Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

LAPORAN TUTORIAL IKD 5 CASE 1

“ORGAN SYSTEM”

DOSEN TUTOR
Dr. Risma, M.Si

KELOMPOK TUTORIAL 14
1. NAFISSA MALVA YANA 20190410081
2. RIMA YULIAS SIREGAR 20210410018
3. RADHA PRITIWI DEWI 20210410022
4. MOCHAMMAD FARIS R. 20210410045
5. DEVINA HANALILY M.F 20210410062
6. BRILLIANT NASYWA S.L 20210410072
7. AULIA SYAFINA AKHMAD 20210410087
8. ACHMAD FARIQUL HAQ 20210410108
9. DHAFFA SAWIRA M. 20210410179
10. MIRJAHAAN UTAMI B. 20210410188
11. AMELLIA IKA FEBRIAN 20210410194

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
ORGAN SYSTEM
Case Title : Panic eruption of Mount Semeru
On Saturday, December 4th 2021 at around 15.00 WIB, hot clouds of thick gray rolled up and rolled
down from the peak of Semeru, a sign of the beginning of the eruption of Mount Semeru. At that time
the Ponidi family was resting at their house. Suddenly, Mrs Ponidi's 45 years old heard a scream from
outside the house and then rushed to the door and looked out of the house. Mrs. Ponidi's shocked to
see people including children who also ran out of the house and ran scared. Behind them, clouds of
volcanic ash seemed to be chasing them trying to save themselves from the hot clouds when Mount
Semeru erupted. Unknowingly, Mrs. Ponidi’s ran out of the house to save herself, until finally she met
an evacuation car to a safe place.
Upon arriving at the shelter Mrs. Ponidi realized that she had left her two children at home. Instantly
she began to feel uncomfortable, felt his heart beating quite fast, breathing fast and cold sweat. Not
long after she felt dizziness and cold sweat and then she fainted. Mrs. Ponidi’s friends immediately
helped by laying a flat place, and then lifting both legs of Mrs. Ponidi while massaged.
The medical team immediately approached Mrs. Ponidi’s and took her to a safe place and then carried
out a medical examination. The results obtained blood pressure 100/60 mmHg, pulse rate 150 x per
minute and respiration rate 24 times per minute. After about 10 minutes Mrs. Ponidi’s began to
consious and confused about this incident. His friend patiently explained what had happened to
Mrs. Ponidi’s. After knowing the patient was conscious, the medical team again checked the blood
pressure, pulse, and respiration, the results were 120/80 mmHg, pulse 72 x/minute, respiration 24
x/minute. The officer advised the patient to rest 15 minutes before carrying out the next activity.
As a prospective doctor what do you think and explain to the incident ?????
Introduction
The term circulatory system refers to the heart, blood vessels, blood and lymphatic fluid. The
term cardiovascular system, however, refers only to the passages through which the blood flows the
heart, a four-chambered muscular pump; arteries, the vessels that carry blood away from the heart;
veins, the vessels that carry blood back to the heart; and capillaries, microscopic blood vessels that
connect the smallest arteries to the smallest veins.
The cardiovascular system has two major divisions: a pulmonary circulation , which carries blood to
the lungs for gas exchange and then returns it to the heart, and a systemic circulation, which supplies
blood to every organ of the body. The right side of the heart serves the pulmonary circulation. It
receives blood that has circulated through the body, unloaded oxygen and nutrients, and picked up a
load of carbon dioxide and other wastes. It pumps this oxygen-poor blood into a large artery, the
pulmonary trunk, which immediately divides into right and left pulmonary arteries. These transport
blood to the lungs, where carbon dioxide is unloaded and oxygen is picked up. The oxygen-rich blood
then flows by way of the pulmonary veins to the left side of the heart. The left side of the heart
serves the systemic circulation. Oxygenated blood leaves it by way of another large artery, the aorta.
The aorta takes a sharp U-turn, the aortic arch, and passes downward, dorsal to the heart. The aortic
arch gives off arteries that supply the head, neck, and upper limbs. The aorta then travels through the
thoracic and abdominal cavities and issues smaller arteries to the other organs. After circulating
through the body, the now deoxygenated systemic blood returns to the right side of the heart mainly
by way of two large veins, the superior vena cava (draining the head, neck, upper limbs, and
thoracic organs) and inferior vena cava (draining the organs below the diaphragm)
Problem Hipotesis mekanisme More info idk Learning issue
1. Ny. Ponidi usia 45  System Seorang Wanita 45 tahun Anatomy :  Anatomy
tahun kaget cardiovascular panik berlari 1. Anatomy jantung  Histology
mendengar teriakan menyelamatkan diri - Topografi dan  Fisiologi
orag dar luar dan karena ada erupsi morfologi
ternyata muncul awan semeru - Vaskularisasi
vulkanik dari gunung - Inervasi
semeru. ↓ - Struktur dari jantung
Kemudian,ia berlari - Katup jantung
menyelamatkan diri Jantungnya berdegup - Ruang jantung
dan bertemu mobil kencang,nafasnya cepat
evakuasi untuk dan berkeringat dingin Histology :
ketempat yang aman ↓ 1. Struktur dasar system
sirkulasi
2. Ny.Ponidi mulai merasa Pingsan dikarena kan TD 2. Tipe-Tipe pembulu darah
tidak rendah sekitar 100/60 pada arteri vena system
nyaman ,merasakan DN 150X/Menit 3. Struktur mikroskopis
jantung nya berdegup lapisan jantung
dengn kencang , ↓ 4. Struktur mikroskopis
nafasnya cepat dan Setelah istirahat Kembali System limfatik
berkeringat dingin.Lalu sadar dimana tekanan
pingsan darah ,dan DN Kembali Fisiologi :
normal 1. Apa yg dimaksud dengan
3. Pemeriksaan medis system sirkulasi sistemik
tanda Vital tekanan dan pumonalis?
darah :100/60 mmHg 2. Bagaimana cara kerja
Drnyut nadi: system sirkulasi sistemik
150X/menit 3. Perbedaan struktur otot
Laju respirasi: lurik dan otot jantung
24X/menit 4. Definisi dan Range tekanan
darah
4. Selang 10 menit 5. Apa perbedaan membrane
Ny.Ponidi sadar . antara otot jantung dan
Pemeriksaan medis otot lurik
tanda Vital tekanan 6. Jelaskan metabolisme dari
darah :120/80 mmHg otot jantung (saladin 701)
5. Drnyut nadi: 72X/menit 7. System konduksi dari
6. Laju respirasi: jantung (saladin)
24X/menit 8. Faktor2 yg mempengaruhi
aliran darah
9. Cardiac output
10. Strukvolum
11. Jelaskan ttg persyarafan
otonomik pada jantung
(saladin 714-715)
ANATOMI
1). TOPOGRAFI JANTUNG

