebagai faktor yang menentukan akan meningkatkan risiko kebangkrutan dan
tingkat struktur modal optimal perusahaan. biaya pinjaman serta akan mengurangi
Dalam penelitian ini proksi yang di- return bagi pemegang saham (Tong dan
gunakan adalah tangibility, profitabilitas, size Green, 2005). Profitabilitas yang tinggi mem-
dan growth opportunities. Pemilihan empat berikan kapasitas pinjaman yang tinggi.
variabel ini karena faktor-faktor tersebut Keputusan struktur modal optimal diharap-
secara konsisten terbukti berhubungan de- kan dapat memaksimalkan manfaat peng-
ngan leverage pada penelitian-penelitian se- gunaan hutang dengan tetap memperhati-
belumnya. Disamping itu, peneliti juga kan adanya risiko kebangkrutan yang mung-
mempertimbangkan ketersediaan data un- kin timbul ketika perusahaan tidak mampu
tuk mengembangkan proksi dari faktor- membayar pokok dan bunga hutangnya.
faktor yang lain. Profitabilitas merupakan unsur penting ke-
Tangibility: Aset yang bersifat tangible putusan penggunaan hutang dalam struktur
lebih mudah dinilai daripada aset yang modal perusahaan, karena profitabilitas ini
bersifat intangible seperti goodwill. Selain itu, dapat menunjukkan kemampuan perusaha-
dalam kasus kebangkrutan, aset yang ber- an untuk membayar pokok dan bunga
sifat intangible akan dengan cepat hilang. hutangnya. Jika profitabilitas yang dimiliki
Jaminan hutang berupa aset merupakan oleh perusahaan lebih kecil dari hutangnya,
constraint (pembatas) bagi perusahaan untuk maka akan meningkatkan risiko gagal bayar
mendapatkan hutang. Perusahaan dengan bahkan kebangkrutan karena profitabilitas-
nilai aset yang terbatas sebagai jaminan akan nya tidak mampu menutupi kewajiban
memperoleh hutang yang relatif lebih mahal hutangnya sehingga penggunaan hutang
daripada perusahaan yang mempunyai nilai yang besar akan meningkatkan risiko ke-
aset lebih besar. Jika hutang dapat dijamin, bangkrutan.
peminjam dibatasi untuk menggunakan Size: Trade-off theory menyatakan adanya
hutangnya hanya untuk proyek yang telah hubungan positif antara size perusahaan
ditentukan. Jika tidak ada jaminan yang dengan rasio hutang karena perusahaan
dapat digunakan, maka kreditur akan me- yang lebih besar lebih terdiversifikasi dan
minta syarat yang lebih banyak dan ketat, mempunyai kemungkinan kecil terjadi finan-
sehingga perusahaan mungkin akan lebih cial distress sehingga kreditur lebih percaya
memilih menggunakan ekuitas daripada terhadap perusahaan yang lebih besar.
hutang. Perusahaan yang memiliki aset tetap Disamping itu, size juga akan menentukan
yang dapat dijadikan sebagai jaminan manfaat dan biaya yang ditimbulkan oleh
cenderung akan lebih berani menerbitkan penggunaan hutang, perusahaan besar yang
hutang. Menurut trade-off theory, keputusan terdiversifikasi mempunyai volatilitas cash-
struktur modal perusahaan ditentukan oleh flows yang rendah dan dinilai lebih mampu
manfaat dan biaya yang ditimbulkan oleh menjamin kepastian pembayaran pokok dan
312 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

bunga hutang sehingga perusahaan besar hutang terhadap target hutangnya lebih
dapat lebih memaksimalkan manfaat pajak mahal dibandingkan biaya untuk penyesuai-
yang ditimbulkan oleh bunga hutang. an. Banyak penelitian yang menunjukkan
Growth Opportunities: Trade-off theory me- bahwa perusahaan mencoba untuk menemu-
nyatakan adanya hubungan negatif antara kan tingkat optimal hutang jangka panjang.
growth opportunities dengan rasio hutang Menurut beberapa peneliti, struktur modal
(Myers, 1977). Perusahaan yang mempunyai perusahaan adalah dinamis dan perusahaan
growth opportunities dihadapkan pada risiko berusaha untuk melakukan penyesuaian
yang lebih tinggi dan mempunyai financial tingkat hutang ke arah optimal, yang mem-
distress costs yang lebih tinggi. Selain itu, perkuat adanya trade-off theory.
perusahaan yang dihadapkan pada growth Faktor-faktor yang menentukan ke-
opportunities yang tinggi cenderung mem- cepatan penyesuaian antara lain sebagai
biayai ekspansinya dengan lebih banyak berikut:
ekuitas untuk menghindari konflik keagen- 1. Jarak struktur modal aktual dengan
an yang berhubungan dengan hutang struktur modal optimal. Jika target leve-
(Myers dalam Frank dan Goyal, 2009), oleh rage lebih besar daripada actual leverage
karena itu, perusahaan yang mempunyai nya, maka perusahaan masih under-
growth opportunities akan meningkatkan leveraged dan jika target leverage lebih dari
risiko kebangkrutan yang ditimbulkan jika actual leverage nya, maka perusahaan
perusahaan menggunakan hutang dan tidak overleveraged. Disisi lain, perusahaan yang
mampu membayar pokok dan bunga overleveraged diharapkan mencapai target
hutangnya. leverage nya lebih cepat jika mereka mem-
bayar hutangnya, sedangkan perusahaan
Kecepatan Penyesuaian yang underleveraged mungkin akan lebih
Pada umumnya, perusahaan mem- lamban karena harus menerbitkan hu-
punyai struktur modal yang berbeda dan tang, tetapi disisi lain, perusahaan yang
menghadapi kondisi pasar modal yang underleveraged lebih mudah mendapatkan
berbeda. Hal ini yang membedakan ke- tambahan hutang, sedangkan perusahaan
cepatan penyesuaian struktur modal per- yang overleveraged lebih sulit untuk me-
usahaan satu dengan yang lainnya. Ke- ngurangi hutangnya karena liquidity
cepatan perusahaan dalam melakukan pe- constraint.
nyesuaian dipengaruhi oleh karakteristik Jarak struktur modal aktual dengan
perusahaan, oleh karena itu kecepatan struktur modal optimal mempunyai pe-
penyesuaian berbeda antar perusahaan dan ngaruh positif dengan kecepatan pe-
antar waktu. nyesuaian. Perusahaan yang mempunyai
Dalam trade-off theory, rasio hutang struktur modal yang jauh dari targetnya
optimal menyeimbangkan biaya dan man- melakukan penyesuaian lebih cepat
faat dari leverage. Tingkat target hutang dibandingkan perusahaan yang struktur
perusahaan berubah-ubah antar waktu, se- modalnya mendekati struktur modal
hingga sangat penting untuk memper- optimalnya. Jadi, perusahaan hanya akan
tahankan target dan biaya rebalancing struk- melakukan penyesuaian ketika terdapat
tur modal. Perusahaan yang mendekati deviasi yang besar antara struktur modal
distress akan lebih memperhatikan dan dengan struktur modal optimalnya. Per-
berusaha menyesuaikan tingkat hutangnya usahaan yang dekat dengan tingkat
daripada perusahaan yang lebih stabil. optimal tidak menutup selisihnya karena
Penyesuaian yang lebih lamban kemungki- biaya penambahan penyesuaian dapat
nan disebabkan oleh tingginya biaya untuk menjadi constraint.
melakukan penyesuaian dan penyesuaian De Haas dan Peeters (2004) meneliti
akan lebih cepat ketika penyimpangan rasio faktor-faktor yang menentukan struktur
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 313

