The Effect of E-Learning Innovation Adoption On Students 'Learning Intention Mediated by Learning Motivation in New Normal Era

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Journal of Business & Applied Management

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 27 - 44 Th. 2021


Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

PENGARUH ADOPSI INOVASI E-LEARNING TERHADAP MINAT


BELAJAR MAHASISWA DIMEDIASI MOTIVASI BELAJAR PADA
ERA NEW NORMAL

The Effect of E-Learning Innovation Adoption on Students 'Learning


Intention Mediated by Learning Motivation in New Normal Era
1)
Henilia Yulita, 2) Koerniawan Hidajat
1,2)
Universitas Bunda Mulia, Indonesia
1,2)
Jalan Lodan Raya No. 2, 14430 Jakarta Utara, Indonesia

Received 2021-02-24/ Approved 2021-03-30

ABSTRACT

The new normal era is part of the new adaptation of Indonesian society. The education
community in tertiary institutions in particular is required to make learning patterns from
conventional learning to more innovative e-learning based learning so that it can be accepted
effectively and efficiently. The survey method used in this study was a questionnaire using Google
form, from a population of all students in Jakarta who experienced e-learning learning with the
accidental sampling method. Determination of the sample by Hair et al, obtained 83 respondents as
a sample of the population. The analysis of the research model was carried out by using Partial
Least Square (PLS) with reliable and valid results according to the rule of thumb. All hypotheses of
the 4 (four) problem formulations state that there is a significant variable relationship with a
positive and indirect effect between the application of innovation on interest in learning through
learning motivation. From the results of this study, it can be concluded that the e-learning learning
pattern as a learning activity in higher education is the best choice, the achievement of e-learning
exceeds conventional learning, e-learning learning is a safe basic need in higher education.
Keywords: E-learning, Innovation Adoption, Learning Interest, Learning Motivation

ABSTRAK

Era normal baru merupakan bagian dari adaptasi baru masyarakat Indonesia. Masyarakat
pendidikan di perguruan tinggi khususnya, dituntut untuk membuat pola pembelajaran dari
pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran berbasis e-learning yang lebih inovatif sehingga
dapat diterima secara efektif dan efisien. Kuesioner menggunakan Google form digunakan sebagai
metode survei dalam penelitian ini dengan, dari populasi seluruh siswa di Jakarta yang mengalami
pembelajaran e-learning dengan metode accidental sampling. Penentuan sampel dengan Hair et al,
diperoleh 83 responden sebagai sampel dari populasi. Analisis model penelitian dilakukan dengan
Partial Least Square (PLS) dengan hasil yang reliabel dan valid sesuai rule of thumb. Semua
hipotesis dari 4 (empat) rumusan masalah menyatakan ada hubungan variabel yang signifikan
dengan pengaruh positif dan tidak langsung antara penerapan inovasi terhadap minat belajar melalui
motivasi belajar. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pola pembelajaran e-learning sebagai
kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi merupakan pilihan terbaik, pencapaian e-learning
melebihi pembelajaran konvensional, e-learning merupakan kebutuhan dasar yang aman di
perguruan tinggi.
Kata Kunci: E-learning, Adopsi Inovasi, Minat Belajar, Motivasi Belajar

*Corresponding Author
Email : henilia.yulita@gmail.com

27
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 28 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

PENDAHULUAN Belajar menurut Cahyono (2019)


merupakan bentuk proses mental, proses
Perguruan tinggi di Indonesia emosional, proses berfikir atau merasakan.
sebenarnya telah menerapkan waktu tertentu Selanjutnya, belajar merupakan bentuk proses
untuk pembelajaran e-learning dalam pola usaha yang dilakukan individu dalam
pembelajaran tatap muka, sebagai proses mencapai suatu perubahan attitude atau
pembelajaran dan pengajaran bagi dosen dan perilaku secara kesleuruhan sebagai akibat
mahasiswanya. Ditunjang Surat Keputusan interaksi dari pengalaman individu tersebut
Menteri Pendidikan Nasional No.107/U/2001 dengan lingkungannya.
(2 Juli 2001) tentang ‘Penyelenggaraan Kondisi lingkungan internal dan
Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh’, eksternal mahasiswa berada juga
maka pendidikan jarak jauh dan penggunaan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa,
e-learning sebagai media pembelajaran terlah pendapat ini sejalan dengan opini dari
diijinkan. Mungkap Mangapul Siahaan, M.Pd (dosen
Perilaku mahasiswa dituntut untuk Pendidikan Bahasa Inggris. Di Universitas
melakukan penyesuaian terhadap pola HKBP Nommensen Pematang Siantar) dalam
pembelajaran di PerguruanTinggi dengan ulasan daringnya mengatakan bahwa
sistem tatap muka pada system e-learning “…indikator dampak baru akibat
dikondisi sekarang, Hendrastomo (2008) pembelajaran jarak jauh ini, melahirkan
mengatakan tuntutan pergeseran pola perilaku tambahan beban ekonomi dan psikologis
mahasiswa dengan kemajuan TIK (Teknologi social lainnya.” (Siahaan, 2020)
Informasi Komunikasi) menjadikan Lebih jauh Mangapul membahas dan
ekspektasi perilaku kemudahan, kegunaan membaca Surat Edaran Nomor
dan kemanfaatan terhadap penggunaan 420/1465/III/2020 tanggal 17 Maret 2020 dan
tehnologi. Nomor 440/1611/III/2020 yang dikemukakan
Ditinjau dari penggunaan TIK, oleh Kepala Daerah Pematang Siantar
kelompok mahasiswa merupakan pengguna dimana Mangapul berada, dalam rangka
(user) tertinggi yang mencapai angka sebesar untuk memutus rantai penyebaran virus
89,7% dan urutan kedua yaitu kelompok corona dapat dilakukan upaya seperti
pelajar dengan angka mencapai 69,8% memperpanjang pembelajaran daring atau
berdasarkan hasil survey APJJI (Asosiasi dapat juga dilakukan menambah masa
Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia) pembelajaran daring ataupun belajar dari
sebagaimana penelitian Saifuddin (2018), rumah menjadi 21 hari. Namun demikian hal
namun dikatakan lebih lanjut anehnya akses ini dapat mengakibatkan efek tambahan
terhadap portal pendidikan masih kurang. Hal berupa keluhan karena secara otomatis akan
ini merupakan bentuk permasalahan yang menambah pekerjaan di rumah sehingga
perlu disikapi oleh para pendidik. Salah satu sianak didik lebih stress (Siahaan, 2020).
upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan Stres dalam belajar secara daring juga dapat
mengarahkan para mahasiswa/peserta didik diakibatkan oleh adopsi teknologi dalam
untuk dapat lebih sering menggunakan media pembelajaran yang digunakan secara tiba-
internet dalam kegiatan pendidikan. tiba. Bahkan efek yang sama juga diraskan
Sedangkan arti pendidikan itu sendiri oleh para pengajar (Christian dkk, 2020).
menjelaskan suatu bentuk kebutuhan bagi Beberapa hasil penelitian tersebut
siapa saja dan sampai kapanpun. Cahyono menjadikan tantangan tersendiri
(2019) dalam jurnalnya yang berjudul Faktor- penyelenggaraan pola pembelajaran bersifat
Faktor Kesulitan Belajar Siswa MIN Janti e-learning menjadi dipertaruhkan dan
menjelaskan bahwa belajar itu merupakan dipertanyakan dalam memotivasi minat
adanya proses perubahan perilaku dari diri mahasiswa berperilaku untuk menyesuaikan
seseorang dari adanya pengalaman dan system pola pembelajaraannya dengan
pelatihan yang didapat dimana pada fenomena social distance dalam rangka
prosesnya terjadi interaksi antara individu mengurangi atau menanggulangi covid 19
dengan lingkungan, baik lingkungan secara pada saat ini yang mengharuskan mahasiswa
alamiah maupun lingkungan sebagai bentuk melakukan WFH (Work From Home) pada
sosial (Cahyono, 2019). masa new normal seperti kondisi sekarang
ini.