Jantung, sedikit lebih longgar dari kepalan tangan, jantung merupakan pompa hisap dan tekanan,
kedua fungsi tersebut bekerja serempak untuk mendorong darah ke seluruh bagian tubuh. Sisi kanan
jantung (jantung kanan) menerima darah yang sedikit teroksigenasi (vena) dari tubuh melalui SVC
(Superior Vena Cava) dan IVC (Inferior Vena Cava) dan memompanya melalui trunkus pulmonalis
dan arteri-arteri ke paru-paru untuk oksigenasi.
Sisi kiri jantung (jantung kiri) menerima darah yang teroksigenasi dengan baik (arterial) dari paru-
paru melalui vena pulmonalis dan memompanya ke aorta untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
Secara eksternal, atrium dibatasi dari ventrikel oleh sulkus koroner (alur atrioventrikular), dan
ventrikel kanan dan kiri dibatasi satu sama lain oleh anterior dan posterior interventrikel (IV)
sulkus (alur). Jantung tampak trapesium dari pandangan anterior atau posterior, tetapi dalam tiga
dimensi bentuknya seperti piramida berujung dengan puncaknya (diarahkan ke anterior dan ke kiri),
alas (berlawanan dengan puncak, sebagian besar menghadap ke posterior), dan empat sisi.

⮚ Apex Jantung
- Terbentuk oleh bagian inferolateral ventrikel kiri
- Terletak di posterior ke ruang interkostal 5 kiri pada orang dewasa, biasanya sekitar 9
cm (lebar tangan) dari median
- Tidak bergerak sepanjang siklus jantung
- Disinilah terdengar suara penutupan katup mitral maksimal (detak apex); apex nya
mendasari tempat dimana detak jantung di auskultasikan pada dinding thorax

⮚ Basis Jantung
- Adalah aspek posterior jantung (seberang apex)
- Terbentuk utamanya oleh atrium kiri, dengan kontribusi atrium kanan yang lebih sedikit
- Menghadap secara posterior ke arah corpus vertebrae T6-T9 dan terpisahkan darinya oleh
pericardium, sinus pericardium obliqua, esophagus, dan aorta.
- Memanjang secara superior ke arah bifurcatio pulmonalis dan secara inferior ke arah sulcus
coronarius.
- Menerima vena pulmonalis pada bagian dextra dan sinistra di bagian atrium sinistranya dan
vena cava superior dan inferior dari bagian atrium dextranya.

⮚ Facies Jantung
- Facies anterior (sternocostalis) : dibentuk terutama oleh ventrikel dextra.
- Facies inferior (diaphragmatica) : dibentuk terutama oleh ventrikel sinistra, dan sebagian
kecil ventrikel dextra; facies ini berhubungan dengan central tendon dari diafragma.
- Facies pulmonalis dextra : dibentuk terutama oleh atrium dextra.
- Facies pulmonalis sinistra : dibentuk terutama oleh ventrikel sinistra, facies ini membentuk
impressio cardiaca pada pulmo sinistra.

⮚ Margo Jantung
- Margo dextra (sedikit convex) : dibentuk oleh atrium dextra dan memanjang diantara vena
cava superior dan inferior.
- Margo inferior (hampir horizontal) : dibentuk terutama oleh ventrikel dextra dan hanya
sedikit oleh ventrikel sinistra.
- Margo sinistra (oblique, hampir vertikal) : dibentuk terutama oleh ventrikel sinistra dan
sedikit oleh auricula sinistra.
- Margo superior : dibentuk oleh atrium dextra dan sinistra dan auricula pada permukaan
anterior; aorta ascendens dan truncus pulmonalis muncul dari margo ini, dan vena cava
superior memasuki bagian dextra. Di bagian posterior dari aorta dan truncus pulmonalis dan
di anterior dari vena cava superior, margo superior membentuk perbatasan inferior dari sinus
transversus pericardii.
2). MORFOLOGI JANTUNG
Jantung mempunyai 4 ruang : atrium kanan dan
kiri dan ventrikel kanan dan kiri. Atria adalah
ruang yang menerima dan memompa darah ke
ventrikel (ruang pelepasan). Aksi pemompaan
sinkron dari dua pompa atrioventricular (AV)
jantung (ruang kanan dan kiri) membentuk siklus
jantung.
Dan setiap jantung memiliki 3 lapisan yaitu:
1. Endocardium: Lapisan internal tipis
2.Myocardium : lapisan tengah heliks tebal yang
terdiri dari otot jantung.
3. Epicardium : Lapisan eksternal tipis
(mesothelium) yg dibentuk oleh lapisan visceral
perikardium serosa.
 Atrium Kanan
- Atrium kanan adalah bagian yang membentuk batas kanan jantung dan menerima darah
vena dari Vena cava superior, Vena cava inferior , dan Sinus coronerius.
- Bagian yang melekat pada atrum kanan adalah The right auricle of heart juga disebut embel-
embel atrium. The right auricle ini berupa kantong kecil berbentuk kerucut , keluar dari
bagian superior , dan bagian anterior atrium serta tumpang tindih dengan radix aorta.

Bagian dalam atrium kanan memiliki:


 Dibagian posterior terdapat permukaan yang halus, berdinding tipis, terdapat sinus venarum.
Didalam sinus venarum terdapat SVC, IVC, dan Sinus Coronerius terbuka yang akan
membawa darah kurang akan oksigen ke dalam jantung.
 SVC membuka ke bagian superior dari atrium kanan setinggi tulang rawan costae 3 bagian
kanan, sedangkan IVC membuka ke bagian inferior dari atrium kanan yang sejajar dengan
SVC kira-kira setinggi kartilago kosta ke-5.
 Di bagian anterior terdapat permukaan yang kasar dan dinding otot yang terdiri otot
pektinat
 Bagian halus dan kasar dari dinding atrium dipisahkan secara eksternal oleh sulkus terminalis
dan secara internal dengan crista terminalis.
 Lubang antrioventricular ( RA orifice ) mengalirkan darah yang kurang akan oksigen dari
atrium kanan ke dalam ventrikel kanan.
 Pada waktu sinus coronerius terbuka, vena truncus akan menerima sebagian besar dari vena
jantung yang berada di antara lubang AV dan lubang IVC.
 Septum interatrial : Dinding memisahkan atrium yang memiliki cekungan sebesar sidik jari
berbentuk oval, fossa oval. Septum tersebut yang akan membagi atrium kanan dan kiri.