modal dan kecepatan penyesuaian struk- pem- biayaannya dan ketika mengalami
tur modal perusahaan-perusahaan Eropa defisit, perusahaan lebih mudah (lebih
tengah dan timur. Mereka menemukan cepat) untuk meningkatkan hutangnya
jarak struktur modal aktual dengan karena dianggap mempunyai prospek di
struktur modal optimal berhubungan masa mendatang dan karena struktur
positif dengan kecepatan penyesuaian. modalnya masih memungkinkan untuk
Hal ini berarti bahwa perusahaan yang meningkatkan hutang.
jauh dari struktur modal optimal cen- Byoun (2008) meneliti perusahaan
derung melakukan penyesuaian lebih Amerika untuk melihat pengaruh surplus
cepat dibandingkan dengan perusahaan dan defisit keuangan perusahaan dalam
yang struktur modalnya mendekati struk- menentukan penyesuaian terhadap struk-
tur modal optimal. tur modalnya. Perusahaan yang over-
Loof (2004) menemukan bahwa dis- leveraged akan melakukan penyesuaian
tance berpengaruh positif signifikan ter- ketika mengalami surplus dan perusaha-
hadap kecepatan penyesuaian pada an yang underleveraged melakukan pe-
perusahaan-perusahaan di Swedia dan nyesuaian ketika mengalami defisit.
Amerika Serikat, tetapi distance berpe- Hovakimian et al. (2001) membuktikan
ngaruh negatif terhadap kecepatan pe- bahwa perusahaan melakukan penye-
nyesuaian pada perusahaan-perusahaan suaian lebih cepat dengan pengurangan
Inggris. hutang pada perusahaan yang overleve-
Penelitian Drobetz dan Wanzenried raged, sedangkan penelitian Faulkender et
(2006) juga menemukan bahwa jarak al. (2008) menemukan bahwa penyesuai-
struktur modal dengan struktur modal an perusahaan dengan cashflows yang
optimal mempengaruhi kecepatan pe- positif dan negatif berbeda signifikan
nyesuaian struktur modal perusahaan- dengan kecepatan penyesuaian pada
perusahaan Swiss pada periode tahun perusahaan dengan free cashflows hampir
1991-2001. nol.
H2a : Jarak struktur modal aktual dengan H2b : Financial defisit/surplus secara
struktur modal optimal secara positif mempengaruhi kecepatan
positif mempengaruhi kecepatan penyesuaian struktur modal
penyesuaian struktur modal. 3. Current Liabilities. Perusahaan yang
2. Financial surplus/defisit. Surplus atau mempunyai hutang jangka pendek lebih
defisit kas perusahaan juga akan mem- besar daripada hutang jangka panjang
pengaruhi kecepatan dalam melakukan memiliki kemampuan untuk melakukan
penyesuaian. Untuk melakukan penye- penyesuaian ke tingkat leverage yang baru
suaian, perusahaan yang overleveraged dengan lebih mudah dan cepat daripada
harus mengurangi hutangnya. Dengan perusahaan yang memiliki hutang jangka
surplus kas, perusahaan yang overleve- pendek yang lebih kecil dibandingkan
raged dapat lebih mudah (lebih cepat) hutang jangka panjangnya. Current liabi-
membayar hutangnya agar tingkat lities dapat lebih mudah dan cepat di-
hutangnya sesuai dengan struktur modal penuhi dibandingkan dengan non-current
optimal, sedangkan ketika mengalami liabilities, karena beban yang ditanggung
defisit, perusahaan akan lebih sulit (lebih oleh perusahaan dalam jangka pendek
lamban) untuk mengurangi hutangnya maka perusahaan dapat lebih mudah
(melakukan penyesuaian) ataupun me- mendapatkan tambahan hutang dari
nerbitkan hutang baru, sedangkan per- pihak eksternal dalam rangka mencapai
usahaan yang underleveraged melakukan struktur modal optimalnya. Penelitian
penyesuaian lebih lamban karena dapat Kim et al. (2006) menemukan bahwa
memanfaatkan surplus tersebut untuk current liabilities mempunyai pengaruh
314 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