28
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 29 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Dukungan pentingnya daring teknis, baik itu software dan hardware


education research menjadi sangat urgent (Lahinta, 2007).
untuk terus dikembangkan pada era new Pada masa new normal ini pola
normal sekarang, mengingat semua aktifitas pembelajaran e-learning memunculkan
pendidikan dilakukan secara “daring” dengan berbagai ragam dan bentuk untuk digunakan
konektifitas internet. Peluang dalam sebagai metode pembelajaran di Perguruan
pemanfaatan metode pembelajaran e-learning Tinggi. Dasar hukum pelaksanaannya melalui
Indonesia masih sangat besar di masa depan Surat Edaran Mendikbud RI No 3 Tahun
(Santoso & Hutabarat, 2018). 2020 mengenai pencegahan COVID-19 pada
Data dari elearning industry.com satuan pendidikan. Dosen dan mahasiswa pun
menyatakan di seluruh dunia, pendidikan on- memiliki tantangan untuk menyelenggarakan
line di Indonesia menempati urutan ke pembelajaran yang lebih inovasi tentang e-
delapan, dimana setiap tahunnya jumlah learning agar bisa diterima.
permintaan pasar e-learning lebih besar 25 % Berdasarkan latar belakang dari
(persen) dari angka rata-rata di wilayah Asia penelitian ini, maka dapat ditarik rumusan
Tenggara dimana mencapai 17,3 %. masalah sebagaimana berikut : (1) Apakah
Peningkatan pasar e-learning sebesar 12,2 difusi inovasi pembelajaran e-learning
miliar dolar AS diramalkan meningkat pada memiliki kemampuan mempengaruhi minat
negara Indonesia, Brasil, Amerika, India dan belajar mahasiswa?; (2) Apakah difusi
Tiongkok. (Wartakota, 2017). inovasi pembelajaran e-learning memiliki
Pembelajaran ini harus disertai kemampuan mempengaruhi motivasi belajar
dengan literasi e-learning mulai dari mahasiswa?; (3) Apakah motivasi belajar
perangkat yang digunakan sebagai memiliki kemampuan mempengaruhi minat
perkembangan kemajuan TIK (Teknologi belajar mahasiswa?; (4) Apakah motivasi
Informasi dan Komunikasi), sistem yang belajar memiliki kemampuan memediasi
digunakan, sumber daya manusia untuk tidak langsung antara difusi inovasi
memahami literasi teknologi e-learning itu, pembelajaran e-learning terhadap minat
sampai kepada bagaimana pemecahan belajar mahasiswa?
masalah (troubleshooting) secara sistem dan

Gambar 1. Siklus Manfaat E-learning

Sumber : (Lahinta, 2007)

29
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 30 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Adopsi inovasi pembelajaran memiliki keunggulan lebih, maka masyarakat


merupakan bagian yang sangat akan menerima inovasi itu.
mempengaruhi motivasi dan minat belajar Kompabilitas (Compatibility) ialah
mahasiswa. Adopsi inovasi pembelajaran ini Inovasi yang disesuaikan dengan nilai
dikaitkan dengan pola perubahan kebiasaan masyarakat yang berlaku, pengalaman
dan penyesuaian terhadap budaya komunikan sebagai yang menerima,
pembelajaran era new normal seperti tatap kebutuhan. Artinya penolakan ketika terjadi
muka atau tatap muka, berubah untuk pertentangan antara inovasi dengan nilai
melakukan kegiatan pembelajaran dalam masyarakat, pengetahuan komunikan,
dimensi “maya” atau disebut dengan sistem kebutuhan.
daring. Sistem pembelajaran e-learning Kerumitan (Complexity) inovasi
menjadi bagian yang tidak terelakkan dipastikan memiliki berbagai tantangan untuk
dilakukan pada era new normal ini, diaplikasikan sehingga masyarakat memiliki
merupakan social distancing. pilihan jika semakin sulit maka penolakan
Oleh karena itu penelitian ini semakin besar.
berfokus pada aspek persepsi diri terhadap Kemampuan untuk diujicoba
adopsi sebagai pola inovasi pembelajaran e- (Trialability) inovasi haruslah memiliki
learning yang dilaksanakan saat ini yang kemampuan untuk lolos uji coba dalam
dihubungkan dengan minat belajar dan kehidupan individu dan masyarakat agar
motivasi sebagai bagian dari kebiasaan dan diterima dan ditolak.
penyesuaian baru di era new normal. Kemampuan untuk diamati
Teori Rogers tentang difusi inovasi adalah (Observability) inovasi itu juga harus
konsep teori yang paling layak menjelaskan memiliki hasil yang dapat dilihat dan
tentang adopsi inovasi terutama tehnologi dirasakan.
pembelajaran e-learning dalam penelitian ini.
Penjelasan Rogers (2003) tentang difusi Saluran Komunikasi
inovasi sebagai gagasan yang baru dan harus Saluran Komunikasi sebagai lanjutan
dikomunikasikan. Kebaharuan gagasan ketika inovasi dilakukan untuk saling
menjadi pesan yang menjelaskan difusi mengerti (mutual understanding) antara
inovasi dapat dikatakan sebagai mekanisme komunikator inovasi dan komunikan inovasi.
proses dalam mengkomunikasikan gagasan Pencapaian hasil informasi ini dipilihlah
baru kepada masyarakat. dikomunikasikan dengan baik dan benar.
Hal ini memunculkan fenomena baru Difusi inovasi saluran komunikasi
yang tidak mudah diterima sebagai yang digunakan antara lain: interpersonal,
ketidakpastian pesan dengan bayangan media massa, saluran lokal, saluran
kemanfaatan yang perlu diuji coba. Rogers kosmopolit. Interpersonal pribadi menjadi
(2003) mengungkapkan unsur dalam difusi efektif ketika difusi inovasi disampaikan pada
inovasi (Teguh, 2015) : masyarakat luas dan berjauhan.
Pesan yang diampaikan antar pribadi
Inovasi menjadi lugas dan jelas melalui interpersonal
Inovasi dipandang sebagai penyebab pribadi, ketika inovasi itu memiliki kerumitan
perlunya dilakukan suatu bentuk difusi yang tinggi. Media massa dianggap
inovasi. Inovasi itu sendiri dapat dijelaskan “anomali” yang efektif sebagai penyampai
sebagai suatu bentuk ide atau praktik ataupun pesan dengan jumlah masyarakat luas
objek yang dapat dikatakan masih baru bagi penyampai difusi inovasi yang rumit atau
individu maupun bagi masyarakat. sulit diterima. Artinya media massa hanya
Setidakknya terdapat lima ciri khas inovasi efektif ketika menyampaikan pesan difusi
yang berdampak terhadap keputusan individu inovasi yang mudah diterima pengetahuan
atau masyarakat dalam kaitannya pada umum masyarakat.
keputusan untuk menerima atau menolak Bahkan saluran lokal seperti
suatu hal yaitu: kelompok masyarakat sebagai sistem sosial
Keunggulan Relatif atau yang dikenal lebih efektif untuk menjelaskan detail difusi
dengan istilah Relative Advantage yang inovasi yang sulit diterima (rumit)
merupakan kelebihan inovasi dibandingkan masyarakat dibanding media massa itu
dengan kondisi nyata. Artinya ketika inovasi sendiri. Kemampuan menggali dengan

