Professional Documents
Culture Documents
The Effect of E-Learning Innovation Adoption On Students 'Learning Intention Mediated by Learning Motivation in New Normal Era
The Effect of E-Learning Innovation Adoption On Students 'Learning Intention Mediated by Learning Motivation in New Normal Era
The Effect of E-Learning Innovation Adoption On Students 'Learning Intention Mediated by Learning Motivation in New Normal Era
ABSTRACT
The new normal era is part of the new adaptation of Indonesian society. The education
community in tertiary institutions in particular is required to make learning patterns from
conventional learning to more innovative e-learning based learning so that it can be accepted
effectively and efficiently. The survey method used in this study was a questionnaire using Google
form, from a population of all students in Jakarta who experienced e-learning learning with the
accidental sampling method. Determination of the sample by Hair et al, obtained 83 respondents as
a sample of the population. The analysis of the research model was carried out by using Partial
Least Square (PLS) with reliable and valid results according to the rule of thumb. All hypotheses of
the 4 (four) problem formulations state that there is a significant variable relationship with a
positive and indirect effect between the application of innovation on interest in learning through
learning motivation. From the results of this study, it can be concluded that the e-learning learning
pattern as a learning activity in higher education is the best choice, the achievement of e-learning
exceeds conventional learning, e-learning learning is a safe basic need in higher education.
Keywords: E-learning, Innovation Adoption, Learning Interest, Learning Motivation
ABSTRAK
Era normal baru merupakan bagian dari adaptasi baru masyarakat Indonesia. Masyarakat
pendidikan di perguruan tinggi khususnya, dituntut untuk membuat pola pembelajaran dari
pembelajaran konvensional menjadi pembelajaran berbasis e-learning yang lebih inovatif sehingga
dapat diterima secara efektif dan efisien. Kuesioner menggunakan Google form digunakan sebagai
metode survei dalam penelitian ini dengan, dari populasi seluruh siswa di Jakarta yang mengalami
pembelajaran e-learning dengan metode accidental sampling. Penentuan sampel dengan Hair et al,
diperoleh 83 responden sebagai sampel dari populasi. Analisis model penelitian dilakukan dengan
Partial Least Square (PLS) dengan hasil yang reliabel dan valid sesuai rule of thumb. Semua
hipotesis dari 4 (empat) rumusan masalah menyatakan ada hubungan variabel yang signifikan
dengan pengaruh positif dan tidak langsung antara penerapan inovasi terhadap minat belajar melalui
motivasi belajar. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pola pembelajaran e-learning sebagai
kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi merupakan pilihan terbaik, pencapaian e-learning
melebihi pembelajaran konvensional, e-learning merupakan kebutuhan dasar yang aman di
perguruan tinggi.
Kata Kunci: E-learning, Adopsi Inovasi, Minat Belajar, Motivasi Belajar
*Corresponding Author
Email : henilia.yulita@gmail.com
27
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 28 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
28
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 29 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
29
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 30 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
30
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 31 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
kondisi lingkungan lokal diperlukan ketika sehingga para anak didik dapat lebih kreatif
menggunakan saluran lokal masyarakat. dan inovatif dalam mengikuti proses belajar.
Saluran kosmopolit hanya efektif jika dipakai Tantangan dalam proses belajar menentukan
sebagai penyampai pesan awal untuk perubahan dalam diri seseorang mahasiswa
memberikan informasi kesadaran pada salah satunya dari aspek internal,
masyarakat dengan sedikit diberi keyakinan diungkapkan oleh Widia Hapnita, dkk (2017)
pada masyarakat. tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar internal ialah aspek psikologis,
Waktu dimana aspek ini terdiri dari minat, bakat,
Waktu merupakan unsur dimensi intelegensi, perhatian, motivasi, dan kesiapan.
proses yang penting dari difusi inovasi. Ketertarikan dalam belajar terutama
Pengaruh dimensi waktu antara lain : melalui pola pembelajaran E-learning di era
Segi Penerima, pengaruh umur new normal ini tidak dapat dipungkiri sebagai
menjadikan proses penerimaan dan penolakan bagian dari proses keberlanjutan pendidikan.