positif dan signifikan terhadap ke- melakukan penyesuaian struktur modal me-
cepatan penyesuaian struktur modal di nuju struktur modal optimalnya. Kecepatan
perusahaan manufaktur di Korea. Hal ini penyesuaian diambil dari nilai hasil regresi
menunjukkan bahwa perusahaan yang dari pengujian hipotesis 1.
mempunyai rasio hutang jangka pendek
yang tinggi melakukan penyesuaian Variabel Independen
struktur modalnya lebih cepat dan hal ini Variabel independen dalam hipotesis
membuktikan bahwa current liabilities pertama adalah optimal leverage atau target
sangat likuid dan mempermudah proses leverage. Leverage optimal adalah sebuah
penyesuaian. variabel yang tidak dapat diobservasi. Da-
H2c : Current liabilities secara positif lam penelitian ini proksi yang digunakan
mempengaruhi kecepatan penye- adalah tangibility, profitabilitas, size dan
suaian struktur modal growth opportunities. Pemilihan empat vari-
bel ini karena faktor-faktor tersebut secara
METODE PENELITIAN konsisten terbukti berhubungan dengan
Data dan Sampel leverage pada penelitian-penelitian sebelum-
Data yang digunakan dalam penelitian nya. Disamping itu, peneliti juga mem-
ini adalah data sekunder berupa data panel pertimbangkan ketersediaan data untuk
yang diambil dari data laporan keuangan mengembangkan proksi dari faktor-faktor
yang telah di audit untuk perusahaan-per- yang lain.
usahaan non-keuangan yang terdaftar di 1. Tangibility: Tangibility dalam penelitian ini
Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang adalah semua aset tetap yang dimiliki
digunakan dalam penelitian ini diambil perusahaan yang dapat digunakan se-
dengan menggunakan metode purposive bagai collateral atas hutang. Tangibility di-
sampling, artinya sampel yang digunakan ukur dengan membagi fixed asset ter-
harus memenuhi kriteria tertentu. Dalam hadap total asset (FA/TA).
penelitian ini, kriteria pemilihan sampel 2. Profitabilitas: Profitabilitas dalam pe-
adalah perusahaan non-keuangan yang ter- nelitian ini diukur dengan rasio tingkat
daftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan keuntungan perusahaan terhadap total
harus mempunyai laporan keuangan dan aset, yaitu EBIT/Total Assets.
semua informasi yang dibutuhkan dari ta- 3. Size: Size dalam penelitian ini diukur
hun 2005-2009. Penelitian ini tidak meng- dengan Log Total Assets.
gunakan perusahaan-perusahaan keuangan 4. Growth Opportunities: Growth opportunities
sebagai sampel karena pertimbangan per- diukur dengan pertumbuhan aset per-
aturan modal minimum dan/atau jaminan usahaan dari satu periode ke periode
implisit maupun eksplisit dari pemerintah. berikutnya.
Variabel independen untuk menguji
Definisi Operasional hipotesis kedua adalah jarak struktur modal
Variabel Dependen aktual dengan struktur modal optimal,
Variabel dependen dalam hipotesis per- financial surplus/defisit dan current liabilities.
tama adalah leverage. Leverage dalam pe- Variabel independen pertama untuk meng-
nelitian ini adalah nilai buku hutang jangka uji hipotesis kedua yang digunakan dalam
panjang perusahaan dan dihitung dengan penelitian ini adalah jarak struktur modal
membandingkan total long-term debt ter- aktual dengan struktur modal optimal. Jarak
hadap total asset (LT-Debt/TA). struktur modal aktual dengan struktur
Variabel dependen dalam hipotesis ke- modal optimalnya dihitung dengan melihat
dua adalah kecepatan penyesuaian. Ke- selisih L*i,t - Li,t-1 atau rasio leverage optimal
cepatan penyesuaian adalah lama waktu terhadap leverage aktual. Variabel inde-
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk penden kedua untuk menguji hipotesis
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 315

kedua adalah Financial surplus/deficit. Sur- , = 1− , , + , ∗, + , ……(3)


plus dan defisit kas perusahaan dihitung Leverage optimal tidak dapat diobser-
dengan persamaan yang digunakan oleh vasi, sehingga tingkat hutang optimal akan
Byoun (2008): FDi,t = DIVi,t + Ii,t + ∆W i,t – dihitung sebagai fungsi beberapa variabel
OCFi,t. Dimana DIVi,t adalah pembayaran yang mempengaruhi keputusan struktur
dividen perusahaan i pada waktu t, Ii,t adalah modal perusahaan.
investasi bersih perusahaan I pada waktu t, ∗
, = + , + , +
∆Wi,t adalah perubahan modal kerja bersih , + , + , ……….(4)
perusahaan I dari waktu t-1 ke t dan OCFi,t TANGi,t adalah tangibility perusahaan i
adalah Operating cash flows setelah bunga dan pada periode t diukur dengan membagi aset
pajak perusahaan I pada waktu t. tetap terhadap total aset (FA/TA), PROFTi,t
Variabel independen ketiga untuk hipo- adalah profitabilitas perusahaan i pada
tesis kedua adalah current liabilities. Current periode t diukur dengan rasio tingkat ke-
liabilities adalah hutang jangka pendek atau untungan terhadap total aset (EBIT/Total
hutang lancar perusahaan yang terdapat Assets), SIZEi,t adalah size perusahaan i pada
pada laporan neraca. Current liabilities di- periode t yang diukur dengan Log Total
hitung dengan menggunakan rasio current Assets, dan GROWTHi,t adalah tingkat per-
liabilities terhadap total liabilities. tumbuhan perusahaan i pada periode t.
Semua nilai variabel ini dihitung dengan
PENGUJIAN HIPOTESIS menggunakan nilai buku yang terdapat
Pengujian H1 pada laporan keuangan perusahaan.
Dengan menganggap bahwa tingkat Beberapa peneliti menggunakan Ordi-
leverage waktu t sama dengan target leverage, nary Least Square (OLS) dan Fama-Mac Beth
maka perubahan leverage dapat dihitung regression, tetapi penggunaan metode ini
dengan persamaan berikut: menghasilkan hasil regresi yang bias. Untuk
, − , = ∗, − , ……………....(1) memilih model yang digunakan, maka di-
Dalam melakukan penyesuaian, per- lakukan uji hausman (hausman test) untuk
usahaan membutuhkan biaya sehingga menentukan apakah model yang digunakan
perusahaan mungkin akan menemukan ke- fixed effect regression (LSDV) atau random
mudahan ataupun kesulitan untuk melaku- effect. Sebelum regresi dilakukan, asumsi
kan penyesuaian struktur modalnya, oleh klasik harus terlebih dahulu dipenuhi.
karena itu, hal ini akan mempengaruhi ke- Dalam analisis regresi ada beberapa asumsi
cepatan penyesuaian, yaitu faktor yang yang harus dipenuhi sehingga hasil dari
menggambarkan magnitude penyesuaian regresi tersebut dapat digunakan untuk
yang diinginkan antara dua periode waktu. menguji hipotesis. Dengan memasukkan
Dengan mempertimbangkan kecepatan pe- variabel-variabel yang mempengaruhi struk-
nyesuaian (δ), maka perubahan struktur tur modal diatas, maka persamaan untuk
modal dapat dilihat dengan persamaan: menguji hipotesis pertama adalah (Loof,