30
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 31 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

kondisi lingkungan lokal diperlukan ketika sehingga para anak didik dapat lebih kreatif
menggunakan saluran lokal masyarakat. dan inovatif dalam mengikuti proses belajar.
Saluran kosmopolit hanya efektif jika dipakai Tantangan dalam proses belajar menentukan
sebagai penyampai pesan awal untuk perubahan dalam diri seseorang mahasiswa
memberikan informasi kesadaran pada salah satunya dari aspek internal,
masyarakat dengan sedikit diberi keyakinan diungkapkan oleh Widia Hapnita, dkk (2017)
pada masyarakat. tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar internal ialah aspek psikologis,
Waktu dimana aspek ini terdiri dari minat, bakat,
Waktu merupakan unsur dimensi intelegensi, perhatian, motivasi, dan kesiapan.
proses yang penting dari difusi inovasi. Ketertarikan dalam belajar terutama
Pengaruh dimensi waktu antara lain : melalui pola pembelajaran E-learning di era
Segi Penerima, pengaruh umur new normal ini tidak dapat dipungkiri sebagai
menjadikan proses penerimaan dan penolakan bagian dari proses keberlanjutan pendidikan.
inovasi. Kecenderungan dengan umur yang Teori yang dikemukakan Ahmadi (2009),
lebih muda dibutuhkan waktu yang lebih minat adalah perasaan yang kuat dipengaruhi
cepat menerima inovasi. Sedangkan umur sikap jiwa seseorang (kognisi, konasi dan
yang lebih tua cenderung membutuhkan emosi). Slameto (2010) mengatakan bahwa
dimensi proses yang lebih lambat menerima minat merupakan konsistensi kecenderungan
inovasi, sebagai bagian dari proses difusi untuk mengingat serangkaian kegiatan.
inovasi. Selanjutnya menurut pandangan
Tahapan Penerimaan, proses inovasi Djaali (2008), minat bisa diartikan bentuk
diterima dan ditolak juga sesuai dengan keikhlasan (bukan disuruh) rasa suka, dan
tahapan penerimaa bagian dari dimensi ketertarikan pada aktifitas tertentu. Namun
waktu. Dalam tahapan ini tuntutan ketepatan demikian, Djaali (2008) menyatakan minat
penyampaian pesan harus diatur oleh dapat dikatakan sebagai gerak dorongan
komunikator sebagai target. seseorang berhubungan/berinteraksi dengan
orang lain, benda, maupun bentuk kegiatan
Sistem Sosial atau pengalaman yang dirangsang oleh
Sistem sosial tidak bisa dilepaskan kegiatan itu sendiri (Syardiansah, 2016)
dari pola hubungan sub sistem yang ada Teori Olson (Syardainsah, 2016)
dalam lingkungan masyarakat. Unsur menyatakan bahwa hal berikut ini dapat
penerimaan dan penolakan inovasi dapat memengaruhi minat belajar seseorang yaitu:
dilakukan melalui unit-unit, interaksi untuk Pertama, seseorang akan lebih berminat untuk
memecahkan masalah dalam sistem sosial, belajar jika lingkungan, bacaan, hobi, ataupun
sebagai contoh organisasi sosial, kelompok olahraga yang dilakukan berubah. Minat
sosial, pemimpin sosial, kelompok belajar seseorang pun akan meningkat dengan
masyarakat. Kelompok masyarakat ini mengikuti kegiatan yang belum pernah
dipengaruhi oleh antara lain norma sosial, diikuti, menghadiri acara olahraga atau hobi
struktur sosial, pemimpin sosial sebagai agen yang berbeda, ataupun membaca artikel/buku
pembaharuan dan perubahan, tipe yang belum pernah dibaca. Kedua, minat
pengambilan keputusan, konsekuensi. belajar seseorang akan miningkat jika berlatih
(Teguh, 2015) untuk memecahkan masalah sederhana
Kelayakan konsep kerangka dasar sampai masalah yang rumit sehingga
literatur Teori Rogers ini menjadi dasar menimbulkan semangat dan minat yang baru.
peneiltian, sebagaimana rujukan dari dua Ketiga, membantu orang lain untuk
hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan mengembangkan dirinya merupakan hakekat
oleh Suarta & Suwintana (2012), Kusdibyo dari pengembangan diri sendiri.
(2017), bahwa mampu menjelaskan adopsi Teori Campbell (Assauri, 2004)
inovasi berpengaruh terhadap pembelajaran berpendapat bahwa untuk meningkatkan
E-learning dibandingkan dengan minat seseorang agar lebih produktif dan
pembelajaran konvensional. efektif dapat dilakukan dengan cara-cara
Salah satu kunci keberhasilan dalam sebagai berikut: (1) Menambahkan suatu
kebutuhan masyarakat global adalah dengan bentuk ide/gagasan, (2) Memberi reward
menggunakan pola pembelajaran e-learning, yang menarik, (3) Menjalin hubungan dengan

31
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 32 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

