Professional Documents
Culture Documents
Harga Pokok Produksi Untuk Penentuan Harga Jual Kain Tenun Songket Melati Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir
Harga Pokok Produksi Untuk Penentuan Harga Jual Kain Tenun Songket Melati Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir
Harga Pokok Produksi Untuk Penentuan Harga Jual Kain Tenun Songket Melati Desa Burai, Kabupaten Ogan Ilir
Abstract
Prices play an important role in the sale and purchase agreement from producers to consumers.
Through pricing, the product feasibility position will be seen from its economic value. The
purpose of setting a price is to reach the company's target, get profit from sales, increase and
develop product production, and expand marketing targets. Burai songket weaving craftsmen,
especially the Melati songket weaving craftsmen group located in Burai Village, Tanjung Batu
Subdistrict, Ogan Ilir Regency are housewives with a total of 5 members. The group of Melati
songket weavers has financial problems, especially capital. Craftsmen have been receiving
material from investors so that craftsmen do not know what the raw material price is, the cost of
goods manufactured and the cost of goods sold. Therefore craftsmen cannot determine the
selling price of the finished product. Fabrics that have been finished weaving will be sold or
returned to the buyer or investor at a price determined by the buyer or investor. Craftsmen are
only as wage-takers so they cannot increase income and welfare. The solutions and output
targets that will be achieved are offered by the team that will help provide raw materials in the
form of threads, calculate raw material prices, calculate the cost of production and the selling
price of each songket motif or product. In addition, the team will help train partners to be able
to perform financial calculations properly.
1. PENDAHULUAN
Dikenal dengan kampung warna warni
Desa Burai terletak di Kecamatan
dan peninggalan sejarah dan makam-makam
Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera
tua, ternyata Desa Burai memiliki ‘mutiara’
Selatan, dengan batas wilayah sebelah utara
yang tak kalah menarik dan menjadi andalan
berbatasan dengan Desa Tanjung Baru,
perekonomian warga desa tersebut. Mutiara
sebelah timur berbatasan dengan Desa
tersebut adalah kerajinan tenun songket.
Tanjung Sejaro, sebelah barat berbatasan
Hampir 75% warga Desa Burai yang
dengan Desa Setul. Sementara sebelah selatan
berjumlah 420 kepala keluarga dengan 1.716
berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Batu
jiwa menekuni profesi sebagai penenun
[1]. Desa Burai memiliki sejarah yang
songket [3]. Sewet atau kain Songket
panjang, salah satu peninggalan sejarah itu,
merupakan kain khas Sumatera Selatan,
yakni makam-makam keramat. Desa
menjadi primadona di masyarakat bukan
Ekowisata Burai ini sudah masuk jejaring
saja karena pengerjaannya yang rumit, tetapi
wisata Sumsel dan kelompok sadar wisata
juga keindahannya yang mengagumkan.
(Pokdarwis) pada 2018. Terwujudnya
Songket merupakan kain yang kerap
kampung warna warni tak lain merupakan
digunakan sebagai pelapis pakaian wanita di
hasil dari kerja sama dan sinergi melalui PT
bagian bawah yang dihiasi dengan selendang
Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field
dan baju kurung. Kemampuan membuat
bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir [2].
Salah satu kelompok tenun songket 1. Belum diketahui secara pasti harga bahan
binaan Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) baku, harga pokok produksi, dan harga
adalah kelompok Tenun Songket Melati. pokok penjualan sehingga mitra tidak
Melalui Program Kemitraan Masyarakat dapat menentukan harga jual di pasaran.
(PKM) Polsri tergugah untuk membantu 2. Tidak memiliki stok bahan baku dan stok
mengatasi persoalan tersebut. Tim pelaksana barang jadi yang dapat dipasarkan, karena
kegiatan PKM membantu dari sisi keuangan pengrajin hanya sebagai pengambil upah
seperti permodalan, pemasaran, dan bidang pembuatan kain tenun songket.
