Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Pendidikan Biologi

Volume 4, Nomor 3 September 2012


Halaman 100-110
PENGARUH METODE STUDENT CREATED CASE STUDIES
DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN
PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1
MOJOLABAN SUKOHARJO

THE INFLUENCE OF STUDENT CREATED CASE STUDIES LEARNING


METHOD WITH PICTURE MEDIA TOWARDS SAINS SKILL PROCES IN
CASE X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO
Anggun Nopitasari1), Meti Indrowati2), Slamet Santosa3)
1)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: anggunnopitasari@yahoo.com
2)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: metiindrowati@gmail.com
3)
Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: slametsantosa@yahoo.co.id

ABSTRACT – This research aims to ascertain whether or not the application Student
Created Case Studies learning method with picture media towards sains skill process.
This research is considered quasi-experiment research. The research was designed
using Posttest-Only Control Group Design by applying Student Created Case Studies
learning method l with picture media in experimental group and lectures methods,
discussions, and experiment in control group. The population of this research were all
strudents in X grade of SMA Negeri 1 Mojolaban in academic year 2011/ 2012. The
sample of this research was established by Cluster Random Sampling, in order to obtain
class X-4 as experimental group and class X-3 as control group. The data was collected
by using tests, documentation and observation form. The hypothesis was analized by
using t-test. The conclusion of this research is that the application Student Created Case
Studies learning method with picture media towards sains skill process.
Key words: Student Created Case Studies, Picture Media, Sains Skill Process.

PENDAHULUAN seseorang itu telah belajar adalah adanya


Pendidikan tidak pernah terlepas perubahan tingkah laku pada diri
dari kegiatan belajar, keberhasilan seseorang yang mungkin disebabkan
pendidikan sangat terpengaruh oleh proses terjadinya perubahan pada peningkatan
belajar mengajar. Belajar merupakan keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai
suatu proses yang dilakukan seseorang Mata pelajaran biologi
untuk memperoleh suatu perubahan merupakan salah satu bidang pada mata
tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dalam interaksi dengan lingkungan atau sains yang dikembangkan melalui
(Slameto, 2003). Salah satu tanda bahwa kemamapuan berfikir analitis, induktif,

100
Anggun Nopitasari – Pengaruh Metode Student Created Case Studies 101

dan deduktif. Susiwi (2009) menerangkan keterampilan proses meliputi


bahwa tujuan dari pembelajaran sains keterampilan mengamati dengan seluruh
adalah menjelaskan fenomena alam indera. Mengajukan hipotesis,
sekitar. Belajar sains harus melibatkan menggunakan alat dan bahan secara benar
siswa pada pengalaman langsung. Proses juga termasuk keterampilan proses sains.
belajar biologi melibatkan siswa pada Keterampilan proses sains lainnya adalah
pengalaman belajar yang memuat mengajukan pertanyaan, menafsirkan data
keterampilan proses sains (Wenno, 2008). dan mengkomunikasikan hasil temuan
Keterampilan proses sains perlu secara beragam, menggali dan memilah
dikembangkan pada diri siswa karena informasi yang relevan untuk menguji
memiliki beberapa manfaat penting dalam gagasan-gagasan atau memecahkan
mempelajari sains. Dimyati dan Mudjiono masalah dalam kehidupan sehari-hari.
(2002) menerangkan mengenai manfaat Student-Created Case Studies
keterampilan proses sains yaitu: pertama, merupakan salah satu metode
ilmu pengetahuan siswa dapat pembelajaran aktif yang menggunakan
berkembang dengan pendekatan tipe diskusi kasus atau permasalahan
keterampilan proses. Kedua, pembelajaran mengenai pelajaran yang akan dipelajari.
melalui keterampilan proses akan Sudjana (2010) menyatakan kegiatan
memberikan kesempatan kepada siswa pembelajaran melalui studi kasus dapat
untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan. meningkatkan aktivitas dan kemandiran
Ketiga, keterampilan proses dapat belajar siswa baik secara individu maupun
digunakan oleh siswa untuk belajar proses kelompok. Siswa dapat menciptakan
dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. kasus sendiri dan dipecahkan bersama
Siswa memperoleh ilmu pengetahuan teman yang lain atau permasalahan
dengan baik karena lebih memahami fakta diberikan oleh guru.
dan konsep ilmu pengetahuan. Langkah dalam metode Student
Keterampilan proses terdiri dari Created Case Studies adalah: guru
keterampilan-keterampilan yang saling membagi kelas menjadi pasangan-
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. pasangan atau kelompok, guru membagi
Ada penekanan khusus dalam masing- permasalahan, kelompok melakukan
masing keterampilan proses tersebut. diskusi, masing - masing kelompok
Rustaman (2005) menjelaskan membuat permasalahan kemudian
102 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 100-110