 VENTRIKEL KANAN
 Ventrikel kanan membentuk bagian terbesar dari permukaan anterior dan inferior jantung.
 Bagian superiornya meruncing berbentuk kerucut (Arterial Cone) yang disebut sebagai conus
arteriosus (infundibulum), yang mengarah ke trunchus pulmonaris.
 Bagian dalam ventrikel kanan memiliki otot elevasi yang tidak teratur (trabekula carneae).
 Sebuah tonjolan otot yang tebal disebut supraventricular crest yang memisahkan saluran
keluar conus arteriosus (Infundibulum) dengan sisa rongga ventrikel.
 Darah mengalir dari ventrikel kanan menuju atrium kanan melalui Lubang AV (trikuspid)
kanan. Lubang AV kanan dikelilingi oleh salah satu cincin fibrosa dari skeleton fibrosa
jantung . Cincin fibrosa berfungsi menjaga pelebaran yang dihasilkan dari tekanan aliran
darah.

 Chordae tendineae yang dikenal sebagai heartstrings yaitu tali tidak elastis dari jaringan ikat
fibrosa yang menghubungkan otot papiler dengan katup trikuspid. Chordae temdoneae
muncul dari apeks otot papiler, yang merupakan tonjolan otot berbentuk kerucut yang
melekat pada dinding ventrikel.

 Katup Cuspis berfuungsi untuk mencegah regurgitasi darah (aliran balik darah) dari ventrikel
kanan kembali ke atrium kanan jadi nantinya akan diblokir selama sistol ventrikel. Kalau
tidak diblokir nantinya aliran darah akan kembali maka orang tersebut tidak bisa hidup.
Tiga otot papiler di valva tricuspidalis :
1. Otot papiler anterior : otot yang terbesar dan paling menonjol dari ketiganya, muncul dari
dinding anterior ventrikel kanan; chorda tendineae menempel pada bagian cuspis anterior
dan posterior dari katup trikuspidalis.
2. Otot papiler posterior : otot yang lebih kecil dari otot anterior, terdiri dari beberapa bagian, dan
muncul dari dinding inferior ventrikel kanan, dan chorda tendineae menempel pada bagian
cuspis posterior dan septalis dari katup trikuspidalis
3. Otot papiler septal : otot yang muncul dari septum interventrikularis, dan chorda tendineae
melekat pada bagian cuspis anterior dan septalis dari katup trikuspid.

 Dibagian inferior dari membrane cuspis ada Septum interventrikular (IVS), terdiri dari
bagian otot , membrane, dan struktur yang kuat. Septum ini ditempatkan miring sehingga
membagi antara ventrikel kanan dan kiri, sedangkan di atas cuspis ada Septum
atrioventricular yang memisahkan atrium kanan dari kiri ventrikel.

 Ventrikel kanan memiliki dinding 2-3 kali lebih tipis dibandingkan dengan ventrikel kiri

 Di sisi kanan, cusp septum katup trikuspid melekat pada bagian tengah bagian membran dari
kerangka fibrosa ini.
 Trabekula septomarginal (moderator band) yaitu ikatan otot melengkung yang melintasi
ventrikel kanan dari bagian inferior IVS ke dasar otot papiler anterior. Trabekula ini penting
membawa bagian dari cabang kanan Atrioventricular Bundle, bagian sistem konduksi
jantung ke otot papiler anterior.
Aliran darah dari atrium kanan menuju ventrikel kanan :
1. Atrium kanan berkontraksi ketika ventrikel kanan kosong dengan demikian katup trikuspid
membuka , maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Aliran darah
ke kanan ventrikel (saluran aliran masuk) masuk ke bagian posterior.
2. Ketika ventrikel berkontraksi, aliran darah keluar dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi,
sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis yang
mengarah ke paru-paru.
3. Atrium kanan → darah mengalir melalui katup trikuspid → ventrikel kanan → arteri
pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium kiri.

 ATRIUM KIRI

Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung. Pasangan vena pulmonalis kanan dan kiri tanpa
katup memasuki atrium berdinding halus . Bagian dalam atrium kiri memiliki

 Bagian berdinding halus yang lebih besar dan aurikel berotot yang lebih kecil mengandung otot
pektinat
 Empat vena pulmonalis (dua superior dan dua inferior) memasuki dinding posteriornya yang
halus
 Dinding yang sedikit lebih tebal dari atrium kanan.
 Septum interatrial yang miring ke posterior dan ke Baik.
 Sebuah lubang AV kiri melalui mana atrium kiri keluar darah teroksigenasi yang diterimanya
dari vena pulmonalis ke dalam ventrikel kiri.

 VENTRIKEL KIRI
Ventrikel kiri membentuk puncak jantung, hampir semua bagian kirinya (paru) permukaan dan
perbatasan, dan sebagian besar diafragma permukaan, karena tekanan arteri banyak lebih tinggi di
sirkulasi sistemik daripada di sirkulasi pulmonal, ventrikel kiri, melakukan lebih banyak
pekerjaan daripada ventrikel kanan. Bagian dalam ventrikel kiri memiliki :

 Katup Semilunar
Clinically Oriented Anatomy, Sixth Edition by Keith L. Moore, Arthur F. Dalley, Anne
M.R. Agur (z-lib.org)
3). VASKULARISASI JANTUNG

 Pembulu darah jantung terdiri dari arteri koroner dan Vena jantung .
 Yang membawa darah.
 Sebagian besar dari Miokardium.
 Arteri jantung ,Arteri koroner,adalah cabang dari aorta yang pertama kali memasok
miokardium dan epicardium.
 Arteri koroner kanan dan kiri muncul dari sinus aorta yg sesuai di bagian proksimal aorta
asendes,
 Yang mana letaknya tepat diatas katup aorta.

4). INNERVASI JANTUNG


Saraf simpatis: stimulasi simpatis pada jantung menyebabkan peningkatan denyut dari
jantung,konduksi impuls,Kekuatan kontraksi da pada saat yg sama terjadi peningkatan aliran darah
melalui pembulu koroner untuk mendukung terjadinya peningkatan aktivitas
Saraf Parasimpatis : parasimpatis fugsinya untuk memperlambat denyut jantung
Mengurangi kekuatan kontraksi pada saat terjadinya kontraksi,dan menyempitkan arteri koroner,,.
Menghemat energi diantara periode peningkatan kebutuhan
HISTOLOGI
1). STRUKTUR DASAR SISTEM SIRKULASI
Sistem sirkulasi memediasi pergerakan terus menerus dari semua cairan tubuh, fungsi utamanya
adalah pengangkutan oksigen dan nutrisi ke jaringan serta pengangkutan CO2 dan produk sisa
metabolisme dari jaringan.
Sistem sirkulasi juga terlibat dalam pengaturan suhu dan distribusi molekul (misalnya hormon) dan
sel (misalnya sistem imun).
Sistem sirkulasi memiliki dua komponen fungsional yaitu sistem pembuluh darah dan sistem
pembuluh limfatik.
Seluruh sistem sirkulasi memiliki struktur dasar yang sama : 

 Lapisan dalam, tunica intima, terdiri dari satu lapisan sel epitel yang sangat pipih disebut sel
endotel didukung oleh membran basal dan jaringan kolagen yang halus.