inovasi. Kecenderungan dengan umur yang Teori yang dikemukakan Ahmadi (2009),
lebih muda dibutuhkan waktu yang lebih minat adalah perasaan yang kuat dipengaruhi
cepat menerima inovasi. Sedangkan umur sikap jiwa seseorang (kognisi, konasi dan
yang lebih tua cenderung membutuhkan emosi). Slameto (2010) mengatakan bahwa
dimensi proses yang lebih lambat menerima minat merupakan konsistensi kecenderungan
inovasi, sebagai bagian dari proses difusi untuk mengingat serangkaian kegiatan.
inovasi. Selanjutnya menurut pandangan
Tahapan Penerimaan, proses inovasi Djaali (2008), minat bisa diartikan bentuk
diterima dan ditolak juga sesuai dengan keikhlasan (bukan disuruh) rasa suka, dan
tahapan penerimaa bagian dari dimensi ketertarikan pada aktifitas tertentu. Namun
waktu. Dalam tahapan ini tuntutan ketepatan demikian, Djaali (2008) menyatakan minat
penyampaian pesan harus diatur oleh dapat dikatakan sebagai gerak dorongan
komunikator sebagai target. seseorang berhubungan/berinteraksi dengan
orang lain, benda, maupun bentuk kegiatan
Sistem Sosial atau pengalaman yang dirangsang oleh
Sistem sosial tidak bisa dilepaskan kegiatan itu sendiri (Syardiansah, 2016)
dari pola hubungan sub sistem yang ada Teori Olson (Syardainsah, 2016)
dalam lingkungan masyarakat. Unsur menyatakan bahwa hal berikut ini dapat
penerimaan dan penolakan inovasi dapat memengaruhi minat belajar seseorang yaitu:
dilakukan melalui unit-unit, interaksi untuk Pertama, seseorang akan lebih berminat untuk
memecahkan masalah dalam sistem sosial, belajar jika lingkungan, bacaan, hobi, ataupun
sebagai contoh organisasi sosial, kelompok olahraga yang dilakukan berubah. Minat
sosial, pemimpin sosial, kelompok belajar seseorang pun akan meningkat dengan
masyarakat. Kelompok masyarakat ini mengikuti kegiatan yang belum pernah
dipengaruhi oleh antara lain norma sosial, diikuti, menghadiri acara olahraga atau hobi
struktur sosial, pemimpin sosial sebagai agen yang berbeda, ataupun membaca artikel/buku
pembaharuan dan perubahan, tipe yang belum pernah dibaca. Kedua, minat
pengambilan keputusan, konsekuensi. belajar seseorang akan miningkat jika berlatih
(Teguh, 2015) untuk memecahkan masalah sederhana
Kelayakan konsep kerangka dasar sampai masalah yang rumit sehingga
literatur Teori Rogers ini menjadi dasar menimbulkan semangat dan minat yang baru.
peneiltian, sebagaimana rujukan dari dua Ketiga, membantu orang lain untuk
hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan mengembangkan dirinya merupakan hakekat
oleh Suarta & Suwintana (2012), Kusdibyo dari pengembangan diri sendiri.
(2017), bahwa mampu menjelaskan adopsi Teori Campbell (Assauri, 2004)
inovasi berpengaruh terhadap pembelajaran berpendapat bahwa untuk meningkatkan
E-learning dibandingkan dengan minat seseorang agar lebih produktif dan
pembelajaran konvensional. efektif dapat dilakukan dengan cara-cara
Salah satu kunci keberhasilan dalam sebagai berikut: (1) Menambahkan suatu
kebutuhan masyarakat global adalah dengan bentuk ide/gagasan, (2) Memberi reward
menggunakan pola pembelajaran e-learning, yang menarik, (3) Menjalin hubungan dengan
31
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 32 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
orang lain yang kreatif, (4) Melakukan tersebut; (2) kualitas dari materi ayng
petualangan sehat kembali alam, (5) diajarkan dalam perkuliahan: (3) metode
Meningkatkan imajinasi berfantasi, dan (6) belajar mengajar yang diterapkan dosen
Mengembangkan sikap positif. dalam perkuliahan: (4) keadaan ruang kuliah
Salah satu indikator dari minat yang mendukung; terakhir (5) adanya fasilitas
belajar adalah rasa suka, sikap lebih pembelajaran seperti perpustakaan yang
menyukai sesuatu, tertarik akan sesuatu, mendukung mahasiswa dalam proses belajar
secara sadar berminat untuk belajar, mengajar (Anggraini, 2016).