menyampaikan hasil diskusi kepada media yang sering digunakan guru dalam
peserta lain (Silberman, 1996). Guru penyampaian materi pelajaran. Menurut
membimbing dalam pembelajaran dengan Arsyad (2002) media gambar
memberikan kesimpulan, refleksi, dan menimbulkan daya tarik siswa, dapat
evaluasi. menerjemahkan ide-ide abstrak dalam
Keberhasilan dalam proses belajar bentuk nyata, menyingkat suatu uraian,
mengajar demi tercapainya tujuan memperjelas bagian-bagian yang penting,
pembelajaran perlu penggunaan metode serta mudah disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang tepat. Peran suatu pelajaran.
metode pembelajaran yang diterapkan Penerapan Flip Chart pada
dalam proses pembelajaran akan lebih pembelajaran aktif Student Created Case
baik didukung suatu media pembelajaran. Studies berpengaruh pada kemandiriran
Penggunaan suatu media dalam proses siswa dalam pembelajaran biologi (Dewi
pembelajaran akan membantu kelancaran, ,2010). Peningkatan kemandirian belajar
efektivitas, dan efisiensi pencapaian siswa tidak lepas dari keterampilan-
tujuan pembelajaran. keterampilan dasar yang dimiliki oleh
Media pembelajaran merupakan siswa, kemandirian siswa berpengaruh
salah satu sarana prasarana yang pada kemampuan keterampilan proses
mendukung terjadinya proses belajar sains yang dimiliki siswa.
mengajar. Anitah (2009) menyatakan METODE PENELITIAN
media pendidikan berfungsi sebagai Penelitian dilaksanakan di SMA
sumber belajar yang membantu guru Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran
menyalurkan pesan atau informasi materi 2011/2012. Penelitian ini merupakan
pada siswa dalam proses belajar mengajar. kuasi eksperimen dengan design
Penggunaan media pembelajaran penelitian Posttest-Only Control Group
tidak harus berbasis teknologi, tetapi dapat Design. Populasi dalam penelitian ini
berupa media sederhana yang mudah adalah seluruh siswa kelas X semester II
didapat dan mudah dalam proses SMA Negeri 1 Mojolaban tahun pelajaran
pembuatannya. Media gambar adalah 2011/ 2012. Teknik pengambilan sampel
salah satu media visual sederhana yang dengan cluster random sampling. Hasil
dapat dijadikan pertimbangan dalam pemilihan kelompok secara acak diperoleh
pemilihan media. Media gambar adalah kelas X-3 sebagai kelompok kontrol dan
Anggun Nopitasari – Pengaruh Metode Student Created Case Studies 103

kelas X-4 sebagai kelompok eksperimen. menggunakan uji t. Uji prasyarat meliputi
Kelompok kontrol berjumlah 40 siswa uji normalitas yang menggunakan uji
menggunakan metode pembelajaran Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
ceramah disertai diskusi dan eksperimen. yang menggunakan uji Levene’s.
Kelompok eksperimen berjumlah 37siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode pembelajaran Hasil analisis pengaruh
Student Created Case Studies disertai penerapan metode pembelajaran Student
media gambar. Variabel bebas berupa Created Case Studies disertai media
metode pembelajaran Student Created gambar terhadap kemampuan
Case Studies disertai media gambar dan keterampilan proses sains siswa.
variabel terikat berupa kemampuan
Tabel 1. Hasil analisis pengaruh metode
keterampilan proses sains siswa.. pembelajaran Student Created Case
Teknik pengumpulan data yang Studies disertai media gambar terhadap
digunakan dalam penelitian ini meliputi kemampuan keterampilan proses sains
tes, dokumentasi dan observasi. Teknik siswa.
tes digunakan untuk mengukur
Uji p-
keterampilan proses sains. Kriteria Keputusan
Hipotesis value
Bentuk tes dalam penelitian ini Keterampi Ditolak,
P-value <
berupa soal uraian. Teknik dokumentasi lan Proses 0.000 Berbeda
0,05
dalam penelitian ini berupa daftar nilai Sains Nyata

