Professional Documents
Culture Documents
4000 11827 1 SM
4000 11827 1 SM
2 (2) 2017 78
ABSTRACT
Background : Basic immunization is a program conducted to protect the body from disease.
Mother behavior, health care and environmental factor serve as a benchmark in the basic
immunization status. This study aimed to analyze the risk factors of incomplete basic
immunization in children.
Methods : The research used observational analytic and cross sectional study supported by
qualitative approach of in-depth interview method. The research population was all mothers
with children aged 12 to 24 months with sample size of 92 respondents. Sampling method was
conducted by purposive random sampling. Data collection was done by interviewing and the
measuring instrument used is a questionaire. Data was analyzed by univariate, bivariate and
multivariate.
Results : Multivariate analysis showed poor maternal knowledge (p=0.0001) and lack of
supportive attitudes of mothers toward immunization (p=0.0001), is a risk factor for
incomplete basic immunization status in children. While mother's age, mother's education,
mother's occupation, mother's perception of health facility condition, mother's perception on
immunization staff role, number of child in the household and information media are not the
risk factors of incomplete basic immunization status in children. A qualitative approach with
in-depth interviews indicates that poor knowledge of immunization and the lack of supportive
attitude of mothers toward immunization resulting in an incomplete basic immunization
status.
Conclusion : Risk factors for incomplete basic immunization status in children are poor
mother's knowledge and lack of supportive attitudes of mothers toward immunization.
terkena infeksi pada bulan ke-2 dan ket-3 Nibung dan Desa Teluk Sialang. Sehingga
kehidupannya.14 dari data tersebut capaian imunisasi dasar
Difteri adalah penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas II Kuala
yang sangat berbahaya yang menyerang Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat
terutama daerah saluran pernafasan bagian belum mencapai target yang telah
atas. Penularan biasanya terjadi melalui ditetapkan.21
percikan ludah dari orang yang membawa Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk
kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu, membuktikan beberapa faktor karakteristik
bisa juga ditularkan melalui benda atau dan perilaku ibu sebagai faktor risiko
makanan yang terkontaminasi. Kematian status imunisasi dasar anak.
umumnya terjadi pada individu yang
belum mendapat imunisasi.4 Metode
Pertusis atau yang lebih dikenal
orang awam sebagai “batuk rejan” atau Jenis penelitian dalam penelitian
“batuk 100 hari” merupakan salah satu ini adalah observational analitik dengan
penyakit menular saluran pernapasan yang rancangan penelitian cross sectional.
sudah diketahui adanya sejak tahun 1500- Lokasi penelitian di wilayah kerja
an. Penyebab dari pertusis adalah kuman Puskesmas II Kuala Tungkal, Kabupaten
gram(-) bordetella pertusis. Etiologi Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
penyebabnya adalah bordetella pertusis.15 Pengumpulan data dilakukan pada bulan
Tetanus neonatorum disebabkan Juli sampai dengan agustus 2017. Populasi
oleh basil clostridium tetani, yang masuk dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu
ke tubuh melalui luka. Penyakit ini yang mempunyai anak usia 12-24 bulan.
menginfeksi bayi baru lahir yang salah Pada penelitian ini teknik dalam
satunya disebabkan oleh pemotongan tali pengambilan sampel yaitu teknik sampling
pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus probabilitas secara random sampling.22
tetanus neonatorum banyak ditemukan di Besar sampel dalam penelitian ini adalah
negara berkembang khususnya negara 92 responden.