memberikan perhatian akan setiap aktivitas Berdasarkan berbagai definisi tentang
belajar tanpa adanya paksaan. Dasar konsep motivasi belajar Mahasiswa, maka dapat
teori dari penelitian ini lebih mengacu pada dikatakan bahwa keadaan dalam diri
pendapat Slameto (2010) yang menjadikan seseorang untuk mengarahkan perilakunya
minat terhadap kegiatan belajar antara lain: menuju kepada kebutuhan untuk tujuan
bentuk perasaan senang, bentuk ketertarikan, menjadi seorang bergelar sarjana. Hal ini
bentuk penerimaan, dan juga bentuk sesuai dengan Teori Barelson dan Steiner,
keterlibatan siswa itu sendiri (Syardiansah, seseorang yang mengarah kepada kebutuhan
2016). sebagai sarjana itu sebagai motivasi yang kuat
Kondisi daya gerak agar peserta untuk berperilaku dan bertindak di dalam
belajar disamping ketertarikan terhadap pola dirinya muncul keinginan akan memuaskan
pembelajaran e-learning tidak bisa dirinya kearah menjadi seorang sarjana.
dipungkiri, hal ini disebut pula sebagai salah Idealnya tujuan mahasiswa mengikuti kuliah
satu bentuk motivasi. Menurut Barelson dan di perguruan tinggi adalah menguasai bidang
Steiner, motivasi merupakan suatu dorongan, ilmunya, sehingga mahasiswa terdorong
ataupun suatu bentuk keadaan yang berasal untuk mengarahkan perilaku dan bertindak
dari dalam diri individu yang membuatnya untuk memenuhi keinginan itu.
bergerak secara aktif, dorongan yang Para ahli psikologi menggolongkan
mengarahkan pada perilaku tertentu untuk jenis motivasi ke dalam beberapa motif
mencapai tujuan (Koontz, 2001). dimana motif ini berada dalam diri manusia
Koontz (2001) menyatakan bahwa sebagai suatu organisme. Terdapat tiga jenis
motivasi bermula dari adanya keperluan atau motif dalam diri manusia menurut
kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang. Woodworth (Syardiansah, 2016), antara lain:
Kemudian timbul keinginan untuk Pertama, kebutuhan organis atau dikenal
memuaskan kebutuhan mencapai tujuan. dengan istilah Organic Motive. Motif
Tujuan ini menimbulkan ketegangan kebutuhan organis ini merupakan motif yang
psikologis dalam diri yang kuat sehingga berkaitan pada bagian dari tubuh manusia
mengarahkan seseorang untuk melakukan secara alamiah diantaranya adanya rasa lapar
sesuatu dalam mencapai kepuasan atas dan haus, kebutuhan akan istirahat, berjalan,
tercapainya kebutuhan tersebut (Anggraini, berdiri, duduk, dan lain-lain. Kedua, motif
2016). darurat atau yang dikenal dengan istilah
Sementara beberapa penyebab yang Emergency Motive. Motif darurat ini muncul
mempengaruhi motivasi pada kegiatan belajar ketika keadaan yang terjadi memerlukan
mahasiswa diungkapkan oleh Irmalia Susi reaksi yang cepat/kuat yang disebabkan
Anggraini (2016) dalam penelitiannya tentang adanya rangsangan dari luar yang sangat
“Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang membahayakan. Contoh motif darurat adalah
Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi melarikan diri saat bahaya, mempertahankan
Pembelajaran Mahasiswa”, menyatakan diri dengan alat seadanya, keputusan untuk
bahwa konsep motivasi belajar mahasiswa melakukan perkelahian, dan lain sebagainya.
dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik Ketiga, motif obyektif atau yang dikenal
seperti: (1) ketertarikan seseorang terhadap dengan istilah Objective Motive. Motif
salah satu bidang ilmu yang dipelajarinya; obyektif ini sendiri merupakan bentuk motif
(2) apa yang menjadi tujuannya dalam yang mengarahkan seseorang pada tujuan
mengikuti pendidikan dalam perguruan atau obyek tertentu yang berada di sekitarnya.
tinggi. Selain faktor intrinsik, ada pula faktor- Motif obyektif ini disadari oleh seseorang dan
faktor ekstrinsik yaitu: (1) berkualitas atau merupakan dorongan dari dalam. Contoh dari
tidaknya dosen yang menampu mata kuliah motif obyektif antara lain: motif untuk
32
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 33 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
33
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 34 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
Variabel Indikator
Adopsi Inovasi (X) 1. Keunggulan Relative
2. Kompabilitas
3. Kompleksitas/Kerumitan
4. Kemampuan untuk diuji coba
Minat Belajar (Y) 1. Bentuk perasaan senang
2. Ketertarikan pengguna
3. Adopsi/penerimaan
4. Keterlibatan pengguna
Motivasi Belajar (Z) 1. Kebutuhan
2. Keinginan
3. Ketegangan
4. Perilaku
5. Kepuasan
34
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 35 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
Hipotesis pada penelitian ini, 0,05 (Ha diterima). Selain itu juga, apabila t
sebagaimana berikut dibawah ini: statistik > t tabel maka hipotesa diterima
H1 = Adopsi inovasi pembelajaran e- (Hussein, 2015).
learning memiliki kemampuan Pengujian efek variabel mediator
mempengaruhi positif terhadap dapat dilakukan apabila hubungan jalur dari
Minat Belajar Mahasiswa. variabel eksogen terhadap variabel endogen
H2 = Adopsi inovasi pembelajaran e- bersifat signifikan. Hasil pengujian efek
learning memiliki kemampuan mediasi harus memenuhi signifikansi,
mempengaruhi positif terhadap sehingga pengujian efek mediasi dapat
motivasi belajar Mahasiswa. dilanjutkan. Sebaliknya apabila hasilnya tidak
H3 = Motivasi belajar mahasiswa signifikan maka uji pada efek mediasi
memiliki kemampuan tersebut dapat tidak dilanjutkan. Selain pada
mempengaruhi positif terhadap efek jalur mediasi, konsep ini juga dapat
minat belajar mahasiswa. digunakan untuk menjelaskan hal yang sama
H4 = Motivasi belajar memiliki pada efek jalur moderasi (moderating effect)
kemampuan memediasi tidak (Sofyani, 2017).
langsung antara defusi inovasi Pada SmartPLS V.3. pengujian efek
pembelajaran e-learning terhadap mediasi pada penelitian ini, uji hipotesis efek
minat belajar mahasiswa. mediasi dengan menu indirect effect, untuk
mengetahui apakah bersifat mediasi penuh
atau tidak dengan melihat pada menu total
Pengujian hipotesis penilian ini effects. Selanjutnya, R Square-Adjusted dapat
menggunakan angka dari t statistik dan angka menjelaskan besaran kemampuan variabel
dari probabilitas. Angka dari t statistik untuk independen menjelaskan variabel dependen
besaran alpha 5 % (persen) dalam penelitian (Sofyani, 2017).
ini yaitu sebesar 1,96. Dengan demikian
berdasarkan ketentuan ini, maka ketentuan
untuk mengambil keputusan dalam merima HASIL DAN PEMBAHASAN
atau menolak hipotesa adalah apabila t
statistik > 1,96 maka Ha diterima dan H0 Pada penelitian ini, jumlah responden
ditolak. Selanjutnya ketentuan berdasarkan yang didapatkan melalui penyebaran
angka probabilitas didasarkan pada kuisioner melalui daring sejumlah 83
pengambilan keputusan dalam menerima atau responden dan semuanya memenuhi kriteria
menolak hipotesa adalah apabila p-value < penelitian.
