Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Pengaruh Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda

Scoopy ( Survey Pada Komunitas Motor Honda Scoopy di Kuningan)

PENGARUH Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan


Pembelian Motor Honda Scoopy
Feby Yanuar Rahmawati
Manajemen

ABSTRACK
The problem in this research is the decrease of sales Honda Scoopy motorcyle at Dealer
Prima Motor Kuningan, because the competition among motorcyle manufacturers from
varios brands is very competitive. Thus it gives the consumers a choice of alternative
brands. This study aims to determine the influence of social factors and lifestyle to
purchasing decision motorcyle Honda Scoopy in Commnunity Honda Scoopy Kuningan.
This research used some theories, there were Kotler(2012:202) the purchase is a stagr
where consumers have choice and ready to make a purchase or exchange between money
or promise to pay property rights or the use of a goods or service. Kotler (2005:200) factor
of social is a group of people who are both considering a close resemblance in the status or
the award of a community that constantly socializing among their own both in formal and
informal. Supranto dan Limakrisna (2011:25) lifestyle shows how people live, how are they
spending money, how they allocate their time.This reserach used survey method.the sample
is the members of community Kuningan sample is 73 respondent. The collected data using
questionnaires that tested the validity and reliability, the result of thetest instrument states
that used in this study valid and reliable. To know the extent of influence between variables
using multiple regression analysis.The result of t test indicates that : 1) social factors
variable has positive effect on purchasing decision 2) variable lifestyle have positive effect
to purchasing decision 3) then F result stated that social factors and lifestyle have
significant effect together to purchasing decision.Factor of social and lifestyle affects the
purhasing decision of the motorcyle Honda Scoopy should have the mdeia promotion of
much more diverse and keep the satisfaction of consumers by itself will increase sales and
consumer confidence so that it is consumers and can draw on the consumers and to be able
to meet the needs of consumers.

Keyword : Social Factors, Lifestyle, Purchasing Decision

Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan 1


Pengaruh Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda
Scoopy ( Survey Pada Komunitas Motor Honda Scoopy di Kuningan)

PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketatkhususnya
untuk perusahaan sejenis. Keadaan ini akan mengakibatkan perusahaansetiap kali harus
selalu mengikuti perubahan, perusahaan harus mengikuti polaperilaku pesaing dalam
menjalankan bisnisnya.
Hal ini membuat persaingan antarperusahaan semakin ketat dalam perebutan pangsa
pasar. Setiap perusahaan inginberhasil dalam menjalankan bisnisnya. Mereka dituntut
untuk memiliki suatukeunikan yang dapat memikat konsumen dalam rangka
mempertahankan ataumerebut pangsa pasar yang ada. Zaman modern saat ini, salah satu
industri yangtumbuh pesat adalah sepeda motor, hal ini terjadi karena semakin
meningkatnyamobilitas masyarakat yang ingin berpergian dari satu tempat ke tempat yang
laindalam waktu yang singkat dan tanpa banyak mengeluarkan tenaga.
Honda Scoopy adalah sepeda motor yangbanyak diminati oleh konsumen. Honda
Scoopy dikenal oleh para konsumen sebagaimotor matik yang irit dan nyaman yang banyak
diminati oleh para kaula muda.Berbagai produsen sepeda motor menciptakan aneka jenis
varian sepeda motor gunamemenuhi kebutuhan masyarakat alat transportasi, berikut data
dari AISI (AsosiasiIndustri Sepeda Motor Indonesia) menunjukkan penjualan sepeda motor
matic tahun 2016.
Tabel 1.1
DATA VOLUME PENJUALAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA
PERIODE 2016-2017
Tipe Tahun 2016 Tahun 2017 Presentase %
Honda Beat 1.814.600 1.959.263 7,97 %
Honda Vario 1.306.600 1.380.187 5,63 %
Honda Scoopy 528.622 552.207 4,46 %
Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) : 2016
Terlihat pada tabel 1.1 berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2016-2017
dilihat dari tabel menunjukan produk motor matic dari Honda yaitu Honda Beat
memperoleh kenaikan presentrase sebesar 7,97%. Honda Vario sebesar 5,63% dan Honda
Scoopy sebesar 4,46% jika dilihat dari tabel ketiga produk itu mengalami peningkatan
namun jika dibandingkan dari ketiga produk tersebutyang mengalami peningkatan yaitu
Honda Beat karena mendapatkan kenaikan prsentase sebesar 7,97% sedangkan Honda
Scoopy hanya mendapatkan kenaikan presentase sebesar 4,46%.Semakin
gencarnyapemasaran dari pesaing mengenai keunggulan dan produk-produk inovatif,
Honda meluncurkan produk Scoopy dengan pilihan tipe dan lebih bervariatif dan fitur-
fituryang memudahkan pemilik Motor Honda Scoopy nyaman dalam berkendara
khususnyapada adanya injeksi dan keiritan Motor Honda Scoopy.Honda Scoopy juga
memilikikeistimewaan yaitu memiliki fitur ISS (Idlling Stop System), yaitu mematikan
mesinsecara otomatis pada saat berhenti sejenak. Teknologi ISS (Idlling Stop System)
inidapat mengurangi konsumsi pemakaian bahan bakar menurunkan emisi gas buangpada
motor.
Selain data yang diperoleh dari AISI adapun data yang diperoleh dari salah satu dealer
di Kuningan yaitu dealerHondaPrima Motor Kuningan.Berdasarkan data yang diperoleh
dari Delaer HondaPrima Motor Kuningan menunjukkan adanya permasalahan yang ada

Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan 2


Pengaruh Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda
Scoopy ( Survey Pada Komunitas Motor Honda Scoopy di Kuningan)

pada Dealer HondaPrima Motor Kuningan,yaitu mengenai penjualan sepeda motor Honda
Scoopy.Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa penjualan rata-rata sepeda motor Honda
Scoopy cenderung mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pada bulan
Januari penurunan terjadi sebesar 21%. Selanjutnya, bulan Februari terjadi penurunan
sebesar 12%. Pada bulan Maret terjadi penurunan sebesar 15%. Kemudian pada bulan
Agustus, penurunan yang signifikan terjadi sebesar 39%. Ini disebabkan karena semakin
banyak munculnya motor bertransmisi matic di Indonesia pada awal tahun 2016 yang
membuat para konsumen memiliki opsi lain dalam pembelian sepeda motor matic.Pada
bulan September terjadi penurunan sebesar 16%.Terakhir penurunanterjadi pada bulan
November sebesar 10%. Penghujung akhir 2016 terjadi kenaikan penjualan sebanyak 17%,
ini terjadi karena banyaknya konsumen yang ingin menyambut tahun baru dengan pulang
ke kampung halaman dengan menggunakan sepeda motor, hal inilah yang membuat
peningkatan penjualan pada bulan Desember 2016. Naik turunnya penjualan, tidak terlepas
dari upaya yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dalam memasarkan produknya,
seperti perusahaan telah melakukan pemberian bonus, potongan harga dan cash back.

Tabel 1.2
Data Laporan Volume Penjualan Sepeda Motor Honda Scoopy
Periode 2016-2017 Pada Dealer Honda Prima Motor Kuningan
Penjualan
Bulan (Unit) Selisih penjualan
(%)
2016 2017
Januari 75 59 - 21%
Februari 55 48 - 12%
Maret 65 55 - 15%
April 50 62 24%
Mei 39 45 15%
Juni 44 51 16%
Juli 57 70 22%
Agustus 43 60 -39%
September 42 35 - 16%
Oktober 43 85 51%
November 85 76 - 10%
Desember 51 60 17%
Sumber : Dealer Honda Prima Motor Kuningan

Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan 3


Pengaruh Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda
Scoopy ( Survey Pada Komunitas Motor Honda Scoopy di Kuningan)