, − , = , , − , ……….(2) 2004):
Dimana Li,t adalah hutang aktual per-
usahaan i pada periode t, dan = tingkat , = 1− , , + , ,, + ,
hutang optimal perusahaan i pada periode t.
Perusahaan akan menyeimbangkan struktur Untuk pengujian hipotesis, digunakan
modalnya menuju struktur modal optimal estimasi δi,t sebagai indikator penyesuaian
hanya dapat diamati pada akhir tahun (akhir struktur modal. Ada tiga kemungkinan
periode), yaitu setelah perusahaan mem- struktur modal yang diteliti dengan meng-
punyai struktur modal, oleh karena itu, gunakan persamaan (5) di atas: jika (i) δ = 1,
persamaan (2) disusun kembali menjadi: maka Li,t = L*i,t hutang aktual sama dengan
316 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

tingkat hutang optimal, (ii) δ < 1, maka aktual dengan struktur modal optimal,
penyesuaian yang dilakukan masih dibawah financial surplus/deficit dan current liabilities,
tingkat hutang optimalnya, (iii) δ > 1, maka maka persamaan untuk kecepatan pe-
perusahaan telah overadjusting. nyesuaian adalah (Drobetz dan Wanzenreid,
Pengujian H2a, H2b dan H2c 2006):
Kecepatan penyesuaian adalah hasil δi,t = β0 + β1Disti,t + β2FDi,t + β3CLi,t + εit (4)
estimasi dari regresi target leverage yang
dihitung dengan menggunakan proksi ANALISIS DAN PEMBAHASAN
tangibility, profitability, size dan growth. Statistik Deskriptif
Untuk mengetahui hasil estimasi kecepatan Proses seleksi sampel dilakukan dengan
penyesuaian, regresi target leverege harus mengidentifikasi perusahaan non-keuangan
dihitung terlebih dahulu dengan persamaan: mana saja yang konsisten berada di Bursa
, = 1− , , + , ∗, + , (1) Efek Indonesia dan mempunyai laporan
Dimana, target leverage dihitung dengan keuangan yang lengkap dari tahun 2009-
menggunakan proksi beberapa variabel 2014. Dari proses seleksi sampel, akhirnya
dengan persamaan: peneliti mendapatkan 210 perusahaan dari

, = + , + , +
30 industri, maka didapatkan 1260 tahun
, + , + , ……… (2)
perusahaan. Sampel tersebut tergolong da-
Sehingga nilai estimasi kecepatan lam kategori sampel besar dan memenuhi
penyesuaian didapatkan dengan persamaan: asumsi central limit theorem yang terkait
dengan terpenuhinya asumsi normalitas
, = 1− , , + , ,, + ,
pada uji regresi. Tabel 1 menyajikan jumlah
perusahaan dan klasifikasi industri menurut
………….. (3) BEI yang dimasukkan dalam sampel pe-
Penelitian ini menggunakan beberapa nelitian.
variabel yang mempengaruhi kecepatan
penyesuaian, yaitu jarak struktur modal

Tabel 1
Jumlah Sampel Perusahaan
Industri n Industri n
Advertising 7 Metal 9
Agriculture 10 Mining 12
Apparel andTextile 2 Others 7
Automotive 10 Pharmaceutical 6
Cable 4 Plastics 5
Cement 3 Pulp and Paper 3
Ceramics, Glass 5 Real Estate 31
Chemical and Allied 7 Retail 10
Computer 4 Telecommunication 5
Construction 4 Textile, Garment 5
CosmeticsandHousehold 5 Tobbaco 3
Energy 1 Tourism, Restaurant and Hotel 18
Farm 3 Transportation 4
Food and Beverages 8 Wholesale 15
Houseware 2 Wood Industry 2
Total 210
Sumber: data diolah
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 317

Tabel 2
Hasil Regresi Data Panel
koef t p
C 48.10653 8.872548 0.0000***
TANG 0.520157 0.614574 0.0000***
PROFT 0.547632 0.326551 0.0000***
SIZE -1.729637 -1.154830 0.0000***
GROWTH 4.140126 0.034587 0.3260
R2 0.601
***) 1% **) 5% tingkat signifikansi
Sumber: Data diolah

Hasil Pengujian Hipotesis 1 tur modalnya menuju struktur modal


Uji hipotesis pertama dilakukan dengan optimal. Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai
menggunakan regresi data panel, setelah koefisien LEVB bertdana positif dan signi-
dilakukan uji hausman maka diperoleh fikan pada alfa 1%. Nilai koefisien LEVB
model terbaik yaitu metode Least Square adalah 0,592152, maka nilai estimasi δ adalah
Dummy Variable (LSDV) atau yang biasa 0,407 (1LEVB). Dapat disimpulkan bahwa
dikenal dengan model fixed effect. Tidak secara rata-rata perusahaan-perusahaan di
terdapat masalah asumsi klasik pada data Indonesia melakukan penyesuaian struktur
yang digunakan, sehingga regresi dapat modalnya menuju struktur modal optimal,
dilakukan. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa akan tetapi penyesuaian yang dilakukan
nilai R2 model regresi dengan menggunakan masih dibawah struktur modal optimalnya.
leverage (LEVT) sebagai variabel dependen
yaitu 0,601, sehingga dapat dikatakan bahwa Hasil Pengujian Hipotesis 2a, 2b dan 2c
model regresi yang digunakan cukup baik Uji hipotesis 2a, 2b dan 2c dilakukan
untuk menguji hubungan antar variabel. secara bersamaan untuk mengetahui pe-
Hasil regresi pada Tabel 2 digunakan untuk ngaruh jarak struktur modal dengan struk-
menghitung target leverage (LEVTAR) yang tur modal optimal (DIST), financial surplus/
tidak dapat diobservasi melalui laporan deficit (FD) dan current liabilities (CL) ter-
keuangan perusahaan. hadap kecepatan penyesuaian struktur mo-
Dengan menggunakan model regresi dal. Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel
yang dihasilkan pada Tabel 2, maka dapat jarak antara struktur modal aktual dengan
diperoleh nilai target leverage setiap per- struktur modal optimalnya (DIST) mem-
usahaan dan tahun yang digunakan untuk punyai pengaruh positif dan signifikan ter-
menguji hipotesis 1. Hasil regresi pengujian hadap kecepatan penyesuaian, vriabel finan-
hipotesis 1 dapat dilihat pada Tabel 3. cial surplus/deficit (FD) mempunyai pe-
Hipotesis 1 menyatakan bahwa perusahaan ngaruh positif tidak signifikan terhadap
di Indonesia melakukan penyesuaian struk- kecepatan penyesuaian.

