Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Daya Saing Komoditi Rambutan Di Kabupaten Minahasa Selatan
Jurnal Daya Saing Komoditi Rambutan Di Kabupaten Minahasa Selatan
Jurnal Daya Saing Komoditi Rambutan Di Kabupaten Minahasa Selatan
Dosen Pembimbing :
FAKULTAS PERTANIAN
MANADO
2015
1
ABSTRACT
Liny Jecklien Novita Rasu. Competitiveness of Commodity Rambutan in South
Minahasa District (under guidance of Grace AJ Rumagit as chairman, Charles R.
Ngangi and Yolanda P. Rori as members).
The objective to analyze the competitiveness of the commodity in the South Minahasa
District. This research was conducted over two months from February to March 2015 in the
Ongkaw Satu Village Sinonsayang Sub District, South Minahasa Regency. The data used are
primary data and secondary data. Primary data collection was done by using a list of
questions prepared in the form of a questionnaire, while the secondary data was taken from
relevant institutions in this study such as the Department of Agriculture, Statistics, and
BP3K. Sampling was simple random sampling. Samples were taken for one week of 15
people. The method of analysis used is Descriptive Analysis and Policy Analysis Matrix.
The results of the research showed that the commodity rambutan in South Minahasa
Regency competitiveness based on comparative advantage and competitive advantage with
private profits calculation of 22,813,749 and 70,959,417 for the calculation of social
benefits. Of the two indicators for competitiveness Private Cost Ratios indicate that
commodity rambutan increasingly competitive with PCR <1 and Domestic Resource Cost
Ratio indicates that commodity rambutan has a comparative advantage with DRCR <1.
ABSTRAK
Liny Jecklien Novita Rasu. Daya Saing Komoditi Rambutan Di Kabupaten Minahasa
Selatan di bawah bimbingan Grace A.J Rumagit, sebagai Ketua, Charles R. Ngangi,
dan Yolanda P. I Rori, sebagai Anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing komoditi Rambutan di Kabupaten
Minahasa Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan Februari
sampai bulan Maret 2015 di Desa Ongkaw Satu Kecamatan Sinonsayang Kabupaten
Minahasa Selatan. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer menggunakan daftar pertanyaan yang disiapkan dalam bentuk
kusioner, sedangkan data sekunder diambil dari instansi-instansi terkait dalam penelitian ini
seperti Dinas Pertanian, Badan Pusat Statistik, dan BP3K. Pengambilan sampel (simple
random sampling) yaitu penentuan sampel secara acak sederhana. Sampel diambil selama
satu minggu sebanyak 15 orang. Analisis yang digunakan yaitu Metode Analisis Deskriptif
dan Matriks Analisis Kebijakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa komoditi rambutan di Kabupaten Minahasa Selatan
memiliki daya saing berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dengan
perhitungan keuntungan privat sebesar 22.813.749 dan perhitungan keuntungan sosial sebesar
70.959.417. Dari dua indikator pengukuran daya saing yaitu Rasio Biaya Privat menunjukan
bahwa komoditi rambutan semakin kompetitif dengan PCR < 1 dan Rasio Biaya Sumberdaya
Domestik menunjukan bahwa komoditi rambutan memiliki keunggulan komparatif dengan
DRCR < 1.