hasil ulangan semester gasal kelas X tahun


pelajaran 2011/ 2012 mata pelajaran Tabel 1. menunjukkan bahwa HO

biologi sebagai data awal yang digunakan ditolak, maka H1 diterima, berdasarkan

untuk uji keseimbangan. Teknik observasi hasil tersebut maka dapat diambil

dalam penelitian ini digunakan untuk keputusan bahwa H0 yang menyatakan

melihat keterlaksanaan metode yang bahwa tidak ada perbedaan antara metode

diterapkan di kelas. pembelajaran student created case studies

Tes uji coba dilakukan untuk disertai media gambar dengan penerapan

mengetahui validitas dan reliabilitas metode ceramah, diskusi dan presentasi

instrument penelitian. Selain dilakukan uji terhadap kemampuan keterampilan proses

coba, instrumen juga divalidasi oleh ahli. sains siswa ditolak dan menerima H1 yang

Analisis data pada penelitian ini menyatakan bahwa ada perbedaan yang
nyata antara penerapan metode
104 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 100-110

pembelajaran student created case studies kemungkinan efek pada pengajaran dan
disertai media gambar dengan penerapan pembelajaran, sebagai penyelidikan
metode ceramah, diskusi dan presentasi empiris dan holistik, studi kasus
terhadap kemampuan keterampilan proses mengeksplorasi contoh fenomena social
sains siswa. Hal ini menunjukkan bahwa maupaun fenomena alam.
penerapan metode pembelajaran student Permasalahan atau kasus yang
created case studies berpengaruh terhadap dibahas adalah materi pencemaran
kemampuan keterampilan proses sains lingkungan, pencemaran lingkungan
siswa. merupakan permasalahan yang sering
Keterampilan proses sains perlu ditemui siswa disekitar lingkungan siswa.
dikembangkan dan dilatih karena Sesuai dengan pernyataan Stake (1995)
kamampuan keterampilan proses sains bahwa penelitian studi kasus
memiliki peran membantu siswa dalam menggunakan berbagai sumber data
mengembangkan pikirannya, memberikan permasalahan yang ditemukan dalam
kesempatan kepada siswa untuk lingkungan pada pengalaman sehari-hari.
melakukan penemuan, meningkatkan daya Pada penelitian yan dilakukan
ingat serta membantu siswa dalam proses pembelajaran metode student
mempelajari konsep sains. Keterampilan created case studies menggunakan media
proses sains tidak mementingkan konsep pembelajaran sebagai penghubung
tetapi lebih menuntut pengembangan ataupun perantara penyampaian materi
proses secara utuh melalui metode ilmiah. dari guru kepada siswa. Sulistyo (2011)
Rambuda dan Fraser (2004) menyatakan menyatakan bahwa penggunaan media
bahwa keterampilan proses cara berfikir, dalam pembelajaran atau disebut juga
mengukur, memecahkan masalah dan pembelajaran bermedia dalam proses
menggunakan pikiran dapat berlangsung belajar mengajar dapat membangkitkan
dalam sebuah pembelajaran. keinginan dan minat yang baru,
Pembelajaran yang diterapkan membangkitkan motivasi dan rangsangan
dalam penelitian ini adalah pembelajaran kegiatan belajar, bahkan membawa
student created case studies, merupakan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap
pembelajaran studi kasus. Menurut Liu siswa.
(2007), studi kasus adalah cara yang Data hasil analisis statistik
sangat tepat untuk mengeksplorasi menunjukkan bahwa metode
Anggun Nopitasari – Pengaruh Metode Student Created Case Studies 105