orang lain yang kreatif, (4) Melakukan tersebut; (2) kualitas dari materi ayng
petualangan sehat kembali alam, (5) diajarkan dalam perkuliahan: (3) metode
Meningkatkan imajinasi berfantasi, dan (6) belajar mengajar yang diterapkan dosen
Mengembangkan sikap positif. dalam perkuliahan: (4) keadaan ruang kuliah
Salah satu indikator dari minat yang mendukung; terakhir (5) adanya fasilitas
belajar adalah rasa suka, sikap lebih pembelajaran seperti perpustakaan yang
menyukai sesuatu, tertarik akan sesuatu, mendukung mahasiswa dalam proses belajar
secara sadar berminat untuk belajar, mengajar (Anggraini, 2016).
memberikan perhatian akan setiap aktivitas Berdasarkan berbagai definisi tentang
belajar tanpa adanya paksaan. Dasar konsep motivasi belajar Mahasiswa, maka dapat
teori dari penelitian ini lebih mengacu pada dikatakan bahwa keadaan dalam diri
pendapat Slameto (2010) yang menjadikan seseorang untuk mengarahkan perilakunya
minat terhadap kegiatan belajar antara lain: menuju kepada kebutuhan untuk tujuan
bentuk perasaan senang, bentuk ketertarikan, menjadi seorang bergelar sarjana. Hal ini
bentuk penerimaan, dan juga bentuk sesuai dengan Teori Barelson dan Steiner,
keterlibatan siswa itu sendiri (Syardiansah, seseorang yang mengarah kepada kebutuhan
2016). sebagai sarjana itu sebagai motivasi yang kuat
Kondisi daya gerak agar peserta untuk berperilaku dan bertindak di dalam
belajar disamping ketertarikan terhadap pola dirinya muncul keinginan akan memuaskan
pembelajaran e-learning tidak bisa dirinya kearah menjadi seorang sarjana.
dipungkiri, hal ini disebut pula sebagai salah Idealnya tujuan mahasiswa mengikuti kuliah
satu bentuk motivasi. Menurut Barelson dan di perguruan tinggi adalah menguasai bidang
Steiner, motivasi merupakan suatu dorongan, ilmunya, sehingga mahasiswa terdorong
ataupun suatu bentuk keadaan yang berasal untuk mengarahkan perilaku dan bertindak
dari dalam diri individu yang membuatnya untuk memenuhi keinginan itu.
bergerak secara aktif, dorongan yang Para ahli psikologi menggolongkan
mengarahkan pada perilaku tertentu untuk jenis motivasi ke dalam beberapa motif
mencapai tujuan (Koontz, 2001). dimana motif ini berada dalam diri manusia
Koontz (2001) menyatakan bahwa sebagai suatu organisme. Terdapat tiga jenis
motivasi bermula dari adanya keperluan atau motif dalam diri manusia menurut
kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang. Woodworth (Syardiansah, 2016), antara lain:
Kemudian timbul keinginan untuk Pertama, kebutuhan organis atau dikenal
memuaskan kebutuhan mencapai tujuan. dengan istilah Organic Motive. Motif
Tujuan ini menimbulkan ketegangan kebutuhan organis ini merupakan motif yang
psikologis dalam diri yang kuat sehingga berkaitan pada bagian dari tubuh manusia
mengarahkan seseorang untuk melakukan secara alamiah diantaranya adanya rasa lapar
sesuatu dalam mencapai kepuasan atas dan haus, kebutuhan akan istirahat, berjalan,
tercapainya kebutuhan tersebut (Anggraini, berdiri, duduk, dan lain-lain. Kedua, motif
2016). darurat atau yang dikenal dengan istilah
Sementara beberapa penyebab yang Emergency Motive. Motif darurat ini muncul
mempengaruhi motivasi pada kegiatan belajar ketika keadaan yang terjadi memerlukan
mahasiswa diungkapkan oleh Irmalia Susi reaksi yang cepat/kuat yang disebabkan
Anggraini (2016) dalam penelitiannya tentang adanya rangsangan dari luar yang sangat
“Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang membahayakan. Contoh motif darurat adalah
Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi melarikan diri saat bahaya, mempertahankan
Pembelajaran Mahasiswa”, menyatakan diri dengan alat seadanya, keputusan untuk
bahwa konsep motivasi belajar mahasiswa melakukan perkelahian, dan lain sebagainya.
dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik Ketiga, motif obyektif atau yang dikenal
seperti: (1) ketertarikan seseorang terhadap dengan istilah Objective Motive. Motif
salah satu bidang ilmu yang dipelajarinya; obyektif ini sendiri merupakan bentuk motif
(2) apa yang menjadi tujuannya dalam yang mengarahkan seseorang pada tujuan
mengikuti pendidikan dalam perguruan atau obyek tertentu yang berada di sekitarnya.
tinggi. Selain faktor intrinsik, ada pula faktor- Motif obyektif ini disadari oleh seseorang dan
faktor ekstrinsik yaitu: (1) berkualitas atau merupakan dorongan dari dalam. Contoh dari
tidaknya dosen yang menampu mata kuliah motif obyektif antara lain: motif untuk

32
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 33 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

menyelidiki, mengamati atau menggunakan METODE PENELITIAN


lingkungan sebagai tujuannya.
Pembelajaran e-learning dengan Pada penelitian ini metode survei
kondisi saat Work From Home sekarang ini yang dikembangkan dalam bentuk pernyataan
sebagai perwujudan new normal, menjadi kuesioner berdasarkan literatur dan item
alternatif utama agar pembelajaran pernyataan disebarkan sebagai data primer
berlangsung, tantangan pola pembelajaran e- kepada Mahasiswa yang mengalami
learning ini adalah menjawab kemampuan pembelajaran E-learning di era new normal,
kebutuhan memotivasi minat belajar sedangkan data sekunder berupa e-jurnal,
mahasiswa atas perubahan perilaku yang buku, internet, e-book, e-majalah, dan lainnya
selama ini terbiasa menerima pembelajaran yang relevan dengan penelitian ini. Angka 1
sebagian besar tatap muka dibanding e- menjelaskan ukutan sangat tidak setuju
learning yang sudah diterapkan selama ini sampai dengan angka 5 yang menjelaskan
dihampir seluruh perguruan tinggi di ukuran sangat setuju digunakan dalam Skala
Indonesia. likert dalam penelitian ini.
Istilah “New Normal”, diartikan Populasi yang digunakan dalam
sebagai kata Indonesia yang banyak makna pengukuran penelitian ini dibatasi pada
atau sebutan seperti “kehidupan baru”, kelompok mahasiswa yang pernah mengalami
“kebiasaan baru”, “kenormalan baru”, “gaya pola pembelajaran e-learning dalam era new
hidup dan kehidupan baru”, “perubahan cara normal di Jakarta ini, dengan alasan agar
hidup dan kehidupan”, sedangkan penulis tercapainya sifat homogenitas universal dan
lebih memilih kata sebagai “keberlangsungan generalisasi pemaknaan atau persepsi pada
tata kehidupan dengan kemampuan kemampuan pengaruh difusi inovasi
beradaptasi dan kebiasaan yang menjadi gaya pembelajaran e-learning seluruh mahasiswa
hidup baru”. di Jakarta.
Pada akhirnya tantangan kebutuhan Sampling dalam penelitian
defusi inovasi pembelajaran e-learning menggunakan accidental sampling, yakni
dibutuhkan dalam motivasi belajar dan secara kebetulan setiap mahasiswa yang
minat belajar mahasiswa, sebagai perubahan ditemui yang pernah mengalami pola
pembelajaran sistem kelas /tatap muka kearah pembelajaran e-learning.
pembelajaran e-learning merubah perubahan Sampel dalam penelitian
perilaku mahasiswa. Kemudian dapat menggunakan rumus sampel Hair et al
mengakibatkan terjadinya perubahan dari (1998), didasarkan perhitungan dimana
orientasi dosen sebagai pusat motivator jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Dengan
mahasiswa kepada siswa didik (mahasiswa) demikian, jumlah sampel pada penelitian ini
untuk mandiri (student centered learning) paling sedikit 65 (13 indikator dikali 5) dan
melakukan proses belajar (Sianturi, 2018). paling banyak sebesar 130 (13 indikator
Dukungan perubahan pola dikali 10).
pembelajaran e-learning dalam memotivasi Penelitian ini menggunakan dasar
belajar dan minat belajar atas perubahan rumus Hair et al dengan alasan bahwa
perilaku mahasiswa, didukung hasil studi populasi penelitian ini adalah Mahasiswa
Sondang R. Sianturi (2018) dalam yang jelas tidak diketahui jumlah sampelnya
Peningkatan Motivasi Belajar melalui pada semua Perguruan Tinggi di Jakarta yang
Evaluasi E-learning pada Institusi pernah mengalami pembelajaran e-learning.
Keperawatan di Jakarta dan Depok Penelitian ini menggunakan dasar
menjelaskan bahwa bentuk penggunaan teori: 1) Rogers, E.M. tentang “Diffusion of
internet bagi kelompok mahasiswa secara innovations”; 2) Barelson dan Steiner dalam
signifikan dapat memberikan dampak Koontz (2001) tentang Rantai Motivasi; 3)
motivasi kepada mahasiswa itu sendiri akan Slameto (2010) tentang Belajar dan Faktor-
penggunaan e-learning dengan tingkat faktor yang mempengaruhinya (2003).
keyakinan 95%. (Sianturi, 2018).