Banyak munculnya pesaing dari varian yang sama yaitu sepeda motor matic ini
Honda harus berfikir agar Honda Scoopy tetap unggul pada pangsa pasar penjualan sepeda
motor matic di Indonesia. Adanya brand image positif yang dimiliki Honda Scoopy yaitu
sepeda motor matic yang bergaya, nyaman dan irit, maka diharapkan konsumen akan lebih
mudah untuk dapat melakukan suatu keputusan pembelian dimana seorang konsumen juga
dapat dipengaruhi oleh gaya hidup dan faktor-faktor luar lainya yang mengarahkan mereka
untuk mengambil keputusan pembelian produk tersebut.
Landasan Teori
Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup
menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai dengan pelanggan yang
mengutungkan.Philip Kotler & Gary Amstrong (2003:6)
Menurut Assauri (2009:5) mendefinisikan manajemen pemasaran adalah kegiatan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
melalui proses pertukaran.
Pemasaran mempunyai peranan penting dalam masyarakat karena pemasaran
menyangkut berbagai aspek kehidupan termasuk bidang ekonomi dan sosial. Kegiatan
pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen atau
sebagai suatu kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran sehingga menciptakan lapangan yang
penting bagi masyarakat Assuri (2010:4).
Menurut Kotler dan Keller (2008:23) menyatakan bahwa bauran pemasaran
didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar
tujuan pemasarannya. Adapun marketing mix (bauran pemasaran) menurut Kotler dan
Amstrong (2012:79) terdiri dari empat elemen utama sebagai berikut:
a. Produk (Product) berarti kombinasi barang dam jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran.
b. Harga (Price) adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk jadi.
c. Saluran Distribusi (Place) mencakup aktifitas perusahaan untuk menyediakan
produk bagi konsumen sasaran.
Perilaku Konsumen
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini Setiadi (2010:2). Memahami perilaku konsumen
dan mengenal pelanggan bukan masalah yang sederhana. Para pelanggan mungkin
menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Para pelanggan
tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka mungkin
memotivasi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir Kotler
(2005:201). Proses pertukaran melibatkan serangkaian langkah-langkah dimulai dengan
tahap perolehan atau akuisisi, lalu tahap konsumsi dan berakhir dengan tahap disposisi

Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan 4


Pengaruh Faktor Sosial dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda
Scoopy ( Survey Pada Komunitas Motor Honda Scoopy di Kuningan)

produk atau jasa. Pada saat menginvestigasi tahap perolehan, para peneliti menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan produk dan jasa.
Dalam menginvestigasi tahap konsumsi, menganalisa bagaimana para konsumen
sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang dilalui mereka saat
menggunakannya. Pengalaman konsumsi merupakan bagian yang penting pada industri
jasa. Tahapan disposisi mengacu pada apa yang dilakukan oleh seorang konsumen ketika
mereka telah selesai menggunakanya. Ketika konsumen memiliki harapan yang tidak
realistis atas sebuah produk maka mereka tidak mungkin merealisasikan hasil telah
diantisipasi dan kemungkinan besar mereka menjadi sangat tidak puas. Menurut Nugroho
(2002:2) menyatakan bahwa perilaku konsumen sebagai proses pengambilan keputusan dan
aktivitas masing-masing individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan,
menggunakan atau mengatur barang dan jasa.
Mangkunegara (2003:3) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan barang dan jasa
ekonomis yang dipengaruhi oleh lingkungan
Keputuasan Pembelian
Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual. Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilku kognitif dan
memilih salah satu diantaranya Setiadi (2008:322)
Menurut Kotler (2012: 202) Keputusan pembelian adalah suatu tahap dimana
konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau pertukaran
antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa. Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan oleh penjual. Keputusan pembelian menurut Kotler& Armstrong (2001:226)
adalah pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli.
Kotler (2012:153) mengemukakan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh
empat faktor utama, yaitu:
1. Budaya (culture, sub culture, dan kelas ekonomi)
2. Sosial (kelompok acuan, keluarga serta peran dan status)
3. Pribadi (usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan kepribadian)
4. Psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan, dan sikap)
Kotler dan Amstrong (2010: 222) menjelaskan bahwa keputusan pembelian merupakan
kegiatan penentuan pemilihan produk / jasa oleh konsumen yang umumnya terdiri dari lima
tahapan: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian
Faktor-Faktor Keputusan Pembelian
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian menurut Suharno dan
Sutarso (2010:85) yaitu:
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial

Jurnal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan 5

You might also like