Tabel 3
Hasil Regresi Data Panel

koef t p
LEVB 0,592152 17,80215 0,0074***
LEVTAR 0,093201 0,599553 0,2920
R2 0.26
Sumber: Data diolah
318 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

Tabel 4
Hasil Regresi Hipotesis 2a, 2b dan 2c

koef t p
C 0,274456 8.72E+12 0,0000***
DIST 6,21E-13 24,12541 0,0000***
FD 0,79E-22 0,55268 0,2152
CL -5,02E-65 -33,35278 0,0000***
Sumber: Data diolah

Temuan berikutnya adalah bahwa kan bahwa perusahaan yang mempunyai


variabel current liabilities (CL) mempunyai profitabilitas tinggi mempunyai kapasitas
pengaruh negatif signifikan terhadap ke- pinjaman yang tinggi sehingga dengan
cepatan penyesuaian struktur modal. profitabilitas yang tinggi, perusahaan akan
meningkatkan hutangnya agar mendapat-
Pembahasan kan penghematan pajak. Selain itu, lender
Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel lebih bersedia meminjamkan dananya ke-
tangibility mempunyai pengaruh positif dan pada perusahaan dengan tingkat profita-
signifikan terhadap tingkat leverage per- bilitas yang tinggi dibdaningkan perusahaan
usahaan, yaitu 0,520157. Temuan ini sesuai yang kurang profitable. Ozkan (2001) me-
dengan trade-off theory yang menyatakan nemukan bahwa tingkat profitabilitas ber-
bahwa perusahaan yang mempunyai banyak pengaruh secara positif dan signifikan ter-
aset tangible akan mendapatkan hutang hadap tingkat leverage perusahaan di Inggris.
dengan biaya yang lebih murah karena aset Dengan menggunakan tahun amatan yang
yang bersifat tangible lebih mudah dijadikan berbeda, Widjaja (2013) menemukan bahwa
sebagai jaminan atau collateral bagi kreditur profitabilitas berpengaruh negatif dan signi-
jika terjadi kesulitan keuangan. Santi (2003) fikan terhadap struktur modal perusahaan
serta Reinhard dan Li (2010) menemukan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa tangibility berpengaruh positif ter- Indonesia. Perbedaan temuan ini mungkin
hadap leverage pada perusahaan-perusahaan dikarenakan perbedaan tahun amatan dan
di Indonesia. Bevan dan Danbolt (2004) jumlah sampel yang digunakan.
menemukan bahwa perusahaan-perusahaan Berbeda dengan temuan De Jong et al.
non keuangan di Inggris mempertimbang- (2007), variabel size mempunyai pengaruh
kan tangibility dalam keputusan struktur negatif tidak signifikan terhadap tingkat
modalnya dan tangibility berpengaruh positif leverage dengan nilai -1,729637. Chen (2004)
terhadap hutang jangka panjang. Aset yang menemukan bahwa variabel size juga mem-
bersifat tangible memang sangat mudah punyai hubungan negatif terhadap tingkat
untuk dijadikan sebagai jaminan untuk leverage perusahaan-perusahaan di China.
memperoleh hutang. Stohs dan Mauer (1996 Hubungan negatif ini dapat dikarenakan
dalam Bevan dan Danbolt, 2004) menemu- bahwa perusahaan besar biasanya mem-
kan bahwa jangka waktu hutang sangat punyai akses yang lebih baik terhadap pasar
berkaitan dengan maturitas aset, sehingga modal.
prinsip maturity matching sangat penting Variabel growth opportunities berpe-
untuk diperhatikan dalam pengambilan ke- ngaruh positif tidak signifikan terhadap
putusan struktur modal. leverage dengan nilai 4,140126. Ketika per-
Profitabilitas berpengaruh positif dan usahaan mempunyai kesempatan bertum-
signifikan dengan nilai 0,547632. Temuan ini buh yang lebih tinggi, maka perusahaan
memperkuat trade-off theory yang menyata- dapat menggunakan hutang sebagai alter-
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 319

natif sumber dana untuk mendanai per- BI rate, perusahaan dapat mempertimbang-
tumbuhannya. Perusahaan dapat menerbit kan penggunaan hutang untuk membiayai
kan hutang dengan alasan lebih murah jika operasional dan investasinya dengan biaya
dibdaningkan dengan menerbitkan ekuitas. yang lebih murah, sehingga perusahaan
Temuan ini mendukung penelitian yang yang memiliki kesempatan bertumbuh da-
dilakukan oleh Utami (2012) yang meneliti pat menggunakan hutang untuk mendanai
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi investasinya dengan tingkat bunga yang
struktur modal pada perusahaan-perusaha- relatif rendah.
an LQ-45 di Indonesia untuk tahun 1994- Hipotesis 1 menyatakan bahwa per-
2007 dengan membedakan efeknya terhadap usahaan di Indonesia melakukan penye-
keputusan pendanaan dengan hutang jang- suaian struktur modalnya menuju struktur
ka pendek, hutang jangka panjang, total modal optimal. Tabel 3 menunjukkan bahwa
hutang dan market leverage. Utami (2012) nilai koefisien LEVB bertdana positif dan
menemukan bahwa growth opportunities signifikan sebesar 0,592152 dapat disimpul
mempunyai pengaruh positif terhadap kan bahwa perusahaan di Indonesia me-
hutang jangka panjang, hutang jangka lakukan penyesuaian struktur modal me-
pendek maupun total hutang. Chen (2004) nuju struktur modal optimalnya tetapi masih
juga menemukan bahwa variabel growth underleveraged dengan kecepatan penye-
opportunities mempunyai hubungan positif suaian sebesar 0,407848 (1–0,592152). De-
terhadap leverage. Menurut trade-off theory, ngan nilai kecepatan penyesuaian (δ) sebesar
saldo laba ditahan dari perusahaan yang 0,407848 atau 40,78% per tahun, maka rata-
mempunyai kesempatan bertumbuh yang rata perusahaan-perusahaan di Indonesia
tinggi akan meningkat dan mereka me- memerlukan waktu 2,45 tahun untuk me-
nerbitkan hutang lebih banyak untuk mem- lakukan penyesuaian struktur modal me-
pertahankan rasio target leverage dengan nuju struktur modal optimalnya. Dengan
alasan memanfaatkan penghematan pajak. demikian, temuan ini mendukung penelitian
Adanya hubungan negatif antara size Reinhard dan Li (2010) yang dengan meng-
dengan tingkat leverage seakan menegaskan gunakan teknik regresi yang berbeda juga
kembali bahwa selain mengikuti trade-off menemukan bahwa perusahaan-perusahaan
theory, perusahaan di Indonesia juga meng- di Indonesia melakukan penyesuaian struk-
ikuti pecking order theory dalam menentukan tur modalnya antara 1,02 tahun sampai 2,32
struktur modalnya. Kesempatan bertumbuh tahun pada tahun 1997-2000 dan 1,51 tahun
juga dapat menjadi pertimbangan dalam sampai dengan 3,08 tahun pada tahun
menentukan struktur modal, jika kesempat- penelitian 2001-2005, sedangkan Ameer
an bertumbuh besar maka perusahaan (2010) menunjukkan bahwa perusahaan-
membutuhkan modal yang cukup untuk perusahaan Indonesia melakukan penye-
membiayai pertumbuhannya dan salah satu suaian rasio hutangnya sebesar 41,92% atau
sumber dana yang dapat dipilih adalah 2,38 tahun dengan periode amatan tahun
dengan meningkatkan hutang. Utami (2012) 1990-2004.
menemukan hubungan negatif antara size Penyesuaian struktur modal perusahaan
dengan hutang jangka panjang dan market menuju struktur modal optimal melibatkan
leverage, tetapi berhubungan positif dengan biaya yang berhubungan dengan ke-
hutang jangka pendek dan total hutang. bangkrutan dan keuntungan pajak, selain itu
Keputusan penggunaan hutang tidak juga berhubungan dengan faktor-faktor
terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan spesifik perusahaan yang menunjukkan
oleh perusahaan dalam bentuk bunga. kapasitas hutang bagi perusahaan tersebut.
Selama tahun 2009, suku bunga BI rate se- Misalnya, faktor tangibility dapat menunjuk-
bagai suku bunga acuan beberapa kali di- kan risiko kepada kreditur, jika perusahaan
turunkan. Dengan menurunnya suku bunga mempunyai aset tangible yang besar maka
320 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