33
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 34 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 1. Variabel Operasional

Variabel Indikator
Adopsi Inovasi (X) 1. Keunggulan Relative
2. Kompabilitas
3. Kompleksitas/Kerumitan
4. Kemampuan untuk diuji coba
Minat Belajar (Y) 1. Bentuk perasaan senang
2. Ketertarikan pengguna
3. Adopsi/penerimaan
4. Keterlibatan pengguna
Motivasi Belajar (Z) 1. Kebutuhan
2. Keinginan
3. Ketegangan
4. Perilaku
5. Kepuasan

Sumber : Diolah Peneliti (2021)

Penentuan variabel dan indikatornya dibatasi pada kelompok mahasiswa yang


ialah : 1) Variabel Independen (X) Adopsi pernah mengalami pola pembelajaran e-
Inovasi, indikator yaitu: Keunggulan Relative learning dalam era new normal di Jakarta ini,
(Relative Advantege), Kompabilitas dengan alasan agar tercapainya sifat
(Compatibility), Kompleksitas/kerumitan homogenitas universal dan generalisasi
(Complexity), Kemampuan untuk diuji coba pemaknaan atau persepsi pada kemampuan
(Trialability), Kemampuan untuk diamati pengaruh Adopsi inovasi pembelajaran e-
(Observability); 2) Variabel Independen (Y) learning seluruh mahasiswa di Jakarta.
Minat Belajar, indikator yaitu: bentuk Melanjutnya konsep populasi dan
perasaan senang, ketertarikan dari pengguna, sampel, Hair et.al (1998) menjelaskan bahwa
adopsi/penerimaan, keterlibatan pengguna; 3) meskipun tidak ada ukuran sampel yang
Variabel Mediasi (Z) Motivasi Belajar, benar. Dalam hal ini dinyatakan bahwa
indikator yaitu: Kebutuhan, Keinginan, ukuran sampel yang sesuai adalah antara 65 –
Ketegangan, Perilaku, Kepuasan. 130 sampel. Dengan demikian, berdasarkan
Populasi secara konsep dapat ketentuan yang berlaku dalam konsep
dijelaskan sebagai wilayah generalisasi Structural Equation Modeling (SEM) seperti
mencakup obyek atau subyek. Obyek atau yang telah ditentukan maka dapat dijelaskan
subyek ini memiliki kualitas dan ciri khas bahwa jumlah sampel pada penelitian ini
tertentu yang akan ditentukan oleh peneliti berjumlah minimal sebanyak 83 responden.
untuk dilakukan serangkan proses untuk Model penelitian dalam penelitian ini
dipelajari hingga dapat dilakukan penarikan menggunakan asumsi Path Analysis
simpulan. (Sugiyono, 2012). sebagaimana dapat dilihat di Gambar 2.
Berdasarkan penjelasan di atas,
populasi yang digunakan dalam penelitian ini

34
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 35 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Gambar 2. Model Penelitian

Sumber: Peneliti (2021)

Hipotesis pada penelitian ini, 0,05 (Ha diterima). Selain itu juga, apabila t
sebagaimana berikut dibawah ini: statistik > t tabel maka hipotesa diterima
H1 = Adopsi inovasi pembelajaran e- (Hussein, 2015).
learning memiliki kemampuan Pengujian efek variabel mediator
mempengaruhi positif terhadap dapat dilakukan apabila hubungan jalur dari
Minat Belajar Mahasiswa. variabel eksogen terhadap variabel endogen
H2 = Adopsi inovasi pembelajaran e- bersifat signifikan. Hasil pengujian efek
learning memiliki kemampuan mediasi harus memenuhi signifikansi,
mempengaruhi positif terhadap sehingga pengujian efek mediasi dapat
motivasi belajar Mahasiswa. dilanjutkan. Sebaliknya apabila hasilnya tidak
H3 = Motivasi belajar mahasiswa signifikan maka uji pada efek mediasi
memiliki kemampuan tersebut dapat tidak dilanjutkan. Selain pada
mempengaruhi positif terhadap efek jalur mediasi, konsep ini juga dapat
minat belajar mahasiswa. digunakan untuk menjelaskan hal yang sama
H4 = Motivasi belajar memiliki pada efek jalur moderasi (moderating effect)
kemampuan memediasi tidak (Sofyani, 2017).
langsung antara defusi inovasi Pada SmartPLS V.3. pengujian efek
pembelajaran e-learning terhadap mediasi pada penelitian ini, uji hipotesis efek
minat belajar mahasiswa. mediasi dengan menu indirect effect, untuk
mengetahui apakah bersifat mediasi penuh
atau tidak dengan melihat pada menu total
Pengujian hipotesis penilian ini effects. Selanjutnya, R Square-Adjusted dapat
menggunakan angka dari t statistik dan angka menjelaskan besaran kemampuan variabel
dari probabilitas. Angka dari t statistik untuk independen menjelaskan variabel dependen
besaran alpha 5 % (persen) dalam penelitian (Sofyani, 2017).
ini yaitu sebesar 1,96. Dengan demikian
berdasarkan ketentuan ini, maka ketentuan
untuk mengambil keputusan dalam merima HASIL DAN PEMBAHASAN
atau menolak hipotesa adalah apabila t
statistik > 1,96 maka Ha diterima dan H0 Pada penelitian ini, jumlah responden
ditolak. Selanjutnya ketentuan berdasarkan yang didapatkan melalui penyebaran
angka probabilitas didasarkan pada kuisioner melalui daring sejumlah 83
pengambilan keputusan dalam menerima atau responden dan semuanya memenuhi kriteria
menolak hipotesa adalah apabila p-value < penelitian.