2
PENDAHULUAN (BUMN) mengatakan bahwa, Indonesia
Buah merupakan salah satu komoditas memiliki potensi sebagai eksportir buah
manusia dalam rangka memenuhi pola Indonesia adalah negara tropis. Beberapa
meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini di buah tropis di beberapa daerah. Lebih
sebabkan oleh banyaknya vitamin dan zat lanjut dikemukakan bahwa komoditi buah
mineral yang terkandung dalam buah. Baik tropis harus dikembangkan dari Sabang
proses metabolisme tubuh. Selain kedua tahun buah tersebut bisa di produksi dan
zat tersebut, buah juga mengandung serat Indonesia bisa menjadi eksportir buah
yang berguna untuk membantu proses tropis terbesar di dunia. Dari sejumlah
Sebagai negara tropis, Indonesia di dari jambu, salak, nanas, durian, manggis,
anugerahi dengan kekayaan sumber daya melon, mangga, jeruk hingga semangka,
hayati yang beragam dan melimpah. buah rambutan juga termasuk salah satu
1
2012. Nilai ekspor buah-buahan tersebut minati (Soekartawi, 2002). Produksi
tidak hanya berasal dari buah olahan tetapi tanaman rambutan Indonesia mencapai
juga buah mentah. Di Sulawesi Utara, 815.438 ton (Anonim, 1999). Daerah
melalui pengembangan dan dukungan Pemerintah Pusat lewat bantuan dana dari
dalam maupun luar negeri, melihat faktor agroklimat yang cocok dengan tanaman
2
Minahasa Selatan memiliki daya saing menggunakan daftar pertanyaan yang
3
petani dalam penelitian ini hanya diperdagangkan dan faktor
Price) yaitu biaya yang dihitung 9) Rasio biaya privat, yaitu rasio
dipakai harga CIF (Cost Insurance yaitu rasio antara biaya faktor
4
Luas wilayah Kabupaten Minahasa rambutan tertinggi dibandingkan dengan
Luas wilayah terbesar terdapat di luas lahan tinggi. Sebagian besar mata
km. Dan untuk keadaan penduduk berasal dari sektor pertanian, karena itu
terbanyak di Kecamatan Tenga yaitu tidak heran luas lahan pertanian di Desa
17.386 jiwa dengan tingkat kepadatan Ongkaw 1 cukup besar termasuk untuk
dari 11 (Sebelas) Desa. Dengan batas seseorang untuk bekerja secara fisik dan
wilayah sebelah Utara berbatasan dengan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil
Mongondow, sebelah Barat berbatasan sendiri. Petani yang berumur lebih tua
dengan Laut Sulawesi, dan sebelah Timur biasa cenderung memiliki lebih banyak
berbatasan dengan Kecamatan Motoling pengalaman dari pada petani yang berumur
Barat. Kecamatan Sinonsayang merupakan lebih muda. Namun, antara petani yang
Minahasa Selatan yang memiliki produksi sama dapat mempunyai dan mengetahui
5
sumber informasi. Dari penelitian saya persen pada tingkat pendidikan S2. Ini
Pendidikan merupakan salah satu sumber potensi tenaga kerja yang bisa
6
Sarana produksi merupakan bahan dan kerja di lokasi penelitian cukup tersedia
alat yang sangat berperan penting di dalam karena sebagian besar penduduknya
usaha mencapai produksi sesuai dengan berprofesi sebagai petani, sehingga tenaga
tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil kerja mudah didapatkan untuk mengelolah
khususnya bibit hampir sebagian besar tenaga kerja pada usahatani rambutan
petani mengusahakan sendiri dengan hanya meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan
mengambil bibit yang baik dan melakukan pemeliharaan, kegiatan panen dan kegiatan
okulasi. Namun, dalam penelitian ini biaya pasca panen. Tenaga kerja yang digunakan
dari bibit rambutan tidak lagi dihitung. untuk usahatani rambutan lebih banyak
Penggunaan pupuk pada rambutan pada kegiatan panen dan pasca panen yaitu
Berdasarkan hasil penelitian, rambutan di Tenaga kerja diukur dalam satuan HOK,
lokasi penelitian sudah tidak menggunakan dengan menggunakan tenaga kerja dalam
dalam usia kerja yang siap melakukan semakin kecil biaya produksinya karena
pekerjaan. Dalam penelitian ini tenaga itu biaya panen dan pasca penen lebih
7
tinggi dibandingkan biaya pada Menurut Pearson, Gotsch and Bahri
Tahun.
8
Perbedaan antara keuntungan privat terjadi seandainya pasar input atau output
dan keuntungan sosial terjadi karena bersaing sempurna atau harga sosialnya.
penilaian didasarkam pada harga yang Minahasa Selatan memiliki daya saing
9
berdasarkan keunggulan kompetitif dan Anonim, 1999. Kelayakan Investasi
Agribisnis Rambutan,
keunggulan komparatif yang mampu Manggis, Mangga.
Kanisius, Yogyakarta.
memberikan keuntungan. Hal ini dapat
Daryanto, A. 2009. Konsep Daya Saing.
memotivasi petani maupun pemerintah BPFE- Yogyakarta.
Gerungan, L. 2013. Analisis Keunggulan
agar kedepannya dapat lebih meningkatkan
Komparatif dan Kompetitif
Biji Pala di Minahasa Utara.
kualitas dan produksi rambutan sehingga
Skripsis Sarjana Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian
mampu bersaing untuk komoditi ekspor
Universitas Sam Ratulangi.