dengan cakupan persalinan oleh tenaga Dalam pendekatan kualitatif,
kesehatan yang rendah. Menurut status penetapan sampel kualitatif tidak ada
imunisasi sebanyak 32 kasus (60%) terjadi sampel acak tetapi berdasarkan pada
pada kelompok yang tidak diimunisasi.16 kriteria penyesuaian. Dalam hal ini peneliti
Tuberkulosis paru adalah penyakit sebagai instrumen utama dalam penelitian
infeksius yang menyerang parenkim paru. pendekatan kualitatif.23 Peneliti dalam
TB paru dapat menular melalui penelitian ini mengambil 5% dari sampel
udara.17,18,20 kuantitatif sehingga didapatkan 5
Cakupan imunisasi dasar di informan. Teknik pengumpulan data
Indonesia belum mencapai target diambil dari kohort bayi wilayah kerja
Millennium Development Goals (MDGs) Puskesmas II Kuala Tungkal dan data
yang ditetapkan ≥93% yaitu sebesar primer yang dilakukan dalam bentuk
91,1%. Di Provinsi Jambi sebesar 87,4%, survey penelitian.
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Pengambilan sampel dengan
sebesar 89 % dan wilayah kerja Puskesmas purposive sampling dengan cara memilih
II Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung sampel diantara populasi sesuai dengan
Jabung Barat sebesar 78 %. Wilayah kerja kriteria yang dikehendaki peneliti.24
Puskesmas II Kuala Tungkal tersebut Semua yang memenuhi kriteria inklusi dan
meliputi 5 desa/kelurahan yang eksklusi dimasukkan dalam penelitian
diantaranya adalah Kelurahan Tungkal berdasarkan data sekunder dari buku
Harapan, Kelurahan Tungkal IV Kota, register imunisasi. Kriteria inklusi dalam
Kelurahan Sriwijaya, Kelurahan Sungai penelitian ini adalah anak usia 12-24
bulan, memiliki KMS dan tinggal di Selanjutnya skor yang diperoleh atas item-
wilayah kerja puskesmas II Kuala item dari masing-masing variabel diuji
Tungkal. KMS (Kartu Menuju Sehat) validitas dan reliabilitasnya. Setelah
adalah catatan yang sederhana yang dapat pengujian validitas dengan
digunakan untuk memantau kesehatan dan membandingkan nilai r hitung pada output
pertumbuhan anak. Oleh karena KMS SPSS pada Corrected Item Total
harus disimpan dirumah dan harus selalu Correlation pada level signifikan 5%
dibawa setiap kali mengunjungi posyandu dengan nilai kritisnya dan dinyatakan
atau fasilitas kesehatan masyarakat bahwa seluruh soal pada variabel
termasuk bidan dan dokter, KMS berisi dinyatakan valid karena nilai r hitung > 0,3
catatan penting tentang pertumbuhan, sehingga dilanjutkan uji reliabilitas.23
perkembangan anak, imunisasi, Untuk menguji reabilitas digunakan Alpha
penanggulangan diare, pemberian kapsul Cronbach data yang diperoleh dari
vitamin A, kondisi kesehatan anak, penelitian dan menunjukkan bahwasanya
pemberian ASI Eksklusif dan makanan seluruh variabel memiliki nilai koefisien
pendamping ASI.25 alpha cronbach’s >0,6 sehingga dinyatakan
Kriteria eksklusi dalam penelitian terbukti reliabel.23
ini adalah anak yang tidak memungkinkan Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
untuk imunisasi yaitu anak dengan distribusi frekuensi faktor karakteristik dan
penyakit sistem imunitas dengan diagnosa perilaku ibu berdasarkan status imunisasi
Dokter. Pengukuran variabel dilakukan dasar anak yang lengkap dan tidak lengkap
dengan wawancara langsung kepada bahwa proporsi status dasar yang tidak
responden menggunakan instrument lengkap pada kelompok ibu umur kurang
penelitian yaitu daftar pertanyaan didalam dari 30 tahun dibanding yang lebih atau
kuesioner yang sebelumnya telah sama dengan 30 tahun, proporsi ibu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tingkat pendidikan rendah lebih