35
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 36 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Gambar 3. Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer (n = 83), 2021

Gambar 4. Usia Responden

Sumber: Data Primer (n = 83), 2021

Gambar 5. Platform pembelajaran e-learning

Sumber: Data Primer (n = 83), 2021

Mayoritas jenis kelamin responden sebagai platform pembelajaran e-learning


dalam penelitian ini yaitu perempuan dengan yaitu sebanyak 48,2%. Selebihnya
jumlah 72,3 persen dari seluruh responden. menggunakan G-meet sebanyak 20,3%,
Mayoritas responden adalah sistem e-learning kampus sendiri = 13,3%,
mahasiswa semester 7-8 yaitu sebesar 38,6% zoom, maupun gabungan dari ketiganya.
diikuti mahasiswa semester 5-6 sebanyak Perhitungan menggunakan SmartPLS
36,1%. Selebihnya adalah mahasiswa 3.0 serta melakukan perhitungan PLS
semester 1-2, 3-4, dan di atas semester 8. Algorithm dengan seluruh indikator yang ada
Mayoritas responden menggunakan dari tiap variabel. Analisis model penelitian
platform pembelajaran edlink (education link) dilakukan dengan Partial Least Square (PLS)

36
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 37 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

tersebut dengan hasil yang reliabel dan valid melakukan perhitungan menggunakan
sesuai rule of thumb, sebagai dasar bootstrapping untuk mengetahui nilai t-
kesimpulan yang menjelaskan kualitas pada statistik dalam menyimpulkan hassil
model pengukuran didasarkan pada rule of hubungan antar variabel. Dalam penelitian
thumb dari Sofyani (2017). ini, semua variabel dianonimkan sehingga
Berdasarkan data menunjukkan variabel Adopsi Inovasi menjadi Inovasi,
perhitungan menggunakan SmartPLS 3.0 variabel Motivasi Belajar menjadi Motivasi,
serta melakukan perhitungan PLS Algorithm dan variabel Minat belajar menjadi Minat.
dengan seluruh indikator yang ada dari tiap Uji validitas dapat dilakukan dengan
variabel. menguji discriminant validity dan convergent
Pengujian dalam PLS Algorithm validity. Pada tabel 2 menunjukkan hasil uji
menunjukkan hasil untuk menguji uji dari discriminant validity yang menunjukkan
validitas, reliabilitas dan uji determinasi yang nilai cross loadings dan tabel 2 menunjukkan
terdiri dari cross loadings, outer loadings, nilai dari outer loadings. Tabel 2
AVE (Average Variance Extracted. menunjukkan hasil uji convergent validity
Selanjutnya hasil ini juga menunjukkan hasil yang menunjukkan hasil AVE (Average
cronbach's alpha dan composite reliability Variance Extracted) dan nilai communality.
serta hasil pada R-square. Dilanjutkan dengan

Gambar 6. Model Perhitungan PLS Algorithm

Sumber: Smart PLS 3.0 (n = 83), 2021

37
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 38 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 2. Nilai Outer Loading_1

Sumber: Smart PLS 3.0 (n =83), 2021

Tabel 3. Nilai Outer Loading_2

Sumber: Smart PLS 3.0 (n =83), 2021

Tabel 4. Nilai AVE

Sumber: Smart PLS 3.0 (n =83), 2021

38
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 39 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 5. Nilai Cronbach’s Alpha dan Nilai Composite Reliability

Sumber: Smart PLS 3.0 (n = 83), 2021

Berdasarkan nilai outer loadings pada reliability. Tabel 5 menunjukkan nilai dari
tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa cronbach's alpha dan composite reliability.
beberapa nilai dari tiap indikator pembentuk Pada tabel 5 hasil angka pada
variabel induk bila dihubungkan dengan cronbach's alpha dan hasil angka pada
variabel yang berbeda tidak berkolerasi composite reliability semua variabel
dengan tinggi dibandingkan dengan kolerasi menunjukkan nilai yang >0.7 yang artinya
terhadap variabel induknya. Indikator seluruh variabel dalam penelitian ini
dikatakan tidak berkolerasi tinggi karena nilai dianggap memenuhi uji reliabilitas.
dari indikator bila dihubungkan dengan Setelah melakukan uji validitas
variabel lain menghasilkan nilai lebih kecil dengan menggunakan uji convergent validity
dari 0.7 sehingga terjadi penghapusan dan discriminant validity serta melakukan
indikator. pengujian pada reliabilitas yang didasarkan
Hasil dari angka AVE (Average pada hasil angka cronbach's alpha dan juga
Variance Extracted) dan angka communality hasil angka pada composite reliability seluruh
pada tabel 4 menunjukkan hasil bahwa nilai nilai dari pengujian tersebut sudah dapat
tersebut >0.5. Hal ini menjelaskan bahwa dijelaskan valid dan reliabel. Langkah
seluruh variabel dalam penelitian ini lolos berikutnya dilakukan uji determinasi serta uji
syarat uji convergent validity. Artinya lebih signifikansi untuk melihat pengaruh
dari setengah indikator pembentuk variabel hubungan antar variabel yang ada pada
dapat dijelaskan oleh variabel induknya penelitian ini.
Uji reliabilitas dapat dilakukan Uji determinasi dapat dilakukan
dengan melihat hasil angka pada cronbach's didsarkan pada hasil angka R-square (R²).
alpha dan juga hasil pada angka composite Pada tabel 6 menunjukkan hasil angka R-
square (R²) dalam penelitian ini.

Tabel 6. Hasil R-SQUARE (R²)

Sumber: Smart PLS 3.0 (n = 83), 2021

39
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 40 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 7. Nilai t-Statistik Langsung