 Lapisan otot tengah yang sebagian besar muskular, yaitu tunika media.

 Lapisan jaringan pendukung luar yang disebut tunika adventisia.

 Tunika intima terdiri dari satu lapisan sel endotel yang diratakan (tidak terlihat pada
pembesaran ini) didukung oleh lapisan jaringan kolagen yang kaya elastin yang ditampilkan
dalam bentuk sabut dan lembaran terputus-putus.

 Jaringan pendukung subendotel mengandung fibroblas dan sel lain dengan fitur ultrastruktur
yang mirip dengan sel otot polos dan dikenal sebagai sel miointimal, tidak bersifat epitel
(mioepitel).

 Dengan bertambahnya usia, sel-sel miointimal menumpuk lipid dan intima semakin menebal.
Jika proses ini berlanjut, aterosklerosis akan berkembang.

Sifat dinding aorta yang sangat elastis ditunjukkan pada preparat ini dimana sabut elastis
berwarna hitam kecoklatan.

Dalam mikrograf (a), tiga lapisan dasar dinding yaitu, tunika intima yang sempit (I), tunika
media yang luas (M) dan tunika adventisia (A).
Tunika media sangat lebar dan sangat elastis.
• Pada perbesaran di (b), terlihat terdiri dari lembaran bulatan elastin (diwarnai hitam)
dipisahkan oleh jaringan kolagen (diwarnai coklat kemerahan) dan sabut otot polos (diwarnai
kuning).
• Seperti terlihat pada mikrograf (a), tunika adventisia kolagen (diwarnai coklat kemerahan)
mengandung vasa vasorum (V) kecil yang juga menembus bagian luar tunika media.
Tunika adventisia (tunika eksterna)
• Jaringan ikat yang terdiri dari kolagen tipe I dan serat elastis.
• Adventisia berlanjut dengan dan terikat pada stroma organ yang dilalui pembuluh darah.
Di arteri muscular, jaringan elastis secara luas terfokus menjadi dua lembaran elastis yang jelas.
1. Internal elastic lamina (IEL) antara tunika intima dan tunika media.
2. External elastic lamina (EEL) yang kurang menonjol dan lebih bervariasi terletak di antara
tunica media (M) dan tunica adventitia (A).
Tunica intima -> lapisan yang sangat tipis, tidak terlihat pada perbesaran rendah
Tunica media (M) -> serat otot polos yang tersusun secara konsentris dengan sedikit serat elastis di
antaranya.
Tunica adventitia (A) -> memiliki ketebalan yang bervariasi dan terdiri dari kolagen dan jumlah
jaringan elastis yang bervariasi.
Pada arteri muscular yang lebih besar, lapisan ini mungkin mengandung vasa vasorum yang
menonjol.

Diameter arteri kecil kira-kira 0,5 sampai 2 mm dan terdapat lamina elastis internal (IEL) yang tipis,
biasanya terdapat sedikit atau tidak ada lamina elastis eksternal.
Tunica Media (M) memiliki 3 sampai 10 lapisan konsentris sel otot polos dan hampir tidak
mengandung serat elastis.
 Mikrograf (a) menunjukkan arteri di bagian melintang. Perbedaan antara tunica media (M)
dan tunica adventitia (A) terlihat jelas. Lamina elastis internal IEL hanya dapat dibedakan
sebagai garis bergelombang padat.

 Mikrograf (b) adalah arteri yang lebih kecil dengan perbesaran yang lebih tinggi. Inti sel
endotel intimal (E) terlihat, tetapi lamina elastis sebagian besar telah menghilang.

Arteri otot kecil bergabung menjadi arteriol besar, yang nantinya menjadi arteriol kecil.
Transisi ini bertahap tanpa batas yang jelas dan melibatkan hilangnya lamina elastis interna dan
pengurangan jumlah lapisan otot di tunica media secara progresif.

 Mikrograf (a) menunjukkan dua arteriol besar, dengan intima tipis yang dilapisi oleh sel
endotel E dan tunica media M yang hanya terdiri dari 2 sampai 3 lapisan otot. Adventitia
tipis dan tidak terlihat menyatu dengan jaringan fibrosa kolagen yang menyokong di
sekitarnya.
• Mikrograf (b) adalah mikrograf elektron dari arteriol kecil, dengan satu lapisan sel otot polos
SM dipisahkan dari endotel E oleh membran basal BM. Endotelium menonjol karena
arteriol menyempit.
Pembuluh darah yang terlihat di sini pada penampang longitudinal dan transversal menggambarkan
ciri khas kapiler.

 Satu lapisan sel endotel yang rata melapisi lumen kapiler.

 Inti sel endotel yang pipih (E) menonjol ke dalam lumen kapiler.

 Pada penampang membujur, inti tampak memanjang, sedangkan pada bagian melintang
tampak lebih membulat.

 Tidak terdapat lapisan otot dan adventisia.

 Sel yang dimampatkan disebut pericytes (P) merangkul sel endotel kapiler dan mungkin
memiliki fungsi kontraktil.