terlebih dahulu terhadap instrument besar dibanding ibu dengan pendidikan
penelitian tersebut. Responden adalah Ibu tinggi, proporsi ibu yang tidak bekerja
yang mempunyai anak berusia 12 - 24 lebih besar dibanding yang bekerja,
bulan. Data yang terkumpul dalam proporsi ibu dengan pengetahuan kurang
penelitian dianalisis secara univariat, baik lebih besar dibanding pengetahun
bivariat dan multivariat. Analisis univariat baik, proporsi ibu dengan sikap kurang
untuk mengetahui distribusi frekuensi dan mendukung lebih besar diabdning yang
proporsi dari berbagai karakteristik atau mendukung, proporsi ibu dengan persepsi
variabel yang diteliti. Analisis bivariat kurang layak pada fasilitas kesehatan lebih
digunakan yaitu Chi Square digunakan besar dibanding yang layak,proporsi ibu
untuk data berskala nominal, ordinal dengan persepsi kurang baik pada peran
dengan menggunakan Confidence Interval petugas lebih besar dibanding yang baik,
(CI) sebesar 95% (α=0,05). Analisis proporsi ibu dengan jumlah anak kurang
multivariat menggunakan uji Regresi dari 3 lebih besar dibanding yang lebih
Logistic Ganda. Hasilnya disajikan dalam atau sama dengan 3 dan proporsi ibu yang
tabel berdasarkan output computer.24 terpajan media informasi lebih besar
dibanding yang kurang terpajan.
Hasil Hasil analisa bivariat menunjukkan
variabel yang berhubungan dengan status
Sebagai uji pendahuluan diadakan imunisasi dasar adalah tingkat pendidikan
uji validitas dan reliabilitas atas instrumen ibu, pengetahuan ibu dan sikap ibu
penelitian terlebih dahulu yang diketahui terhadap imunisasi. Sedangkan Umur ibu,
melalui setiap item dalam daftar pekerjaan ibu, jumlah anak dalam rumah
pertanyaan (kuesioner) kepada responden. tangga, persepsi ibu pada kondisi fasilitas
kesehatan, persepsi ibu pada peran petugas “saya tidak begitu mengerti tentang
imunisasi dan media informasi tidak jenis-jenis pemberian imunisasi dasar
terbukti berhubungan dengan status dan sewaktu bersalin dengan bantuan
imunisasi dasar anak (Tabel 2). bidan, saya pernah mendapat
Proporsi status imunisasi anak yang imunisasi dasar satu kali.”
tidak lengkap lebih besar dibanding “maren tu anak kami sampe umur 2
dengan ibu yang berpendidikan tinggi. bulan cuman imunisasi, seingat kami
Hasil analisa bivariat menunujukkan la.”
bahwa tingkat pendidikan ibu diyatakan “Menurut saya, pemberian imunisasi
berhubungan dengan status imunisasi dasar anak saya sampai berumur 2
dasar anak (p=0,008) dan nilai PR= 1,79 bulan.”
pada 95%CI=1,16-2,78 Artinya ibu yang Proporsi status imunisasi dasar
memiliki tingkat pendidikan rendah anak yang tidak lengkap pada kelompok
berisiko 1,79 kali lebih besar untuk tidak ibu dengan sikap yang kurang mendukung
melengkapi status imunisasi dasar pada terhadap imunisasi lebih besar dibanding
anak dibandingkan dengan ibu memiliki kelompok ibu dengan sikap yang
tingkat pendidikan tinggi. Maka terbukti mendukung terhadap imunisasi. Hasil
pendidikan ibu rendah merupakan faktor analisis bivariat pada variabel sikap ibu
risiko status imunisasi dasar anak (Tabel terhadap imunisasi berhubungan dengan
3). status imunisasi dasar anak (p=0,000) dan
Proporsi status imunisasi dasar nilai PR= 3,08 pada 95%CI= 1,82-5,19.
anak yang tidak lengkap pada kelompok Artinya sikap ibu dalam membutuhkan
ibu dengan pengetahuan kurang lebih imunisasi kurang baik berisiko 3,08 kali
besar dibanding kelompok ibu dengan lebih besar untuk tidak melengkapi status
pengetahuan baik (Tabel 4). Hasil analisis imunisasi dasar pada anak dibandingkan
bivariat pada variabel pengetahuan ibu dengan sikap ibu terhadap imunisasi baik.