pembelajaran student created case studies eksperimen, menggunakan alat dan bahan,
disertai media gambar berpengaruh mengkomunikasikan,membuat pertanyaan
terhadap kemampuan keterampilan proses dan menyimpulkan. Guru dan siswa cukup
sains siswa. Hasil uji t menunjukkan antusias dalam proses pembelajaran
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sehingga tujuan pembelajaran biologi
antara kelas kontrol yang menggunakan pada materi pencemaran lingkungan dapat
metode ceramah diskusi presentasi dan tercapai secara maksimal.
kelas eksperimen yang menggunakan Proses belajar mengajar pada kelas
metode pembelajaran student created case X.4 sebagai kelas eksperimen
studies disertai media gambar terhadap menunjukkan bahwa siswa cukup antusias
kemampuan keterampilan proses sains selama kegiatan pembelajaran
siswa. berlangsung. Hal ini terlihat saat guru
Berdasarkan penelitian diketahuai melaksanakan langkah-langkah
bahwa penerapan metode pembelajaran pembelajaran dan siswa melakukan proses
student created case studies disertai media pembelajaran student created case studies
gambar dalam terbukti menimbulkan yang diberikan guru pada materi pelajaran
interaksi yang efektif antara siswa dan pencemaran lingkungan. Pada
guru, dimana siswa terlibat langsung pembelajaran student created case studies
dalam proses pembelajaran. Menurut pembelajaran diawali dengan mengajukan
Turpin (2000), pengajaran ilmu yang permasalah dimana guru menunjukkan
efektif terdiri dari proses yang sampel air tercemar dan tidak tercemar.
memungkinkan siswa untuk mendapatkan Siswa diorientasikan kedalam
proses penyelidikan ilmiah, menampilkan permasalahan mengenai pencemaran
kemampuan berpikir kritis dan lingkungan oleh guru untuk menarik
menginternalisasikan konsep ilmiah dan perhatian siswa dan memancing
prinsip-prinsip ilmiah. kemampuan keterampilan proses siswa.
Pembelajaran student created case Meliza (2006) dalam penelitiannya
studies mendorong siswa untuk menyatakan bahwa keterampilan proses
mengembangkan keterampilan proses perlu ditumbuhkan dalam diri siswa untuk
sains pada materi pencemaran lingkungan mengembangkan sikap-sikap yang
seperti mengamati hasil eksperimen, dikehendaki seperti kreatif, kerjasama,
membuat hipotesis, merencanakan bertanggung jawab, dan disiplin.
106 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 100-110

Pengorganisasian siswa dalam yang penting dalam meningkatkan


pembelajaran student created case studies kreativitas ilmiah.
memberikan ruang bagi siswa untuk Berdasarkan rumusan masalah dan
berkolaborasi dalam menyelidiki hipotesis, siswa dibimbing dalam untuk
permasalahan pencemaran lingkungan. melakukan penyelidikan mengenai
Pengorganisasian diwujudkan dalam masalah pencemaran lingkungan guna
kelompok-kelompok belajar, dimana mengetahui dampak-dampak yang terjadi
dalam kelompok tersebut terjadi interaksi akibat pencemaran lingkungan.. Kegiatan
antar anggota kelompok. Kelompok- penyelidikan berupa pengumpulan
kelompok tersebut mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk menguji
masalah yang ada di LKS berupa gambar hipotesis melalui kegiatan eksperimen
dan wacana materi pencemaran (percobaan), seperti yang dinyatakan oleh
lingkungan. Rustaman (2005) bahwa kegiatan
Pembelajaran student created case eksperimen memberi kesempatan siswa
studies yang merupakan pembelajaran sebagai scientist untuk menemukan suatu
berbasis kasus, dapat memancing siswa teori maupun konsep biologi dan
mengeluarkan gagasan-gagasan untuk eksperimen dilakukan untuk menguji
merumuskan masalah mengenai kebenaran hipotesis.
pencemaran lingkungan. Lee (2007) Siswa merumuskan sendiri
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis percobaan, kegiatan yang dilakukan siswa
kasus telah terbukti efektif dalam merupakan salah satu strategi dalam
megembangkan pemikiran atau penalaran pembelajaran student created case studies,
siswa dalam berbagai konteks. Siswa dimana siswa merumuskan permasalahan
dibimbing untuk membuat hipotesis mengenai pencemaran lingkungan, dan
berdasarkan rumusan masalah yang telah melakukan percobaan pencemaran
dibuat siswa. Aktivitas yang dilakukan lingkungan berdasarkan rancangan
oleh anggota dalam kelompok diskusi percobaan kreasi siswa sendiri. Kegiatan
meningkatkan kreativitas ilmiah siswa, merancang eksperimen mendorong siswa
seperti yang dinyatakan Mary (2002) untuk berpikir mengenai alat dan bahan
bahwa menemukan masalah dan yang diperlukan, langkah-langkah kerja
merumuskan hipotesis merupakan hal yang harus dilakukan, sehingga dari
kegiatan tersebut kemampuan merancang
Anggun Nopitasari – Pengaruh Metode Student Created Case Studies 107