 Diameter kapiler sama dengan diameter sel darah merah yang terkandung di dalamnya.
Wheaters Functional Histology A Text and Colour Atlas 6th ed p. 144-151
Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas 15th ed p. 224
2) LAPISAN JANTUNG
Jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu :

 Epicardium
 Myocardium
 Endocardium

A. Epicardium
Epicardium biasa disebut dengan Visceral Pericardium yang artinya membran yang mengelilingi
jantung.
Epicardium merupakan Tunika Eksternal Jantung, yaitu bagian yang memiliki pembuluh coroner
yang menganudng jaringan adiposa yang cukup banyak
Pada epicardium terdapat :
1. Mesothelium (Mes)
2. Jaringan Ikat Kendor (Connective Tissue (CT))
3. Saraf Otonom (N)
4. Lemak (F)
Lapisan Mesothelium adalan lapisan yang mengelilingi ruang pericardial, dimana lapisan ini
mengeluarkan Cairan Lubrican yang pada saat jantung berdetak atau bergerak, cairan ini mencegah
struktur dibawahnya yang dilapisi oleh deposit jaringan adiposa di epicardium dan gesekan didalam
perikardium
B. Myocardium
Myocardium terdiri dari Serat Otot Jantung Kontraktril yang tersusun secara spiral disekitar ruang
jantung
Myocardium pada dinding ventrikel (terutama kiri) lebih tebal daripada atrium dikarenalan
dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memopa darah lewat sirkulasi sistemik dan pulmonary
Serat otot jantung membentuk interconnecting yang berikatan satu sama lain dengan Intercalated Disk
(ID),dimana ID ini memiliki inti pusat dan garis garis silang sitoplasma yang teratur

Pada gambar a, yaitu pada potongan membujur. Terdapat


Intercalated Disk (ID) yang memiliki inti pusat dan garis
garis ssilang sitoplasma yang teratur

Pada gambar b, yaitu pada Potongan melintang. Terdapat


jaringan kapiler inti (C), dimana pembuluh darah melebar
dan didalamnya terdapat sel darah

C. Endocardium
Endocardium terdiri dari lapisan Endothelium
(EP) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat
Fibroelastic yang bervariasi
Terdapat Permukaan Endothelium
yaitu lapisan pendukung jaringan ikat
fibroelastic dan lapisan dalam
jaringan ikat yang mengelilingi
sejumlah otot cardiac yang
terspesialisasi untuk konduksi
impulse jantung, yang biasa disebut
dengan Lapisan Subendocardial, dan
berlanjut dengan Jaringan ikat
myocardium
Lapisan subendocardial jaringan ikat
di ventrikel mengelilingi sabut
purkinje P dari jaringan saluran
impuls jantung
jaringan konduksi subendokardial
dari serat otot jantung, biasanya
disebut Serat Purkinje.
Sabut purkinje mengandung glikogen
dan relatif sedikit organel dan myofibril perifer
 Sabut purkinje pewarnaanya lebih pucat daripada sabut otot kontraktil

3). SISTEM LIMFATIK


Selain pembuluh darah, tubuh memiliki system saluran berdinding sangat tipis yaitu kapiler limfatik,
yang berfungsi untuk mengumpulkan kelebihan cairan interstisial dari ruang jaringan sebagai getah
bening dan mengembalikannya ke darah.
Kapiler limfatik secara lokal adalah tabung sel-sel endotel yang sangat tipis yang tidak memiliki
tight junction/sambungan yang rapat dan terletak pada lamina basal yang terputus-putus.
Sel endotel adalah suatu lapisan tunggal yang melapisi seluruh sistem vaskuler, terletak di bagian
intima pembuluh darah dan melekat pada membran basalis
Kolagen terbentang dari lamina basal ke jaringan ikat di sekitarnya untuk mencegah kolaps pembuluh
darah.
Cairan interstitial memasuki kapiler limfatik dengan mengalir di antara endotel sel dengan cara
transcytosis. (pengangkutan bahan dari satu sisi ruang ekstraseluler ke sisi lain)
Domain spesifik dari sel endotel yang berdekatan juga tidak memiliki koneksi hemidesmosom ke
basal lamina dan meluas ke lumen untuk membentuk selebaran katup memfasilitasi masuknya cairan
dan mencegah sebagian besar aliran balik getah bening

a) Mikrograf menunjukkan kapiler limfatik (L) yang diisi dengan cairan yang disebut getah
bening . Pembuluh limfe adalah pembuluh darah buntu dengan dinding sel endotel yang
sangat tipis (E) dan diameternya cukup bervariasi (10-50 m). Getah bening kaya akan protein
dan bahan lain dan seringkali memliki noda agak lebih baik daripada zat dasar di sekitarnya.
b) Diagram yang menunjukkan rincian lebih lanjut tentang limfatik, termasuk: celah antara sel-
sel endotel.Pembukaan/opening adalah tempat yang ditahan dengan menambatkan filamen
yang mengandung elastin dan ditutupi oleh perluasan sel-sel endotel. Cairan interstitial masuk
terutama melalui lubang ini, dan lipatan endotel mencegah aliran balik limfe ke dalam ruang
jaringan. endotel limfatik sel biasanya lebih besar daripada kapiler darah.
Kapiler limfatik menyatu menjadi pembuluh limfatik yang lebih besar dengan dinding tipis dan
peningkatan jumlah jaringan ikat dan jaringan otot polos yang tidak pernah membentuk tunika luar
dengan jelas berbeda (Gambar 11-25).
Seperti vena, pembuluh limfatik memiliki katup terdiri dari lipatan intima lengkap. Diselipkan pada
jalur pembuluh limfatik yang lebih besar ini adalah kelenjar getah bening, di mana getah bening
diproses oleh sel-sel sistem imun.
Di bagian histologis, pembuluh limfatik sering melebar dengan getah bening. Seperti pada vena,
sirkulasi limfatik dibantu oleh kekuatan eksternal (misalnya, kontraksi otot rangka sekitarnya) dengan
katup yang menjaga aliran getah bening searah.
Pembuluh limfatik akhirnya bertemu sebagai dua batang besar: ductus thoracic/saluran toraks dan
ductus lymphatic dextra/saluran limfatik kanan, dan yang getah bening kosong kembali ke dalam
darah.
Sebagai limfa, selain mengumpulkan cairan interstisial dan mengembalikannya ke darah, sistem
vaskular limfatik adalah distributor limfosit, antibodi, dan sistem imun lainnya yang utama,
komponen yang dibawa melalui banyak organ ke dan dari kelenjar getah bening dan jaringan limfoid
lainnya.