akan mengurangi risiko default atau gagal usahaan yang akhirnya akan berdampak
bayar kepada kreditur sehingga biaya pada kecepatan penyesuaian.
penyesuaian atau untuk menambah hutang Variabel financial surplus/deficit (FD)
akan lebih rendah dibdaningkan dengan mempunyai pengaruh positif tidak signi-
perusahaan yang mempunyai aset tangible fikan terhadap kecepatan penyesuaian.
yang kecil. Myers (1977) dan Hovakimian et Temuan ini mendukung penelitian Byoun
al. (2001) mengemukakan bahwa perubahan (2008) yang menemukan bahwa kondisi
profitabilitas mungkin mempengaruhi ke- surplus atau defisit keuangan yang dihadapi
cepatan penyesuaian karena profitabilitas perusahaan secara signifikan mempengaruhi
menyediakan dana untuk melakukan pe- kecepatan penyesuaian. Berhubungan de-
nyesuaian seperti stock repurchase ataupun ngan faktor-faktor yang mempengaruhi ke-
stabilitas untuk menerbitkan sekuritas pada putusan struktur modal, perusahaan cen-
rate yang menarik. Biaya pendanaan ekster- derung melihat karakteristik perusahaan
nal juga dapat mempengaruhi kecepatan dibdaningkan kondisi finansial yang di-
penyesuaian. Ketika biaya pendanaan eks- hadapi. Kondisi surplus ataupun defisit
ternal tinggi, maka perusahaan cenderung keuangan perusahaan mempengaruhi ke-
lebih lamban dalam melakukan penyesuaian cepatan penyesuaian karena perusahaan
struktur modalnya (Faulkender dan Peter- mungkin menggunakan surplus atau defisit
sen, 2006), sedangkan MacKay dan Phillips untuk mempercepat atau memperlambat
(2005) menunjukkan bahwa kondisi per- penyesuaian struktur modal.
saingan perusahaan merupakan faktor yang Temuan berikutnya adalah bahwa varia-
menentukan proses adjustment. bel current liabilities (CL) juga mempunyai
Kecepatan penyesuaian struktur modal pengaruh negatif signifikan terhadap ke-
dalam penelitian ini diukur dengan variabel cepatan penyesuaian struktur modal. Temu-
jarak antara struktur modal aktual dengan an ini menunjukkan bahwa rasio current
struktur modal optimalnya (DIST), financial liabilities bukan menjadi constraint dalam
surplus/deficit (FD) dan current liabilities. melakukan penyesuaian struktur modal.
Hasil penelitian menunjukkan variabel jarak Tingkat leverage Indonesia relatif lebih tinggi
antara struktur modal aktual dengan struk- dibdaningkan negara lain seperti Amerika
tur modal optimalnya (DIST) mempunyai Serikat, Jepang, Jerman, Italia dan negara
pengaruh positif dan signifikan terhadap lain yaitu 40% (Ang et al., dalam Darminto
kecepatan penyesuaian. Temuan ini mem- dan Manurung, 2008). Hal ini mengindi-
perkuat hasil penelitian Drobetz dan kasikan bahwa perusahaan di Indonesia
Wanzenried (2006) yang menemukan bahwa cenderung risk-takers, yaitu lebih berani me-
distance atau jarak struktur modal aktual nerbitkan hutang untuk mengambil manfaat
dengan struktur modal optimal mempunyai pajak dari bunga hutang selama beberapa
pengaruh positif tetapi tidak signifikan faktor spesifik memungkinkan untuk me-
dengan kecepatan penyesuaian. Mahakud nambah hutang. Artinya bahwa perusahaan
dan Mukherjee (2011) juga menemukan lebih mempertimbangkan kapasitas hutang
bahwa jarak struktur modal aktual dengan (debt capacity) dalam mengambil keputusan
struktur modal optimal mempunyai pe- struktur modalnya. Selain itu, perusahaan
ngaruh positif dan signifikan terhadap ke- juga mempertimbangkan biaya penyesuaian
cepatan penyesuaian. Hal ini berarti bahwa yang melibatkan berbagai konsekuensi atas
perusahaan hanya akan melakukan penye- tingkat leverage perusahaan.
suaian struktur modalnya ketika struktur
modalnya sudah jauh dari target leverage SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETER-
karena deviasi ini juga mempengaruhi biaya BATASAN
penyesuaian yang ditanggung oleh per- Penelitian ini menemukan bahwa
Dynamic trade-off theory terbukti di Indonesia.
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 321

Perusahaan-perusahaan di Indonesia me- dengan periode penelitian yang berbeda.