35
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 36 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
36
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 37 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
tersebut dengan hasil yang reliabel dan valid melakukan perhitungan menggunakan
sesuai rule of thumb, sebagai dasar bootstrapping untuk mengetahui nilai t-
kesimpulan yang menjelaskan kualitas pada statistik dalam menyimpulkan hassil
model pengukuran didasarkan pada rule of hubungan antar variabel. Dalam penelitian
thumb dari Sofyani (2017). ini, semua variabel dianonimkan sehingga
Berdasarkan data menunjukkan variabel Adopsi Inovasi menjadi Inovasi,
perhitungan menggunakan SmartPLS 3.0 variabel Motivasi Belajar menjadi Motivasi,
serta melakukan perhitungan PLS Algorithm dan variabel Minat belajar menjadi Minat.
dengan seluruh indikator yang ada dari tiap Uji validitas dapat dilakukan dengan
variabel. menguji discriminant validity dan convergent
Pengujian dalam PLS Algorithm validity. Pada tabel 2 menunjukkan hasil uji
menunjukkan hasil untuk menguji uji dari discriminant validity yang menunjukkan
validitas, reliabilitas dan uji determinasi yang nilai cross loadings dan tabel 2 menunjukkan
terdiri dari cross loadings, outer loadings, nilai dari outer loadings. Tabel 2
AVE (Average Variance Extracted. menunjukkan hasil uji convergent validity
Selanjutnya hasil ini juga menunjukkan hasil yang menunjukkan hasil AVE (Average
cronbach's alpha dan composite reliability Variance Extracted) dan nilai communality.
serta hasil pada R-square. Dilanjutkan dengan
37
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 38 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
38
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 39 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
Berdasarkan nilai outer loadings pada reliability. Tabel 5 menunjukkan nilai dari
tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa cronbach's alpha dan composite reliability.
beberapa nilai dari tiap indikator pembentuk Pada tabel 5 hasil angka pada
variabel induk bila dihubungkan dengan cronbach's alpha dan hasil angka pada
variabel yang berbeda tidak berkolerasi composite reliability semua variabel
dengan tinggi dibandingkan dengan kolerasi menunjukkan nilai yang >0.7 yang artinya
terhadap variabel induknya. Indikator seluruh variabel dalam penelitian ini
dikatakan tidak berkolerasi tinggi karena nilai dianggap memenuhi uji reliabilitas.
dari indikator bila dihubungkan dengan Setelah melakukan uji validitas
variabel lain menghasilkan nilai lebih kecil dengan menggunakan uji convergent validity
dari 0.7 sehingga terjadi penghapusan dan discriminant validity serta melakukan
indikator. pengujian pada reliabilitas yang didasarkan
Hasil dari angka AVE (Average pada hasil angka cronbach's alpha dan juga
Variance Extracted) dan angka communality hasil angka pada composite reliability seluruh
pada tabel 4 menunjukkan hasil bahwa nilai nilai dari pengujian tersebut sudah dapat
tersebut >0.5. Hal ini menjelaskan bahwa dijelaskan valid dan reliabel. Langkah
seluruh variabel dalam penelitian ini lolos berikutnya dilakukan uji determinasi serta uji
syarat uji convergent validity. Artinya lebih signifikansi untuk melihat pengaruh
dari setengah indikator pembentuk variabel hubungan antar variabel yang ada pada
dapat dijelaskan oleh variabel induknya penelitian ini.
Uji reliabilitas dapat dilakukan Uji determinasi dapat dilakukan
dengan melihat hasil angka pada cronbach's didsarkan pada hasil angka R-square (R²).
alpha dan juga hasil pada angka composite Pada tabel 6 menunjukkan hasil angka R-
square (R²) dalam penelitian ini.