Manado
yang nantinya akan menjadi tambahan
Kalie, M. 2004. Budidaya Rambutan
devisa negara khususnya bagi daerah Varietas Unggul. Kanisius,
Yogyakarta. Lecturer and
Kabupaten Minahasa Selatan. Student at The Agricultural
Engineering Department
University of Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Karaeng, W. 2014. Keunggulan
Kompetitif dan Komparatif
Anonimous, 2012. Abstraksi Analisis
Komoditi Jagung Pipil Di
Daya Saing Manggis
Minahasa Selatan Skripsi
Indonesia di Pasar dunia.
Sarjana Jurusan Sosial
(Studi kasus : di Sumatra
Ekonomi Pertanian
Barat). Dalam Pusat Sosial
Universitas Sam Ratulangi.
Ekonomi dan Kebijakan
Manado
Pertanian Bogor. Bogor
Lindert, H, P. 1999. Ekonomi
2014. BP3K Kecamatan
Internasional. Penerbit
Sinonsayang
Bumi Aksara. Jakarta
2014. Badan Pusat
Mangkuprawira, S. 2007. Keunggulan
Statistik Kabupaten
Kompetitif. BPFE-
Minahasa Selatan.
Yogyakarta.
2014. Dinas Pertanian dan
Manuwoto, S. 2010. Peningkatan Daya
Peternakan Kabupaten
Saing Buah Nasional.
Minahasa Selatan.
Institut Pertanian Bogor.
2013. Jurnal Komoditas Bogor
Pertanian.id.pdfsb.com/jurn
Mahisworo, K. 2004. Bertanam Rambutan,
al+komoditas. (Di akses
Penebar Swadaya Jakarta.
pada sabtu,20 April).
Jakarta
2006. Jurnal Agrisistem. Novianto. 2012. Analisis Daya Saing dan
Juni, Vol 2 No. 1 Dampak Kebijakan
Pemerintah Terhadap
komoditas Kentang di Kab.
10
Wonosobo (Kasus: Kec. Soekartawi, 2002. Analisis Usaha Tani.UI-
Kejajar, Kab. Wonosobo, Press, Jakarta
Jawa Tengah), Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Suryadi, D. 2011. The Analysis of
Institut Pertanian Bogor. – Profitability, Comparative
Bogor Advantage, Competitive
Advantage and Import
Pearson, S, C. Gotch and S. Bahri. 2005. Policy Impact on Beef
Application of The Policy Cattle in West Java. Vol. 11
Analysis Matrix in No 1 : 32 – 38. Jurnal
Indonesian Agriculture. Keunggulan Komparatif,
Yayasan Obor Indonesia. Fakultas Peternakan,
Jakarta Universitas Padjajaran,
Bandung.
Pranoto, S. Y. 2012. Improving
Sumuweng, A. 2011. Analisis Energi
Competitiveness of
Input-Output Pada Produksi
Agricultural Product in
Tanaman Rambutan
Partnership (Contract
(Nephelium lappaceum L)
Farming). Jurnal
Di Kecamatan Sinonsayang
Peningkatan Daya Saing
Kabupaten Minahasa
Pertanian. Universitas
Selatan
Bangka Belitung. Bangka
Belitung. Wicaksono, N, H. 2013. Ekonomika Sains.
Jurnal Teori Keunggulan
Rumagit, G. 2007. Kajian Ekonomi Komparatif. Tangerang
Keterkaitan Antara
Pengembangan Industri Yusuf, N. 2010. Analysis and Evaluation
Cengkeh dan Industri of Farm Commodities
Rokok Kretek Nasional. Related Government Policy
Sekolah Pascasarjana at The Great Chili Malang
Institut Pertanian Bogor. by Using the Policy
Bogor Analysis Matrix (PAM).
Vol. 7 No 2. Jurnal
Rukmana, R. 2002. Rambutan Komoditas Ekonomi Pertanian,
Unggulan dan Prospek Fakultas Pertanian,
Agribisnis. Kanisius, Universitas Trunojoyo.
Yogyakarta. Jawa Timur
Salvatore, D. 1992. Ekonomi
Internasional. Penerbit
Erlangga. Jakarta
1995. Ekonomi
Internasional. Penerbit
Erlangga. Jakarta
Sobri, 2011. Ekonomi Internasional.
(Teori, Masalah dan
Kebijaksanaannya). BPFE-
Yogyakarta. Yogyakarta
11