Pembuluh limfatik dibentuk oleh penggabungan kapiler limfatik, tetapi dindingnya tetap sangat tipis.
(a) Penampang menunjukkan pembuluh limfatik/ lymphatic vessel (LV) di dekat venula (V),
yang dindingnya tebal oleh comparison. Pembuluh limfatik biasanya tidak mengandung sel
darah merah, yang memberikan karakteristik lain yang membedakan mereka dari venula.
(pembuluh vena kecil yang terbentuk dari kumpulan pembuluh kapiler untuk mengumpulkan
darah dari pembuluh kapiler dan mengalirkannya ke pembuluh vena)
(b) Pembuluh limfatik/ lymphatic vessel (LV) dalam potongan otot secara
longitudinal/melintang menunjukkan katup, struktur yang bertanggung jawab untuk aliran dua
arah getah bening. Panah padat menunjukkan arah aliran getah bening, dan panah putus-putus
menunjukkan bagaimana katup mencegah aliran balik getah bening. Pembuluh limfatik kecil
yang lebih rendah adalah kapiler limfatik dengan dinding yang hanya terdiri dari endotelium
FISIOLOGI
1). SIRKULASI SYSTEMIK DAN PULMONAL
Sistem kardiovaskular memiliki dua divisi utama:

 Sirkulasi pulmonal, yang membawa darah


ke paru-paru untuk pertukaran gas dan
mengembalikannya ke jantung.
 Sirkulasi sistemik, yang memasok darah ke
setiap organ tubuh, termasuk bagian paru-
paru lainnya dan dinding hati itu sendiri.
2). CARA KERJA SISTEM SIRKULASI
SISTEMIK
Sisi kiri jantung memasok sirkulasi sistemik.
Darah meninggalkanya melalui arteri besar aorta.
Aorta berbentuk seperti U terbalik, di sebut
lengkungan aorta, dan melewati posterior jantung.
aorta mengeluarkan arteri yang menyuplai kepala,
leher, dan tungkai atas. Aorta kemudian bergerak
melalui rongga dada dan perut dan mengeluarkan
arteri yang lebih kecil ke organ lain sebelum
bercabang ke tungkai bawah. Setelah beredar ke
seluruh tubuh, darah sistemik yang sekarang
terdeoksigenasi kembali ke sisi kanan jantung
terutama melalui dua vena besar: vena kava
superior (menyuplai tubuh bagian atas) dan vena
kava inferior (menyuplai yang berada di bawah
diafragma). Arteri dan vena utama yang masuk dan
keluar dari jantung disebut pembuluh darah besar
(arteri dan vena besar) karena diameternya yang
relatif besar
3) PERBEDAAN CARDIAC MUSCLE DAN
SKELETAK MUSCLE
Jantung sebagian besar adalah otot. Otot jantung berbentuk lurik
seperti otot rangka, tetapi berbeda dalam hal struktural dan
fungsional lainnya

Cardiomyosit, sel otot jantung, relatif pendek, tebal, sel


bercabang, biasanya panjangnya 50-100 µm dan lebar 10-20 µm

Retikulum sarkoplasma pada cardiac muscle kurang berkembang


dibandingkan pada otot rangka dan tidak menyimpan cukup kalsium untuk memberikan kontraksi
penuh Tubulus T 5 x lebih besar daripada di otot rangka. volumenya 25 kali lebih besar dan
mengambil Ca++ dari ECF maupun SR. Selama eksitasi sel,mereka menerima ion kalsium dari cairan
ekstraseluler untuk mengaktifkan kontraksi otot
Cardiomyosit bertemu ujung-ke-ujung di diskus interkalaris, yang merupakan sambungan mekanis
untuk mempertahankan sel-sel berkontraksi bersama dan juga merupakan pertemuan celah elektrik
untuk memungkinkan miosit saling menstimulasi
Intercalated disc juga mengandung gap junction, yang membentuk saluran yang memungkinkan ion
mengalir dari sitoplasma satu kardiomiosit langsung ke kardiomiosit berikutnya. Memungkinkan
setiap kardiomiosit untuk merangsang tetangganya secara elektrik. Jadi, seluruh miokardium dari dua
atrium berperilaku hampir seperti sel tunggal, seperti halnya seluruh miokardium dari dua ventrikel.
Tindakan terpadu ini penting untuk pemompaan ruang jantung yang efektif. Otot jantung memiliki
myofibril khas yang mengandung aktin dan filamen myosin dan hampir identik dengan yang
ditemukan pada otot lurik; filamen ini terletak berdampingan dan bergerak selama kontraksi dengan
cara yang sama seperti yang terjadi pada otot lurik.
4). PERBEDAAN MEMBRAN ANTARA OTOT JANTUNG DAN OTOT LURIK
ada dua perbedaan utama antara sifat membran jantung dan otot rangka menjelaskan potensial aksi
yang berkepanjangan dan plateau di jantung otot :
Pertama, potensi aksi otot rangka hampir seluruhnya disebabkan oleh bukaan besar secara tiba-tiba
jumlah saluran natrium cepat yang memungkinkan luar biasa jumlah ion natrium untuk masuk ke
serat otot rangka dari cairan ekstraseluler. Saluran ini disebut Fast Sodium Channels(saluran cepat)
karena mereka tetap terbuka hanya untuk beberapa ribu detik dan kemudian tiba-tiba menutup. Pada
akhir penutupan ini, repolarisasi terjadi, dan potensi aksi berakhir dalam sekitar seperseribu detik.
Pada otot jantung, potensi aksi disebabkan oleh pembukaan dua jenis saluran:
1. Fast Sodium Channel tegangan yang sama mengaktifkan saluran natrium cepat seperti yang
ada di otot rangka ;
2. populasi tipe-L lain yang sama sekali berbeda Slow Calcium Channel (saluran kalsium
lambat), yang juga disebut saluran kalsium-natrium. (Calcium-Sodium Channel).
Selama ini, besar kuantitas ion kalsium dan natrium mengalir saluran ini ke bagian dalam serat otot
jantung, dan aktivitas ini mempertahankan periode depolarisasi yang berkepanjangan, menyebabkan
dataran tinggi dalam potensi aksi.Perbedaan fungsional utama kedua antara otot cardiac dan otot
rangka yang membantu menjelaskan baik potensi aksi yang berkepanjangan dan dataran tingginya
adalah itu segera setelah dimulainya potensi aksi, itu permeabilitas membran otot jantung untuk ion
potas sium menurun sekitar lima kali lipat, efek yang tidak terjadi pada otot rangka. Kemampuan
perme-kalium yang menurun ini mungkin disebabkan oleh masuknya kalsium berlebih saluran
kalsium baru saja dicatat. Terlepas dari penyebabnya, permeabilitas kalium yang menurun sangat
menurun pengeluaran ion kalium bermuatan positif selama aksi potensi dataran tinggi dan dengan
demikian mencegah pengembalian awal tegangan potensial aksi ke level istirahatnya.
Ketika saluran kalsium-natrium lambat menutup pada akhir 0,2 menjadi 0,3 detik, dan masuknya ion
kalsium dan natrium berhenti, permeabilitas membran untuk ion kalium juga meningkat dengan cepat.
Kehilangan kalium yang cepat ini dari serat segera mengembalikan potensial membran ke tempatnya
tingkat istirahat, sehingga mengakhiri potensi tindakan.
Plateau ini menjamin bahwa kontraksi dijaga selama mungkin sehingga cukup untuk mengalirkan
seluruh darah dari ventrikel. Kontraksi diikuti oleh suatu periode refraktori panjang yang mencegah
gelombang tambahan dan tetani pada jantung.
5). METABOLISME PADA OTOT JANTUNG

 Otot jantung melakukan hampir seluruh prosesnya pada respirasi aerobik untuk membuat
ATP.