lakukan penyesuaian struktur modalnya Keputusan struktur modal juga berhubung-
menuju struktur modal optimal, akan tetapi an dengan berbagai kebijakan pihak ekster-
penyesuaian yang dilakukan masih dibawah nal perusahaan yang turut berpengaruh
struktur modal optimal. Tangibility, profita- terhadap kemudahan akses dana eksternal
bility dan growth opportunities berpengaruh seperti pihak kreditur, investor dan peme-
positif terhadap tingkat leverage optimal, rintah. Regulasi dan kebijakan pemerintah
sedangkan size berpengaruh negatif ter- seperti tingkat suku bunga, pajak, intervensi
hadap tingkat leverage optimal. Variabel- pada pasar modal dan faktor hukum ber-
variabel ini mungkin juga mempengaruhi peran penting dalam keputusan pendanaan
lama waktu yang dibutuhkan perusahaan eksternal terutama hutang.
untuk mencapai struktur modal optimalnya.
Sementara jarak struktur modal aktual Keterbatasan
dengan struktur modal optimal berpengaruh Penelitian ini mempunyai keterbatasan
positif dan signifikan terhadap kecepatan dan kelemahan. Pertama adalah proksi yang
penyesuaian, Financial surplus/deficit ber- digunakan dalam menentukan target leverage
pengaruh positif tidak signifikan terhadap hanya empat variabel. Masih banyak proksi
kecepatan penyesuaian, serta Current lia- lain yang dapat menjadi proksi target
bilities berpengaruh negatif terhadap ke- leverage, sehingga memungkinkan untuk
cepatan penyesuaian struktur modal. menambah proksi lain yang sesuai dengan
karakteristik perusahaan di Indonesia. Ke-
Implikasi dua adalah tahun amatan yang singkat
Hasil penelitian ini mengindikasikan mungkin mempengaruhi hasil temuan pe-
bahwa perusahaan di Indonesia mengikuti nelitian, sehingga perlu adanya periode
dynamic trade-off theory dalam keputusan amatan yang lebih panjang atau perbedaan
struktur modalnya. Struktur modal disusun periode amatan sebagai pembdaning. Ke-
mendekati struktur modal optimal dan tiga, penelitian ini tidak membahas proksi
selalu disesuaikan setiap tahun agar tidak atau variabel makro ekonomi yang mungkin
menjauhi tingkat optimal. Struktur modal mempengaruhi penyesuaian dan kecepatan
disusun dengan mempertimbangkan man- penyesuaian struktur modal perusahaan
faat dan biaya dari penyesuaian, yaitu man- seperti regulasi pajak, inflasi, pertumbuhan
faat pajak yang dihasilkan akibat pem- GDP, faktor hukum, sifat manajer (konser-
bayaran bunga yang menjadi pengurang vatif atau tidak) dan proksi-proksi lain.
dalam penghitungan pajak dan biaya ke-
bangkrutan dan/atau gagal bayar ketika DAFTAR PUSTAKA
hutang terlampau tinggi. Dengan demikian Abor, J. 2007. Debt Policy dan Performance
implikasi praktisnya, perusahaan harus of SMEs: Evidence from Ghanaian dan
memperhatikan dan membdaningkan struk- South African Firms. The Journal of Risk
tur modal aktual dengan struktur modal Finance 8(4): 364-379.
optimal agar mendapatkan manfaat dari Akintoye, I. R. 2008. Sensitivity of Per-
penyesuaian struktur modal tersebut dengan formance to Capital Structure. European
tidak menambah kemungkinan kebangkrut- Journal of Social Science 7(1): 23-31.
an akibat penyesuaian tersebut. Ameer, R. 2010. Financial Liberalization dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bah- Firms’ Capital Structure Adjustments
wa perusahaan non keuangan di Indonesia Evidence from Southeast Asia dan South
tergolong lamban dalam melakukan pe- America. Journal of Economics dan
nyesuaian struktur modalnya jika di- Finance.
bdaningkan dengan hasil penelitian ter- Antoniou, A., Y. Gunez dan K. Paudyal.
dahulu (Reinhard dan Li, 2010; Ameer, 2010) 2008. The Determinants of Capital
322 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

Structure: Capital Market Oriented Flannery, M. J. dan K. W. Hankins. 2007. A


versus Bank Oriented Institutions. The Theory of Capital Structure Adjustment
Journal of Financial Quantitative Analysis, Speed,” Working Paper, University of
forthcoming. Florida, United States.
Bevan, A. A dan Danbolt, J. 2004. Testing for Flannery, M. J. dan K. P. Rangan. 2006.
Inconsistencies in The Estimation of UK Partial Adjustment Toward Target Capi-
Capital Structure Deteminants. Applied tal Structure. Journal of Financial Econo-
Financial Economics 14(1): 55-66. mics 79: 469-506.
Brigham, E. F dan M. C. Ehrhardt. 2005. Frank, M. Z. dan V. K. Goyal. 2009. Profits
Financial Management: Theory dan dan Capital Structure. Working Paper,
Practice. 11th ed. Cengage. Ohio. University of Minnesota. May.
Byoun, S. 2008. How dan When Do Firms Fuady, M. 2014. Pengujian Trade-Off Theory:
Adjust Their Capital Structures toward Apakah Perusahaan di Indonesia Me-
Targets?,”. The Journal of Finance. LXIII lakukan Optimalisasi Hutang. EBBANK
(6): 3069-3096. 5(2): 23-34.
Chen, J. J. 2004. Determinants of Capital Gamba, A. dan A. Triantis. 2008. The Value
Structure of Chinese-listed Company. of Financial Flexibility. The Journal of
Journal of Business Research, 57: 1341- Finance LXIII (5): 2263-2296.
1351. Getzmann, A., S. Lang dan K. Spremann.
Darminto dan A. H. Manurung. 2008. 2010. Determinants of The Target Capi-
Pengujian Teori Trade-Off dan Pecking tal Structure dan Adjustment Speed-
Order dengan satu model dinamis pada Evidence from Asian Capital Markets.
perusahaan publik di Indonesia. Jurnal Working Paper. February.
Manajemen Bisnis 1(1): 35-52. Harris, M. dan A. Raviv. 1991. The Theory of
De Haas, R dan M. Peeters. 2004. The Capital Structure. The Journal of Finance
Dynamic Adjustment Towards Target 46(1): 297-355.
Capital Structure of Firms In Transation Hovakimian, A., G. Hovakimian dan H.
Economies. Working Paper. July Tehranian. 2004. Determinants of Target
De Jong, A., R. Kabir dan T. T. Nguyen. 2007. Capital Structure: The Case of Dual Debt
Capital Structure around the World: The dan Equity Issues. Journal of Financial
Roles of Firm-dan Country-Spesific Economics 71: 517-540.
Determinants. ERIM Report Series Re- Huat, N. C. 2008. The Determinants of Capi-
search Management 1-40. tal Structure: Evidence from Selected
Drobetz, W. dan G. Wanzenried. 2004. What ASEAN Countries. Bachelor of Accoun-
Determines the Speed of Adjustment to tancy (Hons) The Nothern University of
the Target Capital Structure?. Diskus- Malaysia.
sionschriften, Universitat Bern, Switzer- Jalilvdan, A. dan R. S. Harris. 1984. Corpo-
ldan. rate Behavior in Adjusting to Capital
Elliot, W. B, J. K. Kant dan R. S. Warr. 2008. Structure dan Dividend Targets: An
Target Debt Ratios, Adverse Selection, Econometric Study. The Journal of Finance
dan Equity Mis-Pricing. Working Paper. 39(1): 127-145.
Faulkender, M., M. J. Flannery., K.W. Ju, N., R. Parrino., A. M. Poteshman dan M.
Hankins dan J. M. Smith. 2010. Tran- S. Weisbach. 2005. Horses dan Rabbits?
saction Costs dan Capital Structure. Trade-Off Theory dan Optimal Capital
Working Paper. March. Structure. The Journal of Financial dan
Faulkender, M., dan M. A. Petersen. 2006. Quantitative Analysis 40(2): 259-281.
Does the Source of Capital Affect Capital Karadeniz, E., S. Y. Kdanir., M. Balcilar dan
Structure?. The Review of Financial Studies Y. B. Onal. 2009. Determinants of Capital
19(1). Structure: Evidence from Turkish Lod-
Struktur Modal Optimal Dan Kecepatan Penyesuaian ... – Nosita 323