Sumber: Smart PLS 3.0 (n = 83), 2021

Tabel 8. Nilai t-Statistik Tidak Langsung

Sumber: Smart PLS 3.0 (n = 83), 2021

Berdasarkan nilai R-square (R²) pada HASIL DAN PEMBAHASAN


tabel 6 menjelaskan bahwa variabel Minat
Belajar dipengaruhi oleh variabel Adopsi Uji Hipotesis 1
Inovasi dan Motivasi Belajar sebesar 0,593 Ho1 : Adopsi inovasi pembelajaran e-
atau 59,3% dan sisanya dapat dijelaskan atau learning tidak berpengaruh positif
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel terhadap minat belajar mahasiswa.
Motivasi Belajar dipengaruhi oleh variabel Ha1 : Adopsi inovasi pembelajaran e-
Adopsi Inovasi sebesar 0,536 (53,6%) dan learning berpengaruh positif
sisanya dapat dijelaskan atau dipengaruhi terhadap minat belajar mahasiswa.
oleh variabel lainnya.
Untuk mengetahui hubungan antar Dalam penelitian ini, Adopsi inovasi
variabel X, variabel Y dan variabel mediasi Z pembelajaran e-learning berpengaruh positif
diketahui dengan melihat T Statistik terhadap minat belajar mahasiswa. Hal ini
Langsung. berdasarkan nilai t-statistik pada tabel 5.6
Dalam menjelaskan signifikansi yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel
hubungan variabel dapat didasarkan pada Adopsi inovasi terhadap minat belajar
hasil angka pada t-statistik dan t-tabel yaitu mahasiswa adalah sebesar 2,957. Hasil angka
1,96. Berdasarkan hasil uji t-statistik di atas, ini menunjukkan angka yang lebih besar dari
dapat disimpulkan bahwa: (1) Adopsi inovasi 1.96 yang artinya Ha1 diterima dan Ho1
berpengaruh positif terhadap minat belajar. ditolak. Berdasarkan hasil ini maka dapat
Maka Ha1 diterima dan Ho1 ditolak, dengan dijelaskan lebih lanjut bahwa hasil ini sejalan
nilai t-statistik 2,957 > 1,96. (2) Adopsi dengan penelitian (Kusdibyo & Leo, 2017)
inovasi berpengaruh positif terhadap motivasi dimana menjelaskan bahwa Adopsi inovasi
belajar. Maka Ha2 diterima dan Ho2 ditolak, pembelajaran e-learning memiliki pengaruh
dengan nilai t-statistik 13,768 > 1,96. (3) positif terhadap minat belajar mahasiswa di
Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap perguruan tinggi.
minat belajar. Maka Ha3 diterima dan Ho3 Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
ditolak, dengan nilai t-statistik 6,618 < 1,96. dijelaskan lebih lanjut bahwa adopsi inovasi
Terjadi pengaruh tidak langsung pembelajaran e-learning memiliki pengaruh
antara adopsi inovasi yang berpengaruh positif terhadap minat belajar mahasiswa.
positif terhadap minat belajar melalui Responden yang berkontribusi dalam
motivasi belajar. Maka Ha1 diterima dan Ho1 penelitian ini merasakan bahwa pembelajaran
ditolak, dengan nilai t-statistik 5,208 > 1,96. e-learning secara ekonomis sangat efisien di
masa new normal seperti sekarang ini

40
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 41 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

sehingga pencapaian hasil pembelajaran e- mahasiswa, adalah sebesar 6,618. Hasil angka
learning mampu melebihi pencapaian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari
pembelajaran konvensional. 1.96 yang artinya Ha1 diterima dan Ho1
ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan maka
Uji Hipotesis 2 dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian ini
Ho2 : Adopsi inovasi pembelajaran e- mendukung hasil penelitian yang dilakukan
learning tidak berpengaruh positif oleh Syardiansah (2016) dimana dalam
terhadap motivasi belajar hasilnya juga dijelaskan bahwa motivasi
mahasiswa. belajar mahasiswa berpengaruh positif
Ha2 : Adopsi inovasi pembelajaran e- terhadap minat belajar mahasiswa.
learning berpengaruh positif Lebih lanjut berdasarkan hasil yang
terhadap motivasi belajar diperoleh maka dapat dijelaskan bahwa
mahasiswa. motivasi belajar mahasiswa berpengaruh
positif terhadap minat belajar mahasiswa.
Dalam penelitian ini, adopsi inovasi Responden yang berkontribusi dalam
pembelajaran e-learning berpengaruh positif penelitian ini merasakan bahwa mereka
terhadap motivasi belajar mahasiswa. Hal ini termotivasi untuk mengikuti kuliah e-
berdasarkan nilai t-statistik pada tabel 7 yang learning dalam kondisi new normal sehingga
menunjukkan bahwa pengaruh variabel mereka puas dengan pembelajaran e-learning
Adopsi Inovasi terhadap motivasi belajar karena metode ini tidak mengurangi
mahasiswa adalah sebesar 13,768. Hasil hubungan interpersonal kuliah.
angka ini menunjukkan angka yang lebih
besar dari 1.96 yang artinya Ha1 diterima dan Uji Hipotesis 4
Ho1 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan Ho4 : Motivasi belajar tidak memiliki
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kemampuan memediasi tidak
Syardiansah (2016) yang menjelaskan bahwa langsung antara adopsi inovasi
variabel adopsi inovasi berpengaruh terhadap pembelajaran e-learning terhadap
motivasi belajar mahasiswa. minat belajar mahasiswa.
Dengan demikian, hasil penelitian ini Ha4 : Motivasi belajar memiliki
lebih lanjut menjelaskan bahwa adopsi kemampuan memediasi tidak
inovasi pembelajaran e-learning berpengaruh langsung antara adopsi inovasi
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. pembelajaran e-learning terhadap
Responden yang berkontribusi dalam minat belajar mahasiswa.
penelitian ini merasakan bahwa pembelajaran
e-learning merupakan kebutuhan dasar Dalam penelitian ini, motivasi belajar
seorang mahasiswa aktif kuliah di era new memiliki kemampuan memediasi tidak
normal, dimana e-learning merupakan pola langsung antara adopsi inovasi pembelajaran
pembelajaran yang aman selama kondisi new e-learning terhadap minat belajar mahasiswa.
normal. Hal ini berdasarkan nilai t-statistik pada tabel
5.7 yang menunjukkan bahwa motivasi
Uji Hipotesis 3 belajar memiliki kemampuan memediasi
Ho3 : Motivasi belajar mahasiswa tidak tidak langsung antara adopsi inovasi
berpengaruh positif terhadap minat pembelajaran e-learning terhadap minat
belajar mahasiswa. belajar mahasiswa yaitu sebesar 5,208. Hasil
Ha3 : Motivasi belajar mahasiswa angka ini menunjukkan angka yang lebih
berpengaruh positif terhadap minat besar dari 1.96 yang artinya Ha4 diterima dan
belajar mahasiswa. Ho4 ditolak. Dari hasil ini dapat dijelaskan
bahwa hasil ini sejalan dengan hasil
Dari hasil yang diperoleh maka dapat penelitian yang dilakukan Syardiansah
dijelaskan bahwa motivasi belajar mahasiswa (2016).
berpengaruh positif terhadap minat belajar Dengan demikian, hasil penelitian ini
mahasiswa. Hal ini berdasarkan nilai t- menjelaskan bahwa motivasi belajar memiliki
statistik pada tabel 7 yang menunjukkan kemampuan memediasi tidak langsung antara
bahwa motivasi belajar mahasiswa Adopsi inovasi pembelajaran e-learning
berpengaruh positif terhadap minat belajar terhadap minat belajar mahasiswa.