 Kaya akan mioglobin (sumber oksigen simpanan jangka pendek untuk respirasi aerobik) dan
glikogen (untuk simpanan energi). 

 Mitokondria mengisi sekitar 25% dari sel. Dibandingkan dengan otot rangka, memiliki
mitokondria yang jauh lebih kecil yang menempati hanya 2% dari serat. 

 Saat istirahat, jantung mendapat sekitar 60% energinya dari asam lemak, 35% dari glukosa,
dan 5% dari bahan bakar lain seperti keton, asam laktat, dan asam amino. 

 Otot jantung lebih rentan terhadap kekurangan oksigen daripada kekurangan bahan bakar
tertentu. Karena membuat sedikit penggunaan fermentasi anaerobik atau mekanisme hutang
oksigen, ia tidak mudah lelah. 

 Contohnya seperti saat meremas sebuah bola setiap detik selama 1 - 2 menit, lama kelamaan
otot tangan akan merasa lemah dan kelelahan pada otot tangan, sedangkan otot jantung dapat
mempertahankan iramanya, tanpa lelah untuk seumur hidup.
6). SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Sinyal elektrik berasal dari SA Node (natural pacemaker of the heart) dan berjalan melalui AV
Node, AV bundle, AV bundle branches, dan sabut Purkinje untuk mencapai miosit ventrikular.
1. Sinoatrial (SA) node, sepetak miosit yang dimodifikasi di atrium kanan, tepat di bawah
epicardium dekat vena cava superior. Ini adalah alat pacu jantung yang memulai setiap detak
jantung dan menentukan denyut jantung. Sinyal dari simpul SA menyebar ke seluruh atrium
2. Node atrioventrikular (AV), terletak di dekat katup AV kanan di ujung bawah septum
interatrial. Node ini bertindak sebagai gerbang listrik ke ventrikel; kerangka berserat
bertindak sebagai insulator untuk mencegah arus dari ke ventrikel dengan rute lain.
3. Bundel atrioventrikular (AV) (bundel His), jalur di mana sinyal meninggalkan AV node.
4. Cabang bundel kanan dan kiri, divisi dari bundel AV yang memasuki septum
interventrikular dan turun menuju apex.
5. Sabut Purkinje, proses mirip nervel yang muncul dari cabang bundel dekat apex jantung dan
kemudian berputar ke atas dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel. Serat Purkinje
mendistribusikan eksitasi listrik ke miosit ventrikel. Mereka membentuk jaringan yang lebih
rumit di ventrikel kiri daripada di kanan.
 SA Node mengeksitasi atrium dan menyebabkan sistol atrium. Penyebaran gelombang
eksitasi melambat pada AV Node kemudian dengan cepat menyebar ke miosit atrium dan
merangsang sistol ventrikel.

 Penundaan pada AV Node ini sangat penting karena memberikan waktu ventrikel untuk
mengisi darah dari atrium sebelum mereka mulai kontraksi.

 Detak jantung normal yang dipicu SA node disebut sinus rhythm. Saat istirahat, laju detak
jantung 70 hingga 80 detak per menit(bpm). Sinus nodal fiber antara pelepasan memiliki
negativitas -55 hingga -60 mVolt.

 Jika SA node rusak, fokus ektopik akan mengambil alih pengaturan ritme jantung. Fokus
ektopik paling umum adalah AV node, yang memproduksi laju detak jantung lebih lambat
yaitu 40 hingga 50 bpm (beats per minute) yang disebut ritme nodal. Jadi intinya ritme nodal
lebih lambat drpd ritme sinus. Ritme jantung yang abnormal disebut Arrhythmia.

 Denyut jantung biasanya sekitar 70-80 BPM pada orang dewasa muda.

 Suatu denyut jantung yang tinggi pada keadaan istirahat disebut dengan tachycardia (>100
beats/menit) dan suatu denyut jantung yang rendah pada keadaan istirahat disebut dengan
bradykardia (<60 beats/menit)
Anatomy Physiology The Unity of Form and Function by Kenneth S. Saladin (z-lib.org).pdf
P.701
7). DEFINISI DAN RANGE TEKANAN DARAH

 DEFINISI
Tekanan darah adalah sebuah gaya yang diberikan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding
pembuluh darah. Tekanan darah biasanya diukur dalam milimeter air raksa (mm Hg) karena
manometer air raksa telah digunakan sebagai acuan standar untuk mengukur tekanan sejak
penemuannya pada tahun 1846 oleh Poiseuille
Macam – macam tekanan darah :
1). Systole (contraction) : puncak tekanan darah arterial capai saat ventrikel berkontraksi
2). Diastole (relaxation) : Tekanan Diastole adalah tekanan darah arterial minimal diantara detak
jantung.

 RANGE
Tekanan darah arteri dinyatakan sebagai rasio tekanan sistolik yang dihasilkan oleh kontraksi (sistol)
ventrikel kiri, terhadap tekanan diastolik, tekanan minimum yang turun saat ventrikel dalam diastol.
Keduanya dinyatakan dalam satuan mmHg. Representasi TD orang dewasa yang sehat adalah 120/75
mm Hg (sistolik 120 mm Hg, diastolik 75 mm Hg).
1. Perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik disebut tekanan nadi. Untuk tekanan darah
120/75, tekanan nadi (PP) akan menjadi 120 - 75 = 45 mm Hg.
2. Tekanan darah umum pada usia 20 tahun sekitar 123/76 untuk pria dan 116/72 untuk
wanita. Untuk orang sehat di usia 70, tekanan darah tipikal sekitar 145/82 dan 159/85
untuk kedua jenis kelamin, masing-masing.
8). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIRAN DARAH