percobaan yang merupakan bagian dari karena siswa telah memahami prosedur
keterampilan proses sains dapat eksperimen yang dilakukan. Siswa juga
meningkat. senang saat melakukan eksperimen karena
Percobaan dilakukan siswa pada tidak hanya belajar teori pencemaran
pertemuan kedua untuk lingkungan saja tetapi langsung bisa
mengimplementasikan dari rancangan mempraktekkan sendiri dampak
percobaan yang sudah dibuat pada pencemaran air di lingkungan dengan alat
pertememuan pertama. Pengalaman dan bahan yang cukup sederhana tersebut.
belajar secara langsung yang didapatkan Setelah melakukan percobaan, siswa
dari melakukan percobaan membuat siswa menuliskan hasil pengamatan pada tabel
lebih memahami masalah pencemaran pengamatan di LKS. Langkah selanjutnya
lingkungan dan dampak yang ditimbulkan adalah siswa menganalisis hasil
terhadap lingkungan. Menurut Roestiyah eksperimen dan menyimpulkan hasil
(2001) bahwa kegiatan eksperimen eksperimen. Langkah terakhir guru
melatih siswa berfikir ilmiah, kreatif dan meminta siswa menyampaikan hasil
bertanggung jawab, serta secara praktis diskusi yang telah dilakukan, aktivitas ini
siswa memperoleh pengalaman, sebagai salah satu keterampilan proses
keterampilan dan ilmu pengetahuan yang sains yaitu mengkomunikasikan data.
diperlukannya. Hofstein, et.al (2004) Metode pembelajaran student
menambahkan pendapat Roestiyah, bahwa created case studies disertai media
dengan melakukan kegiatan percobaan gambar yang diterapkan pada kelas
dalam laboratorium, siswa banyak eksperimen dapat melatih keterampilan
menghabiskan waktu dalam melakukan proses sains siswa. Metode pembelajaran
penemuan dan juga berdiskusi dengan student created case studies ini terbukti
teman mereka, sehingga menjadi salah untuk meningkatkan keterampilan proses
satu cara untuk lebih meningkatkan sains siswa, dimana siswa terlibat
kemampuan analis siswa yang masih langsung secara aktif dalam proses
kurang. Belajar siswa akan jadi bermakna pembelajaran biologi di kelas. Hal ini
jika siswa mampu mengkaitkan konsep dapat dilihat dari hasil tes untuk
yang bersifat logika abstrak dengan keterampilan proses sains yang
pengalaman nyata. Pelaksanaan menekankan aspek kognitif dan lembar
eksperimen berjalan lancar dan efektif observasi untuk keterampilan proses sains
108 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 100-110

yang menekankan aspek psikomotor dari sebangku sehingga pembelajaran kurang


kelas eksperimen. efektif. Pada akhir pembelajaran guru
Proses belajar mengajar di kelas mengadakan tanya jawab kepada siswa
X.3 sebagai kelas kontrol dengan tentang materi yang sudah diajarkan.
perlakuan metode pembelajaran yang Proses student created case studies tidak
biasa dilakukan guru sehari-hari dalam diterapkan pada kelas kontrol. Guru hanya
mengajar, yaitu diskusi ceramah dan menyampaikan materi pencemaran
eksperimen pada maeri pencemaran lingkungan dengan ceramah dan
lingkungan. Pertemuan pertama guru eksperimen.
menyampaikan materi pencemaran Hasil penelitian menunjukkan
lingkungan dengan ceramah dimana siswa bahwa dalam pembelajaran biologi
hanya mendengarkan dan ada sebagian menggunakan metode pembelajaran
siswa yang mencatat penjelasan guru. student created case studies disertai media
Pertemuan kedua siswa melakukan gambar dapat melatih siswa dalam
eksperimen seperti pengaruh detergen mengembangkan keterampilan proses
terhadap kelangsungan hidup ikan. sains sehingga hakikat sains sebagai
Perbedaan antara kelas eksperimen dan proses dan produk dalam pembelajaran
kelas kontrol yaitu dalam pembuatan biologi dapat terlaksana secara maksimal.
hipotesis eksperimen. Langkah-langkah Hal-hal yang perlu diperhatikan
eksperimen dibuat oleh guru, sedangkan dalam penerapan metode pembelajaran
kelas eksperimen dari pembuatan student created case studies antara lain
hipotesis dan langkah-langkah eksperimen yaitu guru benar-benar mengetahui
siswa terlibat langsung dalam langkah-langkah dalam student created
menyampaikan ide-ide. Proses case studies ini. Guru harus bisa
pembelajaran pada kelas kontrol siswa mengelola waktu belajar siswa agar sesuai
cenderung pasif karena guru lebih dengan langkah-langkah student created
mendominasi dalam kegiatan case studies dan sesuai dengan banyaknya
pembelajaran. Aktivitas siswa hanya materi yang harus diberikan. Guru harus
mendengarkan saat guru menjelaskan, dapat mengatur siswa untuk melakukan
sehingga ada sebagian siswa yang tidak langkah-langkah di dalam student created
konsentrasi pada pelajaran, seperti case studies ini dengan baik, serta mampu
mengantuk dan berbicara dengan teman memanfaatkan fasilitas yang ada di dalam
Anggun Nopitasari – Pengaruh Metode Student Created Case Studies 109