Teknologi Informasi (IT). Aspek pengelolaan 3. Kelompok pengrajin tenun songket hanya
keuangan yang dibantu khususnya mengenai menerima bahan jika ada pemodal atau
perhitungan harga pokok produksi yang tepat pemesan, sehingga pengrajin tidak dapat
sebagai dasar dalam penetapan harga jual kain meningkatkan pendapatan dan
tenun songket. kesejahteraan karena para pengrajin
bergantung kepada pemodal.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian pada analisis situasi 3. METODOLOGI PELAKSANAAN
dapat disimpulkan permasalahan pokok pada Langkah awal yang dilakukan dalam
Kelompok Pengrajin Tenun Songket Melati, mengatasi permasalahan keuangan adalah
yaitu belum tepatnya dalam membebankan observasi lapangan, serta wawancara dan
dan memperhitungkan biaya produksi yang diskusi langsung dengan kelompok pengrajin.
digunakan dalam proses produksi kain Tim pelaksana bersama kelompok pengrajin
songket. tenun songket Melati menentukan jenis bahan
baku yang dibutuhkan dalam pembuatan kain
Permasalahan khusus yang terkait
tenun songket dengan 4 (empat) motif yang
dengan Kelompok Pengrajin Tenun Songket
ada. Tim membantu membuat perhitungan
Melati meliputi:
harga bahan baku, perhitungan harga pokok
produk tersebut. Umumnya, harga suatu tersebut, maka harga pokok produksi atau
barang ditentukan oleh biaya produksi suatu biaya produksi merupakan jumlah biaya
barang tersebut. Penjual dapat menentukan produksi yang melekat pada persediaan
harga dengan beberapa metode [7] yaitu: 1) barang jadi sebelum barang tersebut dijual.
penetapan harga sama dengan harga saingan,
Unsur-unsur harga pokok produksi [8]
2) penetapan harga di bawah harga saingan,
terdiri atas:
dan 3) penetapan harga di atas harga saingan.
1. Bahan Langsung (direct material), adalah
Demikian juga yang terjadi pada usaha
setiap bahan baku yang menjadi bagian
kerajinan tenun songket, yang sebaiknya
tak terpisahkan dari produk jadi. Akuntan
harus melakukan strategi penentuan harga
mencatat secara terpisah dan menelusuri
produk dalam menentukan harga jual. Dalam
semua bahan langsung yang diperlukan
membantu perekonomian keluarga Ibu-Ibu
dalam memproduksi produk tertentu.
rumah tangga di Desa Burai memiliki
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct
keahlian membuat kain tenun songket.
labor), adalah upah yang diperoleh
Sementara suami-suami mereka bekerja
pekerja yang mengubah bahan dari
sebagai tukang rumah dan pencari ikan.
keadaan mentah menjadi produk jadi.
Kelompok pengrajin tenun songket Melati
3. Overhead Pabrik (factory overhead),
berjumlah sebanyak 5 orang dengan
mencakup semua biaya produksi selain
pendidikan rata-rata tamatan Sekolah Dasar
bahan langsung dan biaya tenaga kerja
(SD), sedangkan keahlian mereka dalam
langsung. Penekanannya disini adalah
membuat tenun songket diturunkan dari orang
pada istilah biaya produksi. Overhead
tuanya. Kelompok pengrajin Tenun Songket
pabrik tidak memasukkan unsur biaya
Melati masing-masing memiliki alat tenun
pemasaran serta biaya administrasi dan
songket dan memiliki keahlian untuk
umum.
membuat kain tenun songket, namun karena
terkendala biaya untuk pembelian bahan baku Biasanya dalam 1 (satu) bulan setiap
berupa benang pengrajin mengambil benang pengrajin dapat menyelesaikan 2 (dua) helai
dari pemodal atau pemesan (orang yang kain tenun songket. Sebenarnya setiap
memberikan benang). Setelah kain tenun pengrajin mampu menyelesaikan tenun
songket selesai dibuat, pengrajin Tenun songket lebih dari 2 (dua) helai kain tenun
Songket Melati akan menyerahkan atau songket dalam 1 (satu) bulan. Namun,
menjual kembali kain tenun songket tersebut pengrajin masih tergantung pada si pemodal.