41
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 42 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Responden yang berkontribusi dalam Berdasarkan kesimpulan yang sudah


penelitian ini merasakan bahwa pada era new dijelaskan di atas, peneliti memberikan
normal menjadikan pembelajaran e-learning beberapa saran berupa:
di universitas/perguruan tinggi menjadi Bagi pendidik, tetap pertahankan
pilihan terbaik sehingga ada keinginan metode pembelajaran e-learning karena pada
responden untuk menjadikan e-learning pada masa new normal ini, pencapaian hasil
era new normal ini sebagai pola pembelajaran pembelajaran e-learning mampu melebihi
kuliah di universitas/perguruan tinggi pencapaian pembelajaran konvensional.
seterusnya. Penetapan sistem pembelajaran dengan e-
learning oleh pemerintah masa era new
normal sangat efektif untuk pembelajaran di
SIMPULAN universitas/perguruan tinggi. Pendidik dapat
meneruskan metode e-learning dikarenakan
Dari paparan hasil penelitian yang para responden senang dengan pembelajaran
telah dilakukan serta pembahasan yang telah e-learning dapat dijadikan sebagai inovasi
dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat gaya pembelajaran digital.
disimpulkan hasil penelitian ini berisikan: Peneliti berharap dari hasil penelitian
Adopsi inovasi pembelajaran e- yang telah dilakukan, peneliti selanjutnya
learning memiliki pengaruh positif terhadap dapat mengembangkan sisi kekurangan dari
minat belajar mahasiswa dengan nilai t- model penelitian ini. Peneliti juga berharap
statistik sebesar 2,957. Hasil angka ini peneliti selanjutnya dapat lebih spesifik
menunjukkan angka yang lebih besar dari dalam menjelaskan baik dari teori, metode
1.96 yang menjelaskan Ha1 diterima dan Ho1 penelitiannya hingga dimensi–dimensi yang
ditolak. Dari hasil ini dapat dijelaskan lebih ada dari tiap variabel.
lanjut bahwa hasil ini sejalan dengan hasil
penelitian Kusdibyo & Leo (2017).
Adopsi inovasi memiliki pengaruh DAFTAR PUSTAKA
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa Ahmadi, A. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta:
dengan nilai t-statistik sebesar 13,768. Hasil Rineka Cipta.
angka ini menunjukkan angka yang lebih Anggraini, I. S. (2016). Motivasi Belajar Dan
besar dari 1.96 yang menjelaskan Ha1 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh:
diterima dan Ho1 ditolak. Dari hasil ini dapat Sebuah Kajian Pada Interaksi
dijelaskan lebih lanjut bahwa hasil ini sejalan Pembelajaran Mahasiswa. Premiere
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar
Syardiansah (2016). Dan Pembelajaran.
Motivasi belajar mahasiswa memiliki https://doi.org/10.25273/pe.v1i02.39
pengaruh positif terhadap minat belajar Assauri, S. (2004). Manajemen Produksi dan
mahasiswa dengan nilai t-statistik sebesar Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit
6,618. Hasil angka ini menunjukkan angka Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
yang lebih besar dari 1.96 yang menjelaskan Cahyono, H. (2019). Faktor-Faktor Kesulitan
Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Dari hasil ini Belajar Siswa Min Janti. Jurnal Dimensi
dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa hasil ini Pendidikan Dan Pembelajaran.
mendukung hasil penelitian Syardiansah https://doi.org/10.24269/DPP.V7I1.163
(2016). 6
Motivasi belajar memiliki Christian, M., Indriyarti, E. R., & Wibowo, S.
kemampuan memediasi tidak langsung antara (2021). Investigating Technostress as
adopsi inovasi pembelajaran e-learning Moderating Information Quality and E-
terhadap minat belajar mahasiswa yaitu learning Effectiveness on Students in
sebesar 5,208. Hasil angka ini menunjukkan Jakarta During the Covid-19 Pandemic.
angka yang lebih besar dari 1.96 yang Ilkogretim Daring-Elementary
menjelaskan Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Education Daring, 20(4), 46–52.
Dari hasil ini dapat dijelaskan lebih lanjut https://doi.org/10.17051/ilkdaring.2021.
bahwa hasil ini juga sejalan dengan hasil 04.07
penelitian Syardiansah (2016). Christian, M., Purwanto, E., & Wibowo, S.
(2020). Technostress Creators on

42
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 43 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Teaching Performance of Private Sriwardiningsih, E. (2014). Faktor-Faktor


Universities in Jakarta During Covid-19 yang Memengaruhi Perilaku Belajar
Pandemic. Technology Reports of Mahasiswa E-learning. Binus Business
Kansai University, 62(6), 2799–2809. Review.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: https://doi.org/10.21512/bbr.v5i2.1027
Bumi Aksara. Suarta, I. M., & Suwintana, I. K. (2012).
Hapnita, W., Abdullah, R., Gusmareta, Y. & Model Pengukuran Konstruks Adopsi
Rizal, F. (2017). Faktor Internal Dan Inovasi E-learning. Journal of
Eksternal Yang Dominan Siswa Kelas Information Systems, 8(1), 1–7.
Xi Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 https://doi.org/10.21609/jsi.v8i1.317
Padang Tahun 2016/2017. Cived Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Jurusan Teknik Sipil. Kuantitatif, Kualitatif dan R &
https://doi.org/2302-3411 D.Bandung:Alfabeta. Metode Penelitian
Hendrastomo, G. (2008). Dilema dan Kuantitatif, Kualitatif Dan R &
Tantangan Pembelajaran E-learning 1 D.Bandung:Alfabeta.
(The Dilemma and the Challenge of. https://doi.org/10.1017/CBO978110741
Majalah Ilmiah Pembelajaran. 5324.004
Hussein, A. S. (2015). Penelitian Bisnis dan Syardiansah. (2016). Hubungan Motivasi
Manajemen Menggunakan Partial Least Belajar dan Minat Belajar terhadap
Squares dengan SmartPLS 3.0. Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah
Universitas Brawijaya. Pengantar Manajemen ( Studi kasus
https://doi.org/10.1023/A:10232025193 Mahasiswa Tingkat I EKM A Semester
95 II ). Jurnal Manajemen Dan Keuangan.
Koontz, H., O’Donnel, C. & Weihrich, H. Teguh, M. (2015). Difusi Inovasi Dalam
(2007). Manajemen. Jakarta: Penerbit Program Pembelajaran Jarak Jauh Di
Erlangga. Yayasan Trampil Indonesia. Scriptura.
Kusdibyo, L., & Leo, G. (2017). Adopsi https://doi.org/10.9744/scriptura.5.2.71-
Inovasi E-learning di Perguruan Tinggi. 78
In Industrial Research Workshop and Wartakota. (2017). Indonesia Menempati
Nation Seminar. Urutan ke-8 untuk Kebutuhan E-
Lahinta, A. (2007). Berbagai Model Inovasi learning Artikel ini telah tayang di
Pmbelajaran Dengan Dukungan Wartakotalive dengan judul Indonesia
Teknologi Informasi. Seminar Menempati Urutan ke-8 untuk
Internasional,. Kebutuhan E-learning,
Saifuddin, M. F. (2018). E-learning dalam https://wartakota.tribunnews.com/2017/
Persepsi Mahasiswa. Jurnal VARIDIKA. 12/09/indonesia-menempati-urutan-ke-
https://doi.org/10.23917/varidika.v29i2. 8-untuk. Warta Kota, 2017.
5637
Santoso, H. B., & Hutabarat, P. (2018).
Akselerasi E-learning dan Daring
Education di Tanah Air.
Siahaan, M. M. (2020). Pendidikan Jarak
Jauh dan Dampak Sosialnya.
Sianturi, S. R. (2018). Meningkatkan
Motivasi Belajar Melalui Evaluasi E-
learning Pada Institusi Keperawatan Di
Jakarta Dan Depok. Jurnal Pendidikan
Keperawatan Indonesia.
https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.11563
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Pustaka Indonesia
Sofyani, H. (2017). Modul praktik partial
least square (PLS) untuk penelitian
pendekatan kuantitatif. Modul Ajar, 15.

43
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 44 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

44

You might also like