dinyatakan berhubungan dengan status Maka terbukti sikap ibu terhadap munisasi
imunisasi dasar (p=0,000) dan nilai PR= kurang baik merupakan faktor risiko status
3,95 pada 95%CI=2,29-6,83. Artinya ibu imunisasi dasar anak (Tabel 5).
memiliki pengetahuan kurang berisiko Hubungan faktor ketidaklengkapan
3,95 kali lebih besar untuk tidak status imunisasi dasar yang dilakukan
melengkapi status imunisasi dasar pada analisis multivariat dengan regresi logistik
anak dibandingkan dengan ibu memiliki menggunakan metode enter dan terbukti
pengetahuan baik. Maka terbukti variabel pengetahuan ibu dan sikap ibu
pengetahuan ibu kurang merupakan faktor terhadap imunisasi berhubungan secara
risiko ketidaklengkapan status imunisasi signifikan terhadap Status imunisasi dasar
dasar anak. anak. Variabel tingkat pendidikan ibu tidak
“selame ni dak pernah dengar berhubungan secara signifikan setelah
imunisasi tu ape artinye. Manfaatnye dianalisa secara multivariat. Berdasarkan
dak tau juge ape.” hasil perhitungan persamaan probability
“saya tidak tahu pengertian imunisasi event hasil analisis uji multiple logistic
dasar begitu juga dengan manfaat regression terbukti bahwa pengetahuan
imunisasi dasar” kurang dan sikap ibu dalam imunisasi,
“palingan taunye cuman imunisasi dak memiliki probabilitas ketidaklengkapan
tau juge name suntikan nye ape, maren status imunisasi dasar anak adalah sebesar
tu pas melahirkannye same bidan 85,91%.
pernah la diimunisasi dah tu dak pegi
pegi lagi kesane.”
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan faktor osiodemografi dan perilaku ibu dengan
status imunisasi dasar anak (N=92)
Status Imunisasi Dasar Anak
Tidak
Karakteristik dan perilaku ibu Kategori Lengkap
lengkap
f % f %
< 30 tahun 19 44,2 24 55,8
1. Umur ibu
≥ 30 tahun 24 49,0 25 51,0
Rendah (<SMA) 24 63,2 14 36,8
2. Tingkat pendidikan ibu
Tinggi (≥SMA) 19 35,2 35 64,8
Bekerja 18 51,4 17 48,6
3. Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja 25 43,9 32 56,1
Kurang baik 32 82,1 7 17,9
4. Pengetahuan ibu
Baik 11 20,8 42 79,2
5. Sikap ibu terhadap Kurang mendukung 31 73,8 11 26,2
imunisasi Mendukung 12 24,0 38 76,0
6. Persepsi ibu terhadap Kurang Layak 37 48,7 39 51,3
fasilitas kesehatan Layak 6 37,5 10 62,5
7. Persepsi ibu terhadap peran Kurang baik 31 50,8 30 49,2
petugas Baik 12 38,7 19 61,3
8. Jumlah anak dalam rumah >=3 anak 17 43,6 22 56,4
tangga 1-2 anak 26 46,7 27 53,3
9. Media informasi Kurang terpajan 9 47,4 10 52,6
Terpajan 34 46,6 39 53,4
Tabel 3. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan status imunisasi dasar anak
Status Imunisasi Dasar Total
Tingkat Pendidikan Tidak
Lengkap P Value PR (95%CI)
Lengkap n %
n % n %
Rendah 24 63,2 14 36,8 38 100 0,008 1,79(1,16-2,78)
Tinggi 19 35,2 35 64,8 54 100
Jumlah 43 46,7 49 53,3 92 100
Tabel 4. Hubungan antara pengetahuan ibu terhadap imunisasi dengan status imunisasi
dasar anak
Status Imunisasi Dasar Total