kepada pemodal tadi dengan menerima upah Jika ada bahan berupa benang dari pemodal
berkisar Rp 500.000,- sampai Rp 700.000,- pengrajin akan membuat tenun songket, jika
.Oleh karena itu pengrajin tidak mengetahui tidak ada bahan pengrajin tidak dapat
berapa harga pembelian bahan baku dan membuat tenun songket.
berapa harga jual kain tenun songket yang Motif kain Kelompok Pengrajin Tenun
sudah jadi tersebut di pasaran. Biasanya si Songket Melati ada 4 (empat), yaitu motif
pemodal adalah orang yang memiliki toko Limar, motif Kembang Cina, motif Kembang
benang dan kain, sehingga hasil kain tersebut Lepus, dan motif Rekam. Motif Limar yaitu
dapat langsung dijual di toko si pemodal. motif yang paling tinggi harga jual di pasar.
Akhirnya pengrajin hanya menerima upah Kemudian motif Kembang Cina merupakan
pembuatan kain tenun songket saja. Sampai motif super, motif Kembang Lepus yaitu
saat ini Kelompok Pengrajin Tenun Songket motif yang tidak memiliki bunga dan yang
Melati tidak dapat menentukan harga jual
terakhir adalah motif Rekam. Kenyataan
sendiri. mitra hanya mampu membuat kain tenun
Harga pokok produksi [8] adalah biaya- songket dengan 3 (tiga) motif bahkan 2 (dua)
biaya yang dikorbankan untuk memproses motif dikarenakan ketergantungan mitra
bahan-bahan (termasuk bahan bakunya) atau terhadap pemodal atau pemesan.
barang setengah jadi sampai menjadi akhir Motif kain tenun songket motif Cino
untuk siap dijual. Berdasarkan pengertian terbagi menjadi 2 (dua) yaitu motif Cino dan
motif Cino Kandang. Bahan-bahan yang 1. Satu (1) kantung benang ronsen (untuk 1
dibutuhkan dari kedua motif tersebut adalah kantung benang ronsen dapat digunakan
sama yaitu: untuk membuat 3 (tiga) songket.
2. Satu (1) kantung benang emas (untuk
1. Satu (1) kantung benang ronsen (untuk 1
benang emas 1 kantung beratnya 1 kg)
kantung benang ronsen dapat digunakan
3. Lima (5) gulung benang masukan (untuk
untuk membuat 3 (tiga) buah songket.
benang masukan 5 gulung hanya
2. Satu (1) kantung benang emas (untuk
menggunakan 1 (satu) warna.
benang emas 1 kantung beratnya 1 kg)
3. Enam (6) gulung benang masukan (untuk Waktu penyelesaian pembuatan kain
benang masukan dibagi menjadi 3 (tiga tenun songket motif Lepus selama 12 (dua
warna, masing-masing 2 (dua) gulung. belas) hari kerja dan hari minggu libur. 1
(satu) hari waktu yang digunakan untuk
Waktu penyelesaian pembuatan kain tenun
membuat tenun yaitu 6 jam.
songket motif Cino dan Cino Kandang selama
14 (empat belas) hari kerja. 1 (satu) hari Perhitungan harga bahan baku,
waktu yang digunakan untuk membuat tenun perhitungan harga pokok produksi, dan harga
yaitu 6 jam. pokok penjualan untuk menentukan harga
jual. Harga bahan baku pembuatan kain tenun
Motif kain tenun songket yang berikutnya
songket diperhitungkan sebagaimana pada
adalah motif Lepus, bahan-bahan yang
Tabel 1.
digunakan:
Tabel 1
Perkiraan Harga Bahan Baku Kain tenun songket
No Nama Bahan Jumlah Harga
1. Benang Ronsen 1 kantung Rp 250.000
2. Benang Emas 1 kantung (kg) Rp 80.000
3. Benang Masukan 1 gulung Rp 35.000
Selain bahan baku, terdapat biaya Setelah melakukan rincian harga bahan
transportasi yang harus dikeluarkan oleh baku dan biaya transportasi, selanjutnya akan
kelompok tenun songket Melati yang terdapat dilakukan perhitungan harga pokok produksi,
di desa Burai. Pembelian bahan baku dan harga pokok penjualan dan harga jual.