39
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 40 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
40
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 41 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
sehingga pencapaian hasil pembelajaran e- mahasiswa, adalah sebesar 6,618. Hasil angka
learning mampu melebihi pencapaian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari
pembelajaran konvensional. 1.96 yang artinya Ha1 diterima dan Ho1
ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan maka
Uji Hipotesis 2 dapat dijelaskan bahwa hasil penelitian ini
Ho2 : Adopsi inovasi pembelajaran e- mendukung hasil penelitian yang dilakukan
learning tidak berpengaruh positif oleh Syardiansah (2016) dimana dalam
terhadap motivasi belajar hasilnya juga dijelaskan bahwa motivasi
mahasiswa. belajar mahasiswa berpengaruh positif
Ha2 : Adopsi inovasi pembelajaran e- terhadap minat belajar mahasiswa.
learning berpengaruh positif Lebih lanjut berdasarkan hasil yang
terhadap motivasi belajar diperoleh maka dapat dijelaskan bahwa
mahasiswa. motivasi belajar mahasiswa berpengaruh
positif terhadap minat belajar mahasiswa.
Dalam penelitian ini, adopsi inovasi Responden yang berkontribusi dalam
pembelajaran e-learning berpengaruh positif penelitian ini merasakan bahwa mereka
terhadap motivasi belajar mahasiswa. Hal ini termotivasi untuk mengikuti kuliah e-
berdasarkan nilai t-statistik pada tabel 7 yang learning dalam kondisi new normal sehingga
menunjukkan bahwa pengaruh variabel mereka puas dengan pembelajaran e-learning
Adopsi Inovasi terhadap motivasi belajar karena metode ini tidak mengurangi
mahasiswa adalah sebesar 13,768. Hasil hubungan interpersonal kuliah.
angka ini menunjukkan angka yang lebih
besar dari 1.96 yang artinya Ha1 diterima dan Uji Hipotesis 4
Ho1 ditolak. Hasil penelitian ini sejalan Ho4 : Motivasi belajar tidak memiliki
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh kemampuan memediasi tidak
Syardiansah (2016) yang menjelaskan bahwa langsung antara adopsi inovasi
variabel adopsi inovasi berpengaruh terhadap pembelajaran e-learning terhadap
motivasi belajar mahasiswa. minat belajar mahasiswa.
Dengan demikian, hasil penelitian ini Ha4 : Motivasi belajar memiliki
lebih lanjut menjelaskan bahwa adopsi kemampuan memediasi tidak
inovasi pembelajaran e-learning berpengaruh langsung antara adopsi inovasi
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. pembelajaran e-learning terhadap
Responden yang berkontribusi dalam minat belajar mahasiswa.
penelitian ini merasakan bahwa pembelajaran
e-learning merupakan kebutuhan dasar Dalam penelitian ini, motivasi belajar
seorang mahasiswa aktif kuliah di era new memiliki kemampuan memediasi tidak
normal, dimana e-learning merupakan pola langsung antara adopsi inovasi pembelajaran
pembelajaran yang aman selama kondisi new e-learning terhadap minat belajar mahasiswa.
normal. Hal ini berdasarkan nilai t-statistik pada tabel
5.7 yang menunjukkan bahwa motivasi
Uji Hipotesis 3 belajar memiliki kemampuan memediasi
Ho3 : Motivasi belajar mahasiswa tidak tidak langsung antara adopsi inovasi
berpengaruh positif terhadap minat pembelajaran e-learning terhadap minat
belajar mahasiswa. belajar mahasiswa yaitu sebesar 5,208. Hasil
Ha3 : Motivasi belajar mahasiswa angka ini menunjukkan angka yang lebih
berpengaruh positif terhadap minat besar dari 1.96 yang artinya Ha4 diterima dan
belajar mahasiswa. Ho4 ditolak. Dari hasil ini dapat dijelaskan
bahwa hasil ini sejalan dengan hasil
Dari hasil yang diperoleh maka dapat penelitian yang dilakukan Syardiansah
dijelaskan bahwa motivasi belajar mahasiswa (2016).
berpengaruh positif terhadap minat belajar Dengan demikian, hasil penelitian ini
mahasiswa. Hal ini berdasarkan nilai t- menjelaskan bahwa motivasi belajar memiliki
statistik pada tabel 7 yang menunjukkan kemampuan memediasi tidak langsung antara
bahwa motivasi belajar mahasiswa Adopsi inovasi pembelajaran e-learning
berpengaruh positif terhadap minat belajar terhadap minat belajar mahasiswa.
41
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 42 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
42
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 43 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
43
Journal of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol. 14 (No. 1): 44 - 44 Th. 2021
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757
44