 Perbedaan tekanan darah di antara kedua ujung pembuluh, terkadang juga disebut “gradien
tekanan” di sepanjang pembuluh darah, yaitu yang mendorong darah mengalir melalui
pembuluh
 Hambatan terhadap aliran darah yang melalui pembuluh, disebut resistansi vaskular. Yaitu
yang menunjukkan segmen - segmen pembuluh darah pada sistem sirkulasi.
Guyton And Hall Textbook Of Medical Physiology, Unit IV: C H A P T E R 14: Overview Of
The Circulation: Pressure, Flow, And Resistance Fourteenth Edition International Edition
Copyright © 2021 By Elsevier, Inc. All Rights Reserved.
Saladin, Kenneth S. Anatomy & Physiology: The Unity Of Form And Function Chapter 19 The
Circulatory System: Heart,: Pp: 689- 719 Ninth Edition. Copyright ©2021 By Mcgraw-Hil
9) CARDIAC OUTPUT
Jumlah darah yang dipompa ke dalam aorta setiap menit oleh jantung.
Ini juga kuantitas darah yang mengalir melalui sirkulasi. Output Jantung adalah salah satu faktor yang
paling penting untuk dipertimbangkan dalam kaitannya dengan sirkulasi karena itu adalah jumlah
daridarah mengalir ke seluruh jaringan tubuh.
Jantung Output sangat bervariasi dengan tingkat aktivitas tubuh. Faktor-faktor berikut, antara lain,
secara langsung mempengaruhi curah jantung:
1. tingkat dasar metabolisme tubuh
2. apakah orang tersebut berolahraga
3. usia
4. ukuran tubuh
Untuk pria muda yang sehat, curah jantung istirahat rata-rata sekitar 5,6 L/menit. Untuk wanita, nilai
ini sekitar4,9 L/mnt. Ketika seseorang mempertimbangkan faktor usia juga—karena dengan
bertambahnya usia, aktivitas tubuh dan massabeberapa jaringan (misalnya, otot rangka) berkurang —
rata-ratacurah jantung untuk orang dewasa yang beristirahat, dalam angka bulat, adalahsering
dinyatakan sekitar 5 L/menit
Ditentukan oleh Heart Rate (denyut jantung) dan Stroke Volume (volume kejutan) yang berhasil
keluar pada setiap kontraksi ventrikel, yang saling bergantungan.
• Rumus :
CO = HR x SV
CO = Cardiac Output / curah jantung (mL/minute)
HR = Heart Rate / denyut jantung (beats/minute)
SV = Stroke Volume / volume kejutan (mL/beats)
nilai normal CO = 75 beats/min x 70 mL/beat = 5,250 mL/min. Jadi pada umumnya volume darah
pada tubuh (4 - 6 mL) melewati jantung setiap menit.
10). STROKE VOLUME
Stroke volume merupakan jumlah darah yang dikeluarkan setiap denyut.
Stroke volume diatur oleh tiga variabel yaitu preload, kontraktilitas, dan afterload.
Peningkatan preload atau kontraktilitas dapat meningkatkan stroke volume.Sedangkan peningkatan
afterload melawan pengosongan ventrikel dan mengurangi stroke
volume.
1. Preload merupakan jumlah tekanan di miokardium tepat sebelum kontraksi.
2. Kontraktilitas merupakan jumlah gaya yang miokardium berkontraksi hasilkan untuk
preload yang telah diberikan.
3. Afterload merupakan resistansi tekanan darah pada arteri-arteri utama yang terkait
dengan jantung
Volume ini disebut volume akhir diastolik. Kemudian, saat ventrikel kosong selama sistol, volumenya
berkurang sekitar 70 mililiter, yang disebut keluaran volume sekuncup. Volume yang tersisa di setiap
ventrikel, sekitar 40 hingga 50 mililiter, disebut volume akhir sistolik
Volume sekuncup dihitung dari kecepatan darah yang mengalir ke dalam aorta dan luas penampang
aorta yang ditentukan dari diameter aorta yaitu diukur dengan pencitraan ultrasound. Curah jantung
kemudian dihitung dari produk stroke volume dan detak jantung
11). SARAF OTONOM JANTUNG
Meskipun jantung memiliki alat pacu jantung sendiri, ritme dan kekuatan kontraksi dimoderasi oleh
sinyal yang timbul dari dua pusat jantung di medula oblongata batang otak.
1. pusat cardioacceleratory, berkomunikasi dengan jantung melalui saraf jantung kanan dan kiri
yang membawa simpatik serabut saraf postganglionik.
2. pusat cardioinhibitory terdekat, yang berkomunikasi dengan jantung melalui nervus vagus
kanan dan kiri membawa serabut saraf praganglion parasimpatis
 Jalur Simpatis Menuju Jantung
1. Sinyal stimulasi dari pusat akselerasi jantung turun ke segmen toraks atas (T1-T4) dari
sumsum tulang belakang, berakhir pada neuron preganglionik simpatik di tanduk lateral.
Serabut praganglion muncul di sini dan berjalan ke ganglia rantai simpatis yang berdekatan.
2. Beberapa dari serabut ini bersinaps dengan neuron postganglionik pada tingkat masuk ke
dalam rantai, dan yang lainnya naik ke ganglia servikal dan bertemu dengan neuron
postganglionik.
3. Serabut postganglionik muncul dari rantai simpatis membentuk saraf jantung. Ini mengarah
ke pleksus jantung, jaringan campuran serat simpatis dan parasimpatis terselip di antara

lengkung aorta, batang paru, dan trakea bagian bawah.

Sinyal parasimpatis dari cardioinhibitory pusat keluar dari medula oblongata melalui dua saraf vagus.
Saraf ini berjalan di sisi kanan dan kiri mediastinum. Saraf vagus berjalan ke target mereka di jantung
4. Serabut preganglionik nervus vagus berjalan melalui jantung pleksus, berbaur dengan serat
simpatis. Mereka bersinaps dengan serat postganglionik pendek di pleksus atau di
epikardium atrium, terutama di dekat SA dan node AV.
5. Serabut postganglionik pendek dari sadapan saraf vagus kanan terutama ke nodus SA dan
nodus vagus kiri terutama mengarah ke nodus AV, tetapi masing-masing memiliki beberapa
serat yang menyeberang ke sel target lainnya. Selanjutnya, beberapa parasimpatis Serat
berakhir pada serat simpatis dan menghambat mereka dari merangsang jantung dan melawan
parasimpatis memengaruhi. Ada sedikit atau tidak ada persarafan parasimpatis dari
miokardium atau ventrikel.
Secara umum, saraf simpatik mendominasi kontrol kekuatan kontraksi. Denyut jantung sangat
dipengaruhi oleh kedua divisi, tetapi didominasi oleh saraf vagus. Saraf jantung tidak membawa
hanya serat eferen simpatik, tetapi juga serat sensorik (aferen). dari jantung ke SSP. Serabut ini
penting dalam refleks kardiovaskular dan transmisi sinyal nyeri dari jantung.

Saladin, Kenneth S. Anatomi & Fisiologi: Kesatuan Bentuk Dan Fungsi Bab 19 Sistem
Peredaran Darah: Jantung,: Pp: 689-719 Edisi Kesembilan. Hak Cipta © 2021 By Mcgraw-Hill

You might also like