penyerahan barang atau produk jadi biasanya Perhitungan harga tersebut akan dibuat dalam
dilakukan di Kota Palembang dengan jarak bentuk kartu, sebagaimana tersaji pada
tempuh 52 km perjalanan, sedangkan sarana Lampiran. Berdasarkan pengalokasian dan
transportasi yang ada sangat terbatas. perhitungan harga pokok produk (pesanan),
Perkiraan biaya transportasi yang harus maka disusun Daftar Harga Jual Hasil Tenun
dikeluarkan pengrajin: 1) transportasi Songket Kelompok Melati yang telah
pembelian bahan Rp 200.000, dan 2) ditentukan oleh Tim PKM (Tabel 2).
transportasi penyerahan hasil Rp 200.000,-
Tabel 2
Daftar Harga Jual Tenun Songket Kelompok Melati (per Stel)
No Nama Motif Hasil Tenun Hasil Tenun
(tanpa puring) (Puring & siap pakai)
1. Motif Cino Rp 2.294.000 Rp 2.294.000 + Rp 300.000 = Rp 2.594.000
2. Motif Cino Kandang Rp 2.480.000 Rp 2.480.000 + Rp 300.000 = Rp 2.780.000
3. Motif Lepus Rp 1.708.000 Rp 1.708.000 + Rp 300.000 = Rp 2.008.000
4. Motif Rakam Rp 1.792.000 Rp 1.792.000 + Rp 300.000 = Rp 2.092.000
Lampiran
Overhead Pabrik
Bahan Baku Tenaga Kerja
dibebankan
Harga Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Bahan Qty. Jenis TKL Jumlah (Rp)
Satuan (Rp) Harga (Rp) Jam (Rp)
Benang Ronsen 1 Kg 250.000 250.000 Penenun (3 org) 84 x 3 2.520.000 500.000
Benang Emas 3 Bks 80.000 240.000 Desain Pencukitan 1.500.000
Benang Alam 15 gulung 35.000 525.000
Biaya Pembelian Bahan 1 Kali 200.000 200.000
Gambar 1. Kartu Harga Pokok Pesanan 3 Stel Kain Songket Motif Cino
Overhead Pabrik
Bahan Baku Tenaga Kerja
dibebankan
Harga Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Bahan Qty. Jenis TKL Jumlah (Rp)
Satuan (Rp) Harga (Rp) Jam (Rp)
Benang Ronsen 1 Kg 250.000 250.000 Penenun (3 orang) 84 x 3 2.520.000 500.000
Benang Emas 3 Bks 80.000 240.000 Desain Pencukitan 1.650.000
Benang Alam 24 gulung 35.000 840.000
Biaya Pembelian Bahan 1 Kali 200.000 200.000
Gambar 2. Kartu Harga Pokok Pesanan 3 Stel Kain Songket Motif Cino Kandang
Overhead Pabrik
Bahan Baku Tenaga Kerja
dibebankan
Harga Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Bahan Qty. Jenis TKL Jumlah (Rp)
Satuan (Rp) Harga (Rp) Jam (Rp)
Benang Ronsen 1 Kg 250.000 250.000 Penenun (3 orang) 72 x 3 2.160.000 500.000
Benang Emas 3 Bks 80.000 240.000 Desain Pencukitan - 500.000
Benang Alam 12 Gulung 35.000 420.000
Biaya Pembelian Bahan 1 Kali 200.000 200.000
Gambar 3. Kartu Harga Pokok Pesanan 3 Stel Kain Songket Motif Lepus
Overhead Pabrik
Bahan Baku Tenaga Kerja
dibebankan
Harga Jumlah Jumlah Jumlah
Jenis Bahan Qty. Jenis TKL Jumlah (Rp)
Satuan (Rp) Harga (Rp) Jam (Rp)
Benang Ronsen 1 Kg 250.000 250.000 Penenun (3 org) 72 x 3 2.160.000 500.000
Benang Emas 3 Bks 80.000 240.000 Desain Pencukitan - 500.000
Benang Masukan 18 Gulung 35.000 630.000
Biaya Pembelian Bahan 1 Kali 200.000 200.000
Gambar 4. Kartu Harga Pokok Pesanan 3 Stel Kain Songket Motif Rakam