ging Companies. International Journal of Myers, S. C. 2001. Capital Structure. The


Contemporary Hospitality Management Journal of Economic Perspective 15(2): 81-
21(5): 594-609. 102.
Kim, H., A. Heshmati dan D. Aoun. 2006. Myers, S. C. dan L. Shyam-Sunder. 1994.
Dynamics of Capital Structure: The Case Testing Static Trade-Off Against Pec-
of Korean Listed Manufacturing king Order Models of Capital Structure.
Companies. Working Paper. National Bureau of Economic Research,
Leary, M. T. dan M. R. Roberts. 2005. Do Working Paper.
Firms Rebalance Their Capital Structure. Myers, S. C. dan N. S. Majluf. 1983. Corpo-
The Journal of Finance LX (6): 2575-2619. rate Financing dan Investment Decision
Lemmon, M. L. 2008. Debt Capacity dan When Firms Have Information That
Tests of Capital Structure Theories. Investors Do Not Have. -----------
Working Paper. Cambridge Univ Press. Nagano, M. 2003. Determinants of Corporate
Lemmon, M. L dan J. F. Zender. 2010. Debt Capital Structure in East Asia: Are There
Capacity dan Test of Capital Structure Differences From The Industrialized
Theories. Journal of Financial dan Quanti- Countries?. Working Paper WIF-04-002
tative Analysis 45(5): 1161-1187. Waseda University Institute of Finance.
Loof, H. 2004. Dynamic Optimal Capital Nurrohim, H. 2008 Pengaruh Profitabilitas,
Structure dan Technical Change. Struc- Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan
tural Change dan Economic Dynamic 15: dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur
449-468. Modal Pada Perusahaan Manufaktur di
Mackay, P dan G. M. Phillips. 2005. How Indonesia. Sinergi 10(1): 11-18.
Does Industry Affect Firm Financial Ooi, J. 1999. The Determinants of Capital
Structure?. The Review of Financial Studies Structure: Evidence on UK Property
18(4). Companies. Journal of Property Invest-
Mahakud, J. dan S. Mukherjee. 2011. ment dan Finance 17(5): 464-480.
Determinants of Adjustment Speed to Ozkan, A. 2001. Determinants of Capital
Target Capital Structure: Evidence from Structure dan Adjustment to Long Run
Indian Manufacturing Firms. Working Target: Evidence from UK Company
Paper. Panel Data. Journal of Business Finance
Michaelas, N., F. Chittenden dan P. Pout- dan Accounting 28(1)dan(2).
ziouris. 1999. Financial Policy dan Rajan, R.G. dan L. Zingales. 1995. What Do
Capital Structure Choice in U.K. SMEs: We Know about Capital Structure?
Empirical Evidence from Company Some Evidence from International Data.
Panel Data. Small Business Economics 12: The Journal of Finance 50(5): 1421-1460.
113-130. Reinhard, L. dan S. Li. 2010. “A Note on
Modigliani, F. dan M. H. Miller. 1963. Capital Structure Target Adjustment-
Corporate Income Taxes dan The Cost of Indonesian Evidence,”. International
Capital: A Correction. The American Journal of Managerial Finance 6(3): 245-
Economic Review 53(3): 433-443. 259.
Modigliani, F. dan M. H. Miller. 1958. The Robichek, A. dan S. C. Myers. 1966. Problems
Cost of Capital, Corporation Finance in the Theory of Optimal Capital
dan the Theory of Investment. The Structure. The Journal of Financial dan
American Economic Review 48(3): 261-297. Quantitative Analysis 1(2): 1-35.
Myers, S. C. 1977. Determinants of Corporate Santi, F. 2003. Determinants of Indonesian
Borrowing. Journal of Financial Economics Firms’ Capital Structure: Panel Data
(5): 187-221. Analyses. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia 18(3): 243-260.
324 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 20, Nomor 3, September 2016 : 305 – 324

Serrasqueiro, Z. M. S. dan M. C. R. Rogão. Utami, S. R. 2012. Determinants of Capital


2009. Capital Structure of Listed Structure of Firms in the Manufacturing
Portuguese Companies Determinants of Sector of Firms in Indonesia. Disser-
Debt Adjustment. Review of Accounting tation. Maastricht School of Mana-
dan Finance 8(1): 54-75. gement, Netherldans.
Taggart, R. A. 1977. A Model of Corporate Wardhana, L. I. 2011. Kepemilikan Insti-
Financing Decisions. The Journal of tusional dan Mekanisme Pengendalian
Finance 32: 1467-1484. Konflik Keagenan. Tesis. Program Pasca
Titman, S. dan R. Wessels. 1988. The Deter- Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis
minants of Capital Structure Choice. The Universitas Gadjah Mada.
Journal of Finance 43(1): 1-19. Widjaja, N. D. 2013. Determinan Struktur
Tong, G. dan C. J. Green. 2005. Pecking Modal pada Perusahaan Manufaktur di
Order or Trade-Off Hypothesis? Evi- Indonesia. Tesis. Program Pasca Sarjana
dence on The Capital Structure of Fakultas Universitas Atma Jaya.
Chinese Companies. Applied Economics
37(19).

You might also like