Pengetahuan Tidak Lengkap Lengkap
P Value PR (95%CI)
ibu n %
n % n %
Kurang 32 82,1 7 17,9 41 100 0,000 3,95 (2,29-6,83)
Baik 11 20,8 42 79,2 51 100
Jumlah 43 46,7 49 53,3 92 100
Tabel 5. Hubungan antara sikap ibu terhadap imunisasi dengan status imunisasi
dasar anak
Status Imunisasi Dasar Total
Sikap Ibu Terhadap Tidak PR
Lengkap P Value
Imunisasi Lengkap n % (95%CI)
n % n %
Kurang mendukung 31 73,8 11 26,2 42 100 0,000 3,08 (1,82-
Mendukung 12 24,0 38 76,0 50 100 5,19)
Jumlah 43 46,7 49 53,3 92 100
Tabel 6. Hasil analisis model akhir (step 2) uji multiple logistic regression faktor
ketidaklengkapan status imunisasi dasar anak
Faktor ketidaklengkapan status imunisasi dasar anak B Exp(B) P value
1. Pengetahuan ibu kurang 2,376 10,759 0,000
2. Sikap ibu terhadap imunisasi kurang mendukung 1,461 4,312 0,009
Konstanta -2,027
Pembahasan
berhubungan secara bermakna terhadap
Hasil penelitian menunjukkan imunisasi dasar lengkap pada balita
bahwa tingkat pendidikan ibu (p=0,21).28
berhubungan secara signifikan dengan Hasil penelitian menunjukkan
status imunisasi dasar anak. Hal ini bahwa tingkat pengetahuan ibu
sejalan dengan penelitian yang dilakukan berhubungan secara signifikan dengan
oleh Asfaw bahwa Ibu dari bayi yang status imunisasi dasar anak dan sejalan
pendidikan rendah 4,1 kali berisiko dengan penelitian yang dilakukan
terhadap ketidaklengkapan imunisasi Norlijah tentang risk factors associated
dasar anak.26 dan sejalan dengan with incomplete immunisation in
penelitian Riska Harmasdiani bahwa hospitalised infants menunjukkan
tingkat pendidikan ibu rendah memiliki hubungan yang bermakna antara
risiko 9,28 kali terhadap ketidakpatuhan pengetahuan (p=0,005) dengan status
pemberian imunisasi dasar lengkap.27 imunisasi.29
Namun tidak sesuai dengan penelitian Hasil analisis bivariat menunjukkan
yang dilakukan oleh Fitriyanti Ismet di untuk variabel sikap ibu terhadap terbukti
Kabupaten Bone Bolango yang sebagai faktor risiko terhadap status
menyatakan bahwa pendidikan ibu tidak imunisasi dasar anak yang tidak lengkap.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Dian Palupi Kusuma Wardani yang
30. Kusuma, D. P., Sari, S. P., & edition. Yogyakarta: Gadjah Mada
Nurhidayah, I. 2015. Hubungan Per- University Press.pp.28-29.
sepsi dengan Perilaku Ibu Membawa 33. Negussie A, Kassahun W, Assegid S,
Balita ke Posyandu. Jurnal Kepera- Hagan A. 2014. Factors Associated
watan Padjadjaran. with Incomplete Childhood Immuni-
31. Rizani A, Rafidah. 2014. Hubungan zation in Arbegona District Southern
Persepsi dan Motivasi Ibu dengan Ethiopia. BMC PublicHealth.
Pemberian Imunisasi Combo 3 pada 34. Alamsyah D, Muliawati R.2013.Pilar
bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Dasar Imu Kesehatan Masyarakat.
Batakan Kecamatan Panyipatan. Yogyakarta : Nuha Medika.pp.13-17
Politeknik Kesehatan Banjarmasin.
32. Ewles L, Simnett I. 2013. Promoting
Health, a Practical Guide second