kelas dengan baik sehingga hasil yang laboratory: a Case


Study.International Journal of
didapatkan khususnya kemampuan
Science Education, 26(1), 47-62.
keterampilan proses sains siswa dapat Lee, K. (2007). Online collaborative case
study learning. Journal of College
maksimal.
Reading and Learning, 37(2), 82-
100.
KESIMPULAN
Liu, T. C. (2007). Teaching in a wireless
Berdasarkan hasil penelitian
learning environment: A case
dapat disimpulkan penerapan metode study. Educational Technology &
Society, 10 (1), 107-123.
pembelajaran student created case studies
disertai media gambar berpengaruh Mary L. A. 2002. Mastery of Science
Process Skills and Their Effective
terhadap kemampuan keterampilan proses
Use in the Teaching of Science:
sains siswa kelas X SMA Negeri 1 An Educology of Science
Education in the Nigerian Context
Mojolaban tahun pelajaran 2011/ 2012.
University of Jos Plateau State
Nigeria. International Journal of
DAFTAR PUSTAKA Educology, 2002, Vol 16, No 1-11.
Anitah, S. 2009. Teknologi Pembelajara
Meliza. 2006. Peningkatan Aktivitas dan
Surakarta: Yuma Pustaka.
Pemahaman Konsep
Kesetimbangan Kimia dengan
Arsyad. A. 2006. Media Pembelajaran.
Pendekatan Keterampilan Proses
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siswa SMA YP Unila Tahun
Pelajaran 2005-2006. Unila.
Budiyono. 2009. Statistika untuk
Bandar Lampung.
Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Silberman, M. 1996. Active Learning 101
Dewi, S. K. 2010. Penerapan Flip Chart
Strategi pembelajaran aktive.
Dalam Pembelajaran Aktif Student
Yogyakarta: Pustaka Insan
Created Case Studies Untuk
Madani.
Meningkatkan Kemandirian
Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
Biologi Kelas XI IPA 4 SMA
yang mempengaruhinya. Jakarta:
Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran
Rineka Cipta.
2009/2010.Surakarta: UNS.
Sudjana, D. 2003. Evaluasi Program
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar
Pendidikan Luar Sekolah.
dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Cipta.
Susiwi. 2009. Analisis Keterampilan
Hofstein, A., Shore, R., & Kipnis, M.
Proses Sains Siswa Sma Pada
(2004). Providing high school
“Model Pembelajaran Praktikum
chemistry students with
D-E-H. Jurnal Pengajaran MIPA,
opportunities to develop learning
Vol. 14 920: 142-117.Rambuda
skills in an inquiry-type
110 Pendidikan Biologi Vol. 4, No. 3, hal 100-110

dan Fraser. 2004. Perceptions of


teachers of the application of
science process skills in the
teaching of Geography in
secondary schools in the Free State
province. South African Jurnal of
Education. Vol 24 (1) 10-17.

Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar


Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto, S.,


Ahmad, Y., Suroso A., Yudianto,
Rochintaniawati D., Nurjhani, M.,
dan Subekti, R., 2005. Strategi
Belajar Mengajar Biologi.
Bandung: UPI & JICA IMSTEP.

Sulistyo, E. T. 2011. Media Pendidikan


dan Pembelajaran di Kelas.
Surakarta: UNS Press.

Stake, RE (1995) Seni penelitian studi


kasus.Thousand Oaks CA: Sage.

Turpin, T. J. (2000). A study of the effects


of an integrated, activity-based
science curriculum on student
achievement, science process
skills, and science attitudes. Upon
the science process skills of urban
elementary students. Journal of
Education, 2000, Vol 37(2) 5-16.

Wenno, I. H. 2008. Strategi Belajar


Mengajar Sains Berbasis
Kontekstual. Yogyakarta: Inti
Media.

You might also like